1
BAB I
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Kabel Body (Wiring Harness) adalah bagian komponen sepeda motor yang memiliki peran sangat penting dalam pengolahan dan pengatur sumber daya listrik yang diperlukan. Selain sepeda motor wiring harness juga dipergunakan untuk pengolahan dan pengatur kebutuhan sumber daya listrik beberapa diantaranya seperti pada skop listrik, dump truck, mobil dll. Secara umum wiring harness dapat dipahami sebagai serangkaian kabel yang dipergunakan sebagai komponen kendaraan dan alat-alat berat untuk mengelolah management listrik kendaraan yang dipergunakan untuk mengatur daya listrik sesuai dengan daya listrik yang dibutuhkan untuk mefungsikan alat-alat listrik pada kendaraan [1].
PT. Kinenta Indonesia adalah perusahaan manufaktur swasta di indonesia. Selain itu PT. Kinenta Indonesia juga merupakan bagian dari perusahaan Banshu group yang bergerak dibawah bagian dari PT. Banshu Electric Indonesia yang berperan sebagai industry perusahaan dalam bidang elektrik terutama dalam pemroduksian
wiring harness untuk kendaraan. Beberapa wiring harness yang diproduksi tepat
digunakan untuk sepeda motor, mobil, heavy equipment, freezer dan battery cable. PT. Kinenta Indonesia beroprasi di kawasan industri Cikumpay, Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
PT. Kinenta Indonesia pada setiap harinya melakukan tidak sedikit produksi wiring
harness yang harus dilakukan dalam jumlah yang tepat dan dalam waktu yang tepat.
Peningkatan ketepatan jumlah produksi untuk perusahaan tentunya sangatlah penting disini, demi menjaga kelanjutan produksi pada bulan depannya, serta untuk menjaga ketepatan jumlah dan waktu pengiriman ke customer [2]. Berdasarkan data order pada bulan Januari 2016 hingga September 2016. PT. Kinenta Indonesia harus memenuhi jumlah order dari customer dengan jumlah yang berbeda beda pada tiap bulannya. Dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Tabel Order Bulan
No. Bulan Jumlah Order
1 January-2016 1300 2 February-2016 1300 3 March-2016 1040 4 April-2016 1800 5 May-2016 1850 6 June-2016 2000 7 July-2016 1600 8 August-2016 2450 9 September-2016 1550
Sumber: PT. Kinenta Indonesia
Jumlah order wiring harness yang diterima PT. Kinenta Indonesia adalah jumlah order dalam periode satu bulan. Dimana PT. Kinenta Indonesia akan memenuhi order tersebut dengan dalam bentuk pengiriman wiring harness perhari hingga memenuhi jumlah order yang diminta dalam periode delivery. Selama ini penentuan jumlah produksi wiring harness dalam satu bulan. Dilakukan PT. Kinenta Indonesia dengan cara menghubungi pihak customer untuk memberikan perkiraan jumlah preorder pada bulan depannya, namun disini sering kali terdapati customer yang belum mampu memperkirakan jumlah preoder yang akan dilakukan pada bulan depannnya sehingga PT. Kinenta Indonesia harus memperkirakan jumlah order yang akan diterima yang selama ini masih sulit mendekati dengan jumlah produksi pada bulan depannya. PT. Kinenta Indonesia harus mampu memperhitungkan jumlah produksi yang akan dilakukan, guna untuk pembelanjaan material pemproduksian wiring harness pada bulan depannya, mengejar ketepatan pengiriman wiring harness tepat waktu, jumlah produksi wiring harness yang tepat, maka disini penentuan jumlah produksi bagi PT. Kinenta Indonesia sangatlah penting. Serta berguna untuk penyesuaiaan pemproduksiaan wiring harness yang sesuai dengan ketetapan jumlah produksi dan data jumlah order customer berdasarkan ketentuan kebijkan perusahaan.
Logika Fuzzy adalah sebagian dari metode yang dipergunakan dalam melakukan analisis sistem dimana terdapat kandungan yang tidak pasti [3]. Terdapat beberapa metode dalam perhitungan menggunakan logika fuzzy yaitu metode tsukamoto,
mamdani, dan sugeno. Mamdani adalah metode yang paling sering dipergunakan
untuk pengimplementasian logika fuzzy dikarenakan struktur yang ada pada metode
mamdani itu sederhana untuk di implementasikan. Struktur yang sederhana tersebut
yaitu penggunaan fungsi MIN dan komposisi antar rule menggunakan fungsi MAX yang berguna untuk menghasilkan himpunan fuzzy baru. Metode-metode dalam logika fuzzy ini dapat dipergunakan untuk memodelkan berbagai sistem dengan cara memetakan suatu input ke dalam suatu output tanpa mengabaikan faktor–faktor yang ada sehingga dapat menghasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu memberikan nilai tegas pada penentuan jumlah produksi. Untuk menentukan nilai jumlah produksi menggunakan logika fuzzy diperlukan beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan jumlah produksi tersebut diantaranya adalah dengan data jumlah order dan data ketersediaan yang pernah terjadi [4].
Dengan adanya permasalahan diatas dapat diambil kesimpulan dengan kebatasan ilmu yang dimiliki dan pemahaman dari berberapa permasalahan yang sama, mirip, atau serupa dari beberapa refrensi dan jurnal-jurnal yang telah dibaca. Dapat disimpulkan, bagaimana cara menentukan jumlah produksi yang dilakukan sesuai dengan data jumlah order dan data ketersediaan yang ada pada PT. Kinenta Indonesia Untuk menentukan jumlah produksi yang akan dilakukan, yang berguna untuk memenuhi pengiriman wiring harness pada waktu yang tepat sesuai jumlah order yang tepat, dimana dalam kasus ini, yaitu memanfaatkan logika fuzzy
mamdani untuk penentuan jumlah produksi berdasarkan jumlah order wiring harness pada setiap bulan yang pernah terjadi, serta jumlah ketersediaan wiring harness yang pernah ada.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan adanya permasalahan diatas saya selaku penulis mencoba merumuskan permasalahan-permasalahn yang ada dengan kebatasan ilmu saya dan pemahaman
yang saya dapat dari berberapa permasalahan yang sama, mirip, atau serupa dari beberapa refrensi dan jurnal-jurnal yang saya baca, yaitu:
1 Bagaimana cara implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk menentukan jumlah produksi Wiring Harness pada PT. Kinenta Indonesia berdasarkan Data Jumlah Order dan Data Ketersediaan yang pernah terjadi di PT. Kinenta Indonesia?
2 Bagaimana mengembangkan Sistem dengan Logika Fuzzy Mamdani yang dapat menentukan jumlah produksi Wiring Harness pada PT. Kinenta Indonesia berdasarkan Data Jumlah Order dan Data Ketersediaan yang pernah terjadi di PT. Kinenta Indonesia?
1.3 Batasan Masalah (Ruang Lingkup)
Untuk pembahasan penulisan tidak terlalu luas atau tidak melebar dari focus permasalahan yang diangkat dan diharpakan supaya tidak mewati batas dari permasalahan yang diangkat oleh saya selaku penulis, maka diperlukan pembatasan masalah-masalah yang ada, untuk jelasnya:
1 Penentuan jumlah produksi wiring harness hanya berdasarkan pada data jumlah order wiring harness, data ketersediaan wiring harness pada PT. Kinenta Indonesia, penelitian ini tidak membahas faktor-faktor yang memiliki pengaruh lain terhadap penentuan jumlah produksi wiring
harness.
2 Setiap data yang di pergunakan pada penentuan jumlah produksi wiring
harness ialah sekumpulan data berikut:
a. Data jumlah order wiring harness maksimum satu periode dari bulan Januari 2014 sampai pada September 2016.
b. Data jumlah order wiring harness minimum satu periode dari bulan Januari 2014 sampai pada September 2016.
c. Data ketersediaan wiring harness maksimum satu periode dari bulan Januari 2014 sampai pada September 2016.
d. Data ketersediaan wiring harness minimum satu periode dari bulan Januari 2014 sampai pada September 2016.
e. Data produksi wiring harness maksimum satu periode dari bulan Januari 2014 sampai pada September 2016.
f. Data produksi wiring harness minimum satu periode dari bulan Januari 2014 sampai pada September 2016.
Data yang diperoleh serta di pergunakan adalah data yang di dapat dari PT. Kinenta Indonesia.
3 Metode yang digunakan hanyalah logika fuzzy mamdani, penelitian ini tidak membahas penentuan jumlah produksi wiring harness pada metode lain untuk menentukan jumlah produksi wiring harness.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Pengimplementasian logika fuzzy mamdani untuk penentuan jumlah
produksi wiring harness pada PT. Kinenta Indonesia berdasarkan Data jumlah order dan Data jumlah ketersediaan yang pernah terjadi pada PT. Kinenta Indonesia.
2 Mengembangkan Sistem dengan pemanfaatan logika fuzzy mamdani yang mampu menentukan jumlah produksi wiring harness berdasarkan Data jumlah ketersediaan yang pernah terjadi pada PT. Kinenta Indonesia.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun harapan manfaat dari penelitian ini, saya selaku penulis berharap pada penelitian dan penulisan tugas akhir ini dapat memenuhi beberapa harapan yang saya harap dapat terpenuhi, yaitu sebagai berikut:
1 Bagi Pengguna
Dari hasil peneletian diharapkan dapat digunakan untuk kepala devisi produksi maupun manager produksi sebagai sarana untuk membantu dalam menentuakan perencanaan jumlah produksi wiring harness. Serta guna untuk membantu penentuan jumlah produksi pada customer yang belum mampu menentukan jumlah order wiring harness pada bulan depannya yang berada pada PT. Kinenta Indonesia, sehingga PT. Kinenta
Indonesia dapat memberikan wacana jumlah produksi yang akan dilakukan yang lebih tepat dengan jumlah order yang akan diterima oleh PT. Kinenta Indonesia.
2 Bagi Akademik
a. Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna sebagai tolak acuan keberhasilan akademik dalam mengembangkan tingkat pola belajar-mengajar kepada mahasiswa.
b. Sebagai bahan literature atau referensi untuk penelitian denagn topik permasalahan yang sama maupun berbeda bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut atau ingin melakukan penelitian yang berbeda terkait dengan penelitian ini.
c. Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu belajar-mengajar pada akademik.
3 Bagi Peneliti
a. Untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan logika fuzzy
mamdani serta peng-implementasinya untuk penentuan jumlah
produksi wiring harness pada PT. Kinenta Indonesia.
b. Menambah wawasan dan pengalaman saya selaku penulis dalam merancang sebuah sistem dalam menentukan jumlah produksi wiring
harness yang ada pada PT. Kinenta Indonesia.
c. Sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Teknik Informatika S-1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro.