• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. RESPON BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS BIMA BREBES TERHADAP MEDIA TANAM BIOCHAR CANGKANG KELAPA SAWIT DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. RESPON BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS BIMA BREBES TERHADAP MEDIA TANAM BIOCHAR CANGKANG KELAPA SAWIT DAN PEMBERIAN PUPUK NPK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

RESPON BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

VARIETAS BIMA BREBES TERHADAP MEDIA TANAM

BIOCHAR CANGKANG KELAPA SAWIT DAN PEMBERIAN

PUPUK NPK

RESPONSE OF SHALLOTS (Allium ascalonicum L.) BIMA

BREBES VARIETY TO BIOCHAR OIL PALM SHELL

SUBSTRATE AND NPK FERTILIZATION

Eva Mawarni

05071281722019

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

SUMMARY

EVA MAWARNI, Response of Shallots (Allium ascalonicum L.) Response of shallots (Allium ascalonicum L.) Bima Brebes Variety to Biochar Oil Palm Shell

Substrate and NPK Fertilization (Supervised by SUSILAWATI and FITRA

GUSTIAR)

The aim of this study was to determine the response of shallots to the treatment of oil palm shell biochar growing media and NPK fertilizer. The research was conducted in Alang-alang Lebar sub-district, Palembang, South Sumatra from March to May 2020. This research used a factorial randomized block design (RBD) and the results of the observations were analyzed using variance and 5% BNT. The seeds used are the bima Brebes variety of shallots. The treatment consisted of two factors, the first factor was oil palm shell biochar (B) which consisted of four levels, namely B0 = Control, B1 = 50 g / polybags, B2 = 100 g / polybags, B3 = 150 g / polybags. The second factor is the provision of NPK which consists of four levels, namely N0 = Control, N1 = 5 g / polybags, N2 = 10 g / polybags, N3 = 15 g / polybags. Parameters observed were plant height, number of leaves, number of tillers, number of tubers, tuber diameter, fresh weight of tubers, dry weight of tubers and weight of flakes per tuber. Based on the results of the research, the combination of oil palm shell biochar treatment at a dose of 150 g / polybag and NPK at a dose of 10 g / polybag gave the best results on plant height, number of tubers, fresh weight of tubers, dry weight of tubers and weight of flakes per tuber.

(3)

RINGKASAN

EVA MAWARNI, Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima Brebes terhadap Media Tanam Biochar Cangkang Kelapa Sawit dan Pemberian Pupuk NPK (Dibimbing oleh SUSILAWATI dan FITRA GUSTIAR) Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon bawang merah terhadap perlakuan media tanam biochar cangkang kelapa sawit dan pemberian pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan alang-alang lebar, Palembang Sumatera Selatan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dan hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam dan BNT 5%. Bibit yang digunakan adalah bawang merah varietas bima brebes. Perlakuan terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah biochar cangkang kelapa sawit (B) yang terdiri dari

empat taraf yaitu B0 = Kontrol, B1= 50 g/polibag, B2= 100 g/polibag, B3= 150

g/polibag. Faktor kedua adalah pemberian NPK yang terdiri dari empat taraf yaitu N0= Kontrol, N1= 5 g/polibag, N2=10 g/polibag, N3=15 g/polibag. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah umbi, diameter umbi, berat segar umbi, berat kering angin umbi dan berat suing per umbi. Berdasarkan hasil penelitian kombinasi perlakuan biochar cangkang kelapa sawit dengan dosis 150 g/polibag dan NPK dengan dosis 10 g/polibag memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi, berat segar umbi, berat kering angin umbi dan berat suing per umbi.

(4)

SKRIPSI

RESPON BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

VARIETAS BIMA BREBES TERHADAP MEDIA TANAM

BIOCHAR CANGKANG KELAPA SAWIT DAN PEMBERIAN

PUPUK NPK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Eva Mawarni 05071281722019

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

EVA MAWARNI, lahir di Palembang pada hari Selasa tanggal 13 Juli 1999, merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Mansyur dan Ibu Eci Wiryana dan memiliki Adik yang bernama Muhammad Wirayuda.

Riwayat pendidikan formal dan informal yang pernah ditempuh penulis yaitu Pendidikan Taman Kanak-kanak YP. Indra II Palembang, penulis pernah mengikuti lomba mewarnai dan mendapatkan Juara I. Penulis kemudian melanjutkan Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 149 Palembang lulus pada Tahun 2011, serta melanjutkan Pendidikan Menengah Pertama di SMPN 55 Palembang, selama menempuh Pendidikan Menengah Pertama penulis pernah mengikuti lomba paduan suara Se-Kota Palembang dan mendapatkan Juara III dan pada Tahun 2013 penulis tercatat sebagai Atlet kejuaraan karate KKI (Kushyin Ryu M Karate-do Indonesia) Se-Sumatera Selatan, penulis juga pernah menjabat sebagai Sekretaris OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) periode 2012-2013 dan lulus pada Tahun 2014, kemudian menyelesaikan Pendidikan Menengah Atas di SMAN 13 Palembang penulis lulus pada Tahun 2017 Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.

Bulan Agustus 2017 dan sampai saat ini penulis terdaftar sebagai mahasiswa aktif Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), pada Tahun 2018 penulis menjabat sebagai Staff Ahli Kewirausahaan HIMAGROTEK, kemudian pada Tahun 2019 penulis menjabat sebagai Sekretaris Departemen Kewirausahaan HIMAGROTEK dan pada tahun yang sama penulis menjabat sebagai Sekretaris Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian (DPM KM FP). Penulis merupakan Penerima Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2019. Penulis juga dipercaya sebagai Asisten Praktikum Teknologi Benih Tanaman Tahunan dan Asisten Praktikum Hortikultura dan Pangan, pada Tahun 2020 penulis menjabat sebagai Badan Pengurus Harian Investor Saham Pemula (ISP) Palembang.

Indralaya, November 2020

(9)

i

Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian. Penulis sangat berterima kasih kepada Dr.Ir.Susilawati,M.Si dan Fitra Gustiar,S.P.,M.Si selaku dosen pembimbing atas kesabaran serta perhatiannya dalam memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis dari perencanaan, pelaksanaan, sampai penyusunan dan penulisan skripsi. Penulis ucapkan terima kasih kepada Dr.Ir.Muhammad Ammar,M.Si dan Imam Wibisono,S.P,M.Si selaku dosen penguji atas perhatiannya dalam memberikan arahan kepada penulis sehingga penulis menjadi lebih baik.

Penulis ucapkan terimakasih dan ucapan rasa sayang sebesar-besarnya kepada Ayah dan Ibu, Adik, Nenek, Tante Rini dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal penelitian ini.

Ucapan terimakasih dan penghargaan juga penulis tujukan secara khusus

kepada sahabat-sahabat penulis Liana Putri Pratiwi, Fadeil Aji Pangestu, Zaldora Manday, Afiq Arifiansyah, Gunawan, Bella Zahara Putri, Kak Desta dan Kak Lindo serta penulis ucapkan terimakasih kepada Agroekoteknologi Army 2017 serta semua rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, November 2020

(10)

ii Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi BAB 1. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan ... 3 1.3. Hipotesis ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) ... 4

2.2. Syarat Tumbuh ... 5

2.3. Biochar Cangkang Kelapa Sawit ... 6

2.4. Pupuk NPK ... 7

BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 9

3.1. Tempat dan Waktu ... 10

3.2. Alat dan Bahan ... 10

3.3. Metode Penelitian ... 10

3.4. Cara Kerja ... 10

3.4.1. Persiapan Bahan Tanam ... 10

3.4.2. Persiapan Media Tanam ... 10

3.4.3. Penanaman ... 11 3.4.4. Perlakuan Pupuk ... 11 3.4.5.Pemeliharaan... ... 11 3.4.6. Panen ... ... 11 3.5. Parameter ... ...11 3.5.1. Tinggi Tanaman (cm) ... 11

(11)

iii

Universitas Sriwijaya

3.5.3. Jumlah Umbi Per Tanaman (umbi) ... 12

3.5.4. Berat Segar Umbi Per Tanaman (g) ... 12

3.5.5. Diameter Umbi (g) ... 12

3.5.5.Berat Kering Angin Umbi (g) ... 12

3.5.6. Berat Siung Per Umbi (g) ... 12

3.5.7. Jumlah Anakan (rumpun) ... 12

3.6. Analisis Data ... 12

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 13

4.1. Hasil ... 13 4.2. Pembahasan ... 29 BAB 5. PENUTUP ... 33 5.1. Kesimpulan ... 33 5.2. Saran ... 33 DAFTAR PUSTAKA ... 34

(12)

iv

Universitas Sriwijaya

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Pertumbuhan tinggi tanaman pada perlakuan biochar cangkang

kelapa sawit dan NPK 1 sampai 8 MST ... 16 Gambar 2. Pertumbuhan jumlah daun pada perlakuan biochar cangkang

kelapa sawit dan NPK 1 sampai 8 MST ... 19 Gambar 3. Pertumbuhan jumlah anakan pada perlakuan biochar cangkang

kelapa sawit dan NPK 1 sampai 8 MST ... 20 Gambar 4. Rerata jumlah anakan tanaman bawang merah pada interaksi

perlakuan biochar cangkang kelapa sawit dan NPK 8 MST ... 21 Gambar 5. Rerata jumlah umbi tanaman bawang merah pada perlakuan

biochar cangkang kelapa sawit 8 MST ... 21 Gambar 6. Rerata jumlah umbi tanaman tanaman bawang merah pada

interaksi perlakuan NPK 8 MST ... 22 Gambar 7. Rerata diameter umbi tanaman bawang merah pada perlakuan

NPK 8 MST ... 23 Gambar 8. Rerata diameter umbi bawang merah pada interaksi perlakuan

biochar cangkang kelapa sawit dan NPK 8 MST ... 24 Gambar 9. Rerata berat segar umbi tanaman bawang merah pada perlakuan

NPK 8 MST ... …….25 Gambar 10. Rerata berat segar umbi bawang merah pada interaksi

perlakuan biochar cangkang kelapa sawit dan NPK 8 MST ... .25 Gambar 11. Rerata berat kering angin umbi tanaman bawang merah pada

perlakuan NPK 8 MST ... 26 Gambar 12. Rerata berat kering angin bawang merah pada interaksi

(13)

v

Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Hasil analisis keragaman perlakuan biochar cangkang kelapa

sawit dan pemberian NPK terhadap parameter yang diamati

menurut RAKF ... 13 Tabel 2. Hasil uji BNT 5% tinggi tanaman pada perlakuan biochar

cangkang kelapa sawit dan NPK. ... 15 Tabel 3. Hasil uji BNT 5% tinggi tanaman pada perlakuan biochar

cangkang kelapa sawit ... 15 Tabel 4. Hasil uji BNT 5% tinggi tanaman pada perlakuan NPK ... 16 Tabel 5. Hasil uji BNT 5% jumlah daun pada perlakuan biochar cangkang

kelapa sawit dan NPK ... 17 Tabel 6. Hasil uji BNT 5% perlakuan biochar cangkang kelapa sawit pada

jumlah daun ... 18 Tabel 7. Hasil uji BNT 5% perlakuan NPK pada jumlah daun. ... 18 Tabel 8. Hasil uji BNT 5% pada perlakuan NPK pada jumlah anakan per

rumpun ... 20 Tabel 9. Rerata jumlah umbi tanaman bawang merah pada interaksi

perlakuan biochar cangkang kelapa sawit dan NPK 8 MST... 22 Tabel 10. Hasil Uji BNT 5% diameter umbi pada perlakuan biochar

cangkang kelapa sawit pada 8 MST ... 23 Tabel 11. BNT 5% berat segar umbi (BSU) pada perlakuan cangkang

kelapa sawit pada 8 MST ... 24 Tabel 12. Hasil uji BNT 5% berat kering angin umbi (BKAU) pada

(14)

vi

Universitas Sriwijaya Tabel 13. Hasil uji BNT 5% berat siung per umbi pada perlakuan biochar

cangkang kelapa sawit dan NPK pada 8 MST ... 27 Tabel 14. Hasil Uji BNT 5% berat suing per umbi pada perlakuan biochar

cangkang kelapa sawit pada 8 MST ... 27 Tabel 15. Hasil Uji BNT 5% berat siung per umbi pada permberian NPK

pada 8 MST ... 28 Tabel 16. Uji korelasi pada aksesi tanaman bawang merah terhadap

(15)

vii

Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Denah Penelitian ... 37 Lampiran 2. Hasil Analisis Keragaman terhadap Parameter yang diamati ... 38 Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 45

(16)

8

Universitas Sriwijaya

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai dan potensi ekonomi yang tinggi di Indonesia. (Siagan et.al., 2019) pentingnya komoditas bawang merah tidak saja sebagai bumbu penyedap yang berkaitan dengan aromanya tetapi juga khasiat sebagai obat karena kandungan enzim yang berperan untuk meningkatkan derajat kesehatan, anti bakteri dan anti regenerasi (Istina, 2016).

Berdasarkan Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura (2018) Produksi bawang merah di provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan setiap tahun dimana pada tahun 2014 produksi bawang merah 151 ton/tahun, pada tahun 2015 produksi bawang merah meningkat menjadi 583 ton/tahun dan pada tahun 2018 produksi bawang merah meningkat drastis dengan mencapai angka 1.443 ton/tahun. Permasalahannya peningkatan produksi bawang merah dan ketersediaan bawang merah tidak seimbang dengan permintaan dan kebutuhan konsumen (Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2019). Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi bawang merah yaitu dengan menggunakan media tanam yang tepat, secara umum media tanam yang digunakan harus mempunyai sifat yang ringan, murah, mudah didapat, gembur dan subur, sehingga dapat memungkinkan pertumbuhan bibit secara optimum (Erlan, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian Rusdi dan Asaad (2016) bawang merah varietas bima brebes cukup baik dalam beradaptasi dan memiliki diameter yang lebih besar, varietas bima brebes berasal dari hasil seleksi kultivar brebes yang umbi nya berbentuk bulat, ujung meruncing dan umbi bewarna merah gelap, berat umbi 5-15 g/umbi (Nur dan Thohari, 2015) Keunggulan bawang merah varietas bima brebes yaitu cukup tahan terhadap busuk umbi (Botrytis allii), umur panen bawang merah varietas bima brebes berkisar 60 hari setelah tanam dan memiliki potensi produksi 9,9 ton/ha (Balai penelitian tanaman sayuran, 2018).

(17)

9

Universitas Sriwijaya Berdasarkan hasil penelitian Susilawati et al. (2019) bahwa penggunaan biochar 20 ton per hektar sangat berpengaruh pada kondisi muka air permukaan media bawang merah. Biochar memiliki peran yang dapat membantu media tanam dalam mengikat air serta biochar juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Biochar dari cangkang kelapa sawit mengandung 25,6% C-organik dan C/N 19,4. Rasio C/N tersebut menunjukkan bahwa biochar dalam tahap mineralisasi sempurna (stabil). Biochar merupakan salah satu bahan pembenah hayati yang dapat mempertahankan populasi bahan organik menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan bahan kompos dan gambut serta mempunyai nilai pH 6,7 dan kadar air 12,2% (Santi dan Goenadi, 2012).

Keunggulan biochar dari cangkang kelapa sawit yaitu dapat memperbaiki struktur tanah, menunjang kehidupan mikroba-mikroba tanah dan mengandung unsur hara makro, selain itu biochar juga memiliki daya ikat air yang tinggi sehingga memungkinan terjaganya kelembaban tanah terciptanya daya dukung lingkungan untuk perkembangbiakan sel bakteri hal tersebut menyebabkan bahan organik yang dihasilkan menjadi tinggi (Bella dan Padrikal, 2018).

Menurut Istina (2016) produksi bawang merah juga dipengaruhi oleh pemberian pupuk sehingga salah satu usaha untuk meningkatkan produksi bawang merah dapat dilakukan dengan pemupukan secara tepat. Sumarni et al. (2012) menyatakan pemberian ketiga unsur hara (NPK) secara tepat dan berimbang sangat membantu pertumbuhan tanaman dan pembentukan umbi bawang merah. Pupuk NPK berpengaruh terhadap tinggi tanaman bawang merah hal ini dikarenakan pupuk NPK mengandung unsur hara N,P dan K yang dibutuhkan oleh tanaman (Rambe et al., 2019) Berdasarkan hasil penelitian Rambe et al (2019) bahwa perlakuan dengan pemberian pupuk NPK 300 kg/ha menunjukkan produksi per tanaman yang tinggi. Kombinasi pemberian antara biochar dan NPK menghasilkan bobot kering bibit dan kadar hara N paling tinggi. Perlakuan ini juga mampu mempertahankan kadar C-organik dan KTK dalam tanah lebih baik dari pada perlakuan kontrol atau pupuk NPK saja (Santi, 2017)

Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui respon bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas bima brebes terhadap

(18)

10

Universitas Sriwijaya media tanam biochar cangkang kelapa sawit dan pemberian pupuk NPK demi meningkatnya produksi bawang merah.

1.1. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon bawang merah (Allium

ascalonicum L.) varietas Bima Brebes terhadap media tanam biochar cangkang

kelapa sawit dan pemberian pupuk NPK 15-15-15.

1.2. Hipotesis

Diduga media tanam campuran Biochar Cangkang Kelapa Sawit dengan dosis 100 g/polibag dan pemberian pupuk NPK dengan dosis 10 g/polibag dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum.L) varietas bima brebes.

(19)

11

Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura.2018.Produksi Bawang

Merah Menurut Provinsi Tahun 2014-2018. Diakses pada 25 Februari

2020.

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (Statistics Indonesia).2019.Produksi

Bawang Merah Indonesia. Diakses pada 25 Februari 2020.

Balai penelitian tanaman sayuran.2018.Teknologi Perbanyakan Benih Bawang

Merah. Lembang:Bandung Barat

Dirgantari, Salvitia. Halimursyadah dan Syamsuddin. 2016. Respon pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum) terhadap Kombinasi Dosis NPK dan Pupuk Kandang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

Unsyiah 1(1)

Erlan, 2005. Pengaruh Berbagai Media terhadap Pertumbuhan Bibit Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpha (Scheff.) Boerl.) di Polibag. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Sriwigama. Jurnal Akta Agrosia 7(2):72-75 Fauziah,Rahmi. D,Anas. Susila dan Sulistyono,Eko. Budidaya Bawang Merah

(Allium ascalonicum L.) pada Lahan Kering Menggunakan Irigasi Sprinkler pada berbagai Volume dan Frekuensi Shallot. Jurnal

Hortikultura Indonesia 7(1):1-8

H.S Lestari, Rohimah dan Fransiskus Palobo. 2019. Pengaruh Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah, Kabupaten Jayapura, Papua. Jurnal Ziraa’ah 44(2):164-170

Irawan, Dodi. Idwar. Muniarti. 2017. Pengaruh Pempupukan N, P dan K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum. L) Varietas Bima Brebes dan Thailand di Tanah Ultisol.

Jurnal Faperta 4 (1)

Istina,N.I.2016.Peningkatan Produksi Bawang Merah Melalui Teknik Pemupukan NPK.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau.Jurnal Agro 3(1) Kurniadie,D.2002. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk Majemuk NPK Phonska

dan Pupuk N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L) Varietas IR 64.Jurnal Bionatura 4(3):137-147 Lakitan B.2000. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.Raja

Grafindo Persada.Jakarta

Latarang, B. dan Syakur, Abd. 2006. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang. Jurnal

(20)

12

Universitas Sriwijaya N, Sumarni. R, Rosliani dan Suwandi.2012. Optimasi Jarak Tanam dan Dosis Pupuk NPK untuk Produksi Bawang Merah dari Benih Umbi Mini di Dataran Tinggi. Jurnal Hort. 22(2):147-154

Nasution, Abidin dan Limbong, Harry P. 2015. Karakterisasi Arang Cangkang Kelapa Sawit sebagai Bahan Pembantu untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah Berdasarkan Kromatografi GC-MS. Balai Besar

Industri Hasil Perkebunan

Nur,S. dan Thohari.2005. Tanggapan Dosis Nitrogen dan Pemberian Berbagai Macam Bentuk Bolus terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L).Dinas Pertanian.Kabupaten

Brebes

Nur’aeni, Endah. AM, Kartina. 2020. Susiyanti. Pengaruh Pemberian Beberapa

Konsentrasi Pupuk Majemuk Berteknologi Nano Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jur. Agroekotek 12 (1):110-120

Nugrahini,T. 2013. Respon tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas tuk tuk terhadap pengaturan jarak tanam dan konsentrasi pupuk organik cair nasa. Jurnal Ziraa’ah. 36(1): 60-65.

Nurida, Neneng Laela. 2014. Potensi Pemanfaatan Biochar untuk Rehabilitas Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Sumberdaya Lahan Edisi

Khusus:57-68

Padrikal, Rahmat dan Bella, Shinta Elvita.2018.Pemanfaatan Biochar Cangkang Kelapa Sawit sebagai Substitusi Pupuk NPK dalam Meningkatkan Kualitas Lahan Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Andalas.

Journal of Applied Agricultural Science and Technology 2(1): 27-34

Purba, Resmayeti.2014. Produksi dan Keuntungan Usahatani Empat Varietats Bawang Merah di Luar Musim (Off-Season) di Kabupaten Serang, Banten. Jurnal Agriekonomika 3(1)

Rambe, Syahputra Bagus. Ningsih, Sri Susanti dan Gunawan, Heru. 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Mutiara dan Pupuk Organik Cair GDM terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Fakultas Pertanian. Universitas Asahan.

Jurnal BERNAS Agricultural Research 15(2)

Rusdi dan Asaad,M.2016.Uji Adaptasi Empat Varietas Bawang Merah di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.Jurnal Pengkajian dan

Pengembangan Teknolonogi Pertanian 19 (3): 243-252

Santi,L.P dan Goenandi,D.H.2012. Pemanfaatan Biochar Asal Cangkang Kelapa Sawit sebagai Bahan Pembenah Mikroba Pemantap Agregat.Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Jurnal Buana Sains 12 (1):7-14

(21)

13

Universitas Sriwijaya Susilawati. Irmawati. Sukarmi,Sri. Kurnianingsih,Astuti dan Mutia,Ade.2019. Penggunaan Biochar dan Tinggi Muka Air pada Umur Satu Bulan setelah Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah.Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera Selatan.Jurnal Lahan Suboptimal 8(2):202-212

Suwandi, GA. Sopha dan M.P yufdy.2015. Efektivitas Pengelolaan Pupuk Organik, NPK dan Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. Jurnal Hort. 25(3):208-221

Sudirja, 2007. Pedoman Bertanam Bawang. Kanisius. Yogyakarta

Santi,P.L.2017.Pemanfaatan Biochar Asal Cangkang Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Serapan Hara dan Sekuestrasi Karbon pada Media Tanah Lithic Hapludults di Pembibitan Kelapa Sawit.PT. Riset Perkebunan Nusantara. Jurnal Tanah dan Iklim 41(1): 9-16

Siagian,Theresia Victoria. Hidayat,Fandi dan Tyasmoro,S.Y.2019. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.).Fakultas

Pertanian.Universitas Brawijaya. Jurnal Produksi Tanaman

7(11):2151-2160

Steel, R.G.D dan Torrie J.H. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistik Suatu Pendekatan Biometrik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Tambunan, Sonia. Siswanto, Bambang dan Handayanto,Eko. 2014. Pengaruh Aplikasi Bahan Organik Segar dan Biochar terhadap Ketersediaan P dalam Tanah Di Lahan Kering Malang Selatan. Jurnal Tanah dan

Sumberdaya Lahan 1(1):85-92

Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah dan Bawang Bombay.

Referensi

Dokumen terkait

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi sebagai campuran bumbu masak dan dijual dalam bentuk olahan seperti

Optimasi penambahan bahan pengisi dan penstabil asam sitrat pada proses pembuatan tepung bawang merah (Allium ascalonicum L) varietas Bima diperoleh formula yang

Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam Petelur dan Berat Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium. ascalonicum L.) Varietas Lokal

DEDY PERDATA SEMBIRING: Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Jenis Mulsa dan Pemberian Urine Sapi, dibimbing oleh ROSITA

bawang merah ( Allium ascalonicum L.) pada lahan tercemar logam berat Pb di. Kecamatan Wanasari

Hasil uji morfologi bakteri pada sampel tanah pertanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) di Desa Kupu, Wanasari dan Sisalem Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes

Bagaimana morfologi bakteri pada rizosfer bawang merah yang tercemar logam berat Pb ( Allium ascalonicum L .) di Kecamatan Wanasari, Brebes.. Bagaimana Biokimiawi bakteri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dosis biochar bambu dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (A. ascalonicum