• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP MTS Kota Salatiga T2 942012059 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP MTS Kota Salatiga T2 942012059 BAB IV"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Sekolah Inti MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Sekolah inti merupakan sekolah dengan persyaratan tertentu yang layak dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan KKG/MGMP/MGBK (Dirjen Dikti Kemendiknas, 2010). Penyelenggaraan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga bertempat di SMP Negeri 2 Salatiga. SMP Negeri 2 Salatiga beralamat di Jalan Kartini No 26 Rt 04 Rw 01 Kelurahan Salatiga Kota Salatiga. Nilai akreditasi SMP Negeri 2 Salatiga adalah Amat Baik (A).

4.1.2 Profil MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

(2)

2

Ketua MGBK yang merupakan guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 2 Salatiga.

Tabel 4.1

Rekapitulasi Data Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

MGBK Jenis

Kelamin

Program Studi Jenjang

Pendidikan

Keterangan

L P BK Lainnya D3 S1 S2

Aktif 16 31 29 18 1 44 2

Tidak Aktif

3 5 8 - - 8 -

Jumlah 19 31 37 18 1 52 2

Di dalam penelitian ini, subyek penelitian terdiri dari pengurus MGBK, anggota MGBK, dan peserta didik. Responden penelitian merupakan guru bimbingan dan konseling dan peserta didik yang berasal dari 7 SMP di kota Salatiga yaitu SMP N 1, SMP N 2, SMP N 3, SMPN 5, SMPN 6, SMPN 10 dan SMP Kristen Satya Wacana.

Tabel 4.2

Data Subyek Penelitian Evaluasi Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

No Unit Kerja Alamat Unit Kerja Jumlah

(3)

3

4.1.3 Evaluasi Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Di dalam bagian ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga mulai dari aspek konteks, masukan, proses sampai dengan hasil. Program MGBK yang akan dievaluasi adalah program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012/2015. Adapun penelitian tersebut dilakukan di 7 SMP di Kota Salatiga dan SMP N 2 sebagai Sekolah Inti MGBK SMP/MTs Kota Salatiga.

4.1.3.1 Evaluasi Konteks

Evaluasi konteks pada penelitian ini untuk mengetahui hal-hal yang menjadi visi, misi, tujuan dan kebutuhan dari program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Evaluasi konteks dilakukan dengan cara evaluasi diri, wawancara dan studi dokumentasi.

1. Visi, Misi dan Tujuan Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

(4)

4

tersebut diungkapkan oleh Ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, sebagai berikut:

“MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum memiliki Visi, Misi, dan tujuan secara tertulis, tidak terpikirkan untuk membuat visi misi, hanya saja secara tidak tertulis tujuan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga yaitu sebagai sebuah media atau wadah untuk pengembangan diri dari masing-masing guru BK SMP/MTs kota Salatiga”

Pernyataan Ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga diperkuat dengan pernyataan anggota MGBK yang berasal dari guru BK SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, sebagai berikut:

“saya belum pernah melihat visi, misi, dan tujuan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, belum

pernah diikutsertakan di dalam pembuatannya…”

Hasil evaluasi diri yang dilakukan oleh pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga (Ketua, Sekretaris dan Bendahara) mengungkapkan bahwa Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tidak memiliki visi, misi dan tujuan program.

(5)

5

SMP/MTs Kota Salatiga belum pernah merasakan sosialisasi tujuan program MGBK.

2. Kebutuhan Guru BK SMP/MTs Kota Salatiga

Fokus utama dari evaluasi konteks dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan

“apakah program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012/2015 dibutuhkan oleh guru BK di Kota Salatiga?”. Selain mengenai kebutuhan akan program MGBK, peneliti juga melihat mengumpulkan data apakah program MGBK mencakup kebutuhan guru BK di 4 kompetensi (Pedagogik, Profesional, Kepribadian dan Sosial). Data yang diperoleh dari evaluasi konteks berasal dari wawancara dengan pengurus dan anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, serta dilengkapi dengan beberapa data dokumentasi.

(6)

6

“….dikarenakan ada sebuah panduan untuk

melaksanakan sebuah kegiatan, program dibuat sebagai acuan selama satu tahun ajaran, dan memang diminta oleh Dinas. Program disusun oleh Pengurus MGBK yang merupakan perwakilan beberapa sekolah yang sudah dipilih, kami menyusun program bukan berdasarkan kebutuhan kami tetapi berdasarkan kebutuhan dari teman-teman guru BK dari seluruh SMP/MTs Kota Salatiga. Pada prinsipnya kita mencoba

untuk mengakomodasi semua kebutuhan….”

Pernyataan ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga juga senada dengan pernyataan dari Sekretaris MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, sebagai berikut:

“…Yang mendorong adanya program MGBK ya

karena memang diharuskan, supaya terarah, dan jelas. Dan program MGBK memang sudah sesuai kebutuhan kami, karena kebutuhan kami sebagai guru BK, karena banyak perubahan, kurikulum banyak berubah, nah MGBK sebagai wadah bisa sebagai sarana komunikasi dan sharing, karena kebutuhan kami ingin menjadi guru BK yang lebih baik lagi jadi melalui program MGBK bisa menjadi wadah kami dalam membantu memenuhi

kebutuhan kami…”

(7)

7

diungkapkan oleh anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sebagai berikut:

“….kebutuhan terhadap perubahan kurikulum

tidak semua guru BK tahu, dan untuk menyamakan persepsi tentang penggunaan instrumen juga maka diadakan program MGBK yang berisi tentang, namun yang menjadi kebutuhan utama setahun terakhir ini adalah

perubahan kurikulum 2013 …”

Program MGBK harus memenuhi 4 kompetensi guru BK yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Hasil evaluasi diri pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga menyebutkan bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga disusun berdasarkan kebutuhan yang mencakup 4 kompetensi guru BK. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua dan Sekretaris MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut petikan wawancara dengan Ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:

“…Tujuannya bapak ibu guru BK mampu

meningkatkan kompetensi yang mengacu pada PKG penilaian kinerja guru BK, yaitu ada 4 kompetensi yang kami coba cover melalui program

MGBK…”

Pernyataan dari pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga berbeda dengan hasil wawancara anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut petikan wawancaranya:

“…program MGBK dibuat setahu saya tidak

(8)

8

perubahan kurikulum dan perubahan dari

pemerintah…”

Evaluasi diri yang dilakukan oleh pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga mengungkapkan bahwa analisis kebutuhan guru BK sebagai dasar relevansi program MGBK mencakup 4 kompetensi yaitu kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Namun berdasarkan dari hasil wawancara kepada anggota MGBK dan selain itu melalui studi dokumentasi terhadap program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 dapat diketahu bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum mencakup mencakup pemenuhan kebutuhan guru BK di 4 kompetensi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dibuat berdasarkan kebutuhan guru BK SMP/MTs Kota Salatiga. Namun Analisis kebutuhan guru BK sebagai dasar relevansi program MGBK belum mencakup 4 kompetensi guru BK yaitu kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Hasil studi dokumentasi menunjukkan bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 relevan hanya di 2 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi professional.

(9)

9

serta perilkau konseli; dan menguasai esensi pelayanan BK dalam jalur, jenis dan jenjang satuan pendidikan. Sedangkan kompetensi profesional dalam program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 mencakup penguasaan konsep dan praksis assessmen untuk memahami konseli; menguasai kerangka teoritik dan praksis BK; merancang program BK; mengimplementasikan program BK komprehensif.

4.1.3.2 Evaluasi Masukan

Evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga TAHUN 2012-2015 aspek masukan akan meliputi sumber daya manusia (Pengurus MGBK, Anggota MGBK, Nara Sumber), sumber dana, sarana dan pra sarana. Hasil penelitian ini didapat melalui evaluasi diri oleh pengurus MGBK, wawancara dan studi dokumentasi. Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 terdapat di lampiran. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa program MGBK yang sudah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan anggota MGBK pada saat awal pembuatan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015.

1. Sumber Daya Manusia MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

(10)

10

narasumber, fasilitator, dan widyaiswara. Di dalam penelitian ini sumber daya manusia terdiri dari pengurus MGBK, Anggota MGBK dan Narasumber. a. Pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Berdasarkan hasil penelitian pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah dalam kategori sangat baik. Pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua Bidang Pengembangan, Ketua Bidang Humas, dan Anggota MGBK. Kepengurusan tersebut ditentukan oleh SK yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Namun, di dalam struktur organisasi tersebut apabila mengacu pada Rambu-Rambu Penyelenggaraan penelitian tersebut masih ada kekurangan pengurus yaitu Ketua Bidang Perencanaan dan Pelaksanaan Program.

b. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Tabel 4.3

Data Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

MGBK Jenis

Kelamin

Program Studi Jenjang

Pendidikan

Keterangan

L P BK Lainnya D3 S1 S2

Aktif 16 31 37 10 1 44 2

Tidak Aktif

3 5 8 - - 8 -

Jumlah 19 36 45 10 1 52 2

(11)

11

Salatiga dapat diketahui bahwa jumlah anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah 55 orang. Sebagian besar anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga merupakan lulusan S1 BK, yaitu 45 guru anggota MGBK. Sisanya berlatar belakang pendidikan agama Islam, Psikologi, Magister Sains Psikologi, Tadris Bahasa Inggris, Manajemen Pendidikan, dan Dikdaktik Kurikulum.

Anggota MGBK semua berasal dari guru bimbingan dan konseling dari 27 SMP/MTs Kota Salatiga dimana masuk dalam kategori guru yang masih aktif dengan melakukan layanan BK di sekolah. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga yang sudah PNS terdiri dari 41 orang, 14 sisanya terdiri dari guru tidak tetap ataupun guru tetap yayasan.

c. Narasumber MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

(12)

12

“Pemilihan narasumber kami tentukan

berdasarkan kompetensi dan kapasitas beliau, latar belakang pendidikan juga kami pikirkan, apabila berkaitan dengan keilmuan kami mendatangkan dosen-dosen dari Program Studi BK UKSW, ketika kami berbicara tentang regulasi tentang kebijakan pemerintah Kota Salatiga kami

mendatangkan Pengawas Sekolah.”

Berdasarkan evaluasi diri pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga terlihat bahwa pemilihan narasumber sudah dalam kategori sangat baik yaitu berdasarkan dari 6 kriteria yaitu:

- Memahami substansi/materi pelatihan yang akan disampaikan.

- Memiliki kemampuan berkomunikasi aktif dan interaktif dengan peserta

- Memiliki kemampuan untuk mengembangkan berbagai metode penyajian yang bervariasi. - Memiliki kemampuan mendiseminasikan

pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.

- Memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan membuat/mengembangkan bahan presentasi yang menarik secara mandiri. - Memiliki komitmen dan waktu untuk melaksanakan tugas sampai tuntas sebagai narasumber atau fasilitator pelatihan.

2. Sumber Dana Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

(13)

13

SMP/MTs Kota Salatiga. Berdasarkan hasil evaluasi diri, wawancara dan studi dokumentasi dengan pengurus dan anggota dapat diketahui bahwa sumber dana program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 -2105 sebagian besar berasal dari iuran rutin anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dan adanya sumbangan dari sumber lain. Sumber dana lain selain dari iuran rutin didapatkan dari sumbangan sekolah yang lebih tinggi seperti SMA/SMK, dan dana dari sponsor. Berikut kutipan wawancara dengan pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:

“….sumber dana kami berasal dari

pembiayaaan secara mandiri (iuran setiap bulan), penggalangan dana dari sekolah-sekolah di atas kami seperti SMA/SMK, promosi sekolah SMA/SMK yang bisa masuk kas MGBK, ada donator dari penerbit buku , pernah juga mengajukan proposal ke ABKIN Kota Salatiga dan mendapatkan dana dari

ABKIN Kota Salatiga….”

Pernyataan dari pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga juga diperkuat dengan pernyataan dari anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga berkaitan dengan pembiayaan. Di bawah ini adalah kutipan wawancara dengan anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:

“…sepengetahuan saya, dana program

MGBK dilakukan secara mandiri per sekolah, dari sekolah masing-masing ada dana, ada kas sedikit. Dikelola oleh bendahara MGBK, ada laporan yang dibacakan oleh bendahara setiap kali pertemuan MGBK, dana selalu

(14)

14

Berdasarkan hasil evaluasi diri, wawancara dan studi dokumentasi mengenai sumber dana program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dapat disimpulkan bahwa sumber dana program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dalam kategori baik, dimana sumber dana berasal dari iuran wajib setiap bulan oleh anggota MGBK, bantuan dari sekolah di tingkat lebih tinggi seperti SMA/SMK dan sumbangan dari ABKIN Kota Salatiga.

3. Sarana dan Pra Sarana Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

(15)

15

prasarana MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut kutipan wawancaranya:

“….Kami memiliki sekretariat di SMP N 2 yang

merupakan sekolah yang representatif, kami melakukan pelaksanaan program MGBK di satu ruang multimedia dengan fasilitas yang sangat memadai ada proyektor, LCD, meja

kursi, laptop, dan aliran listrik…”

Berdasarkan hasil penelitian tentang sarana prasarana pendukung kegiatan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, dapat disimpulkan bahwa sarana prasarana pendukung sudah dalam kategori sangat baik. Karena sudah memenuhi sarana prasarana utama yang ditentukan dalam Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan MGBK.

4.1.3.3 Evaluasi Proses

Dalam evaluasi proses program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga fokus terhadap pertanyaan “apakah yang

kegiatan yang direncanakan dalam program MGBK

dapat terlaksana dengan baik?” Pelaksanaan program

(16)

16

dihasilkan melalui evaluasi diri, focus group discussion (FGD) dan studi dokumentasi.

1. Keterlaksanaan Program MGBK SMP/Ms Kota Salatiga tahun 2012 – 2015

Berdasarkan hasil studi dokumentasi, wawancara dan FGD, diketahui bahwa selama 3 tahun program yang dibuat hanya 1 program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015, dan pertemuan yang dilakukan tidak rutin. Berikut kutipan wawancara dengan anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga yang aktif:

“…sepengetahuan saya, tidak ada pertemuan

rutin, pertemuan diadakan karena keperluan mendadak apabila memang tiap bulan ada pertemuan, namun setahu saya sebulan belum tentu pertemuan, contohnya saja bulan ini tidak ada pertemuan, apalagi yang dulu-dulu…”

Tabel 4.4

Keterlaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga Tahun 2012-2015

Kegiatan Keterlaksanaan Kendala

(17)

17

Assessment layanan BK

Pengembangan Materi BK - Terhambat

dengan

Hasil wawancara, studi dokumentasi dan FGD dapat disimpulkan bahwa tidak semua program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 dapat dilaksanakan sesuai dengan program dan rencana yang sudah disusun. Berdasarkan hasil studi dokumentasi dan wawancara juga diketahui bahwa dari 8 kegiatan yang berada dalam program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 yang sudah terlaksana hanya 3 kegiatan. Hal-hal yang menjadi kendala diungkapkan oleh pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut kutipan wawancaranya:

“…memang kegiatan yang kami programkan

tidak semua bisa berjalan dan dijalankan, karena mengingat banyak informasi baru yang tidak sesuai dengan program awal, seperti perubahan kurikulum 2013 yang harus segera diketahui oleh para guru BK, selain itu hal peminatan juga yang harus segera dipahami oleh teman-teman guru, pelaksanaan UKG yang juga informasinya mendadak, sehingga pertemuan MGBK lebih diutamakan membahas hal-hal yang urgent.

Hal-hal yang demikian yang menjadi penyebab program yang kami buat tidak

(18)

18

Hasil studi dokumentasi melalui daftar hadir, undangan, materi dan sertifikat menunjukkan bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tidak semua dapat dilaksanakan. Selain karena factor yang bersifat hal-hal urgent di luar program MGBK yang menyebabkan kegiatan di dalam program MGBK tidak dapat dijalankan, ada faktor lain yang diungkap oleh anggota MGBK melalui wawancara, demikian kutipan wawancara:

“…sebenarnya kami bisa mengikuti

kegiatan-kegiatan yang diprogramkan, tetapi kalau yang datang sedikit kan sama saja sia-sia mbak, jadi tingkat kehadiran juga mempengaruhi. Kadang kami tidak hadir itu karena tidak diizinkan kepala sekolah, karena tidak semua kepala sekolah mengerti kebutuhan guru BK mbak, sudah kami jelaskan tetap saja tidak memahami. Tahunya guru BK itu tidak punya pekerjaan, jadi daripada datang kegiatan-kegiatan sebaiknya ngurusi beasiswa, kantin kejujuran, belum nanti lainnya. Apabila boleh datang itupun tidak semua guru BK bisa datang, satu sekolah

hanya 1 yang datang….”

(19)

19

- Ada beberapa informasi penting atau pelatihan penting di luar program MGBK yang harus disampaikan kepada guru BK SMP/MTs Kota Salatiga sehingga kegiatan yang sudah diprogramkan tidak dapat dijalankan. Informasi penting itu misalnya berkaitan dengan perubahan kurikulum, mempersiapkan program peminatan, dan bedah soal latihan UKG (Uji Kompetensi Guru).

- Peran Kepala Sekolah masing-masing sekolah juga memengaruhi pelaksanaan kegiatan yang sudah diprogramkan.

2. Partisipasi Anggota MGBK

(20)

20

wawancara dengan pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:

“….kami mengupayakan untuk

menghadirkan semuanya, namun demikian ada beberapa kendala dari masing-masing sekolah yang menghendaki ada 1 guru BK yang tinggal di sekolah. Meskipun kami sering menyampaikan infromasi kepada beberapa kepala sekolah tentang butuhnya peningkatan kompetensi guru BK namun kebijakan masing-masing sekolah tetap

dijalankan…”

Hal tersebut senada dengan pernyataan dari anggota MGBK berkaitan dengan tingkat kehadiran anggota MGBK di dalam pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Berikut kutipan wawancara dengan anggota MGBK:

“…Pelaksanaan program MGBK menurut

saya sesuai rencana, sebagian besar program yang sudah dirancang terlaksana, namun ada beberapa guru BK yang tidak bisa mengikuti karena berbenturan dengan

waktu…”

Melalui pernyataan hasil wawancara di atas, studi dokumentasi dan evaluasi diri dapat disimpulkan bahwa tingkat kehadiran anggota MGBK di dalam pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dalam kategori baik yaitu sebagian besar anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga hadir dalam program MGBK yang sudah dilaksanakan.

3. Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

(21)

21

berdasarkan hasil evaluasi diri, focus group discussion dan studi dokumentasi. Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan MGBK (Dirjen Dikti, 2010) menjelaskan bahwa pertemuan atau pelaksanaan program MGBK dilakukan selama 12 kali dalam satu tahun dan seharusnya terdiri dari 3 jenis program yaitu program umum, program rutin dan program pengembangan. Namun berdasarkan studi dokumentasi, MGBK Kota Salatiga membuat satu program selama 3 tahun sekali. Dan di dalamnya berisi kegiatan yang dibutuhkan guru BK, namun hanya terdapat 8 kegiatan inti. Sehingga kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga berada di kategori cukup baik dan masih perlu diperbaiki sesuai dengan POS Penyelenggaraan MGBK. Berikut kutipan salah satu peserta FGD yang merupakan anggota MGBK:

