• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Muntah, Pemasangan NGT Dan Infus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mekanisme Muntah, Pemasangan NGT Dan Infus"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

MEKANISME MUNTAH

MEKANISME MUNTAH

(2)
(3)

Muntah

Muntah

• Muntah (emesisMuntah (emesis))  tanda kelainan saluran tanda kelainan saluran

gastrointestinal. gastrointestinal.

• Ekspulsi kuat isi saluran cerna bagian atasEkspulsi kuat isi saluran cerna bagian atas

(lambung dan kadang duodenum) melalui mulut. (lambung dan kadang duodenum) melalui mulut.

• Rangsangan terkuat untuk muntah adalahRangsangan terkuat untuk muntah adalah iritasiiritasi

dan distensi lambung

dan distensi lambung; rangsang lainnya; rangsang lainnya mencakup pemandangan yang tidak

mencakup pemandangan yang tidak mengenakk

mengenakkan, anastesi umum, pusing, an, anastesi umum, pusing, dandan

konsumsi derivat beberapa obat seperti morfin konsumsi derivat beberapa obat seperti morfin dan digitalis.

(4)

Muntah

Muntah

Impuls saraf dite

Impuls s

araf diteruskan ke pusat muntah di

ruskan ke pusat muntah di

medula oblongata, dan impuls

medula oblongata, dan impuls k

kembali ke

embali ke

organ-organ saluran cerna bagian atas,

organ-organ saluran cerna bagian atas,

diafragma, dan otot perut.

diafragma, dan otot perut.

Lambung terper

Lambung

terperas di

as di antar

antara diafragma dan

a diafragma dan

otot perut, lalu isi

otot perut, lalu isi perut keluar dari sfinkter

perut keluar dari sfinkter

esofageal yang terbuka.

(5)

Mekanisme Muntah

• Fase Nausea

 – sensasi psikis akibat rangsangan pada organ dan emosi.

 – ditandai dengan keinginan untuk muntah yang dirasakan di tenggorokan atau perut.  – disertai dengan hipersalivasi, pucat, berkeringat, takikardia, anoreksia.

 – terjadi penurunan tonus kurvutura mayor, korpus, dan fundus. Antrum dan duodenum akan berkontraksi

secara berulang-ulang, sedangkan bulbus duodeni relaksasi sehingga terjadi refluks cairan abdomen ke lambung.

• Fase Retching

 – terjadi kekejangan dan terhentinya pernapasan yang berulang-ulang, sementara glotis tertutup.

 – Otot pernapasan dan diagprahma berkontraksi menyebabkan tekanan intratorakal menjadi ne gatif. Pada

waktu yang bersamaan, akan terjadi kontraksi otot abdomen dan lambung. Fundus akan berdilatasi

sedangkan antrum dan pilorus akan berkontraksi. Sfringter esofaguS bawah akan membuka namun sfringter esofagus bagian atas masi tertutup sehingga menyebabkan kimus tetap berada di dalam esofagus.

 – Pada akhir fase yang tadinya sudah masuk ke esofagus, kimus akan kembali lagi ke lambung. Fase ini dapat

berlangsung beberapa siklus.

• Fase Ekspulsif (Muntah)

 – Apabila retching mencapai puncaknya dan didukung oleh kontraksi otot abdomen dan diapraghma, akan

berlanjut menjadi muntah jika tekanan tersebut dapat mengatasi mekanisme anti refluks dari sfringter esofagus bagian bawah.

 – Pada fase ini, pylorus dan antrum akan berkontraksi , sedangkan fundus dan esofagus akan berelaksasi dan

mulut akan terbuka

 – terjadi kontraksi yang cepat dari diagprahma yang menekan fundus sehingga terjadi refluks isi lambung ke

dalam esofagus. Bila ekspulsi telah terjadi, tekanan intratorakal akan kembali positif dan diagprahma kembali ke posisi normal.

(6)

Dapat dirumuskan bahwa cara muntah itu,

ketika pusat muntah cukup dirangsang, efek yang terjadi secara bertahap adalah:

1) inspirasi dalam,

2) mengangkat os hyodeus dan laring untuk mendorong sfingter eosofageal terbuka,

3) menutup glotis, dan

4) mengangkat palatum molle untuk menutup nares posterior

(7)

Muntah Hijau

• Muntah yang berwarna hijau (bilious emesis)

menandakan kemungkinan adanya ileus atau

obstruksi distal dari insersi common bile duct  ke duodenum.

• Pada neonatal yang tidak memiliki riwayat bedah

atau gangguan saluran cerna yang diketahui,

muntah hijau biasanya disebabkan oleh mid gut volvulus, intussusception, incarcerated inguinal hernia dan obtruksi mekanik karena benda asing.

• Gejala lain yang mungkin berkaitan adalah sepsis,

(8)

Cairan empedu dan alirannya

Cairan empedu adalah cairan basa, pahit, dan

berwarna kuning-kehijauan yang diproduksi di

hati dan disimpan di kantung empedu.

Kantung empedu akan mengeluarkan

cairannya melalui cystic duct ke common bile

duct.

Sfinkter Oddi mengatur aliran cairan empedu

melalui common bile duct ke duodenum pars

desendens.

(9)
(10)

Muntah hijau (Bilious emesis)

Ketika terdapat obstruksi setelah bukaan

common bile duct di sfinkter Oddi, muntah

akan berwarna hijau.

Jika obstruksinya proksimal dari Sfinkter Oddi,

(11)

Muntah hijau

Kemungkinan penyebab muntah hijau mencakup:

• Midgut malrotation

• Morbus Hirschsprung

• Atresia intestinal - distal duodenum, jejunal dan ileal

• Duplikasi intestinal

• Malrotasi intestinal dan volvulus midgut

• Meconium plug dan ileus

• Organomegali yang menyebabkan obstruksi

• Pankreas, annular

• Peritonitis

• Viscous perforation

Karena pada bayi muntah hijau biasanya disebabkan oleh kelainan anatomis, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan radiologis. Penatalaksanaan bergantung pada penyebab muntah; pada kelainan anatomis dibutuhkan operasi.

(12)

Pemasangan Naso Gastic Tube

(NGT)

(13)

Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara disedot.

NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat. (Metheny&Titler,2001).

(14)

Tujuan Pemasangan NGT

memungkinkan dukungan nutrisi melalui

saluran gastrointestinal

memungkinkan evakuasi isi lambung

(15)

Manfaat NGT

• Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa

yang ada dalam lambung(cairan,udara,darah,racun)

• Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan

atau nutrisi)

• Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui

analisa subtansi isi lambung

• Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia

• Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang

melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi

lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)

(16)

Pemasangan NGT melalui selang yang lewat

hidung, faring, esofagus, lambung (gaster)

(17)

Langkah-Langkah Pemasangan NGT

Langkah –langkah dalam pemasangan NGT diantaranya dengan:

1. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk plester 3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leher dan juga ukuran selang NGT 2. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan

 jelaskan pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT tapi sebelumnya  jangan lupa cuci tangan

3. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Memasang NGT berada di sebelah kanan pasien

4. Cek kondisi lubang hidung pasien , perhatikan adanya sumbatan

5. Untuk menentukan insersi NGT, instruksikan klien untuk rileks dan bernapas secara normal dengan menutup salah satu hidung. Kemudia ulangi pada lubang hidung lainnya (bagi pasien sadar)

(18)

7. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah 8. Letakkan bengkok di dekat pasien

9. Ukur selang NGT yang akan dimasukan dengan menggunakan metode:

 – Metode tradisional

Ukur jarak mulai dari puncak hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari telinga tadi ke prosesus xipoideus

 – Metode Hanson:

Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian lakukan pengukuran dengan metode

tradisional. Selang yang akan dimasukan pertengahan antara 50 cm dengan tanda tradisional

10. Setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan dimasukkan

11. Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm

12. Instruksikan pada pasien bahwa selang akan dimasukan dan instruksikan pada pasien untuk mengatur posisi ekstensi

13. Masukkan selang dengan pelan-pelan, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan pen light jika ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi

(19)

14. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian

dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi

15. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi 16. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher. Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk

17. Evaluasi pasien setelah terpasang NGT

18. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga. 19. Cuci tangan

20. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan

21. Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu harus dilepas dan di pasang NGT yang baru.

(20)
(21)
(22)

Tujuan Pemasangan Infus

• Mencukupi kebutuhan cairan ke dalam tubuh

pada penderita yang mengalami kekurangan cairan

• Memberi zat makanan pada penderita yang tidak

dapat atau tidak boleh makan atau minum secara oral

• Untuk memberikan pengobatan yang terus

menerus

• Memulai dan mempertahankan terapi cairan

(23)

Kriteria Pemilihan Pembuluh Darah

Vena

• Gunakan cabang vena distal (vena bagian proksimal yang berukuran

lebih besar akan bermanfaat saat keadaan darurat)

• Hindari daerah penonjolan tulang

• Hindari pemasangan selang intravena di pergelangan tangan pasies,

di daerah yang mengalami peradangan, di ruang antecubiti, di

ekstermitas yang sensasinya menurun atau di tangan yang dominan

• Pilihan vena:

Vena metacarpal (memudahkan pergerakan tangan) Vena cephalika atau basilica

Vena fossa antecubital, mediana basilica atau cephalika untuk pemasangan infus yang singkat saja

• Pada pasien dewasa, vena yang terdapat pada ektermitas bagian

(24)

Cara Mencari Vena

• Apabila memungkinkan, letakkan ekstemitas

pada posisi dependen (dalam keadaan di topang sesuatu)

• Padang turniquet 10-12 cm di atas tempat insersi.

Turniquet harus menghambat aliran vena dengan memukul-mukul vena dari arah proksimal ke

distal atau meminta pasien mengepalkan dan

membuka tangan atau dengan ketukan ringan di atas vena dengan memberi kompres hangat.

(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

 Buka torniquet

 Buka klem selang infus untuk melihat

(33)

Referensi

Dokumen terkait

What scared Arnie was that he wasn’t sure whether he was genuinely lost in a part of Waverly he’d never been in, or if he was on a street he’d traveled with Duke every day for the

Hasil uji coba pengolahan air dengan proses biofiltrasi, ultra filtrasi dan reverse osmosis dengan air baku air sungai dapat dihasilkan air olahan dengan kualitas

Makin keatas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan

Ambil kabel multi meter kita, bisa yang hitam atau yang merah.kemudian tancapkan salah satu ujungnya di bagian ground dari TV kita (casing), kemudian hidupkan TV,selanjutnya salah

PBI No.6/7/PBI/2004 tanggal 16 Februari 2004 tentang Perubahan Atas PBI No.2/9/PBI/2000 tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan ketentuan tentang Fasilitas Pembiayaan

(1) Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) atau ayat (2) atau ayat (3) dengan dasar

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tentang “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN

Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda). Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan