• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK Gastritis KMB II CoNers

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LK Gastritis KMB II CoNers"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Z

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Z

DENGAN KASUS GASTRITIS DI RUANGAN MELATI

DENGAN KASUS GASTRITIS DI RUANGAN MELATI

RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU

RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU

Tanggal

Tanggal Masuk Masuk : : 14/08/2017 14/08/2017 Tanggal Tanggal pengkajian pengkajian : : 15/08/201715/08/2017  No MR

 No MR : 747677 : 747677 Diagnosa Diagnosa : Gastritis Erosive: Gastritis Erosive I.

I. IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIEN A.

A. BIODATABIODATA a.

a.  Nama  Nama : : Ny.ZNy.Z  b.

 b. Umur Umur : : 60 60 tahuntahun c.

c. Jenis Jenis kelamin kelamin : : PerempuanPerempuan d.

d. Pendidikan Pendidikan : : DIIIDIII e.

e. Agama Agama : : IslamIslam f.

f. Pekerjaan Pekerjaan : : Ibu Ibu Rumah Rumah TanggaTangga g.

g. Alamat Alamat : : Jl. Jl. Salak Salak 1 1 lingkar lingkar timur timur BengkuluBengkulu Penanggung

Penanggung Jawab Jawab :: a.

a.  Nama  Nama : : Tn. STn. S

 b.

 b. Umur Umur : : 68 68 tahuntahun c.

c. Pekerjaan Pekerjaan : : PensiunanPensiunan d.

d. Alamat Alamat : : Jl. Jl. Salak Salak 1 1 lingkar lingkar TimurTimur e.

e. Hubungan Hubungan keluarga keluarga : : SuamiSuami B.

B. PENGKAJIANPENGKAJIAN 1.

1. Alasan Utama Masuk Rumah SakitAlasan Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien datang ke Poli Gastro RSUD dr. M. Yunus Bengkulu merupakan Pasien datang ke Poli Gastro RSUD dr. M. Yunus Bengkulu merupakan rujukan dari RS Tiara Sella Bengkulu dengan keluhan dua hari yang lalu pasien rujukan dari RS Tiara Sella Bengkulu dengan keluhan dua hari yang lalu pasien mengeluh nyeri ulu hati, nyeri di lambung, mual, muntah-muntah > 5 kali/hari, mengeluh nyeri ulu hati, nyeri di lambung, mual, muntah-muntah > 5 kali/hari,  pusing

 pusing dan dan badan badan lemas. lemas. Pasien Pasien merupakan merupakan pasien pasien rawat rawat jalan jalan di di Poli Poli GastroGastro dan pernah menjalani pemeriksaan endoskopi pada ta

dan pernah menjalani pemeriksaan endoskopi pada tanggal 18 Juli 2017 dengannggal 18 Juli 2017 dengan hasil gastritis erosiva.

hasil gastritis erosiva. 2.

2. Riwayat Penyakit Saat IniRiwayat Penyakit Saat Ini P : (

P : ( Provokative/Paliative Provokative/Paliative))

Klien mengeluh nyeri pada lambung dan nyeri pada ulu hati. Keluhan nyeri Klien mengeluh nyeri pada lambung dan nyeri pada ulu hati. Keluhan nyeri muncul karena pasien terlambat makan dan kecapekan.

(2)

Q : (Quality/Quantity)

 Nyeri sangat mengganggu tidak saja saat beraktivitas. Nyeri terasa seperti disayat-sayat atau diiris-iris.

R : ( Region)

 Nyeri pada ulu hati dan di lambung (abdomen kuadran kiri atas). S : (Severity)

Skala nyeri 5 (nyeri sedang).

T : (Time)

 Nyeri hilang timbul, walaupun pasien dalam keadaan istirahat. 3. Keluhan Utama Saat Pengkajian

Pasien mengeluh nyeri pada ulu hati dan pada lambung di abdomen kuadran kiri atas. Keluhan nyeri hilang timbul, tidak hanya saat beraktivitas, terkadang nyeripun muncul saat pasien sedang istirahat. Nyeri dirasakan seperti disayat-sayat atau diiris-iris dengan skala nyeri 5. Selain itu pasien mengeluh mual, muntah dan kurang nafsu makan serta badan terasa lemas.

4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Pasien mengatakan menderita penyakit gastritis erosive sejak 7 bulan yang lalu, dan sempat dirawat di RS Tiara Sella sebulan yang lalu dengan penyakit tersebut. Pasien juga telah menjalani pemeriksaan endoscopy di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu pada tanggal 18 Juli 2017 dengan hasil gastritis erosive dan hasil laboratorium PA menyatakan gastritis erosive kronik aktif non atrofi serta ditemukan koloni Hellicobacter Pylori.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita pasien, dan dalam keluarga pasien juga tidak ada yang menderita penyakit keturunan maupun penyakit menular.

6. Riwayat pengobatan alergi

Pasien tidak ada kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di warung maupun obat-obatan herbal. Semenjak mengetahui pasien menderita

(3)

 penyakit gastritis erosive, pasien biasa mengkonsumsi obat sukralfat sirup yang didapatnya dari resep dokter dan dibelinya ke apotik. Selain itu pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan tertentu.

C. PENGKAJIAN FISIK Keadaan pasien : Lemah 1. Keadaan Umum

 Sakit/nyeri : Sedang (skala nyeri 5)

 Kesadaran : Compos mentis

 Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

R : 20 x/menit

 N : 78 x/menit

S : 36,50C

2. Sikap pasien tampak menahan nyeri

3. Pemenuhan personal hygiene dilakukan mandiri oleh pasien, namun lebih  banyak dilakukan di tempat tidur.

DATA BIOLOGIS

NO POLA KEBIASAAN DI RUMAH DI RUMAH SAKIT

1 Nutrisi a. Makan  Frekwensi  Jumlah  Jenis  Keluhan  Pantangan  b. Minum  Jumlah  Jenis  Keluhan - 3x/hari

- 1 porsi kecil habis -  Nasi putih, sayur, lauk

-  Nyeri lambung bila

terlambat makan

- Makanan terlalu pedas

dan asam, makanan

mengandung gas.

- + 2000-2500 cc/hari - Air putih, teh manis,

susu - Tidak ada

- 3x/hari - 2-3 sendok

- Bubur, sayur, lauk pauk -  Nyeri lambung dan ulu

hati, mual, muntah dan kurang nafsu makan. - Makanan pedas, asam

dan makanan keras

- + 1000-1500 cc/hari - Air putih hangat, teh

manis jambu. - Tidak ada

(4)

2 Eliminasi a. BAB  Frekuensi  Konsistensi  Warna  Bau  Keluhan  b. BAK  Frekuensi  Jumlah  Warna  Keluhan - 1x/hari - Lembek berbentuk - Kuning kecoklatan - Khas - Tidak ada - 4-5 x/hari - 1000-1500 cc/hari - Kuning Jernih - Tidak ada - 1x/hari - Lembek berbentuk - Kuning kecoklatan - Khas - Tidak ada - 3-4 x/hari - 1000-1500 cc/hari - Kuning - Tidak ada 3 Istirahat dan Tidur

 Kuantitas  Siang  Malam  Keluhan - 6-7 jam/hari - Kadang-kadang - + 6 jam/hari - Tidak ada - 7 - 8 jam/hari - 1 jam/hari - + 6 - 7 jam/hari - Tidak ada 4 Personal hygiene  Mandi  Gosok gigi  Keramas  Ganti pakaian  Vulva hygiene - 2x/hari - 2x/hari - 2 hari sekali - 1x/hari

- Setelah BAB dan BAK

2x/hari diseka 2x/hari

Belum pernah 1x/hari

Setelah BAB dan BAK

5 Aktivitas Pasien adalah seorang Ibu

rumah tangga yang

sehari-hari lebih banyak

 beraktifitas di rumah dan di sekitar rumah setelah  pensiun dari pekerjaanya.

Pasien lebih banyak

 berbaring di tempat tidur dan beraktivitas di tempat tidur.

DATA SISTEMIK

 TB = 150 cm, BB = 40 kg a. Sistem Persepsi Sensori

 Penglihatan

Bentuk simetris, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, reflek pupil (+) pada cahaya, pupil isokor, palpebra tidak oedema, tidak ada nyeri tekan pada bola mata, menggunakan kaca mata (+).

 Pendengaran

Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak ada nyeri tekan pada mastoid, fungsi pendengaran baik, tidak ada kelainan.

(5)

 Pengecapan

Bentuk lidah simetris, warna merah muda, tidak terdapat stomatitis, fungsi  pengecapan baik, tidak ada kelainan.

 Penciuman

Bentuk hidung simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada kelainan.

 Perabaan

Turgor kulit baik, fungsi perabaan baik, tidak ada gangguan indera perabaan.  b. Sistem Pernafasan

Hidung simetris, mucosa hidung lembab, sakret tidak ada, tidak nampak  pernafasan cuping hidung, pernafasan normal, suara nafas bersih, bunyi nafas

vesikuler, sumbatan jalan nafas tidak ada, RR : 20 x/menit. c. Sistem Gastrointestinal

Bentuk bibir simetris, mucosa lembab, gusi warna merah muda, tidak terdapat stomatitis, gigi bersih, lidah warna merah muda, fungsi menelan baik, tidak ada lesi. Nafsu makan menurun, keluhan mual, muntah, kurang nafsu makan.

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan bentuk normal, kulit lembut, terdapat nyeri tekan pada daerah lambung di abdomen kuadran kiri atas dan  pada ulu hati. Bising usus 14 x/menit. BAB normal 1 x/hari, konsistensi

lembek, warna kecoklatan. d. Sistem Kardiovaskuler

Konjungtiva ananemis, tidak terdapat sianosis dan oedema, bunyi  jantung reguler , BJ I dan BJ II normal, TD = 120/80 mmHg, N = 78x/mnt,

akral hangat, pengisian kapiler < 3 detik. e. Sistem Perkemihan dan Genetalia

Pada pemeriksaan ginjal kiri dan kanan tidak terdapat adanya massa dan nyeri tekan, vesika urinaria teraba kosong. Pemeriksaan genetalia tidak dilakukan.

f. Sistem Persyarafan

Kesadaran : Compos mentis.

Bicara spontan dan lancar. Status motorik normal, tidak terdapat gerakan involunter abnormal seperti tremor dan tonus otot baik, mampu menahan tahanan, mampu digerakkan. Gaya berjalan dan keseimbangan normal, tidak terdapat kaku kuduk.

(6)

g. Sistem Integumen

Warna kulit kuning langsat, tidak cyanosis, turgor kulit sedang, teraba hangat, suhu 36,50C, rambut warna hitam beruban, tidak rontok, penyebaran merata, kulit kepala tampak bersih dan tidak berketombe. Luka dan memar tidak ada, tidak ada benjolan.

h. Sistem Musculokeletal

Rentang gerak penuh, keseimbangan dan cara berjalan tegap, kemampuan memenuhi aktifitas sehari-hari mandiri. Genggaman tangan sama kuat, fraktur tidak ada.

D. PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIO BUDAYA DAN SPIRITUAL 1. Data Psikologis

Pada saat dikaji status emosi pasien baik dan pasien terlihat tenang. Pasien cukup terbuka dalam menceritakan masalahnya. Pasien berharap penyakitnya dapat segera sembuh dan bisa kembali ke rumah berkumpul dengan keluarganya.

2. Sosial

Pasien dapat melakukan hubungan sosial dengan baik di lingkungan masyarakat dan aktif mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Pasien dapat berinteraksi dengan baik dengan pasien lainnya dan kooperatif dengan segala tindakan yang diberikan kepadanya.

3. Spiritual

Pasien adalah penganut agama Islam, yang selalu taat menjalankan ibadah, tetapi selama sakit klien hanya mampu berdo’a untuk kesembuhan dirinya.

E. DATA PENUNJANG

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

18/07/2017 27/07/2017 14/08/2017 Endoscopy Labor PA Hemoglobin Leukosit Trombosit Gastritis Erosiva Gastritis erosiva kronik dan ditemukan

koloni H. Pylori 10,2 gr % 6.800 mm3 293.000 sel/mm3 -P = 13-18 mg/dl W =12-16 mg/dl 4.000-10.000 mm3 150.000 –  400.000 sel/ mm3

(7)

GDS Ureum Creatinin Malaria 87 mg/dl 29 mg/dl 0,8 mg/dl (-) Negatif 70-120 mg/dl 20-40 mg/dl 0,5-1,2 mg/dl (-) Negatif F. THERAPY  Infus RL 20 gtt/menit

 Cefotaxim 2x1 gram (IV)

 Prosogan 1x1 ampul (IV)

 Neurobion 1x1 ampul drip/kolf

 Antrain drip 1 ampul/kolf jika nyeri

 Strocain 3x1 tablet (P.O)

 Paracetamol 500 mg 3x1 tablet (P.O)

 Donperidone 3x1 tablet (P.O)

(8)

ANALISA DATA

 Nama : Ny. Z.

Umur : 66 tahn

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS :

 Pasien mengatakan nyeri  pada ulu hati dan pada lambung di abdomen kuadran kiri atas.

DO :

 Sikap pasien tampak

menahan nyeri.

 Skala nyeri 5 (nyeri sedang).

 Terdapat nyeri tekan

 pada daerah ulu hati dan  pada abdomen kuadran

kiri atas (lambung).

 Hasil pemeriksaan endoscopy menunjukkan gastritis erosive.  Hasil pemeriksaan PA menunjukkan gastritis erosive dengan ditemukan koloni H. Pylori.

Obat-obatan, H. Pylori, kafein

Menyebabkan difusi kembali asam lambung dan pepsin

 Inflamasi   Nyeri epigastrium   Nyeri Akut  Nyeri akut 2 DS :  Pasien mengatakan

mual, muntah dan

kurang nafsu makan. DO :

 Pasien terlihat lemah

 Pasien terlihat mual dan muntah

 Pasien kurang nafsu

makan

 Pasien hanya habis

makan 2-3 sendok

Erosi mukosa lambung

Menurunkan tonus dan  peristaltic lambung

Refluks isi duodenum ke lambung

Dorongan isi lambung ke mulut

Mual & muntah

Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(9)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.  Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung

2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

(10)

10 III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

 Nama : Ny. Z. Umur : 66 tahun

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI 1  Nyeri akut b/d iritasi mukosa lambung,

ditandai dengan :

DS :

 Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati dan pada lambung di abdomen kuadran kiri atas.

DO :

 Sikap pasien tampak menahan nyeri.

 Skala nyeri 5 (nyeri sedang).

 Terdapat nyeri tekan pada daerah ulu hati dan pada abdomen kuadran kiri atas (lambung).

 Hasil pemeriksaan endoscopy menunjukkan gastritis erosive.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 3x24 jam, diharapkan nyeri teratasi dengan kriteria :

 Memperlihatkan pengendalian nyeri (mengenali awitan nyeri, menggunakan tindakan pencegahan, melaporkan nyeri dapat dikendalikan)

Menunjukkan penurunan tingkat nyeri (nyeri ringan dengan skala nyeri 1-2)

Klien rileks

1) Kaji dan catat keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya instensitas skala nyeri (0-10).

2) Berikan makanan sedikit tapi sering. 3) Jelaskan agar klien menghindari

makanan yang merangsang lambung, seperti makanan pedas, asam dan mengandung gas.

4) Atur posisi tidur senyaman mungkin. 5) Anjurkan klien melakukan teknik

relaksasi, seperti napas dalam, mendengarkan music, menonton TV dan membaca.

6) Berikan terapi analgetik dan antasid.

 Hasil pemeriksaan PA menunjukkan gastritis erosive dengan ditemukan koloni H. Pylori.

2 Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan ketidakseimbangan intake dan output nutrisi ditandai dengan mual dan muntah, ditandai dengan :

DS :

 Pasien mengatakan mual, muntah dan kurang nafsu makan.

DO :

 Pasien terlihat lemah

 Pasien terlihat mual dan muntah

 Pasien kurang nafsu makan

 Pasien hanya habis makan 2-3 sendok

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 3x24 jam, diharapkan  pemenuhan kebutuhan nutrisi adekuat,

dengan kriteria :

 Tidak mual dan muntah, berat  badan dalam batas normal, bising

usus normal.

 Nafsu makan membaik/meningkat ( Pasien dapat menghabiskan 1 porsi makanan yg di sediakan)

1) Kaji status nutrisi dan pola makan klien.

2) Puasakan pasien selama fase akut. 3) Berikan nutrisi enteral atau parental,

 jika klien dipuasakan.

4) Berikan minum peroral secara bertahap  jika fase akut berkurang.

5) Berikan makan peroral secara bertahap, mulai dari makanan saring.

6) Jelaskan agar klien menghindari minuman yang mengandung kafein. 7) Timbang berat badan klien setiap hari

dengan alat ukur yang sama.

8) Berikan terapi multivitamin dan antasid sesuai program medik.

(11)

11

 Hasil pemeriksaan PA menunjukkan gastritis erosive dengan ditemukan koloni H. Pylori.

2 Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan ketidakseimbangan intake dan output nutrisi ditandai dengan mual dan muntah, ditandai dengan :

DS :

 Pasien mengatakan mual, muntah dan kurang nafsu makan.

DO :

 Pasien terlihat lemah

 Pasien terlihat mual dan muntah

 Pasien kurang nafsu makan

 Pasien hanya habis makan 2-3 sendok

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 3x24 jam, diharapkan  pemenuhan kebutuhan nutrisi adekuat,

dengan kriteria :

 Tidak mual dan muntah, berat  badan dalam batas normal, bising

usus normal.

 Nafsu makan membaik/meningkat ( Pasien dapat menghabiskan 1 porsi makanan yg di sediakan)

1) Kaji status nutrisi dan pola makan klien.

2) Puasakan pasien selama fase akut. 3) Berikan nutrisi enteral atau parental,

 jika klien dipuasakan.

4) Berikan minum peroral secara bertahap  jika fase akut berkurang.

5) Berikan makan peroral secara bertahap, mulai dari makanan saring.

6) Jelaskan agar klien menghindari minuman yang mengandung kafein. 7) Timbang berat badan klien setiap hari

dengan alat ukur yang sama.

8) Berikan terapi multivitamin dan antasid sesuai program medik.

IV. CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI

 Nama : Ny. Z Umur : 66 tah DX HARI/ TGL/JAM TINDAKAN HARI/ TGL/JAM EVALUASI 1 1 2 Selasa, 15/08/2017 14.10 14.20 14.25 - Mengobservasi keadaan umum pasien dan tanda -tanda vital

- Mengkaji dan mencatat keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya instensitas skala nyeri (0-10).

Mengkaji status nutrisi dan

Selasa, 15/08/2017

17.40 S : Pasien mengatakan lambung dan ulu hati masih terasa nyeri.

O :

- Sikap pasien masih terlihat menahan sakit

- Terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen kuadran

(12)

12 IV. CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI

 Nama : Ny. Z Umur : 66 tah DX HARI/ TGL/JAM TINDAKAN HARI/ TGL/JAM EVALUASI 1 1 2 2 1 1 1 1 1 Selasa, 15/08/2017 14.10 14.20 14.25 14.30 15.00 16.00 16.10 16.15 16.50 - Mengobservasi keadaan umum pasien dan tanda -tanda vital

- Mengkaji dan mencatat keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya instensitas skala nyeri (0-10).

- Mengkaji status nutrisi dan  pola makan klien.

- Menjelaskan agar klien menghindari minuman yang mengandung kafein.

- Memberikan obat injeksi : OMZ 1 vial (IV)

- Menjelaskan agar klien menghindari makanan yang merangsang lambung, seperti makanan pedas, asam dan mengandung gas.

- Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi, seperti napas dalam, mendengarkan music, menonton TV dan membaca. - Menganjurkan pasien untuk

makan sedikit tapi sering. - Memberikan terapi analgetik

dan antasid : antrain 1 amp (IV), sukralfat syr 1 C (P.O),

Selasa, 15/08/2017

17.40

17.45

S : Pasien mengatakan lambung dan ulu hati masih terasa nyeri.

O :

- Sikap pasien masih terlihat menahan sakit

- Terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen kuadran kiri atas dan pada lambung - TD : 110/70 mmHg -  N : 80 x/menit - S : 36,6 °C - RR : 22 x/menit

- Skala nyeri 5, lokasi di daerah abdomen kuadran kiri atas dan ulu hati. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

S : Pasien mengatakan masih merasa mual namun muntah  berkurang

O :

Pasien terlihat lemah Pasien terlihat mual

Pasien hanya habis makan 3-4 sendok saja.

A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

(13)

13 1 17.00

donperidone 1 tablet (P.O), strocain 1 tablet (P.O)

- Mengatur posisi tidur senyaman mungkin. 1 2 1 2 1 1 1 Rabu, 16/08/ 2017 14.40 15.00 15.10 15.20 15.30 16.30 16.45 17.00 - Mengobservasi keadaan umum pasien dan tanda -tanda vital

- Memberikan obat multivitamin : Neurobion drip 1 amp/kolf dan OMZ 1 vial (IV)

- Mengkaji dan mencatat keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya instensitas skala nyeri (0-10).

- Mengkaji status nutrisi dan  pola makan klien.

- Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi, seperti napas dalam, mendengarkan music, menonton TV dan membaca. - Menganjurkan pasien untuk

makan sedikit tapi sering. - Memberikan terapi analgetik

dan antasid : antrain 1 amp (IV), sukralfat syr 1 C (P.O), donperidone 1 tablet (P.O), strocain 1 tablet (P.O)

- Menganjurkan pasien untuk istirahat secara teratur.

Rabu, 16/08/ 2017

18.00

18.10

S : Pasien mengatakan nyeri lambung dan ulu hati agak  berkurang.

O :

- Sikap pasien agak tenang -  Nyeri tekan pada daerah

abdomen kuadran kiri atas dan pada lambung  berkurang

- TD : 120/70 mmHg -  N : 78 x/menit - S : 36 °C

- RR : 22 x/menit

- Skala nyeri 4, lokasi di daerah abdomen kuadran kiri atas dan ulu hati.

A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

S : Pasien mengatakan masih merasa mual namun tidak muntah lagi

O :

Pasien masih terlihat agak lemah

Pasien terlihat masih mual, muntah (-)

Pasien habis makan 1/4  porsi.

A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

(14)

14 1 1 2 2 1 1 1 Kamis, 17/08/2017 14.30 14.40 14.45 15.00 16.30 16.45 17.00 - Mengobservasi keadaan umum pasien dan tanda -tanda vital

- Mengkaji dan mencatat keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya instensitas skala nyeri (0-10).

- Mengkaji status nutrisi dan  pola makan klien.

- Memberikan obat multivitamin : Neurobion drip 1 amp/kolf dan OMZ 1 vial (IV)

- Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi, seperti napas dalam, mendengarkan music, menonton TV dan membaca. - Memberikan terapi analgetik

dan antasid : antrain 1 amp (IV), sukralfat syr 1 C (P.O), donperidone 1 tablet (P.O), strocain 1 tablet (P.O)

- Menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering.

Kamis, 17/08/2017

17.50 S : Pasien mengatakan nyeri lambung dan ulu hati  berkurang.

O :

- Sikap pasien tenang

-  Nyeri tekan pada daerah abdomen kuadran kiri atas dan pada lambung  berkurang

- TD : 120/80 mmHg -  N : 84 x/menit - S : 36,5 °C - RR : 20 x/menit

- Skala nyeri 3, lokasi di daerah abdomen kuadran kiri atas.

A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

S : Pasien mengatakan mual  berkurang.

O :

Pasien terlihat agak segar

Mual dan muntah (-)

Pasien habis makan 1/2  porsi.

A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

(15)

15 Jumat, 18/08/2017 14.10 14.15 14.20 14,25 14.50 - Mengobservasi keadaan umum pasien dan tanda -tanda vital

- Mengkaji dan mencatat keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya instensitas skala nyeri (0-10).

- Mengkaji status nutrisi dan  pola makan klien.

- Penkes tentang cara perawatan gastritis di rumah

- Melepas infus pasien dan menyiapkan pasien pulang

Jumat, 18/08/2017

15.00 S : Pasien mengatakan lambung dan ulu hati tidak nyeri lagi O :

- Sikap pasien tenang dan rileks

- Tidak ada nyeri tekan pada daerah abdomen kuadran kiri atas dan pada lambung. - TD : 120/80 mmHg -  N : 80 x/menit - S : 36,1 °C - RR : 22 x/menit - Skala nyeri 0-1 A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan

S : Pasien mengatakan tidak mual lagi dan nafsu makan mulai membaik..

O :

Pasien terlihat segar

Mual dan muntah (-)

Pasien habis makan 1 porsi. A : Masalah teratasi

Referensi

Dokumen terkait

8ase ini biasanya berlangsung sebentar, ditandai dengan mual dan dihubungkan dengan peningkatan kadar vasopressin plasma 6A3), kadangkadang kenaikan ini melebihi

Bersama ini perkenankanlah kami mengundang para siswa/i sekolah Menengah Kejuruan untuk ikut serta dalam kegiatan tahunan “HM Ethnic &amp; Cultural Expo”

Melalui penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, hasil pengamatan aktifitas dan hasil belajar, bahwa upaya dalam meningkatkan hasil belajar

Untuk meneguhkan diri AGPAI sebagai rumah besar Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI), Melalui Kongres III AGPAII di Surabaya Jawa Timur, tanggal 1-3 Desember 2017, Anggaran Dasar

Manakala orang Cina yang hidup di bandar berpeluang menceburi bidang ekonomi perdagangan menyebabkan mereka lebih baik taraf hidupnya. Jurang kemiskinan ini menyukarkan kita

Rabies adalah penyakit menular khas pada hewan tertentu khusunya anjing dan srigala yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan

Unit PISMP Semester 5 2012 dengan sokongan Unit Kokurikulum Sukan Institut Pendidikan Guru Kampus Tengku Ampuan Afzan ( IPGKTAA ), Kuala Lipis akan menganjurkan

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat yang telah penulis terima selama masa penyelesaian skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor