• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Strategis Sistem Informasi Mer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancangan Strategis Sistem Informasi Mer"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 556 18 MARET 2014

!

PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI: PENETAPAN PROGRAM, PROYEK, DAN PETA PANDU (ROADMAP)

Merencanakan Proyek Tata Kelola

Prof. Richardus Eko Indrajit – indrajit@post.harvard.edu

Proyek berbasis kebijakan adalah segala jenis rangkaian aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan organisasi atau perusahaan. Sesuai dengan tata kala waktu yang ada, setelah melalui proses prioritasisasi, dijadwalkanlah pengerjaannya, yaitu:

Program jangka pendek, yaitu kumpulan dari proyek yang harus dikerjakan dan/atau diselesaikan dalam satu hingga dua tahun ke depan;

Program jangka menengah, yaitu kumpulan dari proyek yang harus dikerjakan dan/ atau diselesaikan dalam dua hingga lima tahun ke depan; dan

Program jangka panjang, yaitu kumpulan dari proyek yang harus dikerjakan dan/atau diselesaikan setelah lima tahun ke depan.

!

Berdasarkan riset dan pengamatan yang ada, semakin jauh perspektif waktunya, akurasi perencanaan biasanya semakin berkurang. Statistik memperlihatkan bahwa untuk jangka pendek, rata-rata 25% rencana akan meleset, sementara untuk jangka menengah dan jangka panjang meleset sekitar 50% dan 75%. Hal inilah yang mendasari perlunya selalu rencana strategis dikaji kembali secara periodik paling tidak enam bulan hingga satu tahun sekali – untuk mengantisipasi serta merevisi perubahan yang terjadi.

(2)

EDISI 556 18 MARET 2014

Sementara untuk detail satuan waktunya, untuk jangka pendek biasanya menggunakan besaran bulan, sementara untuk jangka menengah menggunakan ukuran kwartal, dan semester untuk jangka panjang. Atau bulanan untuk jangka pendek, dua bulanan untuk jangka menengah, dan tiga bulanan untuk jangka panjang. Dalam diagram yang ada, biasanya dibedakan antara masa pengembangan dan masa implementasi/penerapan.

!

Karakteristik dari proyek berbasis kebijakan atau tata kelola yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

Untuk proyek penyusunan kebijakan baru, rangkaian proses dimulai dari diskusi internal, brainstorming, lokakarya, yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan kelompok kerja untuk membuat dokumen aturan terkait, yang kemudian diakhiri dengan sosialisasi dan edukasi ke para pemangku kepentingan.

Untuk proyek evaluasi efektivitas kebijakan, proses menjadi lebih sederhana karena bertumpu pada masukan secara empiris (obyektif) maupun subyektif yang berhasil dikumpulkan oleh perusahaan – yang kemudian diakhiri dengan laporan hasil evaluasi. • Untuk proyek perubahan, pemutakhiran, atau pengembangan kebijakan, proses yang

ada merupakan gabungan antara proyek evaluasi efekvitas kebijakan dan penyusunan kebijakan baru.

Untuk proyek adopsi terhadap peraturan eksternal yang diberlakukan pemerintah misalnya, perusahaan harus menggunakan pendekatan manajemen perubahan – yang skala atau eksposurnya sangat bergantung pada postur aturan baru yang diperkenalkan.

Untuk proyek penerapan atau “enforcement” kebijakan baru, proses yang ada harus benar-benar dipertimbangkan agar tidak rancu dengan aktivitas rutin sehari-hari – dimana untuk kebijakan baru, selalu ada proyek yang mengawalinya yaitu sosialisasi, edukasi, dan membangun “awareness”.

akhir dokumen

Referensi

Dokumen terkait

kendaraan NISSAN yang tergantung menurut jarak yang telah ditempuh oleh kendaraan tersebut jarak yang telah ditempuh oleh kendaraan tersebut atau setiap 6 bulan sekali.

Transaksi berbasis syariah yang menghindari unsur riba, gharar dan maysir tentu dapat memperbaiki laju investasi di pasar modal menjadi lebih tenang serta tidak mudah

Dalam memahami konsep baru yang diberikan oleh guru, tidak semua siswa. mempunyai pemahaman dan penafsiran yang

– mengeksplorasi teknik olah tubuh, olah pikir dan olah suara pada karya seni teater tradisional dan modern mancanegara di luar Asia. – perancangan pertunjukan dalam bentuk

Tren metodologi yang digunakan sepertinya juga bergantung pada tren subyek penelitian, misalnya pada prosiding KNSI 2005, 2006 dan 2007 yang memiliki subyek Sistem Informasi,

Waduk Cikoncang terletak di dataran rendah sehingga kemungkinan terjadinya up welling (umbalan) sangat kecil. Pemanfaatan lahan waduk masih di bawah batas maksimum yang

Lebih lanjut, Isnaini dan Suranto (2010:21) mengemukakan, lari sambung disebut juga dengan lari estafet. Pelaksanaan dalam lari sambung dilakukan oleh empat pelari dalam satu

1996: xv). Dalam kaitan inilah organisasi perlu memperhatikan kondisi-kondisi lingkungan yang ada dan belajar daripadanya agar dapat menyesuaikan diri dan