• Tidak ada hasil yang ditemukan

Levers of Control for Implementing Strategy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Levers of Control for Implementing Strategy"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LEVERS OF CONTROL FOR IMPLEMENTING STRATEGY LEVERS OF CONTROL FOR IMPLEMENTING STRATEGY

Sepertiseorangdokter yang memilikipasien,

Sepertiseorangdokter yang memilikipasien,

sebuahbisnisadalahpasiendariseorangmanajer.Manahermeninginkanuntukmengdiagnosakesehata sebuahbisnisadalahpasiendariseorangmanajer.Manahermeninginkanuntukmengdiagnosakesehata nbisnisnya, memahamisusunanpengukurankinerjadanalat control yang nbisnisnya, memahamisusunanpengukurankinerjadanalat control yang tersediauntukmencapaitujuanbisnisnya.

tersediauntukmencapaitujuanbisnisnya.

Padababinimembahaslebihlanjuttentang µlevers of control¶, Padababinimembahaslebihlanjuttentang µlevers of control¶, yaitutentangbagaimanamengaturpengukurankinerjadan system kontrol yang dijadikansebuah yaitutentangbagaimanamengaturpengukurankinerjadan system kontrol yang dijadikansebuah model.

model.

Manajerdapatmendiagnosakansebuahorganisasiuntukmenentukankapandanbagaimanamenerapka Manajerdapatmendiagnosakansebuahorganisasiuntukmenentukankapandanbagaimanamenerapka npengungkitdalamkeadaan yang berbeda-bedauntukmencapaitujuandanstrateginya.

npengungkitdalamkeadaan yang berbeda-bedauntukmencapaitujuandanstrateginya.

Levers of Control Levers of Control

Kontrolstrategibisnisdapatdiraihdenganmenggabungkanempatpengungkitnyayaitu, Kontrolstrategibisnisdapatdiraihdenganmenggabungkanempatpengungkitnyayaitu,

sistemkepercayaan, sistemperbatasan, sistemkontrol diagnostic, dansistemkontrolinteraktif.Cara sistemkepercayaan, sistemperbatasan, sistemkontrol diagnostic, dansistemkontrolinteraktif.Cara  penggunaansisteminiadalahdenganmenggabungkankeempattersebutketikadalampenerapannya.  penggunaansisteminiadalahdenganmenggabungkankeempattersebutketikadalampenerapannya.

Penggunaan Levers of Control sebagaipanduanstrategi Penggunaan Levers of Control sebagaipanduanstrategi

Untukmenjadiefektifsuaturencanadantindakan, levers of control Untukmenjadiefektifsuaturencanadantindakan, levers of control harusmengakuitugasdarimasing-masingtipestrateginya.

harusmengakuitugasdarimasing-masingtipestrateginya.

Dalamsuatuanalisa, dianjurkanuntukmempertimbangkanperbedaanantara µintended Dalamsuatuanalisa, dianjurkanuntukmempertimbangkanperbedaanantara µintended strategies, emergent strategies, dan realized strategis¶. Intended strategies strategies, emergent strategies, dan realized strategis¶. Intended strategies merupakanrencanadimanaparamanajerberusahauntukmelaksanakannyadalamsebuahpasarproduk  merupakanrencanadimanaparamanajerberusahauntukmelaksanakannyadalamsebuahpasarproduk  yang speseifikpadasuatuanalisiskompetisidinamisdankemampuan yang ada. Emergent strategies yang speseifikpadasuatuanalisiskompetisidinamisdankemampuan yang ada. Emergent strategies

adalahstrategidimana yang

adalahstrategidimana yang

munculsecaraspontandalamsebuahorganisasiketikakarywanmenanggapisebuahancamandanpelua munculsecaraspontandalamsebuahorganisasiketikakarywanmenanggapisebuahancamandanpelua ng yang di luarprediksi. Realized strategies adalahkombinasidari intended strategies yang ng yang di luarprediksi. Realized strategies adalahkombinasidari intended strategies yang dilaksanakandan emergent strategies yang tidakdirencanakan yang munculsecaraspontan.

(2)

Diagnostic control system merupakanalatmanajemen yang pentinguntungmengubah intended strategies menjadi realized strategies. Selainitu diagnostic control system dapatmembiarkanmanajermengukur outcome danmembandingkanhasildarirencanalabadankinerja yang diharapkan.Beberapa intended strategies dapattidakterealisasikan, olehkarenaitumemerlukan diagnostic co ntrol sistemuntukmemonitorsituasiini.

Interactive control sistemmerupakanhal yang

  berbedadibandingdengandiagnostikkontrolsistem.Manajer yang

menggunakankontrolsistemsecarainteraktifdapatmemaksasecarakonsistendanmengarahkan  proses pencarian. Sisteminiberkaitandengansebuahtindakan yang memilikisuatupola.

Sistemkepercayaandarisuatuperusahaanmenginspirasikan intended dan emergent strategies.

Sistemkepercayaanmenampilkansuatukeinginandariseluruhpesertaorganisasiuntukmerasatergolo ngdanmengkontribusidalamtujuanorganisasi.

Boundary systems memastikan realized strategimasukkedalam domain darisuatuaktifitas yang dapatditerima. Boundary system menampilkanbiayasecaraeksplisit yang

(3)

akanmunculsecarapaksapadaparapeserta yang beradadiluar domain untukmelakukantindakan yang ditidakbolehkan.

DINAMIC INTERPLAY FORCES

Strategic control diraihdengancara system kepercayaan, system batasan, system diagnostic control dan system interactive control, yang bekerjasecarabersamaan.

Control system

Tujuan Penyampaian Strategipengaturans ebagai

Belief system Memberisemangatdalamkegiatan Visi Perspekstif  Boundaries system Menyediakanbatasdarikebebasan Domain strategi Posisikompetitif  Diagnostic control system Mengoordinasikandanmengawasipe nerapandaristrategi yang diinginkan

Rencanadant ujuan Rencana Interactive control system Menstimulasidanmenuntunstrategic adangan Ketidakpastia nstrategi Polatindakan

Belief system dan interactive control system memotivasianggotasuatuorganisasiuntukmencariruangkesempatansecaralebihkreatifdanlebihluas. System inimenciptakanmotivasidaridalam, dengancaramemposisikaninformasidankomunikasi yang mendorong learning and sharing.

Sementaraitu, boundaries system dandiagnostic control system digunakanuntukmembatasiprilakudandanmengalokasikanperhatian. Kedua system inibergantungpadamotivasiekstrinsikdenganmenyediakantujuansecaratersirat,

 penghargaanberdasar formula, danbatasuntukpencariankesempatan.

(4)

Dalam perusahaan, karyawan merupakan kunci sukses suatu perusahan untuk mencapai atau mempertahankan competitive advantage dalm lingkungan yang dinamis. Akan tetapi terdapat organizational block yang kadang menghambat potensi karyawan, misalnya :

-

Tidak mengetahui secara jelas tujuan perusahaan dan bagaimana caranya berkontribusi

-

Menjadi objek tekanan dan godaan

-

Kurang fokus atau kekurangan sumber daya

-

Kurangnya kesempatan untuk berinovasi

-

Adanya ketakutan untuk keluar dari statu squo

Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan lever  s of control  jika asumsi mengenai perilaku individu di perusahan tersebut jelas. Dalam hal ada empat asumsi mengenai prilaku individu, yaitu :

a. Individu diasumsikan memiliki keinginan untuk berkontribusi, tapi kadang perusahaan menyulitkan karyawan untuk mengetahui tujuan yang lebih besar dari usaha mereka dan   bagaimana caranya. Cara mengatasinya adalah dengan mengkomunikasikan secara aktif 

nilai dasar dan misi perusahaan. Untuk organisasi yng relatif kecil bisa dilakukan secara informal melalui interaksi langsung dengan bawaha, sedangkan untuk organisasi yang lebih besar harus bergantung pada sistem yang lebih formal seperti belief  s system.

 b. Individu diasumsikan memiliki keinginan untuk bertindak sesuai dengan norma, tapi dalam organisasi selalu ada tekanan maupun godaan untuk melanggar norma tersebut. Cara mengatasinya adalah dengan menetapkan peraturan yang spesifik dan tidak ambigu. Untuk organisasi yang lebih besar harus bergantung pada  formal boundar  y  system agar   batasan itu bisa tersampaikan dan dimengerti.

c. Individu diasumsikan memiliki keinginan untuk mencapai baik  tangible economic benefit maupun kepuasan dari achievement  itu sendiri, tapi kadang perusahaan menyulitkan karyawan untuk mencapainya karena tidak adanya kesempatan untuk fokus   pada hal yang mengarah pada ketercapaian tersebut atau kurangnya sumber daya yang

mendukung. Cara mengatasinya adalah dengan mengkomunikasikan target yang jelas dan memberikan sumber daya yang dibutuhkan. Untuk organisasi yang lebih besar bisa menggunakan diagno stic control.

(5)

d. Individu diasumsikan ingin berinovasi, tapi kadang perusahaan menekan keinginan ini sehingga karyawan mengabaikan kesempatan tersebut atau takut akan menganggu statu s quo perusahaan. Cara mengatasinya adalah dengan membuka dialog atau mengembangkan lingkukngan pembelajaran yang menghargai perbedaan dan ide baru. Untuk organisasi yang lebih besar bisa menggunakan interactive control.

Sederhanaya empat hal di atas bisa disimpulkan dalam bentuk tabel di bawah ini. Human Behavior, Organizational Blocks, and the Levers of Control

ORGANIZATIO N MAN/WOMAN DESIRES TO ORGANIZATIO NAL BLOCKS MANAGERIAL SOLUTIO N RELEVANT CO NTR OL LEVER  Contribute Unsure of purpose Communicate core

values and mission Beliefs systems

Do right Pressure or 

temptation

Specifiy and enforce rules of the game

Boundary systems Achieve Lack of focus or 

resources

Build and support clear  target

Diagnostic control systems

Create Lack of opportunity or afraid of risk  O  pen organizational dialogue to triger  learning Interactive control systems

APPLYING THE LEVERS OF CONTROL

Penerapan lever  s of control untuk mencapai tujuan dan strategi bisa dilihat dari dua segi, yaitu bagaimana penerapan lever  s of control  selama pertumbuhan perusahaan dan bagaimana manager baru menggunakan lever  s of control untuk melanjutkan bisnis dan menerapkan agenda serta strateginya.

(6)

 Level of Control and Organizational  Life c ycle

Degan berlalunya waktu perusahan perusahaan tumbuh secara bertahap.Oleh karena itu

 penerapan lever  s of control  juga harus menyesuaikan dengan tahapan tersebut agar bisa menyeimbangkan profit, pertumbuhan dan kontrol itu sendiri sehingga menciptakan  pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pada saat perusahaan masih kecil kontrol bisa dilakukan secara informal karena manajer  masih bisa bertatap muka secara langsung untuk berkomunikasi dengan bawahan. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya perusahaan, komunikasi secara langsung semakin sulit dilakukan karena keterbatasan waktu manajer itu sendiri sementara hal yang diurus semakin banyak. Oleh

karena itu bentuk kontrol harus disesuaikan dengan life c ycle peru sahaan

TAHAP LIFE CYCLE DARI SEBUAH PERUSAHAAN

Setiapperusahaanbiasanyamelaluitigatahapanlife c ycle-nya, yaitu start-up (tahapawal), rapid growth (pertumbuhan yang cepat) danmaturit  y (kematangan).Untukmencapaitujuan profit danstrategi-strategiuntuktahapanlife c ycle yang  berbeda-beda, manajerharusmemahamibagaimanamenintegrasikanteknik-teknikdanalat-alat yang

telahdipelajarisebelumnya.

 Introduction Control of  system over life c ycle of a bu sine ss

Introduction of Control

Systems Beliefs S stems

trate ic B undarie

(7)

Small Start-up Growing Mature Informal Functional Specialization Market-Based Profit Centers Product/Regional/Cu stomer Groupings

Tahap1 :S tart-up (Permulaan)

Padatahapawalpembentukanperusahaanbiasanyaditandaidenganantusiasmeterhadapprodu k yang baru.Penilaianperusahaanbiasanyaberbasispadarevenue growthdanca sh  flowsebagaipenopangperusahaanuntukdapatbertahan di pasar.

Pekerjaandilakukanolehkaryawansecara informal, namunmanajertetapharusmenyusuninternal  control  systemuntukmenjaminkeamanan asset daninformasiperusahaan.

Seiringdenganberjalannyawaktu, perusahaanmengalamipertumbuhan, sehinggapeengelolaansecara informal menjadilebihsulit, manajertidakdapatlagisecaralangsungterlibatdalamsemuake y deci sion s.Olehkarenaitu,

manajerperlumembuatsuatu profit plans

untukmendorongkebutuhanmanajemendalamhalmembuatkeputusandankontrol. Selainitu, diagno stic control   system yang dihubungkandengancritical performance variable s jugaharusdibuat, insentifjugasebaiknyadikaitkandenganpencapaian target.

Denganadanya performance valuation secara formal yang dibuatperusahaan, memunculkanrisikodimanakeryawanakanbertindakdenganjalanpintasataumenyalahgunakan asset

(8)

 perusahaanuntukmenerimainsentif. Oehkarenaitumanajerperlumembuat business conduct

 boundaries yang jelasuntukmenghalangikelakuan yang berisikobagibagiperusahaan. Tahap2 : Rapid Growth (Pertumbuhan yang cepat)

Padatahaprapid

growth biasanyaditandaidenganpenambahankantor-kantordanproduk-  produkbaru

dihasilaknperusahaan.Untukmengurangiredundanc ydanmeingkatkanefficienc y perusahaan,

makamanajermembagi unit kerjafungsionaldenganspesialisasi are sepertimanufaktur, R&D,   pemasaran, keuangandanlainnya.T op manager mengeset  performance goal , budget

daninsentifbagi functional manager danmerekadiwajibkanmemberikanlaporanpadatop manager .

  Namundenganpeningkatanspesialisasi

sempitinimembuatkaryawansulituntukmenciptakankreativitasdaninisiatifdalammeresponkondisip asar.Manajerkemudianmembuatsktrukturakuntabilitas yang desentralisasiyaitumarket-ba sed    profit  scenter untukmengembalikanresponperusahaan yang baikterhadappasar.

Denganadanyamarket ba sed profit  centers

iniparamanajermemilikikewenanganuntukmembuatstrategi, mengakuisisi asset, menyusun staff  dansebagainyauntukmemenuhikebutuhanlocal cu stomer  s.

Denganadanyatambahanindependensi yang diberikankepadaparaamanajermakadiperlukan  pula adanyatambahankontrol, diantaranya:

a) Top manajerharusmenciptakandanmengkomunikasikancore value sdenganmenggunakan formal belief  s system s.

 b) Manajerharusmengklasifikasidanmengkomunikasikan strategic boundarie s.

c) Pengukuranakuntansitidakhanya focus padaprofitabilitasnamunjugapada asset yang digunakanuntukmenciptakan profit tersebut.

Tahap3 : Maturit  y (Kematangan)

Perusahaan yang beradapadatahap maturity biasanyatelahmemilikiukuran yang besar, matangdankompleks, memilikibeberapadivisiatau unit bisnisdanbersaingdalammultiple product  market .Menghadapiketidakpastianpasar, perusahaanperlumencaripeluang-  peluanguntukmelakukaninovasidanstrategibaru.Padatahapini, perusahaanharusmembuatcontrol 

(9)

 system yang interaktif. Karyawanbiasanyadibagikedalamkelompok-kelompok yang membantumengumpulkandanmemfasilitasialiraninformasiuntukmendukungpenerapandanpelaksa naanstrategiperusahaan.

Perpindahandarisatutahapanketahapanlainnyadalamlife

c ycle perusahaantidaklahselalumulus.Ketidak-efektifan  performance  smeaurement  sdancontrol   systemterkadangmeinmbulkankrisis yang dapatmembahayakanperusahaan.Dalambeberapakasus, krisistersebutdapatberujungpadapergantianexecutive suntukmenciptakanperubahan fundamental danmengembalikanperusahaanpadapertumbuhan yang profitable.

TAKING CHARGE OF THE BUSINESS

Menggunakan Levers of Control untukMendorongPerputaranStrategi Jikasuatuusahagagaluntukmencapaitujuan,

 parapetinggiperusahaanberharapmanajerdapatmemutarbisnissecepatnyauntukmencapaipertumbu hanlaba.Pihakmanajerdapatmenggunakan levers of control untuk :

1. menyadarkanorganisasi

2. mengomunikasikanisidari agenda baru 3. mengaturpenerapan target danjadwal 4. memastikanperhatian yang berkelanjutan

(10)

Tujuan Strategic turnaround Strategic renewal 12 bulanpertama: 1. menyadarkanorg anisasi Memngomunikasikadengan formal, batasanstrategi

Gunakan diagnostic control untuk: 1. kaitkan bonus dg financial target 2. tingkatkan minimum performance

level 2.

mengomunikasik  anisidari agenda  baru

Gunakan belief system untukmengomunikasikan mission statement yang baru Gunakan diagnostic control system untukmempresentasikanrenc anapadaatasan Perencanaanmenuntunbawahanpadainisiat ifperencanaanbaruzz 3. mengaturpenerap an target danjadwal Berdasarkankomitmenpadaa tasan, memastikan target denganbawahan

Mengaitkan target dengan critical performance variabel

Gunakan diagnostic control untukmengetes agenda baru

Kaitakn diagnostic control system target  pada critical performance

4.

memastikanperh atian yang  berkelanjutan

Mengatur bonus incentives Merancang bonus insentif 

12 bulankedua:

5. focuspadapembelajaranorganisasipadaketidakpastianstrategi yang diasosiasikanpadavisiuntukmasadepan. Mulaimenggunakan control system yang memotivasidebatdan dialog.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Nyeri adalah Suatu sensori yang tidak menyenangkan dari. satu pengalaman emosional yang disertai

Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Cianjur (Pokja BLP) Jasa Konsultansi pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo)

LAMPI RAN I .2 PERDA PERTANGGUNGJAWABAN - RI NCI AN LAPORAN REALI SASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERI NTAHAN DAERAH, ORGANI SASI , PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBI

secara random data 10 minggu penjualan Plot antara Harga, Iklan dg Sales... Problem 2 : Data hasil pengamatan

Dengan demikian setiap individu siswa ( high/low achievers ) pada setiap jenjang pendidikan mempunyai kesempatan belajar yang sama untuk mendapatkan pengalaman

Lampiran 4: Analisis Regresi Faktor Sosial Ekonomi Petani yang.. Mempengaruhi Tingkat Adopsi petani terhadap

27 AREHA BINAR FEBRINESA 3440 Vokasi Keperawatan DIII 28 PUTRI AULIA FITRIANI 3440 Vokasi Keperawatan DIII 29 ESTER ELISABET NAINGGOLAN 3440 Vokasi Keperawatan DIII 30 EKI

3. External and internal “quasi” public space. Ruang publik jenis ini berupa fasilitas umum yang biasanya dikelola oleh sektor privat dan ada batasan atau aturan