• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN DI WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN DI WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN

DI WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Teguh Achmad Pane*, Marlon Sihombing** dan H.B. Tarmizi**

*Alumni PWD SPs USU

**Dosen FISIP/FE/PWD SPs USU

Abstract: Regional development is an attempt to stimulate the socio-economic

development, to minimize inter-regional disparities, and to preserve the living environment in a region. Regional development is very much needed because the socio-economic condition, culture, and geograpy of one region are very much different from the others. Basically, regional development must be adjusted to the condition, potential, and problems of the region concerned. The purpose of this study was to find out the role of service centers in the regional development, land use, and job opportunity in Serdang Bedagai District. The data obtained were analyzed through simple linear regression analysis. The result of this study showed that according to public perception the service center development played a positive role in regional development, land use, and job creation. Simultaneously.

Abstrak: Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan

sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya, geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya pengembangan wilayah harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan permasalahan wilayah bersangkutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pusat-pusat pelayanan terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai, mengetahui peranan pusat-pusat pelayananan terhadap pemanfaatan ruang di Kabupaten Serdang Bedagai dan mengetahui peranan pusat-pusat pelayanan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dengan variabel independen yaitu pusat-pusat pelayanan dan variabel dependen yaitu pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi masyarakat terkait dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan, berperan positif terhadap pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan. Pengembangan pusat-pusat pelayanan juga secara simultan dan parsial memiliki peran yang signifikan terhadap pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Kata kunci: Pengembangan Wilayah, Pusat-pusat Pelayanan, Kabupaten Serdang

Bedaga

PENDAHULUAN

Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya, geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya pengembangan wilayah harus

disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan permasalahan wilayah bersangkutan.

Perencanaan pengembangan wilayah adalah perencanaan yang merumuskan atau menyusun strategi pengembangan/pembangunan wilayah untuk masa yang akan datang (Pacione, 1988: 1). Suatu wilayah dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan yang terdapat pada wilayah tersebut. Adapun aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan suatu

(2)

wilayah terdiri atas aspek fisik, sosial, ekonomi, sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah tersebut, selain itu perkembangan suatu wilayah dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut maka perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut agar dapat diketahui potensi yang terdapat di Wilayah tersebut yang dapat dimanfaatkan dengan efisien dan efektif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah tersebut, serta mengurangi kesenjangan yang terjadi antara bagian wilayah yang satu dengan yang lainnya.

Konsep perkembangan wilayah di Indonesia dikembangkan pula oleh Poernomosidi Hadjisarosa melalui pendekatan satuan-satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Setiap SWP didukung oleh kota-kota yang berhirarki pada satuan wilayah maupun secara keseluruhan pada ruang nasional. Pendekatan ini pada akhirnya sangat mewarnai penentuan orde kota dan hirarki jalan dalam wilayah nasional (Riyadi, 2002: 55).

Kecenderungan perkembangan wilayah di Indonesia pada umumnya secara keseluruhan dapat dilihat bahwa pertumbuhan wilayah Bagian Barat lebih berkembang dibandingkan dengan perkembangan wilayah Bagian Timur Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana di bagian wilayah Barat lebih memadai dibandingkan Bagian Timur sehingga lebih menunjang terhadap perkembangan wilayah Bagian Barat, dimana aktivitas perekonomian lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Timur, sehingga dapat dikatakan perkembangan wilayah Indonesia secara keseluruhan terdapat kesejangan antara wilayah Bagian Barat dengan wilayah Bagian Timur.

Salah satu wilayah Bagian Barat Indonesia adalah Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan kebijakan ruang Provinsi Sumatera Utara tujuan strategi pengembangan yang akan dicapai adalah pemerataan pembangunan antar daerah, yaitu di arahkan untuk memperbaiki kondisi daerah yang belum berkembang serta mengantisipasi pengentasan kantong-kantong kemiskinan.

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, Berdasarkan Undang -Undang No. 36 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai bahwa pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai diharapkan akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi yang besar dari sektor pertanian, perikanan dan perkebunan, serta akomodasi periwisata dengan Ibukota di Kecamatan Sei Rampah.

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki luas 1.900,22 km2 yang terdiri dari 17 kecamatan yang tersebar diseluruh wilayah dimana sistem pusat-pusat perkotaan dan perdesaan tidak terlepas dari kelengkapan dan kualitas fasilitas pelayanan yang dimiliki termasuk juga potensi strategis dan aksesibilitas potensi yang dimiliki sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Serdang Bedagai No. 22 Tahun 2007.

Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sadar bahwa untuk meningkatkan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi yang ada maka sudah tentu dibutuhkan pengembangan pusat-pusat pelayanan yang lebih baik lagi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat banyak baik secara internal maupun eksternal atau interaksi dengan wilayah sekitarnya yang diharapkan mampu meningkatkan pengembangan dari berbagai sektor di Kabupaten Serdang Bedagai itu sendiri sesuai dengan tujuan terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai.

Pembangunan pusat-pusat pelayanan ini tentu mempunyai tujuan selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak juga diharapkan mampu mendukung pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang bahkan penciptaan lapangan pekerjaan.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut maka sangat dibutuhkan Kajian Pengembangan

(3)

Pusat-pusat Pelayanan dengan peran dan fungsi berdasarkan potensi dan permasalahan yang dimiliki, yang diharapkan mampu menjadi pedoman pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang mestinya terjadi berdasarkan tujuan terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai.

METODE

Penelitian pada studi ini adalah Kabupaten Serdang Bedagai. Pemilihan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran dimana memiliki luas wilayah yang sangat luas. Jenis dan sumber data pada dasarnya meliputi metode pengambilan data sekunder dan metode pengambilan data primer.

HASIL

Kedudukan dan Peran Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dalam Lingkup Nasional

Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ditetapkan rencana pola pengembangan sistem permukiman atau perkotaan yang menggambarkan sebaran kota, fungsi kota-kota dan hirarki fungsional kota-kota-kota-kota yang terkait dengan pola transportasi dan prasarana wilayah lainnya dalam ruang wilayah nasional. Hirarki Fungsional kota dalam wilayah nasional terdiri dan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Dalam kaitan ini, hirarki fungsional kota-kota di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut:

1. Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN);

2. Perbaungan, Sei Rampah dan Dolok Masihul sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL).

Kedudukan dan Peran Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dalam Lingkup Provinsi Sumatera Utara

Berdasarkan tujuan pengembangan jangka panjang Provinsi Sumatera Utara,

strategi pengembang struktur tata ruang di Provinsi Sumatera Utara, yaitu:

a.

Mengurangi kesenjangan pengembangan wilayah timur dan barat, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:  Mengembangkan pusat-pusat

pertumbuhan baru di wilayah barat sesuai dengan daya dukung.  Membangun dan meningkatkan

jaringan jalan poros timur dan barat.

b.

Mengembangkan sektor ekonomi unggulan melalui peningkatan daya saing dan diversifikasi produk, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:

 Mendorong kegiatan pengolahan komoditi unggulan di pusat produksi komoditi unggulan.  Meningkatkan prasarana

perhubungan dari pusat produksi komoditi unggulan menuju pusat pemasaran.

 Menyediakan sarana dan prasarana pendukung produksi untuk menjamin kestabilan produksi komoditi unggulan.

 Mengembangkan pusat-pusat agropolitan untuk meningkatkan daya saing

 Meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia serta memperluas jaringan transmisi tenaga listrik guna mendukung produksi komoditas unggulan.

c.

Mewujudkan ketahanan pangan melalui intensifikasi lahan yang ada dan ekstensifikasi kegiatan pertanian pada lahan non-produktif, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:

 Mempertahankan luasan pertanian lahan basah yang ada saat ini  Meningkatkan produktivitas

pertanian lahan basah.

 Mencetak kawasan pertanian lahan basah baru untuk memenuhi swasembada pangan.

d.

Menjaga kelestarian lingkungan dan mengembalikan keseimbangan ekosistem, kebijakan tersebut

(4)

diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:

 Mempertahankan luasan dan meningkatkan kualitas kawasan lindung

 Mengembalikan ekosistem kawasan lindung.

e.

Mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya sebagai antisipasi perkembangan wilayah, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:

 Mengendalikan perkembangan fisik permukiman perkotaan  Mendorong intensifikasi

pemanfaatan ruang di kawasan perkotaan

f.

Meningkatkan aksesibilitas dan memeratakan pelayanan sosial ekonomi ke seluruh wilayah provinsi, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:

 Membangun dan meningkatkan kualitas jaringan transportasi keseluruh bagian wilayah provinsi.  Menyediakan dan memeratakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi (kesehatan, pendidikan, air bersih, pemerintahan dan lain-lain).

Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

Rencana struktur ruang bertujuan untuk pemerataan pembangunan diseluruh wilayah dan sekaligus menghindari terjadinya pemusatan kegiatan yang berlebihan agar terjamin keserasian agar tercapai pemanfaatan ruang yang sesuai dan seimbang dengan pola pemanfaatan tata ruang seoptimal mungkin dengan penyebaran prasarana dan sarana sosial, dan kecenderungan yang berlaku dilapangan.

Berdasarkan strategi pengembangan struktur tata ruang, wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dibagi menjadi hirarki dimana tiap-tiap hirarki mempunyai pusat sebagai sentral pertumbuhan berdasarkan potensi dan kendala yang dimilikinya serta peningkatan akses ke pusat-pusat hirarki dan antar pusat hirarki.

Setiap pusat-pusat pengembangan akan memberi dapak terhadap pusat-pusat pengembangan yang lain sehinga terjalin satu keterkaitan untuk saling memenuhi

kebutuhan tiap pusat hirarki melalui sumberdaya alam yang dimilikinya.

Jangkauan pusat pelayanan merupakan kemampuan tiap-tiap fungsi pusat pelayan untuk melayani daerah hinterlandnya. Semakin tinggi hirarki pusat pelayanan maka semakin luas jangkauannya begitu pula sebaliknya. Berdasarkan penilaian terhadap pusat-pusat pelayanan maka dapat ditentukan jangkauan pusat pelayanan sebagai berikut:

 Pusat pelayanan dengan hirarki I dengan jangkauan pelayanan seluruh wilayah Kabupaten Serdang Bedagai selain melayani beberapa Kecamatan di sekitarnya.  Pusat pelayanaan dengan hirarki ke

II dengan jangkauan pelayanan meliputi wilayah pengembangan yang menjadi daerah hinterlandnya.  Pusat pelayanan dengan hirarki ke III dengan jangkauan pelayanan wilayah Kecamatan atau desa/kelurahan yang menjadi hinterlandnya.

Dari hasil analisis di atas dapat ditentukan fungsi masing-masing pusat pelayanan. Tiap-tiap pusat pelayanan memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan jenjang tiap pusat-pusat permukiman. Semakin tinggi jenjang pusat permukiman maka semakin kompleks fungsi sebagai pusat pelayanan, dan semakin rendah jenjang pusat permukiman maka semakin kecil fungsi sebagai pusat pelayanan. Pusat-pusat pelayanan yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari:

1. Pusat pelayanan Sei Rampah, merupakan kota hirarki ke I dengan fungsi sebagai :

 Pusat pelayanan wilayah pengembangan A sekaligus sebagai pusat pemerintahan kabupaten  Pusat perekonomian, jasa,

perdagangan bagi Wilayah Pengembangan A dan wilayah kabupaten.

 Pusat pendidikan, sampai dengan perguruan tinggi untuk lingkup kabupaten

 Pusat Kesehatan, sampai dengan tingkat pelayanan tertinggi dalam bentuk Rumah Sakit Umum.

(5)

2.

Pusat pelayanan Perbaungan dan Dolok Masihul, merupakan kota hirarki ke II dengan fungsi sebagai :

 Pusat pelayanan wilayah pengembangan sekaligus sebagai pusat pemerintahan Kecamatan  Pusat perekonomian, jasa,

perdagangan bagi Wilayah Pengembangan.

 Pusat pendidikan menengah, kesehatan (RSU), dan pertanian

PEMBAHASAN

Pusat pelayanan hirarki ke III dan seterusnya, memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan Kecamatan, Pendidikan Menengah, kesehatan, perekonomian dan perdagangan, dan permukiman. Untuk lebih jelasnya pembagian hirarki di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Hirarki di Kabupaten Serdang Bedagai

No Hirarki Kecamatan Fungsi

1 I Kecamatan Sei Rampah Pusat Pelayanan Wilayah Pengembangan A dan Pusat Pemerintahan Kabupaten

Pusat Perekonomian, jasa, Perdagangan Bagi Pengembangan Wilayah A dan Wilayah Kabupaten

Pusat Pendidikan Sampai Dengan Perguruan Tinggi Untuk Lingkup Kabupaten

Pusat Kesehatan Sampai Dengan Tingkat Pelayanan Tertinggi Dalam Bentuk Rumah Sakit Umum 2 II Kecamatan Perbaungan dan

Kecamatan Dolok Masihul

Pusat Pelayanan Wilayah

Pengembangan Sekaligus Sebagai Pusat Pemerintahan Kecamatan.

3 III Kecamatan Bandar Khalifah Kecamatan Tebing

Syahbandar

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Pegajahan Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Sipispis Kecamatan Serbajadi Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Kotarih Kecamatan Silinda

Berperan Sebagai Pusat Pemerintah Kecamatan, Pendidikan Menengah, Kesehatan, Perekonomian dan Perdagangan dan Permukiman.

(6)

Pusat-pusat pelayanan yang dibangun pemerintah seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, kantor pos, bank, terminal, stasiun, pasar dll oleh Pemerintah untuk memenuhi dan melayani masyarakat banyak dalam memenuhi kebutuhannya. Tentunya dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan ini diharapkan akan bardampak baik terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai kedepannya.

Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan pusat-pusat pelayanan yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan pemanfaatan ruang yang tentunya akan dapat meningkatkan kualitas dari masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai itu sendiri.

Dari hasil penelitian juga didapat bahwa pengembangan pusat-pusat pelayanan juga memiliki peran positif dan signifikan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai itu sendiri. Dan persentase ini diprediksi akan terus berkembang seiring dengan perkembangan pembangunan pusat-pusat pelayanan yang dilakukan secara bertahap oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.

KESIMPULAN

Dari kajian dan berdasarkan persepsi masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif dan signifikan terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan dapat memberi pengaruh dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif dan signifikan terhadap pemanfaatan ruang di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat

pelayanan dapat memberikan pemanfaatan ruang bagi wilayah Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif terhadap penciptaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai.

SARAN

Dari kajian dan berdasarkan persepsi masyarakat, maka saran yang dapat diberikan yaitu :

1. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai diharapkan terus

melakukan proses

pengembangan pusat-pusat pelayanan yang dibutuhkan masyarakat secara berkelanjutan, sehingga dampak positif dari pengembangan pusat-pusat pelayanan ini terhadap pengembangan wilayah, pemanfaaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai dapat terwujud.

2. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam mengembangkan pusat-pusat pelayanan, diharapkan dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap keberadaan pusat-pusat pelayanan yang telah dibangun agar keberadaannya senantiasa terjaga.

3 Masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai juga diharapkan dapat turut berpartisipasi dalam menjaga keberadaan pusat-pusat pelayanan yang telah dibangun, karena dengan partisipasi tersebut tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan pusat-pusat pelayanan.

(7)

DAFTAR RUJUKAN

Adisasmita, Rahardjo. 2008.Pengembangan Wilayah (konsep dan Teori). Graha Ilmu Yogyakarta.

Ambardi, Urbanus M dan Socia Priwantoro. Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah. BPPT press. Jakarta . 2002

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Batey, PWJ.1978.Theory And Method In Urban And Regional Analysis. Pion Limited. London.

Erlina. 2011.Metodologi Penelitian. USU Press. Medan.

Glasson, John. 1977.Pengantar Perencanaan Regional. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hansen, Niles M. 1972.Growth Centers In Regional Economic Development. The Free Press New York.

Jayadinata, Johara, T dan I.G.P. Pramandika, 2006.Pembangunan Desa Dalam Perencanaan. Penerbit ITB. Bandung.

Nugroho, Iwan dan Rokhmin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah (Perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan). LP3ES, Jakarta.

Nugroho, Paul. 1997.Dasar Perencanaan, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Nurzaman, Siti Sutriah. 2002.Perencanaan

Wilayah di Indonesia Pada Masa Sekitar Kritis. Penerbit ITB. Bandung.

Nurcholis, Hanif. 2005.Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PT.Grasindo. Jakarta.

Pacione, Michael. 1988. The Geografy Of Third Word Progres And Prospect. London.

Rondinelli, Dennis A.19985.Applied Methods Of Regional Analysis. Westview Press. Boulder and London.

Tarigan, Robinson. 2005.Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Penerbit ITB. Bandung.

Warpani, Suwardjoko. 1984, Analisis Kota dan Wilayah, Penerbit ITB, Bandung.

(8)

Pedoman Penulisan

Petunjuk Penulisan bagi Penulis

Jurnal EKONOM

ISSN 0853-2435

1. Artikel yang ditulis adalah merupakan hasil penelitian dan pemikiran analitisdi bidang ekonomi. Naskah diketik dengan huruf times new roman, font 12, satu spasi, kertas A4, maksimal 15 halaman, rangkap 3 eksemplar beserta disket dan file diketik dengan Microsoft Word.

2. Nama penulis artikel ditulis tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul artikel. Apabila artikel ditulis oleh lebih dari satu orang, maka penulis berikutnya diurutkan di bawah penulis utama. Alamat dan institusi penulis serta e-mail harus dicantumkam untuk mempermudah komunikasi.

3. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia yang bernar atau bahasa Inggeris dengan format essai. Judul bagian dicetak dengan huruf besar, bagian berikutnnya dengan huruf besar kecil dan bagian lain dengan huruf besar kecil miring.

4. Format penulisan untuk hasil penelitian adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, metode dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian; metode ; hasil ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan

5. Format penulisan untuk non penelitian (hasil pemikiran) adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian) ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan.

6. Daftar Rujukan memuat pustaka terbitan 10 tahun terakhir, bersumber dari buku-buku, jurnal dan laporan penelitian lain (skripsi, tesis dan disertasi). Setiap pengutipan rujukan dicantumkan nama dan tahun contoh (Samuelson, 2005: 202).

7. Daftar Rujukan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :

Buku :

Hill, H. 2000. Unity and diversity Regional Economic Development : In Indonesia Since 1970, University Press, Oxford.

Jurnal :

Usmanto, 2002. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Dampaknya tehadap Lingkungan, Jurnal Ekonom, Vol. 6 /No.3,Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Koran (Surat Khabar) :

Neraca. 29 Juli, 2006. Reformasi Ekonomi Dewasa Ini. Hal. 5.

Skripsi, Tesis, Disertasi dan laporan Penelitian :

Rahmansyah, A. 2004. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi-propinsi di Indonesia. Tesis tidak diterbitkan. Medan.SPs Universitas Sumatera Utara.

Internet :

Hitchkock, S. 1996. A Survey of STM Online Journals 1990-1995 : The Calm Before the Storm, (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).

(9)

8. Semua artikel ditelaah oleh secara anonym oleh penyunting ahli yang ditunjuk berdasarkan kepakaran dan kompetensinya. Perbaikan dimungkinkan setelah artikel tersebut disunting dan pemberitahuan pemuatan tulisan atau ditolak akan diberitahukan kepada penulis. 9. Proses penyuntingan terhadap draft tulisan dilakukan oleh penyunting dan atau melibatkan

penulis.

10. Segala sesuatu yang menyangkut dengan HAKI seperti perizinan pengutipan dan penggunaan software computer dalam pembuatan artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis artikel.

(10)

Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.1 Januari 2013 : 1-46

Author Indeks

A

Akhmad Arifin, Ramadiyansari Rika, ”Analisis Perbandingan Abnormal Return,

Volume Perdagangan Saham dan Likuiditas Sebelum dan Sesudah Stock Split Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” 16 (1): 19-29

N

Nazwar Chairul, Sirojuzilam, ”Pembangunan Wilayah Sumatera Utara”, 16 (1): 1 – 4

R

Rini Endang Sulistya, ”Peran Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Penjualan”,

16 (1): 30-38

S

Sebayang Mulykata, ”Pengaruh Penghargaan dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja pada

PT. Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara di Medan”, 16 (1): 39-46

Y

Yulinda, ”Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Kredit

Sumut Sejahtera I pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan”, 16 (1): 5-18

(11)

Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.2 April 2013 : 47-103

Author Indeks

A

Anzlina Corry Winda, Rustam, ”Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,

dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property

di Bei Tahun 2006 – 2008”, 16 (2): 67-75

D

Damayanti, Afifuddin Syaad, Rahmanta, ”Analisis Pengaruh Komoditi Jagung

Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Dairi”, 16 (2): 76-88

H

Hariman S. Akhmad Ignase, Badaruddin, Mahalli Kasyful, ”Analisis Distribusi Spasial

Sektor Unggulan dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Sumatera

Utara” 16 (2): 47-53

I

Indra Naleni, ”Permasalahan Korupsi dan Peran KPK dalam Memberantas Korupsi di

Indonesia di Medan”, 16 (2): 89-103

S

Simamora Andi Posma, Sirojuzilam, Supriadi, ”Analisis Potensi Sektor Pertanian

Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Humbang Hasundutan”, 16 (2): 54-66

(12)

Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.3 Juli 2013 : 104-156

Author Indeks

A

Altius Herliene Yudhah, Erlina, Tarmizi H.B., ”Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor

Terhadap PAD dan Dampaknya Bagi Pengembangan Wilayah Provinsi Sumatera

Utara”, 16 (3): 104-112

M

Muchtar Yasmin Chairunisa, Qamariah Inneke, ”Konsep Self Leadership dalam

Menjalankan Usaha (Studi Kasus: Pelaku UMKM Mitra Binaan CIKAL Universitas

Sumatera Utara, Medan)”, 16 (3): 113-124

N

Nur Aini, Tarigan Robinson, Rujiman, ”Analisis Daya Tarik Penentuan Lokasi SMK

Berbasis Pengembangan Wilayah di Kabupaten Simalungun”, 16 (3): 132-145

S

Simanullang Lahsa Junianna, Badaruddin, Suriadi Agus, ”Pengaruh Tingkat Partisipasi

Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pembangunan Melalui Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Laguboti

Toba Samosir”, 16 (3): 125-131

S

Suharyadi, Erlina, Supriadi, ”Hubungan Antara Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha

Kecil Menengah Sub Sektor Perikanan di Wilayah Pesisir dengan Tingkat Produksi

Perikanan Provinsi Sumatera Utara”, 16 (3): 146-156

(13)

Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.4 Oktober 2013 : 157-199

Author Indeks

B

Bahri, Syaiful, ”Globalisasi dan Perekonomian Sumatera Utara”, 16 (4): 186-192

K

Kusumawati Desy, Matondang Rahim, Rujiman,

Kajian Kemacetan, Biaya Kemacetan

Serta Ketersediaan Sarana dan Prasarana Permukiman dalam Kaitannya dengan

Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Johor”, 16 (4): 157-168

N

Nadira Liza, Rustam, ”Pengaruh Hutang Jangka Pendek dan Jangka Panjang Terhadap

Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, 16

(4): 176-185

N

Nasution Inggrita Gusti Sari, Muchtar Yasmin Chairunisa, ”Keberhasilan Usaha Kecil

Pengolahan Rotan di Kota Medan”, 16 (4): 169-175

P

Pane Teguh Achmad, Sihombing Marlon, Tarmizi H.B., ”Kajian Pengembangan

Pusat-Pusat Pelayanan di Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai”, 16 (4): 193-199

(14)

JURNAL EKONOM

INFORMASI BERLANGGANAN

(Biaya Berlangganan: Kota di Sumatera Rp 100.000/tahun dan Kota di

luar Sumatera Rp 150.000/tahun)

LEMBAR PEMESANAN

Nama

:_____________________________________

Alamat

:_____________________________________

Kota

:_____________________________________

Telepon

:__________Fax.__________e-mail________

Lembaga

:_____________________________________

_____________________________________

Pemesanan Tahun Terbitan :____________________________

Pembayaran Tunai Transfer

Sekretariat :

1. Afrizal

2. Safia

Bank Mandiri : 106 – 00 – 0440321 - 1

A.n. Sirojuzilum

Alamat Redaksi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. TM. Hanafiah Kampus

USU Medan 20155, Telepon 0618214545, Fax. 061-8214545

Gambar

Tabel 1. Hirarki di Kabupaten Serdang Bedagai

Referensi

Dokumen terkait

Diagram alir ini dieksekusi apabila dilakukan request untuk prosedur pemakaian ruang pada diagram alir aplikasi dekstop dan apabila prosedur sudah selesai dilakukan maka

Perbaikan sifat fisika tanah, seperti tanah yang bertekstur pasir atau tanah yang mempunyai fraksi pasir lebih tinggi (>70%) dapat dilakukan dengan pembenah kompos

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan teknis penyelenggaraan usaha peternakan puyuh di Desa Jati Mulyo, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai dan desa

Berapakah perbandingan komposisi karbopol dan HPMC dalam sediaan gel ekstrak kulit pisang ambon ( Musa paradisiaca L.) yang menghasilkan formula paling optimum

Maka orang semacam ini tidaklah kafir, namun dia berdosa dan perbuatan ini sangat tercela sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), “ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang

guru akan merancang kegiatan yang akan memberi ruang gerak yang lebih besar bagi.. Tetapi kalau guru berpikir bahwa dia adalah pemberi informasi kepada

kerugian yang diderita oleh penumpang dan/atau pengirim barang serta

Hibrida 4xD mempunyai jumlah ruas paling sedikit dibanding hibrida lainnya di lokasi KP Sumani sedangkan di Padang Sago jumlah ruas batang dari tujuh hibrida yang diuji tidak berbeda