Sejarah pembentukan relief
muka bumi
SEJARAH PROSES PEMBENTUKAN BUMI
a. Proses Alam Endogen
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak
ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan
beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut
tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan
tersebut menyebabkan perubahan relief muka
bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan
yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya
pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut
disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam
bumi yang disebut tenaga endogen.
Dengan demikian, di dalam bumi terdapat
sumber energi. Dari manakah energi itu berasal?
Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas
yang berasal dari inti bumi.
Lapisan Inti : cairan kental bersuhu di
atas 4.500° C dan bertekanan tinggi,
mengandung mineral cairan Besi dan
Nikel (disebut juga lapisan Nife).
Lapisan Astenosfer : merupakan
lapisan kedua yang melapisi lapisan
inti dengan suhu antara 2.000-4.000°
C dan tekanan terus menurun,
mengandung mineral Silicium dan
Magnesium (disebut juga lapisan
Sima).
Lapisan Litosfer
: merupakan lapisan
lebih kental dengan suhu < 2.000° C
dan tekanan terus turun. Lapisan ini
disebut juga lapisan mantel bumi.
Kerak Bumi : padat dan keras,
menempel pada mantel bumi,
mengandung mineral Silicium dan
Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu
padat, dingin, dan terapung di atas mantel
bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar
samudera disebut lempeng samudera. Kerak
bumi yang membentuk dasar benua disebut
lempeng benua. Lempeng samudera dan
lempeng benua terletak di atas lapisan
mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan
mantel mendapat pemanasan terus-menerus
dari lapisan Sima. Pemanasan ini
menyebabkan terjadinya gerakan cairan
dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan
mantel.
Akibatnya, arus konveksi ini
menumbuk kulit bumi yang terapung
di atasnya. Karena tumbukan lempeng
samudera dan lempeng benua, salah
satu lempeng akan menujam ke
bawah. Padahal, makin ke dalam
suhu makin panas. Akibatnya, bagian
kulit bumi yang padat dan dingin yang
menujam ke bawah akan meleleh dan
berubah menjadi magma serta
Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:
(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut
tektonisme.
(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.
b. Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi
berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak
bentuk permukaan bumi Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk
kira-kira 4.600 000.000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tata surya dengan matahari
sebagai pusatnya. Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak. Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi.
Perkembangan perubahan tetumbuhan
diawali oleh Pteridofita (tumbuhan paku),
Gimnosperma (tumbuhan berujung) dan
terakhir Angiosperma (tumbuhan berbunga).
Sedangkan perkembangan dan perubahan
hewan dimulai dari invertebrata, ikan,
amfibia, reptilia, burung dan terakhir
mamalia, kemudian terakhir kali muncul
manusia. Kalau dalam ilmu sejarah kita
mengenal jaman-jaman dengan nama-nama
khususnya. Misal Jaman Batu, Jaman
Majapahit, Terus ada yang membagi lagi
dengan Kala, Masa dan sebagainya. Dalam
ilmu geologi juga mirip. Ada yg disebut
Keberagaman bentuk muka bumi
disebabkan oleh kekuatan besar yang
bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut
tenaga geologi. Tenaga geologi pada
dasarnya dibedakan atas dua macam,
yaitu tenaga endogen dan tenaga
eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga
yang berasal dari dalam bumi. Tenaga
endogen mempunyai sifat membangun.
Tenaga eksogen ialah tenaga yang
berasal dari luar permukaan bumi.
Tenaga ini mempunyai sifat merusak
permukaan bumi.
a. Proses Alam Endogen
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak
ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan
beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut
tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan
tersebut menyebabkan perubahan relief muka
bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan
yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya
pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut
disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam
bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan
demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi.
Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di
dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal
dari inti bumi.
Karena tumbukan lempeng samudera
dan lempeng benua, salah satu lempeng
akan menujam ke bawah. Padahal,
makin ke dalam suhu makin panas.
Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat
dan dingin yang menujam ke bawah
akan meleleh dan berubah menjadi
magma serta mengeluarkan energi.
Karena tumbukan terjadi terus-menerus,
akan terkumpul tumpukan magma dan
tumpukan energi. Penumpukan ini akan
menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:
(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan
energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan
kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau
pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa
melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut
patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya
melalui celah atau retakan atau patahan dan
terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman
demikian besar, energi tersebut akan mampu
menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan
lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau
getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut
seisme.
b. Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang
berasal dari luar bumi yang berpengaruh
terhadap permukaan bumi. Tenaga
eksogen dapat menyebabkan relief
permukaan bumi berubah. Proses
perubahan muka bumi dapat
berlangsung secara mekanis, biologis,
maupun secara kimiawi. Tenaga
eksogen ini menyebabkan terjadinya
pelapukan, erosi, gerak massa batuan,
dan sedimentasi yang bersifat merusak
bentuk permukaan bumi
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum
bersama-sama dikenal sebagai masa
Pra-Kambrium. Nah sekarang apa saja yg
dipercaya oleh ahli geologi, apa yg terjadi
dengan mahluk hidup pada masa-masa itu.
1.Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun
lalu)
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan
Purba. Masa Arkeozoikum (Arkean)
merupakan masa awal pembentukan batuan
kerak bumi yang kemudian berkembang
menjadi protokontinen. Batuan masa ini
ditemukan di beberapa
bagian dunia yang lazim disebut
kraton/perisai benua.
2. Masa Proterozoikum (2,5 milyar –
290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa
kehidupan awal. Masa Proterozoikum
merupakan awal terbentuknya
hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini
kehidupan mulai berkembang dari
organisme bersel tunggal menjadi
bersel banyak (enkaryotes danpr okar
yotes).
A. Jaman Kambrium (590-500 juta tahun
lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria”
nama latin untuk daerah Wales di
Inggeris sana, dimana batuan berumur
kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai
muncul pada zaman Kambrium. Hampir
seluruh kehidupan berada di lautan.
Hewan zaman ini mempunyai kerangka
luar dan cangkang sebagai pelindung.
B. Jaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa
rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan
beberapa hewan bertulang belakang yang muncul
pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid
(Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili
Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alaga berkembang membentuk karang,
dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa.
Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan
Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian
peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua- benua
lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di
antaranya.
C. Jaman Silur (440 – 410 juta tahun
lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan
kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan
darat mulai muncul pertama kalinya
termasuk Pteridofita (tumbuhan paku).
Sedangkan Kalajengking raksasa
(Eurypterid) hidup berburu di dalam laut.
Ikan berahang mulai muncul pada
zaman ini danbanyak ikan mempunyai
perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan
pegunungan mulai terbentuk melintasi
Skandinavia, Skotlandia dan Pantai
Bumi adalah salah satu planet tata
surya. Pada awal pembentukannya,
bumi berupa benda angkasa yang
pijar dan sangat panas. Setelah
berjuta-juta tahun, bumi yang pijar dan
sangat panas tersebut perlahan-lahan
mengalami pendinginan. Bagian kulit
bumi menjadi beku, walaupun bagian
dalam masih tetap panas.
Inti bumi (inti dalam dan inti luar),
merupakan massa cair liat yang
sangat kental dan sangat panas, yang
terdiri atas nikel dan besi (nife).
Temperatur di bagian pusat bumi ±
2.500°C. Kerak bumi yang dingin dan
padat massa jenisnya lebih kecil
dari massa cair yang ada di
bawahnya. Karena itulah kerak bumi
terapung di atas lapisan mantel yang
cair liat.
Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut
lempeng samudera, sedangkan kerak bumi yang membentuk benua dinamakan lempeng benua. Lempeng samudera
bergerak dari tengah samudera karena tertekan dari bawah lempeng yang cair pijar. Lempeng yang bergeser akhirnya akan bertumbukan dengan lempeng yang lain.
Lempeng samudera yang bergeser ke kanan akan bertabrakan
dengan lempeng benua, kemudian menunjam ke bawah, dan leleh karena panas dan berubah menjadi magma yang
mengeluarkan energi (tenaga). Bila tumpukan magma dan tumpukan energi tersebut terus bertambah dan menjadi
sangat besar, akhirnya akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:
Magma yang akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala semacam ini disebut vulkanisme.
3 Gerak lempeng, tekanan ke atas dari magma dan energi yang terkumpul di daerah
penunjaman, akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga kulit bumi bisa melengkung atau
bahkan patah. Gejala ini disebut tektonisme. Ketiga gejala tersebut di atas, yaitu vulkanisme, seisme dan tektonisme, semuanya berupa tenaga yang berasal dari
dalam bumi, dan dinamakan tenaga endogen (endo = dalam).
Di daerah konveksi akan terbentuk relief muka bumi yang berujud (Gb. 1.4), (a) gunungapi bawah laut, (b) lembah bawah laut, dan (c) pegunungan bawah laut.
Relief muka bumi yang terbentuk di daerah tumbukan lempeng adalah: (a) palung laut, (b) pegunungan, (c) gunungapi aktif, dan (d) pulau-pulau lipatan. Lempeng
samudera dan lempeng benua ternyata bergeser-geser atau berjalan-jalan.