38
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan di areal Laboratorium Lapangan Pengelolaan Tanah Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) Medan. Waktu penelitian telah dilaksanakan selama 8 bulan dari bulan Desember 2019 sampai dengan bulan Juli 2020.
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Susunan Penelitian
Kompos Organik Pasar dengan kode (K), dengan 3 taraf perbandingan. Pupuk Majemuk dengan kode (P), dengan 3 taraf perbandingan. Jarak Tanam Pembibitan adalah 70 x 70 x 70 cm dengan jarak antar baris 62 cm.
3.2.2 Rancangan Penelitian
Rancangan perlakuan penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dimana terdiri dengan 2 faktor yaitu :
Faktor I Kompos Sampah Organik Pasar (K) dengan 3 taraf yaitu : 1. K0 = 0 gram/polybag (Kontrol)
2. K1 = 100 gram/polybag 3. K2 = 200 gram/polybag
Faktor II Pupuk Majemuk (NPK) 16-16-16 (P) dengan 3 taraf yaitu : 1. P1 = 5 gram/polybag
2. P2 = 10 gram/polybag 3. P3 = 15 gram/polybag
39
Tabel 3.1 Rancangan Kombinasi Perlakuan
K/P P1 P2 P3
K0 K0P1 K0P2 K0P3
K1 K1P1 K1P2 K1P3
K2 K2P1 K2P2 K2P3
Uraiannya adalah sebagai berikut sesuai tabel 3.1.
Jumlah Perlakuan 3 = 9
Jumlah Ulangan = 3
Jumlah Bibit Sampel dan Cadangan = 2 Bibit Jumlah bibit seluruhnya = 54 Bibit.
Model linier yang digunakan untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial ini adalah :
Yijk = µ + ρi + αj +βk + (αβ) jk + ε ijk
Dimana :Yijk = Hasil pengamatan ulangan ke –i dari faktor I pada ulangan ke –j dari faktor II dan ulangan ke –k
µ = Nilai Tengah Umum ρi = Blok ke –i
αj = Pengaruh kompos sampah pasar ke –j βk = Pengaruh pupuk NPK ke –k
(αβ) jk = Pengaruh interaksi kompos sampah pasar ke –j dan perlakuan pupuk NPK taraf ke –k
ε ijk = Galat Percobaan pada ulangan ke –i yang mendapat perlakuan kompos sampah pasar pada taraf ke –j dan perlakuan pupuk NPK pada taraf ke –k . (Sastrosupandi, 2000)
Data yang diperoleh di analisis secara statistika dengan menggunakan metode Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf 5% dan 1% , dan dilanjutkan dengan menggunakan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5% serta di Uji Sigifikasi Perbandingan α = 1:100%.
40 3.3 Bahan dan Peralatan
3.3.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu, kawat, ember, cangkul, gembor, meteran kain, timbangan 20 kg, penggaris, polybag dengan ukuran 35 x 40 cm dan alat-alat lainnya yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini.
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bibit kelapa sawit berumur 4 bulan dari PPKS dengan varietas D x P Dumpy, tanah Ultisol dari Kecamatan Galang, sampah organik pasar diambil dari Pasar Raya MMTC-Pancing, Effective Microorganisme-4 (EM-4) sebanyak 1 botol (ukuran 1 liter) dan pupuk majemuk (NPK) 16-16-16.
3.4 Tahapan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
i. Persiapan Areal
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan persiapan areal ini antara lain yaitu mengukur areal yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian dan kemudian membersihkan serta meratakan areal.
ii. Membuat Bedengan
Pembuatan bedengan ini bertujuan agar lokasi bibit aman dari kebanjiran sehingga bibit aman dari genangan air, oleh karena itu bedengan dibuat lebih tinggi dengan ukuran yang biasa digunakan yaitu 30 cm – 40 cm.
iii. Pengomposan Sampah Organik
Pembuatan kompos sampah pasar adalah dimulai dari pencacahan sampah pasar hingga halus yang dibutuhkan adalah 20 kg sampah yang telah dicacah dan kemudian di campurkan dengan bahan aktivator EM-4 secara
41
merata dengan perbandingan dimana 5 liter air dengan 1 liter bahan aktivator ke sampah pasar yang telah di cacah halus. Kemudian sampah pasar tersebut dimasukkan kedalam ember dan ditutup rapat selama 35 hari.
iv. Pembuatan Media Tanam dan Aplikasi Kompos Organik Sampah Pasar
Media tanam yang digunakan adalah tanah Ultisol terlebih dahulu tanah tersebut diayak, dan dicampur dengan kompos sampah pasar yang telah menjadi kompos dan diisi kedalam polybag telah disiapkan dengan berat tanah 15 kg. Dosis kompos sampah pasar disesuaikan dengan perlakuan masing-masing.
v. Penanaman Bibit
Penanaman bibit dimulai saat bibit telah berpindah dari Pre Nursery ke
Main Nursery atau transplanting berumur 4 bulan dan dilakukan setelah
pemberian aplikasi kompos sampah pasar dan dicampurkan dengan tanah Ultisol yang telah diayak. Kedalaman bibit ditanam kedalam polybag disesuaikan dengan tinggi polybag nya dan tanahnya.
vi. Aplikasi Pupuk
Disesuaikan dengan perlakuan yaitu 5 gr, 10 gr dan 15 gr per polybag untuk pupuk majemuk (NPK) 16-16-16. Dan diaplikasikan pada 1 minggu setelah tanam dan di aplikasikan 1 minggu sekali.
vii. Penyiraman dan Pemeliharaan
Seluruh bibit dilakukan pemeliharaan yaitu penyiraman rutin 2 kali per hari pada pagi hari pukul 07:00 WIB dan sore hari pukul 15:00 WIB. Penyiraman pada bibit Main Nursery sesuai Buku Pintar Mandor (BPM) adalah umur bibit 3 – 6 bulan adalah 1,5 liter/Bibit/Hari dengan menggunakan gembor. Pemeliharaan dilakukan dengan pengendalian gulma, hama dan penyakit sesuai dengan kondisi yang terjadi.
42
Pengendalian gulma jika terdapat dalam polybag maka dilakukan dengan cara Hand Packing atau mengambil dengan cara mengutip dengan tangan. Jika terdapat diluar polybag, maka biasanya dilakukan dengan menggaruk menggunakan cangkol, dan membabat di areal luar pada pembibitan. Pengendalian hama jika terjadi seperti belalang adalah dengan menggunakan pestisida Decis 2,5 EC dengan bahan aktif Deltametrin dengan konsentrasi 0,05%. Aplikasi pestisida ini dilakukan 1 kali per 2 minggu dengan cara sistem semprot.
3.5 Pengamatan Penelitian dan Indikator
Ada beberapa parameter yang diamati pada saat penelitian berlangsung sampai dengan selesai yaitu :
3.5.1 Tinggi Bibit (cm)
Pengukuran dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam (2 MST) hingga 16 minggu setelah tanam (16 MST). Tinggi bibit diukur setiap 2 minggu sekali setelah tanam dimana diukur dari pangkal batang sampai ujung daun yang paling panjang dengan menggunakan alat yaitu meteran kain.
3.5.2 Jumlah Daun (Helai)
Pengamatan jumlah daun dihitung dan dilakukan perhitungan setiap 2 minggu sekali atau diukur pada umur 2 minggu setelah tanam (2 MST) sampai dengan 16 minggu setelah tanam (16 MST) dari mulai daun sudah membuka sempurna sampai daun yang sudah membelah.
3.5.3 Lingkar Batang (cm)
Pengukuran lingkar batang dilakukan setiap 2 minggu sekali atau 2 minggu setelah tanam (2 MST) sampai dengan 16 minggu setelah tanam (16 MST), diukur 2 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan alat yaitu meteran kain.
43
3.5.4 Analisa Berat Segar dan Berat Kering a. Berat Segar Akar (gr)
Analisa ini dilakukan pada akhir penelitian 16 MST dengan menimbang berat basah akar tanaman bibit kelapa sawit pada saat tanaman dibongkar. Pembongkaran dilakukan dengan cara memutar polybag dengan tujuan bibit perlu diputar untuk memutuskan akar yang telah masuk ke tanah dan akar yang putus dan berada di dalam tanah diambil dengan cara mencangkol tanah tersebut supaya akar tersebut tidak ada yang ketinggalan dalam tanah. Setelah di putar polybag, maka penyobekan polybag dengan hati-hati dan menggemburkan tanah yang menggumpal di perakaran (lalu akar di rendam dalam air agar tanah tersebut hilang dari perakaran dan akar bersih dari tanah) setelah itu, akar tanaman di timbang awal dengan menggunakan neraca analisis untuk mendapatkan berat segar akar.
b. Berat Segar Tajuk (gr)
Analisa berat segar tajuk dilakukan pada akhir penelitian 16 MST dengan cara memotong tajuk setelah pembongkaran (pemotongan dilakukan di tempat tumbuhnya tunas daun) dan setelah dilakukan pemotongan, dan tajuk dilakukan pembersihan dari kotoran dengan cara mencuci dengan air setelah itu, manimbang berat segar tajuk dengan menggunakan neraca analisis untuk mendapatkan berat segar tajuk.
c. Berat Kering Akar (gr)
Analisa berat kering akar dilakukan setelah akar tanaman bibit kelapa sawit tersebut dimasukkan ke dalam amplop dan di oven selama 24 jam dengan suhu 80o C dan di timbang dengan menggunakan neraca analisis.
d. Berat Kering Tajuk (gr)
Analisa berat kering tajuk dilakukan setelah tajuk tanaman bibit kelapa sawit tersebut dimasukkan ke dalam amplop dan di oven selama 24 jam dengan suhu 80o C dan di timbang dengan menggunakan neraca analisis.
44 3.6 Bagan Alur Penelitian
Persiapan Areal
Pengomposan Sampah Pasar Persiapan Bahan
Pengaplikasian Bahan
Pemeliharaan dan Pengamatan
Pembongkaran Tanaman
Pengolahan Data dan Uji Statistika
Laporan Penelitian
45 3.7 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Tugas Akhir
No Jenis kegiatan Bulan
12 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan Areal
2 Pengomposan Sampah Organik
3 Persiapan Bahan
4 Pengaplikasian Bahan 5 Pemeliharaan dan Pengamatan 6 Pembongkaran Tanaman 7 Pengolahan Data dan Uji
Statistika
8 Laporan Penelitian Tugas Akhir
9 Sidang Tugas Akhir