• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Aktivitas Koagulan Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara In Vitro Dan In Vivo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Aktivitas Koagulan Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara In Vitro Dan In Vivo"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

UJI AKTIVITAS KOAGULAN EKSTRAK ETANOL

DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.)

SECARA IN VITRO DAN IN VIVO

SKRIPSI

OLEH:

ALBERT DARWIN HERIYANTO

NIM 111501062

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

(2)

UJI AKTIVITAS KOAGULAN EKSTRAK ETANOL

DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.)

SECARA IN VITRO DAN IN VIVO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

ALBERT DARWIN HERIYANTO

NIM 111501062

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

UJI AKTIVITAS KOAGULAN EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.)

SECARA IN VITRO DAN IN VIVO

OLEH:

ALBERT DARWIN HERIYANTO NIM 111501062

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada tanggal: 03 Agustus 2015

Disetujui oleh:

Pembimbing I, Panitia Penguji,

Marianne, S.Si., M.Si., Apt. Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt. NIP 198005202005012006 NIP 195103261978022001

Marianne, S.Si., M.Si.,Apt.

Pembimbing II, NIP 198005202005012006

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra,Apt. Aminah Dalimunthe, S.Si., M.Si., Apt. NIP 195311281983031002 NIP 197806032005012004

Dr.Poppy Anjelisa Z.Hasibuan, M.Si., Apt NIP 197506102005012003

Medan, 04 Agustus 2015 Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Wakil Dekan I,

Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt. NIP 195807101986012001

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Koagulan Ekstrak Etanol Daun

Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara in vitro dan in vivo”. Skripsi ini diajukan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas

Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.

selaku Wakil Dekan I Fakultas Farmasi yang telah menyediakan fasilitas kepada

penulis selama perkuliahan di Fakultas Farmasi. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada Ibu Marianne, S.Si., M.Si., Apt., dan Bapak Prof. Dr. Sumadio

Hadisahputra, Apt., yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, memberikan petunjuk dan

saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt., selaku ketua

penguji, Ibu Aminah Dalimunthe, S.Si., M.Si., Apt., dan Ibu Dr. Poppy Anjelisa

Z. Hasibuan, M.Si., Apt., selaku anggota penguji yang telah memberikan saran

untuk menyempurnakan skripsi ini, dan Ibu Erly Sitompul, M.Si., Apt., selaku

dosen pembimbing akademik serta Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi

USU yang telah banyak membimbing penulis selama masa perkuliahan hingga

(5)

v

Penulis juga mengucapkan rasa terima kasih kepada keluarga tercinta,

Ayahanda Alex Wijaya dan Ibunda Lita Ervilina, adik-adik saya Deminshen

Heriyanto, Denny Ariadi, dan Imelda Fransisca atas kasih sayang, dukungan

semangat dan doa yang telah diberikan yang tak ternilai dengan apa pun. Penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman angkatan 2011 khususnya

jurusan Farmasi Klinis dan Komunitas; kepada para sahabat, Kiki, Ridha, Ditta,

Virginia, Arifandi, Amos, Feby, Benny, Sukma, Dian; kepada para asisten

farmakologi, yaitu Nana, Marta, Maulida, Indah, Elvi, Rendy, Gita, Fauzan,

Yunus, kak Ridha, kak Dara, bang Denny, dan bang Asyrun yang telah

memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Medan, 15 Juli 2015 Penulis,

Albert Darwin Heriyanto NIM 111501062

(6)

UJI AKTIVITAS KOAGULAN EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SECARA IN VITRO DAN IN VIVO

ABSTRAK

Hemostatis merupakan proses penghentian perdarahan secara spontan pada pembuluh darah, yang terkait dengan trombosit dan faktor pembekuan darah. Beberapa gangguan hemostatis dapat menyebabkan meningkatnya waktu perdarahan dan pembekuan darah, di antaranya adalah koagulopati, hemofilia dan penyakit Von Willebrand. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan mempersingkat waktu perdarahan dan waktu koagulasi darah yang terkait dengan faktor pembekuan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas koagulan ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lam.) secara in vitro dengan parameter waktu koagulasi darah dan bentuk sel darah yang membeku, serta in vivo dengan parameter waktu perdarahan.

Percobaan in vitro dilakukan dengan metode Lee-White, terdiri dari 4 kelompok, yaitu kelompok 1 kontrol negatif yaitu darah segar, kelompok 2 darah dan EDTA 15%, kelompok 3 darah dan ekstrak etanol daun kelor konsentrasi 1% dosis 100μl, dan kelompok 4 darah, EDTA 15% dan ekstrak etanol daun kelor 1% dosis 100μl. Selanjutnya dilakukan percobaan in vitro dengan metode Eustrek, spesimen darah hasil metode Lee-White diambil dan dibuat sediaan hapusan darah tipis, kemudian diamati di mikroskop dengan perbesaran 10x10 dan 10x100. Percobaan in vivo dilakukan dengan metode Duke. Perlakuan yang digunakan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok 1 kontrol negatif digunakan CMC-Na 0,5% dosis 1% BB, kelompok 2 kontrol positif digunakan asam traneksamat 10% dosis 94,5 mg/KgBB, kelompok 3, 4, dan 5 merupakan kelompok uji digunakan ekstrak etanol daun kelor dengan dosis 100, 150 dan 200 mg/KgBB diberikan pada tikus jantan yang telah diinduksi dengan heparin 1 jam sebelumnya dengan konsentrasi 100 IU/ml, dosis 450 IU/KgBB. Data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc, yaitu LSD dan Tukey.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun kelor pada percobaan in vitro mampu membentuk bekuan darah dalam waktu 1.9 ± 1,11 menit dan secara signifikan lebih cepat bila dibandingkan dengan waktu koagulasi darah normal (p > 0,05), selain itu juga mampu membentuk bekuan darah pada perlakuan darah, EDTA dan ekstrak etanol daun kelor pada menit ke 28,8 ± 5,54 bila dibandingkan dengan perlakuan darah dan EDTA yang tidak membeku selama 120 menit (p < 0,05). Pengamatan sel darah secara in vitro menunjukkan adanya perlekatan antara sel yang satu dengan yang lain. Pada percobaan in vivo, ekstrak etanol daun kelor yang paling baik dalam mempersingkat waktu perdarahan setelah diinduksi dengan heparin adalah dosis 200 mg/KgBB, yang berbeda signifikan dengan dosis 100, 150 mg/KgBB dan kontrol negatif (p < 0,05), dan memiliki efek yang sama dengan asam traneksamat (p > 0,05).

Kata Kunci: daun kelor (Moringa oleifera Lam.), hemostatis, Lee-White, Duke,

(7)

vii

COAGULANT ACTIVITY TEST OF ETHANOLIC EXTRACT OF HORSE RADISH LEAVES (Moringa oleifera Lam.) USING

IN VITRO AND IN VIVO METHODS

ABSTRACT

Haemostatis is a spontaneus stop for bleeding process at blood vessels, related to trombocyte and blood coagulation factors. Some of haemostatis disorders that could prolonged blood coagulation and bleeding time are coagulopathy, haemophilia, and Von Willebrand disease. Medication that could be done is to shortened blood coagulation time and bleeding time that interconnected with blood coagulation factors. The purpose of this research is to find out coagulation activity of ethanolic extract of horse radish tree in in vitro with blood coagulation and morphology of coagulation cells as the parametre, and in vivo with bleeding time as the parametre.

In in vitro using Lee-White methods, the treatments are divided in 4 groups. First group is fresh blood as negative control group, second group is blood and EDTA 15% group, third group is blood and ethanolic extract of horse radish leaves (Moringa oleifera Lam.) 1% dose 100 μl group, and fourth group is blood, EDTA 15% and ethanolic extract of horse radish leaves 1% dose 100 μl group. Next, in vitro using Eustrek methods, blood speciment from Lee-White methods was taken, wipe blood preparation was made and examined under the microscope with 10 x 10 and 10 x 100 zoom times. In in vivo using Duke methods, there are 5 groups. First group is CMC-Sodium 0.5% dose 1% B/W as negative control group, second group is tranexamic acid 10% dose 94.5 mg/KgBB as positive control group, third, fourth and fifth group used ethanolic extract of horse radish leaves in various doses, 100, 150 and 200 mg/KgBB as test group, were given to male rat that were induced with Heparin concentration 100 IU/ml dose 450 IU/KgBB an hour before. Data from both methods are analyzed with one way ANOVA and continued with Post Hoc test, are LSD and Tukey.

Result of this research shows that ethanolic extract of horse radish leaves (Moringa oleifera Lam.) can shortened blood coagulation time in in vitro in minute 1.9 ± 1.11 and significantly different if it is compared with normal coagulation time (p < 0.05). Besides, it can form blood clot in blood, EDTA and ethanolic extract of horse radish leaves group in minute 28.8 ± 5.54 if it is compared with blood and EDTA that did not form any clot in 120 minutes (p < 0.05). In vitro examination of blood cell shows that there is a presence of adhesion between one cell and another. In in vivo, the best dose that could shortened bleeding time induced by heparin, 2 hours after treatment is 200 mg/KgBB that significantly different with dose 100, 150 mg/kgBB and negative control group (p < 0.05), and has the same effect with tranexamid acid (p > 0.05).

Keyword: horse radish leaves (Moringa oleifera Lam.), haemostatis, Lee-White,

Duke, Eustrek, coagulation time, bleeding time.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Hipotesis ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Uraian Tumbuhan ... 7

2.1.1 Sistematika tumbuhan ... 7

2.1.2 Nama lain ... 7

(9)

ix

2.1.4 Kandungan kimia ... 8

2.1.5 Khasiat dan penggunaan tumbuhan ... 9

2.2 Ekstraksi ... 10

2.2.1 Cara dingin ... 10

2.2.2 Cara panas ... 11

2.3 Hemostasis dan Koagulasi ... 12

2.4 Hemostatik ... 13

2.4.1 Hemostatik lokal ... 13

2.4.1.1 Hemostatik serap ... 13

2.4.1.2 Adstringen ... 14

2.4.1.3 Koagulan ... 13

2.4.1.4 Vasokonstriktor ... 14

2.4.2 Hemostatik sistemik ... 14

2.4.2.1 Vitamin K ... 14

2.4.2.2 Asam Aminokaproat ... 15

2.4.3.3 Asam Traneksamat ... 15

2.5 Antikoagulan ... 16

2.5.1 Antikoagulan oral ... 16

2.5.2 Heparin ... 17

2.5.3 Penarikan ion kalsium ... 18

2.6 Faktor-Faktor Pembekuan Darah ... 19

2.7 Trombosit ... 19

2.8 Proses Koagulasi Darah ... 20

2.9 Kelainan Hemostasis dan Koagulasi ... 22

(10)

2.9.1 Trombositopenia dan trombositosis ... 23

2.9.2 Hemofilia ... 24

2.9.3 Penyakit Von Willebrand ... 24

2.9.4 Defisiensi faktor plasma didapat ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Lokasi Penelitian ... 26

3.2 Jenis Penelitian .. ... 26

3.3 Alat ... 26

3.4 Bahan ... 27

3.5 Hewan Percobaan ... 27

3.6 Pengambilan dan Pengolahan Tumbuhan ... 27

3.6.1 Pengumpulan tumbuhan ... 27

3.6.2 Identifikasi tumbuhan ... 28

3.6.3 Pembuatan simplisia ... 28

3.6.4 Pembuatan ekstrak etanol daun kelor ... 28

3.7 Karakterisasi Simplisia ... 29

3.7.1 Pemeriksaan makroskopik ... 29

3.7.2 Pemeriksaan mikroskopik ... 29

3.7.3 Penetapan kadar air ... 29

3.7.4 Penetapan kadar sari larut dalam air ... 30

3.7.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol ... 30

3.7.6 Penetapan kadar abu total ... 31

3.7.7 Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam ... 31

(11)

xi

3.8.1 Pemeriksaan alkaloid ... 31

3.8.2 Pemeriksaan flavonoid ... 32

3.8.3 Pemeriksaan glikosida ... 33

3.8.4 Pemeriksaan tanin ... 33

3.8.5 Pemeriksaan saponin ... 33

3.8.6 Pemeriksaan steroida/triterpenoid ... 33

3.9 Pembuatan Larutan dan Suspensi Bahan Uji ... 34

3.9.1 Pembuatan suspensi CMC-Na 0,5 % ... 34

3.9.2 Pembuatan larutan EDTA 15 % ... 34

3.9.3 Pembuatan larutan heparin 100 IU/ml ... 34

3.9.4 Pembuatan suspensi asam traneksamat 10 % ... 35

3.9.5 Pembuatan suspensi ekstrak etanol daun kelor (EEDK) 1 % ... 35

3.9.6 Penentuan konsentrasi ekstrak etanol daun kelor dengan prinsip titrasi dosis ... 35

3.10 Uji Aktivitas Koagulan ... 36

3.10.1 Uji aktivitas koagulan secara in vitro ... 36

3.10.1.1 Waktu koagulasi dengan metode Lee-White .... 36

3.10.1.2 Koagulasi secara mikroskopik dengan teknik Eustrek (hapusan darah) ... 37

3.10.2 Uji aktivitas koagulan secara in vivo ... 38

3.10.2.1 Waktu perdarahan dengan metode Duke ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan ... 39

4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia Daun Kelor ... 39

(12)

