• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP-COMBUSTIO.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP-COMBUSTIO.docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

LUKA BAKAR (COMBUSTIO)

LUKA BAKAR (COMBUSTIO)

DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH :

DESI

DESI AFYAAFYATITI P17420213047 P17420213047

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

201 201

(2)

KONSEP DASAR 

LUKA BAKAR (COMBUSTIO)

A! PENGERTIAN

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas pada tubuh, panas dapat dipindahkan oleh hantaran/radiasi electromagnet (Brunner & Suddarth, 2002).

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan aringan yang disebabkan kontrak dengan sumber panas seperti api, air, panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (!oenaar, 2002).

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan aringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. "erusakan aringan yang disebabkan api dan koloid (misalnya bubur panas) lebih berat dibandingkan air panas. Ledakan dapat menimbulkan luka bakar dan menyebabkan kerusakan organ. Bahan kimia terutama asam menyebabkan kerusakan yang hebat akibat reaksi aringan sehingga teradi diskon#igurasi aringan yang menyebabkan gangguan proses  penyembuhan. Lama kontak aringan dengan sumber panas menentukan luas dan kedalaman kerusakan aringan. Semakin lama $aktu kontak, semakin luas dan dalam kerusakan aringan yang teradi (!oenadat, 200%).

ari beberapa penggertian diatas dapat disimpulkan bah$a luka bakar  adalah kerusakan atau kehilangan aringan yang disebabkan oleh kontak  dengan sumber panas yang tinggi seperti api, air, panas, listrik, bahan kimia, radiasi.

B! ETIOLOGI

'enyebab luka bakar yang paling sering secara umum adalah  . "ontak dengan nyala api

2. "ontak dengan bahan cair /padat yang panas %. "ontak dengan bahan kimia

(3)

*. "ontak langsung dengan bahan kimia +. "ontak dengan arus listrik yang tinggi . Sinar -ltraiolet (Sengatan sinar matahari ) C! KLASIFIKASI LUKA BAKAR 

. Berat /"ritis

 eraat  dengan luas lebih dari 2+.

 eraat  dengan luas lebih dari 0 dan terdapat dimuka, kaki

dan tangan .

 Luka bakar disertai trauma alan na#as atau aringan lunak atau

#raktur 

 Luka bakar akibat listrik 

2. Sedang

 eraat  dengan luas +12+

 eraat  dengan luas kurang dari 0 kecuali muka, kaki dan

tangan %. ingan

 eraat  dengan luas kurang dari 2+  eraat  dengan luas kurang dari 2

D! LUAS LUKA BAKAR 

'erhitungan berdasarkan rule o# mines $allact

 "epala dan leher 3

 4kstremitas atas 253 (kiri ,kanan )  'aha dan betis kaki *53

 'erineum dan genatalia 

E! KEDALAMAN LUKA BAKAR  . eraat  (Super#isial )

Luka hanya terbatas epidermis dengan tanda kemerahan pada kulit akan sembuh dalam $aktu +16 hari.

(4)

2. eraat  (Luka bakar dermis )

Luka mencapai dermis tapi masih ada demen epitel yang tersisa seperti epitel basal, kelenar sebasea, kelenar keringat dan #olikel rambut. 7anda luka pada deraat  luka lebih pucat dari deraat , karena adanya iritasi uung syara# sensori, uga timbul bola berisi cairan eksudat yang keluar  karena permeabilitas dinding yang meninggi. Luka deraat  dibedakan menadi

a. eraat  dangkal

"erusakan mengenai super#isial dan dermis ,penyembuhan secara spontan dalam 01* hari .

 b. eraat  dalam

"erusakan hampir semua bagian dermis ,subyekti# merasakan nyeri .'enyembuhan lebih lama tergantung dari yang dimiliki kemampuan memproduksi sel1sel."ulit luka sembuh biasanya dalam lebih dari   bulan .

%. eraat 

!eliputi seluruh kedalaman kulit, mungkin subkutis atau organ yang lebih dalam, karena tidak ada elemen epitel yang hidup maka diperlukan cangkok kulit. 8ambaran luka bakar deraat  adalah luka bakar $arna keputihan, tidak ada nyeri.

F! MANIFESTASI KLINIS K"#$%$&$'  #"$*$+ %,-$ .$-$ B$/$' -,%+ $'/ +"-"'$ G"*$%$ P"'$&%$' %,-$ P"*$%$'$' -""&.,$' eraat satu (super#icial) 7ersengat matahari 4pidermis, tidak sampai  pada daerah dermis. "esemutan 9iperestesia (supersensitie) asa nyeri !emerah, menadi putih  bila ditekan !inimal atau "esembuhan lengkap dalam  minggu 'engelupasan kulit

(5)

7erkena api dengan intensitas rendah Sering disebut epidermal  burn mereda bila didinginkan tanpa edema eraat dua ('artial 7hickness) 7ersiram air  mendidih 7erbakar oleh nyala api 4pidermis dan bagian dermis  :yeri 9iperestesia Sensiti# terhadap udara yang dingin !elepuh dasar  luka berbintik1  bintik merah, epidermis retak,  permukaan luika  basah 4dema "esembuhan dalam 21% minggu 'embentukan  parut&depigmentasi n#eksi dpt mengubahnya md deraat tiga eraat tiga (;ull 7hickness) 7erbakar  nyala api 7erkena cairan mendidih dalam $aktu yang lama 7ersengat arus listrik  4pidermis, keseluruhan dermis dan kadang1 kadang  aringan subkutan 7idak terasa nyeri Syok  9ematuria&kem ungkinan hemolisis "emungkinan terdapat luka masuk dan keluar (pada luka baker   listrik) "ering, luka  baker ber$arna  putih seperti  bahan kulit atau

gosong "ulit retak   dengan bagian lemak yang nampak  4dema 'embentukan esker  iperlukan  pencangkokan 'embentukan  parut&hilangnya kontur  serta #ungsi kulit

9ilangnya ari tangan atau ekstremitas dapat teradi

(6)

<edera termis dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sampai syok yang dapat menimbulkan asidosis nekrosis tubular akut dan dis#ungsi serebral, kondisi1kondisi ini diumpai pada kontak a$al /akut/syok yang biasanya berlangsung sampai 62 am pertama .

engan kehilangan kulit sebagai pelindung luka sangat mudah terin#eksi, selain itu kehilangan kulit yang luas teradi penguapan cairan tubuh yang berlebihan, penguapan cairan ini disertai protein dan energi sehingga teradi gangguan katabolisme aringan nekrosis yang ada melepas toksin yang dapat menimbulkan sepsis yang menyebabkan dis#ungsi dan gangguan #ungsi organ1organ tubuh seperti hepar dan paru. eaksi yang berkepanangan akibat luka bakar menyebabkan kerapuhan aringan dan struktur1struktur #ungsional. "ondisi ini menyebabkan parut yang tidak beraturan, kontraktur, de#ormitas sendi, dsb.

H! PATHWAY

;aktor 'enyebab

(7ermal, "imia, Listrik, adiasi)

"eracunan "arbondioksida Luka Bakar  

"erusakan 'eningkatan 'ermebilitas

=aringan 'embuluh arah

"ematian Sel -dema

9ipoolemia & 9emokonsentrasi

 :yeri

Bersihan =alan :apas 7idak 4#ekti# 

esiko 7inggi n#eksi

"ekurangan >olume <airan

(7)

I! PEMERIKSAAN PENUN5ANG a. L4 mengkai hemokonsentrasi.

 b. 4lektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan biokimia. niterutama penting untuk memeriksa kalium terdapat peningkatan dalam 2* ampertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti antung.

c. 8as1gas darah arteri (8?) dan sinar @ dada mengkai #ungsi pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap.

d. B-: dan kreatinin mengkai #ungsi ginal.

e. -rinalisis menunukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka bakar ketebalan penuh luas.

#. Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.

g. "oagulasi memeriksa #aktor1#aktor pembekuan yang dapat menurun  pada luka bakar masi#.

h. "adar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap. i. complete blood cell count (<B<)

 . blood urea nitrogen (B-:), k. serum glucose

l. elektrolit

m. arterial blood gases n. serum protein o. albumin  p. urine cultures A. urinalysis r. pembekuan darah s. pemeriksaan serikal t. kultur luka 5! PENATALAKSANAAN

a. Lakukan resusitasi dengan memperhatikan alan napas (airway),  pernapasan (breathing ) dan sirkulasi (circulation).

 b. 'eriksa alan napas.

c. Bila diumpai obstruksi alan napas, buka alan napas dengan  pembersihan alan napas ( suction dan lain sebagainya), bila perlu

lakukan trakeostomi atau intubasi. d. Berikan oksigen.

e. 'asang intraena line untuk resusitasi cairan, berikan cairan ringer  laktat untuk mengatasi syok.

(8)

#. 'asang pemantau tekanan ena sentral (central venous pressure/CVP ) untuk pemantauan sirkulasi darah, pada luka bakar ekstensi#.

i. 'eriksa cedera seluruh tubuh secara sistematis untuk menentukan adanya cedera inhalasi, luas dan deraat luka bakar. engan demikian  umlah dan enis cairan dapat yang diperlukan untuk resusitasi dapat ditentukan. 7erapi cairan lebih diindikasikan pada luka bakar deraat 2 dan % dengan luas 2+, atau pasien tidak dapat minum. 7erapi cairan dapat dihentikan bila masukkan oral dapat menggantikan parenteral.

K! KOMPLIKASI . Septikemia 2! 'neumonia 3! 8agal ginal akut 4! e#ormitas

! "ontraktur 6! ekubitus

7! Sindrom kompartemen ! leus paralitik

(9)

3.

10! ASUHAN KEPERAWATAN 11! PADA PASIEN LUKA BAKAR  2.

%.

A! PENGKA5IAN

*. !enurut ?ri# !utaAAin (20) 9al1hal yang perlu dikai pada  pasien dengan luka bakar adalah sebagai berikut

a. ;ase darurat luka bakar 

) 'era$atan menginentaris data1data melalui petugas luar rumah sakit (petugas penyelamat atau petugas ga$at darurat)

2) Bila pasien mampu berbicara lakukan pertanyaan tentang proses dan mekanisme cedera secara ringkas dan cepat.

 b. 7anda17anda >ital (77>)

) !elakukan pemeriksaan secara sering. 2) Status respirasi, suhu dipantau ketat.

%) enyut nadi apikal, karotid, dan #emoral diealuasi.

*) 'emantauan antung dilakukan bila memiliki ri$ayat penyakit antung. c. i$ayat "esehatan

) i$ayat luka bakar. 2) i$ayat alergi.

%) i$ayat imunisasi tetanus.

*) i$ayat medis serta bedah masa lalu. d. ntake dan Cutput

) ipantau dengan cermat dan diukur tiap satu am.

2) !encatat umlah urine yang pertama kali keluar ketuka dipasang kateter untuk menentukan #ungsi ginal dan status cairan sebelum  pasien mengalami luka bakar. -rine kemerahan menunukkan adanya

hemokromogen dan mioglobulin karena kerusakan otot. e. 'engkaian ;isik 

) 9ead to toe.

2) Ber#okus pada tanda dan geala, cedera atau komplikasi yang timbul. #. 'engkaian Luas Bakar 

) !engidenti#ikasi daerah1daerah luka bakar terutama deraat  dan . 2) -kuran , $arna, bau, eskar, eksudat, pembentukkan abses, perdarahan,

 pertumbuhan epitel, penampakkan aringan granulasi pada luka bakar. g. 'engkaian :eurologik 

) Ber#okus pada tingkat kesadaran 2) status #isiologik 

(10)

%) tingkat nyeri *) kecemasan +) perilaku

) pemahaman pasien dan keluarga terhadap cedera serta penanganannya +.

B! DIAGNOSA KEPERAWATAN

. Bersihan alan napas tidak e#ekti# b.d. keracunan karbon monoksida atau cedera inhalasi

2. :yeri (akut) b.d. luka bakar 

%. "ekurangan olume cairan b.d. peningkatan permeabilitas pembuluh darah.

*. esiko in#eksi b.d. cedera luka bakar. .

C! INTER8ENSI 1! D9 I

6. Bersihan alan napas tidak e#ekti# b.d. keracunan karbon monoksida atau cedera inhalasi

D. 7uuan Bersihan alan napas e#ekti#  3. :C< espiratory status entilasi 20.

2. "ritera 9asil

1 !endemonstrasikan batuk e#ekti#  1 !enunukkan alan napas yang paten

1 !ampu mengidenti#ikasi dan mencegah #aktor yang menghambat  alan napas

1 7idak ada dipsneu

22. Skala  E 7idak dilakukan 2%. 2 E =arang dilakukan 2*. % E "adang dilakukan 2+. * E Sering dilakukan 2. + E Selalu dilakukan 26. :< ?ir$ay !anaemen

(11)

a. Buka alan napas

2D. asional  mempermudah respirasi

 b. 'osisikan pasien untuk memaksimalkan entilasi 23. asional  agar oksigen masuk optimal

c. 'asang mayo bila perlu

d. Lakukan #isioterapi dada bila perlu e. "eluarkan sekret dengan batuk/suction #. "olaborasi 'emberian oksigen yang tepat %0.

2! D9 II

%. :yeri (akut) b.d. luka bakar  %2. 7uuan :yeri berkurang/hilang %%. :C< "ontrol :yeri

%*. "riteria 9asil

1 !engenali #aktor penyebab 1 !engenali tanda dan geala 1 !enggunakan metode relaksasi 1 !engenali lamanya obat sakit 1 !elaporkan nyeri terkontrol %+. Skala  E 7idak dilakukan %. 2 E =arang dilakukan %6. % E "adang dilakukan %D. * E Sering dilakukan %3. + E Selalu dilakukan *0. :< !anaemen :yeri

a. "ai intensitas, lokasi, karakterisktik, durasi nyeri.

*. asional  untuk mengetahui karakteristik dan lokasi nyeri  b. Cbserasi isyarat non erbal dari ketidaknyamanan

*2. asional  untuk mengetahui respon nyeri pasien c. "ai pengalaman nyeri

(12)

*%. asional  untuk mengkai perbandingan skala nyeri pasien saat ini dan masa sebelumnya

d. ?arkan teknik relaksasi yang tepat. **. asional  untuk mengurangi nyeri e. "olaborasi Beri analgetik yang tepat

*+. asional  untuk mengurangi nyeri *.

3! D9 III

*6. "ekurangan olume cairan b.d. peningkatan permeabilitas  pembuluh darah.

*D. 7uuan olume cairan seimbang *3. :C< "eseimbangan <airan +0. "riteria 9asil

1 77> dalam batas normal

1 "eseimbangan intake dan output 2* am 1 BB stabil

1 7idak haus berlebih

1 "elembaban kulit dalam batas normal +. Skala  E 7idak menunukkan

+2. 2 E =arang menunukkan +%. % E "adang menunukkan +*. * E Sering menunukkan ++. + E Selalu menunukkan +. :< !anaemen <airan a. !onitor BB/hari

+6. asional  untuk memantau adanya penurunan BB  b. 'ertahankan intake dan output yang akurat

+D. asional  agar ada keseimbangan output dan input c. !onitor 77>

+3. asional  untuk mengetahui keadaan umum pasien d. !onitor turgor kulit

(13)

0. asional  untuk mengetahui status pemenuhan cairan pasien .

4! D9 I8

2. esiko in#eksi b.d. cedera luka bakar.

%. 7uuan 7idak teradi in#eksi/in#eksi berkurang (hilang) *. :C< isk <ontrol

+. "riteria 9asil

1 "lien bebas dari tanda dan geala in#eksi

1 !endiskripsikan kemampuan untuk mencegah in#eksi 1 =umlah leukosit dalam batas normal

. Skala  E 7idak menunukkan 6. 2 E =arang menunukkan D. % E "adang menunukkan 3. * E Sering menunukkan 60. + E Selalu menunukkan 6. :< n#ection <ontrol

a. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 62. asional  untuk mencegah in#eksi

 b. 'ertahankan teknik isolasi

6%. asional  untuk mencegah in#eksi c. Batasi pengunung bila perlu

d. nstruksikan pada pengunung agar cuci tangan saat dan setelah  berkunung.

6*. asional  untuk mencegah in#eksi e. "olaborasi Beri antibiotik yang tepat. 6+. D! E8ALUASI 76! D 77! K+"$ H$% 7! S -$ %$

(14)

63. 

1 !endemonstrasikan batuk e#ekti#  1 !enunukkan alan napas yang paten 1 !ampu mengidenti#ikasi dan mencegah

#aktor yang menghambat alan napas 1 7idak ada dipsneu

D0. * D. * D2. * D%. D*. * D+. 

1 !engenali #aktor penyebab 1 !engenali tanda dan geala 1 !enggunakan metode relaksasi 1 !engenali lamanya obat sakit 1 !elaporkan nyeri terkontrol

D. * D6. * DD. * D3. * 30. * 3.  1 77> batas normal

1 "eseimbangan intake dan output 2* am 1 BB stabil

1 7idak haus berlebih

1 "elembaban kulit dalam batas normal

32. * 3%. * 3*. * 3+. * 3. * 36. 

1 "lien bebas dari tanda dan geala in#eksi 1 !endiskripsikan kemampuan untuk

mencegah in#eksi

1 =umlah leukosit dalam batas normal

3D. * 33. * 00. 0. * 02.

0%.

0*.

0+.

0.

107! DAFTAR PUSTAKA 0D.

(15)

03. ?ri# !uttaAin. 20. ?suhan "epera$atan 8angguan Sistem ntegumen. =akarta. Salemba !edika

0. Brunner & Suddart. 2002. Buku ?ar "epera$atan !edikal Bedah. >ol %. =akarta 48<

. =udith !. Filkinson. & :ancy . ?hern,(202), iagnosa "epera$atan  :anda :< :C<, =akarta, 48<

2. !oenadat G. 200%. Luka bakar. 4disi 2. =akarta Balai 'enerbit ;"-H 200%

%. :?:? nternational. 202. :ursing iagnoses  e#initions & <lassi#ications 202120*. =akarta  48<

Referensi

Dokumen terkait

Setelah beredarnya film Ada Apa Dengan Cinta, beberapa film drama romantis yang terkenal diantaranya Eiffel I’m in Love diproduksi tahun 2003, Heart diproduksi tahun

Pembukaan konsentrasi Pariwisata Perhotelan ini karena ada beberapa kajian pemikiran yaitu ; (1) diprediksi satu waktu tidak akan ada lagi calon mahasiswa yang akan masuk

We’re really appreaciate mother’s effort, patient and her hard work to conserve the family’s happiness.. My mother is an indispensable part of my

Lamun mempunyai berbagai peranan bagi kehidupan dan penghidupan ikan yaitu, sebagai daerah asuhan dan perlindungan, sebagai makanan ikan-ikan itu sendiri dan sebagai

Karet kopolimerisasi radiasi monomer stiren yang berasal dari lateks kebun, pada dosis iradiasi 10 kGy, laju dosis 5 kGy/jam, mengandung residu stiren antara 69,7 ppm sampai

Dalam upaya kesehatan secara umum berbagai program kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 telah mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM), namun beberapa program

Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai hutang yang sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang