• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran Pop-Scrapbook pada materi animalia untuk kelas X SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran Pop-Scrapbook pada materi animalia untuk kelas X SMA"

Copied!
254
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP-SCRAPBOOK PADA MATERI ANIMALIA UNTUK KELAS X SMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : Maria Kleofania Adja NIM : 161434049. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Persembahan Amsal 3: 5-6 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.. Kupersembahkan untuk: Tuhan Yang Maha Esa Kedua orang tua tercinta: Heribertus Wae, S.Si., dan Yosefina Ule, Amd. Dosen pembimbing Kakak dan Adik tersayang Sahabat dan teman-teman yang selalu mendukung Almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP-SCRAPBOOK PADA MATERI ANIMALIA UNTUK KELAS X SMA Maria Kleofania Adja Universitas Sanata Dharma 2020 Pembelajaran harus berjalan secara efektif, terutama dalam penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. Beberapa sekolah di Yogyakarta masih menggunakan media pembelajaran yang monoton dan kurang menarik. Media pembelajaran pop-scrapbook belum dikembangkan khususnya pada materi animalia. Tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan desain dari pengembangan media pembelajaran pop-scrapbook pada materi animalia kelas X SMA, dan mengetahui kelayakan penggunaan media pembelajaran pop-scrapbook pada materi animalia kelas X SMA. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Metode dalam penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakannya. Dalam pengembangan media pembelajaran pop-scrapbook digunakan lima tahap dari sepuluh tahap yang dikemukakan oleh Borg and Gall yaitu potensi masalah, mengumpulkan informasi, desain produk, validasi desain, dan perbaikan desain. Produk yang dikembangkan divalidasi oleh dua ahli media pembelajaran dan dua guru biologi kelas X SMA. Tujuan validasi produk yaitu untuk mengetahui kelayakan dari produk yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, produk yang dikembangkan berupa pop-scrapbook layak diujicobakan dengan revisi. Desain pop-scrapbook dipadukan antara gambar bentuk scrapbook dan gambar bentuk pop-up. Rekapitulasi rerata skor oleh dua ahli media pembelajaran dan dua guru biologi kelas X SMA yaitu 3,70 dengan kategori “Sangat Baik” menunjukkan bahwa, produk pop-scrapbook yang dikembangkan sangat layak untuk diujicobakan dalam pembelajaran biologi materi animalia kelas X SMA. Kata Kunci: R&D, Pop-scrapbook, Pop-up, Scrapbook, Materi Animalia.. vii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT DEVELOPMENT OF POP-SCRAPBOOK AS LEARNING MEDIA TO TEACH ANIMALIA MATERIAL TO TENTH GRADE STUDENTS Maria Kleofania Adja Sanata Dharma University 2020 Learning must run effectively, especially in the use of learning media as a teacher's aid to convey material for students. Some schools in Yogyakarta still use monotonous and less attractive learning media. Pop-scrapbook Learning Media has not been developed, especially on material of Animalia. The purpose of this research is to explain the design of the development of Pop-scrapbook Learning Media on Animalia material for the first grade of Senior High School, and to find out the feasibility of using Pop-scrapbook Learning Media on material of Animalia in the first grade of Senior High School. The type of research used in this research was Research and Development (R&D). The method in this research was used to produce certain products and test their feasibility. In the development of Pop-scrapbook Learning Media, five out of ten stages by Borg and Gall were used, namely potential problems, gathering information, product design, design validation, and improvement design. The product developed was validated by two instructional media experts and two biology teachers of the first grade of Senior High School. The purpose of product validation was to determine the feasibility of the resulting product. The results showed that the product which is developed in the form of a Popscrapbook was feasible to be tested with revisions. Pop-scrapbook design is a combination between form images A Scrapbook and pictures of Pop-up. The recapitulation of the mean scored by two instructional media experts and two biology teachers of the first grade of Senior High School, namely 3.70 with the "Very Good" category, shows that the Pop-Scrapbook product developed is very feasible to be tested in biology material learning of Animalia for the first grade of Senior High School. Keyword: R&D, Pop-scrapbook, Pop-up, Scrapbook, Animalia Material.. viii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Pop-scrapbook pada Materi Animalia untuk Kelas X SMA” dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma 2. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma 3. Bapak Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis 4. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma 5. Orang tua saya Bapak Heribertus Wae, Mama Yosefina Ule, Adik Lilly, Adik Lalla, Alm. Adik Pedro, Adik Julio, dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberi dukungan pada penulis. ix.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Kak Hugo Damasus Fua Nahak yang membantu dalam pembuatan desain sampul dan pengeditan gambar 7. Marny, Andre, Aty, Dimas, Stella dan semua sahabat yang telah menemani, membantu, menyemangati, memotivasi, serta memberi dorongan pada penulis 8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2016, yang telah bekerja sama dan saling memberi semangat 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan demi perbaikan skripsi ini, sehingga menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan semua pihak.. Penulis. x.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A.. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1. B.. Rumusan Masalah ................................................................................. 6. C.. Batasan Masalah ................................................................................... 6. D.. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7. E.. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9 A.. B.. C.. Belajar ................................................................................................... 9 1.. Pengertian Belajar ......................................................................... 9. 2.. Ciri-ciri Belajar............................................................................ 10. 3.. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................. 11. Pembelajaran ....................................................................................... 13 1.. Pengertian Pembelajaran ............................................................. 13. 2.. Tujuan Pembelajaran ................................................................... 15. 3.. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran .................................. 15. Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture ............................ 16 1.. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning (CL)) 16 xi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ....................................... 17. 3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture ........................................................................................... 19 D.. Media Pembelajaran............................................................................ 21 1.. Pengertian Media Pembelajaran .................................................. 21. 2.. Manfaat Media Pembelajaran ...................................................... 21. 3.. Macam-macam Media Pembelajaran .......................................... 22. 4.. Fungsi Media Pembelajaran ........................................................ 23. E.. Pengembangan Media Pembelajaran .................................................. 26. F.. Materi Animalia .................................................................................. 27. G.. Scrapbook............................................................................................ 28. H.. Pop-up Book........................................................................................ 30. I.. Pop-scrapbook .................................................................................... 33. J.. Penelitian Research and Development ................................................ 34 1.. Potensi dan Masalah .................................................................... 34. 2.. Mengumpulkan Informasi ........................................................... 34. 3.. Desain Produk ............................................................................. 34. 4.. Validasi Desain............................................................................ 35. 5.. Perbaikan Desain ......................................................................... 35. 6.. Uji Coba Produk .......................................................................... 35. 7.. Revisi Produk .............................................................................. 35. 8.. Uji Coba Pemakaian .................................................................... 36. 9.. Revisi Produk .............................................................................. 36. 10.. Pembuatan Produk Masal ........................................................ 36. K.. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 37. L.. Kerangka Berpikir ............................................................................... 39. BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 42 A.. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 42. B.. Prosedur Pengembangan ..................................................................... 42 1.. Potensi dan Masalah .................................................................... 42. 2.. Mengumpulkan Informasi ........................................................... 43. 3.. Desain Produk ............................................................................. 43. xii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.. Validasi Desain............................................................................ 44. 5.. Revisi Desain ............................................................................... 45. C.. Spesifikasi Produk............................................................................... 46. D.. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 47. E.. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 48. F.. Metode Analisis Data .......................................................................... 49. G.. 1.. Analisis Kualitatif........................................................................ 50. 2.. Analisis Kuantitatif...................................................................... 50. Indikator Keberhasilan Penelitian ....................................................... 51. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 52 A.. Analisis Kebutuhan ............................................................................. 52. B.. Deskripsi Produk Awal ....................................................................... 60. C.. Data Hasil Validasi ............................................................................. 68. D.. Produk Akhir ....................................................................................... 78. E.. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ............................................... 99. F.. 1.. Kajian Produk Akhir.................................................................... 99. 2.. Pembahasan ............................................................................... 101. Kendala/Keterbatasan ....................................................................... 106. BAB V PENUTUP ............................................................................................. 109 A.. Simpulan ........................................................................................... 109. B.. Saran.................................................................................................. 110. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 112 LAMPIRAN ........................................................................................................ 114. xiii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture. .................................................................................................................. 19 Tabel 3.1. Kisi-kisi Pertanyaan Analisis Kebutuhan ............................................ 49 Tabel 3.2. Instrumen Validasi Media Pembelajaran Popscrap Book pada Materi Animalia Kelas X SMA ........................................................................................ 49 Tabel 3.3. Skala Likert .......................................................................................... 51 Tabel 4.1. Gambaran Produk Awal ....................................................................... 63 Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Validasi Oleh Ahli Media Pembelajaran Popscrapbook pada Materi Animalia untuk Kelas X SMA. ....................................... 69 Tabel 4.3. Komentar dan Saran Perbaikan dari Ahli Media Pembelajaran .......... 70 Tabel 4.4. Komentar Umum dan Saran Perbaikan dari Ahli Media Pembelajaran ............................................................................................................................... 72 Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Validasi Oleh Guru Biologi Kelas X SMA ............ 73 Tabel 4.6. Komentar dan Saran Perbaikan dari Guru Biologi Kelas X SMA ....... 74 Tabel 4.7. Komentar Umum dan Saran Perbaikan dari Guru Biologi Kelas X SMA ............................................................................................................................... 77 Tabel 4.8. Rekapitulasi Data Dua Ahli Media Pembelajaran dan Dua Guru Biologi Kelas X SMA ........................................................................................................ 78 Tabel 4.9. Komentar Pakar Media Pembelajaran dan Revisi................................ 79 Tabel 4.10. Komentar Guru Biologi Kelas X dan Revisi ..................................... 82 Tabel 4.11. Desain Produk Awal dan Produk Akhir Media Pembelajaran Popscrapbook .............................................................................................................. 88. xiv.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Contoh Bentuk Scrapbook. .............................................................. 29 Gambar 2.2. Contoh Bentuk Pop-up Book............................................................ 30 Gambar 2.3. Teknik V-Fold. ................................................................................. 30 Gambar 2.4. Teknik Parallel-Fold. ........................................................................ 31 Gambar 2.5. Kerangka Penelitian yang Relevan. ................................................. 39 Gambar 2.6. Kerangka Berpikir ............................................................................ 41 Gambar 2.7. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D .................................. 36 Gambar 3.1. Rencana Rancangan Pembuatan Hiasan Scrapbook. ....................... 47 Gambar 3.2. Rencana Rancangan Pembuatan Bentuk Pop-Up. ........................... 47. xv.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan ........................ 115 Lampiran 2.Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................ 117 Lampiran 3.Instrumen Validasi ........................................................................... 122 Lampiran 4.Rubrik Penilaian Media Pop-scrapbook.......................................... 125 Lampiran 5.Silabus Mata Pelajaran Biologi ....................................................... 132 Lampiran 6.RPP Materi Animalia ....................................................................... 136 Lampiran 7.Lembar Kerja Peserta Didik-1 ......................................................... 153 Lampiran 8.Lembar Kerja Peserta Didik-2 ......................................................... 156 Lampiran 9.Lembar Kerja Peserta Didik-3 ......................................................... 160 Lampiran 10.Lembar Kerja Peserta Didik-4 ....................................................... 165 Lampiran 11.Kunci Jawaban LKPD-1 ................................................................ 169 Lampiran 12. Kunci Jawaban LKPD-2 ............................................................... 172 Lampiran 13. Kunci Jawaban LKPD-3 ............................................................... 176 Lampiran 14. Kunci Jawaban LKPD-4 ............................................................... 182 Lampiran 15.Panduan Skoring LKPD-1 ............................................................. 186 Lampiran 16. Panduan Skoring LKPD-2 ............................................................ 188 Lampiran 17. Panduan Skoring LKPD-3 ............................................................ 191 Lampiran 18. Panduan Skoring LKPD-4 ............................................................ 195 Lampiran 19.Kisi-kisi Soal Ulangan ................................................................... 199 Lampiran 20.Soal Ulangan Materi Animalia ...................................................... 201 Lampiran 21.Panduan Skoring Soal Ulangan ..................................................... 212. xvi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 22.Pedoman Penilaian Sikap .............................................................. 214 Lampiran 23.Lembar Penilaian Sikap ................................................................. 215 Lampiran 24.Lembar Penilaian Psikomotorik .................................................... 216 Lampiran 25.Surat Ijin Penelitian SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta.......... 218 Lampiran 26. Surat Ijin Penelitian SMAN 1 Banguntapan Yogyakarta ............. 219 Lampiran 27. Surat Ijin Penelitian SMAN 1 Godean Yogyakarta ...................... 220 Lampiran 28. Surat Ijin Penelitian SMA Gama Yogyakarta .............................. 221 Lampiran 29.Surat Ijin Validasi Guru Biologi 1 ................................................. 222 Lampiran 30. Surat Ijin Validasi Guru Biologi 2 ................................................ 223 Lampiran 31. Surat Ijin Validasi Ahli Media 1 ................................................... 224 Lampiran 32. Surat Ijin Validasi Ahli Media 2 ................................................... 225 Lampiran 33.Data Mentah Validasi Ahli 1 ......................................................... 226 Lampiran 34. Data Mentah Validasi Ahli 2 ........................................................ 230 Lampiran 35. Data Mentah Validasi Guru Biologi 1 .......................................... 234 Lampiran 36. Data Mentah Validasi Guru Biologi 2 .......................................... 238. xvii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran biologi ditinjau dari materinya ialah pengkajian tentang makhluk hidup, lingkungan dan hubungan antara keduanya. Materi biologi tidak hanya berhubungan dengan fakta-fakta ilmiah tentang fenomena alam yang konkret, tetapi juga berkaitan dengan obyek yang abstrak seperti; proses-proses metabolisme kimiawi dalam tubuh, sistem hormonal, sistem koordinasi dan lainlain (Sudarisman, 2015). Pembelajaran biologi merupakan suatu pembelajaran yang tidak jauh dari lingkungan hidup sehari-hari. Beberapa materi pembelajaran membahas tentang komponen biotik dan abiotik, baik interaksinya, fisiologi makhluk hidup, penyakit pada makhluk hidup dan lain sebagainya. Pembelajaran biologi harus dilaksanakan secara efektif sama seperti mata pelajaran lainnya, sehingga peserta didik dapat memahami seluruh materi biologi dengan baik. Proses pembelajaran yang dilaksanakan akan berdampak pada tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik khususnya pada pembelajaran biologi. Jika perangkat pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik, maka permasalahan dalam pembelajaran akan semakin banyak. Berdasarkan hasil wawancara di SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta dan SMA Gama Yogyakarta, diketahui bahwa minat peserta didik dalam membaca buku masih kurang. Permasalahan lain yang dihadapi dalam pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Peserta didik dalam mengikuti kegiatan. 1.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. pembelajaran kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir, namun lebih diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi. Peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya, untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2016). Akibat dari permasalahan tersebut, kemampuan peserta didik antara kognitif, afektif dan psikomotik menjadi tidak seimbang karena hanya tertuju pada teori-teori pembelajaran saja. Keseimbangan antara tiga aspek pembelajaran tersebut akan tercapai, apabila guru menggunakan perangkat pembelajaran yang lengkap dan bervariasi. Perangkat pembelajaran yang digunakan guru setiap tahunnya mengalami perkembangan dan kemajuan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan oleh guru di sekolah dalam pembelajaran harus bervariasi mulai dari buku cetak, media internet, lingkungan sekitar dan lain sebagainya. Berdasarkan pengalaman magang di SMA Taman Madya Jetis Yogyakarata pada Februari 2019, diketahui guru dalam pembelajaran masih menggunakan sumber belajar berupa buku cetak dan sudah menggunakan media IT (information technology). Penggunaan media IT oleh guru di SMA Taman Madya Jetis Yogyakarata berupa power point yang masih sangat sederhana dan hanya berisikan tulisan tanpa disertai gambar, animasi, maupun video. Media pembelajaran berupa power point yang digunakan guru tersebut pada umumnya belum menarik perhatian peserta didik, dimana perhatian peserta didik tidak sepenuhnya tertuju pada power point yang ditampilkan guru..

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Guru dalam menggunakan media pembelajaran harus bervariasi, kreatif dan inovatif, sehingga meminimalisir adanya rasa bosan pada peserta didik. Salah satu media kreatif dan inovatif yaitu media pembelajaran berbasis gambar seperti poster, kartun, komik, gambar fotografi, dan sebagainya. Marfauzi (2020) mengatakan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Media dengan gambar akan menambah semangat dan motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan motivasi peserta didik dalam belajar akan mempengaruhi hasil belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Media gambar tersebut dapat dimodifikasi oleh guru berdasarkan kebutuhan belajar peserta didik. Materi animalia merupakan materi yang membahas tentang filum-filum hewan dengan berbagai ciri, karakteristik, reproduksi, dan contohnya masingmasing. Hewan dari beberapa filum tersebut hidup di dalam air dan juga di darat. Peserta didik dalam pemahaman materi harus memiliki gambaran mengenai hewan tersebut. Namun, tidak semua peserta didik pernah melihat secara langsung hewanhewan yang dijabarkan dalam materi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara di SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta diketahui bahwa ketuntasan klasikal peserta didik pada materi animalia termasuk dalam kategori kurang baik atau belum mencapai KKM. Selain itu, hasil wawancara di SMAN 1 Godean Yogyakarta, SMA Gama Yogyakarta, SMAN 1 Banguntapan, dan SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta menyatakan bahwa peserta didik kesulitan mempelajari materi animalia dalam mengklasifikasikan hewan, materi daur hidup hewan, dan mengingat nama latin dari hewan-hewan tersebut. Cakupan bahasan yang kompleks.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. dari materi animalia secara tidak langsung membuat peserta didik berpikir bahwa yang dilakukan adalah menghafal uraian materi yang panjang. Media yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di atas, salah satunya ialah media gambar yang dikemas dalam scrapbook dan popup book. Media scrapbook ialah media yang dihasilkan dari kegiatan menempel pada lembar kertas kosong dengan menggunakan bahan atau barang sisa untuk menghiasnya sehingga menjadi karya yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi (Nurdiana dan Murjainah, 2017). Media pop-up book merupakan media dari kumpulan gambar yang disajikan dengan dimensi yang lebih nyata dan memberikan kesan timbul. Gambar pop-up ialah hasil kerajinan tangan berupa gambar kartunis yang memiliki unsur dua atau tiga dimensi (Hawarya dan Warso, 2014). Media pembelajaran konvensional pop-scrapbook ini dibutuhkan oleh sekolah yang setiap harinya menjalani kegiatan pembelajaran menggunakan media IT. Media pop-scrapbook dapat menjadi selingan media belajar bagi peserta didik, sehingga dapat membangkitkan semangat dan mengurangi rasa bosan dalam proses pembelajaran. Selain itu, media pop-scrapbook dapat menarik perhatian dan meningkatkan minat peserta didik untuk membaca buku. Hal ini dikarenakan popscrapbook menyajikan bentuk gambar yang unik dan tampilan yang berbeda dari buku pembelajaran pada umumnya. Berdasarkan latar belakang di atas maka, dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Pop-scrapbook pada Materi Animalia untuk Kelas X SMA”. Terdapat beberapa penelitian yang serupa, antara lain; Fapriyani, (2017) dengan judul, “Pengembangan Media Pop-scrapbook pada Muatan IPS.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Tema Indahnya Kebersamaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah. Dasar”.. Penelitian. lain. dilakukan. oleh. Sari. (2017). dengan. judul,”Pengembangan Media Scrapbook dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tata Surya” dan penelitian yang dilakukan oleh Cahyoratri (2018) dengan judul,”Pengembangan Modul Berbasis Pop-up untuk Materi Virus Kelas X SMA”. Produk yang dihasilkan dari ketiga penelitian tersebut dinilai valid dan layak digunakan. Produk pop-scrapbook merupakan gabungan dari scrapbook dan pop-up book yang memuat gambar dengan bentuk yang unik dan menarik, namun materi yang disajikan tetap jelas dan tidak didominasi oleh hiasan dari media tersebut. Gambar pop-scrapbook yang disajikan berupa gambar dua dimensi yang memberikan kesan timbul, serta beberapa gambar yang dikemas dalam bentuk album foto, amplop berpita dan lain sebagainya. Contoh gambar pop-scrapbook yang disajikan dapat dilihat pada bab III halaman 47. Penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Pop-scrapbook pada Materi Animalia untuk Kelas X SMA” berbeda dengan penelitian sebelumnya. Setelah melihat foto produk pada naskah penelitian sebelumnya, desain pop-scrapbook berbeda dalam hal gambar sampul, isi (bentuk kreasi scrapbook dan pop-up book), dan ringkasan. Perbedaan lainnya terletak pada materi pembelajaran serta satuan pendidikan yang akan dilakukan penelitian..

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. B. Rumusan Masalah Berdasarakan latar belakang di atas maka, diketahui beberapa rumusan masalah yaitu: 1.. Bagaimana desain dari pengembangan media pembelajaran pop-scrapbook pada materi animalia kelas X SMA?. 2.. Bagaimana kelayakan media pembelajaran pop-scrapbook pada materi animalia kelas X SMA?. C. Batasan Masalah Penelitian yang akan dilaksanakan memiliki batasan masalah, sebagai berikut: 1.. Produk media pembelajaran yang dikembangkan adalah media pembelajaran pop-scrapbook. Media pembelajaran pop-scrapbook merupakan gabungan antara pop-up book dan scrapbook. Media pembelajaran yang disajikan terdapat ulasan singkat mengenai materi pembelajaran, kemudian terdapat gambar-gambar yang berkaitan dengan materi animalia. Gambar-gambar tersebut berbentuk dua dimensi dengan kesan timbul, dan dikemas dalam bentuk album foto, amplop berpita, serta terdapat lipatan kreatif yang menarik.. 2.. Materi biologi yang terdapat dalam media pembelajaran pop-scrapbook yaitu ringkasan materi “Animalia” kelas X SMA, pada Kompetensi Dasar (KD) 3.9 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan bentuk tubuh, simetri tubuh, rongga tubuh dan reproduksi, dan 4.9 Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas lapisan penyusun tubuh.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh dan reproduksinya. 3.. Analisis kebutuhan sekolah dilakukan pada dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta yaitu, SMAN 1 Banguntapan Yogyakarta, SMAN 1 Godean, SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta, dan SMA Gama Yogyakarta, kemudian diambil dua sekolah yang terdiri dari satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta.. 4.. Penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Pop-scrapbook pada Materi Animalia untuk Kelas X SMA” hanya sampai pada tahap validasi dan hasil revisi.. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang diuraikan, diketahui tujuan penelitian sebagai berikut: 1.. Menjelaskan desain dari pengembangan media pembelajaran pop-scrapbook pada materi animalia kelas X SMA.. 2.. Mengetahui kelayakan penggunaan media pembelajaran pop-scrapbook pada materi animalia kelas X SMA.. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.. Bagi siswa. a.. Melalui media pembelajaran pop-scrapbook yang telah didesain bervariasi, siswa akan lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. b.. Melalui ringkasan materi pada media pembelajaran pop-scrapbook yang telah didesain bervariasi, dapat memudahkan siswa dalam memahami materi tentang animalia.. 2.. Bagi guru. a.. Menambah pengetahuan tentang pengembangan media pembelajaran, sehingga guru termotivasi untuk mengembangkan media pembelajaran inovatif lainnya.. b.. Memudahkan guru dalam menyampaikan materi tentang animalia.. 3.. Bagi sekolah. Memberikan kajian berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran berupa pop-scrapbook, serta menambah jenis media pembelajaran yang bervariasi. 4.. Bagi peneliti. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan berkaitan dengan langkah-langkah dalam mengembangkan media pembelajaran pop-scrapbook dan berguna untuk penelitian berikutnya..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat menguasai atau memperoleh sesuatu. Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini, berarti keberhasilan. pencapaian tujuan. pendidikan. sangat. tergantung pada. keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2003). Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran (Djamarah dan Zain, 2010). Berdasarkan pendapat ahli tersebut, diketahui bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang positif yang dilakukan oleh siswa. Terdapat timbal balik antara guru dan siswa, di mana guru sebagai perantara membantu siswa untuk. 9.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. menerima materi pelajaran dan siswa pada akhirnya dapat menerapkan materi tersebut pada kehidupan sehari-hari. Guru sebelum memulai pengajaran harus menyiapkan segala kebutuhan dalam belajar seperti RPP, media pembelajaran, dan perangkat pembelajaran lainnya yang dapat membantu jalannya proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran yang efektif akan berdampak pada hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setelah melalui proses belajar, terjadi perubahan perilaku siswa dalam pengembangan potensi yang ada dalam diri siswa tersebut. 2. Ciri-ciri Belajar Berdasarkan pengertian belajar, terdapat ciri-ciri belajar ketika siswa sedang melakukan proses pembelajaran tersebut. Siswa dalam kegiatan belajar harus mengalami, berbuat, mereaksi terhadap materi pembelajaran yang telah ia terima. Siswa memahami materi pembelajaran, kemudian dari teori tersebut siswa dapat menerapkannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai bentuk peningkatan psikomotorik dari siswa. Belajar juga melibatkan kegiatan atau praktik yang dilakukan siswa berdasarkan teori pada mata pelajaran apapun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Belajar merupakan suatu kebutuhan bagi individu, di mana dalam proses belajar individu sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajarnya. Guru dalam kegiatan pembelajaran memberikan motivasi kepada siswa, sehingga siswa memiliki semangat untuk belajar. Siswa belajar berdasarkan dorongan diri dan tidak berasal dari tekanan atau paksaan orang lain. Proses belajar kiranya berlangsung secara efektif dan materi pembelajaran sesuai.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. dengan tingkat kematangan dan berpikir siswa. Guru sebagai fasilitator melakukan kegiatan pembelajaran secara sistematis, kemudian melakukan penilaian terhadap siswa untuk mengetahui status dan kemajuan siswa dalam belajar. Hasil belajar diambil dari tiga aspek pembelajaran yaitu aspek kognitif (pengetahuan akan materi dalam pembelajaran), afektif (sikap siswa dalam proses pembelajaran), dan psikomotorik (perbuatan dan keterampilan siswa). Aspek-aspek tersebut berjalan secara seimbang untuk mencapai hasil belajar sesuai standar pendidikan yang berlaku (Hamalik, 2003). Ciri-ciri belajar yang telah dijelaskan secara singkat terbagi atas beberapa aspek penting. Aspek tersebut ialah siswa dalam belajar harus memahami, mengalami, berbuat, dan mereaksi. Siswa harus mengikutsertakan secara utuh pikiran, mental, dan kesiapan jasmaninya dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya memahami materi ketika belajar, tetapi siswa harus mengaplikasikan teori dari materi pembelajaran tersebut pada kehidupan nyata. 3. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar menurut teori psikologi Gestalt, yaitu belajar yang membahas materi secara keseluruhan namun akan dikelompokkan atau dibahas secara terperinci menjadi beberapa bagian materi. Dampak dari kegiatan belajar ialah kemampuan siswa untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan, di mana siswa menjadi lebih peka terhadap masalah yang terjadi pada lingkungan hidupnya. Individu ketika melakukan proses pembelajaran merupakan organisme yang aktif, bukan bejana yang harus diisi oleh orang.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. lain. Siswa dapat mengemukakan pendapat dan bertukar pikiran dengan siswa lainnya kemudian diklarifikasi oleh guru (Sobur, 2003). Prinsip pembelajaran merupakan tindakan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dimana guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-potensi siswa secara optimal. Upaya untuk mendorong terwujudnya perkembangan potensi siswa tersebut merupakan suatu proses panjang yang tidak dapat diukur dalam periode tertentu, apalagi dalam waktu yang singkat. Indikator terjadinya perubahan kearah perkembangan pada siswa dicermati melalui. instrumen-instrumen pembelajaran yang dapat digunakan guru.. Seluruh proses dan tahapan pembelajaran harus mengarah pada upaya mencapai perkembangan potensi-potensi siswa tersebut (Aunurrahman, 2012). Prinsip pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran harus berjalan secara terstruktur dan sistematis serta pemberian materi pembelajaran yang lengkap. Materi pembelajaran dapat disampaikan dalam beberapa bagian untuk mempermudah siswa dalam belajar. Siswa tidak hanya terpaku mendengarkan penjelasan guru, tetapi siswa diberikan kebebasan dalam berpendapat. Guru dalam mendidik siswa harus menggali dan memunculkan potensi dari masing-masing siswa..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. B. Pembelajaran 1. Pengertian Pembelajaran Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, mengartikan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Suherman (dalam Jihad dan Haris, 2013) menyatakan pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu; belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, mengajar berorientasi kepada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di saat pembelajaran sedang berlangsung. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. Makna pembelajaran terbagi atas dua yaitu makna pembelajaran bagi peserta didik dan makna pembelajaran bagi pendidik. Makna pembelajaran bagi peserta didik ialah, Peserta didik memproduksi pengetahuan sendiri secara lebih luas, lebih dalam, dan lebih maju dengan memodivikasi pemahaman terhadap konsep awal pengetahuan (prior knowledge). Hal ini telah ditegaskan pada prinsip-prinsip belajar, dimana peserta didik adalah suatu individu yang aktif dan dapat mengembangkan suatu pengetahuan atau teori melalui potensi pada individu tersebut. Guru menggali dan membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuannya dalam berpikir dan bertindak. Hakikat proses.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. pembelajaran merupakan aktivitas yang menghubungkan peserta didik dengan berbagai subyek dan berkaitan dengan dunia nyata. Selanjutnya, makna pembelajaran bagi pendidik ialah mengutamakan perbedaan individu daripada persamaan-persamaan dalam menentukan program-program pendidikan. Pembelajaran berlangsung dengan perhatian guru terhadap kondisi peserta didik yang memiliki kepribadian heterogen satu sama lain. Peserta didik dalam memahami materi pembelajaran memiliki kemampuan daya tanggap yang berberda-beda untuk memahami, mendalami, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Perlakuan guru terhadap peserta didik setara (demokratis dan berkeadilan) dan memperoleh kesempatan yang setara pula dalam memperoleh ganjaran, intelektual dan sosial secara adil atau tidak diskriminatif (Dananjaya, 2013). Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik. Guru sebagai pengajar dan fasilitator yang membimbing peserta didik dalam memahami materi. Kemudian peserta didik sebagai individu yang memiliki pengetahuan dan pemikiran sendiri untuk mendalami, menafsirkan, dan menerapkan teori pada masalah di kehidupan nyata. Kegiatan pembelajaran berjalan secara adil, dimana tidak terdapat pembedaan perlakuan oleh guru terhadap peserta didik yang heterogen..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah pencapaian perubahan perilaku pada peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran akhir yang diharapkan guru setelah melaksanakan program pembelajarannya. Selain itu, tujuan pembelajaran dapat didefenisikan sebagai pernyataan deskriptif yang terperinci dan lengkap mengenai kompetensi peserta didik yang diharapkan setelah mengikuti program pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran dirumuskan oleh guru dari Kompetensi Dasar (KD) yang telah tersedia di dalam kurikulum (Kosasih, 2014). Perubahan suatu sikap atau perilaku peserta didik yang menjadi lebih baik dari sebelumnya ialah bentuk tercapainya tujuan pembelajaran. Pencapain tujuan pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Nilai yang diperoleh peserta didik dapat memenuhi bahkan melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan pada suatu jenjang pendidikan. 3. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Faktor yang mempengaruhi pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, antara lain: kondisi jasmani dan rohani peserta didik, kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, minat, latihan dan kebiasaan belajar, motivasi pribadi dan konsep diri. Faktor eksternal, antara lain: pendekatan belajar melalui kondisi keluarga, guru dan cara mengajarnya, kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial. Peserta didik yang didominasi oleh faktor eksternal, biasanya lebih memilih untuk belajar dengan pendekatan sederhana dan kurang mendalam..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Sebaliknya, peserta didik yang berintelegensi tinggi (faktor internal), akan lebih memilih pendekatan belajar yang mementingkan kualitas hasil belajar. Faktor-faktor ini dapat memunculkan peserta didik yang memiliki high achievers (berprestasi tinggi) dan under achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. (Syarifuddin, 2011). Faktor yang mempengaruhi pembelajaran yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang memiliki kemauan dan semangat untuk mengikuti suatu pembelajaran. Faktor eksternal ialah faktor yang mempengaruhi peserta didik yang berasal dari luar diri peserta didik tersebut. Kedua faktor ini harus seimbang untuk mendukung peserta didik dalam belajar. Minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah yang memenuhi standar pendidikan, cara guru mengajar, dan dorongan dari keluarga. C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning (CL)) Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. Peserta didik dalam satu kelas dibagi ke dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah untuk bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. teman sebayanya, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi keberhasilan individu yang ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya (Daryanto, 2014). Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mewadahi peserta didik untuk belajar secara berkelompok. Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada masing-masing anggotanya. Model pembelajaran kooperatif dapat mendorong peserta didik untuk bekerjasama dan bertanggung jawab, sehingga terjadi interaksi antar peserta didik yang memiliki tingkat berpikir tinggi dengan peserta didik yang memiliki tingkat berpikir rendah. 2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Karakteristik Pembelajaran Kooperatif menurut Hosnan (2014) sebagai berikut: a. Positive interdependence. Hal ini menunjukkan adanya saling ketergantungan di antara kelompok. Bila salah satu gagal, maka yang lain akan ikut gagal. Setiap anggota harus berusaha keras agar tercapai keberhasilan individual, karena setiap individu yang gagal dan berhasil akan sangat mempengaruhi. b. Individual accountability. Setiap individu mempunyai rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kelompok agar hasil belajar menjadi baik..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. c. Face to face promotive interaction. Setiap anggota kelompok harus saling membelajarkan dan mendorong agar tujuan dan tugas yang diberikan dapat dikuasai oleh semua anggota kelompok. d. Appropriate use of collaborative skills. Setiap individu berlatih untuk dapat dipercaya, mempunyai jiwa kepemimpinan, dapat mengambil keputusan, mampu berkomunikasi, dan memiliki keterampilan untuk mengatur konflik. e. Group processing. Setiap anggota harus dapat mengatur keberhasilan kelompok, secara berkala mengevaluasi kelompoknya, serta mengidentifikasi perubahan yang akan dilakukan agar pekerjaan kelompoknya lebih efektif lagi. Berdasarkan pembahasan lima aspek dalam karakteristik pembelajaran kooperatif, diketahui bahwa kegiatan belajar kelompok dapat menciptakan suatu keseimbangan antar peserta didik. Keberhasilan kelompok yang ditentukan oleh anggotanya akan memicu individu untuk berusaha, bertanggungjawab, dan saling memberi semangat satu sama lain dalam pembelajaran. Setiap peserta didik dilatih untuk berkomunikasi dan dapat dipercaya sehingga tercapai keberhasilan kelompoknya. Selain itu, peserta didik dapat meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan suatu masalah. Peserta didik dapat mengevaluasi kegiatan kelompoknya untuk mengetahui kesalahan yang terjadi sebelumnya dan dapat mengoptimalkan hasil kerja dari kelompok tersebut..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Pembelajaran tipe picture and picture termasuk dalam model pembelajaran kooperatif, dimana media gambar sangat berperan penting dalam menyampaikan dan menjelaskan suatu pesan atau informasi pada suatu materi pembelajaran. Model pembelajaran ini memiliki ciri-ciri yaitu aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Terdapat variasi kegiatan picture and picture yaitu kegiatan menginterpretasikan gambar, mengelompokkan gambar, mengurutkan gambar, mensintesa gambar, memasangkan gambar, menganalisis gambar, mengidentifikasi gambar. AlTabany (2014) juga mengemukakan langkah-langkah dari pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture. Fase Tingkah Laku Guru Fase 1: Guru menyampaikan semua tujuan Menyampaikan tujuan dan pembelajaran yang ingin dicapai pada motivasi siswa. pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2: Guru menyajikan informasi kepada siswa Menyampaikan informasi. dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase 3: Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana Mengorganisasikan siswa ke caranya membentuk kelompok belajar dan dalam kelompok kooperatif. membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase 4: Guru memberitahu atau memperlihatkan Membimbing kelompok gambar-gambar yang berkaitan dengan materi bekerja dan belajar sesuai kepada siswa. Guru membimbing kelompokdengan variasi kegiatan tipe kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan picture and picture; tugas mereka. - Menginterpretasikan Guru memperlihatkan gambar serta gambar. memberikan pertanyaan terkait gambar.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Fase. Tingkah Laku Guru kemudian siswa menyampaikan gagasannya berupa tulisan maupun secara lisan. - Mengelompokkan gambar. Guru memperlihatkan beberapa gambar kemudian menghimbau siswa untuk memisahkan gambar yang sejenis dan tidak sejenis sesuai dengan perintah soal. - Mengurutkan gambar. Guru menampilkan beberapa gambar kemudian mengajak siswa untuk menyusun gambar menjadi gambar yang sistematis. - Mensintesa gambar. Guru menampilkan beberapa gambar kemudian siswa ditugaskan untuk mensintesis hubungan gambar satu dengan yang lain dan merumuskan topik pada gambar tersebut sehingga menjadi kesatuan yang selaras. - Memasangkan gambar. Guru menampilkan beberapa gambar dan jawaban kemudian menghimbau siswa untuk menyocokkan dan memasang gambar sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan. - Menganalisis gambar. Guru menampilkan beberapa gambar kemudian guru mengarahkan siswa untuk membedakan, memilah, dan menguraikan gambar tersebut, kemudian menafsirkan makna pada gambar yang ditampilkan. - Mengidentifikasi gambar. Guru menampilkan beberapa gambar kemudian siswa mengidentifikasi, meneliti, dan menemukan, kemudian mencatat informasi tersebut. Fase 5: Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi Evaluasi. yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6: Guru mencari cara untuk menghargai baik Memberikan penghargaan. upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. D. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yang adalah bentuk jamak dari medium, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dalam proses belajar mengajar (Daryanto, 2010). Media pembelajaran dalam pendidikan merupakan alat bantu yang digunakan guru sebagai pengantara siswa dalam menerima materi pembelajaran. 2. Manfaat Media Pembelajaran Manfaat praktis media pembelajaran dalam proses belajar mengajar menurut Arsyad (2007) sebagai berikut; a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajiaan pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendirisendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata, kunjungan museum atau kebun binatang. Media pembelajaran bermanfaat sebagai alat bantu yang dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan lebih jelas kepada siswa. manfaat media pempelajaran secara singkat yaitu dapat memperjelas penyampaian suatu materi, kemudian mengarahkan siswa sehingga perhatiannya menjadi lebih fokus dan menimbulkan motivasi belajar. Media pembelajaran juga dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, misalnya pada saat mempelajari materi yang terjadi dalam jangka waktu lama, objek dengan ukuran yang sangat kecil, bersifat langka, dan sebagainya. Siswa akan menjadi aktif dan dapat berinteraksi satu sama lain kemudian berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. 3. Macam-macam Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan sekarang ini sudah sangat beragam. Media tersebut dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam belajar. Macam-macam media pembelajaran menurut Djamarah dan Zain (2010) dapat dilihat sebagai berikut: a. Media auditif Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. b. Media visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera pengelihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun. c. Media audio visual Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu (media audio dan media visual). Media pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga jenis menurut indera manusia. Tiga jenis media tersebut ialah media auditif yang mengandalkan indera pendengaran dengan menyajikan rekaman suara misalnya suara-suara hewan. Media visual yang mengandalkan indera pengelihatan dengan meyajikan suatu gambar, foto, atau animasi. Media audio visual yang mengandalkan indera pendengaran dan pengelihatan secara bersama yaitu dengan menyajikan suatu video atau film berkaitan dengan materi pembelajaran. 4. Fungsi Media Pembelajaran Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. proses pembelajaran. Fungsi media dalam proses pembelajaran menurut Daryanto (2010) sebagai berikut; a. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, dan sebagainya. b. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya, siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bakteri, amuba dan sebagainya. c. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya. d. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap. Bantuan gambar, potret, slide, video atau film siswa dapat mengamati berbagai macam hewan vertebrata dan invertebrata. e. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Bantuan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus, dan sebagainya. f. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar diawetkan. Menggunakan model atau benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan sebagainya..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. g. Mudah membandingkan sesuatu. Bantuan gambar, model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat, ukuran, warna, dan sebagainya. h. Melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Begitupun sebaliknya melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Video atau gambar siklus dapat memperlihatkan proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam waktu singkat. i. Belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Bantuan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat berfungsi untuk mengamati objek yang sukar dikunjungi karena jaraknya jauh, berbahaya, terlarang, ukuran yang terlalu besar maupun yang terlalu kecil, dan peristiwa yang jarang terjadi. Beberapa fungsi media pembelajaran berkaitan dengan pembelajaran biologi yaitu dapat mengamati hewan dalam beberapa filum yang memiliki sifat buas dengan habibat yang beragam secara lebih jelas. Sistem reproduksi dan struktur fisiologi makhluk hidup dapat dilihat secara terperinci. Organ tubuh manusia yang mudah membusuk seperti lambung, usus, jantung dan sebagainya dapat dilihat dengan jelas melalui media berbentuk gambar. Selain itu, media pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam membandingkan objek satu dengan yang lain seperti membandingkan gambar hewan filum annelida dan nemathelminthes. Media.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. pembelajaran juga berfungsi untuk melihat peristiwa yang berlangsung lama maupun yang berlangsung cepat dengan tempo yang kita inginkan, misalnya peristiwa perkembangbiakkan makhluk hidup dan sebagainya. E. Pengembangan Media Pembelajaran Sugiyono (2015) mengatakan penelitian dan pengembangan atau yang lebih dikenal dengan Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan selain menghasilkan produk juga merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya. Produk yang telah dikembangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Setyosari (2013) menyatakan definisi penelitian dan pengembangan menurut Seels dan Richey adalah kajian sistematik untuk merancang, mengembangkan dan mengevaluasi program-program, proses, dan hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara internal. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan lebih kepada desain atau rancangan dapat berupa model desain dan desain bahan ajar, misalnya media pembelajaran. Produk yang dihasilkan ini dapat berupa hardware (buku, modul, alat bantu pembelajaran) dan software (aplikasi, dan program komputer). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pengembangan media pembelajaran merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu media pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. F. Materi Animalia Materi animalia merupakan materi yang membahas tentang filum-filum hewan (animalia) dengan berbagai ciri, karakteristik, reproduksi, dan contohnya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 Lampiran 7 bahwa materi animalia terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 3.9 yaitu mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh dan reproduksinya; dan KD 4.9 yaitu menyajikan laporan perbandingan kompleksitas lapisan penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh dan reproduksinya. KD 3.9 dan 4.9 ini akan dijabarkan oleh guru ke dalam indikator-indikator yang menjadi penanda bahwa siswa telah mencapai tujuan materi pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru harus sesuai dengan aturan A B C D (Audience, Behavior, Condition dan Degree). Cakupan materi animalia yang kompleks secara tidak langsung membuat peserta didik berpikir bahwa yang dilakukan adalah menghafal uraian materi yang panjang. Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru di sekolah, bahwa materi animalia ialah materi yang bahasan materinya kompleks dan kurang menarik. Peserta didik biasanya kurang termotivasi dalam mempelajari materi animalia walaupun materi ini termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Media pembelajaran yang memuat materi animalia harus dibuat lebih menarik, karena dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi serta termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Media pembelajaran juga dibuat untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Sajian materi animalia perlu dibuat menarik sehingga peserta didik memiliki memori yang kuat untuk dapat mengingat kembali apa yang telah dibacanya, karena materi animalia termasuk materi yang kompleks. Peserta didik akan lebih mudah memahami materi apabila diilustrasikan dalam gambar 2 dimensi dengan kesan timbul dan variasi hiasan yang unik berbentuk album foto, amplop berpita, serta lipatan kreatif lainnya. Gambar-gambar tersebut dikemas dalam bentuk scrapbook dan pop-up book, kemudian digabungkan dalam satu media pembelajaran yang disebut media pembelajaran pop-scrapbook. Berdasarkan potensi tersebut materi animalia cocok disajikan dalam bentuk pop-scrapbook, dengan bahasa yang lugas, komunikatif dan sederhana. G. Scrapbook Scrapbook berasal dari kata scrap yang artinya barang sisa. Media scrapbook adalah kegiatan menempel pada lembar kertas kosong dengan menggunakan bahan atau barang sisa untuk menghiasnya sehingga menjadi karya yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi (Nurdiana dan Murjainah, 2017). Bahan-bahan yang ditempel dapat berupa gambar, foto, lembar penjelasan, dan lain-lain yang digunakan sesuai dengan materi yang diajarkan. Contoh bentuk scrapbook menurut Adrianisa (2015), pada gambar 2.1 sebagai berikut:.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Sumber: Adriannisa.com Gambar 2.1. Contoh Bentuk Scrapbook. Nurdiana dan Murjainah (2017) mengatakan bahwa kelebihan penggunaan media scrapbook antara lain, scrapbook mencerminkan keunikan dari pemikiran hidup dan aktivitas penulisnya. Scrapbook bersifat konkret dan lebih realistis menunjukkan pokok permasalahan yang dibahas. Scrapbook dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Selain itu, scrapbook dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Bahan-bahan membuat scrapbook mudah didapat, tanpa menggunakan peralatan khusus. Nurdiana dan Murjainah (2017) juga mengatakan bahwa kekurangan penggunaan media scrapbook antara lain, hanya menekankan persepsi indra mata. Gambar dalam media scrapbook yang terlalu kompleks dan kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. Waktu yang diperlukan lumayan lama untuk membuat scrapbook. Memanfaatkan scrapbook sebagai media pembelajaran dibutuhkan sumber yang cukup luas, keterampilan, dan kejelihan. Scrapbook merupakan suatu kreasi dari album foto yang disajikan dengan lebih menarik secara visual. Variasi dari scrapbook selain berbentuk album foto dapat dikreasikan menjadi bentuk waterfall card, amplop, amplop berpita, kartu berenda, dan merekatkan gambar. Waterfall card merupakan kegiatan merekatkan beberapa kartu yang berisi gambar/foto secara menurun dan dapat digerakan ke atas maupun ke bawah. Variasi amplop yaitu bentuk amplop yang berisi beberapa kartu gambar di dalamnya. Berbeda dengan amplop berpita yang semua sisi amplopnya dapat dibuka dan ditutup menggunakan tali/pita. Pada amplop berpita, gambar telah direkatkan pada tiap sisi amplop tersebut. Selanjutnya variasi kartu berenda ialah.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. kartu berisi beberapa gambar yang saling berhubungan, yang ketika dibuka penampakannya menyerupai renda. Variasi merekatkan gambar merupakan kegiatan mecocokkan beberapa gambar yang telah dilaminating pada tabel yang berisikan deskripsi atau ciri tentang suatu materi pembelajaran. H. Pop-up Book Media pop-up book merupakan media dari kumpulan gambar yang disajikan dengan dimensi yang lebih nyata dan memberikan kesan timbul. Gambar pop-up ialah hasil kerajinan tangan berupa gambar kartunis yang memiliki unsur dua atau tiga dimensi (Hawarya dan Warso, 2014). Contoh bentuk pop-up book menurut Duniazie (2017), pada gambar 2.2 sebagai berikut:. Sumber: Duniazie.com Gambar 2.2. Contoh Bentuk Pop-up Book. Adapun teknik pembuatan pop-up terdapat dua teknik dasar yang disampaikan oleh Birmingham (2010) yaitu dengan teknik v-fold pada gambar 2.3 dan parallel- fold pada gambar 2.4.. Gambar 2.3. Teknik V-Fold..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Valley fold (v-fold) merupakan teknik membuat pop-up dengan cara memotong bidang bawah gambar untuk dijadikan penyangga pop-up. Cara membuat pop-up dengan teknik ini sebagai berikut: 1. Membuat garis lipat dengan lebar 1,5cm dari tepi gambar 2. Melipat gambar secara vertikal untuk membentuk garis tengah 3. Memotong bagian garis lipat seperti pada gambar sebelah kiri 4. Agar gambar seimbang, bagian A tidak boleh lebih dari 90º.. Gambar 2.4. Teknik Parallel-Fold. Selanjutnya parallel-fold merupakan teknik membuat gambar tampak timbul dengan cara menempelkan dua bagian bidang samping gambar atau bidang atas dan bawah gambar pada buku. Cara membuat pop-up dengan teknik ini yaitu: 1. Melipat bagian gambar menjadi setengah bagian. 2. Melipat bagian tepi gambar hingga mendekati garis tengah, kemudian gambar dibuka. 3. Memotong bagian tepi gambar seperti gambar sebelah kiri. Teknik yang disampaikan oleh Birmingham tersebut tanpa memotong bagian buku yang dijadikan sebagai dasar untuk menempelkan pop-up..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Dzuanda dalam (Sylvia & Hariani, 2015) menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan dari pop-up book. Kelebihan media pop-up book antara lain, memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi hingga gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau dibagiannya digeser. Pop-up dapat memberikan kejutankejutan dalam setiap halamannya yang dapat mengandung ketakjuban ketika halamannya dibuka sehingga pembaca mentanti kejutan apa lagi yang akan diberikan di halaman selanjutnya. Gambar Pop-up dapat memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita. Tampilan visual dari pop-up yang lebih berdimensi membuat cerita semakin terasa nyata ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya. Kelebihan-kelebihan pop-up book di atas tak terlepas dari kekurangan gambar pop-up yang digunakan sebagai media pembelajaran. Media pop-up book memiliki kekurangan yaitu, waktu pengerjaanya cenderung lebih lama karena menuntut ketelitian yang lebih ekstra. Gambar pada media pop-up tersebut harus memuat gambar dua dimensi atau bahkan tiga dimensi. Harga alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat pop-up book relatif mahal. Kekurangan dalam scrapbook dan po-up book dapat diatasi dengan cara guru mempersiapkan media jauh-jauh hari sebelum menggunakannya. Guru perlu memilih bahan-bahan yang sifatnya kuat agar media tidak rusak ketika digunakan. Alat dan bahan pembuatan dapat diambil dari bahan sisa atau yang tidak terpakai lagi tetapi masih layak digunakan, sehingga harganya tidak terlalu mahal. Hiasan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. yang diberikan pada media secukupnya dan tidak mendominasi agar perhatian siswa tetap terfokus pada materi. I.. Pop-scrapbook Fapriyani. (2017). Pop-scrapbook. dikembangkan. dengan. mengkombinasikan pop-up dan scrapbook. Desian layout pada media popscrapbook yang dikembangkan mempunyai tampilan seperti scrapbook untuk mendukung tampilan pop-up. Gabungan antara variasi scrapbook dan pop-up pada media pop-scrapbook bertujuan untuk memberikan tampilan buku yang berbeda, sehingga lebih menarik minat siswa. Langkah-langkah membuat pop-scrapbook sebagai berikut: 1.. Menentukan ukuran dan bentuk buku yang akan dibuat.. 2.. Menentukan jenis kertas yang digunakan.. 3.. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat bentuk pop-up dan kreasi scrapbook.. 4.. Merancang konsep pop-scrapbook.. 5.. Menganalisis materi animalia. 6.. Membuat desain layout pop-scrapbook. 7.. Mencetak desain layout pop-scrapbook. 8.. Jilid buku jenis soft cover. 9.. Menempel gambar pop up pada layout pop-scrapbook. 10. Membuat kreasi scrapbook yang menarik, seperti amplop berisikan gambar, warterfall card, kartu berenda, dan sebagainya. Kreasi tersebut ditempel pada layout pop-scrapbook..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. J. Penelitian Research and Development Langkah-langkah research and development menurut Sugiyono (2015), sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Solusi bagi masalah tersebut dapat melalui research and development dengan cara meneliti sehingga dapat menemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. Metode yang digunakan adalah metode survei atau kualitatif, sehingga diperoleh penanganan yang lebih efektif. 2. Mengumpulkan Informasi Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk tertentu untuk mengatasi masalah tersebut. Metode yang dipilih untuk mengumpulkan informasi tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang dicapai. 3. Desain Produk Produktifitas pendidikan diharapkan dapat meningkat melalui produkproduk yang dihasilkan. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. bagan sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk dalam hal metode mengajar secara rasional akan lebih efektif atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang direncanakan tersebut. 5. Perbaikan Desain Setelah validasi desain melalui diskusi dengan pakar dan para ahli, maka dapat diketahui kelemahan dari produk tersebut. Kelemahan produk selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain oleh peneliti. 6. Uji Coba Produk Setelah validasi dan revisi, desain produk seperti metode mengajar baru dapat diuji coba. Uji coba awal dapat dilakukan dengan simulasi penggunaan, kemudian diujikan pada kelompok terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi apakah metode atau produk lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan dengan yang lama. 7. Revisi Produk Produk yang telah diujicobakan pada kelompok terbatas, perlu direvisi lagi agar dapat mengurangi kelemahan dalam pembuatan atau penggunaannya..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Setelah direvisi maka perlu diujicobakan lagi untuk meninjau kembali kelemahannya untuk segera diperbaiki. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian pada produk berhasil dan mungkin ada sedikit revisi lagi, maka selanjutnya produk tersebut diterapkan pada lembaga pendidikan yang luas. Produk tersebut harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk dilakukan apabila pemakaian dalam lembaga pendidikan terdapat kekurangan dan kelemahan. Uji pemakaian sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi kinerja produk tersebut. 10. Pembuatan Produk Masal Pembuatan produk dilakukan apabila dinyatakan layak digunakan secara masal. Langkah metode R&D dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut: Potensi dan Masalah. Pengumpulan Data. Desain Produk. Validasi Desain. Uji Coba Pemakaian. Revisi Produk. Uji Coba Produk. Revisi Desain. Revisi Produk. Produk Massal. Gambar 2.5. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. K. Penelitian yang Relevan Terdapat penelitian serupa yang dapat mendukung penelitian ini, antara lain; 1.. Fapriyani (2017) dengan judul, “Pengembangan Media Pop-scrapbook pada Muatan IPS Tema Indahnya Kebersamaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi tanggapan guru dan siswa terhadap media pop-scrapbook, menjelaskan prosedur pengembangan media pop-scrapbook, mengetahui kelayakan media, dan menguji keefektifan penggunaan media. Hasil penelitian ialah media popscrapbook layak dan efektif digunakan dengan penilaian validasi media menurut ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa pada komponen kegrafikan, kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan penyajian termasuk kriteria sangat baik. Tanggapan guru dan peserta didik terhadap media popscrapbook mencapai kriteria sangat baik. Media pembelajaran pop-scrapbook efektif digunakan dalam pembelajaran yang dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang termasuk dalam kriteria sedang, dan penilaian aspek keterampilan siswa dengan predikat B (Baik).. 2.. Sari. (2017). dengan judul,”Pengembangan Media. Scrapbook. dalam. Pembelajaran Fisika pada Materi Tata Surya”, yang dilakukan pada tingkat SMP. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menghasilkan media pembelajaran yang layak dan berkualitas serta mengetahui respon peserta didik pada media pembelajaran scrapbook. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa scrapbook merupakan media yang layak dan berkualitas dengan kriteria sangat baik ditinjau dari rekayasa media, aspek komunikasi visual dan aspek.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. pembelajaran yang divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Respon guru terhadap media pembelajaran scrapbook sangat baik ditinjau dari rekayasa media, aspek komunikasi visual dan aspek pembelajaran. 3.. Cahyoratri (2018) dengan judul,”Pengembangan Modul Berbasis Pop-up untuk Materi Virus Kelas X SMA”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan dan efektifitas pop-up modul yang dikembangkan dalam pembelajaran biologi materi virus. Hasil penelitian menunjukan bahwa pop-up modul layak digunakan, dengan penilaian validator oleh dua pakar bahan ajar dan dua guru biologi menunjukan kriteria sangat baik. Berdasarkan kriteria tersebut menunjukan pop-up modul memiliki kualitas yang layak dalam pembelajaran materi virus semester ganjil kelas X SMA..

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and  Picture. .................................................................................................................
Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture  and Picture.
Gambar 2.2. Contoh Bentuk Pop-up Book.
Gambar 2.4. Teknik Parallel-Fold.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa faktor yang berpengaruh besar dalam penentuan klasifikasi ketidaktepatan masa lulus mahasiswa yaitu, IPK < 3.00, Jenis

Azkuek euska- ran dagoen hitz ora justifikatu nahi du; Larramendik, aldiz, euskarari hitz berriak eman nahi dizkio, aberastu egin nahi du eta horretarako bide bat euskaldun

Tidak ada bank sentral yang sepenuhnya bebas dari pengaruh pemerintah selaku otoritas sektor fiskal atau riil, yang dimaksud disini adalah kebebasan dalam memilih instrumen

Berdasarkan dari diagram tersebut, tampak bahwa pembentukan kinerja yang baik dihasilkan jika terdapat komunikasi antara seluruh karyawan sehingga membentuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa tingkat I pada materi laju reaksi tergolong pada kategori sedang dan kesalahan konsep yang ditemukan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang menggambarkan kemampuan bakteri endofit akar tanaman jagung dalam penghasilan hormon IAA secara

Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia khususnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran para pendidik adalah adanya sertifikasi guru maupun

Desember 2004 (120 pengunjung) Istana Tanaman Obat Togapuri pertama di buka Tahun 2005 (969 pengunjung) Pembangunan mushola, taman dan. sarana