• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI RELIGI NOVEL SEBENING SYAHADAT KARYA DIVA SINAR REMBULAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI RELIGI NOVEL SEBENING SYAHADAT KARYA DIVA SINAR REMBULAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Noviana Tri Astuti NIM 132110003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

v

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hasyr: 18).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

Bapak Kusnadi dan Ibu Yustina Kirni tercinta yang selalu memberi semangat dan mendoakan disetiap langkah dan usahaku dengan penuh kasih sayang. Hadiah untuk:

1. Kakak-kakakku tercinta, Agus Sulistiyono dan Agustina Wulandari yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

2. Sahabat-sahabatku yang selalu ada disisiku dalam suka dan duka. Terima kasih banyak. 3. Semua pihak yang membantu keberhasilanku.

(6)

vi

limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Nilai Religi Novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XII SMA.” Skripsi ini peneliti susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Purworejo;

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada peneliti mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini;

3. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Drs. H. Bagiya, M. Hum. dan selaku pembimbing II yang telah memberikan perhatian dan dorongan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini;

4. Prof. Dr. H. Sukirno, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah banyak membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak

(7)
(8)

viii

Rembulan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XII SMA”. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan; (2) nilai religi novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulanyang meliputi nilai akidah, akhlak, dan syariah; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran Novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan di Kelas XII SMA.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah nilai religi dalam novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan, dengan fokus nilai religi mengenai nilai akidah, akhlak, dan syariah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka dan teknik catat. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri, kartu pencatat data, dan alat tulis. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan meliputi: (a) tema mayor: percintaan seseorang yang berbeda agama, tema minor: keikhlasan, kerinduan, dan kejujuran, (b) alur: maju, (c) tokoh utama: Sam berwatak emosional, penolong, dan setia kawan, tokoh tambahan: Haba, Baskoro, tante Sindy, Ali, Sandy, (d) latar tempat meliputi: kamar, sekolah, masjid, dan halte bus, latar waktu meliputi: dini hari, pagi hari, malam hari, dan siang hari, latar sosial dalam novel ini yaitu dari kelas menengah ke atas, (e) sudut pandang: orang ketiga mahatahu; (2) nilai religi novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan meliputi: (a) nilai akidah: iman kepada Allah, iman kepada nabi/rasul,iman kepada kitab Allah; (b) nilai akhlak: suka menolong, memaafkan, bersyukur, dan toleransi; (c) nilai syariah: sholat, berdoa, zikir, membaca Al-Qur’an; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel di kelas XII SMA dengan materi nilai religi novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan pada pembelajaran sastra berdasarkan kurikulum 2013 dengan KD menganalisis isi dan kebahasaan novel, siswa melakukan kegiatan sebagai berikut; kegiatan pendahuluan; kegiatan inti yang meliputi mengidentifikasi topik, merencanakan tugas-tugas belajar, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, dan mempresentasikan hasil laporan; penutup. Model pembelajaran yang digunakan adalah investigasi kelompok (group investigation) dan metode diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas.

(9)

ix

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5 C. Batasan Masalah ... 5 D. Rumusan Masalah ... 5 E. Tujuan Penelitian ... 5 F. Manfaat Penelitian ... 7 G. Penegasan Istilah ... 8

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Kajian Buku ... 12

2. Hasil Penelitian yang Relevan ... 15

B. Kajian Teoretis ... 17

1. Unsur Intrinsik Novel ... 18

a. Tema ... 18

b. Tokoh dan Penokohan ... 19

c. Alur atau Plot ... 19

d. Latar ... 22

e. Sudut Pandang ... 24

2. Nilai Religi dalam Karya Sastra ... 24

a. Pengertian Religi ... 25

b. Pengertian Nilai Religi ... 25

c. Konsep Religi ... 26

1) Aqidah... 26

2) Syariah ... 26

3) Akhlak... 27

d. Religi dalam Karya Sastra ... 28

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 28

a. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 28

(10)

x 6) Materi Pembelajaran ... 30 7) Metode Pembelajaran ... 30 8) Model Pembelajaran ... 32 9) Strategi Pembelajaran ... 34 10) Penilaian ... 34 11) Sumber Belajar ... 35 12) Media Belajar ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data ... 36

B. Objek Penelitian ... 36

C. Fokus Penelitian ... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 38

G. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ... 39

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA A. Penyajian Data ... 40 B. Pembahasan Data ... 47 BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 112 B. Saran ... 114 DAFTAR PUSTAKA ... 115 LAMPIRAN

(11)

xi

Tabel 2 : Nilai Religi Novel Sebening Syahadat ... 42 Tabel 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 43

(12)

xii

Lampiran 2 : Sinopsis Novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan Lampiran 3 : Biografi Pengarang

Lampiran 4 : Silabus

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 6 : Kartu Pencatat Data

Lampiran 7 : Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 8 : Kartu Bimbingan

(13)

1

antara lain: latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

A.Latar Belakang

Karya sastra diciptakan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Hal itu disebabkan manusia memerlukan karya sastra. Seorang pemikir Romawi bernama Horatius mengemukakan istilah dulce et utile yang berarti bahwa sastra memiliki fungsi ganda, yakni menghibur dan sekaligus bermanfaat bagi pembacanya. Sastra menghibur karena menyajikan keindahan, memberikan makna terhadap kehidupan (kematian, kesengsaraan, maupun kegembiraan), atau memberikan pelepasan ke dunia imajinasi (Ginanjar, 2012: 1).

Dalam kehidupan sehari-hari, sastra berguna sebagai alat untuk menyatakan perasaan, seperti cinta, marah, dan benci. Dalam hal ini, sastra merupakan media komunikasi yang melibatkan tiga komponen yaitu pengarang sebagai pengirim pesan, karya sastra sebagai pesan itu sendiri, dan pembaca karya sastra sebagai penerima pesan (Ginanjar, 2012: 2).

Sastra berkaitan erat dengan semua aspek manusia dan alam dengan keseluruhannya. Setiap karya sastra selalu menghadirkan sesuatu dan kerap menyajikan banyak hal yang apabila dihayati benar-benar akan semakin menambah pengetahuan orang yang menghayatinya (Rahmanto, 1988: 17).

(14)

Karya sastra khususnya novel berfungsi bukan hanya memberikan hiburan terhadap pembacanya, melainkan karya sastra juga dapat memberikan sesuatu yang memang dibutuhkan manusia pada umumnya, yakni berupa nilai-nilai sastra seperti nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai moral, nilai-nilai sosial dan nilai-nilai religius. Hal itu terjadi karena karya sastra berisi dimensi kehidupan. Pengarang dalam menciptakan suatu karya sastra bertujuan untuk dipahami, dimanfaatkan, dan dinikmati oleh pembaca.

Secara etimologis, kata novel berasal dari novellus yang berarti baru. Jadi, sebenarnya memang novel adalah bentuk karya sastra cerita fiksi yang paling baru (Waluyo, 2011: 5). Novel merupakan pengungkapan dari fragmen kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang). Dalam novel terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan hidup para pelakunya (Nurhayati, 2012 : 7). Novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran realita kehidupan melalui cerita di dalam novel tersebut. Gambaran realita kehidupan merupakan sebuah bentuk kenyataan seperti nilai religi yang terkandung dalam novel.

Atmosuwito (2010: 123) berpendapat bahwa religi dapat diartikan lebih luas daripada agama. Kata religi menurut asal kata berarti ikatan atau pengikatan diri. Dari sini pengertiannya lebih pada masalah personalitas, hal yang pribadi. Oleh karena itu, ia lebih dinamis karena lebih menonjolkan eksistensinya sebagai manusia.

(15)

Atmosuwito (2010: 124) berpendapat bahwa nilai religius menyangkut rasa keagamaan, yakni segala perasaan batin yang berhubungan dengan Tuhan, perasaan dosa, perasaan takut, dan perasaan akan kebesaran Tuhan.

Novel Sebening Syahadat adalah salah satu novel best seller karya Diva Sinar Rembulan. Kelebihan novel ini yaitu sudah dibaca lebih dari 800 ribu kali di Wattpad. Novel Sebening Syahadat merupakan novel pertama karya Diva Sinar Rembulan, walapun ini adalah novel pertamanya tetapi ia mampu bersaing dengan pengarang-pengarang lainnya yang lebih senior. Hal ini dibuktikan dengan novel Sebening Syahadat merupakan novel best seller yang banyak diminati oleh banyak orang dan sudah dibaca lebih dari 800 ribu kali di Wattpad.

Novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan adalah salah satu novel religi yang sangat bagus untuk perkembangan akhlak, akidah dan syariah untuk dipahami remaja berusia 15-17 tahun, khususnya pelajar SMA. Pada dasarnya pada usia seperti ini, anak cenderung masih labil dan memerlukan bimbingan atau pengawasan. Melalui pembelajaran sastra, diharapkan anak dapat menanamkan pendidikan karakter yang religius dan dapat menambah khazanah tentang arti ikhlas dalam menjalani kehidupan serta mengambil nilai-nilai positif dalam upaya pembentukan kepribadian anak yang cerdas dan religius. Maka dari itu, pembelajaran sastra sangat penting untuk menumbuhkan dan meningkatkan daya apresiasi siswa.

Pembelajaran sastra adalah pembelajaran apresiasi sastra yang berusaha mendekatkan siswa kepada sastra, berusaha menambahkan rasa peka dan cinta

(16)

siswa kepada sastra sebagai cipta seni. Tujuan pembelajaran sastra adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi sebuah karya sastra. Siswa diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai tentang sastra dan sikap positif terhadap karya sastra. Dengan penggunaan media novel, siswa diharapkan mampu secara, aktif, kreatif, dan mandiri atau kelompok dalam menemukan unsur intrinsik dan nilai religi novel sebagai bahan pembelajaran.

Pembelajaran sastra di SMA berupa novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan, diharapkan dapat menambah wawasan siswa tentang nilai religi dan siswa dapat mengambil nilai positif dari novel tersebut. Selain itu, pembelajaran Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan di SMA juga dapat meningkatkan apresiasi sastra. Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis nilai religi novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan dan rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA.

Di dalam penelitian ini, novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan diangkat menjadi objek penelitian dengan alasan sebagai berikut. 1. Diva Sinar Rembulan adalah seorang penulis novel muda dan berbakat.

Pada usianya yang masih remaja, ia mampu membuat karya sastra berupa novel yang dapat menarik perhatian pembaca;

2. Novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan sangat layak untuk dibaca dan menarik untuk bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami. Novel ini berisi tentang nilai religi dan diharapkan mampu memberikan motivasi kepada siswa untuk

(17)

memiliki akhlak yang baik serta dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari;

3. Sepengetahuan penulis, belum ada penelitian tentang nilai religi Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai materi untuk pembelajaran sastra di SMA.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, telah ditemukan beberapa identifikasi masalah dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan berikut ini.

1. Karya sastra khususnya novel berfungsi bukan hanya memberikan hiburan terhadap pembacanya, melainkan karya sastra juga dapat memberikan sesuatu yang memang dibutuhkan manusia pada umumnya, yakni berupa nilai-nilai sastra seperti nilai pendidikan, nilai moral, nilai sosial dan nilai religius;

2. Novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan adalah salah satu novel religi yang sangat bagus untuk perkembangan akhlak, akidah dan syariah untuk dipahami remaja berusia 15-17 tahun, khususnya pelajar SMA;

3. Sepengetahuan peneliti, novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan belum pernah diteliti oleh peneliti lain;

(18)

4. Nilai-nilai religi dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan sangat cocok untuk diajarkan pada siswa kelas XII SMA.

C.Batasan Masalah

Untuk mencegah adanya kekaburan masalah dan mengarahkan penelitian ini agar lebih intensif serta efisien dengan tujuan yang ingin dicapai, diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah unsur intrinsik, nilai-nilai religi, dan rencana pelaksanaan pembelajaran novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan di kelas XII SMA.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana unsur intrinsik dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan?

2. Bagaimana nilai religi dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan?

3. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran unsur intrinsik dan nilai religi dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan di kelas XII SMA?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah salah satu faktor utama yang mendasari peneliti untuk melakukan suatu penelitian. Setiap kegiatan penelitian secara sadar pasti

(19)

didasari oleh tujuan yang akan dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mendeskripsikan:

1. unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan;

2. nilai religi yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan;

3. rencana pelaksanaan pembelajaran unsur intrinsik dan nilai religi yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan di kelas XII SMA.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan dibagi menjadi dua, yaitu kegunaan secara teoretis dan praktis. Uraian kedua kegunaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Segi Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai nilai-nilai religi yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan dan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran karya sastra yang berupa novel.

2. Segi Praktis

Segi praktis dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak, antara lain:

(20)

a. bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah salah satu bahan ajar pembelajaran sastra dalam menanamkan nilai-nilai religi pada siswa. b. bagi siswa

Penelitian ini diharapkan agar siswa dapat memanfaatkan dan menerapkan nilai-nilai religi yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan dalam kehidupan sehari-hari. c. bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan nilai religi.

G.Penegasan Istilah

Penelitian ini berjudul “Nilai Religi Novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XII SMA.” Agar penelitian ini tidak terjadi salah pengertian mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam judul skripsi, peneliti perlu menjelaskan arti istilah yang dipaparkan berikut ini.

1. Nilai Religi

Darmadi (2012: 67) mengemukakan bahwa nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Suatu objek mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat di dalamnya. Atmosuwito (2010: 123) berpendapat bahwa religi dapat diartikan lebih luas daripada agama. Kata religi menurut asal kata berarti ikatan atau pengikatan diri.

(21)

Dari sini pengertiannya lebih pada masalah personalitas, hal yang pribadi. Oleh karena itu, ia lebih dinamis karena lebih menonjolkan eksistensinya sebagai manusia.

2. Novel Sebening Syahadat

Novel merupakan pengungkapan dari fragmen kehidupan manusia (Nurhayati, 2012: 7). Sebening Syahadat adalah novel karya Diva Sinar Rembulan yang diterbitkan oleh Best Media, pada tahun 2016, tebal halaman 448.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta membetikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik (Rusman, 2012: 5).

H. Sistematika Skripsi

Sistematika ini bertujuan untuk memberikan gambaran skripsi yang disusun. Skripsi ini berjudul “Nilai Religi Novel Sebening Syahadat Karya

(22)

Diva Sinar Rembulan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XII SMA.” Skripsi ini terdiri atas lima bab.

Pada bagian awal terdiri atas sampul, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan, moto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bab I berisi pendahuluan. Pendahuluan membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

Bab II berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Pada tinjauan pustaka, peneliti mengemukakan beberapa kajian buku yang membahas tentang unsur intrinsik, nilai religi, dan rencana pelaksanaan pembelajaran sastra di SMA. Selain itu pada tinjauan pustaka, peneliti juga mengemukakan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Peneliti mengemukakan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sutejo (2015) yang berjudul “Analisis Nilai Religius dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Sihrazy dan Skenario Pembelajarannya di SMA”, Millati (2012) yang berjudul “Nilai Religius dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih I Karya Habiburrahman El-Shirazy dan Relevansi Pembelajarannya di SMA”, Marfuah (2013) yang berjudul “Analisis Nilai Religius Tokoh Utama dalam Novel Sekuntum Naysila Karya M. Budi Anggoro dan Relevansi Pembelajarannya di Kelas XI SMA”, dan Helliyatun (2009) yang berjudul “Nilai-nilai Religius dalam Novel Hafalan Sholat Delisa Karya Tere Liye dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam”. Pada kajian teoretis, peneliti mengemukakan

(23)

tentang unsur intrinsik, nilai religi dalam karya sastra dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Bab III berisi metode penelitian. Pada metode penelitian, peneliti menjelaskan tentang metode yang digunakan peneliti untuk meneliti karya sastra. Metode penelitian ini meliputi: sumber data, objek penelitian, fokus penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis.

Bab IV berisi penyajian dan pembahasan data hasil penelitian. Pada bab ini, peneliti akan menguraikan data penelitian dari novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan yang berupa kutipan-kutipan langsung dan subbab pembahasan data yang membahas unsur intrinsik, nilai religi, serta rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA.

Bab V berisi penutup. Penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan merupakan hasil pokok pembahasan, sedangkan saran merupakan manfaat yang dapat diambil setelah membaca dan memahami hasil penelitian ini.

Pada bagian akhir skripsi, terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang mendukung penelitian, meliputi: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sinopsis novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan, biografi pengarang, kartu pencatat data, surat keputusan penetapan dosen pembimbing skripsi, dan kartu bimbingan skripsi.

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

Pada bab ini dikemukakan tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan pustaka memuat kajian buku dan hasil penelitian yang relevan, sedangkan kajian teori berisi berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti.

A. Tinjauan Pustaka

Banyak buku yang membahas unsur intrinsik, nilai religi, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam kajian pustaka ini, peneliti menyajikan beberapa buku yang dijadikan acuan penelitian ini. Setiap buku diklasifikasikan berdasarkan jenis pembahasannya, selanjutnya dikelompokkan dengan buku-buku lainnya yang sejenis. Selain itu, disajikan pula beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

1. Kajian Buku

Ada beberapa buku yang dijadikan reverensi penelitian ini. Dalam hal ini, peneliti mengelompokkan buku-buku tersebut menjadi tiga bagian. Buku yang membahas tentang unsur intrinsik antara lain, buku yang berjudul Teori Pengkajian Fiksi (Nurgiyantoro, 2013) berisi tentang: (1) fiksi sebuah teks prosa naratif, (2) membaca teks fiksi, (3) kajian fiksi, (4) tema, (5) cerita, (6) plot, (7) tokoh, (8) latar, (9) sudut pandang, (10) bahasa, (11) moral. Buku berjudul Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi (Waluyo, 2011) berisi tentang:

(25)

(1) pengertian, jenis dan unsur pembangun prosa fiksi. Buku berjudul Teori Fiksi (Stanton, 2012) berisi tentang: (1) fiksi, (2) membaca fiksi, (3) tipe-tipe fiksi. Buku berjudul Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum (Sukirno, 2016) berisi tentang : (1) latar belakang, (2) tujuan, (3) manfaat belajar menulis kreatif. Buku berjudul Pengkajian Prosa Fiksi (Ginanjar, 2012) berisi tentang: (1) konsep dasar teori pengkajian prosa fiksi, (2) praktik pengkajian prosa fiksi. Buku berjudul Apresiasi Prosa Fiksi (Nurhayati, 2012) berisi tentang: (1) periode-periode pada prosa fiksi. Buku berjudul Metode Pengajaran Sastra (Rahmanto, 1988) berisi tentang: (1) sastra dalam pengajaran, (2) pentahapan penyajian, (3) pengajaran puisi, (4) pengajaran prosa cerita, (5) pengajaran drama, (6) penulisan kreatif.

Buku yang membahas tentang nilai religi antara lain, buku berjudul Perihal Sastra dan Religiusitas dalam sastra (Atmosuwito, 2010) berisi tentang: (1) perihal sastra, (2) religiusitas dalam sastra. Buku berjudul Dasar Konsep Pendidikan Moral (Darmadi, 2009) berisi tentang: (1) perkembangan nilai moral. Buku berjudul Psikologi Islam (Djamaludin, 2011) berisi tentang: (1) visi psikologi atas berbagai persoalan umat islam, (2) visi islam atas berbagai konsep psikologi. Buku berjudul Kuliah Akhlaq (Ilyas, 2016) berisi tentang: (1) pengertian akhlaq, (2) sumber akhlaq, (3) ruang lingkup akhlaq. Buku berjudul Kuliah Aqidah Islam (Ilyas, 2013) berisi tentang: (1)

(26)

pengertian aqidah, (2) beberapa istilah lain tentang aqidah, (3) ruang lingkup pembahasan aqidah, (4) sumber aqidah islam.

Buku yang membahas tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) antara lain, buku berjudul Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Arikunto, 2013) berisi tentang: (1) kegiatan penelitian, (2) alur ragam penelitian, (3) penelitian evaluatif, (4) cara mengadakan penelitian. Buku berjudul Kurikulum dan Pembelajaran (Hamalik, 2015) berisi tentang: (1) proses pendidikan, (2) dasar pengembangan kurikulum, (3) hakikat belajar, (4) hakikat pembelajaran. Buku berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif (Moleong, 2014) berisi tentang: (1) metodologi penelitian kualitatif. Buku berjudul Penilaian Pembelajaran Bahasa (Nurgiyantoro, 2010) berisi tentang: (1) hakikat penilaian pembelajaran, (2) penilaian berbasis kompetensi, (3) alat penilaian, (4) validitas dan reliabilitas, (5) analisis butir soal. Buku berjudul Strategi Belajar Mengajar (Roestiyah, 2012) berisi tentang: (1) macam-macam teknik penyajian. Buku berjudul Model-model Pembelajaran (Rusman, 2012) berisi tentang: (1) standar proses satuan pendidikan, (2) menjadi guru profesional, (3) model-model pembelajaran. Buku berjudul Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Sudaryanto, 2015) berisi tentang: (1) tinjauan umum tentang metode analisis, (2) tinjauan khusus tentang aneka teknik analisis. Buku berjudul Metode Penelitian Pendidikan (Sugiyono, 2016) berisi tentang: (1) tiga metode yaitu kuantitatif, kualitatif dan

(27)

pengembangan. Buku berjudul Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif (Sukirno, 2009) berisi tentang: (1) hakikat membaca, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, (3) kebiasaan membaca, (4) metode membaca yang efektif, (5) membaca pemahaman, (6) membaca frasa, (7) mengenal paragraf, (8) membaca paragraf, (9) membaca BAB, (10) pembelajaran membaca pemahaman.

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian melalui teori religi sastra pernah dilakukan oleh peneliti. Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan antara lain, penelitian Sutejo (2015), Millati (2012), Marfuah (2013) dan Helliyatun (2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Sutejo (2015) berjudul “Analisis Nilai Religius dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Sihrazy dan Skenario Pembelajarannya di SMA”. Pembahasan dalam penelitian Sutejo mengenai nilai religi, mencakup tiga aspek yaitu akidah, akhlak, dan syariah. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian Sutejo dengan peneliti. Kesamaan antara penelitian yang dilakukan Sutejo dengan peneliti yaitu sama-sama meneliti nilai religius yang mencangkup tentang akidah, akhlak, syariah dan membahas unsur instrinsik pada novel. Perbedaannya terdapat pada subjek penelitian. Subjek penelitian Sutejo adalah novel Bumi Cinta

(28)

karya Habiburrahman El Sihrazy sedangkan peneliti mengkaji novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan.

Penelitian yang dilakukan oleh Millati (2012) berjudul “Nilai Religius dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih I Karya Habiburrahman El-Shirazy dan Relevansi Pembelajarannya di SMA”. Pembahasan dalam penelitian Millati, mencakup teori yang dikemukakan oleh Mangunwijaya bahwa nilai religius mencangkup tiga aspek yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam sekitarnya. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian Millati dengan peneliti. Kesamaan antara penelitian yang dilakukan Millati dengan peneliti yaitu sama-sama meneliti nilai religius pada novel. Perbedaannya terdapat pada aspek nilai religi yang akan dibahas. Penelitian yang dilakukan oleh Millati, membahas tentang teori yang dikemukakan oleh Mangunwijaya bahwa nilai religius mencangkup tiga aspek yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam sekitarnya. Peneliti membahas nilai religi yang berhubungan dengan aspek akidah, akhlak, syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Marfuah (2013) berjudul “Analisis Nilai Religius Tokoh Utama dalam Novel Sekuntum Naysila Karya M. Budi Anggoro dan Relevansi Pembelajarannya di Kelas XI SMA”. Pembahasan dalam penelitian Marfuah mengenai wujud nilai religius tokoh utama mencakup tiga aspek, yaitu

(29)

hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam sekitar. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian Marfuah dengan peneliti. Kesamaan antara penelitian yang dilakukan Marfuah dengan peneliti yaitu sama-sama mengkaji nilai religius pada novel. Perbedaannya terdapat pada aspek nilai religi yang akan dibahas. Penelitian yang dilakukan oleh Marfuah, membahas tentang aspek hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam sekitarnya sedangkan peneliti membahas nilai religi yang berhubungan dengan aspek akidah, akhlak, syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Helliyatun (2009) berjudul “Nilai-nilai Religius dalam Novel Hafalan Sholat Delisa Karya Tere Liye dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam”. Penelitian tersebut membahas tentang aqidah (keimanan), akhlak (budi pekerti) dan syariah (ibadah). Kesamaan antara penelitian yang dilakukan Helliyatun dengan peneliti yaitu sama-sama meneliti nilai religius yang mencangkup tentang aspek akidah, akhlak dan syariah. Perbedaannya terdapat pada subjek penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Helliyatun (2009) adalah novel Hafalan Sholat Delisa karya Tere Liye, sedangkan peneliti mengkaji novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan. Perbedaan lain yaitu pada penelitian Helliyatun menganalisis relevansinnya terhadap

(30)

pendidikan agama Islam, sedangkan peneliti menganalisis nilai religi dan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas XII SMA.

Berdasarkan beberapa kajian buku dan hasil penelitian di atas, peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi karena beberapa buku dan hasil penelitian tersebut menambah wawasan peneliti menjadi lebih luas. Memperhatikan hal tersebut, penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat melengkapi penelitian terdahulu.

B. Kajian Teoretis

Kajian teoretis dalam penelitian ini terdiri dari unsur intrinsik, nilai religi dalam karya sastra, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penjelasan mengenai kajian teoretis tersebut adalah sebagai berikut.

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan antarberbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Jika dilihat dari sudut pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika membaca sebuah novel (Nurgiyantoro, 2013:30). Unsur-unsur intrinsik novel, antara lain sebagai berikut.

(31)

a. Tema

Tema adalah gagasan pokok dalam cerita fiksi. Tema cerita mungkin dapat diketahui oleh pembaca melalui judul atau petunjuk setelah judul, namun yang banyak ialah melalui proses pembacaan karya sastra yang mungkin perlu dilakukan beberapa kali, karena belum cukup dilakukan dengan sekali baca (Waluyo, 2011: 7).

Stanton (2012: 36) berpendapat bahwa tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia; sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu diingat.

Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita sehingga bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Namun, tema merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita sehingga dengan sendirinya akan tersembunyi di balik cerita yang mendukungnya (Ginanjar, 2012: 9).

Tema adalah makna cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita yang hendak diperjuangkan dalam cerita (Sukirno, 2016: 90).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan utama, ide pokok atau pikiran utama pada sebuah cerita atau karya sastra.

(32)

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang penting dalam cerita fiksi. Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2013: 247).

c. Alur

Dalam suatu karya sastra, alur merupakan unsur penting dalam cerita karena fungsi alur memberikan penguatan dalam proses membangun cerita. Alur/ plot adalah pengaturan urutan peristiwa pembentuk cerita yang menunjukkan adanya hubungan kausalitas (Ginanjar, 2012: 12).

Stanton (2012: 26) berpendapat bahwa alur adalah rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang terhubung secara kausal saja.

Selanjutnya, Nurgiyantoro (2013: 209) menyebutkan struktur umum alur dibagi menjadi lima tahapan sebagai berikut.

(33)

1) Tahap Penyituasian (situation)

Tahap penyituasian adalah tahap yang terurtama berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian informasi awal, dan lain-lain yang berfungsi untuk melandas-tumpui cerita yang akan dikisahkan pada tahap berikutnya. 2) Tahap Pemunculan Konflik (generating circumstances)

Tahap pemunculan konflik merupakan masalah-masalah/ peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan. Tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik dan konflik itu sendiri akan berkembang/dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. Tahap pertama dan kedua pada pembagian ini berkesesuaian dengan tahap awal pada penahapan seperti yang dikemukakan di atas.

3) Tahap Peningkatan Konflik (rising action)

Tahap Peningkatan Konflik adalah tahap dimana konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya makin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita makin mencekam dan menegangkan.

4) Tahap Klimaks (climax)

Tahap Klimaks merupakan tahap di mana konflik atau pertentangan yang terjadi yang dilakukan atau ditimpakan

(34)

kepada para tokoh cerita mencapai itentitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh-tokoh utama yang berperan sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik utama. 5) Tahap penyelesaian (denoument)

Tahap ini merupakan tahap penyelesaian di mana konflik yang telah mencapai klimaks diberi jalan keluar, cerita diakhiri. Tahap ini berkesesuaian dengan tahap akhir. Pada tahap akhir ini, alur memberikan jawaban rasa penasaran pembaca atas cerita yang telah dibacanya. Konflik atau permasalahan dalam cerita, akhirnya dapat diselesaikan oleh tokoh utama. Pada tahap ini, pembaca juga dapat mengetahui akhir dari cerita yang dibacanya, baik berakhir dengan kebahagiaan, maupun berakhir dengan kesedihan.

Berdasarkan kriteria urutan waktu, Nurgiyantoro (2013: 213-216) membedakan alur menjadi tiga macam, antara lain sebagai berikut.

a) Alur maju atau progesif

Alur sebuah novel dikatakan progresif jika peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis, peristiwa-peristiwa yang pertama menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa yang kemudian. Atau, secara runtut cerita dimulai dari tahap awal (peyituasian, pengenalan, pemunculan konflik), tengah (konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian).

(35)

b) Alur mundur atau flash back

Urutan kejadian yang dikisahkan dalam cerita fiksi yang berplot regresif tidak bersifat kronologis. Cerita tidak dimulai dari tahap awal (yang benar-benar merupakan awal cerita secara logika), melainkan mungkin dari tahap tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan.

c) Alur campuran

Gabungan antara alur maju dan alur mundur. Secara garis besar plot sebuah novel mungkin progresif, tetapi di dalamnya, betapapun kadar kejadiannya, sering terdapat adegan-adegan sorot balik. Demikian pula sebaliknya. Bahkan sebenarnya boleh dikatakan tidak mungkin ada sebuah cerita pun yang mutlak flash-back.

d. Latar

Ginanjar (2012: 17) berpendapat bahwa latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Terkadang, dalam sebuah cerita ditemukan latar yang banyak mempengaruhi penokohan dan kadang membentuk tema. Pada banyak prosa khususnya novel, latar membentuk suasana cerita, misalnya cuaca

(36)

yang ada di lingkungan tokoh memberi pengaruh terhadap perasaan tokoh cerita tersebut.

Stanton (2012: 35) berpendapat bahwa latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Selanjutnya, Nurgiyantoro (2013: 314-325) membedakan macam-macam latar ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,waktu dan sosial. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. 1) Latar Tempat

Latar tempat merupakan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Penggambaran tempat dalam cerita oleh pengarang sangat penting ntuk memberikan kesan pada pembaca, seolah-olah pembaca mengetahui betul tempat tersebut berada.

2) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut biasanaya dihubungkan dengan waktu yang faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah.

(37)

3) Latar Sosial

Latar sosial adalah hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial dalam cerita tidak berbeda jauh dengan keadaan sosial dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, latar sosial dalam cerita akan lebih mudah dipahami pembacanya jika pembaca berada pada lingkunagan sosial yang sejenis dengan latar sosial dalam cerita.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat atau keadaan mengenai waktu dan suasana di mana peristiwa dalam sebuah cerita terjadi.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah penempatan posisi pengarang pada cerita yang ditulisnya. Sudut pandang terdiri atas sudut pandang orang pertama (akuan sertaan). Dalam hal ini, pengarang sebagai pelaku utama. Adapun sudut pandang orang kedua (akuan taksertaan), posisi pengarang ikut terlibat dalam cerita itu, tetapi bukan sebagai pelaku utamanya. Sudut pandang orang ketiga (diaan mahatahu dan diaan terbatas) pengarang tidak terlibat dalam cerita itu. Pengarang hanya sebagai pencerita saja. Jika dalam bercerita itu pengarang mengetahui semua peristiwa yang terjadi, maka posisi yang demikian termasuk orang ketiga mahatahu. Sebaliknya, jika pengarang memosisikan tidak serba

(38)

tahu peristiwa yang terjadi, termasuk orang ketia terbatas (Sukirno, 2016: 89).

2. Nilai Religi dalam Karya Sastra

Pembahasan nilai religi dalam karya sastra di dalam analisis peneliti terdiri dari pengertian religi, pengertian nilai religi, konsep religi, dan religi dalam karya sastra.

a. Pengertian Religi

Atmosuwito (2010: 123) berpendapat bahwa religi dapat diartikan lebih luas daripada agama. Kata religi menurut asal kata berarti ikatan atau pengikatan diri. Dari sini pengertiannya lebih pada masalah personalitas, hal yang pribadi. Oleh karena itu, ia lebih dinamis karena lebih menonjolkan eksistensinya sebagai manusia.

Konsep religiusitas versi Glock & Stark yakni melihat keberagaman seseorang bukan hanya dari satu atau dua dimensi, melainkan juga mencoba memperhatikan segala dimensi/ (Djamaludin dan Fuat, 2011: 80). Keberagamaan seseorang tidak hanya dilihat dari satu atau dua dimensi, tetapi juga mencoba memperhatikan segala dimensi. Keberagamaan dalam Islam tidak diwujudkan dalam bentuk ibadah saja, tetapi dalam aktivitas-aktivitas lainnya.

(39)

b. Pengertian Nilai Religi

Pada hakikatnya nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek (Darmadi, 2012: 67). Suatu objek mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat di dalamnya. Atmosuwito (2010: 124) berpendapat bahwa nilai religi menyangkut rasa keagamaan, yakni segala perasaan batin yang berhubungan dengan Tuhan, perasaan dosa, perasaan takut, dan perasaan akan kebesaran Tuhan.

c. Konsep Religi

Djamaludin dan Fuat (2011: 80) berpendapat bahwa konsep prespektif Islam tentang religiusitas terdapat tiga dimensi nilai, diantaranya sebagai berikut.

1) dimensi keyakian (akidah)

Secara etimologis, aqidah berakar dari kata „aqada- ya‟qidu- „aqdan- „aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi „aqidah berarti keyakinan. Secara etimologis aqidah adalah perkara yang mngharuskan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan (Ilyas, 2010: 1).

Aqidah dalam Islam menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya, terutama terhadap ajaran-ajaran yang besifat

(40)

fundamental dan dogmatik. Dalam Islam, isi dimensi keimanan menyangkut keyakinan tentang Allah, para malaikat, Nabi/Rasul, kiab-kitab Allah, surga dan neraka, serta qadha dan qadar (Ancok dan Suroso, 2011:80)

2) dimensi peribadatan (syariah)

Syariah menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan setiap muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana dianjurkan oleh agamanya. Dalam Islam, dimensi peribadatan menyangkut pelaksanaan salat, puasa, zakat, haji, membaca Al-Qur’an, doa, dzikir, ibadah kurban, itikaf di masjid di bulan puasa, dan sebagainya. 3) dimensi pengamalan (akhlak)

Secara etimologis akhlaq adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar pada kata khalaqa yang berarti menciptakan. Secara terminologis akhlaq merupakan nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya (Ilyas, 2014: 1).

Akhlaq menunjuk pada seberapa tingkatan setiap muslim berprilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya,

(41)

terutama dengan manusia lain (Ancok dan Suroso, 2011: 180). Dalam Islam, dimensi ini meliputi perilaku tolong-menolong, bekerjasama, berderma, menyejahterakan dan menumbuhkembangkan orang lain, menegakkan keadilan dan kebenaran, bersikap jujur, memaafkan, tidak korupsi, tidak menipu, tidak berjudi, tidak meminum-minuman yang memabukkan, mematuhi norma-norma Islam dalam perilaku seksual, berjuang untuk hidup sukses menurut ukuan Islam, dan sebagainya.

d. Religi dalam Karya Sastra

Fungsi religius karya sastra mengandung ajaran-ajaran agama yang wajib diteladani oleh para penikmatnya. Sasaran karya sastra bukanlah pekiran pemikat, melainkan perasaan. Karya satra tidak bermaksud agar penikmat tahu yang dikomunikasikan, tetapi mengajak apa yang dirasakan pengarang (Ginanjar, 2012: 58). Hal ini sejalan dengan pendapat Nurgiyantoro (2013: 446) bahwa sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius, termasuk yang bersifat keagamaan, dan kritik sosial banyak ditemukan dalam karya fiksi atau dalam genre sastra lain.

(42)

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kajian teoretis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), terdiri dari pengertian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

a. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana pelaksanaan pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta membetikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Guru merancang penggalan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan (Rusman, 2012: 5).

b. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Di dalam RPP terdapat beberapa komponen. Komponen tersebut terdiri atas identitas mata pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran,

(43)

materi pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, strategi pembelajaran, penilaian, sumber belajar, media belajar. Berikut ini akan diuraikan masing-masing komponen RPP tersebut.

1) Identitas Mata Pelajaran

Identitas mata pelajaran meliputi mata pelajaran, jenjang pendidikan, kelas, semester, alokasi waktu (Sukirno, 2009: 103).

2) Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas atau program. 3) Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kemampuan hasil belajar yang harus dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran macteri pokok mata pelajaran (Sukirno, 2009: 104).

4) Indikator Pencapaian

Indikator adalah kompetensi dasar yang lebih spesifik. Indikator merupakan acuan dalam menentukan penilaian. Oleh karena itu, rumusan indikator harus dapat diukur dengan berbagai teknik dan alat penilaian. Indikator ini menjadi pedoman tentang tingkat pencapaian belajar

(44)

peserta didik sesuai kompetensi dasar yang harus dimiliki. Berhasil atau tidaknya pembelajaran dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya indikator (Sukirno, 2009: 105). 5) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar (Rusman, 2012: 6).

6) Materi Pembelajaran

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi (Rusman, 2012: 6).

7) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan (Rusman, 2012: 6). Metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran sastra antara lain: tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas. Keempat metode tersebut akan saling menunjang dan melengkapi dalam pembelajaran sastra.

(45)

a) Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran; atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan, siswa menjawab (Roestiyah, 2012: 129).

b) Diskusi

Metode diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja (Roestiyah, 2012: 5).

c) Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah suatu teknik pemberian tugas di luar jam pelajaran sebagai selingan untuk variasi teknik penyajian ataupun dapat berupa pekerjaan rumah. Tugas semacam itu dapat dikerjakan di luar jam pelajaran, di rumah maupun sebelum pulang, sehingga dapat

(46)

dikerjakan bersama temannya (Roestiyah, 2012: 132).

8) Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas (Rusman, 2012: 132). Peneliti melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi kelompok (Group Investigation). Implementasi strategi belajar kooperatif Investigasi kelompok (Group Investigation) dalam pembelajaran, secara umum dibagi menjadi enam langkah, yaitu: (1) mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok; (2) merencanakan tugas-tugas belajar; (3) melaksanakan investigasi; (4) menyiapkan laporan akhir; (5) mempresentasikan laporan akhir; (6) evaluasi.

1) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation

Rusman (2012: 223) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe group

(47)

mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok.

Model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation, langkah-langkah pembelajarannya

adalah sebagai berikut.

a) Membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa;

b) Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis;

c) Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.

2) Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation

Model Group Investigation memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari Group Investigation sebagai berikut:

a) meningkatkan kemampuan kreativitas siswa yang ditempuh melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan pengembangan alat bantu yang secara ekplisit mendukung kreativitas;

(48)

b) meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah;

c) membangun keterampilan komunikasi atarkelompok.

Selain memiliki beberapa kelebihan, model pembelajaran Group Investigation juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan dari model Group Investigation sebagai berikut:

a) tidak cocok untuk siswa yang kurang aktif dalam komunikasi, karena dalam model pembelajaran ini sangat membutuhkan keterampilan komunikasi; b) mengutamakan emosional daripada intelektual. 9) Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran terdiri dari bagian awal yang merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi peserta didik. Bagian inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Bagian akhir merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran (Rusman, 2012: 7).

(49)

10) Penilaian

Penilaian adalah prosedur dan cara menilai pencapaian setiap indikator oleh peserta didik (Sukirno, 2009: 108).

11) Sumber Belajar

Sumber belajar adalah bahan ajar yang memuat teks/ materi ajar yang dijadikan rujukan untuk mencapai kompetensi dasar (Sukirno, 2009: 108).

12) Media Belajar

Media adalah alat. Media pembelajaran adalah alat yang berfungsi sebagai alat bantu belajar mengajar yang efektif (Sukirno, 2009: 108).

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III berisi metode penelitian. Pada metode penelitian ini, peneliti menjelaskan sumber data, objek penelitian, fokus penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian.

A. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2013: 172). Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan, diterbitkan oleh Best Media, cetakan pertama tahun 2016, dengan tebal 448 halaman. Data berupa narasi (tuturan pengarang) dan percakapan para tokoh yang berhubungan dengan objek penelitian.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2013: 38). Objek penelitian ini adalah nilai religi yang terdapat pada novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan dan rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA.

C. Fokus Penelitian

Sugiyono (2016: 285) menyatakan bahwa fokus penelitian adalah pokok masalah yang masih bersifat umum. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada (1) kajian unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang (2) nilai religi dalam novel Sebening Syahadat

(51)

40

karya Diva Sinar Rembulan yang meliputi nilai akidah, akhlak, dan syariah (3) rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka dan teknik catat. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto, 1992: 42). Teknik catat adalah teknik dengan melakukan pencatatan terhadap data relevan sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian (Subroto, 1992: 41).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. membaca novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan, secara kritis dan teliti;

2. mengidentifikasi data yang berhubungan dengan unsur intrinsik dan nilai religi dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan;

3. mengklasifikasikan data menjadi satu sesuai dengan kelompok masing-masing;

4. mencatat data-data yang diperoleh sesuai dengan objek penelitian ke dalam nota pencatat data;

5. menyimpulkan hasil data yang telah dicatat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data-data (Sugiyono, 2016: 307). Instrumen yang digunakan

(52)

41

dalam penelitian ini adalah penulis sendiri selaku peneliti dengan alat bantu berupa kartu pencatat data, alat tulis, novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan, buku-buku teori sastra, prosedur penelitian dan buku penunjang lainnya.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis isi. Teknik analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2014: 248).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik analisis data adalah sebagai berikut:

1. menganalisis data unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan;

2. menganalisis nilai religi meliputi akidah, akhlak, dan syariah yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan;

3. menyusun hasil analisis. Susunan hasil analisis data terdiri atas: a. penyajian data;

b. pembahasan data;

(53)

42

G. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik informal. Sudaryanto (2015: 241) berpendapat bahwa teknik informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa, walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya. Dengan demikian, penyajian hasil analisis pada penelitian yang berjudul “Nilai Religi Novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XII SMA” dipaparkan dengan cara mendeskripsikan menggunakan kata-kata biasa yang lebih terperinci sehingga mudah dipahami tanpa menggunakan tanda dan lambang.

(54)

43

BAB IV

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

Pada bab ini berisi penyajian dan pembahasan data hasil penelitian. Pada subbab penyajian data, dipaparkan data-data berupa unsur intrinsik dan nilai religi yang diperoleh dari subjek penelitian. Pembahasan data meliputi pembahasan tentang unsur intrinsik, nilai-nilai religi, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

A. Penyajian Data

Dalam penyajian data, disajikan data-data berupa unsur intrinsik dan nilai religi yang diperoleh dari subjek penelitian, yaitu dari novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan dan rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA. Di bawah ini akan disajikan uraian data tersebut.

1. Unsur Intrinsik dalam Novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan

Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Berikut ini disajikan data-data unsur intrinsik yang terdapat pada novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan.

(55)

115 Tabel 1

Unsur-unsur Intrinsik dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan

No. Unsur Intrinsik Data Halaman Novel

1. Tema

a. Tema mayor Percintaan seseorang yang berbeda agama

61, 157, 158 b. Tema minor 1) Keikhlasan 397, 406

2) Kerinduan 73, 383 3) Kejujuran 251, 254 2. Tokoh dan Penokohan 1) Tokoh utama dan penokohan Sam : emosional penolong setia 104, 105 19, 68 403, 412 2) Tokoh tambahan dan penokohan a. Haba : penolong setia 26, 39 396, 397 b. Baskoro: pekerja keras penyayang 45, 46 331, 340 c. Tante Sindy : perhatian, penyayang 33, 331 67, 322 d. Ali: taat beribadah tidak egois 12, 71 418, 419 e. Sandy: kasar angkuh 54, 60 53, 54 3. Alur berdasarkan kriteria urutan waktu Alur maju Alur menurut urutan peristiwanya 1) Tahap penyituasian 6, 7 2) Tahap pemunculan konflik 60, 61 3) Tahap peningkatan konflik 81, 99 4) Tahap klimaks 157, 158 5) Tahap penyelesaian 321, 335, 341 4. Latar

a. Latar tempat 1) Kamar 7, 14, 63 2) Sekolah 8, 69, 99

(56)

116

3) Masjid 12, 49,290

4) Halte bus 24, 37, 38 b. Latar waktu 1) Dini hari 45, 81, 293

2) Pagi hari 8, 37 3) Malam hari 26, 44 4) Siang hari 109, 87 c. Latar sosial Menengah keatas 45, 46 5. Sudut Pandang Orang ketiga mahatahu 40, 402

2. Nilai Religi dalam Novel Sebening Syahadat Karya Diva Sinar Rembulan

Nilai religi yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan meliputi nilai akidah, akhlak, dan syariah. Berikut ini disajikan data-data nilai religi yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan.

Tabel 2

Nilai Religi dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan No. Nilai Religi Wujud Nilai Religi Halaman

1. Nilai akidah 1) Iman kepada Allah 341, 436 2) Iman kepada Nabi/Rasul 292, 445 3) Iman kepada kitab Allah 253, 274 2. Nilai akhlak 1) Suka menolong 39, 68

2) Memafkan 115, 395

3) Bersyukur 256, 422,

435, 436

4) Toleransi 57, 293

3. Nilai syariah 1) Shalat 293, 428

2) Berdoa 89, 428

3) Zikir 39, 359

4) Membaca Al-Qur’an 50, 99

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Sebening Syahadat Karya

Diva Sinar Rembulan

Pembelajaran sastra novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan di kelas XII SMA meliputi kompetensi inti, kompetensi dasar,

(57)

117

indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, alokasi waktu, materi pem-belajaran, metode pempem-belajaran, model pempem-belajaran, media pempem-belajaran, sumber belajar, kegiatan pembelajaran, penilaian. Pembelajaran novel tersebut berdasarkan kurikulum 2013 yang diawali dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No. Komponen Deskripsi

1. Kompetensi Inti KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel 3. Indikator 1) Siswa mampu menganalisis unsur

intrinsik dalam novel Sebening

Syahadat karya Diva Sinar Rembulan. 2) Siswa mampu menganalisis nilai religi dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan.

4. Tujuan Pembelajaran

1) Siswa dapat menganalisis unsur intrinsik dalam novel Sebening

(58)

118

2) Siswa dapat menganalisis nilai religi yang meliputi akidah, akhlak, dan syariah dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan.

5. Alokasi Waktu 1x pertemuan (2x45 menit) 6. Materi

Pembelajaran

1) Pengertian novel;

2) Pengertian unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang);

3) Nilai religi (akidah, akhlak, dan syariah). 7. Metode Pembelajaran 1) tanya jawab 2) diskusi 3) pemberian tugas 8. Model Pembelajaran

Investigasi Kelompok (Group Investigation)

9. Media

Pembelajaran

a. power point materi mengenai

pengertian novel, unsur intrinsik, dan nilai religi pada novel;

b. laptop; c. proyektor; d. spidol; e. white board; C. 6) kertas folio.

10. Sumber Belajar 1) Novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan;

2) Buku bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas XII;

3) Buku pelengkap materi pembelajaran. 11. Kegiatan

Pembelajaran

1. Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam dan berdoa;

b) Guru mempresensi dan

mengkondisikan kelas agar siswa siap dalam mengikuti kegiatan belajar;

c) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran; d) Peserta didik menerima informasi

tentang hal-hal yang akan dipelajari khususnya tentang novel.

2. Kegiatan Inti a) Mengamati

(1) Guru memberikan materi mengenai unsur intrinsik dan

(59)

119

nilai religi yang terdapat dalam novel;

(2) Siswa mendengarkan atau mengamati apa yang dijelaskan oleh guru.

b) Mempertanyakan

(1) Siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum dipahami tentang unsur intrinsik dan nilai religi dalam novel kepada guru;

(2) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.

c) Mengumpulkan informasi

(1) Guru membentuk siswa menjadi 4-5 kelompok;

(2) Guru menyediakan subjek penelitian (sinopsis novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan) dan meminta siswa untuk membaca sinopsis novel dan mencari unsur intrinsik dan nilai religi dalam novel. Guru memberikan batasan waktu untuk membaca;

(3) Guru meminta masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran atau pendapat antarkelompok. d) Menalar

(1) Guru meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas; (2) Siswa lainnya memberikan

tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang ada di depan. e) Mengkomunikasikan

(1) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

3. Penutup

(1) Guru dan siswa melaksanakan refleksi terhadap proses pembelajaran, yaitu mengenai kesulitan siswa dalam memahami

(60)

120

unsur intrinsik dan nilai religi yang terdapat dalam novel;

(2) Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran

(3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup

12. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian dalam pembelajaran ini menggunakan teknik tes tertulis dan praktik.

2. Bentuk tes dalam pembelajaran ini menggunakan tes tertulis berupa uraian (ulangan harian) dan tugas kelompok (presentasi).

13. Instrumen 1. Penilaian kognitif

a. Jelaskan pengertian novel ! b. Sebutkan unsur intrinsik dalam

novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan !

c. Sebutkan nilai religi yang terdapat dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan. 2. Penilaian psikomotorik

a. Mempresentasikan unsur intrinsik dan nilai religi novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan.

b. Menceritakan kembali isi novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan.dengan bahasa Anda sendiri dengan tepat. 3. Penilaian afektif

Indikator sikap yang dinilai meliputi: kerja sama, tanggung jawab, santun, disiplin, menghargai orang lain.

14. Pedoman Penilaian 1. Penilaian kognitif

a. Jawaban lengkap skor = 20; Kurang lengkap skor =10;

Tidak menjawab skor = 0.

b. Jawaban lengkap (menyebutkan 5 unsur) skor = 40;

Jawaban kurang lengkap (3-4 unsur) skor = 20;

Jawaban 1-2 unsur, skor = 10; Tidak menjawab skor = 0.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, mencangkup lima aspek, yaitu tema, tokoh dan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Hanif: Zikir dan Pikir karya Reza Nufa terdiri dari: (a) tema keputusasaan yang dialami seorang pemuda

Unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi meliputi lima unsur, yaitu (a) tema dalam novel ini adalah perjuangan untuk menggapai impian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan dalam penelitian ini adalah unsur intrinsik novel Mahamimpi Anak Negeri karya Suyatna Pamungkas meliputi

Dalam novel Hafalan Sholat Delisa karya Tere Liye yang akan penulis teliti, (1) unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan amanat, (2)

Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa (1) unsur intrinsik novel Kubah di Atas Pasir karya Zhaenal Fanani: (a) tema: kegigihan seorang wanita dalam

Novel Api Tauhid karya Habiburrahman El-Shirazy yang akan penulis teliti, (1) unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang,

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Kubah di Atas Pasir meliputi enam aspek, yaitu (a) tema meliputi tema