• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pergaulan Multikultural di Kota Salatiga: Studi Peran Forum Persaudaraan antar Etnis Salatiga dalam Pengelolaan Pergaulan Multikultural di Kota Salatiga T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pergaulan Multikultural di Kota Salatiga: Studi Peran Forum Persaudaraan antar Etnis Salatiga dalam Pengelolaan Pergaulan Multikultural di Kota Salatiga T1 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian tentang PengelolaanPergaulan

Multikultural di kota Salatiga ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut

Sugiyono (2010;1-3), metode penelitian kulitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena atau realitas sosial sebagai sesuatu yang

utuh, dinamis, kompleks, dan yang penuh makna, pada kondisi alamiah tertentu,

yang analisis datanya bersifat induktif, memanfaatkan berbagai metode alamiah,

dan akhirnya menggambarkan atau menjelaskannya dalam bentuk kata-kata dan

bahasa. Dengan demikian penelitian ini akan mengkaji tentang aktivitas proses

pembentukan forum PANTAS dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah,

yang pada akhirnya mampu menjelaskan tentang peran PANTAS dalam

mengelola pergaulan multikultural di kota Salatiga.

3.1.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan konstruktivisme. Salim (2006:71-72) mengungkapkan bahwa

konstruktivisme merupakan paham yang digunakan untuk menggambarkan

realitas, karena setiap realitas adalah unik serta khas, untuk mendapatkan

validitasnya lebih banyak tergantung pada kemampuan penelitian dalam

mengkonstruksi realitas tersebut. Realitas yang dimaksudkan disini adalah peran

forum PANTAS dalam pengelolaan pergaulan multikultural di kota Salatiga.

Pendekatan ini berkonsekuensi terhadap metode penelitiannya, karena itu,

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Kualitatif

merupakan metode alamiah yang melihat realitas sebagai “apa adanya”, khusus,

spesifik dan berusaha mendiskripsikan kenyataan secara lebih mendalam (Salim,

(2)

17

3.2.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian menunjuk pada cara dan batasan pengambilan serta

pengolahan data yang digunakan. Penelitian ini menggunakan dua jenis penelitian

deskriptif (descriptive research) dan eksplanatori (explanatory research). Penelitian deskriptif (descriptive research) digunakan untuk tujuan pertama yaitu mendeskripsikan peran aktor dalam pengelolaan pergaulan multikultural yang

dilakukan forum PANTAS di kota Salatiga. Bogdan dan Taylor (1975),

sebagaimana dikutip Kutut Suwondo, mendefinisikan penelitian deskriptif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dan angka

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Di sini yang

ditekankan adalah keutuhan dan kemurnian data, serta tidak ada usaha untuk

memverifikasi atau mengembangkan teori tertentu. Jenis penelitian eksplanatori

(explanatory research) dipakai untuk menjelaskan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pengelolaan pergaulan multikultural yang dilakukan

oleh forum PANTAS Salatiga. Jenis penelitian eksplanatori (explanatory research) seperti dijelaskan Sanapiah Faisal (2005), yakni tidak cukup dengan hanya menggambarkan apa adanya data, tapi juga menjelaskannya dan melihat

korelasinya dengan variabel-variabel lain.

3.3.

Unit Analisa dan Unit Pengamatan

Sebelum pengumpulan data dilakukan maka terlebih dahulu perlu

ditetapkan unit analisa dan unit pengamatan. Satuan Analisis (unit of analisys) ialah aras agregasi7 dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka

menjawab persoalan penelitian. Sedangkan satuan pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu yang

7

(3)

18

dapat dijadikan sumber itu dapat orang, tempat atau organisasi (Ihalauw 2004 :

178).

Berdasarkan pada pemahaman di atas, satuan analisis dalam penelitian ini

adalah peran forum PANTAS dalam pengelolaan pergaulan multikultural di kota

Salatiga dan faktor – faktor yang menghambat dan mendukung pengelolaan

pergaulan Multikultural yang dilakukan oleh forum Pantas Salatiga. Sedangkan

yang menjadi satuan pengamatan penelitian adalah peran aktor dalam

kepengurusan PANTAS beserta jaringan/relasi yang dibangun forum dalam

mengelola pergaulan multikultural.

3.4.

Jenis Data

Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data

yang sesuai dengan pokok permasalahan. Ada dua jenis data yaitu data sekunder

dan data primer. Data sekunder, adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka

dan dokumentasi-dokumentasi lainnya. Data sekunder juga merupakan data

penelitian secara tidak langsung atau melalui media perantara atau data tertulis,

data yang sudah diolah misalnya jurnal dan artikel-artikel, dan lain sebagainya.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah, buku-buku referensi

multikultural, buku-buku atau jurnal penelitian yang menjelaskan konsep-konsep

multikultural, berita acara pembentukan forum PANTAS di kota Salatiga,

AD/ART forum PANTAS, visi dan misi forum PANTAS serta program-program

yang sudah ada dan akan dilakukan oleh forum PANTAS serta berita acara

pembentukan PERANTARA di kota Salatiga, AD/ART forum PERANTARA,

visi dan misi PERANTARA sebagai organisasi yang membawahi PANTAS. Data

Primer adalah data yang langsung diperoleh secara langsung dari sumbernya

melalui wawancara. Dalam hal ini data dikumpulkan melalui sejumlah informan

kunci yakni, ketua badan kesatuan bangsa dan politik (KESBANGPOL) Salatiga,

ketua dan pengurus PERANTARA Jawa Tengah, pengurus PANTAS kota

(4)

19

3.5.

Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kota Salatiga tepatnya di Forum Persaudaran

Antar Etnis di Salatiga (PANTAS). Ada dua pertimbangan penulis memilih

Salatiga sebagai lokasi penelitian ini, yaitu:

a) Pertimbangan metodologis karena di Kota Salatiga selama kurun

waktu 2009-2016 telah terjadi banyak konflik antar kelompok etnis

mahasiswa, dengan demikian untuk menggambarkan pengelolaan

konflik dapat dilakukan Salatiga.

b) Berdasarkan pada pertimbangan metodologis maka persoalan

penelitian yang telah disusun dapat dijawab dengan melakukan

penelitian di Salatiga tepatnya di forum PANTAS.

c) Pertimbangan praktis karena penulis adalah mahasiswa FISKOM

UKSW yang tinggal di Salatiga sehingga akan memudahkan peneliti

dalam mengumpulkan data-data tentang konflik kelompok etnis

mahasiswa dan pengelolaan pergaulan multikultural yang dilakukan

oleh forum PANTAS. Selain itu lokasi penelitian yang juga

merupakan tempat penulis melakukan studi maka secara operasional

peneliti dapat menghemat biaya penelitian dan karena lokasi

penelitian di sekitar Salatiga maka peneliti dapat dengan mudah

menjangkau lokasi penelitian.

3.6.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh peneliti

dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran,

kata-kata, tindakan, peristiwa, tulisan-tulisan, gambar, dan lain-lain, sesuai dengan

masalah atau fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menempuh jalur

wawancara terstruktur dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada informan

(5)

20

Menurut Fontana dan Frey (dalam Denzin dan Lincoln, 2009;504),

wawancara terstruktur mengacu pada situasi ketika seorang peneliti melontarkan

sederet pertanyaan temporal pada tiap-tiap responden, dengan maksud

mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Secara umum peneliti

akan memberi sedikit ruang untuk memunculkan pertanyaan-pertanyaan terbuka

yang tidak menuntut keteraturan. Dalam hal ini, agar dapat mengumpulkan data

atau informasi tentang rumusan penelitian terkait pengelolaan pergaulan

multikultural, maka perlu dilakukan wawancara dengan ketua forum PANTAS

periode 2015-2016 yaitu Sadra Tuahta Barus S.Si-Teol dan tiga orang dewan

pembina forum PANTAS yang juga termasuk dalam aktor pembentukan forum ini

yaitu Agung Samuel Limbong, Ramli Tomagola SH dan Landy Arion Noya.

Wawancara dengan pengurus forum PANTAS dilakukan pada tanggal 05

September 2016 di cafetaria UKSW dengan maksud mendapatkan informasi atau

data tentang, sejarah berdirinya forum PANTAS, maksud dan tujuan berdirinya

forum PANTAS, jaringan yang dimiliki forum PANTAS, representasi etnis pada

kepengurusan forum, program kerja forum PANTAS, anggota forum PANTAS,

peran aktor dalam penanggulangan konflik antar organisasi etnis yang dilakukan

oleh forum PANTAS, upaya penanggulangan pergaulan multikultural di Salatiga

serta faktor yang menghambat dan mendukung tujuan forum PANTAS.

Pencarian data mengenai keterlibatan kesatuan Bangsa dan Politik

(KESBANGPOL) Salatiga terhadap berdirinya forum PANTAS, hubungan antara

forum PANTAS dan KESBANGPOL, harapan KESBANGPOL terhadap forum

PANTAS dan lain sebagainya juga dilakukan melalui wawancara. Wawancara

dengan Badan KESBANGPOL yang diwakilkan oleh Dra.Susilastuti Mpd selaku

kepala bidang ketahanan seni, budaya, agama, kemasyarakatan dan ketahanan

ekonomi dan Drs. Suwarna kepala sub bidang ketahanan seni, budaya, agama dan

kemasyarakatan yang dilakukan di kantor KESBANGPOL pada tanggal 15

Sepetember 2016.

Wawancara juga dilakukan dengan ketua forum Persaudaraan Antar Etnis

Nusantara (PERANTARA) sebagai forum yang berkedudukan di Provinsi Jawa

(6)

21

Adapun informasi yang ingin didapatkan adalah, tujuan berdirinya

PERANTARA, jaringan yang dimiliki oleh forum PERANTARA, program yang

dilakukan oleh PERANTARA, hubungan antara forum PERANTARA dan forum

PANTAS, dan upaya penengulangan pergaulan multikultural yang dilakukan oleh

forum PERANTARA di Jawa Tengah. Wawancara dengan Kresna Umbu Haingu

ketua forum PERANTARA periode 2016-2017 dilakukan di kos Kemiri Barat

pada tanggal 20 September 2016.

Ketua organisasi etnis Persatuan Warga Sumba di Salatiga (PERWASUS)

juga menjadi sumber wawancara guna mendapatkan informasi tentang konflik

yang terjadi antara anggota organisasi etnis Sumba dan anggota etnis Batak

Simalungun yang terjadi pada tahun 2016 serta alasan mengapa belum bergabung

menjadi anggota forum PANTAS sampai dengan saat ini. Wawancara ini

dilakukan di Cafetaria UKSW pada tanggal 20 September 2016.

Selain wawancara teknik pengumpulan data dalam penelitian juga

menggunakan jalur dokumentasi selain wawancara. Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa catatan/tulisan, gambar/foto,

dan lain-lain. Menurut Sugiyono (2010;82), dalam penelitian kualitatif, dokumen

biasanya merupakan pelengkap dalam pengumpulan data, selain wawancara dan

observasi (pengamatan). Dalam penelitian ini, dokumen-dokumen yang

diperlukan sebagai data adalah berbagai tambatan/hasil rapat, surat-surat penting,

Berita Acara Pembentukan forum PANTAS di kota Salatiga, AD/ART forum

PANTAS, visi dan misi forum PANTAS serta program-program forum PANTAS,

dan dokumen-dokumen lain, yang penting untuk pengumpulan data dalam rangka

menjawab tujuan penelitian.

3.7.

Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Ada tiga tahapan yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian

data, dan verifikasi. Reduksi data adalah tahapan merangkum, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari pola dan temanya. Dengan

(7)

22

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Setelah tahapan reduksi selesai

maka tahapan selanjutnya adalah penyajian data dengan dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan dan hubungan antar kategori atau data dapat disajikan dalam

bentuk teks yang bersifat naratif. Tahap terakhir adalah verifikasi dimana tahapan

ini adalah tahapan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yangdikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang valid yang kuat dan mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2012;245-253). Dalam penelitian ini,

ketiga tahapan tersebut akan berlangsung secara stimulan.

Referensi

Dokumen terkait

Potensi wisata yang terdapat di Gunung Kidul dapat menjadikan sumber pendapatan daerah yang merupakan salah satu faktor utama untuk melakukan peningkatan pembangunan di

Hasil dari penelitian ini adalah, (1) Pada tahap analisis tingkat penalaran siswa kelas X F SMAN I Kampak dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada pokok bahasan dimensi

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan pemberian remisi terhadap narapidana tindak pidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Way Hui Bandar

[r]

(RIBA), robot nurse yang membantu pasien untuk mobilisasi dalam ruangan (DO-U-MI),robot nurse untuk melayani pasien yang tidak bisa bepergian jauh namun butuh konsultasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Inspektorat Daerah Provinsi Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki peran dalam perencanaan

Syaiful Bahri & Zain, Aswan, Strategi Belaiar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006..

Pada mulanya bagi terdapat atuan sanksi pidana bagi aparat penegak yang tidak melaksanakan diversi dalam Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan