i
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK HIBURAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA
MEDAN MENURUT PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG
PAJAK HIBURAN
ABSTRAK
Inovan Arwazy H *
Suria Ningsih **
Agusmidah **
Pajak hiburan adalah salah satu sumber pendapatan daerah yang diandalkan pemerintah kota untuk pembiayaan pembangunan. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah bagaimana pajak hiburan dalam Hukum Administrasi Negara, bagaimana pelaksanaan pemungutan pajak hiburan di kota Medan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan, bagaimana pengajuan permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak hiburan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hibura
Metode pendekatan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris dan spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis. Pengumpulan data melalui data primer dan data skunder. Metode analisis yang dipakai adalah kualitatif, dan penyajian datanya dalam bentuk laporan tertulis secara ilmiah.
Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan secara umum sudah berjalan dengan baik hanya saja masih terdapat beberapa kekurangan, seperti belum maksimalnya proses komunikasi maupun pengawasan kepada pengusaha hiburan untuk melaksanakan seluruh peraturan yang ada dalam peraturan tersebut. Pelaksanaan pemungutan pajak hiburan di kota Medan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan bahwa wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakannya sendiri dibayar dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), dan/atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT). Pengajuan permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak hiburan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan tidak diatur dalam Perda tersebut, tetapi prakteknya dalam pelaksanaannya, pemungutan pajak hiburan ada yang belum sesuai dengan Perda yaitu penyelenggara hiburan dapat membayar setengah dari pajak yang seharusnya dibayar, dan dapat menyelesaikan pembayaran setelah pagelaran hiburan selesai.
Kata Kunci : Pembayaran Pajak, Pajak Hiburan, Dinas Pendapatan. .
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. *** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara