• Tidak ada hasil yang ditemukan

Campur kode Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Takarir toko daring di instagram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Campur kode Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Takarir toko daring di instagram"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. CAMPUR KODE BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM TAKARIR TOKO DARING DI INSTAGRAM Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia. Oleh Theresia Benadya Widita Putri 164114030. PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan kepada Mbah Sri Sarminingsih Papa Benjamin Upalambana Mama Medayu Widyawati Danya Nindita Putri Program Studi Sastra Indonesia Dan juga semua orang yang mendukung karya ini ada. vi.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTO. “Bisa jadi beban berat yang kamu pikul saat ini menjadi sebab keselamatanmu. Oleh karena itu,berhentilah mengeluh dan teruslah bersyukur” (Anonim). “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” -Yeremia 29:11-. vii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) Program Studi Sastra Indonesia di Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang selalu mendukung, membimbing, dan memotivasi dalam proses pengerjaan skripsi ini. 1. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus yang memudahkan segalanya dengan orang-orang yang penulis temui, dengan segala pemikiran yang diberikan dan juga Mbah Sri, Papa Beny, Mama Dayu, dan Danya, yang selalu mendukung, memotivasi, dan memantau penulis untuk tetap semangat pengerjaan skripsi, mengingatkan selalu untuk tetap berdoa berserah kepada Tuhan. 2. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A. selaku dosen pembimbing I dan Pak Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A. selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar mendampingi penulis yang sering hilang dalam proses pengerjaan, dan memantau penulis dalam pengerjaan skripsi ini.. viii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan mendukung, yaitu Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M.A., selaku Ketua Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., Drs. B. Rahmanto, M.Hum., FX. Sinungharjo, S.S., M.A., Dr. Fransisca Tjandrasih Adji, M.Hum, serta para dosen pengampu mata kuliah yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. 4. Penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat, Agata Noviana dan Latifah Rahmadani yang selalu membantu dan mengingatkan penulis untuk semangat mengerjakan skripsi ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Mama Ovi yang selalu dengan tangan terbuka menerima penulis untuk mengerjakan skripsi dirumahnya. 5. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung, membantu, dan mengingatkan akan adanya pengerjaan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Secara tidak langsung kalian mendukung penulis dengan berbagai bentuk. Tuhan memberkati. ix.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Putri, Theresia Benadya Widita. 2020. “Campur Kode Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Daring di Instagram”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Daring di Instagram. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bentuk campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan (ii) faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan faktor penyebab campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram. Objek penelitian ini adalah campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Teknik yang digunakan adalah teknik sadap dilanjutkan dengan teknik catat. Data kemudian dianalisis dengan metode agih dan metode padan. Teknik yang digunakan dalam metode agih adalah teknik BUL diterapkan dengan teknik baca markah, teknik sisip, dan teknik lesap. Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial, metode pada translasional, dan metode padan pragmatik. Hasil analisis data lalu disajikan dengan metode informal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa bentuk campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata, frasa, dan kalimat. Campur kode berupa kata dibedakan menjadi bentuk dan kategori. Berdasarkan bentuknya terdapat kata asal dan kata jadian. Kata jadian mencakup kata berimbuhan dan kata majemuk. Berdasarkan kategorinya terdapat kata benda (nomina), kata kerja (verba), kata keadaan (adjektiva), dan kata keterangan (adverbia). Campur kode berupa frasa yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bentuk frasa endosentrik. Dalam penelitian ini, terjadinya campur kode disebabkan oleh lima faktor. Faktorfaktor tersebut adalah (i) faktor keterbatasan penggunaan kode, (ii) faktor penggunaan istilah yang lebih populer, (iii) faktor pembicara dan pribadi pembicara, (iv) faktor fungsi dan tujuan, dan (v) faktor pokok pembicara.. Kata Kunci: campur kode, kata, frasa, kalimat, faktor penyebab. x.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Putri, Theresia Benadya Widita. 2020. “English Code Mixing to Indonesian Language in Online Shop’s Instagram Caption”. Undergraduate Thesis. Indonesian Literature and Education Research Program, Sanata Dharma University.. This research studied English code mixing to Indonesian language in online shop’s instagram caption. The problems discussed in this research are (i) the form of English code mixing to Indonesian language and (ii) causative factor the occurence of English code mixing to Indonesian language. The objective of this research is to describe the form of mixing code and the causative factor of English code mixing to Indonesian language in online shop’s instagram caption. The object of this research is English code mixing to Indonesian language in online shop’s instagram caption. The data were collected by using observation method. The Technique used are nonparticipation conversation observation technique and continued with taking-note technique. There were two methods used to analyze the data, those were distributional method and identity method. The techinque used in distributional method is BUL method applied with readmarker technique, adding-interuption technique, and deletion technique. The identity methods used are referential identity, translational identity method and pragmatic identity method. The result of the data analysis is presented in informal method. The result shows that the forms of English code mixing to Indonesian language in online shop’s instagram caption are words, phrases, and sentences. The words are grouped based on the form and category. Based on the form, there are head words and derived words. The derived words consist of affixed words and compound words. Based on category, there are nouns, verbs, adjectives, and adverbs. The phrases code mixing consist of endocentric phrases. In this research, there are three causative factors of code mixing. The factors are (i) factor of limitness use of code, (ii) factor of using a popular term, (iii) factor of speaker and speaker itself, (iv) factor of function and objective, and (v) main factor of speaker. Keywords: code mixing, word, phrase, sentences, causative factor.. 1.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii ABSTRAK .............................................................................................................. x ABSTRACT ........................................................................................................... xi DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 5. 1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3. 1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7. 1.4. Manfaat Hasil Penelitian .......................................................................... 4. 1.5. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 8. 1.6. Landasan Teori ......................................................................................... 7. 1.6.1. Kedwibahasaan ............................................................................... 10. 1.6.2. Kode, Alih Kode dan Campur Kode .............................................. 11. 1.6.3. Bentuk Campur Kode Berdasarkan Satuan Kebahasaan ................ 13.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. 1.6.4 1.7. Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode .................................... 15. Metode Penelitian ................................................................................... 16. 1.7.1. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 17. 1.7.2. Metode Analisis Data ...................................................................... 17. 1.7.3. Metode Penyajian Hasil Analisa Data............................................. 21. 1.8. Sistematika Penyajian ............................................................................. 22. BAB II BENTUK CAMPUR KODE................................................................... 23 2.1. Pengantar ................................................................................................ 23. 2.2. Bentuk Campur Kode dalam Takarir Toko Online di Instagram ........... 24. 2.3. Campur Kode Berupa Kata .................................................................... 24. 2.3.1. Campur Kode Berupa Kata Berdasarkan Bentuknya ...................... 25. 2.3.1.1. Campur Kode Berupa Kata Asal ............................................ 25. 2.3.1.2. Campur Kode Berupa Kata Jadian......................................... 26. 2.3.2 Campur Kode Berupa Kata Berimbuhan ........................................ 27 2.3.3. Campur Kode Berupa Kata Majemuk ............................................. 30. 2.3.4. Campur Kode Berupa Kata Berdasarkan Kategorinya ................... 31. 2.4. 2.3.4.1. Campur Kode Berupa Kata Benda (Nomina) ........................ 33. 2.3.4.2. Campur Kode Berupa Kata Kerja (Verba) ............................ 34. 2.3.4.3. Campur Kode Berupa Kata Keadaan (Adjektiva) ................. 35. 2.3.4.4. Campur Kode Berupa Kata Keterangan (Adverbia) .............. 36. Campur Kode Berupa Frasa ................................................................... 37. 2.4.1. Campur Kode Berupa Frasa Endosentrik Atributif ......................... 37. 2.4.2. Campur Kode Berupa Frasa Endosentrik Atributif Dua Kata ........ 38.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. 2.5. Campur Kode Berupa Kalimat ............................................................... 40. BAB III FAKTOR PENYEBAB CAMPUR KODE ............................................ 42 3.1. Pengantar ................................................................................................ 42. 3.2. Faktor Keterbatasan Penggunaan Kode.................................................. 43. 3.3. Faktor Penggunaan Istilah yang Lebih Populer ..................................... 43. 3.4. Faktor Pembicara dan Pribadi Pembicara............................................... 44. 3.5. Faktor Fungsi dan Tujuan....................................................................... 45. 3.6. Faktor Pokok Pembicara ........................................................................ 45. BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 47 4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 47. 4.2. Saran ....................................................................................................... 49. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50 LAMPIRAN DATA .............................................................................................. 52.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Objek penelitian ini adalah campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam takarir toko daring di Instagram. Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto, video, dan informasi virtual lainnya. Tidak hanya berbagi tetapi pemilik akun juga bisa menambahkan takarir atau keterangan. Orang yang memiliki akun Instagram biasanya menggunakan istilah ‘caption’ untuk sebutan takarir. Mas kini aplikasi Instagram tak hanya berbagi foto, video, dan informasi virtual tetapi juga menjadi lapak untuk sesama pengguna aplikasi Instagram pun dapat menjual atau membeli barang atau jasa yang saling ditawarkan. Tidak sedikit para pengguna aplikasi ini mengkhususkan akun hanya untuk transaksi jual dan beli. Maka dari itu banyak pula terjadi komunikasi saat melakukan kegiatan jual beli melalui daring. Kalimat-kalimat yang terjadi saat transaksi jual beli melalui daring ini berlangsung tanpa disadari penjual dan pembeli banyak menggunakan kalimat yang unik dengan banyak pencampuran kata seperti bahasa daerah yang dicampur dengan bahasa asing..

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Keunikan dan keberagaman bentuk campur kode inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam takarir toko daring di Instagram. Berikut ini contoh campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam takarir toko daring di Instagram. (1) Tunjukkan gambar kupon ke kasir (Kamu bisa save gambar kuponnya dan tunjukkan). (2) Kupon berlaku di seluruh outlet Burger King, kecuali outlet Bandara Soekarno Hatta. (3) Barang best seller bulan ini. (4) Ikut pre order sekarang dan dapatkan harga spesial. Pada contoh (1) dan (2) terdapat campur kode berupa kata, yaitu kata save memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘to store (data) in a computer or on a storage device (such as a CD or flash drive)’ atau dalam bahasa Indonesia ‘simpan’ dan kata outlet memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘an agency (such as a store) through which a product is marketed’ atau dalam bahasa Indonesia ‘toko’ sedangkan pada contoh (3) dan (4) terdapat campur kode berupa frasa, yaitu frasa best seller memiliki arti dalam bahasa Inggris’an article (such as a book) whose sales are among the highest of its class’ atau dalam bahasa Indonesia ‘penjualan terbaik’ dan frasa pre order memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘to order (something) in advance to request to purchase (something) before it is available for sale’ atau dalam bahasa Indonesia ‘pesan dahulu’..

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dipilih peneliti dengan alasan, aktifnya bahasa Inggris menjadi selipan dalam takarir toko daring yang menggunakan bahasa Indonesia dalam Instagram dan adanya bermacammacam campur kode dalam takarir toko daring di Instagram berdasarkan satuan kebahasaannya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. 1. Apa saja bentuk campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada takarir toko daring di Instagram? 2. Apa faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada takarir toko daring di Instagram? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan bentuk campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada takarir toko daring di Instagram. 2. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada takarir toko daring di Instagram..

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Manfaat teoretis ialah manfaat yang berkaitan dengan pengembangan teori campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada takarir toko daring di Instagram serta dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu linguistik. khususnya. sosiolinguistik.. Manfaat. teoretisnya. adalah. untuk. menjelaskan bahwa bahasa dalam penggunaannya untuk berkomunikasi dapat bervariasi. Variasi tersebut antara lain disebabkan oleh campur kode. Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk membantu memahami istilah-istilah dalam takarir toko daring di Instagram, seperti mengatasi permasalahan yang diteliti, memberi informasi kepada pembaca mengenai campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam takarir toko daring di Instagram, dan sebagai tinjauan pustaka serta bahan penelitian lainnya. 1.5 Tinjauan Pustaka Beberapa skripsi telah membahas tentang campur kode, diantaranya : Skripsi berjudul “Bentuk dan Faktor Campur Kode Dalam Video Youtube Kaesang Tahun 2017” oleh Nisya Ayu Ariesta dari Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma mengangkat topik campur kode dalam sebuah video Youtube. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dalam video Youtube Kaesang tahun 2017 dan mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video Youtube Kaesang tahun 2017. Bentuk campur kode: (i) kata, (ii) frasa, (iii) klausa, dan (iv) kalimat. Satuan kebahasaan dibagi menjadi tiga bentuk,.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. yaitu (i) kata dasar, (ii) baster, dan (iii) kata ulang. Faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video Youtube Kaesang tahun 2017, yaitu (i) latar belakang pembicara, (ii) mitra bicara, (iii) modus pembicaraan, (iv) topik, (v) untuk sekedar bergengsi, (vi) penggunaan istilah yang lebih populer, (vii) pilihan kata yang lebih singkat, (viii) untuk memperhalus tuturan, (ix) keterbatasan penggunaan kode, dan (x) budaya. Skripsi berjudul “Campur Kode Bahasa Inggris Ke Dalam Bahasa Indonesia Pada Surat Kabar Timor Express Edisi Januari 2016” oleh Yohanes Robinson Tahoni dari Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma mengangkat topik campur kode bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dalam Surat Kabar Timor Express. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 bertujuan mendeskripsikan jenis-jenis campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berdasarkan satuan kebahasaannya pada surat kabar Timor Express edisi Januari 2016 dan mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada surat kabar Timor Express edisi Januari 2016. Jenis campur kode: (i) kata dan (ii) frasa. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode, yaitu (i) faktor penggunaan nama, (ii) faktor penggunaan istilah khusus yang berlaku dalam bidang tertentu, dan (iii) faktor penggunaan istilah umum dalam bahasa Inggris yang lebih pendek dan lebih tepat. Skripsi berjudul “Campur Kode dalam Novel Supernova Karya Dewi Lestari” oleh Yulani Wonge, Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma mengangkat topik campur kode dalam Novel.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Supernova Karya Dewi Lestari. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 bertujuan untuk mendeskripsikan jenis campur kode pada Novel Supernova berdasarkan asal bahasanya dan mendeskripsikan faktor yang menyebabkan campur kode pada Novel Supernova. Campur kode pada tuturan dalam Novel Supernova: (i) campur kode dalam dan (ii) campur kode ke luar. Faktor yang menyebabkan campur kode, yaitu (i) latar, (ii) partisipan, (iii) tujuan, (iv) situasi, (v) kunci, (vi) instrumen, (vii) norma, dan (viii) genre. Skripsi berjudul “Campur Kode dan Alih Kode dalam Interaksi Perdagangan di Pasar Beringharjo Yogyakarta” oleh Valensia Krisna Murti Atmaja, Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma mengangkat topik campur kode dan alih kode dalam interaksi dagang di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018 bertujuan mendeskripsikan jenis campur kode dan alih kode serta penyebab campur kode dan alih kode dalam interaksi perdagangan di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Jenis campur kode dalam interaksi dagang: (i) kata tunggal, (ii) kata ulang, dan (iii) frasa. Jenis alih kode dalam interaksi dagang, yaitu (i) alih kode bahasa dan (ii) alih kode tingkat tutur. Skripsi berjudul “Bentuk dan Faktor Campur Kode Dalam Artikel Blog Mytipscantik.com” oleh Agata Noviana Rekha Minarastya, Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma mengangkat topik campur kode dalam artikel blog mytipscantik.com. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dalam artikel blog.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. mytipscantik.com dan mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam artikel blog mytipscantik.com. Bentuk campur kode: (i) kata, (ii) frasa, (iii) klausa, dan (iv) kalimat. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode, yaitu (i) penggunaan istilah yang lebih populer, (ii) modus pembicara, (iii) topik, (iv) fungsi dan tujuan, (v) pilihan kata yang lebih singkat, (vi) keterbatasan penggunaan kode, dan (vii) untuk sekedar bergengsi. Dari tinjauan pustaka yang telah dibahas di atas, dapat dikatakan bahwa campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia belum banyak diteliti. Terutama campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam takarir toko daring di Instagram belum pernah diteliti. 1.6 Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dijelaskan beberapa istilah seperti a) kedwibahasaan, b) campur kode, c) bentuk campur kode berdasarkan satuan kebahasaan, d) faktor penyebab terjadinya campur kode. Berdasarkan kategorinya, katardiri atas (i) kata kerja/verba, (ii) kata benda/nomina, (iii) kata keadaan/adjektiva, (iv) kata ganti/pronomina, (v) kata bilangan/numeralia, (vi) kata. keterangan/adverbia,. (vii). kata. tanya/interogativa,. (viii). kata. tunjuk/demonstrativa, (ix) kata sandang/artikula, (x) kata depan/preposisi, (xi) kata penghubung/konjungsi, (xii) kata seru/interjeksi, dan (xiii) kata fatis/fatis. Dalam sintaksis kategori kata digunakan untuk menjelaskan struktur frasa, klausa, dan kalimat. Misalnya sepeda kecil merupakan frasa yang terbentuk dari kata benda sepeda dan kata keadaan kecil. Contoh yang lain adalah dia membeli.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. buku merupakan kalimat yang terdiri dari satu klausa yang berstruktur S-P-O, yaitu S berupa kata ganti dia, P berupa kata kerja membeli, dan O berupa kata benda buku. Dalam KBBI mengatakan bahwa kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Frasa dalam satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih, yang tidak mempunyai ciriciri klausa (Tarigan 2009:96). Klausa adalah satuan sintaksis runtutan kata-kata berkonstruksi predikatif. Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa kata atau frase yang berfungsi predikat dan yang lain berfungsi sebagai objek pendapat tersebut (Chaer, 2009:41). Ramlan (2001: 139) menjelaskan bahwa dalam kalimat dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan terdiri dari satu klausa, yaitu dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan. Klausa itu terdiri dari empat unsur yang lebih rendah tatarannya, yaitu dua orang mahasiswa, sedang membaca, buku baru, dan di perpustakaan. Unsur-unsur itu ada yang terdiri dari dua kata, yaitu sedang membaca, buku baru, dan di perpustakaan, dan ada yang teridiri dari tiga kata, yaitu dua orang mahasiswa. Di samping itu, masing-masing unsur itu menduduki satu fungsi. Dua orang mahasiswa menduduki fungsi S, sedang membaca menduduki fungsi P, buku baru menduduki fungsi O, dan di perpustakaan menduduki fungsi KET. Jadi unsur klausa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi itu merupakan satuan gramatikal yang disebut frasa. Jadi, frasa merupakan satuan.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa. Berdasarkan strukturnya, frasa terdiri atas (i) frasa endosentrik, (ii) frasa eksosentrik. Frasa endosentrik mencakup (i) frasa endosentrik apositif, (ii) frasa endosentrik atributif, dan (iii) frasa endosentrik koordinatif. Berdasarkan kategorinya, frasa terdiri dari (i) frasa bilangan, (ii) frasa verbal, (iii) frasa nominal, (iv) frasa depan, dan (v) frasa keterangan. Campur kode dikelompokkan berdasarkan satuan kebahasaan, yaitu bunyi, fonem, silabel, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Bunyi adalah satuan kebahasaan yang terkecil. Fonem adalah bunyi bahasa yang berfungsi membedakan makna. Silabel adalah satuan kebahasaan yang terdiri dari satu bunyi atau lebih yang belum bermakna. Morfem merupakan satuan kebahasaan yang mengandung arti terkecil atau satuan gramatikal terkecil (Baryadi, 2011:10). Kata dapat dimengerti sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung pembentuk frasa atau kalimat Frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak melebihi batas fungsi unsur klausa (Ramlan, 1987: 151). Klausa dapat dijelaskan sebagai satuan gramatik yang terdiri dari S P baik dengan O, PEL, dan KET atau tidak (Ramlan, 1987: 89)..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Kalimat ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik (Ramlan, 1987: 27). Paragraf merupakan kesatuan pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas dari kalimat atau merupakan bagian dari karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang isinya mengungkapkan satuan informasi dan terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Wacana merupakan satuan lingual yang berada di atas tataran kalimat atau merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar (Baryadi, 2002: 1-2). 1.6.1 Kedwibahasaan Menurut Chaer dan Agustina (2004:25). kedwibahasaan atau yang biasa. disebut bilingualisme adalah keadaan yang berkenaan dengan penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa oleh penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. Bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh dua penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. Sebutan bagi orang yang melaksanakan dua bahasa dalam keseharian adalah bilingualitas (dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasawanan). Kedwibahasaan dalam masyarakat dapat ditemukan dua keadaan teoretis yang ekstrem. Pertama, ialah keadaan dimana semua anggota masyarakat itu tahu dua bahasa dan menggunakan dua bahasa tersebut setiap hari dalam interaksi sosialnya. Kedua, bila ada dua bahasa dalam masyarakat itu, tetapi setiap orang tahu hanya satu bahasa dan dengan begitu masyarakat itu terdiri dari dua jaringan.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. komunikasi (masyarakat bahasa) yang monolingual dan tersendiri. Keadaan sebenarnya, kedua keadaan kedwibahasaan yang ekstrem ini tidak kedapatan terkecuali dalam masyarakat yang amay kecil dan terpensil. Yang banyak terdapat ialah keadaan yang berada di antara kedua ekstrem. Dua bahasa atau lebih dapat digunakan secara bergantian oleh penutur yang sama akan terjadi kontak bahasa. Dikatakan demikian karena memang terjadi peristiwa saling kontak antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya (language contacts) dalam peristiwa komunikasi. Dengan kata lain di dalam bilingualisme, baik dengan pengertian. individu maupun masyarakat pastilah. terjadi apa yang disebut kontak bahasa tersebut. 1.6.2 Kode, Alih Kode, dan Campur Kode Kode adalah alat komunikasi yang merupakan varian dari bahasa (Suwito 1983 : 67). Istilah kode dimaksudkan untuk menyebut salah satu varian dari hierarki kebahasaan. Alih kode terjadi apabila peristiwa di dalam suatu tuturan terjadi peralihan dari klausa bahasa yang satu ke klausa bahasayang lain dan masing-maisng klausa masih menduung fungsi tersendiri, tetapi apabila suatu tuturan baik klausa maupun frasa-frasanya terdiri dari klausa dan frasa serta masing-masing klausa maupun frasanya tidak lagi mendukung fungsinya tersendiri maka akan terjadi peristiwa campur kode (Suwito 1983 : 76). Campur kode memiliki dua sifat yaitu positif dan negatif. Bersifat positif apabila tidak mengganggu komunikasi dan mengarah ke integrasi. Bersifat negatif apabila mengganggu komunikasi dan mengarah ke interferensi..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Campur kode adalah tindakan sengaja mencampurkan dua bahasa tanpa perubahan topik yang sedang dibicarakan (Wardhaugh 1992 : 108). Campur kode merupakan pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur-unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain secara konsisten ( Kachru dikutip oleh Suwito, 1983 : 76). Campur kode merupakan suatu keadaan berbahasa lain jika orang mencampur dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa (speech act atau discourse) tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang menurut pencampuran bahasa (Nababan, 1984 : 32). Campur kode adalah penggunaan satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa. Adapun dalam sebuah peritiwa bentuk-bentuk campur kode menurut Chaer (2003:116) campur kode itu dapat berupa kata, frasa, dan klausa suatu bahasa yang digunakan. Campur kode merupakan suatu proses pencampuran dari kode bahasa yang satu dengan kode bahasa yang lain dengan disertai tujuan tertentu (Soepomo 1978) (dalam Pranowo 1996 : 13). Campur kode dapat dibedakan menjadi tiga yakni (a)campur kode campuran (hybrid code mixing) merupakan campur kode yang di dalamnya (mungkin klausa atau kalimat) telah menyerap unsur bahasa asli bahasa-bahasa daerah dan bahasa asing, (b) campur kode ke luar (outer code mixing) merupakan campur kode yang menyerap unsur-unsur bahasa asing,misalnya gejala campur kode pada pemakaian bahasa Indonesia terdapat sisipan bahasa Belanda, Inggris,Arab, dan bahasa Sansekerta, (c) campur kode ke dalam (inner code.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. mixing) merupakan jenis campur kode yang menyerap unsur-unsur bahasa asli yang masih sekerabat, contoh peristiwa campur kode tuturan bahasa Indonesia terdapat di dalamnya unsur-unsur bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan bahasa daerah lainnya. Fasold (dalam Chaer dan Agustina, 2004:115), menawarkan kriteria gramatika untuk membedakan campur kode dari alih kode. Kalau seseorang menggunakan satu kata atau frasa dari satu bahasa, dia telah melakukan campur kode. Jika satu klausa jelas memiliki struktur gramatika lain, maka peristiwa yang terjadi adalah alih kode. Perbedaan alih kode dan campur kode dijelaskan bila di dalam suatu peristiwa tutur terjadi peralihan dari satu klausa suatu bahasa ke klausa bahasa lain, maka yang terjadi adalah alih kode tapi jika di dalam suatu peristiwa tutur, klausaklausa maupun frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran (hybrid clauses, hybrid phrases) dan masing-masing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri, maka peristiwa yang terjadi adalah campur kode bukan alih kode (Thelander, 1976 : 103). 1.6.3 Bentuk Campur Kode Berdasarkan Satuan Kebahasaan Campur kode dikelompokkan berdasarkan satuan kebahasaan, yaitu bunyi, fonem, silabel, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Bunyi adalah satuan kebahasaan yang terkecil. Fonem adalah bunyi bahasa yang berfungsi membedakan makna. Silabel adalah satuan kebahasaan yang terdiri dari satu bunyi atau lebih yang belum bermakna. Morfem merupakan satuan kebahasaan yang mengandung arti terkecil atau satuan gramatikal terkecil (Baryadi, 2011:10). Kata dapat dimengerti sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung pembentuk frasa atau kalimat. Kata dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang (Baryadi,2011:17). Pertama, dari posisinya dalam satuan-satuan gramatikal, kata dapat dimenegrti sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung pembentuk frasa dan kalimat. Kedua, dari sudut bahasa lisan, kata dapat dimengerti sebagai deretan bunyi atau fonem yang mengandung arti yang diucapkan dalam satu kecapan. Ketiga, dari sudut bahasa tulis, kata adalah deretan huruf yang mengandung arti penulisannya dalam kalimat dibatasi oleh spasi. Frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak melebihi batas fungsi unsur klausa (Ramlan, 1987: 151). Klausa dapat dijelaskan sebagai satuan gramatik yang terdiri dari S P baik dengan O, PEL, dan KET atau tidak (Ramlan, 1987: 89). Kalimat ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik (Ramlan, 1987: 27)..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Paragraf merupakan kesatuan pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas dari kalimat atau merupakan bagian dari karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang isinya mengungkapkan satuan informasi dan terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Wacana merupakan satuan lingual yang berada di atas tataran kalimat atau merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar (Baryadi, 2002: 1-2). 1.6.4 Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode Suwito (1983 : 77-78) menjelaskan bahwa terdapat tiga alasan penyebab terjadinya campur kode. Pertama, identifikasi peranan. Ukuran untuk identifikasi peranan adalah sosial, registral, dan edukasional. Kedua, identifikasi ragam. Identifikasi ragam ditentukan oleh tindak campur kode yang akan menempatkan si penutur di dalam hirarki status sosialnya. Ketiga, keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan, yaitu untuk menjelaskan dan menafsirkan sikap yang tampak karena campur kode juga menandai sikap dan hubungan seorang terhadap orang lain dan kebalikannya. Faktor penyebab terjadinya campur kode, yaitu (i) keterbatasan penggunaan kode terjadi apabila penutur melakukan campur kode karena tidak mengerti padanan kata, frase, atau klausa dalam bahasa dasar yang digunakannya , (ii) penggunaan istilah yang lebih populer terjadi karena kata tersebut lebih populer, (iii) pembicara dan pribadi pembicara terjadi untuk tujuan tertentu, (iv) fungsi dan tujuan , (v) pokok pembicara, (vi) modus pembicaraan, (vii) topik, (viii) ragam dan tingkat tutur bahasa, (ix) hadirnya penutur ketiga, (x) untuk membangkitkan.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. rasa humor, (xi) untutk sekedar bergengsi, (xii) mitra bicara, dan (xiii) tempat tinggal dan waktu pembicaraan berlangsung (Suandi, 2014: 142). Faktor yang terdapat dalam campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam takarir toko online di instagram, (i) faktor keterbatasan penggunaan kode, faktor ini terjadi apabila penutur melakukan campur kode karena tidak mengerti padanan kata, frasa, atau klausa dalam bahasa dasar yang digunakannya. Faktor ini menyebabkan penutur menggunakan kode yang lain dengan kode dasar pada pemakaian kode sehari-hari, (ii) faktor penggunaan istilah yang lebih populer, faktor ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan sosial terdapat kata tertentu yang dinilai mempunyai padanan yang lebih populer, (iii) faktor pembicara dan pribadi pembicara, faktor ini dilakukan untuk tujuan tertentu menjadi lebih formal, (iv) faktor fungsi dan tujuan, faktor ini digunakan dalam pembicaraan didasarkan pada komunikasi bertujuan tertentu seperti memerintah, menawarkan, mengumumkan, memarahi dan lain sebagainya, (v) faktor pokok pembicara, faktor ini merupakan faktor dominan yang menentukan terjadinya campur kode. 1.7 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Berikut uraian metode yang akan digunakan..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 1.7.1 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan metode simak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 2015: 203). Dalam penelitian ini dilakukan penyimakan terhadap campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam keterangan jual beli di Instagram. Pelaksanaan metode simak dilanjutkan dengan menggunakan teknik lanjutan, yaitu teknik sadap. Teknik ini dilakukan dengan menyadap pemakaian bahasa yang digunakan oleh penjual dalam membuat keterangan di Instagram. Peneliti menyadap perilaku berbahasa di dalam suatu peristiwa tutur tanpa keterlibatannya dalam peristiwa tutur tersebut. Peneliti hanya sebagai pengamat. Pengumpulan data menggunakan teknik tersebut dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil penyimakan data pada kartu data (Sudaryanto, 2015: 205). Teknik catat ini merupakan upaya transkripsi yang merupakan akhir dari pengumpulan data. Selain transkripsi, tahap akhir yaitu pengklarifikasian data. Data diklarifikasikan berdasarkan satuan kebahasaan. 1.7.2 Metode Analisis Data Analisis merupakan upaya peneliti menangani langsung masalah yang terkandung pada data (Sudaryanto 1993:6). Dalam analisis terdapat tindakan mengurai atau membedah masalah. Peneliti mulai melakukan analisis data setelah penyediaan data selesai..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya justru bagian dari bahasa itu. Teknik yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Teknik BUL merupakan teknik dasar dalam metode agih yang membagi satuan lingual menjadi beberapa bagian atau unsur (Sudaryanto, 2015 : 37). Berikut ini contohnya. (5) Barang restock Hari Selasa, Kamis, dan Jumat. (6) Kupon berlaku take away. Kata restock memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘to provide (something) with a stock or supply again’ atau dalam bahasa Indonesia ‘mengisi kembali’ pada contoh (5) terdiri atas re- + stock. Kata restock merupakan kata jadian. Unsur take away memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘a main point or key message to be learned or understood from something experienced or observed’ atau dalam bahasa Indonesia ‘bawa pulang’ pada contoh (6) terdiri dari kata take dan away yang merupakan satu fungsi dalam kalimat tersebut, unsur take away merupakan frasa. Teknik BUL diterapkan dengan teknik baca markah, teknik sisip, dan teknik lesap. Teknik baca markah merupakan teknik analisis data dengan cara membaca pemarkah dalam suatu konstruksi (Sudaryanto, 2015 : 129). Teknik baca markah digunakan untuk menentukan peran konstituen kalimat. Berikut contohnya. (7) Selamat datang di pusat shopping paling murah..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Kata shopping memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘a building or room stocked with merchandise for sale’ atau dalam bahasa Indonesia ‘perbelanjaan’ pada contoh (7) merupakan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang mempunyai arti ‘perbelanjaan’. Kata shopping berasal dari kata shop ‘berbelanja’ yang diberi akhiran –ing lalu menjadi kata sifat. Teknik sisip adalah teknik analisis data dengan cara menyisipkan unsur tertentu di antara unsur-unsur lingual yang ada atau yang diteliti (Sudaryanto, 2015 : 43). Teknik sisip digunakan untuk membuktikan kata majemuk. Berikut contohnya. (8) Screenshot lalu kirim ke lima orang temanmu dan dapatkan hadiahnya. Kata screenshot memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘an image that shows the contents of a computer display’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tangkap layar’ pada contoh (8) merupakan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang mempunyai arti ‘tangkap layar’. Kata tersebut merupakan kata majemuk karena disisipi kata penghubung atau masing-masing ditukarkan urutannya tidak memiliki kesatuan arti. Berikut contohnya. (8a) Screenshot lalu kirim ke lima orang temanmu dan dapatkan hadiahnya ‘tangkap layar’. (8b) Screen and shot lalu kirim ke lima orang temanmu dan dapatkan hadiahnya ‘layar dan foto’..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. (8c) Shotscreen lalu kirim ke lima orang temanmu dan dapatkan hadiahnya ‘tembakan layar’. Teknik lesap adalah teknik analisis data dengan cara melesapkan (melepaskan, menghilangkan, menghapuskan, mengurangi) unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan (Sudaryanto, 2015 : 49). Teknik lesap digunakan untuk menentukan jenis frasa. Berikut contohnya. (9) Buruan tekan shop now dan beli sekarang juga. Kata shop now pada contoh (9) merupakan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang mempunyai arti ‘beli sekarang’. Frasa tersebut merupakan frasa endosentrik yang atributif dengan unsur pusat berupa kata shop ‘belanja’ dan unsur atributif now ‘sekarang’. Apabila unsur pusat dihilangkan maka kalimat tersebut tidak mengandung makna gramatikal, sedangkan apabila unsur atributnya yang dihilangkan, maka kalimat tersebut masih mengandung makna gramatikal. Berikut contohnya. (9a) Buruan tekan shop ‘belanja’ dan beli sekarang juga. (9b) Buruan tekan now ‘sekarang’ dan beli sekarang juga. Metode padan adalah jenis metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto, 2015 : 15). Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial, metode padan translasional, dan metode padan pragmatik..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Metode padan referensial adalah metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa (Sudaryanto, 2015 : 18). Metode padan referensial ini digunakan untuk membuktikan kategori kata. Berikut contohnya. (10). Teknologi waterproof yang terdapat pada jaket.. Kata waterproof memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘especially covered or treated with a material (such as a solution of rubber) to prevent permeation by water’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tahan air’ pada contoh (10) merupakan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang mempunyai arti ‘tahan air’. Waterproof ‘tahan air’ merupakan satuan kebahasaan berupa kata sifat. Metode padan translasional merupakan metode yang alat penentunya berupa bahasa lain (Sudaryanto, 2015 : 18). Metode ini digunakan untuk membuktikan padanan unsur bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Metode padan pragmatik adalah metode padan yang alat penentunya adalah lawan atau mitra wicara (Sudaryanto, 2015 : 18). Metode ini digunakan untuk menentukan penyebab campur kode yang berasal dari penutur. 1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisa Data Metode penyajian hasil analisis dalam penelitian ini dilakukan secara informal dan formal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (Kesuma, 2007:71)..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 1.8 Sistematika Penyajian Penelitian ini disusun dalam empat bab. Bab I merupakan pendahuluan. Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penelitian. Latar belakang masalah berisikan alasan peneliti memilih penelitian ini. Rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang ditemukan penulis dalam penelitian ini. Tujuan penelitian mendeskripsikan tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini. Landasan teori menyampaikan teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian. Metode dan teknik analisis data dan metode hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Bab II berisi pembahasan tentang bentuk campur kode yang terdapat dalam takarir toko online di Instagram. Bab III berisi pembahasan tentang penjelasan mengenai faktor yang menyebabkan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada keterangan jual beli di Instagram..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II BENTUK CAMPUR KODE BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA BERDASARKAN SATUAN KEBAHASAAN DALAM TAKARIR TOKO ONLINE DI INSTAGRAM. 2.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas bentuk campur kode berdasarkan satuan kebahasaan dalam takarir toko online di Instagram. Campur kode yang terjadi adalah campur kode ke luar, yaitu campur kode yang terjadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam penelitian ini, ditemukan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa kata, frasa, dan kalimat. 2.2 Bentuk Campur Kode dalam Takarir Toko Online di Instagram Campur kode akan dianalisis berdasarkan satuan kebahasaan.campur kode akan dapat terjadi pada satuan kebahasaan kata, frasa, klausa, dan kalimat. Ciriciri campur kode, ialah (i) campur kode tidak dituntut oleh situasi dan konteks pembicaraan seperti yang terjadi dalam alih kode, tetapi bergantung kepada pembicaraan (fungsi bahasa), (ii) campur kode terjadi karena kesantaian pembicara dan kebiasaannya dalam pemakaian bahasa, (iii) campur kode pada umumnya terjadi dan lebih banyak dalam situasi tidak resmi (informal), dan (iv) campur kode berciri pada ruang lingkup dibawah klausa pada tataran yang paling tinggi dan kata pada tataran yang terendah. 27.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Macam-macam campur kode adalah campur kode ke dalam (inner code mixing), campur kode ke luar (outer code mixing), dan campur kode campuran (hybrid code mixing). Campur kode ke dalam (inner code mixing) merupakan jenis campur kode yang menyerap unsur-unsur bahasa asli yang masih kerabat, contoh : peristiwa campur kode tuturan bahasa Indonesia terdapat didalamnya unsur-unsur bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan bahasa daerah lainnya. Campur kode ke luar (outer code mixing) merupakan campur kode yang menyerap unsur-unsur bahasa asing, misalnya gejala campur kode pada pemakaian bahasa Indonesia terdapat sisipan bahasa Belanda, Inggris, Arab, dan bahasa Sansekerta. Campur kode campuran (hybrid code mixing) merupakan campur kode yang didalamnya (mungkin klausa atau kalimat) telah menyerap unsur bahasa asli bahasa-bahasa daerah dan bahasa asing. Berdasarkan satuan kebahasaan, campur kode yang ditemukan dalam takarir toko online di Instagram adalah sebagai berikut. 2.3 Campur Kode Berupa Kata Campur kode berupa kata ditemukan dalam takarir toko online di Instagram berupa kata yang digolongkan menjadi kata asal, kata jadian, kata berimbuhan, kata majemuk, dan kata berdasarkan kategori. Berikut ini dibahas campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata. Kata dapat dimengerti sebagai satuan gramatikal.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung pembentuk frasa atau kalimat. 2.3.1 Campur Kode Berupa Kata Berdasarkan Bentuknya Kata berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi kata asal dan kata jadian atau kata bentukan (Baryadi, 2011: 18). 2.3.1.1 Campur Kode Berupa Kata Asal Kata asal adalah kata yang menjadi asal pembentukan kata jadian (Baryadi, 2011: 18). Kata asal sebagai bentuk tunggal, yaitu satuan gramatik yang terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi (Ramlan 1978: 28). Berikut campur kode berupa kata asal yang terdapat dalam takarir toko online di Instagram. (11) Bisa langsung datang ke store atau order lewat kontak yang sudah tersedia. (12) Size dewasa 38-41 (13) Akhirnya available di situs web resmi kami. (14) Free ongkir khusus Pulau Jawa (15) Yang ditunggu-tunggu akhirnya ready juga ya Contoh (1) sampai dengan (15) terdapat campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa kata. Kata-kata tersebut merupakan kata asal atau bentuk tunggal yang terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Kata-kata itu memiliki arti sebagai berikut: Pelacakan makna bahasa inggris berdasarkan kamus online Merriam-Webster kata save memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘to put aside as a store or reserve’ atau dalam bahasa Indonesia ‘simpan’, kata outlet memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘a place or opening through which something is let out’ atau dalam bahasa Indonesia ‘toko’, kata store memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘to place or leave in a location (such as a warehouse, library, or computer memory) for preservation or later use or disposal’ atau dalam bahasa Indonesia ‘toko’, kata size memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘one of a series of graduated measures especially of manufactured articles (as of clothing) conventionally identified by numbers or letters’ atau dalam bahasa Indonesia ‘ukuran’, kata available memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘present or ready for immediate use’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tersedia’, kata free memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘not costing or charging anything’ atau dalam bahasa Indonesia ‘gratis’, dan kata ready memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘prepared mentally or physically for some experince or action’ atau dalam bahasa Indonesia ‘siap’. 2.3.1.2 Campur Kode Berupa Kata Jadian Kata jadian adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih. Karena merupakan penggabungan dua morfem atau lebih, kata jadian juga disebut kata polimorfemik (Baryadi 2011: 18). Misalnya kata berlari termasuk kata jadian karena merupakan hasil penggabungan dua morfem, yaitu morfem imbuhan ber- dan morfem asal lari..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Kata jadian yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi kata berimbuhan dan kata majemuk. Kata berimbuhan adalah hasi dari proses pengimbuhan dan kata majemuk adalah hasil dari proses pemajemukan. Berikut ini data campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata jadian. 2.3.2 Campur Kode Berupa Kata Berimbuhan Pengimbuhan adalah pembentukan kata jadian dengan cara melekatkan imbuhan pada bentuk dasar (Baryadi 2011: 40). Proses pengimbuhan melibatkan tiga komponen, yaitu bentuk dasar, proses pengimbuhan, dan kata jadian. Bentuk dasar yang terlibat dalam proses pengimbuhan mencakup morfem-asal terikat, morfem-asal bebas, kata jadian, dan frasa. Proses pengimbuhan melibatkan berbagai jenis imbuhan, yaitu awalan atau prefiks, sisipan atau infiks, akhiran atau surfiks, konfiks, awalan serapan dari bahasa asing, dan akhiran serapan dari bahasa asing. Proses pengimbuhan menghasilkan kata berimbuhan, yaitu kata berimbuhan awalan, kata berimbuhan sisipan, kata berimbuhan akhiran, kata berimbuhan konfiks, kata bergabungan imbuhan, kata berimbuhan partikel, kata berimbuhan klitik, kata berimbuhan awalan serapan, dan kata berimbuhan akhiran serapan. Penelitian ini ditemukan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa kata berimbuhan awalan dan kata berimbuhan akhiran..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Khusus campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berjenis kata berimbuhan awalan, ditemukan data, yaitu kata restock ‘persediaan kembali’ seperti contoh dibawah ini. (16) Banyak yang cari, kita restock lagi ya Kata restock memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘to provide (something) with a stock or supply again’ atau dalam bahasa Indonesia ‘persediaan kembali’ digolongkan sebagai kata berimbuhan awalan. Berikut penjelasannya. (16a) re- ‘kembali’ stock ‘persediaan’ = restock ‘persediaan kembali’ Contoh (17) sampai dengan (20) selanjutnya menunjukkan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa kata berimbuhan akhiran. (17) Kamu cukup tandai 2 orang temanmu di posting produk yang kamu mau (18) Selamat datang di pusat shopping yang paling murah (19) Gratis packaging dan cetak nama kamu dalam ikat pinggang (20) Dijamin aman karena shipping menggunakan platik gelembung.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Kata-kata dalam contoh diatas merupakan kata berimbuhan akhiran. Kata posting memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘something (such as an announcement) that is posted online’ atau dalam bahasa Indonesia ‘menempatkan’, kata shopping memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘a building or room stocked with merchandise for sale’ atau dalam bahasa Indonesia ‘perbelanjaan’, kata packaging memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘the presentation of something or someone to the public in a way that is designed to be attractive or appealing’ atau dalam bahasa Indonesia ‘pengemasan’, dan kata shipping memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘the body of ships in one place or belonging to one port or country’ atau dalam bahasa Indonesia ‘pengiriman’ tergolong kata berimbuhan akhiran. Berikut penjelasannya. (17a) –ing dan post ‘tempat’ = posting ‘menempatkan’ (18a) –ing dan shop ‘toko’ = shopping ‘perbelanjaan’ (19a) –ing dan pack ‘bungkus’ = packaging ‘pengemasan’ (20a) –ing dan ship ‘mengirimkan’ = shipping ‘pengiriman’ Untuk membuktikan bahwa kata-kata tersebut sebagai kata berimbuhan, digunakan metode agih dengan teknik baca markah. Akhiran –ing merupakan pemarkah bagi kata asal post ‘tempat’, shop ‘toko’, pack ‘bungkus’, dan ship ‘mengirimkan’..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. 2.3.3 Campur Kode Berupa Kata Majemuk Pemajemukan adalah penggabungan dua bentuk dasar atau lebih menjadi kata majemuk. Bentuk dasar yang terlibat dalam pemajemukan adalah morfem asal atau leksem. Hasilnya disebut kata majemuk atau paduan leksem. Kata majemuk memiliki ciri (i) tidak dapat disisipi oleh unsur lain misalnya kata penghubung atau kata depan, (ii) masing-masing unsurnya tidak dapat dipertukarkan urutannya, dan (iii) memiliki kesatuan arti leksikal (Matthews, 1991: 82, 93-100; Baryadi, 2011: 50). Berikut ini data campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata majemuk. (21) Barang baru dan best seller sudah hadir kembali, jangan sampai ketinggalan. (22) Berlaku untuk transaksi dine in (23) Teknologi waterproof yang terdapat pada jaket (24) Screenshot lalu kirim ke teman-temanmu dan dapatkan hadiah (25) Berlaku untuk transaksi take away Contoh (21) sampai dengan (25) diatas terdapat campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa kata majemuk. Kata-kata majemuk tersebut adalah kata best seller memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘an article (such as a book) whose sales are among the highest of its class’ atau dalam bahasa Indonesia ‘penjualan terbaik’, kata dine in memiliki arti dalam bahasa.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Inggris ‘to have dinner at home or place’ atau dalam bahasa Indonesia ‘makan di tempat’, kata waterproof memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘especially covered or treated with a material (such as a solution of rubber) to prevent permeation by water’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tahan air’, kata screenshot memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘an image that shows the contents of a computer display’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tangkapan layar’, dan kata take away memiliki arti bahasa Inggris ‘a main point or key message to be learned or understood from something experienced or observed’ atau dalam bahasa Indonesia ‘bawa pulang’. Berikut ini pembuktiannya. (21a) best ‘terbaik’ + seller ‘penjual’ = best seller ‘penjualan terbaik’ (22a) dine ‘makan malam’ + in ‘dalam’ = dine in ‘makan di tempat’ (23a) water ‘air’ + proof ‘’anti = waterproof ‘anti air’ (24a) screen ‘layar’ + shot ‘tangkap’ = screenshot ‘tangkap layar’ (25a) take ‘membawa’ + away ‘jauh’ = take away ‘bawa pulang’ 2.3.4 Campur Kode Berupa Kata Berdasarkan Kategorinya Kategori kata disebut pula golongan kata, kelas kata, dan jenis kata (Baryadi 2011: 50). Kategori kata amat penting dalam kajian bahasa karena dapat menyederhanakan pemerian struktur bahasa dan merupakan tahapan yang tidak boleh dilewatkan dalam penyusunan tata bahasa suatu bahasa..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Dalam morfologi, kategori kata digunakan untuk memerikan proses pembentukan kata jadian atau memerikan struktur kata jadian. Misalnya kata asal besar yang termasuk kata keadaan, apabila dilekati awalan me(N))-, akan membentuk kata jadian membesar yang termasuk kata kerja. Untuk memerikan struktur kata jadian, dapat dijelaskan bahwa kata membesar merupakan kata kerja yang terbentuk dari kata asal besar yang termasuk kata keadaan dan awalan me(N)-. Berdasarkan kategorinya, kata terdiri atas (i) kata kerja/verba, (ii) kata benda/nomina, (iii) kata keadaan/adjektiva, (iv) kata ganti/pronomina, (v) kata bilangan/numeralia, (vi) kata keterangan/adverbia, (vii) kata tanya/interogativa, (viii). kata. tunjuk/demonstrativa,. (ix). kata. sandang/artikula,. (x). kata. depan/preposisi, (xi) kata penghubung/konjungsi, (xii) kata seru/interjeksi, dan (xiii) kata fatis/fatis. Penelitian ini, ditemukan kata dari bahasa Inggris yang digunakan dalam bahasa Indonesia mencakup (i) kata benda/nomina, (ii) kata kerja/verba, (iii) kata keadaan/adjektiva, dan (iv) kata keterangan/adverbia. Untuk membuktikan kategori kata, digunakan metode padan referensial. Berikut akan disajikan data campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata berdasarkan kategorinya..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 2.3.4.1 Campur Kode Berupa Kata Benda (Nomina) dalam Bahasa Inggris Menjadi Kata Benda (Nomina) dalam Bahasa Indonesia Campur kode berupa kata benda (nomina) merupakan kata yang menyatakan benda atau yang dibendakan (Keraf 1991: 55). Quirk, dkk. (1985: 74) mengatakan bahwa kata benda (nomina) dapat dicirikan sebagai kata yang merujuk pada hal yang dianggap tetap, berwujud benda, seperti rumah, meja, kertas, maupun hal yang abstrak (dalam pikiran). Berikut akan disajikan data campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata benda (nomina) dalam bahasa Inggris menjadi kata benda (nomina) dalam bahasa Indonesia. (26) Kupon berlaku di seluruh outlet Burger King, kecuali outlet Bandara Soekarno Hatta (27) Buruan tekan shop dan beli sekarang juga (28) Teknologi waterproof yang terdapat pada jaket Pada contoh (26) sampai dengan (28) terdapat campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pelacakan makna bahasa inggris berdasarkan kamus online Merriam-Webster berupa kata outlet memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘a place or opening through which something is let out’ atau dalam bahasa Indonesia ‘gerai’, kata shop memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘a building or room stocked with merchandise for sale’ atau dalam bahasa Indonesia ‘belanja’, dan kata.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. waterproof memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘a waterproof fabric’ atau dalam bahasa Indonesia ‘anti air’. 2.3.4.2 Campur Kode Berupa Kata Kerja (Verba) dalam Bahasa Inggris Menjadi Kata Kerja (Verba) dalam Bahasa Indonesia Kata kerja (verba) merupakan kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan (Keraf 1991: 72). Quirk, dkk. (1985: 74) menjelaskan bahwa kata kerja (verba) dapat dicirikan sebagai kata yang menunjukkan aksi, kegiatan, dan kondisi yang sementara atau berubah. Berikut akan disajikan data campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata kerja (verba) dalam bahasa Inggris menjadi kata kerja (verba) dalam bahasa Indonesia. (29) Tunjukkan gambar kupon ke kasir (kamu bisa save gambar kuponnya dan tunjukkan) (30) Dapatkan hadiah khusus untuk comment pertama (31) Screenshot lalu kirim ke teman-temanmu dan dapatkan hadiah Pada contoh (29) dan (31) terdapat campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pelacakan makna bahasa inggris berdasarkan kamus online Merriam-Webster berupa kata. Kata save memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘to store (data) in a computer or on a storage device (such as a CD or flash drive)’ atau dalam bahasa Indonesia ‘simpan’, kata comment memiliki arti dalam bahasa.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Inggris ‘to make a comment on’ atau dalam bahasa Indonesia ‘komentar’ dan kata screenshot memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘to capture a screenshot of (an image on a computer display)’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tangkap layar’. 2.3.4.3 Campur Kode Berupa Kata Keadaan (Adjektiva) dalam Bahasa Inggris Menjadi Kata Keadaan (Adjektiva) dalam Bahasa Indonesia Kata keadaan (adjektiva) merupakan kata yang menyatakan sifat atau keadaan dari suatu benda (Keraf 1991). Quirk, dkk. (1985: 74) menjelaskan bahwa kata keadaan (adjektiva) dapat dicirikan sebagai kata yang menunjukkan keadaan atau sifat yang stabil/tetap dari kata benda yang diacu. Berikut akan disajikan data campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata keadaan (adjektiva) dalam bahasa Inggris menjadi kata keadaan (adjektiva) dalam bahasa Indonesia. (33) Secondhand masih layak pakai (34) Available di toko-toko terdekat anda Pada contoh (33) sampai dengan (34) terdapat campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pelacakan makna bahasa inggris berdasarkan kamus online Merriam-Webster berupa kata. Kata second-hand memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘received from or through an intermediary’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tangan kedua atau bekas pakai’, dan kata available memiliki arti dalam.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. bahasa Inggris ‘present or ready for immediate use’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tersedia’ termasuk dalam adjektiva (kata keadaan). 2.3.4.4 Campur Kode Berupa Kata Keterangan (Adverbia) dalam Bahasa Inggris Menjadi Kata Keterangan (Adverbia) dalam Bahasa Indonesia Kata keterangan merupakan kata yang memberikan keterangan terhadap kata lain, seperti kata keadaan (adjektiva), kata kerja (verba), dll kecuali kata benda (nomina). Quirk. Dkk. (1985: 74) menjelaskan bahwa kata keterangan (adverbia) dapat dicirikan sebagai kata yang menunjukkan keadaan waktu, tempat, cara, dll tertentu dari kata kerja (verba). Berikut akan disajikan data campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa kata keterangan (adverbia) dalam bahasa Inggris menjadi kata keterangan (adverbia) dalam bahasa Indonesia. (35) Bantalan yang soft tidak menyakiti kulit anak anda (36) Bahan super thin nyaman dipakai sehari-hari. Pada contoh (35) sampai dengan (36) terdapat campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pelacakan makna bahasa inggris berdasarkan kamus online Merriam-Webster berupa kata. Kata soft memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘in a soft or gentle manner’ atau dalam bahasa Indonesia ‘lembut’,kata thin memiliki arti dalam bahasa Inggris ‘in a thin manner, especially in combination’ atau dalam bahasa Indonesia ‘tipis’ termasuk dalam adverbia (kata keterangan)..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 2.4 Campur Kode Berupa Frasa Dalam penelitian ini, ditemukan jenis campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa frasa endosentrik atributif yang terdiri dari dua kata. Untuk membuktikan jenis frasa, digunakan metode agih dengan teknik lesap. Frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak melebihi batas fungsi unsur klausa (Ramlan, 1987: 151). 2.4.1 Campur Kode Berupa Frasa Endosentrik Atributif dalam Bahasa Inggris yang Mempertahankan Strukturnya Frasa endosentrik atributif terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara (Ramlan 2001: 142). Ciri atau sifat utama yang dimiliki frasa endosentrik atributif adalah mempunyai dua unsur, yaitu (i) unsur pusat (UP) atau unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frasa dan secara semantik merupakan unsur yang terpenting serta (ii) unsur atribut (Atr). UP biasanya disebut unsur yang diterangkan (D), sedangkan unsur atr. Disebut unsur yang menerangkan (M). Dalam penelitian ini, ditemukan jenis campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa frasa endosentrik atributif yang terdiri dari dua kata dan tiga kata. Berikut ini pembahasannya. 2.4.2 Campur Kode Berupa Frasa Endosentrik Atributif yang Terdiri dari Dua Kata dalam Bahasa Inggris yang Mempertahankan Strukturnya.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Penelitian ini ditemukan jenis campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam Takarir Toko Online di Instagram berupa frasa endosentrik atributif yang terdiri dari dua kata. Berikut ini datanya. (37) Barang available in stock dengan bahan yang lebih lembut. (38) Open preorder bulan ini, terbatas untuk 50 barang saja. (39) Berlaku untuk transaksi dine in. (40) Buruan tekan shop now dan beli sekarang juga (41) Hal ini karena serum punya konsentrasi kandungan yang lebih tinggi dibanding produk skincare lainnya. Pada contoh (37) dan (41) terdapat campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa frasa endosentrik atributif. Frasa available in stock tersedia dalam stok’ pada contoh terbentuk dari tiga unsur yang tidak setara, yaitu unsur berupa kata available ‘tersedia’, unsur berupa kata in ‘dalam’, dan unsur berupa kata stock ‘stok’. Karena terbentuk dari unsur-unsur yang tidak setara, maka frasa available in stock ‘tersedia dalam stok’ tergolong frasa endosentrik yang atributif. Frasa available in stock ‘tersedia dalam stok’ mempunyai UP, yakni unsur berupa kata stock ‘stok’. Unsur berupa kata stock ‘stok’ ini merupakan UP karena mempunyai distribusi yang sama dengan seluruh frasa, dalam hal ini frasa availabel in stock ‘tersedia dalam stok’ dan secara semantik merupakan unsur yang paling penting dalam frasa ini, sedangkan unsur berupa kata available ‘tersedia’ dan unsur berupa kata in ‘dalam merupakan unsur Atr..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Frasa open pre order ‘pesan terlebih dahulu’ pada contoh terbentuk dari tiga unsur yang tidak setara, yaitu unsur berupa kata open ‘buka’, unsur berupa kata pre ‘terlebih dahulu’, dan unsur berupa kata order ‘pesan’. Karena terbentuk dari unsur-unsur yang tidak setara, maka frasa open pre order ‘pesan terlebih dahulu’ tergolong frasa endosentrik yang atributif. Frasa open pre order ‘pesan terlebih dahulu’ mempunyai UP, yakni unsur berupa kata order ‘pesan’. Unsur berupa kata order ‘pesan’ ini merupakan UP karena mempunyai distribusi yang sama dengan seluruh frasa, dalam hal ini frasa open pre order ‘pesan terlebih dahulu’ dan secara semantik merupakan unsur yang paling penting dalam frasa ini, sedangkan unsur berupa kata open ‘buka’ dan unsur berupa kata pre ‘terlebih dahulu’ dalam merupakan unsur Atr. Frasa dine in ‘makan di tempat’ pada contoh terbentuk dari dua unsur yang tidak setara, yaitu unsur berupa kata dine ‘makan malam’ dan unsur berupa kata in ‘di’. Karena terbentuk dari unsur-unsur yang tidak setara, maka frasa dine in ‘makan di tempat’ tergolong frasa endosentrik yang atributif. Frasa dine in ‘makan di tempat’ mempunya UP, yakni unsur berupa kata dine ‘makan malam’. Unsur berupa kata dine ‘makan malam’ ini merupakan UP karena mempunyai distribusi yang sama dengan seluruh frasa, dalam hal ini frasa dine in ‘makan di tempat’ dan secara semantik merupakan unsur yang paling penting dalam frasa ini, sedangkan unsur berupa in ‘di’ merupakan unsur Atr..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. Frasa shop now ‘beli sekarang’ pada contoh terbentuk dari dua unsur yang tidak setara, yaitu unsur berupa kata shop ‘toko’ dan unsur berupa kata now ‘sekarang’. Karena terbentuk dari unsur-unsur yang tidak setara, maka frasa shop now ‘beli sekarang’ tergolong frasa endosentrik yang atributif. Frasa shop now ‘beli sekarang’ mempunyai UP, yakni unsur berupa kata now ‘sekarang’. Unsur berupa kata now ‘sekarang’ ini merupakan UP karena mempunyai distribusi yang sama dengan seluruh frasa, dalam hal ini frasa shop now ‘beli sekarang’ dan secara semantik merupakan unsur yang paling penting dalam frasa ini, sedangkan unsur berupa kata shop ‘toko’ merupakan unsur Atr. Frasa skincare ‘perawatan kulit’ pada contoh terbentuk dari dua unsur yang tidak setara, yaitu unsur berupa kata skin ‘kulit’ dan unsur berupa kata care ‘perawatan’. Karena terbentuk dari unsur-unsur yang tidak setara, maka frasa skincare ‘perawatan kulit’ tergolong frasa endosentrik yang atributif. Frasa skincare ‘perawatan kulit’ mempunyai UP, yakni unsur berupa kata care ‘perawatan’. Unsur berupa kata care ‘perawatan’ ini merupakan UP karena mempunyai distribusi yang sama dengan seluruh frasa, dalam hal ini frasa skincare ‘perawatan kulit’ dan secara semantik merupakan unsur yang paling penting dalam frasa ini, sedangkan unsur berupa kata skin ‘kulit’ merupakan unsur Atr. 2.5 Campur Kode Berupa Kalimat Campur kode berupa kalimat dtemukan dalam takarir toko online di Instagram. Kalimat ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. yang disertai nada akhir turun atau naik (Ramlan, 1987: 27). Berikut penjelasannya. (42) Koleksi terbaru bulan ini. Tap to shop. (43) Dapatkan koleksi khusus bulan ini. Check our website. (44) Bahan terbuat dari katun. Tap for detail. (45) Segera pesan sekarang. Available in stock. (46) Open pre order. Pesan sekarang juga. Pada contoh (42) sampai dengan (44) terdapat campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa campur kode bentuk kalimat. Kalimat tap to shop dalam bahasa Indonesia diartikan dengan ‘tekan tombol untuk belanja’, kalimat check our website dalam bahasa Indonesia diartikan dengan ‘cek jejaring kami’, dan kalimat tap for detail dalam bahasa Indonesia diartikan dengan ‘tekan untuk detail’. Contoh (45) dan (46) merupakan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berupa campur kode bentuk kalimat yang tidak lengkap. Kalimat available in stock dalam bahasa Indonesia diartikan dengan ‘tersedia dalam stok’ dan kalimat open pre order dalam bahasa Indonesia diartikan dengan ‘buka pra order’ merupakan kalimat yang tidak lengkap terlihat dari kalimat tersebut tidak memiliki subjek untuk melengkapi sebuah kalimat..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CAMPUR KODE BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM TAKARIR TOKO ONLINE DI INSTAGRAM. 3.1 Pengantar Bab III akan membahas faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam takarir toko online di Instagram. Sejumlah faktor yang sangat besar peranannya dalam menentukan kelangsungan hidup suatu bahasa. Satu diantaranya adalah kebijakan bahasa yang digariskan oleh pemerintah yang dilaksanakan lewat lembaga yang paling berkompeten yang ditunjuk oleh pemerintah membina dan mengembangkan bahasa atau bahasabahasa yang ada di suatu negara, seperti Pusat Pembinaan bahasa di Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah lambang kebulatan semangat kebangsaan Indonesia, alat penyatuan berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang kebahasaan, kebudayaan, dan kesukuannya ke dalam satu masyarakat nasional Indonesia, alat penghubung antarsuku, antardaerah, dan serta antarbudaya di dalam kedudukannya (Halim, 1980: 17).. 46.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. Hasil penelitian ini adanya lima faktor penyebab terjadinya campur kode, yaitu (i) keterbatasan penggunaan kode, (ii) penggunaan istilah yang lebih populer, (iii) pembicara dan pribadi pembicara, (iv) fungsi dan tujuan, dan (v) pokok pembicara. 3.2 Faktor Keterbatasan Penggunaan Kode Faktor ini terjadi apabila penutur melakukan campur kode karena tidak mengerti padanan kata, frase, atau klausa dalam bahasa dasar yang digunakannya. Faktor ini menyebabkan penutur menggunakan kode yang lain dengan kode dasar pada pemakaian kode sehari-hari. (5a) Barang restock Hari Selasa, Kamis, dan Jumat. (24a) Screenshot lalu kirim ke teman-temanmu dan dapatkan hadiah. Pada contoh (5a) dan (30a) terdapat faktor keterbatasan penggunaan kode karena penutur tidak mengerti padanan kata, frase, atau klausa dalam bahasa dasar yang digunakannya. Frasa restock ‘memproduksi kembali’ dan screenshot ‘tangkap layar’ merupakan kode lain yang digunakan oleh penutur sebagai padanan. 3.3 Faktor Penggunaan Istilah yang Lebih Populer Faktor ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan sosial terdapat kata tertentu yang dinilai mempunyai padanan yang lebih populer..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. (3a) Barang best seller bulan ini. (10a) Teknologi waterproof yang terdapat pada jaket. (19a) Gratis packaging dan cetak nama kamu dalam ikat pinggang. Pada contoh (3a) dan (10a) terdapat faktor penggunaan istilah yang lebih populer. Faktor ini sering terjadi dalam kehidupan sosial dengan adanya kosakata tertentu yang lebih populer. Frasa best seller ‘penjualan terbaik’, frasa waterproof ‘anti air’, dan frasa packaging ‘pengemasan’ merupakan istilah yang lebih populer dibanding padanannya. 3.4 Faktor Pembicara dan Pribadi Pembicara Pembicara melakukan campur kode terhadap mitra bicara karena mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan pribadi pembicara juga memiliki maksud dan tujuan tertentu untuk melakukan campur kode antara lain untuk mengubah situasi pembicaraan menjadi formal. Pembicara juga dapat menggunakan campur kode untuk mengubah situasi menjadi lebih santai. (1a) Tunjukkan gambar kupon ke kasir (Kamu bisa save gambar kuponnya dan tunjukkan). (12a) Size dewasa tersedia 38-41. Pada contoh (1a) dan (12a) terdapat faktor pembicara dan pembicara. Faktor ini mempunyai tujuan untuk mengubah situasi lebih santai dengan menggunakan campur kode. Frasa save ‘simpan’ dan size ‘ukuran’ merupakan.

Referensi

Dokumen terkait

Selama ini komunikasi yang dilakukan oleh pelaksana kepada penerima kebijakan hanya sebatas informasi yang kaitannya dengan pemungutan pajak air tanah saja,

aktivitas antioksidan produk olahan jambu biji merah berupa selai yang dibuat dengan variasi suhu dan waktu pemanasan yang berbeda menggunakan metode penangkap

Kalau pun terjadi sedikit pergeseran di Baduy Luar, namun Suku Baduy secara keseluruhan masih kuat mempertahankan budaya atau adat istiadat di era digital saat ini, karena

Untuk memediasi ketidakkonsistenan penelitian terdahulu dan mengembangakan penelitian terdahulu agar hasilnya lebih akurat digunakan variabel intervening yaitu kinerja

1 KNSI-315 Implementasi Web Service Pada Aplikasi Sistem Informasi Akademik Dengan Platform Mobile.. Purnawansyah Amaliah Faradibah 2 KNSI-318 Batik Stereogram dengan Depth

Pemeliharaan khusus meliputi pinching, yaitu pembuangan tangkai bunga bagian bawah dengan hanya menyisakan satu kuntum bunga untuk krisan jenis standar, kegiatan ini dilakukan

Horizontal shores (also known as joists) range from small units 1,8 m, to large members 9,0 m, used to carry much heavier loads, usually manufactured from wood or