• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Pulp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Pulp"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Karakteristik Pulp

(2)

Pulp

 adalah hasil pemisahan serat dari

bahan baku berserat (kayu maupun non

kayu) melalui berbagai proses

pembuatannya (mekanis, semikimia,

kimia).

(3)

 Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari

biomassa ( delignifkasi). Pulp digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas dan dapat juga dikonversi menjadi senyawa turunan selulosa termasuk selulosa a setat. Penyisihan lignin dari biomassa dapat dilakukan dengan berbagai proses yaitu mekani, semikimia dan kimia.

 Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan pulp ada dua jenis 

Bahan Baku Primer

!ntuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh"tumbuhan dengan jenis kayu (wood) dan bukan kayu (non wood).

1. Kayu (Wood)

Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun yang dimiliki yaitu kayu berdaun lebar dan kayu berdaun  jarum. Kayu berdaun lebar umumnya menggugurkan daunnya pada musim kemarau seperti, #lba$ia

%al&atera, 'u&alyptus sp dan #nto&hehalus &aladabin. edangkan daun berjarum selalu hijau sepanjang tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada musim kemarau seperti tusam.

#nalisis siat pengolahan kayu digunakan untuk mengetahui jenis kayu yang &o&ok sebagai bahan baku pulp. #nalisis ini meliputi rendemen pulp, konsumsi bilangan permangate, panjang putus dan aktor retak.

2. Bukan Kayu (Non Wood)

Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu dapat diklasifkasikan sebagai berikut  * erat kulit batang  a+, jule, rami kena, haramay

* erat daun  manila, aba&a, sisal, palm, nenas * erat bulu biji  kapas, kapuk

* erat rerumputan  merang, jerami, baggase, bambu, gelaga

 Bahan baku sekunder

una penghematan atau efsiensi serat dari bahan baku primer, maka dewasa ini telah diusahakan pemanaatan kertas bekas dari berbagai jenis kertas dan karton sebagai bahan baku pulp. erat yang dihasilkan dari kertas, karton bahkan dari baju bekas yang dikenal dengan serat primer.

(4)

Sifat-sifat Pulp

Sifat optik pulp

-erajat putih atau brightness menyatakan

banyaknya sinar yang dipantulkan kembali

oleh suatu bahan relati terhadap bahan

standar (itanium oksida ) yang dinyatakan

dalam / 01 atau / ' .

2ampuran pulp dan pigmen tertentu yang

terkandung dalam pulp akan

(5)

Kekuatan dan ndeks tarik pulp

 Kekuatan tarik pulp adalah daya tahan lembaran pulp terhadap gaya tarik

yang bekerja pada kedua ujung nya dan diukur dalam keadaan standar

0ndeks tarik merupakan nilai ketahanan tarik dalam satuan 3ewton

permeter dibagi gramatur dalam satuan gram permeter persegi.

 erdapat hubungan negati antara kadar lignin sisa di dalam pulp dan

kekuatan pulp

Panjang serat dan nilai turunan serat memiliki pengaruh signifkan

terhadap kekuatan tarik

%aktor yang mempengaruhi ketahanan tarik antara lain jumlah ikatan antar

serat dan panjang serat.

erat panjang akan memberikan kontak permukaan lebih banyak dan

memberikan kekuatan tarik yang meningkat terutama setelah

penggilingan

0katan antar serat adalah penentu utama kekuatan tarik

3ilai indeks tarik menurut 00 adalah  45 3m6g

tandar minimal indeks tarik berdasarkan 30 78"5597"799: (kertas koran)

adalah ;7,< 3m6g.

Brandon (79:5) mengemukakan bahwa akor utama yang mempengaruhi

indeks tarik adalah jalinan serat dan panjang serat.

(6)

Ketahanan !etak 

Kekuatan retak pulp 6 Ketahanan retak adalah gaya yang

dipergunakan untuk meretakkan selembar

 pulp

 dan diukur pada

kondisi standar. dinyatakan dalam gram gaya (g) atau

mili3ewton (m3) dan diukur pada kondisi standar.

Kekuatan retak pulp dipengaruhi oleh ikatan antar serat

Pulp dengan kadar lignin sisa (Bilangan kappa ) rendah

memiliki kekuatan retak inggi

ampai panjang serat tertentu kekuatan retak akan

bertambah

Kekuatan retak &enderung menurun jika panjang serat lebih

dari 5.9 mm

(7)

Ketahanan sobek 

 Ketahanan sobek adalah gaya dalam satuan gram gaya (g) atau

mili3ewton (m3) yang diperlukan untuk menyobek kertas pada kondisi

standar (30 78"5597"799:). edangkan 0ndeks sobek lembaran kertas

merupakan hasil bagi dari ketahanan sobek dengan gramatur.

Kekuatan sobek lebih dipengaruhi oleh panjang serat

Ketahanan sobek sangat dipengaruhi terutama oleh panjangserat, selain

itu dipengaruhi juga oleh ikatan antar serat, gramatur, dan =eksibilitas

lembaran. 0katan antar serat hanya meningkatkan kekuatan sobek

sampai tingkat tertentu. Peningkatan kekuatan tarik dan retak akan

diikuti oleh penurunan kekuatan sobek

>enurut 00 5:45 ? :4 standar kekuatan sobek sebesar < 3m;6kg untuk

pulp krat putih kayu daun lebar Peningkatan kekuatan tarik dan retak

akan diikuti oleh penurunan kekuatan sobek

>enurut 00 5:45 ? :4 standar kekuatan sobek sebesar < 3m;6kg untuk

pulp krat putih kayu daun lebar tandar minimal indeks sobek

berdasarkan 30 78"5597"799:

(pesifkasi kertas Koran) untuk indeks sobek minimal adalah 4,7 3m;6kg

3isbah runkle yang tinggi menunjukkan bahwa serat memiliki dinding sel

(8)

Slenderness

Felting power/slenderness

yang tertinggi menandakan serat

tersusun lebih rapat sehingga akan menghasilkan kertas yang

memiliki kekuatan sobek yang relati lebih tinggi

emakin tinggi nilai

slenderness,

maka semakin besar siat

lentur serat sehingga pembentukan ikatan antar serat menjadi

lebih baik (amolang dan @angaard 79A7

dalam

amdhani 7998).

3ilai

slenderness

yang merupakan perbandingan lumen terhadap

diameter serat mempunyai hubungan parabolis dengan kekuatan

tarik

dan

panjang

putus

(Pasaribu

dan

ilitonga

(9)

"ultsthep !atio

>D merupakan perbandingan antara luas

penampang tebal dinding serat dengan luas

penampang lintang serat.

emakin ke&il >D, semakin besar diameter

lumen,

sehingga

sel

semakin

mudah

menggepeng dan daya lipat yang tinggi,

menyebabkan lembaran pulp bermutu baik

(tidak kaku) dengan kerapatan dan kekuatan

tinggi

(amolang

dan

@angaard

(10)

Koe#sien Kekakuan

Coefcient o rigidity

(KK) ini diduga mempunyai

korelasi negati dengan kekuatan tarik (Pasaribu dan

ilitonga 79C8

3ilai

koefsien

kekakuan

terbaik

(terke&il)

menandakan memiliki dinding serat yang paling tipis

dengan diameter serat terlebar.

Pada pembentukan lembaran kertas serat dengan

nilai koefsien kekakuan yang rendah &enderung lebih

=eksibel (tidak kaku6mudah menggepeng), sehingga

kualitas jalinan ikatan antar seratnya bagus dan

mudah terfbrilisasi dan dibentuk menjadi kertas .

(11)

Berat %enis

Bahan baku yang memiliki berat jenis yang tinggi

memerlukan kondisi pemasakan yang lebih keras.

#kibatnya pertama, serat lebih sukar digiling, dinding

seratnya tebal, kekuatan sobeknya tinggi, sedangkan

kekuatan tarik, retak dan ketahanan lipatnya rendah.

Kedua, kesulitan dalam fbrilisasi menyebabkan

kualitas kertas yang dihasilkan rendah.

Ketiga, bahan kimia pemasak tidak &ukup lama

ditahan dalam serat.

(12)

&le'ibility ratio

Flexibility ratio

yang paling besar (terbaik)

memiliki diameter lumen paling lebar dan

diameter

serat

terke&il.

Flexibility

ratio

yang tinggi menyebabkan

kertas yang dihasilkan memiliki kekuatan

panjang putus yang baik dan tidak kaku6mudah

menggepeng dan pulp mempunyai kekuatan

tarik yang tinggi (amolang dan @angaard

79A7

dalam

amdhani 7998).

(13)

yarat bahan baku pulp

Bahan baku utama pulp dan kertas adalah

kayu. >enurut heo dkk (;55<) sangat banyak

 jenis kayu yang dapat digunakan sebagai bahan

baku pul dan kertas, baik dari jenis kayu daun

lebar maupun daun jarum yang berasal dari hutan

alam maupun tanaman.

Kasmudjo (79:9), mengemukakan bahwa

inormasi struktur anatomi sangat penting untuk

melihat apakah kayu tersebut &o&ok untuk bahan

baku pulp dan kertas. 0normasi tersebut adalah

mengenai dimensi serat kayu (ukuran panjang

serat, diameter serat dan tebal dinding serat.

(14)

abel 1. Persyaratan dan nilai turunan serat kayu sebaai

bahan baku pulp dan kertas

Nama

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Syarat Nilai Syarat Nilai Syarat Nilai Syarat Nilai

Panjang 2,2 100 1,6-2,2 75 0,9-1,6 50 <0,9 25 Serat (mm) <0,25 100 0,25-0,5 75 0,5-1 50 >1,00 25 Bil. Runkel <0 100 0-60 75 60-!0 50 >!0 25 Bil.mul"te# ($) >90 100 70-90 75 %0-70 50 <%0 25 &a'a tenun >0,!0 100 0,6-0,! 75 0,%-0,6 50 <0,%0 25 lek"iilita" kekakuan <0,1 100 0,1-0,15 75 0,15-0,2 50 >0,20 25 Jumlah 600 450 300 150 Syarat nilai 461-600 301-450 151-300 150

(15)

Faktor yang mempengaruhi proses pembuatan

 pulp

Proses pembuatan pulp dipengaruhi oleh kondisi proses antara lain

7. Konsentrasi larutan pemasak

-engan konsentrasi larutan pemasak yang makin besar, maka jumlah larutan

pemasak yang bereaksi dengan lignin semakin banyak. #kan tetapi, pemakaian

larutan pemasak yang berlebihan tidak terlalu baik karena akan menyebabkan

selulosa terdegradasi. #sam asetat bisa digunakan sebagai larutan pemasak sampai

dengan konsentrasi 755/.

;..uhu

-engan meningkatnya suhu, maka akan meningkatkan laju delignifkasi (penghilangan

lignin). 3amun, Eika suhu di atas 7A5F2 menyebabkan terjadinya degradasi selulosa.

4. @aktu pemasakan

-engan semakin lamanya waktu pemasakan akan menyebabkan reaksi hidrolisis

lignin makin meningkat. 3amun, waktu pemasakan yang terlalu lama akan

menyebabkan selulosa terhidrolisis, sehingga hal ini akan menurunkan kualitas pulp.

@aktu pemasakan yang dilakukan sebelum 7 jam pulp belum terbentuk. !ntuk waktu

pemasakan diatas < jam selulosa akan terdegradasi.

8. !kuran bahan baku

!kuran bahan baku yang berbeda menyebabkan luas kontak antar bahan baku

dengan larutan pemasak berbeda. emakin ke&il ukuran bahan baku akan

menyebabkan luas kontak antara bahan baku dengan larutan pemasak semakin luas,

sehingga reaksi lebih baik.

<. Ke&epatan pengadukan

Pengadukan berungsi untuk memperbesar tumbukan antara $at"$at yang bereaksi

sehingga reaksi dapat berlangsung dengan baik.

(16)

Perhitungan urunan -imensi erat 

 urunan dimensi serat yang dihitung meliputi 

a. unkle ratio ().

 G 0

 ;

H@, @ G tebal dinding seratI l G

diameter lumen

b. -aya tenun

- G d J,

J G panjang seratI d G diameter

serat

&. >uhlsteph atio (>)I

> G d

;

 ?0

;

 6 d

;

(17)

d. %le+ibility atio (%)

% G d 0

e. 2oe&ient o igidity

2 G @6d

Referensi

Dokumen terkait

sludge yang dihasilkan dari proses industri pulp dan kertas sebagai bahan baku serat...

Sifat fisik pulp Acacia mangium Uji sifat fisik lembaran pulp sulfat belum putih dari pulp kayu tarik, teras dan gubal menunjukkan mutu lembaran pulp

Serat yang memiliki panjang lebih dari 5 mm, cendrung akan kusut dan membentuk gumpalan saat akan dicetak menjadi lembaran pulp maupun lembaran kertas sehingga akan sulit

Sifat fisik pulp Acacia mangium Uji sifat fisik lembaran pulp sulfat belum putih dari pulp kayu tarik, teras dan gubal menunjukkan mutu lembaran pulp

Perlu diteliti pembuatan kertas dari pelepah kelapa sawit dengan metode pembuatan pulp, agar pulp yang dihasilkan bisa lebih baik lagi dan perlu dicari zat lain

Pemanfaatan TKS sebagai bahan baku pembuatan pulp mempunyai potensi dan prospek yang sangat baik mengingat pulp yang dihasilkan dapat dikembangkan lagi menjadi produk

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills menerapkan strategi pemasaran yang baik, hal ini merupakan salah satu kekuatan bagi perusahaan untuk tetap bertahan dalam industri kertas

Secara garis besar sumber pencemaran yang dihasilkan oleh industri pulp Secara garis besar sumber pencemaran yang dihasilkan oleh industri pulp dan kertas ini dapat dibagi dalam