• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KONSEP DAN PENERAPAN GREEN IT DALAM UPAYA PENGGUNAAN TEKNOLOGI YANG SEHAT PADA PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KONSEP DAN PENERAPAN GREEN IT DALAM UPAYA PENGGUNAAN TEKNOLOGI YANG SEHAT PADA PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KONSEP DAN PENERAPAN GREEN IT

DALAM UPAYA PENGGUNAAN TEKNOLOGI

YANG SEHAT PADA PEMERINTAH

KOTA PRABUMULIH

M.Faris adiwisastra

1

, Fatoni

2

, Febriyanti Panjaitan

3

Mahasiswa Teknik Informatika1, Dosen Fakultas Ilmu Komputer2,3

faris.sastra@gmail.com1,Fatoni@binadarma.ac.id2, febriyanti_panjaitan@binadarma.ac.id3

Abstract. The concept of environmentally friendly activities in daily activities that have been known for a campaign Go Green / Green Life becomes one of the manifestations of consciousness for all elements of society to care about their environment. One embodiment among many environmentally friendly program that focuses padaproduksi and utilization of information and communication technology devices and infrastructure is Green IT .. Transportation Agency Government Communications and Information Technology Prabumulih have a problem where the lack of implementation of Green IT in the Office of Government Communications and Information Technology Transportation Prabumulih where one of them is there are computers that still use the monitor type tube (CRT) which monitors the use of the capacity of larger power and heat generation is high enough, then use a printer that is not centralized or not based print server where each PC using the printer while the network device or LAN already installed, so that it resulted in the waste of electrical energy consumption.

Keyword: analysis, concept, implementation, green IT

Abtrak. Konsep kegiatan ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari yang telah dikenal

dengan kampanye Go Green / Green Life menjadi salah satu bentuk perwujudan kesadaran bagi setiap elemen masyarakat agar peduli terhadap lingkungannya. Salah satu perwujudan diantara banyak program ramah lingkungan yang menitik beratkan padaproduksi serta pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi serta infrastrukturnya adalah

Green IT.. Dishub Kominfo Pemerintah Kota Prabumulih memiliki permasalahan dimana

belum adanya penerapan Green IT di Kantor Dishub Kominfo Pemerintah Kota Prabumulih dimana salah satunya adalah masih ada perangkat komputer yang masih menggunakan monitor jenis tabung (CRT) dimana monitor tersebut menggunakan kapasitas daya yang lebih besar serta menghasilkan panas yang cukup tinggi , kemudian penggunaan printer yang belum terpusat atau belum berbasis print server dimana masing-masing PC mengunakan printer sedangkan perangkat jaringan atau LAN sudah terpasang, sehingga hal tersebut mengakibatkan pemborosan pemakaian energi listrik .

Keyword : analisis, konsep, penerapan, green IT 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi telah berhasil memudahkan manusia

dalam berbagai seperti : berkomunikasi, bekerja, belajar , berbisnis, berbagi serta

memudahkan aktifitas lain dalam

kesehariannya. Dishub Kominfo

(2)

2

permasalahan dimana belum adanya penerapan Green IT di Kantor Dishub Kominfo Pemerintah Kota Prabumulih dimana salah satunya adalah masih ada

perangkat komputer yang masih

menggunakan monitor jenis tabung

(CRT) dimana monitor tersebut

menggunakan kapasitas daya yang lebih besar serta menghasilkan panas yang cukup tinggi ,kemudian penggunaan printer yang belum terpusat atau belum berbasis print server dimana

masing-masing PC mengunakan printer

sedangkan perangkat jaringan atau LAN sudah terpasang, sehingga hal tersebut mengakibatkan pemborosan pemakaian energi listrik serta seringnya pengguna. Seringkali, hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan dan digunakan sebagai alat pemasaran. Pengguna komputer juga

berbicara tentang hal yang dapat

mengurangi emisi karbon untuk dapat memperlambat pemanasan global dan

yang benar-benar berarti adalah

bagaimana menemukan cara untuk

mengurangi kenaikan listrikPentingnya. Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Konsep dan

Penerapan Green IT Dalam Upaya Penggunaan Teknologi yang sehat Pada Pemerintah Kota Prabumulih”.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Dishub Kominfo Pemerintah Kota Prabumulih sebagai penunjang visi yang ingin dicapai, agar dapat memberikan langkah yang tepat dalam efektifitas pemanfaatan

Green IT sehingga kelestarian alam pada

kaitannya dengan kemajuan dan

pemanfaatan perangkat Teknologi

Informasi dapat dijaga oleh seluruh pihak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar

belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu

1. Bagaimana mendapatkan hasil

observasi atau pengamatan sistem yang sedang berjalan serta solusi dalam menerapkan sistem Green IT seperti perangkat keras (hardware) dan infrastruktur jaringan komputer

di kantor Dishub Kominfo

Pemerintah Kota Prabumulih.

2. Bagaimana melakukan optimalisasi

pemanfaatan teknologi yang dapat mengurangi daya dan menghemat sumber daya alam lainnya untuk mendapat suatu model / konsep

Green IT yang ideal di kantor

Dishub Kominfo Pemerintah Kota Prabumulih.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini

adalah menganalisa sejauh mana

penerapan Green IT yaitu dari segi perangkat hardware dan standarisasinya dan dari sisi perilaku pemanfaatan

perangkat elektronik dengan

menggunakan metode action research dan upaya penggunaan teknologi Green

IT pada Dishub Kominfo Pemerintah

Kota Prabumulih dari dua sudut pandang pelaku yang berbeda, yaitu dari sisi pemerintah kota Prabumulih selaku regulator dan pelaksana, serta dari sisi

user atau pemakai yaitu pengguna yang

memanfaatkan perangkat teknologi

informasi dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Pnelitian

Tujuan dari penelitian adalah

ingin mengetahui sejauh mana

pemanfaatan Green IT dalam upaya penggunaan teknologi yang sehat pada Kantor Dishub Kominfo Pemerintah Kota Prabumulih.

(3)

3

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat menggambarkan kondisi IT

jaringan Infrastructure dan IT

Human Resource di Kantor Dishub

Kominfo Pemerintah Kota

Prabumulih.

2. Dapat dijadikan sebagai landasan

penyusunan rencana strategi dalam penerapan Green IT yang lebih efektif dan efisien

2. METODOLOGI PENELITIAN Menurut Kock (2007:45), Metode Action Research merupakan penelitian tindakan. Pendekatan ini dilakukan

sendiri oleh peneliti yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien. Metode Action

research dibagi dalam beberapa tahapan,

yaitu :

1. Tahap pertama (diagnosing)

Pada tahap ini peneliti

mengidentifikasi kendala atau

permasalahan yang dihadapi adalah peningkatan konsumsi daya listrik yang perlu dicermati bagi setiap elemen masyarakat terutama pada

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Prabumulih tentunya apabila komputasi tidak dilakukan secara bijak maka hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor pembentukan emisi gas rumah kaca yang berdampak pada

pemanasan global (global

warming).

2. Tahap kedua (action planning)

Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan

denganmenyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada, pada tahap ini

penulis memasuki tahapan

persiapan langkah-langkah

observasi atau pengamatan terhadap sistem yang sedang berjalan seperti pengamatan pengunaan perangkat

keras (hardware) , desain

infrastruktur jaringan serta cara penggunaan energi listrik oleh user atau pemakai.

3. Tahap ketiga (action taking)

Peneliti melakukan rencana

tindakan dengan melakukan

observasi atau pengamatan serta solusi dalam menerapkan sistem

Green IT seperti perangkat keras

(hardware) dan infrastruktur

jaringan komputer di kantor Dinas

Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kota Prabumulih serta

melakukan optimalisasi

pemanfaatan teknologi yang dapat mengurangi daya dan menghemat sumber daya alam lainnya untuk mendapat suatu model / konsep

Green IT yang ideal.

4. Tahap keempat (evaluating)

Setelah mendapatkan hasil

pengamatan atau observasi maka di lakukan analisis hasil serta usulan suatu model / konsep Green IT

sebagai bahan evaluasi hasil

penelitian yang didapat.

5. Tahap kelima (learning / reflecting)

Setelah semuanya selesai, maka

tahap akhir adalah peneliti

melaksanakan review tahap demi tahap kemudian penelitian ini dapat

(4)

4

mempertimbangkan untuk tindakan kedepan.

2.1 Arsitektur Jaringan Komputer

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal, penulis mendapatkan informasi yaitu arsitektur jaringan di kantor Dinas Perhubungan Komunikasi

dan Informatika Kota Prabumulih

menggunakan topologi star dan topologi

infrastruktur untuk jaringan wireless.

Pada topologi star, masing-masing komputer atau client terhubung secara langsung ke jaringan melalui switch hub yang berjumlah 16 port. Keunggulan dari topologi tipe star ini adalah banyak sekali diantaranya memudahkan admin dalam mengelola jaringan, memudahkan dalam penambahan komputer atau client , kemudahan mendeteksi kerusakan dan

kesalahan pada jaringan. Sedang

topologi jaringan wireless menggunakan

topologi infrastruktur dimana

menggunakan access point sebagai pusat jaringan wireless atau hotspot yang terhubung langsung pada perangkat

switch hub. Adapun gambar topologi

jaringan yang sedang berjalan yang seperti pada Gambar 3.2

PC Proxy 192.168.1.1/24 Switch INTERNET IP Address 192.168.1.101 Subnet Mask 255.255.2525.0 Gateway 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.102 Subnet Mask 255.255.2525.0 Gateway 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.103 Subnet Mask 255.255.2525.0 Gateway 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.104 Subnet Mask 255.255.2525.0 Gateway 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.105 Subnet Mask 255.255.2525.0 Gateway 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.106 Subnet Mask 255.255.2525.0 Gateway 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.108 Subnet Mask 255.255.2525.0 Gateway 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.107 Subnet Mask 255.255.2525.0 Gateway 192.168.1.1 ACCESS POINT Hotspot2 (IP 192.168.1.3) ACCESS POINT Hotspot1 (IP: 192.168.1.2)

Gambar 3.2 Topologi Jaringan komputer yang sedang berjalan

Dari Gambar topologi diatas dapat diperoleh informasi bahwa di

kantor Dinas Perhubungan Komunikasi

dan Informatika Kota Prabumulih

memiliki jumlah komputer tetap sebanyak 10 unit dengan spesifikasi

bervariasi serta memiliki 2 buah

perangkat access point yang terdapat pada salah satu ruangan dan lobby

kantor. Kantor Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kota

Prabumulih juga sudah menggunakan komputer server atau gateway sebagai pintu gerbang akses internet, dimana masing-masing posisi client dan access

point langsung terhubung pada perangkat switch hub. Perangkat Access Point yang

digunakan langsung terhubung ke sebuah

switch hub sebagai perantara laptop atau

notebook yang digunakan oleh sebagian besar karyawan dan staff kantor Dinas

Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kota Prabumulih.

Pengalamatan yang digunakan pada jaringan Local Area Network (LAN) di kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Prabumulih adalah menggunakan kelas C dengan memakai

network 192.168.1.0/24 dengan

menggunakan default subnet mask

255.255.255.0.

3.

HASIL

Setelah melakukan proses

observasi, studi literatur dan wawancara, dilakukan proses analisis lingkungan

terhadap objek penelitian di kantor Dinas

Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kota Prabumulih. Adapun hasil observasi dilakukan di beberapa area yang digunakan sebagai objek observasi adalah:

1. Ruang kerja karyawan

2. Ruang Server dan Infrastruktur

Jaringan Komputer

1. Ruang Kerja Karyawan

(5)

5

pimpinan sebagian besar menggunakan komputer PC serta laptop. Penggunaan

laptop di lingkungan kantor Dinas

Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kota Prabumulih di

implementasikan dengan pertimbangan efisiensi daya, mobilitas serta perawatan

laptop oleh pengguna tersebut.

Komputer PC atau desktop di lingkungan

kerja kantor Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kota

Prabumulih masih ada yang

menggunakan layar monitor jenis tabung atau CRT dan ada juga layar monitor yang menggunakan jenis LCD / LED . Penggunaan monitor jenis tabung atau biasa lebih dikenal dengan monitor tipe CRT biasanya memakan konsumsi listrik

yang cukup besar dibandingkan

menggunakan monitor jenis LCD / LED

sehingga sangat disarankan

menggunakan power management atau

fasilitas screen saver jika tidak

digunakan. Pengaturan pada Power

Management memungkinkan ketika dalam keadaan idle, semua sistem akan

di non-aktifkan, hal ini berarti

penghematan daya. Kemudian dari hasil pengamatan , sering ditemukan komputer atau laptop bahkan printer menyala saat tidak digunakan , hal menyebabkan suhu atau panas yang dihasilkan perangkat tersebut serta meningkatnya konsumsi listrik sehingga biaya yang dikeluarkan tagihan listrik juga meningkat.

Gambar 1

Ruang kerja karyawan

Masing-masing komputer di

lingkungan kantor belum menggunakan UPS. Dalam observasi yang dilakukan di

lingkungan kantor Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kota

Prabumulih ada beberapa komputer yang

berbasis PC menggunakan kartu Graphis

jenis Pci Ekspres dengan kapasitas Ram sebesar 2 Gbyte ,hal ini mengakibatkan pemakaian listrik yang cukup besar hal

ini dikarenakan VGA Card

menggunakan daya listrik yang cukup besar sekitar 100-150 watt. Serta boros dalam segi biaya dikarenakan harganya yang mahal. Dalam segi pemanfaatan untuk lingkungan kerja apalagi dalam

instansi pemerintahan ,penggunaan

hardware kartu graphis dengan kapasitas memory yang besar belum dibutuhkan

atau belum ada manfaat yang bisa gunakan, penggunaan VGA Onboard yang sudah tersedia secara cuma-cuma pada motherboard dapat digunakan dengan sangat baik untuk aplikasi perkantoran dan pengolahan video serta

hemat penggunaan energi listrik

dikarenakan VGA Onboard

menggunakan sumber daya listrik yang

sangat rendah dibandingkan

menggunakan kartu Graphis jenis PCI Ekspress.

Hasil observasi lainnya masih belum dimanfaatkan sistem jaringan yang terpasang dengan menggunakan sistem print server atau print sharing, hal ini dapat diamati dimana sebagaian printer terpasang pada masing-masing meja karyawan sehingga penggunaaan printer menjadi tidak efisien serta dalam sisi green computing sangat boros penggunaan energi listrik serta limbah pembuangan tinta pada masing-masing printer.

Hasil observasi penggunaan

laptop di kantor Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kota

(6)

6

menggunakan power saving setting

sehingga laptop menyala terus jika tidak digunakan kemudian perangkat bluetooth dan wi-fi pada laptop yang terus menyala saat tidak digunakan, serta seringnya menggunakan tingkat kecerahan layar atau backlight yang cukup tinggi sehingga menyebabkan boros energi listrik dan battery.

Gambar 4.2 Ruang Kerja Kepala KOMINFO

Dalam segi pengiriman data di

kantor Dinas Perhubungan Komunikasi

dan Informatika Kota Prabumulih sudah menerapkan sistem green IT yaitu menggunakan file elektronik berupa email , tidak menggunakan cara lama atau konvensional seperti pengiriman surat karena menghindari penggunaan

kertas atau biasa disebut dengan

paperless method untuk mengurangi sampah carbon footprint serta limbah tinta.

Penggunaan media

penyimpanan data di kantor Dinas

Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kota Prabumulih sering menggunakan USB Flash Disk dan

Harddisk Eksternal, penggunaan

perangkat tersebut memang lebih praktis tetapi sering bermasalah seperti terserang

virus, rusak, hilang dan sebagainya, dalam segi green computing, perangkat tersebut menggunakan daya listrik agar bisa beroperasi dan jika mengalami kerusakan kecil kemungkinan untuk bisa diperbaiki sehingga akan menjadi limbah yang menpengaruhi lingkungan. Solusi

permasalahan tersebut dapat

mengggunakan sistem penyimpanan

online dimana penyimpanan online lebih hemat biaya, dapat diakses dari mana saja asal terkoneksi ke internet, lebih aman, dan bebas limbah. Salah satu penyimpanan online yang gratis adalah Google Drive yang dapat digunakan dengan menggunakan akun gmail dengan kapasitas 5 GB.

2. Ruang Server dan

Infrastruktur Jaringan

Hasil observasi server proxy dan

data center di kantor Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kota

Prabumulih terdapat di satu tempat yaitu ruang server. Pada ruangan server terdapat server proxy dan data center menggunakan sistem pendingin yang belum mampu bekerja secara otomatis menyesuaikan kondisi atau suhu sekitar ruangan dikarenakan belum diterapkan

environment monitoring system (EMS)

kemudian terdapat genset sebagai

cadangan daya ketika jaringan listrik mati atau jika tegangan listrik turun. Penggunaan UPS terletak pada server

dan perangkat penting lainnya,

sedangkan pada perangkat lain seperti komputer tidak diberikan UPS.

(7)

7

Gamabar 2 Area ruang server

Environmental Monitoring System

adalah suatu perangkat yang mampu

melakukan monitoring kondisi

lingkungan disekitarnya. Biasanya

perangkat ini digunakan pada area atau industri dimana perubahan lingkungan akan sangat memperngaruhi kinerja dari industri tersebut. Di bidang teknologi informasi, perangkat ini merupakan perangkat wajib untuk server room, atau pada cakupan yang lebih luas adalah data center. Biasanya perusahaan atau instansi sering terlalu terpaku pada sisi security dan performance dari perangkat yang ada di data center. Firewall, IPS, antispam merupakan perangkat wajib yang ada disuatu data center terkait dengan

security, sedangkan load balancer, blade

server akan menjadi fokus jika

performance menjadi suatu keharusan untuk menunjang bisnis perusahaan. Tapi sering kali kita lupa hal yang paling mendasar agar SLA tetap terjaga;

physical infrastructure. Sering terlihat

perangkat server atau jaringan seharga ratusan juta (bahkan milyar) hanya diletakkan disuatu ruangan yang hanya dilengkapi dengan AC split rumahan.

Rekomendasi umum untuk

sebuah server agar dapat beroperasi berkisar di antara 10 sampai dengan 28 derajat Celcius, tetapi agar dapat bekerja optimal suhu terbaik yang disarankan

antara 20 sampai dengan 21 derajat Celcius. Apa yang terjadi bisa kondisi suhu diatas tidak terpenuhi. Pertama tama adalah hilangnya garansi dari perangkat yang dimiliki. Kedua adalah turunnya performance secara signifikan bahkan sampai disuatu titik dimana servermenjadi hangat dan kemudian cras

h.

Hasil observasi infrastruktur

jaringan komputer di kantor Dinas

Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kota Prabumulih, hasil yang

diperoleh adalah dimana jaringan

komputer yang terpasang sebagian masih menggunakan installasi kabel jaringan LAN . Penggunaan kabel UTP pada jaringan LAN rentan terhadap kerusakan seperti digigit oleh binatang pengerat sehingga kabel tersebut harus diganti dengan yang baru. Secara tidak langsung kabel yang rusak tersebut akan menjadi limbah logam , hal ini dikarenakan kabel

tersebut menggunakan bahan-bahan

logam yang berbahaya dari struktur kabel tersebut. Adapun solusi permasalahan tersebut adalah penggunaan jaringan wireless atau tanpa kabel yang lebih efektif dan efisien. Yang dapat dilahat pada gambar 3.

Gambar 3 Kondisi Kabel jaringan

komputer

Dari aspek pengetahuan pada lingkungan kantor dinas perhubungan

(8)

8

Dinas Perhubungan Kominukasi dan Informatika Kota Prabumulih,faktor yang perlu diperhatikan untuk penerapan

green IT adalah infrastruktur dan sumber

daya manusia serta regulasi. Sistem paperless juga sudah dimanfaatkan oleh KOMINFO Kota Prabumulih dengan menggunakan sistem e-office, adapun salah sistem paperless yang berhasil

diimplementasikan adalah Layanan

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dimana LPSE terjadi resistensi ketika LPSE pertama kali diimplementasikan oleh KOMINFO Kota Prabumulih dari beberapa rekanan. Kurangnya SDM dengan spesialisasi IT di lingkungan KOMINFO Prabumulih menjadi kendala dalam pengembangan LPSE yang dapat dilahat berdasarkan pada Gambar 4.7.

Gambar 4 Penerapan LPSE 3.1 PEMBAHASAN

Adapun strategi solusi

pengembangan sistem green IT pada perangkat keras komputer dan topologi jaringan komputer di lingkungan kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Prabumulih adalah sebagai berikut :

1. Perlunya mengganti beberapa

komponen atau perangkat komputer yang masih menggunakan tipe monitor CRT dengan menggunakan layar LCD / LED yang lebih praktis, hemat daya listrik dan hemat tempat.

3. Menggunakan kartu Graphis atau

VGA yang telah disediakan oleh

motherboard atau Onboard sehingga lebih hemat energi listrik dari pada

menggunakan kartu graphis yang

berjenis card tambahan yang notabene menggunakan daya listrik yang jauh lebih besar serta urgensi penggunaan kartu graphis belum terlalu dibutuhkan di kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Prabumulih.

4. Solusi pengembangan topologi star

ke topologi infrastruktur,Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada

jaringan wireless. Access point

mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access

point dapat memperluas jangkauan dari

WLAN. Penggunaan kabel UTP pada jaringan LAN rentan terhadap kerusakan seperti digigit oleh binatang pengerat sehingga kabel tersebut harus diganti dengan yang baru. Secara tidak langsung kabel yang rusak tersebut akan menjadi limbah logam , hal ini dikarenakan kabel

tersebut menggunakan bahan-bahan

logam yang berbahaya dari struktur kabel tersebut.

5. Penggunaan router mikrotik jenis

routerboard menggantikan PC Router proxy yang saat ini sedang berjalan,

(9)

9

dimana kelebihan routerboard mikrotik adalah membutuhkan resource daya listrik yang sangat kecil yaitu 15 watt , lebih praktis karena tidak membutuhkan banyak tempat, serta tidak menggunakan

harddisk karena penggunaan harddisk

sangat rentan terhadap kerusakan.

4.1 SIMPULAN

Dari penelitian ini diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Green IT sudah

terlaksana dengan baik di kantor Dinas

Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kota Prabumulih terutama

penggunaan laptop, sebagaian monitor LCD, Paperless Method dan penggunaan jaringan wireless atau Wifi untuk penghematan terhadap sumber daya di instansi tersebut.

2. Adapun beberapa perangkat dan

infrastruktur yang belum menerapkan

Green IT yaitu perangkat monitor CRT

(Tabung), media penyimpanan , Kartu Graphis, Kabel jaringan UTP , alat pendingin ruangan server dan Printer.

4.2 SARAN

Dari penelitian ini adapun saran yang ingin disampaikan adalah :

1. Instansi disarankan mengganti

perangkat dan menerapkan seluruh solusi

Green IT yang telah disarankan penulis.

2. Dapat ikut dan mengajak banyak

orang untuk melakukan green IT, demi bumi kita dan memahami betul betapa berharga nya sumber daya energi bumi kita, agar dapat lebih berhemat energi mulai sekarang.

DAFTAR RUJUKAN

1. Murugesan, San. 2008. Harnessing

Green IT : Principles and Practices.

IEEE Computer Society IT Pro, pp

27-28.

2. Agus, I Putu. 2015. Green

Computing. INFORMATIKA.

Bandung

3. Sudawa, Wawan. 2008. Green

Computing. PT Dian Digital Media. Jakarta.

4. Kock,Ned 2007. Information

system Action Research An applied View of emerging conpects and Methods. Texas A & M international Universuty USA.

Gambar

Gambar 1   Ruang kerja karyawan
Gambar 4.2 Ruang Kerja Kepala  KOMINFO
Gambar 3 Kondisi Kabel jaringan  komputer
Gambar 4 Penerapan LPSE  3.1  PEMBAHASAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang penulis paparkan diatas khususnya pengalokasian dana desa yang diterapkan di Kecamatan Darul Imarah sesuai dengan konsep yang di kemukakan oleh Umer

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, dan organizational citizenship behavior terhadap kinerja karyawan

SD Juara merupakan sekolah dasar binaan Yayasan Rumah Zakat yang ditujukan bagi warga mustahik (penerima zakat), infak dan sadaqah secara Gratis Namun

BAB III : Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian mengenai Gambaran Umum tentang peranan notaris dalam memberikan

Menurut perspektif Islam pelaburan merupakan aktiviti menukarkan sesuatu harta (lazimnyawang tunai) dengan harta lain (seperti saham syarikat, akaun simpanan,

Oleh karena itu sebagai guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus dapat memiliki strategi belajar yang dapat membantu siswa agar dapat mengembangkan

Menu Data Induk merupakan data-data yang akan diinformasikan pada aplikasi ini, berisi data-data pokok yaitu : Data Kepala Wilayah & Perangkat, Data BPD & Anggota

Adapun munculnya usaha-usaha sejenis yang memiliki keunikan tersendiri yang berupa bentuk rumit yang tidak bisa dibuat oleh bahan ini, akan diatasi dengan pengembangan