“...Jmlh kegiatan dalam 1 tahun: sifatnya workshop/seminar (2 kali kegiatan), pertemuan rutin 1 bulan sekali tetapi juga tidak pasti, tergantung waktu masing-masing guru BK. Setelah kami melaksanakan workshop di akhir tahun 2015 kami menyelenggarakan kegiatan di luar program yaitu bedah soal UKG Guru BK, karena mendekati UKG yang akan dilaksanakan secara serentak. Kegiatan itu tidak muncul di program tetapi

karena kebutuhan yang sifatnya insidental jadi diadakan…”

(22)

22

memungkinkan anggota MGBK dapat datang. Dalam FGD terungkap bahwa dari 8 kegiatan inti yang terlaksana ada 3 kegiatan yaitu Pengembangan Program dan Penilaian dalam Pelayanan BK; peningkatan kompetensi guru BK dalam pengelolaan pelayanan BK; dan Peningkatan kompetensi guru BK tentang assessmen dalam pelayanan BK dan mengkomunikasikan hasil psikotes. Hal-hal yang menjadi kendala di dalam pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah:

- Kendala waktu dari masing-masing anggota MGBK yang berbeda unit kerja.

- Adanya kegiatan lain yang mendesak dan harus diprioritaskan terlebih dahulu, sehingga program yang sudah disusun ditunda terlebih dahulu pelaksanaannya.

- Kurangnya komunikasi di dalam pembuatan program antara pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dan kepala sekolah masing-masing anggota MGBK.

(23)

23

dokumentasi dapat disimpulkan bahwa narasumber menyusun materi sesuai dengan tema kegiatan MGBK, setelah itu narasumber menyampaikan materi tersebut kepada pengurus MGBK/penanggung jawab kegiatan jauh sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan.

4. Mekanisme pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Mekanisme pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga 2012-2015 dalam penelitian ini terdiri dari pengelolaan pelaksanaan program MGBK oleh pengurus MGBK; Hal-hal yang harus dilakukan pengurus MGBK saat kegiatan MGBK berlangsung dan kelengkapan administrasi di dalam pelaksanaan program MGBK.

(24)

24

kutipan wawancara dengan pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:

“…tidak setiap kegiatan selalu

menghadirkan narasumber, tetapi kegiatan yang terlaksana sesuai dengan program yang kami susun, sehingga pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program yang kami susun. Pernah melakukan semiloka, workshop dan sebagai buktinya adalah keluarnya lembar sertifikat bagi yang sudah mengikuti. Saat pelaksanaan program yang dilakukan oleh pengurus adalah pengurus memfasilitasi segala persiapan administrasinya seperti undangan, kontak (menghubungi) dengan narasumber, menyiapkan materi, daftar

hadir, sertifukat, dan snack….”

Kelengkapan administrasi sebagai bukti bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah dilaksanakan dalam kategori sangat baik, seperti adanya daftar hadir anggota, narasumber, surat undangan kegiatan MGBK, surat tugas dari kepala sekolah masing-masing.

4.1.3.4 Evaluasi Hasil

(25)

25

pengumpulan data melalui evaluasi diri, wawancara dan studi dokumentasi.

a. Laporan pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015

Berdasarkan hasil wawancara dan evaluasi diri dapat diketahui bahwa sedikit anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga yang membuat laporan setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015. Dari 9 anggota MGBK yang diwawancarai, hanya 1 anggota MGBK yang bisa menunjukkan adanya laporan mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Berikut kutipan wawancara terhadap anggota MGBK yang tidak membuat laporan mengikuti pelaksanaan MGBK:

“…laporan pelaksanaan program?

Laporannya ya sudah dalam bentuk sertifikat dan materi kegiatan, sekolah kami tidak mengharuskan kami untuk membuat laporan pengembangan diri setelah

mengikuti kegiatan…”

Hal senada juga diungkapkan oleh bendahara MGBK mengenai laporan dan umpan balik terhadap pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015, berikut kutipan wawancaranya:

“….laporan mengikuti kegiatan kami tidak

(26)

26

tentang info-info terbaru, atau masalah

yang belum dipahami, begitu mbak…”

Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi dapat disimpulkan bahwa pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum pernah membuat laporan kegiatan dalam program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 dan tidak semua anggota MGBK membuat laporan setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015. Hal tersebut dibenarkan dengan tidak adanya bukti fisik berupa laporan kegiatan. Sehingga feedback dalam wujud tindakan nyata pun belum pernah dirasakan oleh anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. apabila ada hal yang masih perlu dibahas setelah kegiatan MGBK, pengurus dan anggota membahasnya melalui whatsapp group. Kendala yang dialami sehingga laporan pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 belum dibuat karena tidak adanya waktu dan tidak adanya pengaruh pembuatan laporan kegiatan terhadap kinerja guru BK di sekolah, selain itu sudah ada WhatsApp group yang memudahkan untuk komunikasi lebih lanjut.

b. Manfaat Pelaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015.

(27)

27

pelaksanaan program MGBK diambil melalui wawancara dan studi dokumentasi ke beberapa anggota MGBK. Berikut adalah kutipan wawancara pengurus MGBK berkaitan dengan manfaat yang didapatkan dengan mengikuti program kegiatan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015:

“manfaat yang bisa kami ambil yaitu MGBK

sebagai wadah untuk saling sharing, menyampaikan beberapa materi yang kami punya untuk peningkatan kompetensi kami, mengingat tidak semua guru BK diutus untuk pelatihan keluar kota atau ke pusat, P4TK, namun bapak ibu guru yang diutus oleh dinas sepulang pelatihan membagi semua informasi yang didapatkan saat latihan di daam pertemuan MGBK. Otomatis semua Bapak Ibu guru memiliki informasi yang sama. Perubahan anggota MGBK yaitu bapak ibu guru BK saat ini penguasaan IT sudah bagus dan melalui MGBK didorong untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dengan cara setiap pertemuan diharapkan membawa laptop. Pengaruh pelaksanaan program MGBK terhadap layanan guru BK di sekolah dan administrasi di sekolah sangat signifikan, administrasi Bapak Ibu Guru BK sudah baik, dengan dibuktikan saat pelaksanaan akreditasi dari masing-masing Bapak ibu

guru BK sudah lengkap…”

Manfaat lain juga diungkapkan oleh anggota MGBK melalui kutipan wawancara sebagai berikut:

(28)

28

Salatiga, kemudian berdasarkan hasil UKG juga ada 1 guru BK SMP se Salatiga bisa mengikuti PLPG dari semua guru BK baik SMP/MTs maupun SMA/SMK. Hal tersebut bisa terjadi karena sebelum UKG dilaksanakan, MGBK mengadakan bedah soal latihan UKG. Selain itu kegiatan MGBK membantu dalam penggunaan teknologiya, sehingga sebagaian besar anggota MGBK melek teknologi, ada group WA (WhatsApp)

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga…”

Hasil evaluasi diri dan studi dokumentasi juga menunjukkan bahwa anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga memiliki kelengkapan administrasi BK seperti Program Tahunan, Program Semesteran, Agenda dan Jadwal Layanan BK, Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dan Laporan Layanan BK.

Hasil wawancara dengan peserta didik juga menjelaskan manfaat kegiatan MGBK yaitu seperti keterampilan dalam menggunakan teknologi saat melaksanakan bimbingan di kelas, dan kelengkapan administrasi seperti surat izin masuk kelas, dan layanan guru BK dalam hal membantu pemilihan sekolah setelah lulus SMP. Berikut kutipan wawancaranya:

“…sudah baik, kalau di kelas sudah

menggunakan laptop dan LCD, membantu mencari beasiswa juga untuk anak-anak yang butuh bisa secara online, kalau sudah kelas 9 sejak semester satu sudah mulai ditanya-tanya tentang SMA mana, jadi guru

BK membantu, tapi ya kadang galak juga…”

(29)

29

bisa diambil oleh anggota MGBK dari pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah sebagai berikut:

1. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga mampu menggunakan laptop, internet serta mampu memanfaatkan Microsoft Office untuk menunjang layanan BK di sekolah.

2. Penggunaan teknologi mempermudah guru BK dalam melengkapi administrasi BK seperti Program Tahunan, Program Semesteran, RPL, dan Agenda Layanan BK.

3. Dengan adanya kegiatan pengembangan assessment, guru BK lebih bervariasi di dalam mengumpulkan data permasalahan peserta didik di sekolah. Selain itu di dalam penanganan kasus sering mendapat masukan dari guru BK yang lain dan saling bertukar informasi tentang layanan BK.

(30)

30

menghadapi UKG. Meski hasilnya masih ada yang di bawah KKM yaitu di bawah 5,5 namun, sebagian besar sudah lulus UKG.

5. Peserta didik mendapatkan layanan yang baik dan up to date dari guru BK di sekolah. Karena informasi

tentang perubahan kurikulum, penggunaan assessment di MGBK dapat membantu layanan guru

BK di sekolah.

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian dimana sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya. Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan dalam upaya menyajikan hasil analisis data pada bagian sebelumnya untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Rumusan masalah penelitian ini adalah “bagaimana konteks, masukan, proses dan hasil program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015?”

4.2.1 Evaluasi Konteks Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga Tahun 2012 – 2015

(31)

31

dilaksanakan, mendefinisikan berbagai kebutuhan yang tidak diakomodir dan menentukan kenapa kebutuhan ini belum diakomodir. Evaluasi konteks merupakan evaluasi yang paling mendasar dan memiliki tujuan untuk menyediakan suatu rasional atau landasan atau sebagai latar belakang suatu program. Evaluasi konteks dilaksanakan sebagai suatu kebutuhan serta memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dalam perencanaan suatu program yang akan dilaksanakan.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa penyusunan sebuah program harus didasarkan atas kebutuhan dan memiliki tujuan program yang jelas. Dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 disusun karena adanya beberapa hal yang mendasarinya. Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 sudah memenuhi kebutuhan anggota MGBK. Hal-hal yang mendasari program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 disusun adalah 1) adanya dorongan dari Dinas Pendidikan untuk MGBK memiliki program yang bisa dijadikan arahan jalannya MGBK SMP/MTs Kota Salatiga; 2) adanya kebutuhan guru BK SMP/MTs Kota Salatiga.

(32)

32

dari hasil evaluasi diri, wawancara dengan 3 pengurus dan 6 anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, juga dengan studi dokumentasi yang tidak mendapati bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 mempunyai visi, misi dan tujuan program. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penentuan visi, misi dan tujuan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 berada dalam kategori kurang baik.

(33)

33

4.2.2 Evaluasi Masukan Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga Tahun 2012 – 2015

Orientasi utama dalam evaluasi masukan adalah membantu menentukan program yang membawa pada perubahan yang dibutuhkan. Sudjana (2008), menjelaskan bahwa evaluasi masukan program menyediakan data untuk menentukan bagaimana menentukan penggunaan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program. Sejalan dengan pemikiran tersebut, Stufflebeam dan Shienkfield (2007) menjelaskan evaluasi ini dilakukan dengan menelaah dan menilai secara kritis pendekatan yang relevan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program. Badrujaman (2011) menjelaskan bahwa evaluasi masukan dapat berupa jumlah sumber daya manusia, dukungan keuangan, ruangan, peralatan seperti komputer, software, serta media bimbingan.

(34)

34

a.Sumber daya manusia MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Sumber daya manusia dalam penelitian ini terdiri dari pengurus MGBK, Anggota MGBK dan narasumber. Struktur kepengurusan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah dalam kategori sangat baik yang terdiri dari ketua; sekretaris, bendahara; bidang pengembangan organisasi, administrasi dan sarana prasarana; bidang humas dan anggota MGBK. Di mana hal tersebut dapat mendukung program yang sudah disusun sesuai dengan kebutuhan anggota MGBK.

(35)

35

Selain pengurus dan anggota MGBK, narasumber juga menjadi sumber daya manusia yang patut diperhitungkan perannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria narasumber yang akan berpartisipasi dalam pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 sudah dalam kategori sangat baik dan sesuai dengan POS Penyelenggaraan MGBK .

Kategori sangat baik tersebut dilihat dari kriteria narasumber yang dipilih, kriterianya sebagai berikut 1) memahami substansi/materi pelatihan yang akan disampaikan; 2) memiliki kemampuan berkomunikasi aktif dan interaktif dengan peserta; 3) memiliki kemampuan untuk mengembangkan berbagai metode penyajian yang bervariasi; 4) memiliki kemampuan mendiseminasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya; 5) memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan membuat atau mengembangkan bahan presentasi yang menarik secara mandiri; dan 6) memiliki komitmen dan waktu untuk melaksanakan tugas sampai tuntas sebagai narasumber atau fasilitator pelatihan.

b.Sumber Dana Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015

(36)

36

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber dana program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 berada dalam kategori baik, kategori baik berarti sumber dana yang didapat berasal dari iuran wajib anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dan berasal dari dana lainnya. Dana lainnya berasal dari bantuan dari sekolah di tingkat lebih tinggi seperti SMA/SMK dan sumbangan dari ABKIN Kota Salatiga.

c.Sarana dan Prasarana dalam Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015

(37)

37

sarana prasana utama yaitu berupa laptop/komputer, proyektor, jaringan internet, buku-buku, dan telepon.

4.2.3 Evaluasi Proses Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga Tahun 2012 – 2015

Stufflebeam dan Shienfield (2007) menjelaskan bahwa evaluasi proses merupakan evaluasi yang dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan program sesuai dengan strategi yang telah direncanakan. Dalam ungkapan yang lain Stufflebeam (Badrujaman, 2011) bahwa evaluasi proses merupakan pengecekan yang berkelanjutan atas implementasi perencanaan. Dalam penelitian ini, evaluasi proses program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 untuk melihat bagaimana proses pelaksanaan program MGBK yang terdiri dari program yang berhasil dilaksanakan, partisipasi anggota MGBK dalam pelaksanaan program MGBK, kualitas dan mekanisme pelaksanaan program MGBK. Hasil penelitian di dapat berdasarkan analisis hasil evaluasi diri, wawancara, studi dokumentasi dan focus group discussion (FGD).

(38)

38

MGBK dapat dilaksanakan. Hal tersebut tidak sesuai dengan Prosedur Operasional Penyelenggaraan MGBK (Dirjen Dikti, 2010) yang menjelaskan bahwa MGBK harus memiliki 3 program setiap tahunnya yaitu program umum, program rutin dan program pengembangan. Selain harus memiliki 3 program, MGMP/MGBK diwajibkan mengadakan pertemuan 12 kali dan 12 kegiatan dalam program satu tahun. Hasil penelitian menjelaskan hal-hal yang menyebabkan kegiatan yang sudah diprogramkan tidak semua dapat berjalan dengan baik yaitu:

1. Ada beberapa informasi penting atau pelatihan penting di luar program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang harus disampaikan kepada guru BK SMP/MTs Kota Salatiga sehingga kegiatan yang sudah diprogramkan tidak dapat dijalankan. Informasi penting itu misalnya berkaitan dengan perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013, mempersiapkan program peminatan, dan bedah soal latihan UKG (Uji Kompetensi Guru).

(39)

39

berangkat, harus ada 1 atau 2 guru BK tinggal di sekolah.

(40)

40

Salatiga 2012 – 2015 dalam kategori kurang baik. Hal tersebut dikarenakan hal-hal yang sudah disebutkan di atas seperti:

a. tidak semua program dapat berjalan dengan baik, b. program dibuat 3 tahun sekali,

c. tidak adanya program umum, program rutin dan program pengembangan

d. program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga 2012 – 2015 dilaksanakan kurang dari 12 kali pertemuan dalam 1 tahun.

4.2.4 Evaluasi Hasil Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga Tahun 2012 – 2015

Stufflebeam dan Shienfield (2007) menjelaskan bahwa evaluasi hasil merupakan evaluasi yang bertujuan mengukur, mengintepretasikan dan menilai pencapaian program. Evaluasi hasil merupakan tahap akhir dan berfungsi untuk membantu penanggung jawab program dalam mengambil keputusan.

(41)

41

BK di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa:

1. Pengurus belum pernah membuat laporan kegiatan dan tidak semua anggota MGBK membuat laporan setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015. Sehingga feedback dalam wujud tindakan nyata pun belum pernah dirasakan oleh anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. apabila ada hal yang masih perlu dibahas setelah kegiatan MGBK, pengurus dan anggota membahasnya melalui whatsapp group. Kendala yang dialami sehingga laporan pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 belum dibuat karena tidak adanya waktu dan tidak adanya pengaruh pembuatan laporan kegiatan terhadap kinerja guru BK di sekolah, selain itu sudah ada whatsapp group yang memudahkan untuk komunikasi lebih lanjut.

2. Manfaat yang bisa diambil dari program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 adalah sebagai berikut:

a. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga mampu menggunakan laptop, internet serta mampu memanfaatkan Microsoft Office untuk menunjang layanan BK di sekolah.

(42)

42

Program Tahunan, Program Semesteran, RPL, dan Agenda Layanan BK.

c. Dengan adanya kegiatan pengembangan assessment, guru BK lebih bervariasi di dalam

mengumpulkan data permasalahan peserta didik di sekolah. Selain itu di dalam penanganan kasus sering mendapat masukan dari guru BK yang lain dan saling bertukar informasi tentang layanan BK.

d. Ada program yang tidak diprogramkan seperti mengenai kurikulum 2013 dan bedah soal UKG. Meskipun tidak sesuai program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang direncanakan namun manfaatnya bisa diambil. Pemahaman mengenai kurikulm 2013 dan program peminatan memberi manfaat pada guru BK yang pada tahun ini sudah bisa mengimplementasikan kurikulum 2013 dan program peminatan. Bedah soal latihan UKG mempermudah guru BK dalam mempersiapkan diri menghadapi UKG. Meski hasilnya masih ada yang di bawah KKM yaitu di bawah 5,5 namun, sebagian besar sudah lulus UKG

(43)

43

Gambar

Tabel 4.2 Data Subyek Penelitian Evaluasi Program MGBK SMP/MTs Kota
Tabel 4.3 Data Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
  Tabel 4.4 Keterlaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan angka 1 s.d 7 diatas, Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada ULP Kabupaten Bengkulu Utara mengumumkan pemenang seleksi umum paket pekerjaan

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

Pada hari ini Selasa Tanggal Sembilan Bulan Oktober Tahun Dua ribu dua belas, kami yang bertanda bawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pada Sekretariat DPRD Kabupaten Kampar

Misalnya, representasi fundamental SU(3) dideskripsikan dengan diagram gambar 4.1, dimana tiap titik dapat diasosiasikan dengan suatu kuark. Maka, diagram bobot dari

Telah dilakukan kajian mengenai medan Klein-Gordon dan medan Dirac pada ruang Minkowski tak komutatif dengan menggunakan teori Lagrangan untuk medan yang telah diperumum..

Simulated data with various noise levels was initially used to illustrate the robustness of the developed approach when compared to the DP method for

Air rembesan ( l eachat e ) hasil dari proses pembusukan sampah akan mengalami perporasi yang mengandung bahan terlarut yang dapat berbahaya untuk kesehatan, dapat mencemari air

This confuses the model and makes it especially difficult for filtering mechanisms to anticipate what kind of properties the feature of interest has. It is also not completely