• Tidak ada hasil yang ditemukan

ONTOLOGI WEB OBAT ESENSIAL NASIONAL MENGGUNAKAN PROTÉGÉ 5.0. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ONTOLOGI WEB OBAT ESENSIAL NASIONAL MENGGUNAKAN PROTÉGÉ 5.0. Abstrak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

196 Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.3, Desember 2016 ONTOLOGI WEB OBAT ESENSIAL NASIONAL

MENGGUNAKAN PROTÉGÉ 5.0 Abdul Lathiif Asysyafii1

Siti Saidah2

1Jurusan Teknik Informatika, Universitas Gunadarma 1lavazarus@gmail.com

2sitisaidah@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Obat generik yang merupakan salah satu program pemerintah, ditujukan untuk menyediakan obat yang lebih terjangkau oleh masyarakat agar mendapatkan pengobatan yang lebih rasional. Obat generik resmi yang dimuat dalam buku atau disebutkan dalam ketetapan perundangan dikenal dengan nama Obat Esensial. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi Ontologi Web Obat Esensial Nasional menggunakan Protégé 5.0 dari daftar obat esensial nasional sehingga dapat mengetahui keterkaitan antara nama kelas terapi dan nama generik, serta memanfaatka nmetodologi KACTUS dala mpembuatan ontologi yang menghasilkan representasi OWL dan model graph. Implementasi ontologi menggunakan tool Protégé 5.0 sebagai editor ontologi dan plug-in Onto Graf untuk visualisasi hasil ontologi. Kesimpulan aplikasi, dapat memberikan informasi serta keterkaitan antara nama kelas terapi dan nama generik dalam bentuk pencarian data yang disajikan dalam bentuk website offline, serta memberikan informasi dalam bentuk model taksonomi berupa vertical, horizontal dan spring yang dihasilkan dari aplikasi Protégé 5.0.

Kata kunci: Obat Esensial, Obat Generik, Ontologi, OWL, Protégé, RDF.

NATIONAL ESSENTIAL MEDICINES WEBONTOLOGY USING PROTÉGÉ 5.0 Abstract

Generic medicine is one of the government programs, intended to provide affordable medicine for the society in order to get more a rationale medical treatment. The official generic medicine in publications or stated in regulating laws called as essential medicine. The research aims is to build a National Essential Medicine Web Ontology using Protégé 5.0 from the national essential medicine list in order to know the relationship between therapy class names and the generic names, and utilizing KACTUS methodology in the manufacture of ontology that generate OWL and graph models representations. The ontology implementation use Protégé 5.0 tools as ontology editor and On to Graf plug-in for visualizing the ontology result. As conclusion, the application enables to provide information concerning therapy class names and generic names in form of offline search data and the use of Protégé 5.0 provide vertical, horizontal and spring taxonomy models. Keywords :Essential Medicines, Generic Medicines, Ontology, OWL, Protégé, RDF.

(2)

Asysyafii, Saidah, Ontologi Web ... 197 PENDAHULUAN

Teknologi informasi yang sudah berkembang saat ini, menjadikan sumberi nformasi menjadi semakin dinamis, otonomi, beragam dan berukuran besar. Keragaman informasi yang terjadi bukan hanya pada tingkat teknik, melainkan juga pada tingkat representasi informasi. Banyaknya informasi yang didapatkan dari berbagai sumber membuat informasi tersebut memiliki kesamaan namun berbeda lokasi dan sebagainya. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka digunakan suatu metode yang disebut metode se-mantik dengan menggunakan pendekatan ontologi.

Obat generik (OG) merupakan salah satu program pemerintah yang dikenalkan sejak awal 90’an. Keberadaan obat generik dengan harga lebih ter-jangkau ditunjukan untuk menyediakan obat yang lebih terjangkau agar masyarakat mendapatkan pengobatan lebih rasional. [Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013] memaparkan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2013, “secara nasional terdapat 31,9 persen masyarakat yang mengetahui atau pernah mendengar mengenai OG. Dari jumlah tersebut, sebagian besar (85,9%) tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang OG. Definisi masyarakat ‘ber-pengetahuan benar’ tentang OG adalah masyarakat mengetahui bahwa obat generik merupakan obat yang khasiatnya sama dengan obat bermerk dan tanpa menggunakan merk dagang.”

Pemilihan obat esensial dari obat generik dibatasi pada jenis obat generik yang benar–benar diperlukan, sesuai dengan pola kebutuhan dan program kesehatan, serta memperhatikan jenis obat generik yang harganya lebih ter-jangkau oleh masyarakat, dengan mem-perhatikan segi khasiat, keamanan dan mutu. Pertimbangan rasio manfaat terha-dap efek samping, juga harus memper-hatikan rasio manfaat terhadap biaya,

mutu terjamin termasuk stabilitas, keter-sediaan, pengangkutan, penggunaan, penyerahan, menguntungkan dalam kepatuhan dan penerimaan oleh pasien METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode System Develop-ment Life Cycle (SDLC), dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan: Melakukan pengum-pulan data dan informasi tentang daftar obat esensial nasional 2013. 2. Analisis: Melakukan analisa terhadap

class yang dibutuhkan untuk pem-buatan ontologi.

3. Perancangan Sistem: Melakukan perancangan ontologi dengan meng-gunakan tool Protégé 5.0.

4. Implementasi dan Uji Coba: Imple-mentasi program kedalam bentuk web dan pengujian dari hasil pene-litian sistem yang telah dilakukan.

Metodologi KACTUS diterapkan dalam pembuatan ontologi dimana metode ini memiliki 3 syarat yaitu :

1. Desain awal berdasarkan pada kategori top-level ontologi.

2. Spesifikasi dari aplikasi.

3. Penyempurnaan dan restrukturisasi ontologi

Tahap Perencanaan

Data obat esensial nasional yang diperlukan pada penelitian ini diperoleh melalui website resmi Departemen Kesehatan RI dengan alamat website http://www.depkes.go.id. Dari pengam-bilan data tersebut, penulis akan meng-analisa daftar obat esensial berdasarkan nama kelas terapi dan nama generik. Tahap Analisis

Tahap analisis menggunakan me-todologi KACTUS yang diterapkan untuk pembuatan ontologi dimana metode ini memiliki 3 syarat yaitu :

(3)

198 Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.3, Desember 2016 1. Spesifikasi dari aplikasi : penelitian

menggunakan beberapa tool dari aplikasi Protégé 5.0 diantaranya Individual, Classes, Object Property dan Onto Graf.

2. Desain awal berdasarkan pada kategori top-level ontologi :ketegori top-level ontologi yang dimaksud adalah kelas OBAT_ESENSIAL. 3. Penyempurnaan dan restrukturisasi

ontologi: peneliti membangun struk-tur ontologi dari awal dan menam-pilkan hasil penelitian dalam bentuk GAV, LAV dan GLAV.

Analisis Obat

Data penelitian yang telah diperoleh dari website Departemen Kesehatan RI, dapat disimpulkan bahwa daftar obat esensial nasional memiliki :

• 1 super class yaitu kelas

“OBAT_ESENSIAL” dan 29 subclass kelas terapi.

• Dari 29 class kelas terapi tersebut terdapat jumlah subclass kelas terapi dan subsubclass kelas terapi yang berbeda. Dari masing-masing subclass dan subsubclass tersebut terdapat nama generik obat esensial dari tiap-tiap kelas terapi.

Perancangan Sistem

Langkah pertama pada proses pem-buatan portal semantic web ini diawali dengan perancangan model ontologi dan mengimplementasikannya kedalam class, properties dan individual dengan meng-gunakan Protégé oleh domain expert. Langkah kedua, menggunakan pihak ke-tiga untuk mengubah file berekstensi .owl yang menyimpan hasil model ontologi menjadi file berekstensi .js (javascript) yang akan digunakan untuk menampilkan data dari model ontologi pada portal semantik web (Gambar1).

(4)

Asysyafii, Saidah, Ontologi Web ... 199 Langkah terakhir, pembuatan

tam-pilan portal sebagai perantara user dalam hal ini pembuatan portal semantik web agar mempermudah user dalam mela-kukan pencarian dengan menyusun query yang kemudian query tersebut akan dikirimkan ke javascript. Setelah query yang telah dikirimkan ke javascript menemukan informasi yang diinginkan, maka informasi tersebut akan ditampilkan pada portal web. Pembangunan portal semantik web secara lengkap dapat dilihat pada dengan menggunakan use case diagram dan sequence diagram pada gambar 2 dan gambar 3.

PerancanganOntologi

Tahapan-tahapan dalam pembuatan ontologi adalah sebagai berikut :

1. Penentuan domain. Domain yang melingkupi ontologi adalah “Obat Esensial”.

2. Mendefinisikan class ontologi dan menyusun class tersebut dalam hi-rarki taksonomi (superclass-sub-class) dengan menggunakan proses pengembangan top-down dimulai dari menentukan konsep umum dalam domain dilanjutkan dengan konsep yang lebih spesifik.

3. Menentukan property. 4. Membuat individual.

5. Mengisi nilai property pada indi-vidual.

Perancangan ontologi akan dije-laskan dengan Class Diagram pada gambar 4.

Gambar 2. Use casediagram Semantik Web

(5)

200 Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.3, Desember 2016 Gambar 4. Classdiagram Obat Esensial

Gambar 5. Classdiagram Portal Web Perancangan Portal Web

Pada class Portal Web hanya memi-liki subclass Semantik Web. Subclass Semantik Web memiliki komponen Nama kelas terapi, Nama generik, Kandungan dan Macam seperti pada gambar 5.

Perancangan Hirarki Taksonomi pada Protégé

Berdasarkan hasil Tahapan Ana-lisis serta Perancangan Ontologi, dapat dibentuk hirarki taksonomi yang dapat dilihat pada gambar 6.

Perancangan Database

Perancangan database untuk semantik web adalah dengan

menggu-nakan jenis flat database yang didapatkan dari hasil penyimpanan file dari Protégé yang mempunyai ekstensi “.owl” atau “.rdf”. File dari Protégé tesebut kemudian diubah ke dalam bentuk file dengan ekstensi “.js”. Proses untuk mengubah ekstensi file ini adalah dengan menggunakan aplikasi SIMILE yang dapat diakses pada halaman website http://service.simile-widgets.org/babel/. Perancangan Halaman Web

Pembuatan halaman semantik web akan dibuat secara offline dengan rancangan dapat dilihat pada Gambar 7.

(6)

Asysyafii, Saidah, Ontologi Web ... 201 Gambar 6. Taksonomi Obat Esensial

Gambar 7. Halaman Semantik Web PEMBAHASAN

Dalam bab ini dibahas hasil uji coba pembuataan class, pembuatan individual dan pembuatan ontograf yang dapat dilihat pada Gambar 8 sampai

Gambar 12. Gambar 8 merupakan hasil ujicoba pembuatan class dengan meng-gunakan Protégé 5.0. Gambar 9 meru-pakan hasil uji coba pembuatan individual dengan menggunakan Protégé 5.0 .

(7)

202 Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.3, Desember 2016 Gambar 8. Hasil uji coba pembuatan class

Gambar 9. Hasil uji coba pembuatan individual Gambar 10 merupakan hasil uji coba

Onto Graf (Spring) dengan menggunakan Protégé 5.0 . Gambar 11 merupakan hasil

ujicoba Onto Graf dengan Tree Hori-zontal. Gambar 12 merupakan hasil ujicoba Onto Graf dengan Tree Vertical.

(8)

Asysyafii, Saidah, Ontologi Web ... 203 Gambar 11. Hasil uji coba Onto Graf (Tree Horizontal)

Gambar 12. Hasil uji coba Onto Graf (Tree Vertical) Hasil Uji Coba Portal Semantik Web

Setelah dilakukan uji coba pem-buatan class, individual dan Onto Graf,

selanjutnya dibuat portal semantik web. Hasil uji coba portal semantik web dapat dilihat pada Gambar 13.

(9)

204 Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.3, Desember 2016 SIMPULAN

Aplikasi Ontologi Web Obat Esensial Nasional dapat diimplementasikan sesuai dengan rancangan. Aplikasi protégé ini memudahkan pembuatan taksonomi yang lebih terstruktur dan kompleks, serta dapat menampilkan ontologi dengan mengguna-kan tools Ontograf. Selanjutnya untuk menggabungkan hasil dari protégé dengan suatu website di-lakukan dengan cara mengubah hasil data dari protégé menggu-nakan aplikasi SIMILE. Kemudian pem-buatan portal semantik web menggunakan flat database yang didapatkan dari data pembuatan taksonomi menggunakan pro-tégé.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Barnaras, L. Laresgoiti, dan J. Corera. Building and Reusing Ontologies for Electical Network Application. In 12th European Conference on Artificial Intelligence, pages 298-302, 1996. [2] Willem Nico Borst. Construction of

Engineering Ontologies for

Knowledge Sharing and Reuse. PhD thesis, University of Twente, Netherland, 5 September 1997. SIKS The Dutch Graduate School. [3] Michael C. Daconta, Leo J. Obrst,

dan Kevin T. Smith. A Guide to The Future of XML, Web Services, and Knowledge Management. Wiley Publishing, Indianapolis, Indiana, 2003.

[4] T. Gruber. Towards Principles for The Design of Ontologies Used for Knowledge Sharing. Int. Journal of Human-Computer Studies, 43:907-928, 1995.

[5] N. Guarino dan P. Giaretta. Ontologies and Knowledge Bases:

Towards a Terminological

Clarification, chapter Towards Very Large Knowledge Bases: Knowledge Building and

Knowledge Sharing, pages 25-32. IOS Press, Amsterdam, 1995. [6] Vladimir Kolovski dan John

Galletly. Towards E-Learning via the Semantic Web. In International Conference on Computer Systems

and

Technologies-CompSysTech'2003, page 2, 2003. [7] T. Finin, T. R. Gruber, T. Senator,

R. Neches, R. E. Fikes dan W. R. Swartout. Enabling Technology for Knowledge Sharing. 1991. AI Magazine.

[8] V. R. Benjamins, R. Studer dan D. Fensel. Knowledge Engineering, Principles and Methods, chapter Data and Knowledge Engineering, pages 25(1-2):161-197. 1998. [9] K. Knight W. Swartout, R. Patil dan

T. Russ. Toward Distributed Use of Largescale Ontologies, chapter Spring Symposium Series on Ontological Engineeringg, pages 33-40. AAAI Press, 1997.

[10] York Sure dan Rudi Studer. Towards The Semantic Web:

Ontology Driven Knowledge

Management, 2003.

[11] Natalya F. Noy and Deborah L.

McGuinness. Ontology

Development 101: A Guide to Creating Your First Ontology, 2000.

[12] V. Richard Benjamins and

Assunción Gómez-Pérez.

Knowledge-System Technology:

Ontologies and Problem-Solving Methods. Department of Social Science Informatics, University of Amsterdam (nd). 2000.

[13] Holger Wache, Thomas Voegele,

Ubbo Visser, Heiner

Stuckenschmidt, Gerhard Schuster, Holger Neumann, and Sebastian

Hübner. Ontology-Based

Integration of Information-A Survey of Existing Approaches. In IJCAI-01 workshop: ontologies and

(10)

Asysyafii, Saidah, Ontologi Web ... 205 information sharing, volume 2001,

pages 108–117. Citeseer, 2001. [14] I Wayan Simri Wicaksana. Survei

dan Evaluasi Metode

Pengembangan Ontologi (Survey and Evaluation of Methodology of Ontology Development). In Proc. of KOMMIT 2004, Jakarta & Depok, 2004. University Gunadarma. [15] Departemen Kesehatan.

KepMenKes RI No.

312/MENKES/SK/IX/2013.

Tentang Daftar Obat Esensial Nasional 2013. Jakarta. 2013. [16] Protege. http://protege.stanford.edu/. 2005. [17] W3C. http://www.w3.org/tr/2002/wd-rdf-schema-20020430/. 2002.

[18] Siti Nurhasanah. Obat Esensial, Obat Generik dan Penggolongan Obat,

http://rumahapoteker.blogspot.co.id

/2015/09/obat-esensial-obat-generik-dan.html. 2015.

[19] Sri Dharwiyanti. Pengantar Unified

Modeling Language (UML).

Gambar

Gambar 1. Skema ontologi dan semantik web
Gambar 2. Use casediagram Semantik Web
Gambar 5. Classdiagram Portal Web  Perancangan Portal Web
Gambar 7. Halaman Semantik Web  PEMBAHASAN
+3

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “ HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG

Niissä usein valokuva täytti koko näytön ja aloituskuvan jälkeen jutussa edettiin vertikaalisti alaspäin: kuvassa 5 hyvin tyypillinen esimerkki, joskin poikkeuksellisen siitä

Adapun konsepsi tentang perjanjian kerja dalam peraturan ketenagakerjaan di Indonesia, telah diatur di dalam Pasal 1 angka 14, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Berdasarkan rumusan permasalahan utama, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan parenting self-efficacy yang signifikan pada ibu dengan status sosial ekonomi

Dari hasil utama penelitian yang diperoleh dapat terlihat bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara psychological distress dan perceived social support pada

Atribut kualitas pelayanan meliputi: (1) Kebersihan ruangan; (2) Penampilan fisik dan kerapian karyawan; (3) Tidak adanya kesalahan dalam transaksi; (4) Ada berbagai pilihan

Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan ukuran dewan komisaris sebagai variabel moderasi Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa variabel CSR, variabel

muda berbelanja produk pakaian melalui online shop di instagram. Konsumen muda dalam penelitian ini merupakan konsumen dengan usia