• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 BAB III"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah PTK adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2007:58). Penelitian tindakan kelas

memiliki beberapa bentuk, diantaranya yaitu guru sebagai peneliti, penelitian tindakan kolaboratif, simultan terintegrasi, dan administrasi sosial eksperimental

(Suroso, 2009: 33). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas kolaboratif. Menurut Suhardjono (2007:63), ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi (kerja sama) antara praktisi dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kerjasama tindakan (action). Kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti sangat penting dalam mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi. Kerjasama yang dilakukan guru dan peneliti terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir. Dalam hal ini, peneliti bekerjasama dengan guru untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam kelas. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas IV SD N Salatiga 12.

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung pada semester II tahun 2016/2017 selama 3 bulan yaitu dari bulan Februari, Maret sampai dengan April. Pada bulan Februari, peneliti mulai mengobservasi kelas yaitu mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran di dalam kelas. peneliti mulai persiapan menyusun proposal penelitian dan instrumen.

3.2.2 Tempat Penelitian

(2)

3.2.3 Subjek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:160-161), subjek penelitian harus memuat banyak subjek tindakan yang akan ditingkatkan, kelas berapa dalam sebuah satuan pendidikan apa, dan karakteristik kelompok tersebut. Maksud dari karakteristik kelompok adalah bagaimana kemampuan kelompok secara

keseluruhan, berapa orang yang mempunyai kesulitan khusus, berapa orang dari subjek tindakan yang kesulitannya agak ringan, dan sebagainya. Berdasarkan

penjelasan di atas, maka subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 12 dengan jumlah siswanya ada 35 orang yang terdiri dari 21 anak laki-laki dan 14 anak perempuan.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).

3.3.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (independen) menurut Sugiyono (2010:39) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran TGT berbantuan media gambar. Model pembelajaran TGT adalah suatu tipe dari pembelajaran kooperatif pendekatan struktural yang melibatkan aktivitas seluruh siswa untuk memperoleh konsep yang diinginkan. Kegiatan tutor sebaya terlihat ketika siswa melaksanakan turnamen yaitu setelah masing-masing anggota kelompok membuat soal dan

(3)

gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Sehingga dengan model pembelajaran TGT berbantuan media gambar akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran sehingga hasil belajar mencapai optimal. Dengan demikian akan terjadi suatu kompetisi atau pertarungan dalam hal

akademik, setiap siswa berlomba-lomba untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media

gambar maka siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran lebih bisa bekerjasama dengan teman lain, lebih bertanggung jawab dan membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan.

3.3.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (dependen) menurut Sugiyono (2010:39) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS pada materi perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi siswa kelas IV SDN Salatiga 12.

3.4 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model spiral yang dikemukakan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart, melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yaitu rencana tindakan, tindakan & observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiral sebagai berikut :

Gambar PTK Model Spiral Menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart

(4)

Menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart pelaksanaan penelitian didesain dalam 2 siklus dan masing-masing siklus pelaksanaan melalui 3 tahap yaitu rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi yaitu :

3.5 Rencana Tindakan

Pelaksanaan Siklus 1

Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di kelas IV SDN Salatiga 12. Uraiannya sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan adalah peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran TGT berbantuan media gambar dan materi pembelajaran perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini dibuat untuk dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Selain itu yang perlu disiapkan adalah: (1) menyiapkan bahan pembelajaran sesuai dengan materi, (2) menyusun RPP sesuai dengan SK dan KD, (3) Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD, (4) menyusun LKS (lembar kerja siswa), (5) menyusun lembar observasi model pembelajaran TGT berbantuan media gambar dan untuk guru dan siswa, (6) menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas yang sudah dirancang dengan model pembelajaran TGT berbantuan media gambar dan. Pelaksanaan tindakan skenario pembelajaran berlangsung selama empat kali 35 menit (4 x 35 menit) dan dilaksanakan selama dua kali pertemuan.

3) Observasi

(5)

meliputi : (1) mengamati dan mencatat aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan media gambar dan dan lembar observasi, (2) mengamati dan mencatat kerjasama belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan lembar observasi, (3) mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan implementasi model pembelajaran TGT berbantuan media gambar. Peneliti selain

menggunakan lembar observasi juga menggunakan dokumentasi foto sebagai bukti nyata aktivitas guru, aktivitas siswa dan kerjasama antara guru dan

siswa selama proses pembelajaran. 4) Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi, penulis bersama observer, guru dan siswa melaksanakan tahap refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengumpulkan data kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Tahap analisis data yaitu : (1) menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, (2) menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran TGT berbantuan media gambar dalam pembelajaran, (3) menganalisis aktivitas guru dan aktivitas siswa, (4) menganalisis hasil belajar siswa, (5) menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I, (6) melakukan perencanaan pada siklus II untuk memperbaiki model pembelajaran yang diterapkan pada siklus I.

Pelaksanaan Siklus 2

Siklus II dirancang untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya. Siklus II dilakukan dua kali pertemuan

dengan langkah langkah yang sama dengan siklus I antara lain 1) Tahap Perencanaan

(6)

Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator dari pokok bahasan yang dipilih yaitu perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi, (2) merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK, KD dan indikator, (3) menyusun RPP sesuai dengan SK, KD, indikator, tujuan serta model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran TGT berbantuan media gambar, (4) mempersiapkan sumber, alat dan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, (5) menyusun LKS (Lembar Kerja Siswa), (6) menyusun lembar observasi model

pembelajaran TGT berbantuan media gambar untuk guru dan siswa dan lembar observasi kerja sama belajar siswa, (7) menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas yang sudah dirancang dengan model pembelajaran TGT berbantuan media gambar. Pelaksanaan tindakan skenario pembelajaran berlangsung selama empat kali 35 menit (4 x 35 menit) dan dilaksanakan selama dua kali pertemuan.

3) Observasi

Observasi dilakukan untuk sarana pengumpulan data berkaitan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Kegiatan pelaksanaan dan pengamatan dilakukan secara bersamaan, tahapan pengamatan merupakan tahap mengamati kerjasama guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pengamatan dibantu oleh guru kelas IV. Pelaksanaan tahap observasi meliputi : (1) mengamati dan mencatat aktivitas guru dan peserta didik selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan media gambar dan lembar observasi, (2) mengamati dan

(7)

aktivitas siswa dan kerjasama antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran.

4) Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi, penulis bersama observer, guru dan siswa melaksanakan tahap refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengumpulkan data kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan

dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Tahap analisis data yaitu : (1) menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan

peneliti, (2) menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran TGT berbantuan media gambar dalam pembelajaran, (3) menganalisis aktivitas guru dan aktivitas siswa, (4) menganalisis hasil belajar siswa, (5) menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.

3.6 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penilaian

3.6.1 Jenis Data

Jenis data yang akan diambil adalah data hasil belajar dan data proses pembelajaran.

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, Siklus I dan nilai

Siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.

3.6.3 Instrumen Penelitian

(8)

1. Tes.

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas IV pokok bahasan perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi. Kisi-kisi instrumen tes disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Soal Tes Siklus I

(9)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Tes Siklus II

Standar

Penelitian ini menggunakan penilaian proses pembelajaran yaitu penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Instrumen penilaiannya menggunakan lembar observasi yang meliputi lembar observasi

(10)

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu instrumen yang menunjukkan tingkat ketepatan suatu instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur. Menurut Masrum dalam Sugiyono (2010:178) untuk mengetahui suatu instrumen itu valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara mengkolerasikan antara skor butir

instrumen dengan skor total.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Siklus I

Bentuk

Untuk soal siklus I berbentuk pilihan ganda dan berjumlah 25 soal. Dalam 25 soal pilihan ganda ini setelah diujikan mendapatkan hasil 20 valid dan 5 soal tidak valid. Soal yang tidak valid, selanjutnya akan dihapus atau tidak digunakan.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Siklus II

Bentuk

Untuk soal siklus II berbentuk pilihan ganda dan berjumlah 25 soal. Dalam 25 soal pilihan ganda ini telah diujikan mendapatkan hasil 21 valid dan 24 soal tidak valid. Soal yang tidak valid selanjutnya akan dihapus atau tidak digunakan.

3.7.2 Uji Reliabilitas

(11)

α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7< α <0,8 : Dapat diterima 0,8< α ≤0,9 : Reliabilitas bagus α > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Soal I

Cronbach's Alpha N of Items

.844 20

Berdasarkan hasil uji Reliabilitas instrument di atas pada Alpha menunjukkan 0,844, sehingga instrumen dinyatakan reliabel dengan kategori bagus.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Soal II

Berdasarkan hasil uji Reliabilitas pada instrument di atas pada Alpha menunjukkan 0,876, sehingga instrumen telah dinyatakan dengan ketegori bagus.

3.7.3 Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Slameto (2011) dalam Wardani, dkk. (2014), tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus :

Cronbach's

Alpha N of Items

(12)

P = B/N Keterangan :

B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul N = Jumlah peserta didik

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar.

Tabel 3.7

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

No. Rentang Skor Nilai Tingkat Kesukaran

1 0,00 – 0,38 Sukar

2 0,39 – 0,68 Sedang

3 0,69 – 1,00 Mudah

(13)

Tabel 3.8

Hasil Analisis Uji Tingkat Kesukaran Soal I

No Soal

Banyak Siswa Yang Menjawab (N)

Banyak Siswa Yang Menjawab Benar (B)

Indeks �

⁄ Hasil

Kategori Soal

1 39 20 20/39 0,51 Sedang

2 39 19 19/39 0,48 Sedang

3 39 14 14/39 0,35 Sedang

4 39 6 6/39 0,15 Mudah

5 39 3 3/39 0,07 Sukar

6 39 4 4/39 0,10 Sedang

7 39 1 1/39 0,02 Mudah

8 39 12 12/39 0,30 Sedang

9 39 10 10/39 0,25 Sukar

10 39 7 7/39 0,17 Sukar

11 39 4 4/39 0,10 Sukar

12 39 16 16/39 0,48 Sedang

13 39 11 11/39 0,28 Sukar

14 39 5 5/39 0,12 Sukar

15 39 8 8/39 0,20 Sukar

16 39 19 19/39 0,48 Sukar

17 39 13 13/39 0,33 Sedang

18 39 15 15/39 0,38 Sukar

19 39 9 9/39 0,23 Sukar

20 39 20 20/39 0,51 Sedang

Hasil analisis data tingkat kesukaran soal pada siklus I diatas dapat

diuraikan hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus I bahwa 6 item soal dengan kategori sukar, 11 item soal dengan kategori sedang dan 3 item soal

(14)

Tabel 3.9

Hasil Analisis Uji Tingkat Kesukaran Soal II

No soal dengan kategori sukar, 11 item soal dengan kategori sedang dan 5 item soal dengan kategori mudah.

3.8 Indikator Keberhasilan

(15)

Kriteria ke berhasilan pada penelitian ini adalah minimal 80% siswa memperoleh nilai sama atau lebih besar dari KKM yaitu 70. Analisis data hasil penelitian berupa hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II dengan cara presentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual yaitu :

Ketuntasan individual = � �ℎ � � � �

� �ℎ � x 100%

Keterangannya :

Gambar

gambar maka siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran lebih bisa
gambar dan dan lembar observasi, (2) mengamati dan mencatat  kerjasama
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II
+6

Referensi

Dokumen terkait

Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur,

Semakin berkembangnya zaman merupakan salah satu tuntutan bagi guru untuk terus mengembangkan cara pengajaran yang tepat bagi peserta didik. Kurikulum pun terus

Visi Poros Maritim Dunia yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2014 membutuhkan dukungan pemangku kepentingan terkait, termasuk Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana

The views expressed in this research report accurately reflect the analyst;s personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan

Dalam tahap pengum- pulan data sample penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan metode pembe- lajaran kooperatif make a match ,

 Menurut ekonomi neo-klasik  penilaian individu terhadap suatu barang atau jasa merupakan selisih antara WTP dengan biaya yang diperlukan untuk mensuplai

Penelitian ini mengenai “Pengaruh Kepercayaan , Manfaat dan Kemudahan Penggunaan Terhadap Niat Nasabah dalam Menggunakan Internet Banking Bank Cimb