• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUDUL PENGUMPULAN KARYA CIPTA SEBAGAI UP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JUDUL PENGUMPULAN KARYA CIPTA SEBAGAI UP"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JUDUL :

PENGUMPULAN KARYA CIPTA SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR TEJADINYA KRISIS KREATIVITAS MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Prestasi dari kreativitas mahasiswa penting sekali dalam upaya meningkatkan kualitas dan eksistensinya sebagai sebuah Perguruan Tinggi, terutama Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pasti mempunyai tantangan lebih berat untuk membuat persepsi “Perguruan Tinggi Swasta Bermutu” dimata masyarakat. Dengan persepsi yang positif tentunya akan menjadi kekuatan internal dan peluang bagi Perguruan Tinggi Swasta tersebut untuk lebih maju.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU), sesuai dengan motto yaitu “Terdepan Dalam Mutu” berdiri pada tahun 22 Desember 2006 sebagai Perguruan Tinggi Swasta dibawah naungan Yayasan Bhakti Husada Kuningan. (stikku.ac.id)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU) telah mendapat kepercayaan dari masyarakat bukan hanya dari masyarakat Kuningan, tetapi dari daerah sekitarnya seperti Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Sumedang. Hal ini terbukti dengan jumlah mahasiswa baru yang masuk ke STIKKU selalu bertambah setiap tahunnya dan berasal dari daerah yang berbeda. Pada tahun 2011 jumlah pendaftar yang masuk ke STIKKU adalah 126 mahasiswa, dan pada tahun 2012 mengalami lonjakan yang cukup signifikan yakni menjadi 213 mahasiswa. (administrasi kampus STIKKU)

Itu tandanya kepercayaan masyarakat kepada STIKKU meningkat. Hasil ini tentunya tidak lepas dari prestasi dan kreativitas seluruh civitas akademika dan kontribusi mahasiswa STIKKU.

Namun sayangnya, peningkatan kepercayaan masyarakat untuk memilih STIKKU tidak berbanding lurus dengan prestasi yang dicapai. Karena hampir setahun terakhir STIKKU tidak meraih juara di tingkat Provinsi maupun Nasional. Hal yang mestinya tidak terjadi ini kini menjadi beban yang berat tentunya untuk mempertahankan eksistensi STIKKU dalam hal prestasi dari kreativitas mahasiswa. Bukan kesalahan dari pihak institusi, melainkan dari mahasiswanya sendiri yang tidak mencoba untuk berkreativitas. Buktinya dari kegiatan PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa) tahun 2012 yang diselenggarakan Dikti hanya diikuti oleh 5 kelompok. Dan kegiatan PKM yang dilakukan dikampus pun pada bulan November 2012 hanya diikuti oleh 20 orang dengan 7 karya tulis. Jika dibandingkan dengan mahasiswa STIKKU yang ada, tentunya jumlah ini terlalu sedikit, tapi inilah faktanya.

(2)

TUJUAN

Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :

1. Mengetahui gambaran rasa ingin berprestasi mahasiswa STIKKU.

2. Mengetahui gambaran besaran kontribusi mahasiswa STIKKU dalam upaya mengharumkan nama baik STIKKU.

3. Untuk memeberikan alternatif solusi pemecahan masalah dalam upaya peningkatan prestasi mahasiswa STIKKU.

MANFAAT

Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Institusi :

a. Memberikan gagasan untuk membantu meningkatkan prestasi mahasiswa STIKKU.

b. Memberikan alternatif solusi dalam meningkatkan kreativitas mahasiswa STIKKU.

c. Memberikan alternatif solusi dalam memperbanyak karya mahasiswa STIKKU.

2. Bagi mahasiswa

a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat kreativitas.

b. Memberikan wadah kreativitas atas karyanya untuk diabadikan di STIKKU.

METODE PENULISAN

Metode penulisan dalam karya tulis ini yaitu dengan melakukan kajian pustaka. Kegiatan kajian pustaka ini meliputi pencarian referensi (tinjauan pustaka) yaitu buku maupun data-data dari hasil penelitian maupun jurnal yang memuat hal-hal atau materi yang berhubungan dengan topik karya tulis. Data-data yang diperoleh dari sumber referensi yang relevan ini kemudian dijadikan bahan acuan atau pedoman membuat karya tulis ini. Langkah selanjutnya menganalisis masalah yang terjadi dan menentukan alternatif solusi pemecahan masalah.

(3)

GAGASAN

Eksistensi dari sebuah kampus agar mempunyai nama dimata umum yakni perlu dengan adanya prestasi dari mahasiswa kampus itu sendiri. Jika mahasiswanya mampu berpertasi pasti nama kampus akan tercium menjadi baik. Namun jika tidak ada prestasi, maka kampus ibarat nama tanpa cerita.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan.

Prestasi bisa diwujudkan dengan berbagai hal, salah satunya dengan cara mahasiswa mampu menciptakan sesuatu yang dapat dibanggakan oleh dirinya sendiri, maupun orang lain. Prestasi itu sendiri tidak perlu diwujudkan dengan mendapatkan piala ataupun mendali adapun mendapatkan itu sekedar simbolis akan sebuah kemenangan.

Pada dasarnya 15 mahasiswa yang diwawancarai menyatakan bahwa dirinya ingin memiliki prestasi dan ingin mengharumkan nama baik STIKKU. Tetapi kendala utama mereka terlalu sibuk dengan jadwal perkuliahan yang ada, dan tidak terpikir untuk membuat apa dalam waktu kuliah yang padat dan mepet dalam kata lain tidak mampu menciptakan kreativitas dalam waktu yang padat. Kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru dan menekankan pada segi orisinilitasnya.

Esensinya dalam pencapaian prestasi orang perlu mendapatkan dorongan atau motivasi, serta wadah untuk menampung prestasi itu sendiri. Motivasi itu sendiri artinya mendorong seseorang untuk berperilaku beraktivitas dalam pencapaian tujuan. Semakin kuat motivasi seseorang, maka semakin cepat dalam memperoleh tujuan dan kepuasan. (Tri Rusmi Widayatun 1999:144)

Dalam pemberian motivasi tentunya kampus sering memberikan suntikan semangat melalui dosennya ketika mengajar, maupun melalui artikel-artikel di majalah dinding, dan obrolan di forum diskusi mahasiswa dan institusi baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Namun sayangnya, motivasi yang diberikan hanya bersifat sementara. Terbukti 9 dari 15 mahasiswa menyatakan bahwa mereka akan terasa termotivasi hanya dalam waktu itu saja. Selanjutnya terlupakan begitu saja. Hal-hal ini yang terjadi akibat adanya dispersepsi. Dispersepsi adalah kesalahan dalam melakukan pengamatan. Artinya, mahasiswa yang menangkap motivasi tersebut hanya bersifat sementara tanpa berusaha untuk memaknai motivasi itu sendiri dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pemberian wadah kreativitas mahasiswa untuk berprestasi, pihak institusi tentunya telah memberikan fasilitas yakni diadakannya UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dimana setiap mahasiswa bebas melakukan kraetivitasnya masing masing. Tapi hasilnya, tidak semua mahasiswa mengikuti UKM tersebut. Banyak diantara mereka hanya numpang nama di UKM, sedangkan kontribusi di UKM nya sendiri tidak ada.

(4)

semester I, dan karya tersebut dikumpulkan paling lambat dua minggu setelah ospek.

Dalam pembuatan karya cipta, tentunya harus menumbuhkan dulu yang namanya daya cipta. Daya cipta adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. Daya cipta dalam kemasakinian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan.

Karya cipta adalah sesuatu yang dibuat oleh seseorang. Dimana, orang yang membuat sebuah karya cipta tentunnya akan membuatnya dengan penuh rasa cinta. Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu: Perasaan, Pengenalan, Tanggung jawab, Perhatian dan Saling menghormati.

Erich Fromm dalam buku larisnya (The Art of Loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: care, responsibility, respect, knowledge muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Dimana mencintai itu sendiri sebuah rasa yang tidak bisa dijelaskan secara kata-kata namun hanya mampu dirasakan melalui kepuasan, dilihat melalui gestur tubuhnya, dan dirasakan melalui alunan dalam melodi kehidupan. Ya, bukan hal asing ketika kita membahas cinta. Karena cinta itu sendiri setiap orang dapat memiliki, ketika memiliki cinta terhadap sesuatu hal, tentunya kita akan berusaha untuk mempertahankannya, menjaganya, dan selalu menjadikannya bagian dari hari-hari kita.

Pembuatan karya cipta yang dimaksud yakni mahasiswa dituntut dengan membuat suatu karya cipta yang bebas, baik itu seni rupa (seni lukis, seni patung), seni musik (menciptakan lagu), seni tari (tarian), seni sastra (puisi, cerpen) yang semuanya bertemakan tentang STIKKU. Jika seni lukis maupaun seni patung bisa dimanfaatkan oleh kampus untuk menghiasi ruangan-ruangan yang ada dikampus, seni sastra baik puisi maupun cerpen bisa dikumpulkan untuk dijilid dan dijadikan buku untuk bacaan diperpustakaan. Dari tarian, bisa dijadikan sebagai tarian khas STIKKU bisa digunakan dalam acara-acara formal STIKKU yang mengundang banyak tamu penting. Sedangkan seni musik, dapat dijadikan acuan lagu-lagu STIKKU, dan menambah jumlah lagu STIKKU yang dijadikan penyemangat dalam lomba ataupun dinyanyikan dalam sebuah acara. Dimana semua hasil karya cipta mahasiswa ini akan dijadikan sebagai bahan untuk pameran STIKKU yang bisa dilakukan pada saat Dies Natalis STIKKU.

(5)

hanya alumni, masyarakat sekitar juga akan tertarik datang sehingga bagus juga untuk sarana promosi kampus.

Selain itu, jika dilihat dari keberadaan kampus di Kabupaten Kuningan yang hanya STIKKU lah pertama kali diadakan pameran karya mahasiswa dimana seluruh mahasiswanya berperan aktif menyumbangkannya karyanya. Tentunya hal ini bukan hanya menjadi kebanggan untuk kampus STIKKU, tetapi kebanggan juga untuk Kabupaten Kuningan. Pada intinya kegiatan ini bukan hanya mengahrumkan nama STIKKU tetapi juga nama Kabupaten Kuningan.

(6)

KESIMPULAN

Eksistensi sebuah kampus bisa dilihat dari prestasi mahasiswanya, jika mahasiswanya mampu memberikan prestasi maka akan baik pula nama kampusnya. Pengumpulan karya cipta baik yang bersifat seni rupa (seni lukis, seni patung), seni musik (menciptakan lagu), seni tari (tarian), seni sastra (puisi, cerpen) yang semuanya bertemakan tentang STIKKU.

Semua hasil karya cipta tersebut menjadi bahan dalam pembuatan pameran dalam Dies Natalis STIKes Kuningan. Dengan hal ini sedikitnya satu karya telah diberikan oleh mahasiswa terhadap kampusnya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis Multiatribut Fishbein, atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian buah mangga Gedong Gincu di Pasar Tradisional Kota

Saya merasa senang jika dapat memberikan ide yang berguna bagi kelompok untuk mencapai target. SS S

Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

Penelitian oleh Endriyani (2011) melaporkan bahwa hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian activity of daily living (ADL) klien post stroke di RSU PKU

Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik

Oleh karena itu, Kurikulum Pendidikan untuk mahasiswa program S1 kependidikan tidak terlepas dari kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), yaitu berupa praktik

Dengan demikian, hubungan antara kesulitan tujuan anggaran dan kinerja manajerial akan semakin kuatjika seorang manajer memiliki pengendalian diri yang baik dalam

Di berbagai sekolah (SMP dan SMA) yang menugaskan guru fisika sebagai pembina ektrakurikuler tersebut, seringkali memunculkan sebuah masalah yakni tidak semua