• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pemeriksaan Urine

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pemeriksaan Urine"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Pemeriksaan Urine

Makalah Pemeriksaan Urine

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar Belakang.Latar Belakang. Dal

Dalam am kehkehiduidupan pan sehsehariari-ha-hari ri kitkita a paspasti ti sersering ing menmendengdengar ar ististilailah h uriurine. ne. BukBukan an hanyhanyaa mendengar namun kita selalu menemui dan melakukan pembuangan urine atau metabolisme mendengar namun kita selalu menemui dan melakukan pembuangan urine atau metabolisme tubuh melalui urine yang biasa kita sebut buang air kecil (BAK). Buang air kecil merupakan tubuh melalui urine yang biasa kita sebut buang air kecil (BAK). Buang air kecil merupakan suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urine suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urine yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Mengalami perubahan arna atau merasakan nyeri yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Mengalami perubahan arna atau merasakan nyeri saat melakukan proses buang air kecil. !ika hal itu terjadi maka yang perlu kita lakukan adalah saat melakukan proses buang air kecil. !ika hal itu terjadi maka yang perlu kita lakukan adalah dengan cara melakukan pemeriksaan.

dengan cara melakukan pemeriksaan. "emeri

"emeriksaan urine ksaan urine merupmerupakan pemeriksaaakan pemeriksaan n yang menggunakan bahan yang menggunakan bahan atau specimen urine.atau specimen urine. "emeriksaan pada urine dapat menentukan penyakit apa yang sedang diderita oleh seseorang. "emeriksaan pada urine dapat menentukan penyakit apa yang sedang diderita oleh seseorang. #leh sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas bagaimana proses pengumpulan urine. #leh sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas bagaimana proses pengumpulan urine. B.

B. $ujuan.$ujuan. %.

%. Menguraikan dan menjelaskan cara pengambilan spesimen urine.Menguraikan dan menjelaskan cara pengambilan spesimen urine. &.

&. Menambah pengetahuan mengenai spesimen urine.Menambah pengetahuan mengenai spesimen urine. '.

'. Memahami cara pengambilan spesimen urine yang benar pada pasien.Memahami cara pengambilan spesimen urine yang benar pada pasien. .

. Memberikan interensi terhadap penyakit yang dialami pasien.Memberikan interensi terhadap penyakit yang dialami pasien. *.

*. +umusan Masalah.+umusan Masalah.

 Bagaimana prosedur yang baik dan benar untuk pengambilan spesimen urine pada klien ,.Bagaimana prosedur yang baik dan benar untuk pengambilan spesimen urine pada klien ,.

 Bagaimana proses mengidentiikasi adanya kelainan yang dialami pasien melalui tes urine,Bagaimana proses mengidentiikasi adanya kelainan yang dialami pasien melalui tes urine,

 Bagaimana memutuskan tindakan yang diberikan peraat kepada pasien penderita kelainan,Bagaimana memutuskan tindakan yang diberikan peraat kepada pasien penderita kelainan,

D.

D. Manaat.Manaat.

 ntuk mengetahui kelainan yang ada di dalam tubuh pasien.ntuk mengetahui kelainan yang ada di dalam tubuh pasien.

ntuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam urine.ntuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam urine.

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian.

/uatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk pemeriksaan laboratorium. rin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan  oleh ginjal  yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. 0ksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk  menjaga homeostasis cairan tubuh. rin disaring di dalam ginjal1 dibaa melalui ureter menuju kandung kemih1 akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

(3)

B. Komposisi dan Fngsi Urine.

rin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea)1 garam terlarut1 dan materi organik. *airan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting  bagi tubuh1 misal glukosa1 diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembaa. *airan

yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyaa yang berlebih atau  berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat

diketahui melalui urinalisis. rea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang  baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentuk ankompos.

2ungsi utama urin adalah untuk membuang 3at sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai 3at yang 4kotor4. 5al ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terineksi1 sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri. 6amun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat1 secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan  berasal dari urea. /ehingga bisa diakatakan baha urin itu merupakan 3at yang steril.

rin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. #rang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. "enderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berarna kuning pekat atau cokelat. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. rin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.

!. Pemeriksaan Urine.

5asil pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan inormasi tentang ginjal dan saluran kemih1 tetapi juga mengenai aal berbagai organ tubuh seperti hati1 saluran empedu1  pancreas1 dsb. 6amun1 untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat1 diperlukan specimen yang memenuhi syarat. "emilihan jenis sampel urine1 tehnik pengumpulan sampai dengan  pemeriksaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar.

"enis pengam#ilan sampel rine $

a. rine seaktu7urine acak (random)

rine seaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan secara khusus. Mungkin sampel encer1 isotonik1 atau hipertonik dan mungkin mengandung sel darah

(4)

 putih1 bakteri1 dan epitel skuamosa sebagai kontaminan. !enis sampel ini cukup baik untuk   pemeriksaan rutin tanpa pendapat khusus.

 b. rine pagi

"engumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur1 dilakukan sebelum makan atau menelan cairan apapun. rine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama1 sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. rine pagi baik untuk   pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan adanya 5*8

(human chorionic gonadothropin) dalam urine. c. rine tampung & jam

rine tampung & jam adalah urine yang dikeluarkan selama & jam terus-menerus dan dikumpulkan dalam satu adah. rine jenis ini biasanya digunakan untuk analisa kuantitati  suatu 3at dalam urine1 misalnya ureum1 kreatinin1 natrium1 dsb. rine dikumpulkan dalam suatu  botol besar berolume %.9 liter dan biasanya dibubuhi bahan pengaet1 misalnya toluene.

5al-hal yang perlu di ineksi dalam pemeriksaan urine:

%. ;olume urine

Banyaknya urine yang dikeluarkan oleh ginjal dalam & jam. Dihitung dalam gelas ukur. ;olume urine normal : %&<<-%9<< ml7& jam. ;olume urine masingmasing orang berariasi tergantung pada luas  permukaan tubuh1 pemakaian cairan1 dan kelembapan udara 7 penguapan.

&. Bau

Bau urine yang normal1 tidak keras. Bau urine yang normal disebabkan dari sebagian oleh asam-asam organik yang mudah menguap.

'. Buih

Buih pada urine normal berarna putih. !ika urine mudah berbuih1 menunjukkan baha urine tersebut mengandung protein. /edangkan jika urine memiliki buih yang berarna kuning1 hal tersebut disebabkan oleh adanya pigmen empedu(bilirubin) dalam urine.

. =arna urine

=arna urine ditentukan oleh besarnya dieresis. Makin besar dieresis1 makin muda arna urine itu. Biasanya arna urine normal berkisar antara kuning muda dan kuning tua. =arna itu disebabkan oleh

(5)

 beberapa macam 3at arna1 terutama urochrom dan urobilin. !ika didapat arna abnormal disebabkan oleh 3at arna yang dalam keadaan normal pun ada1 tetapi sekarang ada dalam jumlah besar.

Kemungkinan adanya 3at arna abnormal1 berupa hasil metabolism abnormal1 tetapi mungkin juga  berasal dari suatu jenis makanan atau obat-obatan. Beberapa keadaan arna urine mungkin baru berubah

setelah dibiarkan. 9. Kejernihan

*ara menguji kejernihan sama seperti menguji arna yaitu jernih1 agak keruh1 keruh atau sangat keruh. $idak semua macam kekeruhan bersiat abnormal. rine normal pun akan menjadi keruh jika dibiarkan atau didinginkan. Kekeruhan ringan disebut nubecula dan terjadi dari lender1 sel-sel epitel1 dan leukosit yang lambat laun mengendap.

D. Proses Pengam#ilan Urine.

"ersiapan alat

• Botol yang telah disterilkan(tempat penampung spesimen) • Label spesimen

• /arung tangan sekali pakai • Larutan anti septik 

• Kapas sublimat

• 2ormulir Laboratorium

• rinal ("ispot) jika klien tidak dapat berjalan • Baskom air hangat

• =aslap • /abun • 5anduk

"rosedur plaksanaan

o Beritahu klien tujuan prosedur pelaksanaan o ntuk klien yang dapat berjalan

(6)

-

Antar klien ke kamar kecil

-

Antar klien untuk membasuh dan mengelap daerah ginetal dan parineal dengan sabun dan air 

Untk klien %anita

Bersihkan daerah parineal dari depan kebelakang dengan menggunakan kapas desinektan steril hanya sekali pakai

Untk klien laki & laki

-

$arik perlahan kulit penis sehingga saluran penis tertarik 

-

Dengan gerakan memutar1 bersihkan saluran kencing. 8unakan steril hanya sekali pakai kemudian buang. Bersihkan area beberapa inci dari penis

o ntuk klien yang memerlukan bantuan

-

/iapkan klien dan peralatannya

-

Bersihkan daerah parineal dengan sabun kemudian keringkan

-

"osisikan klien setegak mungkin jika di perbolehkan

-

Buka peralatan1 hati > hati jangan sampai mengontaminasi tempat sampel

-

"akai sarung tangan

-

Bersihkan saluran kencing seperti yang dijelaskan di atas

o Ambil sampel dari klien yang tidak dapat berjalan atau ajarkan klien yang dapat berjalan

 bagaimana mengambil sampel.

-

"erintah klien untuk BAK 

-

$empatkan adah di tempat aliran urine dan ambil sampel1 jangan sampai adah tersentuh  penis

-

Ambil ? '< > @< ml urine di dalam adah

-

$utup adah sentuh hanya dalam luar adah

-

!ika perlu1 bersihkan adah dengan disinektan

-

ntuk pengambilan urine aliran tengah anjurkan1 klien kencing dulu kemudian menahannya dan kencing kembali1 lalu urine dimasukkan kedalam botol  '< > @< cc1 kemudian klien di anjurkan mengeluarkan urine7 mengosongkan kandung kemih secara keseluruhan.

o Beri label pada botol dan baa kelaboratorium

-

"astikan pada label tertera inormasi yang sesuai dan bena r1 letakkan pada botol

-

sahakan agar spesiment dapat dibaa ke laboratorium secepatnya

(7)

-

*atat data seperti arna1bau1 konsistensi 1 dan kesulitan yang di alami klien selama  pengambilan sampel

o /pesimen kulit periodik(urine tampung)

-

Dapatkan adah spesimen dengan 3at pengaet dari laboratorium 1 labeli adah dengan identitas klien1 kapan pengumpulan dimulai dan selesai.

-

8uanakan tempat yang bersih untuk mengambil sampel

-

/impan semua sampel dari setiap pengambilan sampel dalam adah dan disimpan adah dari lemari pendingin. !agalah sampel agar tidak terkontaminasi dengan kertas toilet atau eses.

-

"ada akhir periode pengambilan1 perintahkan klien untuk mengosongkan kantong kemih dan simpan urine sebagai bagian spesimen 1 baa semua sampel ke laboratorium

-

*atat dalam dokumen sampel1 aktu pengambilan dan aktu selesainya serta hasil pengamatan lain terhadap urine

o "engambilan spesimen urine dari kateter

-

8unakan sarung tangan sekali pakai

-

!ika tidak ada urine dalam kateter 1 jepit tabung penampung selama  '< menit.hal ini menyebabkan segera terkumpul di dalam kateter .

-

Bersihkan daerah penyuntikan jarum dengan menggunakan desinektan. Daerah penyuntikan ini sebaiknya agak jauh dari gelembung tabung untuk mencegah tertusuknya gelembung tersebut. Dengan menyucihamakan jarum 1 mikroorganisme akan menghilang pada pembukaan kateter. !adi 1 cegahlah kontaminasi jarum dan masuknya mikroorganisme dalam kateter 

-

Masukkan jarum dengan sudut '< > 9<

-

Lepaskan penjepit kateter

-

Ambil sampel urin secukupnya ( 'cc untuk kultur urine dan '<cc untuk analisis urine rutin)

-

"indahkan urine kedalam adah1 pastikan jarum tidak menyenth luar adah

-

Buang jarum dan suntikkan kedalam tempat penampungan

-

$utup adahnya

-

Lepaskan sarung tangan 1 dan taruh pada tempat yang disediakan

-

Beri label dan kirim kelaboratorium secepatnya untuk analisis atau taruh di lemari pendingin

-

*atat dan dokumentasikan hasil spesimen dan pengamatan spesimen.

(8)

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari. "engambilan spesimen urine dilakukan oleh penderita sendiri (kecuali dalam keadaan yang tidak  memungkinkan). /ebelum pengambilan spesimen1 penderita harus diberi penjelasan tentang tata cara pengambilan yang benar. Bahan urin dapat diambil dengan cara punksi suprapubik  (suprapubic punctureCspp)1 dari kateter dan urin porsi tengah (midstream urine). Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang ditampung dalam adah bermulut lebar dan steril.

 "unksi /uprapubik.

"engambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril. ang penting pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk1 anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga. Bila keadaan asepsis baik1 maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada biakan1 dapat dipastikan merupakan penyebab E/K.

 Kateter.

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril. "ada cara ini juga  penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

elalu dijaga. $empat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang  berada di dalam kandung kemih (ujung distal). "enilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik.

• rin "orsi $engah.

rin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang  paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita. Akan tetapi

resiko kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar. $idak boleh menggunakan antiseptik untuk persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur alse-negati.

!ara pengam#ilan dan penampngan rine porsi tengah pada %anita :

%. /iapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah agina dan muara uretra. /atu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun1 dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

(9)

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering. !angan memakai larutan antiseptik  untuk membersihkan daerah tersebut. /iapkan pula adah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan daerah agina selesai.

&. Dengan & jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah agina dengan potongan kasa steril yang mengandung sabun. Arah pembersihan dari depan ke belakang. Kemudian buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah.

'. Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan air atau salin hangat. /elama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan & jari dan jangan  biarkan labia menyentuh muara uretra. Lakukan pembilasan sekali lagi1 kemudian keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering. Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah.

. Dengan tetap memisahkan kedua labia1 mulailah berkemih. Buang beberapa mililiter urin yang mula-mula keluar. Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam adah steril sampai kurang lebih sepertiga atau setengah adah terisi.

9. /etelah selesai1 tutup kembali adah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar adah dari urin yang tertumpah. $uliskan identitas penderita pada adah tersebut dan kirim segera ke laboratorium.

!ara pengam#ilan dan penampngan rine porsi tengah pada pria :

%. /iapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra. /atu  potong kasa steril dibasahi dengan air sabun1 dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun1

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering. !angan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut. /iapkan pula adah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai.

&. $arik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa yang dibasahi air sabun. Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah.

'. Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat. langi sekali lagi1 lalu keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering. Buang kasa yang telah dipakai ke dalam tempat sampah.

(10)

. Dengan tetap menahan prepusium ke belakang1 mulailah berkemih. Buang beberapa mililiter  urin yang keluar1 kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam adah steril sampai terisi sepertiga sampai setengahnya.

9. /etelah selesai1 tutup kembali adah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar adah dari urin yang tertumpah. $uliskan identitas penderita pada adah tersebut dan kirim segera ke laboratorium.

Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium1 karena penundaan akan menyebabkan  bakteri yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada  biakan menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan. /ampel harus diterima maksimun % jam setelah penampungan.& /ampel harus sudah diperiksa dalam aktu & jam. /etiap sampel yang diterima lebih dari & jam setelah pengambilan tanpa  bukti telah disimpan dalam kulkas1 seharusnya tidak dikultur dan sebaiknya dimintakan sampel  baru.' Bila pengiriman terpaksa ditunda1 bahan urin harus disimpan pada suhu < * selama tidak 

lebih dari & jam.

(11)

* + , I PE)SIAPAN ALA- DAN BAHAN

%. rinal &. "engalas '. $issu . /ampiran 9. Baskom @. /abun II

A. -AHAP P)A IN-E)AKSI

%. "eriksa catatan keperaatan &. Kaji kebutuhan pasien

'. 0kplorasi dan alidasi perasaan pasien B. -AHAP ')IEN-ASI

%. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya

&. !elaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

'. Berikan kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk  bertanya sebelum tindakan dimulai

. $anya keluhan dan kaji gejala spesiik yang ada pada pasien1 lalu pasang sampiran

*. P)'SEDU) PELAKSANAAN

%. *uci tangan

&. !elakan prosedur pada pasien

'. "asang sampiran1 tutup kelambu atau pintu . "asang alas urinal dibaah glutea

9. Lepas pakaian baah pasien

@. "asang urinal dibaah glutea7pinggul atau diantara kedua  paha

F. Anjurkan pasien untuk berkemih G. /etelah selesai rapikan alat

(12)

D. -AHAP -E)MINASI

%. $anyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan &. /impulkan hasil prosedur yang dilakukan

'. +apikan peralatan dan cuci tangan

. *atat tanggal dan jam deikasi serta karakteristiknya

9. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan serta hasilnya @. Lakukan obserasi

BAB 

PENU-UP

A. Kesimpulan.

(13)

Dengan menggunakan prosedur baik dan benar serta pengetahuan tentang pengambilan spesimen urine1 kita dapat mengetahui kandungan dan kelainan yang terdapat dalam urine sehingga kita dapat lebih cepat mencegah dan menanggulanginya.

"ada proses pengambilan spesimen urine harus mempersiapkan alat-alatnya dengan lengkap dan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan bila pasien sadar serta mengetahui dengan baik tentang tata cara pelaksanaannya.

B. /aran

5al-hal yang penting dilakukan sebelum dan sesudah pengambilan spesimen urine:

%. *uci tangan dengan baik menggunakan air hangat1 kemudian bersihkan dengan sabun sebelum dan sesudah mengambil sampel urine.

&. Lakukan tata cara pengambilan urine dengan baik dan benar. '. 8unakan sarung tangan jika menyentuh urine orang lain.

. 8unakan plastik bening dan bersih untuk membaa sampel ke laboratorium. 9. /pesimen urine harus segera dibaa ke laboratorium

DAF-A) PUS-AKA

liyah1 Musriatul dan alimul1 A3i3.&<<G.Keterampilan Dasar "raktik Klinik.!akarta: penerbit salemba medika

http:77subijakto.blogspot.com7&<%<7%%7makalah-urine-&<%<.html

Kusyati 0ni. &<<@.Keterampilan dan "rosedur Laboratorium1 *etakan "ertama.!akarta : 08*. Murani Arita. &<<H. Keterampilan Dasar "raktek Klinik Keperaatan1 *etakan Kedua. ogyakarta : 2itramaya.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan biaya operasi ini perlu diikuti dengan penetapan standar dan prosedur yang harus selalu diawasi dan dikendalikan dengan baik, agar biaya yang dikeluarkan

Pengetahuan dokter gigi tentang standard precaution sebelum tindakan perawatan gigi termasuk dalam kategori baik (76%-100) dalam hal prosedur yang dilakukan sebelum

Adapun cara pengujian ini adalah, pada pengujian tarik menggunakan standar ASTM B557 pengujian ini dilakukan dengan cara menarik spesimen sampai patah yang

Adapun cara pengujian ini adalah, pada pengujian tarik menggunakan standar ASTM B557 pengujian ini dilakukan dengan cara menarik spesimen sampai patah yang

Adapun cara pengujian ini adalah, pada pengujian tarik menggunakan standar ASTM B557 pengujian ini dilakukan dengan cara menarik spesimen sampai patah yang

Komunikasi Flebotomi Membangun hubungan baik &amp; kepercayaan pasien Mengkomun ikasikan prosedur dan persyaratan tindakan Proses Flebotomi yang baik dan benar. Specimen/Samp

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data menggunakan metode wawancara kepada masyarakat desa Sungai Gampa Asahi untuk

Pengujian dilakukan penulis terhadap unjuk kerja dari Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kredit menggunakan metode TOPSIS dapat bekerja dengan benar dan baik untuk