4.3 Hasil Skrining Fitokimia ... 40

4.4 Hasil Uji Aktivitas Koagulan Ekstrak Etanol Daun Kelor ... 41

4.4.1 Uji aktivitas koagulan secara in vitro ... 42

4.4.1.1 Hasil waktu koagulasi dengan metode Lee-White .. 42

4.4.1.2 Hasil koagulasi secara mikroskopik dengan teknik Eustrek (hapusan darah) ... 44

4.4.2 Uji aktivitas koagulan secara in vivo ... 48

4.4.2.1 Hasil waktu perdarahan dengan metode Duke ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Faktor-Faktor Pembekuan Darah ... 19

Tabel 4.1 Hasil karakterisasi serbuk simplisia daun kelor ... 39

Tabel 4.2 Hasil skrining fitokimia simplisia dan ekstrak etanol daun

kelor ... 41

Tabel 4.3 Waktu pembekuan darah tikus secara in vitro ... 42

Tabel 4.4 Hasil pengamatan bentuk sel darah secara mikroskopik

dengan 4 jenis perlakuan berbeda ... 45

Tabel 4.5 Hasil waktu perdarahan tikus secara in vivo ... 49

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian ... 6

Gambar 2.1 Rumus kimia asam traneksamat ... 15

Gambar 2.2 Rumus kimia heparin ... 17

Gambar 2.4 Proses koagulasi darah ... 22

Gambar 4.1 Waktu pembekuan darah secara in vitro ... 44

Gambar 4.2 Bentuk mikroskopik sel darah ... 46

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil persetujuan etik penelitian ... 59

Lampiran 2 Hasil identifikasi tumbuhan ... 60

Lampiran 3 Karakteristik tumbuhan daun kelor (Moringa oleifera Lam.) 61 Lampiran 4 Hasil pemeriksaan mikroskopik daun kelor ... 63

Lampiran 5 Perhitungan hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia ... 65

Lampiran 6 Bagan kerja penelitian ... 70

Lampiran 7 Bagan pembuatan ekstrak ... 71

Lampiran 8 Bagan alur uji in vitro terhadap koagulasi darah tikus ... 72

Lampiran 9 Bagan alur uji in vivo terhadap waktu perdarahan tikus ... 74

Lampiran 10 Alat, bahan, dan objek yang digunakan ... 75

Lampiran 11 Contoh perhitungan ... 82

Lampiran 12 Contoh gambar spesimen darah tikus perbesaran 10 x 100.. 85

Lampiran 13 Data waktu perdarahan tikus ... 86

Lampiran 14 Hasil uji normalitas waktu pembekuan secara in vitro dan waktu perdarahan secara in vivo ... 87

Lampiran 15 Hasil analisis ANOVA waktu pembekuan secara in vitro ... 88

Lampiran 16 Hasil analisis Post Hoc waktu pembekuan secara in vitro ... 89

Lampiran 17 Hasil analisis ANOVA waktu perdarahan secara in vivo ... 91

Lampiran 18 Hasil analisis Post Hoc waktu perdarahan secara in vivo .... 93

Referensi

Dokumen terkait

Pascasarjana, Universitas Udayana tentang “Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Daun Kelor ( Moringa oleifera L ) di Bali ” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Atas dasar kandungan kimia dari daun kelor, keberadaan daun kelor di kalangan masyarakat, kaitan antara kandungan kimia daun kelor berupa tanin dan kalsium yang tinggi dengan

Defisiensi faktor plasma didapat berkaitan dengan penurunan produksi faktor-faktor koagulasi, seperti yang ditemukan pada penyakit hati atau defisiensi vitamin K. Hati

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) memiliki aktivitas menurunkan kadar

Ghasani A.Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun kelor ( Moringa oleifera Lam ).. Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa dan Diameter Tubulus Semineferus

Pada penelitian ini, aktivitas antioksidan ekstrak etanol dari akar dan kulit batang kelor (Moringa Oleifera Lam.) dilakukan dengan metode DPPH.. Prinsipnya yaitu reaksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas penghambatan enzim tirosinase pada ekstrak etanol daun kelor(Moringa oleifera Lam) yang dapat dilihat dari nilai yang diperoleh

Berdasarkan uraian diatas maka akan dilakukan formulasi sediaan emulgel dengan zat aktif ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam) yang memenuhi uji stabilitas fisik