• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus Hj. Nia Hoerniasih, SPd., MPd. Dayat Hidayat, SPd., MPd. Abdul Yusuf, SE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus Hj. Nia Hoerniasih, SPd., MPd. Dayat Hidayat, SPd., MPd. Abdul Yusuf, SE."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

66

PENDAMPINGAN PENGELOLAAN PROGRAM PAUD NONFORMAL

”NUR AZKIA” DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)

BINA SEJAHTERA DESA TELUKJAMBE KECAMATAN TELUKJAMBE

TIMUR KABUPATEN KARAWANG

Hj. Nia Hoerniasih, SPd., MPd. Dayat Hidayat, SPd., MPd.

Abdul Yusuf, SE.

A. Latar Belakang Masalah

Fungsi pendidikan nasional pada dasarnya adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmni dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut menyimpulkan bahwa pendidikan nasional dilaksanakan dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, sehingga menjadi kunci utama dan pertama bagi suksesnya program pembangunan nasional.

Program pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa “penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 3 (tiga) jalur yaitu jalur pendidikan formal, nonformal dan informal”. Dalam penyelenggaraaanya jalur pendidikan nonformal memiliki fungsi sebagai pelengkap (komplemen), penambah (suplemen), dan pengganti (subtitusi) pendidikan formal.

Salah satu bentuk satuan pendidikan di jalur pendidikan nonformal yang berfungsi sebagai pengganti (subtitusi) pendidikan prasekolah adalah program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nonformal. Program PAUD Nonformal merupakan program belajar yang setara dengan Taman Kanak-Kanak (TK) atau Roudotul Atfal (RA) yang diberikan kepada warga belajar yang karena berbagai alasan tidak dapat memperoleh kesempatan pendidikan prasekolah pada jalur pendidikan sekolah.

Salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk mengembangkan kreativitasnya merupakan kenyataan yang tidak dapat dielakan. Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa pembinaan perkembangan anak di usia 0 – 6 tahun sangat menentukan mutu hasil belajar dan perjalanan hidup seseorang selanjutnya. Hasil studi juga menemukan bahwa 50% kemampuan kognitif seseorang telah terbentuk pada usia 4 tahun. Dalam kaitan ini, maka perlunya investasi terhadap perkembangan anak sejak dini yakni mengenai; (1) kesehatan, (2) nutrisi dan (3) rangsangan intelektual dan emosional.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) Nonformal dapat diselenggarakan secara langsung melalui Tempat Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan PAUD sejenis lainnya melalui Posyandu, Bina Keluarga Balita, dsb. Bagi masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini dapat dipilih satu dua bentuk satuan pendidikan dari PAUD Nonformal. Saat ini beberapa lembaga pendidikan di kecamatan Telukjambe Timur kabupaten Karawang banyak merintis penyelenggaraan PAUD Nonformal, salah satunya PAUD Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera di desa Telukjambe kecamatan Telukjambe Timur kabupaten Karawang.

(2)

67

Pendampingan penyelenggaraan PAUD Nonformal Nur Azkia dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan program dengan baik. Pengelolaan merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui seseorang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan oraganisasi. Dalam kaitan ini adalah tentang bagaimana penyelenggara PKBM Bina Sejahtera desa Telukjambe berusaha melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pembinaan, penilaian, dan pengembangan program PAUD Nonformal yang telah berjalan selama lima tahun.

Beranjak dari latar belakang maka penulis mencoba mengadakan pengabdian dalam bentuk “pendampingan pengelolaan program PAUD Nonformal ”Nur Azkia” di

PKBM Bina Sejahtera desa Telukjambe kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang”.

B. Sasaran dan Lokasi Kegiatan

Sasaran kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam memberikan pendampingan pendampingan pengelolaan program PAUD Nonformal Nur Azkia adalah di PKBM Bina Sejahtera desa Telukjambe kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang.

C. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan 1. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan pendampingan dalam perencanaan program PAUD Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera.

2) Melaksanakan pendampingan dalam pengorganisasian program PAUD Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera.

3) Melaksanakan pendampingan dalam pelaksanaan program PAUD Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera.

4) Melaksanakan pendampingan dalam pembinaan program PAUD Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera.

5) Melaksanakan pendampingan dalam penilaian program PAUD Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera.

6) Melaksanakan pendampingan dalam pengembangan program PAUD Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera.

2. Kegunaan Kegiatan

Kegunaan yang diharapkan dalam mengadakan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut :

1) Sebagai masukan untuk mengembangkan teori yang memiliki relevansi dengan masalah kegiatan yang sejenis, terutama tentang pelaksanaan program PAUD Nonformal yang dilaksanakan di PKBM.

2) Sebagai bahan masukan bagi pengurus PKBM agar pelaksanaan program PAUD Nonformal dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang lebih optimal sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan.

3) Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis yang berkaitan dengan masalah pengabdian pada masyarakat untuk mengembangkan kemampuan bagi program-program PAUD yang lebih luas.

(3)

68

D. Materi dan Metode Pelaksanaan

1. Materi Pelaksanaan

Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini materi pembinaan yang diberikan mengenai bagaimana pengelolaan PAUD Nonformal dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip dan tahapan yang sesuai dengan : 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) pelaksanaan, 4) pembinaan, 5) penilaian, dan 6) pengembangan.

2. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan kepada PAUD Nonformal Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera.

Metode pelaksanaan pendampingan penguatan kelembagaan PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dalam mengelola program PAUD dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut :

1) Tahap sosialisasi

Tahap sosialisasi ini dilakukan untuk memperkenalkan atau memberikan informasi kepada seluruh pengurus PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera mengenai tujuan kegiatan pendampingan pengelolaan program PAUD yang sedang diselenggarakan. Beberapa pihak yang berpartisipasi pada tahap sosialisasi ini antara lain adalah : a) Kepala UPTD Pendidikan kecamatan Telukjambe Timur.

b) Kepala desa Sukamulya kecamatan Telukjambe Timur. c) Penilik PLS kecamatan Telukjambe Timur.

d) Tokoh Masyarakat di lingkungan desa Telukjambe.

2) Tahap peningkatan kemampuan pengelola kegiatan PAUD.

Pada tahap ini, yaitu tahap peningkatan kemampuan pengelola beberapa kegiatan PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dilakukan dengan menitikberatkan kepada pengembangan kapasitas penanggungjawab kegiatan. Dalam kegiatan peningkatan kemampuan penanggungjawab kegiatan ini, pendamping berperan sebagai fasilitator.

Fasilitasi ini dilakukan sebagai cara yang dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip mempermudah, memperlancar pengelolaan PAUD dan pemberi bantuan tersebut memperhatikan kaidah pendidikan, pembelajaran, kemandirian, serta kecakapan sosial sebagai efek dari fasilitasi tersebut.

Fasilitasi tidak hanya terjadi saling belajar dan melengkapi kekurangan diantara fasilitator dengan sasaran fasilitasi, akan tetapi lebih dalam dari itu, fasilitator (stakeholder) dapat membantu para pengelola PAUD dalam menetapkan kebijakan anggaran, legalitas dan penguatan kompetensi para tenaga kependidikan PLS di masyarakat yang akan membina, membimbing, mendampingi penyelenggaraan PAUD Nonformal.

Fasilitasi ini dilakukan untuk memberikan pendampingan kepada pengelola PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dalam mengelola sistem penyelenggaraan kegiatan-kegiatan PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Sistem yang dimaksud adalah cara yang teratur mengelola PAUD, cara tersebut lebih dipengaruhi oleh kewenangan stakeholders dalam membijaki terjadinya suatu sistem pengelolaan PAUD yang efektif dan efisien.

Sistem sebagai perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas untuk mencapai tujuan. Penyelenggaraan PKBM dimaksud adalah kegiatan PLS dari kelompok orang/masyarakat yang mengorganisir diri melalui wadah PKBM dengan tujuan untuk melayani warga belajar untuk tumbuh sedini

(4)

69

mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan kualitas hidupnya, membna warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan pendidikan ke tingkat atau jenjang yang lebih tinggi serta memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah.

Sistem pengelolaan PAUD merupakan perangkat yang secara teratur, sistematis dan berkesinambungan membentuk jaringan kerjasama dan koordinasi untuk membantu pengelola PAUD sesuai dengan fungsi, peran, dan kegiatannya masing-masing, sehingga kegiatan belajar masyarakat dapat berjalan secara maksimal.

Jadi melalui fasilitasi penguatan sistem pengelolaan PAUD oleh stakeholder sesuai dengan kewenangan dan perannya tarjadi pengembangan masyarakat khususnya dalam hal meningkatkan pengetahuan dan kecakapan/skill masyarakat sesuai dengan konteks perkembangan di lingkungannya, sekaligus menunbuhkan dan membina sikap positif masyarakat terhadap upaya pemenuhan kebutuhan belajarnya.

Tugas pendamping sebagai fasilitator dalam hal ini berperan sebagai pemandu, penguat, dan pembimbing dalam membantu pengelola PAUD agar dapat mengembangkan diri sendiri sesuai dengan perannya masing-masing dalam penguatan kelembagaan PAUD. Selain itu fasilitator dapat berperan sebagai nara sumber, mediator, coordinator, motivator, inovator, dan kreator.

Tujuan fasilitasi kepada pengelola PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera lebih diarahkan kepada kemampuan manajerial dan teknis tenaga kependidikan terutama dalam hal mengembangkan jaringan informasi, jaringan kerjasama dan kemampuan memperluas jangkauan mengakses ke sumberdaya.

Fasilitasi dikembangkan pada konteks penyelenggaraan PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera merupakan :

a) Sebagai perwujudan dari tanggungjawab dan kemampuan pengelola dalam memenuhi kebutuhan belajar masyarakat.

b) Pada sisi pandangan bahwa pendidikan merupakan cara pemberdayaan, maka PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera merupakan cara dan alat bagi masyarakat untuk memberdayakan diri sendiri.

c) Dalam rangka pembangunan masyarakat (community development), PKBM merupakan benetuk dari tahap pengorganisasian dan pelembagaan dari kegiatan dan personil (community organization) yang memiliki daya penggerak untuk melakukan pengelolaan pembangunan masyarakat dengan entry point pendidikan.

3) Tahap penguatan kelembagaan PAUD

Merujuk pada sistem pengelolaan, maka penguatan kelembagaan PAUD lebih menekankan pada penetapan legalitas, peningkatan anggaran, fasilitas dan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan PKBM. Pada tahap ini dilakukan berbagai cara yang sesuai dengan kewenangannya, sehingga akibat atau dampak dari fasilitasi tersebut dapat membantu mempermudah operasionalisasi kegiatan di PKBM dalam rangka pemberian layanan pada pemenuhan kebutuhan belajar masyarakat.

Selanjutnya penguatan kelembagaan PAUD dilakukan oleh tenaga kependidikan merupakan pelaksanaan kegiatan pada bidang pembinaan teknis tenaga kependidikan. Kegiatan umum dari bidang ini adalah melaksanakan dan/atau menyelenggarakan pembinaan teknis kepada tenaga kependidikan baik secara mandiri maupun fasilitasi pembinaan teknis. Pelaksanaan fasilitasi dilakukan secara berjenjang dan proporsional sesuai dengan kedudukan serta tanggungjawab tenaga kependidikan.

Tujuan fasilitasi diarahkan pada peningkatan kemampuan tenaga kependidikan PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dalam melaksanakan tugasnya masing-masing, terjadi

(5)

70

proses saling membelajarkan di antara tenaga kependidikan dalam kerangka pelaksanaan tugas masing-masing, pelembagaan forum pertemuan di antara tenaga kependidikan sebagai media evaluasi dan peningkatan kemampuan baik yang dilakukan sendiri maupun atas fasilitasi unsur lain. Jadi pada prinsipnya penguatan kelemnbagaan PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dilakukan dalam rangka membantu memperlancar sistem manajemen PKBM sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kiprahnya di masyarakat.

Bentuk fasilitasi penguatan kelembagaan PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dapat dilakukan sebagai berikut :

a) Konsultasi dan koordinasi antar stakeholder tingkat kecamatan dalam rangka penyamaan sudut pandang tentang sistem manajemen PKBM. Hal tersebut dapat berbentuk orientasi, workshop, dan rapat koordinasi penilik PLS dengan Kepasa UPTD Pendidikan.

b) Perancangan dukungan dalam bentuk anggaran, fasilitas dan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan PKBM dalam bentuk orientasi, forum, pelatihan atau rapat kerja.

c) Pelaksanaan fasilitasi melalui berbagai kesempatan/acara strategis yang sengaja diciptakan oleh stakeholder tingkat kecamatan atau permintaan dari penyelenggara PKBM.

d) Jaringan komunikasi yang kontinyu, rutin dari stakeholder tingkat kecamatan melalui pemantauan, penilaian dan pembinaan.

E. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Dosen

1) Merupakan sarana untuk melaksanakan salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi dalam mengaplikasikan ilmu yang memiliki relevan dengan pengembangan program PAUD, khususnya pengembangan program PAUD Nonformal yang dilaksanakan di PKBM Bina Sejahtera.

2) Perupakan sarana untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis yang berkaitan dengan masalah pengabdian pada masyarakat untuk mengembangkan kemampuan bagi program-program yang lebih luas.

2. Manfaat Bagi Institusi

1) Merupakan sarana pencitraan bagi jurusan dan prodi PLS FKIP dalam mengaplikasikan ilmu yang memiliki relevansi dengan pengembangan program PAUD Nonformal yang dilaksanakan di masyarakat.

2) Sarana pengembangan kerja dan kemitraan bagi jurusan dan prodi PLS FKIP dalam mengaplikasikan ilmu yang memiliki relevansi dengan pengembangan program PAUD.

3. Manfaat Bagi Masyarakat (Sasaran)

1) Merupakan bahan masukan bagi pengurus PAUD Nonformal Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang lebih optimal.

2) Merupakan bahan masukan bagi penguatan kelembagaan PAUD agar menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat dalam melaksanakan program PAUD Nonformal.

(6)

71

F. Pelaksanaan

Materi yang diberikan kepada sasaran dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah tentang manajemen atau pengelolaan yang meliputi aspek : 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) pelaksanaan, 4) pembinaan, 5) penilaian, dan 6) pengembangan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Secara rinci materi yang diberikan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera ini adalah sebagai berikut:

1) Dalam kegiatan perencanaan (planning) program PAUD : meliputi kajian dan deskripsi tentang kebutuhan dan masalah yang dihadapi, tujuan yang diharapkan, dan lingkup kegiatan dalam melaksanakan program pendidikan luar sekolah di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Tahap perencanaan program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan umum (goals) dan tujuan khusus (objectives) program PAUD yang sedang diselenggarakan. Tujuan-tujuan kegiatan PAUD yang diselenggarakan di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera disusun berdasarkan dukungan informasi yang lengkap setelah tujuan ditetapkan, perencanaan akan berkaitan dengan penyusunan pola, rangkaian dan proses kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan program PAUD yang diselenggarakan di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera. Dengan kata lain perencanaan ini dilakukan untuk menyusun tujuan dan rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan lembaga dalam mengelola program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Dalam pendekatan andragogi yang selalu digunakan dalam pengelolaa program PAUD, penggunaan istilah memfasilitasi belajar lebih menonjol dibanding dengan istilah mengajar. Demikian juga dalam keikut-sertaan warga belajar dalam memutuskan rencana pembelajaran tidak dapat diabaikan. Kebutuhan orang dewasa untuk menjadi berswa-arah yang merupakan kaidah utama dalam andragogi, bahwa suatu mekanisme harus diberikan bagi pelibatan semua orang yang berkaitan dengan usaha pendidikan, utamanya dalam perencanaan pendidikan luar sekolah. Beberapa pengalaman menunjukkan bahwa pelimpahan wewenang yang tidak sungguh-sungguh, dan pemberian peluang untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat-buat dan tidak nyata, hanya menghasilkan rencana-rencana yang tidak memadai, sehingga tanggung jawab warga belajar akan semakin melemah dalam mengikuti program-program PAUD. Dalam perencanaan program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera, pelibatan warga belajar dalam penyusunan rencana pembelajaran program PAUD mutlak perlu dilakukan. Penggunaan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, agar kegiatan pembelajaran yangmemberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dilakukan secara efektif. Strategi ini menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam proses keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran PLS.

2) Dalam kegiatan pengorganisasian (organizing) program PAUD : meliputi upaya penyusunan ketenagaan, organisasi, fasilitas dan daya dukung lainnya untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program pendidikan luar sekolah di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Pengorganisasian program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera merupakan aktivitas untuk menetapkan hubungan antara pengelola sebagai pelaksana dengan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan lembaga PKBM dalam menyelenggarakan program PAUD. Pengorganisasian adalah kegiatan mengidentifikasi

(7)

72

dan memadukan sumber-sumber yang diperlukan kedalam kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pengurus PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dalam menyelenggarakan program PAUD.

Sumber-sumber yang tersedia yang meliputi tenaga manusia, fasilitas, alat-alat dan biaya yang tersedia atau dapat disediakan. Manusia merupakan faktor utama dalam pengorganisasian. Dengan demikian pengorganisasian adalah sernua faktor yang terlibat baik manusia maupun non manusia kedalam kegiatan yang terbagi untuk mencapai tujuan lembaga atau organisasi penyelenggara PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dalam menyelenggarakan program PAUD.

3) Dalam kegiatan penggerakan (motivating) program PAUD : terdiri atas upaya memotivasi yang dilakukan oleh pimpinan PKBM terhadap stafnya agar efisiensi dan efektifitas kegiatan tercapai maupun yang dilakukan oleh sumber belajar (tutor atau fasilitator) terhadap peserta didik agar proses belajar dapat berjalan sebagaimana yang telah direncanakan di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Fungsi penggerakan adalah untuk mewujudkan tingkat penampilan dan partisipasi yang tinggi dari setiap pelaksana yang terlibat dalam kegiatan PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan, motivasi itu berfungsi sangat penting karena dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk melaksanakan kegiatan. Orang yang memiliki motivasi yang tinggi memperoleh hasil yang jauh berbeda dengan orang yang tidak memiliki motivasi.

Karakteristik dan keahlian seorang pengajar yang motivatif mencakup ; keahlian, rasa empati, antusiasme dan kejelasan.

Penggerakan terhadap seluruh pengurus PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dilakukan melalui upaya menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan, semangat, percaya diri dan partisipasi atau dengan menghargai nilai-nilai kemanusiaan setiap pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan program PAUD. Pendekatan yang sering digunakan dalam penggerakan adalah komunikasi, kepemimpinan dan penciptaan iklim yang kondusif untuk melakukan kegiatan terhadap penyelenggara dan pelaksana kegiatan PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Mekanisme penggerakan di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera pada dasarnya dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan. Pada penyelenggaraan program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dilakukan melalui tiga tahapan penggerakan, yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan penilaian motivasi.

Tahapan persiapan meliputi : penentuan kelompok sasaran, mempelajari data tentang kelompok sasaran, menentukan prioritas kebutuhan dan masalah, menetapkan tema dan tujuan motivasi, menyusun bahan (materi) motivasi, memilih dan menentukan metode dan teknik motivasi, menyiapkan daftar sasaran dan menentukan waktu dan tempat pelaksanaan motivasi.

Tahap atau kegiatan pelaksanaan dilakukan secara langsung oleh motivator. Dan beberapa langkah yang perlu dilakukan pengurus di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dalam memotivasi semua unsur yang terlibat dalam program PAUD, diantaranya : melakukan konsultasi kepada pemuka masyarakat, berkomunikasi dengan sasaran, menjelaskan manfaat pesan motivasi bagi sasaran, dan mencatat sasaran dan peristiwa motivasi.

Tahapan penilaian dilakukan dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data atau informasi tentang motivasi. Untuk melakukan penilaian ini seorang pengurus PKBM perlu melakukan langkah-langkah diantaranya : menentukan tujuan penilaian, menyusun instrumen penilaian, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data/informasi serta menggunakan hasil penilaian.

(8)

73

4) Dalam kegiatan pembinaan program PAUD : meliputi pengawasan (controlling) dan

supervisi (supervizing). Pengawasan dilakukan dalam kelembagaan, yaitu pengawasan oleh pimpinan terhadap staf lembaga penyelenggara program. Sedangkan supervisi dilakukan terhadap para pelaksana pendidikan seperti pamong belajar, sumber belajar (tutor atau fasilitator) terhadap pengelola PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera. Di dalam pembinaan PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dilakukan termasuk kegiatan pengawasan, supervisi dan monitoring. Pembinaan PKBM dapat diselenggarakan melalui pendekatan langsung dan tidak langsung. Pendekatan langsung dilakukan oleh pengelola terhadap para penyelenggara dan pelaksana program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera. Pendekatan tidak langsung dilakukan melalui staf atau pihak lain yang berkaitan dengan tugas para penyelenggara dan pelaksana.

Pembinaan PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui, menganalisis, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan PAUD yang dilaksanakan. Sasaran pembinaan adalah rangkaian tugas sesuai dengan kegiatan yang telah ditetapkan, ketepatan dalam pengorganisasian sumber-sumber, kecocokan antara tugas staf atau pelaksana dengan keahlian, prosedur kegiatan, penggunaan wewenang dan kedudukan serta pembiayaan. Dengan kata lain pembinaan adalah upaya untuk memelihara efisiensi dan efektivitas kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengawasan (controlling) dan supervisi (supervising) mempunyai kaitan yang erat satu sama lain. Pengawasan dan supervisi mempunyai kaitan yang erat dan mempunyai persamaan dan perbedaan. Baik monitoring maupun supervisi berhubungan erat dengan pengambilan keputusan dan penilaian program PAUD yang diselenggarakan di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

5) Dalam Kegiatan evaluasi (evaluating) program PAUD : meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, dan penyajian informasi mengenai perencanaan, pelaksanaan, hasil dan pengaruh program untuk dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan. Keputusan itu dapat berkaitan dengan upaya untuk memperbaiki atau mengembangkan program. sebagai akibat adanya keputusan pengembangan program pendidikan, maka dilakukan tahap pengembangan program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Penilaian program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera berkaitan dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian informasi untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan. Sasaran penilaian meliputi : 1) keseluruhan fungsi pengelolaan sejak perencanaan sampai dengan pengembangan, 2) seluruh komponen, proses, hasil, pengaruh suatu program pembelajaran program PAUD yang diselenggarakan di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Penilaian dilakukan secara berkelanjutan dan diarahkan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, proses kegiatan dalam mencapai tujuan dan penyimpangan kegiatan dari rencana yang telah disusun. Hasil penilaian menjadi umpan balik bagi pengambilan keputusan tentang keberhasilan, perbaikan, penghentian, atau pengembangan program PAUD yang telah ditetapkan di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

Secara singkat penilaian berperan untuk menghimpun, mengolah dan menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan mengenai upaya justifikasi, perbaikan, penyesuaian, pelaksanaan dan pengembangan program PAUD yang diselenggarakan di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

(9)

74

Penilaian dalamPLSmerupakan kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data atau informasi yang diperlukan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan.

6) Dalam kegiatan pengembangan (developing) program PAUD yang merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan dengan menerapkan kelima tahap sebelumnya secara berurutan. Adanya tahap pengembangan ini menunjukkan bahwa program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera itu diselenggarakan secara berkelanjutan, bergerak seperti lingkaran spiral yang makin lama makin luas dan meningkat.

Fungsi pengembangan didalam pengelolaan program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan. Kegiatan yang berkelanjutan ini didasarkan atas hasil penilaian program dan kebutuhan baru yang muncul dan harus dipenuhi. Maksudnya adalah pengembangan yang berupa perluasan dan peningkatan kegiatan pembelajaran yang telah dan atau sedang dilaksanakan. Pengembangan pada dasarnya merupakan pelaksanaan kembali kegiatan pembelajaran melalui fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian sampai dengan pengembanganprogram PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera. Dengan demikian fungsi pengembangan program PAUD mempunyai peranan untuk menjembatani siklus kegiatan pembelajaran dalam mata rantai peningkatan kegiatan secara berkelanjutan.

G. Hambatan Pelaksanaan PKBM

Disadari, PKBM tidak dapat memenuhi sendiri seluruh kebutuhannya dalam melaksanakan fungsinya. Kemampuan teknis pengelolaan dari tenaga kependidikan PKBM dalam mengelola kegiatannya dan terutama penjangkauan terhadap sumberdaya-sumberdaya yang berada di luar lingkungan kerjanya, merupakan kelemahan umum yang dimiliki oleh PKBM. Suatu kelemahan yang perlu diperkuat oleh tenaga kependidikan PKBM itu sendiri maupun dari berbagai unsur di luar PKBM. Berbagai unsur di luar PKBM seperti disebutkan, merupakan sumberdaya bagi PKBM untuk didayagunakan dalam peningkatan kinerja pelayanan program. Beberapa hambatan yang dirasakan pengelola PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera dalam menyelenggarakan program PAUD, antara lain adalah sebagai berikut: a) Kurangnya tenaga profesional

Tenaga pendidikan atau sumber belajar profesional masih kurang, penyelenggaraan kegiatan belajar-membelajarkan dan pengelolaan program pendidikan luar sekolah sampai saat ini sebagian besar dilakukan oleh tenaga-tenaga yang tidak mempunyai latar belakang pengalaman pendidikan luar sekolah. Keterlibatan mereka dalam program pendidikan luar sekolah ini didorong oleh rasa pengabdian kepada masyarakat atau karena tugas dari lembaga tempat mereka bekerja. Mereka pada umumnya memiliki latar belakang pendidikan sekolah. Kenyataan ini mempengaruhi cara penampilan mereka dalam proses belajar-membelajarkan antara lain dengan menerapkan pendekatan mengajar pendidikan sekolah di dalam pendidikan luar sekolah. Pendekatan ini pada dasarnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kegiatan belajar-membelajarkan dalam pendidikan luar sekolah. Demikian pula dalam pengelolaan program pendidikan memerlukan pendekatan dan keterampilan yang relatif berbeda dengan pengelolaan program pendidikan sekolah.

Kurang atau lemahnya tenaga profesional pengelola PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera ini memberi pengaruh terhadap pengelolaan program PAUD, sehingga kurang optimal dalam : 1) merencanakan, 2) mengorganisasikan, 3) menggerakan, 4)

(10)

75

membina, 5) mengevaluasi dan 6) mengembangkan program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera.

b) Rendahnya motivasi belajar masyarakat

Motivasi belajar peserta didik masih rendah. Kelemahan ini berkaitan dengan;

- adanya kesan umum bahwa pendidikan luar sekolah yang tidak menekankan pada peranan ijazah, lebih rendah nilainya dari pendidikan sekolah yang peserta didiknya memiliki motivasi yang kuat untuk perolehan ijazah.

- pendekatan yang dilakukan oleh pendidik yang mempunyai latar belakang pendidikan sekolah dan menerapkannya dalam kegiatan belajar pendidikan luar sekolah pada umumnya tidak kondusif untuk mengembangkan minat peserta didik. - masih terdapat program pendidikan, yang berkaitan dengan upaya membekali

peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya di bidang ekonomi, tidak dilengkapi dengan masukan lain (other input) sehingga peserta didik atau lulusan tidak dapat menerapkan hasil belajarnya.

- para lulusan pendidikan luar sekolah dianggap lebih rendah statusnya dibandingkan dengan lulusan pendidikan sekolah, malah sering terjadi para lulusan pendidikan luar sekolah berada dalam pengaruh lulusan pendidikan pendidikan sekolah. c) Kurangnya koordinasi

Kurangnya koordinasi yang disebabkan oleh keragaman dan luasnya program PAUD serta kurangnya pemahaman dan kesepahaman tentang program PAUD. Dengan adanya variasi program yang dilakukan oleh PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera memungkinkan terjadinya program-program yang tumpang tindih. Program yang sama mungkin digarap oleh lembaga lain, sebaliknya mungkin suatu program yang memerlukan penggarapan secara terpadu kurang mendapat perhatian berbagai lembaga mengelola program PAUD. Contohnya terjadi ketidaksepahaman antara program KBU dengan KUB.

H. Solusi Dalam Mengatasi Hambatan Pelaksanaan PAUD

Solusi dalam mengatasi hambatan dalam menyelenggarakan program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera antara lain adalah senagai berikut:

a) Meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan

Untuk mengatasi kelemahan kurangnya tenaga kependidikan PAUD ini maka diperlukan upaya peningkatan kemampuan tenaga pendidik yang ada dan pengadaan tenaga pendidik PAUD secara profesional yang memiliki kemampuan dalam: 1) merencanakan, 2) mengorganisasikan, 3) menggerakan, 4) membina, 5) menilai, dan 6) mengembangkan program PAUD. Kegiatan ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan kursus, pelatihan atau workshop yang dapat meningkatkan kompetensi pendidik PAUD.

b) Meningkatkan motivasi masyarakat

Upaya peningkatan motivasi masyarakat dilakukan melalui pendekatan yang dilakukan oleh pendidik yang mempunyai latar belakang pendidikan luar sekolah dalam menerapkan pembelajaran PAUD yang menekankan pada kebutuhan belajar peserta didik serta menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik usia dini.

c) Meningkatkan koordinasi antar lintas sektoral dalam pengelolaan program PAUD di PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera. Koordinasi antar pihak PAUD Nur Azkia PKBM Bina Sejahtera sebagai penyelenggara program PAUD sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program serta untuk mendayagunakan sumber-sumber dan fasilitas dengan lebih terarah

(11)

76

sehingga program tersebut mencapai hasil yang optimal. Peningkatan koordinasi dan perluasan jaringan kerjasama lintas sektoral dapat dilakukan dengan berbagai pihak seperti :

- LPPM UNSIKA

- Program Studi PLS FKIP UNSIKA - Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang.

I. Kesimpulan

Hasil kegiatan pendampingan program PAUD Nur Azkia di PKBM Bina Sejahtera ini diharapkan dapat terdokumentasikan sebagai informasi rencana tindak lanjut, laporan, pertimbangan kebijakan program kerja penyelengaraan program PAUD tahun berikutnya. Selain itu sebagai bahan kajian keberhasilan program pendampingan/fasilitasi dilihat dari kekuatan, kelemahan serta tantangan yang dianggap perlu untuk diperhatikan lebih lanjut.

Hasil yang diharapkan dalam kegiatan pendampingan penguatan kelembagaan PAUD Nur Azkia ini adalah agar pengelola program dapat:

a) Merencanakan program PAUD yang meliputi kajian dan deskripsi tentang kebutuhan dan masalah yang dihadapi, tujuan yang diharapkan, dan lingkup kegiatan dalam melaksanakan program pendidikan luar sekolah di PKBM Bina Sejahtera.

b) Mengorganisasikan program PAUD yang meliputi upaya penyusunan ketenagaan, organisasi, fasilitas dan daya dukung lainnya untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program pendidikan luar sekolah di PKBM Bina Sejahtera.

c) Menggerakan atau melaksanakan program PAUD yang meliputi upaya memotivasi yang dilakukan oleh pimpinan PKBM terhadap stafnya agar efisiensi dan efektifitas kegiatan tercapai maupun yang dilakukan oleh sumber belajar (tutor atau fasilitator) terhadap peserta didik agar proses belajar dapat berjalan sebagaimana yang telah direncanakan di PKBM Bina Sejahtera.

d) Melaksanakan pembinaan program PAUD yang meliputi pengawasan (controlling) dan supervisi (supervizing). Pengawasan dilakukan dalam kelembagaan, yaitu pengawasan oleh pimpinan terhadap staf lembaga penyelenggara program. Sedangkan supervisi dilakukan terhadap para pelaksana pendidikan seperti pamong belajar, sumber belajar (tutor atau fasilitator) terhadap pengelola PAUD di PKBM Bina Sejahtera. e) Mengevaluasi program PAUD yang meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan,

penganalisisan, dan penyajian informasi mengenai perencanaan, pelaksanaan, hasil dan pengaruh program untuk dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan. Keputusan itu dapat berkaitan dengan upaya untuk memperbaiki atau mengembangkan program. sebagai akibat adanya keputusan pengembangan program pendidikan, maka dilakukan tahap pengembangan program PAUD di PKBM Bina Sejahtera.

f) Mengembangkan program PAUD yang merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan dengan menerapkan kelima tahap sebelumnya secara berurutan. Adanya tahap pengembangan ini menunjukkan bahwa program PAUD di PKBM Bina Sejahtera itu diselenggarakan secara berkelanjutan, makin lama makin luas dan meningkat.

(12)

77

DAFTAR PUSTAKA

Conny R. Semiawan (2002), Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia Dini, Pendidikan Pra sekolah dan Sekolah Dasar, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Dedi Supriadi, (1994), Kreativitas Kebudayaan dan Perkembangan Iptek, Alpabeta, Bandung.

Djudju Sudjana (1996), Pendidikan Luar Sekolah (Sejarah Perkembangan, Falsafah, Teori Pendukung, Asas. Bandung, Nusantara Press.

Moleong Lexi J. (1988). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Peraturan Pemerintah No.27 (1990), Pendidikan Anak Pra Sekolah, Bandung, Nusantara

Press.

Santoso S. Hamijoyo, (1973), Pendidikan Nonformal, Bandung, IKIP.

Soemiarti Patmonodewo, (1987), Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta, Rineka Cipta. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 (2003), Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, Cipta

Referensi

Dokumen terkait

KEWAJIBA N MANAJEME N STRUKTUR KEWAJIBAN CLINICAL GOVERNANCE PROSES OUTCOME SDM Dana Sarana & Alat Material Sistem - sistem SDM profesional Proses – proses klinis sesuai

Tata Cara Evaluasi Kualifikasi, serta hasil evaluasi terhadap Dokumen Isian Kualifikasi untuk pekerjaan sebagaimana subyek tersebut di atas, maka dengan ini kami mengundang Saudara

Satu hal kiranya yang tidak bisa diabaikan media baru itu dapat melahirkan komunitasnya sendiri dan ini adalah akibat dari media baru yang menyediakan berbagai informasi dalam

Sehubungan dengan evaluasi dokumen prakualifikasi pekerjaan Pembuatan Rencana Induk Bandara Nunukan Tahun Anggaran 2013, dengan ini mengundang Direktur/Wakil Direktur

Bersama ini disampaikan undangan pembuktian kualifikasi untuk pekerjaan Pemeliharaan Kawasan Gedung Pendidikan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman yang akan

The development of this application has provided information on harvested area, production and productivity of all crops in Sulawesi and Maluku Island. This

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI

Shell adalah program (penterjemah perintah) yang menjembatani user dengan sistem operasi dalam hal ini kernel (inti sistem operasi), umumnya shell menyediakan