• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGKA TETAP TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGKA TETAP TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. PADI

 Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 2014 diperhitungkan sebesar 637.927 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebanyak -446 ton (-0.07 persen) pada tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena penurunan produktivitas dari 50,10 ku/ha pada tahun 2015 menjadi 48,91 ku/ha pada tahun 2014 (-1,19 persen) meskipun terjadi peningkatan luas panen seluas 3.015 hektar (2,37 persen)

B. JAGUNG

 Angka Tetap (ATAP) produksi jagung tahun 2014 diperhitungkan sebesar 488.362 ton pipilan kering. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 40.360 ton (9,01 persen) pada tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 5.238 hektar (4,29 persen) dan terjadi peningkatan produktivitas dari 36,65 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 38,31 ku/ha pada tahun 2014 (4,53 persen).

C. KEDELAI

Angka Tetap (ATAP) produksi kedelai tahun 2014 diperhitungkan sebesar 7.529 ton biji kering. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 1.749 ton (30,26 persen) pada tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 1.316 hektar (30,43 persen) dan meskipun terjadi penurunan produktivitas dari 13,36 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 13,35 ku/ha pada tahun 2014 (-0,07 persen).

No. 47/07/71/Th. XI, 1 Juli 2015

A

NGKA

T

ETAP

T

AHUN

2014

P

ADI DAN

P

ALAWIJA

S

ULAWESI

(2)

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 H ek ta r 2014 8.260 15.305 10.063 10.030 8.561 8.211 18.680 15.957 8.465 7.600 6.468 12.828 2013 4.223 7.064 9.240 19.507 11.134 12.059 13.148 12.854 6.535 4.960 7.678 19.011 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des 1. PRODUKSI PADI

1.1. Angka Ramalan 2 Tahun 2014

Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 2014 diperhitungkan sebesar 637.927 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebanyak -446 ton (-0.07 persen) pada tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena penurunan produktivitas dari 50,10 ku/ha pada tahun 2015 menjadi 48,91 ku/ha pada tahun 2014 (-1,19 persen) meskipun terjadi peningkatan luas panen seluas 3.015 hektar (2,37 persen).

Penurunan produksi padi tahun 2014 sebesar -446 ton (-0,07 persen) terjadi pada realisasi subround September-Desember sebesar -9.985 ton (-5,06 persen), meskipun terjadi peningkatan realisasi subround Januari-April sebesar 525 ton (0.25 persen), dan pada realisasi subround Mei-Agustus sebesar 9.014 ton (-5,06 persen), dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2013 (year on year).

1.2. Pola Panen Tahun 2012-2014

Pola panen padi tahun 2014 diperkirakan berbeda dengan pola panen tahun 2013. Pada periode Januari – Desember tahun 2014 puncak panen padi terjadi pada bulan Februari dan Juli, Agustus dimana tahun 2013 puncak panen terjadi pada bulan April dan Desember (Gambar 1).

(3)

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 H ek ta r 2014 7.056 13.774 6.419 17.292 9.849 4.767 14.709 22.670 6.837 7.537 8.420 8.145 2013 4.019 4.675 8.808 21.104 7.826 11.670 15.928 15.987 908 2.949 6.065 22.298

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des 2. PRODUKSI JAGUNG

2.1. Angka Ramalan 2 Tahun 2014

Angka Tetap (ATAP) produksi jagung tahun 2014 diperhitungkan sebesar 488.362 ton pipilan kering. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 40.360 ton (9,01 persen) pada tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 5.238 hektar (4,29 persen) dan terjadi peningkatan produktivitas dari 36,65 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 38,31 ku/ha pada tahun 2014 (4,53 persen).

Peningkatan produksi jagung tahun 2014 sebesar 40.360 ton (9.01 persen) terjadi pada realisasi subround Januari-April sebesar 24.199 ton (17,21 persen), dan realisasi subround Mei-Agustus sebesar 25,766 ton (13,65 persen), meskipun terjadi penurunan pada realisasi subround September-Desember sebesar -9.605 ton (-8,10 persen), dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2013 (year on year).

2.2. Pola Panen Tahun 2012-2014

Pola panen jagung tahun 2014 diperkirakan agak mendekati pola panen tahun 2013. Pada periode Januari – Desember tahun 2014 puncak panen jagung terjadi pada bulan April dan Agustus, dimana pada tahun 2013, puncak panen jagung terjadi pada bulan April dan Desember (Gambar 2).

(4)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 H ek ta r 2014 449 909 57 1.486 161 33 567 398 124 144 244 1.069 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des 3. PRODUKSI KEDELAI

3.1. Angka Ramalan 2 Tahun 2014

Angka Tetap (ATAP) produksi kedelai tahun 2014 diperhitungkan sebesar 7.529 ton biji kering. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 1.749 ton (30,26 persen) pada tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 1.316 hektar (30,43 persen) dan meskipun terjadi penurunan produktivitas dari 13,36 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 13,35 ku/ha pada tahun 2014 (-0,07 persen).

Peningkatan produksi jagung tahun 2014 sebesar 1.749 ton (30,26 persen) terjadi pada realisasi subround Januari-April sebesar 2.902 ton (287,04 persen), dan realisasi subround Mei-Agustus sebesar 103 ton (6,79 persen), meskipun terjadi penurunan pada realisasi subround September-Desember sebesar -1.256 ton (-38,63 persen), dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2013 (year on year).

3.2. Pola Panen Tahun 2012-2014

Pola panen kedelai tahun 2014 diperkirakan berbeda dengan pola panen tahun 2013. Pada periode Januari - Desember tahun 2014 puncak panen kedelai terjadi pada bulan April dan desember. Sedangkan pada tahun 2013, puncak panen terjadi pada bulan Agustus dan Desember (Gambar 3).

(5)

Tabel Produksi, Hasil Per Hektar dan Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija Propinsi Sulawesi Utara, 2012-2014

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 Pertumbuhan (%)

(ATAP) (ATAP) (ATAP) 2012-2013 2013-2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Produksi (Ton) Padi Sawah 580263 604148 587009 4,12 -2,84 Padi Ladang 34799 34225 50918 -1,65 48,77 Padi (Sawah+Ladang) 615062 638373 637927 3,79 -0,07 Jagung 440308 448002 488362 1,75 9,01 Kedelai 2973 5780 7529 94,42 30,26 Kacang Tanah 8247 8805 7069 6,77 -19,72 Kacang Hijau 2045 1541 1498 -24,65 -2,79 Ubi Kayu 63187 55207 46553 -12,63 -15,68 Ubi Jalar 41227 39800 39429 -3,46 -0,93 Produktivitas (Ku/Ha) Padi Sawah 51,55 53,06 52,92 2,93 -0,26 Padi Ladang 24,20 25,24 26,11 4,30 3,45 Padi (Sawah+Ladang) 48,46 50,10 48,91 3,38 -2,38 Jagung 36,61 36,65 38,31 0,11 4,53 Kedelai 13,32 13,36 13,35 0,30 -0,07 Kacang Tanah 13,11 13,12 13,35 0,08 1,75 Kacang Hijau 12,62 12,65 12,80 0,24 1,19 Ubi Kayu 130,63 130,24 126,33 -0,30 -3,00 Ubi Jalar 97,79 98,05 99,95 0,27 1,94

Luas Panen (Ha)

Padi Sawah 112553 113853 110925 1,16 -2,57 Padi Ladang 14378 13560 19503 -5,69 43,83 Padi (Sawah+Ladang) 126931 127413 130428 0,38 2,37 Jagung 120272 122237 127475 1,63 4,29 Kedelai 2232 4325 5641 93,77 30,43 Kacang Tanah 6293 6712 5295 6,66 -21,11 Kacang Hijau 1621 1218 1170 -24,86 -3,94 Ubi Kayu 4837 4239 3685 -12,36 -13,07 Ubi Jalar 4216 4059 3945 -3,72 -2,81

(6)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204

E-mail: bps7100@bps.go.id Homepage : http://sulut.bps.go.id

Gambar

Gambar 1. Pola Panen Padi, 2013-2014
Gambar 2. Pola Panen Jagung, 2013-2014
Gambar 3. Pola Panen Kedelai, 2013-2014
Tabel  Produksi, Hasil Per Hektar dan Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija  Propinsi Sulawesi Utara, 2012-2014

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi inovasi pada produk batik terhadap kinerja perusahaan, seberapa besarkah inovasi pedagang yang dapat

Penggunaan bahan organik (dosis 10, 20, dan 30 ton/ha) cenderung menunjukkan hasil produksi yang baik pada penggunaan dosis yang lebih tinggi dibandingkan dosis yang lebih rendah

Orang (people) dalam pemasaran jasa, berfungsi sebagai penyedia jasa yang dapat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini, berhubungan

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

bahwa ketentuan pasal 110 huruf f dan pasal 156 ayat (1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi Pelayanan Pasar

 Rumah Sakit kelas A : Lulusan S2-Gizi/Kesehatan atau S1-Gizi/Kesehatan dengan pendidikan dasar D3-Gizi, atau minimal lulusan D4-Gizi dengan pengalaman kerja tertentu.. 

Pasien yang dirawat pada instalasi rawat inap dapat mendaftar sebagai pasien rawat inap dengan dua cara, yang pertama mendaftar sebagai pasien rawat jalan lalu jika setelah

Diagnosis ditegakkan bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak, bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi