• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan

PT Taspen (Persero) atau Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang asuransi tabungan hari tua dan dana pensiun bagi ASN dan Pejabat Negara. TASPEN adalah singkatan dari Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri. Perusahaan ini dibentuk sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1969 tentang "Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai", yang selanjutnya juga memfasilitasi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 tentang "Dana Pensiun", serta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang "Sistem Jaminan Sosial Nasional”

PT. TASPEN (Persero) memiliki kanor pusat di Jln. Letjen Suprapto No. 45 Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Selain di Jakarta, PT Taspen juga mempunyai Kantor Cabang Utama yang berada di Kota Medan, KCU Semarang, KCU Surabaya, KCU Makassar dan KCU Bandung. Setiap KCU memiliki beberapa Kantor Cabang (KC) di setiap kota untuk memudahkan dalam melayani Program Tabungan Hari Tua yang diikuti oleh seluruh pegawai negeri. PT. TASPEN (Persero) KCU Bandung sendiri mulai beroperasi tahun 1987 berlokasi di Jl. Diponegoro No. 24 Bandung. Kemudian Kantor Cabang Utama Bandung menempati gedung baru di Jl. PH.H. Mustopha No.78 Bandung sampai saat ini sejak tanggal 23 Desember 1989.

Taspen menyelenggarakan Jaminan Sosial Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pejabat Negara yaitu Program Tabungan Hari Tua (THT), Program Pensiun, Program JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian).

(2)

2 1.1.2 Visi, Misi dan Value Perusahaan

a. Visi Taspen

Menjadi pengelola Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) serta jaminan sosial lainnya yang terpercaya.

b. Misi Taspen

Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder lainnya secara Profesional dan Akuntabel, berlandaskan Integritas dan Etika yang tinggi.

c. Value

1) Tumbuh

a) Menumbuh kembangkan perusahaan sesuai dengan visi dan misi PT Taspen (Persero).

b) Mengembangkan diri dan mampu mengikuti tuntutanperubahan yang terjadi baik karena tuntutan lingkungan internal maupun eksternal.

c) Berpikir positif dan konstruktif serta bertindak produktif tanpa keinginan untuk berbuat yang kontra produktif.

d) Senantiasa meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada peserta.

2) Etika

a) Menjunjung standar etika yang tinggi dalam berinteraksi antara sesama rekan kerja maupun dalam memberikan pelayanan kepada peserta.

b) Ramah dan rendah hati .

c) Menjaga rahasia dan citra perusahaan.

d) Menghargai dan menghormati sesama rekan kerja maupun peserta.

3) Profesional

a) Mengatakan yang salah itu salah dan yang benar itu benar . b) Mengerjakan dan mengelola pekerjaanya serta melayani

(3)

3

c) Menyelesaikan setiap masalah dengan memberikan solusi yang tepat berdasarkan kompetensinya.

d) Mampu melaksanakan komunikasi lisan maupun tertulis secara baik dan benar.

4) Akuntabilitas

a) Setiap pekerjaan dapat ditelusuri prosesnya berdasarkan sistem dan prosedur kerja.

b) Dapat dipercaya

c) Bertanggung jawab dan tidak melemparkan kesalahannya kepada orang lain.

d) Tuntas dalam melaksanakan semua pekerjaan dan tugasnya secara baik dan benar.

5) Integrasi a) Jujur.

b) Konsisten dalam apa yang diucapkan dan apa yang dijalankan.

c) Disiplin dan dan taat dengan semua ketentuan dan peraturan PT Taspen.

d) Dedikasi kepada tugas dan kewajiban serta loyal kepada PT Taspen sebagai perusahaan pengelola Dana Pensiun dan THT.

1.1.3 Logo Perusahaan

Taspen memiliki logo perusahaan yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.1 Logo PT Taspen

(4)

4

Logo dari PT Taspen Persero tersebut memiliki makna : 1. Bunga dengan 5 (lima) helai daun

Melambangkan Pegawai Negeri peserta Taspen ; Suami, Istri dan tiga orang anak.

2. Lingkaran putih

Yang makin mengembang pada bunga, melambangkan perkembangan yang maju pesat dari arah tujuan Taspen.

3. Lingkaran hitam

Melambangkan persatuan wawasan nusantara. 4. Warna biru

Melambangkan ketentraman, damai dan tenang.

Makna seluruhnya : “JAMINAN HARI TUA PEGAWAI NEGERI”

1.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 1.2

Struktur Organisasi PT Taspen (Persero) KCU Bandung (Sumber: Data Internal PT Taspen)

(5)

5 1.1.5 Bidang Usaha PT Taspen

PT Taspen bergerak di bidang asuransi tabungan hari tua dan dana pensiun bagi ASN dan Pejabat Negara. Taspen menyelenggarakan Jaminan Sosial Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pejabat Negara yaitu Program Tabungan Hari Tua (THT), Program Pensiun, Program JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian).

1.2 Latar belakang penelitian

Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Sumber daya manusia menempati posisi strategis dalam suatu organisasi, maka dari itu sumber daya manusia harus dikelola secara efektif dan efisien sehingga mempunyai tingkat hasil daya guna yang tinggi (Pojoh et al : 2014). Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berperan dalam suatu organisasi atau pemerintahan dalam memberikan pelayanan karena SDM merupakan penggerak jalannya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi perlu memiliki pegawai / karyawan yang berkualitas serta mempuyai semangat dan loyalitas yang tinggi. (Djoharam et al : 2014).

Menurut Moeheriono (2009:61) kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkatan pencapaian yang dapat diraih oleh seorang karyawan dalam organisasi atau perusahaan dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi atau perusahaan. Menurut mangkunegara (2005:67) kinerja ialah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan Suwatno dan Priansa (2011:196) menyatakan kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja atau hasil dari unjuk kerja. Tingkatan keberhasilan seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya disebut tingkat kinerja. Jika seorang karyawan memiliki tingkatan kinerja yang tinggi maka produktivitasnya juga akan tinggi.

(6)

6

PT Taspen Kantor Utama Bandung menerapkan penilaian setiap tahun untuk semua karyawan. Berikut adalah data kinerja organisasi di PT Taspen:

Tabel 1.1

Kinerja PT Taspen Tahun 2015-2017 (Dalam Milyar Rupiah)

Pendapatan 2015 2016 2017

Pembayaran Klaim THT 4.282,65 7.099,67 8.416,75 Pembayaran Manfaat

Pensiun

43,24 63,93 63,16

Pembayaran Klaim Jaminan Kecelakaan (JKK)

0,54 8,12 27,73

Pembayaran Klaim Jaminan Kematian (JKM)

44,13 752,07 890,36

(Sumber : Annual Report Taspen 2017 )

PT Taspen menilai kinerja organisasi karyawannya dilihat berdasarkan pendapatan dari hasil setiap jenis pekerjaan yang dilakukan yakni dari pekerjaan pembayaran klaim THT, pembayaran manfaat pensiun, pembayaran jaminan kecelakaan (JKK), dan pembayaran klaim jaminan kematian (JKM) oleh setiap customer. Dari Tabel 1.1 dapat di lihat bahwa kinerja organisasi karyawan PT Taspen dari tahun 2015 hingga 2017 dari setiap jenis pekerjaan setiap tahunnya selalu meningkat dimana pembayaran Klaim THT mengalami peningkatan dari tahun 2015 hingga 2017 dimana pada tahun 2017 adalah sebesar 8.416,75 Milyar Rupiah kemudian mengalami peningkatan kinerja dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2016 hanya sebesar 7.099,67 Milyar Rupiah dan pada .tahun 2015 sebesar 4.282,65 Milyar Rupiah. Sedangkan dalam hal Pembayaran Manfaat Pensiun pada grafik mengalami kinerja yang

(7)

7

fluktuatif dari tahun 2015 hingga 2017 dimana pada tahun 2017 adalah 63,16 Milyar Rupiah kemudian pada tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni pada tahun 2016 adalah sebesar 63,93 Milyar Rupiah dan pada tahun 2015 adalah sebesar 43,24 Milyar Rupiah. Selanjutnya kinerja Pembayaran Klain Jaminan Kecelakaan (JKK) mengalami peningkatan dari tahun 2015-2017 dimana pada tahun 2015 hanya sebesar 8,12 Milyar Rupiah kemudian meningkat pada tahun 2016 mengalami peningkatan yaitu sebesar 8,12 Milyar Rupiah dan terus meningkat pada tahun 2017 sebesar 27,73 Milyar Rupiah. Selanjutnya pada kinerja Pembayaran Klaim Jaminan Kematian (JKM) juga mengalami peningkatan setiap dari tahun 2015-2017 dimana pada tahun 2015 adalah sebesar 44,13 Milyar Rupiah, lalu mengalami peningkatan pada tahun 2016 adalah sebesar 752,07 Milyar Rupiah dan terus meningkat di tahun 2017 sebesar 890,36 Milyar Rupiah. Pada PT Taspen kinerja organisasinya selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, akan tetapi jika dilihat perbandingan kinerja dari setiap jenis pekerjaannya masih belum merata di mana pada jenis pekerjaan pembayaran THT jauh lebih tinggi kinerjanya yaitu mencapai 8.416,75 Milyar Rupiah sedangkan jenis pekerjaan lainnya seperti pembayaran manfaat pensiun hanya mencapai 63,16 Milyar Rupiah, pembayaran klaim jaminan kecelakaan (JKK) 27,73 Milyar Rupiah, kemudian Pembayaran Klaim Jaminan Kematian (JKM) 890,36 Milyar Rupiah.

PT Taspen menyadari bahwa pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mencapai kesuksesan dan keberhasilan perusahaan. Untuk itu, dalam menjalin hubungan baik dengan SDM, manajemen PT Taspen menggunakan berbagai metode yang diperkirakan akan berdampak positif bagi karyawan. Menurut Simamora (1997 : 3) manajemen adalah proses pendayagunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dimaksud adalah yang melibatkan organisasi, arahan, koordinasi dan evaluasi orang – orang guna mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut.

(8)

8

Kemudian dilanjutkan menurut Sinambela (2016 : 7) manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Karena sumber daya manusia yang dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis.

Schiemann (2011:30) menyatakan bahwa harus ada suatu Employee Engagement yang merupakan salah satu faktor dari SDM untuk membawa perusahaan pada keberhasilan jika dapat dikelola dengan baik dan konsisten. Employee engagement menjadi topik yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir terkait kinerja karyawan. Menurut Schiemann (2011 : 221), secara garis besar terdapat tiga unsur di dalam Employee Engagement yaitu: kepuasan, komitmen dan advokasi. Kepuasan karyawan terlihat dari seberapa kuat perusahaan mengikat seorang karyawan sehingga kebutuhan karyawan bisa dipenuhi oleh perusahaan, secara tidak langsung berdampak kepada komitmen karyawan untuk tetap berada dan loyal terhadap perusahaan, dan tidak menutup kemungkinan seorang karyawan bersedia membela perusahaannya terhadap perusahaan lainnya sebagai tempat yang baik untuk bekerja. Menurut Marciano (2010 : 42) seseorang pekerja yang engaged akan berkomitmen terhadap tujuan, menggunakan segenap kemampuannya untuk menyelesaikan tugas, menjaga perilakunya saat bekerja, memastikan bahwa dia telah menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan tujuan dan bersedia mengambil langkah perbaikan atau evaluasi jika memang diperlukan. kemudian menurut Mathis dan John (2001 : 100), seseorang yang tidak puas akan pekerjaannya atau kurang mempunyai komitmen pada organisasi akan otomatis menarik diri dari organisasi baik melalui ketidakhadiran ataupun keluar masuk karyawan (turnover). Marciano (Akbar, 2013:11) menyatakan bahwa employee engagement memiliki beberapa keuntungan yaitu meningkatkan produktivitas, meningkatkan

(9)

9

keuntungan, menambah efisiensi, menurunkan turnover, mengurangi ketidakhadiran, mengurangi penipuan, meningkatkan kepuasan konsumen, mengurangi kecelakaan kerja dan meminimalkan keluhan karyawan. Marciano (Akbar, 2013:11) juga menyatakan bahwa employee engagement dapat mengurangi tingkat absensi karyawan.

Kemudian berikut data absensi karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Bandung selama tiga periode yakni dari tahun 2015 hingga tahun 2107 yang tertera pada Tabel 1.2:

Tabel 1.2

Absensi karyawan PT. Taspen (persero) Tahun 2015-2017

Tahun Jumlah Karyawan (orang) Total Terlambat Total Pulang Cepat Total Tanpa Kabar Total Izin Total Absensi

2015 66 506 kali 53 kali 22 kali 43 kali 624 kali 2016 64 600 kali 65 kali 23 kali 39 kali 727 kali 2017 51 556 kali 58 kali 23 kali 32 kali 669 kali

Sumber: PT Taspen (persero) Kantor Cabang Utama Bandung

Tabel 1.3

Jumlah Hari Kerja Karyawan Tahun 2015-2017 Tahun

Bulan

2015 (hari) 2016 (hari) 2017 (hari)

Januari 19 22 21 Februari 19 20 20 Maret 24 21 22 April 21 21 18 Mei 17 17 20 Juni 21 23 16 Juli 18 16 19 Agustus 20 22 22 September 21 21 19 Oktober 21 21 23 November 21 22 22 Desember 21 25 18 Jumlah 243 251 240 (kemenkopmk.go.id)

(10)

10 Tabel 1.4

Persentase absensi karyawan PT. Taspen (persero) Tahun 2015-2017 Tahun Jumlah

Karyawan (orang)

Persentase absensi

2015 66 Total absen 624 / (243 hari kerja × 66 karyawan) = 0,039 atau 3,9% 2016 64 Total absen 727 / (251 hari kerja ×

64 karyawan) = 0,045 atau 4,5% 2017 51 Total absen 669 / (240 hari kerja ×

51 karyawan) = 0,054 atau 5,4%

Dari Tabel 1.4 dapat di lihat bahwa persentase absensi di dapat dari total absensi karyawan di PT Taspen KCU Bandung dibagi dengan total hari kerja karyawan satu tahun dikali jumlah karyawan pada satu tahun tersebut. Kemudian dari hasil absensi tersebut dapat dilihat bahwa masih terdapat karyawan yang tidak hadir, dimana pada tahun 2015 total absen karyawan adalah 624 kali atau 3,9% dari seluruh karyawan, namun pada tahun 2016 mengalami peningkatan dalam hal keterlambatan, pulang cepat, dan tanpa kabar tetapi mengalami penurunan dalam hal izin dimana total keseluruhan adalah sebesar 727 kali atau 4,5% dari semua karyawan. Dan pada tahun 2017 terjadi penurunan dalam hal keterlambatan, cepat pulang dan izin dengan total absen sebesar 669 kali atau 5,4%. Maka dapat diketahui bahwa total absen dalam hal keterlambatan, pulang cepat, izin dan tanpa kabar dari tahun 2015 hingga 2017 di PT. Taspen Kantor Cabang Utama Bandung masing-masing belum memenuhi 100% kehadiran. Dari hasil wawancara yang di lakukan dengan kepala bagian HRD di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung bahwa setiap karyawan yang terlambat dan pulang cepat akan dikenakan denda sebanyak 4% dari gaji.

(11)

11

Utama (2001 : 93) mengungkapkan jika rata-rata tingkat absensi 2-3% per bulan masih dianggap baik, absensi 2-3% ke atas menunjukkan disiplin kerja yang buruk didalam suatu perusahaan.

Kemudian berdasarkan wawancara yang di lakukan dengan kepala bagian HRD bahwa PT Taspen Cabang Utama Bandung memiliki tingkat turnover yang rendah dan berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa pada tahun 2015 hingga 2017 tidak ada karyawan yang meninggalkan perusahaan.

PT Taspen merupakan perusahaan yang berkomitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik yang melebihi harapan para peserta dalam mengelola Jaminan Sosial bagi Aparatur Sipil Negara melalui program pensiun, program tabungan hari tua, program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan program kematian (JKM). PT Taspen memberikan pelayanan kelas dunia melalui perolehan sertifikasi ISO 9001:2008 untuk produk layanan klaim maksimal satu jam dengan dukungan data yang akurat untuk program tabungan hari tua dan program pensiun, PT Taspen membuktikan bahwa layanan yang cepat dan tepat merupakan suatu kewajiban bagi perseroan untuk tetap menjaga kualitas pelayanan.

PT Taspen juga merupakan satu-satunya BUMN yang berada dalam jajaran top 40 dalam kompetisi inovasi layanan publik (SiNoVik) yang diselenggarakan oleh kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi biograsi (kemenpar-RB). Selain itu PT Taspen juga berada pada posisi empat puluh besar melalui layanan klaim otomatis, dan layanan 1 jam, serta inovasi Taspen lainnya. Dari hasil wawancara dengan Kepala Bagian HRD PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung bahwa PT Taspen Kantor Cabang Bandung merupakan kantor cabang yang berpendapatan tinggi dibandingkan dengan kantor cabang daerah bandung lainnya. Untuk itu penulis melakukan penelitian di ruang lingkup yang lebih kecil. yaitu Kantor Cabang Utama Bandung.

(12)

12

Berdasarkan uraian dan gejala di atas, Employee Engagement merupakan topik yang menarik untuk diangkat dalam penelitian ini, dimana Employee Engagement dapat menjadi faktor yang menentukan tingkat kinerja karyawan di PT. Taspen Kantor Cabang Utama Bandung. Untuk itu penulis tertarik mengambil judul penelitian yaitu “Pengaruh Employee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung)”

1.3 Perumusan masalah

Employee Engagement merupakan salah satu faktor dari sumber daya manusia atau human capital yang akan menentukan keberhasilan jika dapat dikelola dengan baik secara konsisten. Seorang pekerja yang engaged akan berkomitmen terhadap tujuan, menggunakan segenap kemampuannya untuk menyelesaikan tugas, menjaga perilakunya saat bekerja, memastikan bahwa dia telah menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan tujuan dan bersedia mengambil langkah perbaikan atau evaluasi jika memang diperlukan. Salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan adalah kinerja karyawan, dimana kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh Employee Engagement terhadap perusahaan. Namun di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung masih belum mengetahui secara pasti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sehingga untuk meningkatkan performansi di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung diperlukan formulasi yang tepat untuk mengontrol dan mengukur kinerja karyawan. 1.4 Pertanyaan Penelitian

1. Seberapa tinggi employee engagement yang ada di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung ?

2. Seberapa tinggi kinerja karyawan yang ada di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung ?

3. Apakah employee engagement berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung ?

(13)

13 1.5 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa tinggi employee engagement yang ada di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung

2. Untuk mengetahui seberapa tinggi kinerja pegawai yang ada di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung

3. Untuk mengetahui apakah employee engagement berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung

1.6 Manfaat penelitian 1.6.1 Aspek Teoritis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi pengembangan ilmu di bidang manajemen sumber daya manusia terutama mengenai pengaruh Employee Engagement terhadap kinerja karyawan pada PT. Taspen Kantor Cabang Utama Bandung serta dapat dijadikan referensi dalam penelitian di masa yang akan datang.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dengan menjadikan penelitian ini sebagai bahan informasi, acuan dan referensi maupun menambah ilmu baru bagi peneliti yang mungkin dalam penelitian lain tidak menggunakan variable Employee Engagement maupun kinerja dibidang sumber daya manusia. Sehingga dimasa yang akan dating peneliti selanjutnya dapat memperdalam penelitiannya

1.6.2 Aspek Praktis a. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam hal pemanfaatan sumber daya manusia dan penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga

(14)

14

perusahaan dapat membuat kebijakan dalam hal mempertahankan atau memperbaiki employee Engagement karyawan khususnya di PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung maupun perusahaan sejenis lainnya

b. Bagi akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta untuk mengevaluasi sejauh mana sistem pendidikan yang telah dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini tetap pada tujuan yang telah ditentukan, penulis membuat batasan dan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi Penelitian penulis adalah PT Taspen Kantor Cabang Utama yang berada di Jln. PH.H. Mustofa No.78, Cikutra, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat dan Objek Penelitiannya adalah karyawan PT Taspen Kantor Cabang Utama Bandung.

1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak perencanaan hingga selesainya laporan selama tiga bulan mulai akhir Januari hingga pertengahan april tahun 2019.

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan

(15)

15

penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai Teori-teori terkait penelitian dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai Karakteristik Penelitian, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan sumber data,validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data dan pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan, pengolahan data, analisis dan pembahasan mengenai employee engagement, kinerja pegawai, serta pengaruh employee engagement terhadap kinerja pegawai.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, peneliti menjelaskan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dalam kaitannya dengan permasalahan yang telah di identifikasikan.

Referensi

Dokumen terkait

Disiplin kerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak

Abad XXI sebagai era globalisasi merupakan era perubahan, atau era yang mau tak mau menuntut adanya perubahan. Perubahan kadang muncul sebagai suatu paradoks dalam

1) Manfaat bagi Kepala LPMP : Hasil penelitian dapat di jadikan sebagai pedoman dalam pengembangan tentang budaya kerja serta kinerja pegawai sehingga

Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas

Memang tidak semua siswa mempunyai perangkat mobile untuk mengakses Digital Magazine ini, namun Digital Magazine masih mampu berjalan baik dan tetap interaktif

Untuk mengetahui tingkat produktivitas yang dicapai, berikut disajikan tabel mengenai detail pekerjaan karyawan PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana

Berdasarkan uraian yang telah disajikan sebelumnya, penulis tertarik untuk menuangkan tema penelitian ke dalam rumusan judul sebagai berikut: “Pengaruh Kompetensi, Motivasi,

Pemrograman linier merupakan suatu cara untuk menyelesaikan persoalan atau masalah sumber daya yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang bersaing dengan cara