• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

2 . ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI

2.1. Studi Literatur

Studi literatur digunakan untuk menggali ide maupun data-data yang telah diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, internet, wawancara, dan sebagainya. Hal ini diterapkan sebagai dasar dalam merancang perancangan yang akan dibuat agar memperoleh hasil yang sesuai.

Dalam perancangan ini, menggunakan data dari narasumber yaitu korban lumpur Lapindo, baik dari segi pengalaman hidupnya, informasi sekelilingnya, dan hikmah yang diperolehnya, data-data pendukung melalui internet dan buku. Perancangan buku komik ini diharapkan mampu membuka kesadaran anak-anak muda dalam mensyukuri hidupnya lewat pesan-pesan dan motivasi dari kisah nyata yang diceritakan dalam buku.

2.1.1. Perancangan Komik

Rancang berarti rekayasa. Rancangan berarti sesuatu yang dirancangkan; rencana; program; persiapan; hasil merancang. Dan perancangan berarti proses, cara, dan perbuatan merancang (Kamus Besar Bahasa Indonesia 725).

Desain Komunikasi Visual merupakan suatu studi yang secara sederhana dapat dideskripsikan sebagai ilmu yang mencari solusi pemecahan atas permasalahan yang ada. Dalam perancangan ini, komik digunakan sebagai solusi paling efektif untuk menginformasikan masyarakat khususnya anak muda, mengenai kisah nyata korban lumpur Lapindo.

Komik merupakan media berupa susunan gambar yang bercerita dalam beberapa panel dengan menyisipkan balon kata sebagai teks cerita. Penggunaan komik sebagai media menjadi salah satu solusi yang tepat, karena komik dapat dibaca dimanapun dan kapanpun oleh masyarakat Indonesia yang cenderung malas membaca buku berukuran tebal dan hanya bertuliskan teks. Serta pembaca dapat mengikuti alur cerita dan mendalami karakterisasi tokoh-tokoh lewat ekspresi yang digambarkan.

(2)

11

Universitas Kristen Petra 2.1.2. Tinjauan Belajar

Belajar diambil dari kata dasar ajar, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui.

Belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, dan berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Kamus Besar Bahasa Indonesia 13).

2.1.3. Tinjauan Semangat Hidup

Semangat berarti roh kehidupan yang menjiwai segala makhluk, baik hidup maupun mati; seluruh kehidupan batin manusia; isi dan maksud yang tersirat di suatu kalimat baik perbuatan, perjanjian, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia 805).

Hidup berarti mengalami kehidupan dalam keadaan atau dengan cara tertentu; beroleh rezeki dengan jalan sesuatu; seruan yang menyatakan harapan mudah-mudahan tetap selamat (Kamus Besar Bahasa Indonesia 306).

Semangat hidup merupakan sesuatu yang bertumbuh dalam diri seseorang untuk bangkit dari segala keterpurukan dalam kehidupannya dan berjuang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2.1.4. Tinjauan Kisah Nyata

Kisah merupakan cerita atau kejadian dalam kehidupan seseorang, dsb. Kisahan berarti wacana yang bersifat cerita, baik berdasarkan pengamatan, maupun berdasarkan rekaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia 444).

Nyata berarti benar-benar ada; ada buktinya; jelas sekali; berwujud; terbukti. Kenyataan berarti hal yang nyata; yang benar-benar ada (Kamus Besar Bahasa Indonesia 620).

Kisah nyata berarti cerita atau kejadian mengenai kehidupan atau peristiwa yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata, baik dari segi tokoh, tempat, waktu, dan lain -lain.

(3)

2.1.5. Tinjauan Lumpur Lapindo

Lumpur berarti tanah liat yang lunak dan berair; keadaan atau tempat yang dianggap hina (Kamus Bahasa Indonesia 394).

Lapindo merupakan perusahaan dengan nama PT. Lapindo Brantas Inc milik Bakrie Group yang ditunjuk oleh BPMIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi. Bisnis pengeboran tersebut berada di bawah bendera PT.Energi Mega Persada. Dalam kasus semburan lumpur, PT.Minarak Lapindo yang merupakan anak perusahaan PT.LBI, khusus ditugaskan untuk melakukan transaksi dengan korban petaka lumpur (Mubarak 43).

Peristiwa semburan Lumpur Lapindo di kecamatan Porong Sidoarjo telah berlangsung sejak 29 Mei 2006 hingga saat ini semburan masih terus muncul. Diawali dengan proyek pengeboran sumur Banjar Panji 1 awal Maret 2006, dengan menggunakan perusahaan kontraktor pengeboran PT. Medici Citra Nusantara. Pengeboran sumur direncanakan hingga kedalaman 8500 kaki untuk mencapai formasi Kujung. Sumur tersebut akan dipasang selubung bora tau casing sebagai pengaman pada bor sebagai pengaman. Namun casing tidak dipasang dan terjadi circulation loss atau hilangnya lumpur, diikuti munculnya tekanan tinggi dari dalam sumur ke atas (kick ). Untuk mengatasinya pipa ditarik ke atas untuk dipasang casing. Saat proses penarikan pipa, terjadilah Kick. Maka disuntikkan lumpur berat ke dalam sumur. Saat ditarik ke atas, kaki bor macet. Karena sudah berusaha mengatasinya namun gagal, makan bor diputus dari rangkaian pipa dengan cara diledakkan. Akibatnya, lumpur pun menyembur dari area pengeboran Lapindo Brantas, desa Rekonongo, Porong, Sidoarjo, dan tak bisa dibendung.

(4)

13

Universitas Kristen Petra Gambar 2.1.Pusat Semburan Lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo dan lapisan

asal lumpur

Sumber : www.bobbyzk.blogspot.com

Gambar 2.2. Denah Lapisan Asal Lumpur Panas Sumber : Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo

(5)

Akibatnya, 1500 warga desa Renokenongo dievakuasi. Dari luapan lumpur tersebut, tercium bau gas menuju Desa Siring dan banyak mengakibatkan beberapa warga sekitarnya merasa pusing dan mual. Luapan lumpur yang perlahan lahan meluas, mengakibatkan terjadinya keresahan masyarakat. Siring, dan Jatirejo. Selain ketiga desa tersebut, secara bertahap lumpur makin meluber hingga ke beberapa desa seperti Mindi, Jabon, Pajarakan, Besuki, Kedungcangkring, Tanggulangin, Kedungbendo, dan Ketapang. Dan lumpur juga sempat meluber ke rel KA jalur Surabaya-Malang. Akibatnya, 20 jadwal KA terlambat satu hingga tiga jam.

Gambar 2.3. Lumpur meluber hingga ke rel KA Sumber : www.fotodetik.com

(6)

15

Universitas Kristen Petra Gambar 2.4. Kondisi rumah-rumah di beberapa desa yang terkena luberan

lumpur

a. Desa Renokenongo b.Desa Siring c.Desa Jatirejo Sumber : www.gresnews.com

www.ganklusifoto.blogspot.com www.fotodetik.com

Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo

Secara kronologis, semburan lumpur Lapindo adalah air panas dengan salinitas tinggi (asin), lumpur dan gas ke luar dari dalam bumi dengan tekanan sangat besar sehingga mampu memecahkan lapisan batuan dan tanah yang dilewatinya. Lapisan batuan di bagian bawah retak menyudut lancip terhadap arah tekanan dan secara tiga dimensi membentuk corong serta retak searah dengan arah tekanan (radial). Pada bagian permukaan dicerminkan dengan retakan radial dan melingkar. Semburan baru muncul akibat tekanan-tekanan yang berkembang di sekeliling semburan. Karena terjadinya keretakan akibat tekanan yang besar seperti diuraikan diatas, maka semburan terus berlangsung, terus menekan, dan mengerosidinding semburan sehingga leher semburan semakin membesar. Gunung lumpur Lapindo ini berbeda dengan berbagai gunung lumpur di dunia karena tingginya temperatur, sehingga banyak yang berpendapat bahwa gunung lumpur tersebut terbentuk merupakan kombinasi antara aktivitas gunungapi (hydrothermal) dan cekungan minyak dan gas bumi. Sumber air dan uap panas diduga pada kedalaman = 3000 meter dan menerobos lapisan betulempung (serpih) dan batu pasir yang mengandung banyak gas di kedalaman = 1500 meter. Indikasi adnya dua sumber tersebut ditunjukkan dengan munculnya semburan

(7)

baru di sekitar pusat semburan tidak ada yang panas (Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo 35).

Gambar 2.5. Sketsa grafis terjadinya semburan baru di sekitar lumpur Sidoarjo Sumber : Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo

Hingga 5 Juni 2006, lumpur menggenangi 10 hektar persawahan warga dan mengalir ke jalan tol Gempol-Surabaya yang menyebabkan arus transportasi terhambat. Kualitas udara pun terganggu akibat gas dari semburan lumpur, dan bahayanya, mengancam keberadaan manusia dan lingkungan, yaitu terjadinya bioakumulasi dalam jaringan lemak manusia (dan hewan); kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit jika kontak langsung dengan kulit, kanker, permasalahan reproduksi, dan membahayakan organ tubuh seperti liver, paru-paru, dan kulit (Mubarok 57).

(8)

17

Universitas Kristen Petra Gambar 2.6. Denah Desa Para Korban

Sumber : Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo

Gambar 2.7. Tol Porong-Gempol ditutup sejak luberan lumpur Sumber : Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo

(9)

Tanggal 22 November 2006, pipa gas Pertamina meledak dan mengakibatkan lima orang tewas serta belasan orang dinyatakan hilang. Juru bicara Timnas Penanggulangan Lumpur Lapindo Rudi Novrianto menjelaskan bahwa ledakan tersebut diakibatkan penurunan tanah sehingga pipa gas yang berukuran 28 inci patah dan menyebabkan ledakan. Saat ledakan, tinggi api mencapai ketinggian 500 meter, dan terlihat hingga radius 30 km. Akibatnya tanggul di km 38 jebol, dan lumpur menggenangi tol Porong hingga km 37 denga n ketinggian mencapai 30-150 cm (Sihombing, par 1). Sedangkan menurut Ahli geofisika ITS Surabaya Dr. Makky S, penyebab ledakan gas Pertamina di dekat lumpur panas Lapindo bukan hanya diakibatkan penurunan tanah. Penurunan tanah hanya salah satu kemungkinan, karena kemungkinan lain masih ada yakni beban tanggul di atas pipa gas yang cukup berat dan juga persentuhan dengan lumpur panas dalam waktu lama. Makky menduga, kemungkinan yang sangat berkaitan adalah land subsidence dan beban tanggul, karena land subsidence mungkin saja terjadi akibat gerusan lumpur secara bertahap di bawah tanah sehingga tanah mengalami penurunan (“Ledakan Gas Juga Akibat Lumpur Panas”, par. 1).

Gambar 2.8. Ledakan pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo

(10)

19

Universitas Kristen Petra Beberapa ahli dari luar negeri maupun lokal menyatakan bahwa peristiwa luapan lumpur tersebut terjadi karena kesalahan Lapindo tidak memasang casing pada saat pengeboran, namun Tim Pengawas Penanganan Dampak Lumpur Lapindo DPR menyatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan bencana alam akibat dari gempa Jogja. Pada minggu ke 3 Juni 2006, minggu sebelumnya, pabrik yang terkena luberan lumpur mengajukan tuntutan ganti rugi, hingga akhirnya para buruh pun melakukan demonstrasi karena takut kehilangan pekerjaan. Sampai pada minggu ke 3 bulan Juni 2006, mencapai kurang lebih 3500 jiwa yang mengungsi di Pasar Baru Porong. Rumah yang terendam lumpur di keempat desa antara lain Desa Siring, Renokenongo, Jatirejo, dan Kedungbongo mencapai kurang lebih 700 rumah penduduk. Dan lumpur pun masih meluber hingga ke Desa Mindi, Kec. Jabon, Desa Pajarakan, Desa Besuki, Desa Kedungcangkring, Kec. Tanggulangin, Desa Kedungbendo, dan Desa Ketapang. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Jawa Timur akhirnya meminta Lapindo bertanggungjawab atas melubernya lumpur tersebut. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie sebagaimana pemimpin perusahaan PT.Lapindo Inc milik Bakrie Group, menjadi penanggung jawab atas peristiwa semburan lumpur tersebut.

Gambar 2.9. Aburizal Bakrie pemimpin PT. Lapindo Inc milik Bakrie Group Sumber : http://rilisindonesia.com/

Akan tetapi, 3 tahun berjalan proses hukum terkait tindak pidana lumpur Lapindo terus terbelenggu. Bahkan kasus tersebut terancam mengalami SP3 (Surat Penghentian Penyidikan Perkara). Pihak Lapindo dengan berbagai alibi dan

(11)

argumen, terus berupaya mengalihkan kasus kesalahan prosedur teknis pengeboran, menjadi petaka yang diakibatkan oleh fenomena alam seperti efek gempa Jogja.

Perkembangan penanganan lumpur Lapindo hingga tahun 2011 ini masih belum terselesaikan. Tanggal 10 Februari, BPLS yang berjanji untuk memperbaiki tanggul yang ambrol di titik 42 dan sempat menghentikan laju kereta api dalam tempo lima hari masih belum selesai, sehingga menyebabkan PT. KA Daops VIII menunda jadwal kereta hingga ada kepastian untuk dapat melewati jalur tersebut. Humas BPLS Achmad Kusairi mengatakan, jadwal perbaikan tanggul selama 5 hari menjadi molor akibat cuaca yang tidak menentu. Padahal, untuk dapat membangun tanggul yang kukuh, debit air harus terkontrol dengan baik. Akibat curah hujan yang tinggi itu, penanggulang tidak dapat dilakukan sesuai dengan jadwal. Sebab jika dipaksakan, tanggul menjadi tidak kuat (Eko 42).

Pada 19 Februari 2011, tanggul penahan lumpur tersebut masih belum dapat menahannya, dan tanggul tersebut ambrol untuk beberapa kalinya, lokasinya berada di titik 22 yang terletak di sisi Jalan Raya Porong. Hal itu telah diprediksi oleh Achmad Kusairi sejak pukul 05.20 bahwa tanggul akan jebol, dan hal itu benar-benar terjadi pada satu jam kemudian. Tanggul tersebut longsor akibat penurunan tanah di bawah konstruksi tanggul. Tanah yang menjadi fondasi tanggul labil sehingga tanggul lumpur dengan mudah longs or. Sujanto sebagai Petugas penilik jalan rel Tanggulangin-Porong PT KA juga memprediksi adanya beberapa faktor penyebab longsornya tanggul tersebut, yaitu hujan deras yang mengakibatkan tanggul ambles dan retak di beberapa bagian tepat ketika KA lewat, dan dimungkinkan pula karena getaran yang disebabkan lewatnya KA yang membuat tanggul tersebut longsor. Kusairi mengatakan, perbaikan tanggul dilakukan dengan membersihkan semua beronjong batu di sepanjang tanggul yang longsor. Setelah itu pasir dan batu yang ada ditata dan dipadatkan kembali. Kemudian beronjong batu akan dipasang di atas tanggul lagi. Cara tersebut adalah cara yang selama ini digunakan BPLS untuk menguatkan tanggul lumpur. Akan tetapi belum dapat dipastikan kapan perbaikan akan selesai, kare na kondisi cuaca tidak menentu (Lum 43).

(12)

21

Universitas Kristen Petra Gambar 2.10. Kondisi perbaikan tanggul yang jebol pada tanggal 19 Februari

2011

Sumber : Jawa Pos 20 Februari 2011

2.1.6. Tinjauan Korban Lumpur Lapindo

Korban adalah hal yang berhubungan dengan seseorang yang tertimpa bencana, penderitaan, atau binatang maupun sesuatu yang dijadikan persembahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia 349).

Korban lumpur Lapindo sendiri berasal dari desa-desa yang berada di sekitar area pengeboran. Korban yang mengungsi mencapai 6138 jiwa dan menempati pengungsian di Pasar Porong. Para korban kehilangan beberapa harta dan rumahnya. Ribuan pekerja juga kehilangan mata pencaharian, pengusaha yang kehilangan bisnisnya, dan ribuan pedagang yang terhambat transportasi. (Istiawan et al. 3). Mereka sangat menderita dan marah sehingga meminta Lapindo bertanggung jawab. Para korban pun melakukan demonstrasi dan memprotes pembayaran ganti rugi yang dinilai membingungkan dan memecah belah warga. Mereka kecewa terhadap pelaksanaan peraturan presiden mengenai pembayaran ganti rugi, yang seharusnya Lapindo membayar Rp. 30 Juta per bulan, ternyata di lapangan hanya membayar Rp. 15 Juta per bulan. Pemerintah juga berkali-kali memberikan kemudahan Lapindo Brantas dengan mengubah kesepakatan antara pihak Lapindo Brantas dengan para korban.

Koordinator Korban Lumpur Lapindo mengatakan, bahwa mereka selalu menerima uang ganti rugi dan sembako berupa makanan maupun sabun, dan

(13)

sebagainya. Namun yang mereka perlukan sebenarnya adalah lapangan kerja, sekolah bagi anak-anak sekolah, dan fasilitas seperti pelatihan (Agus, 2011).

Korban lumpur mencoba mengingatkan pemerintah bahwa mereka sangat membutuhkan makan

dan tempat tinggal

Kegiatan korban lumpur dari desa Jatirejo, bercanda di tempat

pengungsian di Porong

Para Korban lumpur merasa tertipu oleh pemerintah dan melakukan

demo karena belum menerima pelunasan ganti rugi

Seorang nenek dari desa Renokenongo hanyadapat meratapi rumahnya yang

dibongkar sebelum desa mereka dijadikan kolam penampungan lumpur

(14)

23 Para korban lumpur yang tidur di pengungsian di Pasar Baru Porong

Salat Idul Fitri yang diadakan masyarakat desa Jatirejo di daerah

Porong

Gambar 2.11. Keadaan Para Korban Lumpur Lapindo Sumber : www.reuters.com

www.satuportal.net Banjir Lumpur Banjir Janji

Pada 30 Januari 2011, keadaan korban yang berjuang atas hak pemberian ganti rugi tidak kunjung dikabulkan. Tidak jelas alasan yang dikemukakan, pansus yang selama ini mendampingi para korban lumpur akhirnya ditiadakan. Masalah yang dialami saat itu adalah warga yang belum menerima pelunasan uang ganti rugi oleh PT. Minarak Lapindo Jaya, dan permasalahan tersebut hampir dialami oleh semua warga. Cicilan ganti rugi tersebut akhirnya menunggak hingga tujuh bulan. Karena ketidakberdayaan, sebagian warga akhirnya memilih untuk menempati lahan yang dinyatakan tidak layak huni.

Selain masalah pembayaran tersebut, ada perbedaan dalam penilaian status tanah sehingga membuat pembayaran ganti rugi tidak kunjung selesai. Warga pun melakukan beragam upaya mulai demonstrasi hingga datang ke Jakarta, namun tidak membuahkan hasil. Terjadi pula tanah yang menurun sehingga membuat tembok retak-retak, munculnya bubble yang menjatuhkan tiga korban menjelang lebaran lalu.

(15)

2.1.7. Tinjauan Mensyukuri Hidup

Mensyukuri berarti mengucapkan terima kasih kepada; berterima kasih karena suatu hal; berselamatan untuk bersyukur kepada Tuhan karena terhindar dari maut, penyakit, dsb (Kamus Besar Bahasa Indonesia 878).

Mensyukuri hidup sendiri berarti berterimakasih atas segala hal yang diterima dari Tuhan, baik dalam kehidupan yang baik maupun yang buruk.

2.1.8. Tinjauan Anak Muda

Pertumbuhan anak muda dimulai dari anak remaja yaitu mulai usia 13 tahun hingga peralihan usia pemuda 24 tahun. Mulai usia remaja, ana k-anak tersebut memiliki perkembangan psikologi seperti emosi, perubahan bentuk tubuh, dan pola pikir.

Menurut Muangman, remaja sendiri merupakan suatu masa dimana 1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan

tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.

3. Terjadi perlaihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarwono 9).

Dalam psikologi remaja, terdapat suatu istilah Friksi (konflik -konflik), dimana dalam diri remaja yang seringkali menimbulkan masalah pada remaja, tergantung sekali pada keadaan masyarakat di mana remaja yang bersangkutan tinggal. Remaja yang tinggal salam masyarakat yang menuntut persyaratan yang berat untuk menjadi dewasa akan menjalani masa remaja ini dalam kurun waktu yang panjang. Hal tersebut biasanya terjadi dalam masyarakat kelas sosial-ekonomi menengah ke atas dan/ atau masyarakat yang menuntut pendidikan setinggi-tingginya bagi anak-anaknya (Sarwono 12).

Masa remaja adalah masa dimana pubertas muncul, namun sekarang tidak lagi menjadi patokan bahwa pubertas dimulai dari usia akhir belasan (15-18) , kini terjadi di awal belasan bahkan sebelum anak berusia 10 tahun. Pada usia

(16)

25

Universitas Kristen Petra 11 tahun dimana pada umumnya tanda -tanda seksual sekunder mulai nampak, usia tersebut mulai timbul tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa sperti tercapainya identitas diri, tercapai fase genital dari perkembangan psikoseksual (menurut Freud) serta tercapainya puncak perkembangan kognitif maupun moral (Kohlberg). Dalam perkembangan kognitif, remaja telah memiliki pola pikir sendiri dalam memecahkan masalah yang kompleks maupun abstrak. Jika mendapatkan suatu informasi, mereka justru tidak lagi menerimanya, namun mereka akan memproses informasi tersebut serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri. Sedangkan dalam perkembangan moral, menurut Elliot Turiel (1978), me nyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah popular yang berkenaan dalam lingkungan mereka (seperti politik, perang, keadaan sosial, kemanusiaan, dan sebagainya.) Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya hal-hal yang selama ini diajarkan kepadanya. Sebagian remaja mulai melihat adanya “kenyataan” di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain (Pitaloka 2007).

Dalam hal kesadaran diri remaja, remaja mengalami perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka (“self awareness”). Mereka sangat rentan terhadap orang lain karena menganggap bahwa orang lain selalu mengagumi atau mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan tersebut membuat remaja sangat memperhatikan diri mereka dan citra yang direfleksikan (“self image”). Remaja cenderung untuk menganggap diri mereka unik dan bahkan percaya bahwa keunikannya akan berakhir dengan kesuksesan dan ketenaran. Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan mereka. Tindakan impulsif seringkali mereka lakukan sering dilakukan; sebagian dari mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka panjang maupun jangka pendek. Remaja akan diberi kesempatan untuk mempertanggung-jawabkan perbuatan mereka, agar tumbuh menjadi orang yang dewasa yang lebih berhati-hati, lebih percaya diri,

(17)

dan mampu bertanggung jawab. Rasa tanggung jawab dan percaya diri inilah yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan jati diri positif remaja (Pitaloka, 2007).

Dalam pembentukan konsep diri remaja, dilihat dari psikologik kedewasaannya. Ciri-ciri psikologik itu menurut G.W. Allport (1961, Bab VII) adalah :

1. Pemekaran diri sendiri (extension of the self), yang ditandai dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. Perasaan egoisme berkurang, sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki. Salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk mengenggang rasa dengan orang yang dicintainya, untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang yang dicintainya itu menunjukkan adanya tanda -tanda kepribadian yang dewasa (mature personality). Ciri lain adalah berkembangnya “ego ideal” berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan bagaimana wujud ego (diri sendiri) di masa depan.

2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (“self

objectivication”) yang ditandai dengan kemampuan untuk

mempunyai wawasan tentang diri sendiri (“self insight”) dan kemampuan untuk menangkap humor (“sense of humor”) termasuk menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. Ia tidak marah jika dikritik dan di saat-saat yang diperlukan ia bisa melepaskan diri dari dirinya sendiri dan menjnjau dirinya sendiri sebagai orang luar. 3. Memiliki falsafah tertentu (“unifying philosophy of life”). Tanapa

perlu merumuskannya dan mengucapkannya dalam kata-kata. Orang yang sudah dewasa tahu dengan tempat-tempatnya dalam rangka susunan objek-objek lain di dunia. Ia tahu kedudukannya dalam masyarakat, ia faham bagaimana harusnya ia bertingkah laku dalam kedudukan tersebut dan ia berusaha mencari jalannya sendiri menuju sasaran yang ia tetapkan sendiri. Orang seperti ini tidak lagi mudah

(18)

27

Universitas Kristen Petra terpengaruh dan pendapat-pendapatnya serta sikap-sikapnya cukup jelas dan tegas.

2.2. Tinjauan Buku Bacaan 2.2.1. Pengertian Komik

Komik atau Comic merupakan rangkaian cerita yang digambar dalam panel-panel kotak dan menggunakan balon-balon kata sebagai teks dalam penyampaian cerita lewat tokoh-tokoh yang digambar dalam komik, memiliki berbagai ragam tema seperti tema fantasi, action, pendidikan, drama, percintaan, sci-fi, horror, dan lainnya.

Di berbagai mancanegara, komik memiliki istilah yang berbeda-beda, Jepang memiliki istilah Manga, Korea memiliki istilah Manhwa, Cina memiliki istilah Manhua, dan istilah di Indonesia sendiri adalah Cergam. Komik merupakan bacaan segala usia maupun genre, ada yang ditujukan untuk anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.

Menurut Asnar Zacky , istilah komik dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Hakekat Mendongeng

Pada dasarnya, komik merupakan gambar bercerita dan memiliki kemampuan mendongeng melalui bahasa gambar komikal yang khas dengan beraneka ragam tema serta gaya cerita yang memikat. Dongeng sendiri memiliki berbagai tema seperi otobiografi, alam, sosial, iptek, mitologi, fantasi, dan sebagainya.

b. Perkembangan Bahasa Gambar

Berawal dari sebagian orang prasejarah yang menggurat pada permukaan gua. Guratan tersebut memiliki fungsi seperti dalam upacara ritual. Guratan tersebut dapat menjadi suatu arsip gambar yang baik dan tahan lama sehingga memungkinkan dapat dilihat, didongengkan, dan ditradisikan kepada generasi-generasi berikutnya. Perkembangan zaman memperlihatkan munculnya gambar tanda maupun gambar simbol.

(19)

c. Muara Aspek Visual/ Grafis

Komik sebagai salah satu alat dongeng yang cukup lengkap bentuk dan sifat tampilannya. Dengan unsur utama gambar dan tulisan yang diolah dalam berbagai gaya atau trik bahasa gambar, komik memberikan gambaran visual suatu kisah/ dongeng secara unik dan memikat

Sedangkan Scott McCloud dalam bukunya yang berjudul “Membuat Komik” menjelaskan bahwa komik adalah sebuah bahasa rahasia, dan untuk menguasainya, perlu menghadapi tantangan yang tidak ditemui para penulisa prosa, ilustrator atau profesi kreatif mana pun. McCloud juga menjelaskan bahwa prinsip dasar bercerita dalam komik yaitu dengan adanya konsep yang lebih mendalam dibanding buku-buku cara menggambar yang banyak beredar.

Namun, seringkali komik dianggap tidak baik bagi perkembangan anak. Alasan-alasan mengapa komik dianggap kurang baik untuk dilihat oleh anak-anak:

• Komik dapat mengalihkan anak dari bahan bacaan yang lebih baik.

• Anak yang sulit membaca tidak punya usaha untuk membaca tulisan yang ada karena dari gambar-gambarnya saja, cerita sudah dapat di pahami.

• Tidak ada atau hanya sedikit kemajuan yang diperoleh dalam pengalaman membaca melalui komik.

• Cerita, seni gambar, dan bahasa dari komik-komik pada umumnya kurang bermutu.

• Paham cerita yang menyangkut seks, kekerasan, dan ketegangan seringkali terlalu berlebihan dan menakutkan anak.

• Komik bisa membuat anak terpaku sehingga tidak melakukan kegiatan bermain jenis lain.

• Komik dapat mendorong agresifitas dan prilaku menyimpang atau melawan hukum karena menyajikan prilaku anti sosial.

• Komik membuat kehidupan sesungguhnya menjadi tidak menarik dan membosankan.

(20)

29

Universitas Kristen Petra

• Tokoh yang tampil klise (Hermawan75, par. 2).

Padahal, komik memiliki fungsi sebagai media, yaitu :

• Sebagai Media Informasi, komik tersebut dapat berupa komik propaganda, komik pengetahuan, maupun komik promosi.

Contoh : Komik Asyik Belajar Matematika, Komik Iklan Layanan Masyarakat

• Sebagai Media Hiburan, komik berisi cerita -cerita ringan yang pada umumnya memiliki tema seperti humor serta alur cerita yang mudah dipahami.

Contoh : Doraemon, Crayon Shinchan

• Sebagai Media Pembelajaran, komik dapat mengembangkan kreativitas, memberi motivasi khususnya bagi siswa, bahwa siswa memiliki “ketertarikan yang tak biasa” dan, sebagaimana ditulis’ “mampu membuat siswa menyelesaikan tugas yang seharusnya diselesaikan dalam satu minggu menjadi sa tu hari saja” (Sones 233). Menurut Karl Koenke, komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca atau yang memiliki kekhawatiran akan kesalahan. Komik bisa menjadi jembatan untuk membaca buku yang lebih serius.

Contoh : Komik pembelajaran konsep pecahan menggunakan Media Komik dengan strategi bermain peran pada siswa SD kelas IV Semen Gresik karya Syaiful Hadi .

Menurut Bolfhaner dalam artikelnya yang berjudul “Alternative Comics”, membagi komik yang terdiri terdiri dari 3 jenis, yaitu :

a. Komik Strip : Komik yang memiliki format sebaris panel (terdiri dari 4 maupun 6 panel), dan biasa dimuat dalam surat kabar mapun majalah. Tema yang disajikan biasanya berupa humor.

(21)

Gambar 2.12. Contoh Komik Strip Sumber : http:// blogoscoped.com/

b. Buku Komik : Komik yang dikemas dalam satu buku dan berisi satu cerita serta tidak menjadi bagian dari media cetak lainnya. Isi dari buku komik sendiri berupa informasi seperti informasi komersial dan disajikan untuk menjalin kedekatan terhadap pembacanya. Karena buku komik menyerupai majalah sepeti memiliki waktu terbit secara rutin, maka Bolhafner menyebutnya dengan jenis magazine. Buku Komik dibagi menjadi 10 yaitu :

1. Komik Kertas Tipis (Trade Paperback)

Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu lebar dan besar. Walaupun terkesan tipis namun dapat juga dikemas dengan menggunakan kualitas kertas yang baik/bagus sehingga penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik. Apalagi dengan gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat digemari.

2. Komik Majalah (Comic Magazine)

Buku komik berukuran seperti majalah (ukuran besar), biasanya menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras untuk sampulnya. Dengan ukuran yang besar tersebut tentunya dengan 64 halaman misalnya, bisa menampung banyak gambar dan isi cerita. Contoh : komik Tintin , Asterix dan Obelix .

(22)

31

Universitas Kristen Petra 3. Komik Novel Grafis (Graphic Novel)

Biasanya isi ceritanya lebih panjang serta membutuhkan tingkat berpikir yang lebih dewasa untuk pembacanya. Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam bentuk seri atau cerita putus. 4. Komik Tahunan (Comic Annual)

Bila pembuat komik sudah dalam skup penerbit yang serius, si penerbit akan secara teratur/berskala (misalkan setiap tahun atau setiap beberapa bulan sekali) akan menerbitkan buku-buku komik baik itu cerita putus maupun serial. Contoh: Dalam negeri : PT. Elex Media Komputindo,M&C Gramedia, PMK, Mizan, Terant, BumiLangit, Jagoan Comic, dan sebagainya. Luar negeri : Marvel Comics, DC Comics, etc.

5. Album Komik (Comic Album)

Para penggemar bacaan komik baik itu komik karikatur maupun komik strip dapat mengkoleksi (hasil guntingan dari berbagai sumber media bacaan), yang hasil koleksiannya dikumpulkan dan disusun rapih (pengkripingan) menjadi sebuah bundelan/album bacaan.

6. Komik Online (Webcomic)

Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin, media Internet juga dapat dijadikan sarana dalam mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web maka para pengunjung/pembaca dapat menyimak komik. Dengan menggunakan media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih luas (diseluruh dunia yang memiliki koneksi internet dapat mengaksesnya) dari pada media cetak. Komik Online bisa dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak. Contoh: www.gibug.com dan www.kaptenbandung.com.

7. Buku Instruksi dalam format Komik (Instructional Comics)

Tidak sedikit sebuah panduan atau instruksi sesuatu dikemas dalam format Komik, bisa dalam bentuk Buku Komik, Poster Komik,

(23)

atau tampilan lainnya. Pengguna/pembaca akan lebih mudah cepat mengerti bila melihat alunan gambar dari pada harus membaca prosedur-prosedur dalam bentuk tulisan. Selain itu dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

8. Rangkaian Ilustrasi (Storyboard)

Biasanya didalam dunia perfilman maupun periklanan, sebelum melangkah dalam pembuatan film/ iklan akan lebih mudah bekerjanya bila dibuatkan rangkaian ilustrasinya terlebih dahulu, biasanya rangkaian ilustrasi ini dibuat dalam bentuk gambar, dan sudah tentu rangkaian ilustrasi gambar tersebut disusun menjadi sebuah rangkaian yang bisa disebut komik. Namun tidak usah jauh-jauh kedalam dunia perfilman/iklan, sebelum para komikus membuat komik sudah pasti terlebih dahulu membuat sebuah rangkaian ilustrasi (Storyboard ) nya, setelah itu baru diproses penggambaran, penintaan, pewarnaan dan penataan tampilan (layout).

9. Komik Ringan (Comic Simple)

Biasanya jenis komik ini terbuat dari hasil cetakan kopian dan steples (buatan tangan). Hal ini memungkinkan pemilik dan pembuat komik dengan biaya yang rendah turut dapat menciptakan komik-komik dan berkarya, cara ini digunakan sebagai alternatif cara untuk turut berkarya kecil-kecilan, bisa dijadikan langkah awal bagi para komikus.Contoh: Kakek Bejo (pragatcomic.com) 10. Perencanaan dalam pikiran (Planning On Mind)

Cukup sering bila kita ingin melakukan sesuatu, terlebih dahulu kita membayangkan apa-apa saja yang akan kita lakukan nantinya (persiapan). Dengan bayangan-bayangan dalam pikiran tersebut sebenarnya sudah menjadi rangkaian gambar-gambar yang mana bisa juga disebut juga sebagai Komik, hanya saja gambar-gambar tersebut tidak tertuang dalam coretan diatas kertas melainkan tergambar didalam pikiran kita (Daynishurnal, par. 3).

(24)

33

Universitas Kristen Petra Gambar 2.13. Contoh Comic Book

Sumber : http://mangafox.com/

c. Buku Komik Kompilasi : Atau dengan istilah asing Graphic Novel, namun istilah asing tersebut tidak lagi digunakan seiiring perkembangan komik, yaitu memiliki format dalam satu jilid buku komik yang berisi gabungan berbagai cerita dari sejumlah pengarang, dan setiap cerita memiliki tema yang berbeda-beda.

Gambar 2.14. Contoh Komik Kompilasi (Graphic Novel) Sumber : http://artemisfowl.fangathering.com/

(25)

2.2.2. Sejarah Komik di Dunia

Komik telah ada sejak zaman dahulu, yaitu sejak manusia prasejarah yang menggurat di dinding gua semenjak Perancis menemukan gambaran-gambaran di Gua Lascaux, Prancis selatan, yaitu gambaran-gambaran hewan seperti bison, banteng, dan kerbau yang diperkirakan sudah ada kurang lebih sejak 17.000 tahun yang lalu.

Gambar 2.15. Contoh lukisan Bison di Gua Lascaux Sumber: http://2.bp.blogspot.com/

Sedangkan di Mesir ditemukan lukisan pada dinding piramida yang diperkirakan dibuat sekitar tahun 1.300 SM. Dan sejak saat itu, terbukti bahwa manusia telah dapat berkomunikasi secara nonverbal.

Gambar 2.16. Contoh Lukisan Mesir Kuno Sumber : http://thomashorter.com/

(26)

35

Universitas Kristen Petra Ditemukan pula sebuah naskah bergambar berwarna sepanjang 12 meter oleh Cortez sekitar tahun 1519 pada jaman pra-Columbus berjudul Kuku Macan 8 Rusa yang menceritakan seorang pahlawan militer dan politikus bangsa Mexico kuno yang memiliki nama yang sama dengan judul tersebut dan dimasukkan oleh Scott McCloud ke dalam komik.(McCloud, 10). Selain naskah tersebut, terdapat pula sebuah Permadani Bayeux karya Perancis sepanjang 76 meter.yang menceritakan penaklukan Norman atas Inggris yang berawal dari tahun 1066 M.

Gambar 2.17. Gambar Permadani Bayeux Sumber : http://pos-703.blogspot.com/

2.2.2.1. Sejarah Komik Eropa Modern

Dalam sejarah komik, khususnya di Eropa, terdapat satu peristiwa yang berdampak luar biasa, yaitu sebuah penemuan mesin cetak oleh Johanes Guttenberg pada abad ke -17. Dan tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan komik adalah Rudolphe Topferr. Beliau dijuluki bapak komik modern karena gayanya yang diikuti oleh komik-komik pada generasi selanjutnya dan bertahan sampai saat ini, dan beliau juga terkenal dengan cerita bergambarnya yang satiris sejak pertengahan 1800 (McCloud 17). Karyanya yang berjudul Historie de M. Vieux Bois ditengarai sebagai komik modern pertama.

(27)

Gambar 2.18. Historie de M. Vieux karya Rudolphe Topferr Sumber:

http://www.paulgravett.com/index.php/articles/article/graphic_novels1/

Komik Eropa sendiri merupakan bagian dari proses perkembangan panjang “bahasa gambar” Hieroglyph Egypt (Zacky 4). Perkembangan komik modern di Eropa dimulai dari karikatur sebelum abad 18. Karikatur yang cukup berpengaruh adalah karya Thomas Rowlandson dan James Gillray. Kemudian diikuti dengan buku ilustrasi gambar berjudul Max and Morris pada tahun 1865 karangan Wilhelm Busch. Berawal di Belgia tahun 1929, koran mingguan Le Petit Vingtieme memuat seri The Adventures of Tintin karangan Herge, yang saat itu cerita tersebut mengandung unsur politik dan rasis. Diikuti dengan munculnya komik Lucky Luke (1965) karya Maurice de Bevere alias Morris yang awalnya dimuat di majalah komik Le Journal de Spirou. Le Schtroumpfs atau lebih dikenal dengan The Smurfs karya Peyo yang juga dimuat di Le Journal de Spiou (1958), Asterix (1959) karya Rene Goscinny dan Albert Uderzo yang dimuat di majalah Pilote, serta Arad en Maya (1960-an) karya Lo Hartog van Banda dan Jan Steman (Rina 6).

(28)

37

Gambar 2.19. Komik Tintin karangan Hedge Sumber : http://thephilatelist.wordpress.com/

2.2.2.2. Sejarah Komik Amerika Modern

Amerika meluncurkan beberapa komik yang karakternya cukup dikenal luas seperti Krazy Kat, salah satu karakter dalam komik strip The Family Upstairs (1910) karya George Herriman untuk surat kabar harian Sunday. Selanjutnya Amerika mempromosikan komik Mutt and Jeff yang terjual 45.000 kopi. Sementara itu pada Januari tahun 1929 terbit The Funnies No. 1 hingga No. 36 karya George Delacorte. Kemudian King Features Syndicate menerbitkan Mickey Mouse versi komik pada tahun 1930 yang diciptakan oleh tokoh pembuat kartun ternama Walt Disney sebagai writer dalam pembuatan komik, Win Smith sebagai inker, dan Ub Iwerks sebagai illustrator dan colorist (Rina 7).

(29)

Gambar 2.20.Mickey Mouse karya Walt Disney Sumber : http://drawn.ca /

Dalam masa era emas dimana terdapat 3 karakteristik, yaitu fiksi ilmiah, cerita detektif, dan petualangan, pertumbuhan komik Amerka semakin maju dengan terbinya komik-komik seperti Tarzan of The Apes (1929) karya Harold Rudolf Foster alias Hal Foster yang dijuluki sebagai master dunia gambar, komik Dick Tracy (1931) karya Chester Gould, dan Flash Gordon (1934) karya Alex Raymond (Rina 7).

Seiiring berkembangnya industri komik Amerika yang melahirkan komik tipikal Amerika yaitu superhero. Superman karya Jerry Siegel dan Joe Shuster merupakan landmark komik superhero. Akan tetapi dalam penerbitan komik Superman tersebut justru kedua pengarang tersebut mengalami kesulitan dalam mencari penerbit dan bahkan menuai kritik tajam. Dikatakan oleh Bell Syndicate, perusahaan penerbit komik AS, bahwa komik tersebut tidak layak masuk pasar karena penampilannya tidak luar biasa. Namun pada akhirnya, komik Superman diterbitkan sebagai bagian dari Action Comics No. 1 (1938), antologi komik yang diterbitkan oleh DC Comic di bawah naungan Warner Bros. Selain Superman, tokoh superhero yang juga mencuri perhatian adalah Batman ciptaan Bob Kane dan diterbitkan oleh DC Comics sebagai bagian dari Detective Comics No 27 (1939) (Rina 7).

(30)

39

Universitas Kristen Petra Pada periode 1940-1945 ketika berlangsung Perang Dunia II, muncul komik-komik yang memuat ideologi tertentu dan nilai moral, salah satunya adalah Captain America (1941) karangan Jack Kirby dan Joe Simon (Rina, p.7).

Pasca Perang Dunia II, duo Kirby dan Simon menciptakan komik genre roman pertama berjudul My Date Comics (1947) terbitan Hillman Periodicals, dan Young Romance (1947). Marvel Comics juga menerbitkan My Romance No. 1 yang ditulis oleh Stan Lee. Tahun 1948, selain genre roman, muncul pula komik dengan genre barat (cowboy) dengan berbagai judul seperti Hopalong Cassidy (1948) karangan Clarence E. Mulford terbitan Fawcett Comics All American Western terbitan DC Comics, dan Blaze Carson No. 1 yang dikerjakan oleh Stan Lee diterbitkan oleh Marvel Comics; komik genre kriminal dengan judul-judul seperi War Against Crime! Terbitan EC Comics, genre horor terbitan EC Comics dengan judul Haunt of Fear No. 12 (Rina 8).

Namun seiiring majunya industri komik Amerika, justru menimbulkan aksi ujuk rasa orang tua karena komik-komik yang mengandung unsur kekerasan dan pornografi menjadi dampak yang buruk bagi anak-anak.Maka dikeluarkannyalah Comics Code Authority pada tahun 1954 sebagai bagian dari Asosiasi Majalah Komik Amerika (CMAA). Meski Comic Code tidak terlalu bertindak tegas terhadap komik yang melanggar aturan, namun distributor majalah komik di era tersebut lebih aman dengan menyertakan cap Comic Code. Batalnya penerbitan Captain America No. 75 dan cerita tim superhero Justice Society of America menjadi sinyal runtuhnya zaman emas komik. Demikian pula EC Comics yang membuang sebagian judul-judul komiknya. Namun tak satupun komik keluaran EC Comics diterima pasar dan terbitan mereka yang bertahan hanya Mad Magazine (Rina 8).

Di tengah-tengah kom ik era emas, hadir Peanuts dengan karakter Charlie Brown dan Snoopy. Lalu menjelang tahun 1956, DC Comics mengeluarkan serial antologi berjudul Showcase, pada volume 4 nya memuat karakter Flash yang diperbaharui. Komik-komik tersebut merupakan re-make kom ik superhero sebelumnya yang meningkatkan visual artistiknya. Dalam era perak, terbit komik-komik superhero lainnya seperi Fantastic Four(1961), Hulk (1962), The X-Men (1963), Silver Surfer (1966) karya Stan Lee dan Jack Kirby; Thor (1962) karya

(31)

Stan Lee, Larry Lieber, dan Jack Kirby; Spiderman (1962), dan Dr. Strange (1963) karya Stan Lee, serta Iron Man (1963) karya Stan Lee, Larry Lieber, Don Heck, dan Jack Kirby, sederet komik tersebut mampu mendongkrak Marvel Comics di pasaran. Dari komik superhero tersebut, tokoh yang paling popular dan terlaris adalah Spiderman (Rina 8).

Gambar 2.21. Beberapa karya Stan Lee terbitan Marvel Comics, Iron Man dan Spiderman

Sumber : http://www.toymania.com/ http://dummidumbwit.wordpress.com/

Pada akhir tahun 1960-an, komik -komik underground (atau disebut dengan Comix untuk membedakan posisinya dengan komik mainstream keluaran terbitan penerbit besar) bermunculan. Komik-komik yang dibuat oleh satu artis dan distribusinya yang luas membuat komik underground berkembang baik. Cerita-cerita komik tersebut terkait dengan situasi sosial dan cenderung satire, serta tidak menggubris CCA. Judul-judul komik underground yang cukup dikenal adalah God Nose (1964) karya Jack Jackson, serta Binky Brown Meets the Holy Virgin Mary (1972) karya Justin Green (Rina 8).

Era modern komik Amerika ditandai dengan isu sosial komik The Amazing Spiderman karena unsur visual penggunaan narkotika dalam komik tersebut yang berdampak buruk bagi pembaca. Ciri-ciri komik era modern yaitu karakter tokoh-tokoh yang terlibat lebih suram serta psikologis yang rumit. Hingga saat ini, Amerika masih menjalani era modern. Komik-komik pada era

(32)

41

Universitas Kristen Petra modern berjudul Tomb of Dracula, Ghost Rider, Blade, dan A Contract With God (Rina 8).

2.2.2.3. Sejarah Komik Jepang

Di Jepang, komik biasa disebut dengan Manga. Istilah manga diciptakan oleh seorang seniman bernama Hokusai. Kata “man” berarti dengan sendirinya, dan ”ga” berarti gambar (Liana Sharer, par 1). Salah satu format manga yang dibedakan dari jenis komik-komik negara lainnya adalah pembacaan yang dimulai dari kanan, sedangkan pembacaan komik -komik lain pada umumnya dimulai dari kiri. Masuknya manga diawali dengan masuknya agama Buddha di Jepang sekitar abad VI-VII, ditandai para Buddha membuat lukisan-lukisan gulung yang menggambarkan berbagai kisah. Lukisan gulung tersebut menggunakan berbagai simbol untuk menandai perubahan waktu, seperti sakura berbunga yang menandakan musim semi atau daun merah yang menandakan musim gugur (Sharer, par. 2). Salah satu cerita yang paling terkenal berjudul “Choujuugiga” (anmal scroll). Yang menceritakan tingkah laku hewan seperti manusia dan pendeta Budha.

Gambar 2.22. Lukisan “Choujuugiga” Sumber : http://manga.wikia.com/wiki/Choujuu_giga

Pada awal abad ke 16, muncul gambar-gambar yang dicetak pada blok-blok kayu (woodblock printing). Yang disebut dengan ukiyo-e (“pictures of the floating worlds”). Ukiyo -e digambar tanpa mengindahkan kaidah anatomi dan

(33)

perspektif yang bertujuan memberikan pesan yang sangat komikal, agar memberikan daya tarik tersendiri (Schodt 17).

Gambar 2.23. Contoh Ukiyo-e karya Chikanobu berjudul Women and Flowers in Chiyoda – 1895

Sumber : http://www.ukiyo-e.se/artchi01.html

Pada abad XII, ditandai dengan masuknya buku fiksi dari Cina, yang berisi berbagai kisah dengan ilustrasi yang memvisualkan kata -kata pendek yang ada pada halaman tersebut. Buku semacam itu sering kali disebut sebagai komik Cina klasik. Buku fiksi tersebut dengan cepat menjadi popular di Jepang. Selanjutnya, seni menuliskan cerita denga n ilustrasi yang mendominasi berkembang di Jepang. Akan tetapi, pada saat itu perkembangan seni tersebut bukan dalam bentuk buku, melainkan dalam bentuk gulungan-gulungan kertas. Karya -karya tersebutlah yang merupakan awal mula komik Jepang. Kemajuan Manga dimulai setelah Perang Dunia II usai. Muncul sejumlah komikus atau biasa disebut mangaka dalam bahasa Jepang, serta banyaknya penerbit-penerbit baru yang muncul untuk dapat berkembang. Penerbit-penerbit tersebut banyak menerbitkan komik murah yang disebut dengan akahon (komik dengan sampul merah).

Salah satu mangaka yang karyanya diterbitkan dalam bentuk akahon tersebut adalah Tezuka Osamu, yang kemudian disebut sebagai god of manga oleh publik Jepang. Karena karya-karyanya yang revolusioner, manga Tezuka dalam

(34)

43

bentuk buku yang pertama adalah Shintakarajima (Pulau Harta Karun yang Baru). Shintakarajima terjual lebih dari 400.000 kopi, suatu jumlah yang tidak terduga dan fenomenal. Dengan meledaknya karya Tezuka tersebut, banyak mangaka yang berlomba -lomba meniru gaya gambar Tezuka (Calista 105). Selain Shintakarajima, karya Tezuka Osamu yang paling popular adalah Tetsuwan Atomu (Atom Boy atau Astro Boy) pada tahun 1951. Tezuka juga membuat karya manga genre shoujo yang berjudul Ribon no Kishi. Kesuksesan Tezuka menjadikan komik sebagai media kreatif yang dapat diterima oleh siapa saja.

Gambar 2.24. Karya-karya Tezuka Osamu, Shintakarajima, Atom Boy, Ribon no Kishi

Sumber : http://threestepsoverjapan.blogspot.com/ http://community.livejournal.com/aramatheydidnt/976096.html http://astroboyworld.blogspot.com/2011/01/get-ready-for

-princess-knight.html

Dalam manga, dibagi dua genre yaitu genre shounen (komik yang ditujukan untuk pembaca laki-laki) dan shoujo (komik yang ditujukan untuk pembaca perempuan). Setiap genre tersebut memiliki pembagian usia pembacanya yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa.

a. Shounen manga

Komik yang ditujukan untuk pembaca laki-laki dengan tema yang banyak mengandung unsur petualangan (Dragon Ball), olahraga

(35)

(Slam Dunk ), detektif (Detektif Conan), pertarungan (Bleach) dan pengga mbaran karakter yang terkesan tegas. Dalam penggambaran shonen manga, tidak banyak menggunakan unsur background yang bervariasi, dan cenderung hanya menggunakan warna blok.

b. Shoujo manga

Komik yang ditujukan untuk pembaca perempuan dengan tema yang banyak mengandung unsur romantis, penggambaran karakter yang cantik seperti dalam komik Rose of Versailles atau Candy-Candy, dan penggambaran background yang bervariasi dengan sentuhan tone atau pattern yang bermacam-macam sepeti bunga. Tema yang banyak dalam shoujo manga selain romantisme adalah tema yang lebih bersifat feminin dan tidak banyak kekerasan seperti shonen manga.

(36)

45

Gambar 2.25. Contoh komik shonen, Dragon Ball karya Toriyama Akira, Detektif Conan karya Aoyama Gosho, Slam Dunk karya Inoue Takehiko, dan

Bleach karya Kubo Tite Sumber : http://mangahere.com/

(37)

Gambar 2.26. Contoh Komik shoujo, Rose of Versailess karya Riyoko Ikeda, Kobato karya CLAMP, Vampire Knight karya Hino Matsuri, dan Ludwig

Kakumei karya Yuki Kaori Sumber : http://mangahere.com/

2.2.3. Sejarah Komik di Indonesia

Cikal bakal komik Indonesia (cergam) berawal dari bentuk relief candi, wayang beber, dan wayang kulit. Tiga bentuk tersebut sudah ada sebelum perkembangan komik Amerika (Rina 20).

Dimulai dari era prasejarah, cergam kerap diidentikkan sebagai buku atau kertas yang diberi gambar-gambar dan jalinan cerita. Marcellm Bonneff dalam disertasinya mengenai cergam yang ditulis tahun 1972 (Kepustakaan Populer Gramedia; 1998) menjabarkan bahwa cikal bakal dan sejarah cergam jika dirunut lebih jauh, ternyata sudah ada sejak zaman prasejarah, yaitu dari relief candi Prambanan dan Borobudur. Meskipun tidak menyerupai cergam saat ini, relief-relief yang ada di dinding candi sebetulnya sudah berbicara dengan gambar. Begitu pula dengan wayang beber yang bercerita lewat gamba r di atas permukaan

(38)

47

gulungan kain. Bukti pertama cikal bakal cergam sudah terdapat pada monumen-monumen keagamaan yang terbuat dari batu (Rina 20).

Gambar 2.27. Relief Candi Prambanan

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Relief_Candi_Prambanan.JPG

Gambar 2.28. Contoh Wayang Beber

Sumber : http://wayang.wordpress.com/2010/07/23/wayang-beber-2/

Pada tahun 1930, munculnya cergam strip Put On karya Kho Wang Gie dalam surat kabar Sin-Po merupakan tonggak cergam modern Indonesia. Cergam

(39)

Put On diterbitkan pada tahun 1931. Selain Sin-Po, muncul cergam lainnya seperti Si Tolol (Star Magazine, 1939-1942), cergam Oh Koen, cergam strip legenda kuno dari Sumatra berjudul Mentjari Poetri Hidjaoe karya Nasroen A.S (Rina 20).

Tahun 1940 hingga 1950-an saat masa pendudukan Jepang di Indonesia, industri pers dimanfaatkan untuk keperluan propaganda Asia Timur Raya (1942), namun cergam masih tetap muncul seperti cergam Pak Leloer (1942) dan legenda Roro Mendoet yang digambar oleh B.Margono. Dan pada tahun 1953, cergam mulai menapaki masa awal keemasanya dengan lahirnya cergam Sri Asih karya R.A. Kosasih dan Nina Pu tri Rimba karya Djoni Lukman (Johnlo). Pada era tersebut banyak bermunculan cergam-cergam yang mengikuti gaya gaya komik Barat. Begitu kuatnya pengaruh pengaruh komik Barat, sehingga hampir semua cergam Indonesia bercerita sosok jagoan pembela keadilan dengan kekuatannya (Rina 20).

Cergam wayang pun bermunculan, dengan adanya tema pendidikan. Cergam wayang cukup sukses menggempur pasaran lokal dan mampu menggeser dominasi komik Barat. Tahun 1963-1965 dimana Indonesia berada di bawah pimpinan Soekarno dan sedang berjuang melawan kolonialisme, banyak cergam yang mengangkat tema mengenai nasionalisme dan pahlawan seperti cergam berjudul Trunodjojo atau Pattimura. Setelah tahun 1965, arah dunia cergam makin tak jelas karena tak ada lagi professional sejati begit u juga kalangan cergamis kala itu tidak memiliki kelompok yang terorganisir. Keadaan kian memburuk lantaran muncul cergam-cergam yang dipolitisasi tanpa nama cergamis. Para cergamis pun khawatir karena mereka mulai diinterogasi dan dicurigai. Polisi dan de monstran muda mulai menyita cergam-cergam yang diduga melanggar moral dan bertentangan dengan Pancasila. Pada masa tersebut cergamis mulai sadar untuk membela kepentingan dirinya. Akhirnya dibentuklah Ikasti (Ikatan Seniman Tjergamis Indonesia) (Rina 21).

Setelah tahun 1971, cergam mulai bebas dari pengawasan ketat. Para cergamis ternyata masih berupaya untuk konsisten untuk berusaha lepas dari pengaruh Barat dan menonjolkan budaya sendiri. Aneka genre cergam pun bermunculan seperti roman, fiksi ilimiah, horror atau cerita detektif. Begitu juga

(40)

49

Universitas Kristen Petra cergamis yang berusaha kembali ke cergam wayang atau legenda. Salah satu fenomena yang muncul yaitu terbitnya majalah cerga baru bulanan berjudul Eres (September 1969). Majalah tersebut mampu bertahan karena adanya pasokan teratur dari para cergamis, adanya cerita pendek, wawancara dengan orang-orang terkenal, dan sebagainya. Komik -komik Indonesia dengan beragam genre tersebut memiliki ukuran 13,5 x 17,5 cm, jumlah halaman 56-64 halaman, warna hitam putih, serta hanya dua panel atas-bawah. Bentuk tersebut dianggap efisien, murah, dan mudah pula pengerjaannya, maka kemudian dijadikan standar industri cergam di Indonesia hingga tahun 1980-an (Rina 22).

Salah satu tokoh cergam Indonesia yang paling terkenal yaitu R.A. Kosasih, beliau dikenal sebagai Bapak Komik Indonesia. Debut pertamanya sebagai cergamis dilakoni secara professional pada tahun 1953. Awalnya penerbit memaksanya meniru komik Amerika, namun kemudian mengarahkannya ke komik wayang. Karya pertamanya yang terbit adalah Sri Asih. Kemudian beliau aktif meneliti dokumen dan mulai mencipta komik epos besar yang berasal dari India, yaitu Mahabarata dan Ramayana . Beliau tak hanya dianggap perintis, namun juga inspirator bagi cergamis dari generasi ke generasi. Karena itulah namanya kemudian diabadikan sebagai nama award untuk cergam oleh Konde. Hingga saat ini, puluhan karyanya selalu dicetak ulang. Beliau berhenti membuat cergam di tahun 1993 karena faktor usia (Rina 25). Komik Indonesia sekali lagi menghembus nafas pada tahun 1994 dengan munculnya Rama-Shinta : Legenda Masa Depan dan komik. Imperium Majapahit oleh Jan Mintaraga.

(41)

Gambar 2.29. Komik Ramayana karya R.A. Kosasih Sumber : www.multiply.com

Selain R.A. Kosasih, yaitu Ganes TH sebagai salah satu tonggak kejayaan komik Indonesia, juga menciptakan cergam berjudul Si Buta Dari Gua Hantu , yang dimunculkan dalam cergam petualangan sejak tahun 1968, dan sempat difilmkan pada tahun 1971. Cergamis tersebut sempat kuliah di ASRI, Yogyakarta, lalu kembali ke Jakarta untuk meneruskan kegemarannya, yaitu melukis dan membuat ilustrasi pesanan (terutama karikatur). Ganes adalah salah satu cergamis yang diorbitkan oleh penerbit Eres (Rina 24).

(42)

51

Universitas Kristen Petra Gambar 2.30. Komik Si Buta Dari Gua Hantu karya Ganes TH

Sumber : www.komikdancersilantik.blogspot.com

Di Indonesia, komik underground juga beredar di kalangan tertentu (disebut cergam indie ) mulai tahun 1985. Komik indie merupakan gagasan mainstream namun diproduksi dan di-publish sendiri. Sebagian orang menyebut gagasan tersebut dengan istilah Self Publish Comic. Contoh komik indie yang dikemas sebaik mainstream adalah Knight of Apocalpyse karya Is Yuniarto, John G Reinhart, dan Aswin Agastya.

Gambar 2.31. Komik Knight of Apocalypse karya Is Yuniarto Sumber : www.singaliar.blogspot.com

(43)

Perkembangan indie yang lumayan revolusioner, terjadi media online. Selain menjadi ajang pameran dan pembelian, media online juga menjadi ruang komunikasi yang efektif forum mailing list). Salah satu contoh yang berhasil adalah serial Gibug dan Oncom yang awalnya hanya hanya dapat dilihat di alamat http://gibug.com secara gratis, namun kini terbit dalam bentuk buku serial dan dapat di-akses melalui mobile phone (Rahadian 30).

Gambar 2.32. Komik Gibug dan Oncom Sumber : www. showcase.indonesiakreatif.net

Pada tahun 2003, penerbit lokal M&C menerbitkan 3 komik lokal dan salah satunya adalah Caroq oleh Thoriq yang mengawali aktifnya komik Indonesia pada tahun 1990 (dikutip dalam Guntur Christiawan 9).

2.2.4. Tinjauan Kondisi Komik di Indonesia

Saat ini, perkembangan komik Indonesia banyak dipengaruhi oleh gaya-gaya komik impor, baik Amerika maupun Jepang. Para pembaca komik Indonesia pun menyukai komik-komik tersebut terutama komik Jepang,. Selain visualisasi yang menarik, tema yang disuguhkan juga bervariasi dibandingkan komik Amerika, serta akses masuk yang lebih mudah di Indonesia.

(44)

53

Universitas Kristen Petra Demikian pula proses pengerjaan yang berpengaruh, yaitu komik lokal yang hanya dikerjakan oleh satu orang saja tanpa bantuan asisten Sedangkan komik-komik dari luar negeri tidak hanya dikerjakan oleh satu orang saja, melainkan dengan bantuan asisten sehingga pengerjaan komik lebih cepat selesai. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan pun memerlukan pengerjaan yang efisien dalam proses kerja tim kecil agar dapat menyaingi komik luar negeri.

2.2.5. Potensi Komik di Indonesia

Di Indonesia terdapat beberapa penerbit yang membuka peluang bagi para komikus lokal untuk menerbitkan karya mereka. Beberapa penerbit lokal tersebut adalah Mizan, PT.Elex Media Komputindo, M&C, Grasindo, PT.Megindo Tunggal Sejahtera, dan Cendana Art Media.

Mizan didirikan sejak tahun 1983 oleh tiga mahasiswa dan dua orang seniornya di Bandung bernama PT. Mizan. Pada tahun 1984 menjadi PT. Mizan Pustaka. Bertujuan untuk untuk mengembangkan sebuah genre baru sastra Islam di Indonesia. Awalnya hanya menerbitkan buku-buku asing yang diterjemahkan oleh penulis terkemuka Muslim. Mizan juga menerbitkan beberapa komik dengan genre pendidikan Muslim. Mizan terbagi menjadi beberapa bagian, Mizan Publika sebagai induk perusahaan yang didirikan tahun 1999, PT Mizan Bunaya Kreativa, Hikmah Publishing House Dan hingga sekarang telah menerbitkan lebih dari 3000 buku, Mizan Cinema, Mizan Media Utama dan Mizan Dian Semesta distributor, Mizan Grafika Sarana rumah percetakan, dan Mizan Learning Center , serta beberapa bagian lainnya. Hingga sekarang, Mizan merupakan penerbitan yang terkemuka di Indonesia. Dan beberapa buku komik yang sudah diterbitkan adalah Komik Anak Sekolah Gokil, Komik Islam: Kurban Terakhir (Kisah Nabi Ibrahim A.S.), Hatim Sang Legenda (Komik Muslim), da n sebagainya.

PT. Elex Media Komputindo merupakan bagian dari Kelompok Kompas Gramedia (KKG) yang berdiri sejak tahun 1985 sebagai perusahaan penerbit, multimedia, dan sarana pendidikan yang berkantor pusat di Jakarta. Tujuan awalnya adalah mengantisipasi perkembangan teknologi informasi, kemudian terbitlah buku-buku elektronika, komputer, dan majalah serial MIKRODATA (Hobbies & Programmer) dan majalah Elex (Electronica Experiment). PT. Elex

(45)

Media Komputindo mengembangkan buku-buku yang ditujukan untuk ana k-anak hingga remaja dalam beberapa kategori, yaitu Fiksi, Sains & Referensi, Buku Kerja, Mewarnai & Aktivitas, Board Book, serta Novel Anak & Remaja. PT. Elex Media Komputindo bekerjasama dengan penerbit asing dalam buku terjemahan, diantaranya Disney Enterprises Inc. Nagaoka, Joei Tokyo, Harper Collins, dan Carlsen Verlag. Penerbit tersebut semakinn bertumbuh dengan menerbitkan komik seperti Candy-candy, Kung Fu Boy, Dora Emon, Detective Conan dan lain-lain yang pada saat itu mengalami cetak ulang berkali-kali. Di samping komik Jepang, PT. Elex Media Komputindo juga menerbitkan komik lokal. Diikuti dengan arus informasi melalui internet, pada tahun 1990 dibentuklah Devisi Software dan Multimedia yang kemudian sekarang dikenal dengan nama Elex Digital ya ng menerbitkan berbagai buku tentang Software, pemrogaman, dan sebagainya. Dalam penerbitan komik, PT. Elex Media Komputindo mendirikan Level Comics yang memiliki genre untuk dewasa, seperti komik 2 0th Century Boys, Vagabond, X, dan sebagainya.

Penerbit lainnya yaitu M&C (Magazine and Comics) sebagai brand image yang digunakan untuk Unit Komik Majalah dari Gramedia Majalah. Pada awalnya, M&C dibentuk untuk menjadi wadah dari seluruh produk komik yang diproduksi oleh Gramedia Majalah, yang pada saat itu, produk-produk yang dominan adalah Album Walt Disney dan Hong Kong. Saat nama M&C ini diciptakan, telah dimulai pembuatan beberapa produk yang content-nya merupakan mix dari majalah dan komik. Dalam perkembangannya, Komik Majalah menjadi unit tersendiri, ya ng menerbitkan komik-komik Hong Kong, Jepang, Eropa. Dan kini mulai berkonsentrasi pada komik -komik Amerika, Eropa, Mandarin, dan Indonesia.

KKG juga mendirikan penerbit Grasindo pada tahun 1990 (PT. Gramedia Widiasarana Indonesia) seiring dengan diluncurkannya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, dengan tujuan berpartisipasi dan mengantisipasi derasnya jasa pendidikan yang tidak jarang bergeser dari misi semula. Maka Grasindo pun memilih untuk mengembangkan sumber daya manusia Indonesia yang mayoritas berada pada umur produktif. Awalnya, Grasindo bergerak pada bidang penerbitan buku-buku teks atau pelajaran untuk taman kanak-kanak, Sekolah D asar, Sekolah

(46)

55

Universitas Kristen Petra Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum, dan Perguruan Tinggi. Tahun 1990, Grasindo menerbitkan majalah pendidikan yang bernama ARIF. ARIF diterbitkan untuk mengisi kebutuhan anak Sekolah Dasar dalam mempersiapkan diri ke tingkat pendidikan selanjutnya.

Untuk penerbitan dengan tema hiburan, entertainment, namun juga mendidik, didirikan PT. Megindo Tunggal Sejahtera pada tahun 1996 di Bandung. Penerbit tersebut berkomitmen untuk memberikan sesuatu yang baru di dunia publishing Indonesia. Beberapa buku dalam bentuk majalah yang terbit hingga sekarang adalah GameStation, Animonster, dan Cinemags. Pada tahun 2005, menerbitkan 2 majalah baru yaitu Gadget dan Kiddo. Dan di tahun 2008, Megindo memulai gebrakan baru dengan menerbitkan majalah Macworld Indonesia setelah mendapat lisensi dari Amerika. Memasuki tahun ke -12, Megindo terus memperbaharui komitmennya untuk menjadi perusahaan penerbitan paling proaktif dan kreatif yang terus meluncurkan produk-produk terbaik, peduli kepada para pembacanya dan mendukung perkembangan media masa di Indonesia (Megindo, par. 4).

Saat ini, M&C memiliki perkembangan yang aktif dalam membuka peluang bagi para komikus lokal, yaitu dengan mendirikan Koloni (Komik Lokal Indonesia). Pada awalnya, Koloni sempat berhenti sejenak dan tidak ada kabarnya. Namun mulai 2009, Koloni mulai aktif kembali menerbitkan beberapa komik lokal dan telah sudah ada lebih dari 10 judul yang terbit di Indonesia. Sebagian besar pata komikus lokal pun terinspirasi dengan gaya manga dalam komik buatannya. Tema-tema yang diambil pun bervariasi pula, seperti roman, fiksi, komedi, drama, dan sebagainya. Komik-komik lokal yang saat ini telah beredar cukup populer adalah Garudayana karya Is Yuniarto, Morte karya Ekyu, 4 Hero karya Mazjojo, dan masih banyak lainnya.

(47)

Gambar 2.33. Contoh Komik Lokal, Garudayana karya Is Yuniarto, Morte karya Ekyu, dan 4 Hero karya Mazjojo

Sumber : http://kolomkita.detik.com/ http:///ekyu.deviantart.com/ http:// huamulan03.blogspot.com/

Gambar

Gambar 2.1.Pusat Semburan Lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo dan lapisan  asal lumpur
Gambar 2.3. Lumpur meluber hingga ke rel KA  Sumber : www.fotodetik.com
Gambar 2.4. Kondisi rumah-rumah di beberapa desa yang terkena luberan  lumpur
Gambar 2.5. Sketsa grafis terjadinya semburan baru di sekitar lumpur Sidoarjo  Sumber : Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manga merupakan komik yang menggunakan panel itu sendiri sebagai penunjang keindahan layout pada halaman, bentuk panel di manga masih banyak yang menggunakan persegi,

pada usia 5-8 tahun mulai mengalami perkembangan rasional untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih mendalam (dalam Kartono 56). Usia 4-5 tahun merupakan bagian yang paling

Gagasan untuk metode hill climbing adalah mulai secara cak dari state yang ada, berge- rak ke tetangga dengan nilai evaluasi yang terbaik dan jika suatu minimum lokal telah dicapai

Trombus adalah bekuan darah yang menempel dinding vaskuler, proses terbentuknya trombus disebut dengan trombosis. Trombus mulai terbentuk karena permukaan tempat

Produk yang diproduksi akan dikerjakan dalam satu sel dari proses awal hingga proses akhir, sehingga tidak terdapat waktu perpindahan material dari setiap sel yang mengakibat

Metode yang digunakan untuk mengetahui debit banjir maksimum adalah metode Hidrograf Satuan Sintetik SCS dan SCS PU yang menggunakan data curah hujan tahun

Saat ini MySQL banyak digunakan di berbagai kalangan untuk melakukan penyimpanan dan pengolahan data, mulai dari kalangan akademis samapai ke industri, baik

PJK juga disebut penyakit arteri koroner CAD, penyakit jantung iskemik IHD, atau penyakit jantung aterosklerotik, adalah hasil akhir dari akumulasi plak ateromatosa dalam