VI-1
B A B V I
KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI
6.1
Kerangka Kelembagaan
SKPD yang terlibat langsung merupakan SKPD yang mempunyai
tugas pokok dan fungsi dalam bidang keciptakaryaan baik sebagai
perencana,
pelaksana
maupun
pengawasan
kegiatan
bidang
keciptakaryaan
meliputi
Bappeda,
Dinas
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan, Badan Lingkungan Hidup dan PDAM.
A.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tugas Bappeda
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah dan statistik.
Fungsi Bappeda
a.
perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan daerah,
statistik, penataan ruang, penelitian dan pengembangan berdasar
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b.
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum pada
bidang urusan perencanaan pembangunan daerah , statistik,
penataan ruang, penelitian dan pengembangan;
c.
pengkoordinasian penyelenggaraan perencanaan pembangunan
daerah , statistik, penataan ruang, penelitian dan pengembangan;
d.
penyelenggaraan tugas perencanaan pembangunan daerah, statistik,
penataan ruang, penelitian dan pengembangan;
e.
pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan data pembangunan
daerah;
f.
penyelenggaraan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan
VI-2
g.
pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan tugas
pembantuan;
h.
penyusunan, penetapan dan pengkoordinasian penerapan Rencana
Tata Ruang Wilayah Daerah;
i.
pembinaan
dan
pengendalian
pelaksanaan
tugas
dibidang
perencanaan pembangunan daerah, statistik, penataan ruang,
penelitian dan pengembangan;
j.
pelaksanaan
monitoring,
evaluasi
dan
laporan
pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah, statistik, penataan ruang,
penelitian dan pengembangan;
k.
pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan pembinaan di bidang
administrasi kepegawaian, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan
tugas badan;
l.
penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja
di lingkungan Badan ;
m.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan kinerja
Badan.
B.
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pekerjaan Umum,
Perumahan dan Penataan Ruang berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
a.
perumusan kebijakan di bidang Pekerjaan Umum, Perumahan dan
Penataan Ruang berdasarkan peraturan perundang-undangan;
b.
pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan umum dibidang Pekerjaan Umum, Perumahan dan
Penataan Ruang;
c.
penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah
VI-3
d.
penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum,
Perumahan dan Penataan Ruang dan pelayanan umum dibidang
Pekerjaan Umum, Perumahan dan Penataan Ruang;
e.
penyelenggaraan
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
bidang
Pekerjaan Umum, Perumahan dan Penataan Ruang sesuai dengan
kewenangan Daerah ;
f.
pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan
Umum, Perumahan dan Penataan Ruang;
g.
pelaksanaan peningkatan pendapatan asli daerah;
h.
pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang
administrasi kepegawaian, pengelolaan anggaran, dan pelaksanaan
tugas dinas;
i.
penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja
di lingkungan kantor;
j.
pelaksanaan
koordinasi,
monitoring,
evaluasi
dan
laporan
pelaksanaan tugas bidang Pekerjaan Umum, Perumahan dan
Penataan Ruang;dan
Tugas dan fungsi bidang-bidang di Dinas PU dan Perumahan
ditunjukkan oleh tabel 6.2 sedangkan susunan organisasi Dinas PU dan
Perumahan digambarkan oleh Gambar 6.2
C.
Badan Lingkungan Hidup
Tugas Badan Lingkungan Hidup
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
Lingkungan Hidup dan Persampahan.
Fungsi Badan Lingkungan Hidup
a.
perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup dan
Persampahan berdasarkan peraturan perundang-undangan ;
b.
pendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan
VI-4
c.
pembinaan
dan
pengendalian
pelaksanaan
tugas
dibidang
Lingkungan Hidup dan Persampahan;
d.
pengkoordinasian
penyelenggaraan
Lingkungan
Hidup
dan
pengelolaan persampahan;
e.
pengkoordinasian penyelenggaraan peningkatan kuantitas dan
kualitas lingkungan hidup ;
f.
penyelenggaraan
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
bidang
persampahan sesuai dengan kewenangan Daerah ;
g.
penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kebersihan kota ;
h.
pelaksanaan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
i.
penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah
tangga Badan ;
j.
pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang
administrasi
kepegawaian,
kearsipan,
ketetatalaksanaan,
ketatausahaan, pengelolaan anggaran, perlengkapan, kehumasan
dan pelaksanaan tugas Badan;
k.
pelaksanaan
pengembangan
kemampuan
organisasi
meliputi
pembinaan personil, administrasi umum, ketatalaksanaan dan
sarana prasarana kerja;
l.
penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja
di lingkungan kantor;
m.
penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan
Standar Operasional Prosedur (SOP);
n.
pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
o.
pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara
periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan;
p.
pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Lingkungan Hidup dan
VI-5
q.
penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait
layanan bidang Lingkungan Hidup dan Persampahan secara berkala
melalui sub domain website Pemerintah Daerah;
r.
pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang
Lingkungan Hidup dan Persampahan
Tugas dan fungsi bidang-bidang di Badan Lingkungan Hidup
ditunjukkan oleh tabel 6.3 sedangkan susunan organisasi Badan
VI-6
Tabel 6. 1 Tugas dan Fungsi Bidang di Bappeda
Bidang Tugas Pokok Fungsi
Bidang Perencanaan Prasarana Wilayah dan Tata Ruang
merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan Perencanaan Prasarana Wilayah dan Tata Ruang
perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan Prasarana Wilayah dan Tata Ruang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan;
pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi perencanaan, penganggaran dan pengendalian pembangunan urusan Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, Penataan Ruang, Perumahan, Perhubungan, Kehutanan dan ESDM
penyusunan instrumen operasional perencanaan dan penganggaran urusan Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, Penataan Ruang, Perumahan, Perhubungan, Kehutanan dan ESDM; d. pengkoordinasian dan fasilitasi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
penyusunan dan pelaksanaan program dan / atau kegiatan di bidang Prasarana Wilayah dan Tata Ruang; penyusunan perencanaan penataan ruang dan kawasan
strategis;
pengkoordinasian kerjasama dan investasi di kawasan strategis daerah dan kawasan lintas daerah bekerjasama dengan pemerintah propinsi, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dari dalam dan luar negeri; pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas
perencanaan Prasarana Wilayah dan Tata Ruang;
pemantauan dan pelaporan kinerja dibidang perencanaan Prasarana Wilayah dan Tata Ruang.
VI-7
Bidang Tugas Pokok Fungsi
Ekonomi dan Sosial Budaya
menyelenggarakan program dan/atau kegiatan Perencanaan Ekonomi, Sosial, Budaya
ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan ; penyusunan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan pendukung di bidang perencanaan ekonomi, sosial budaya;
pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas perencanaan ekonomi, sosial budaya;
pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi perencanaan, penganggaran dan pengendalian pembangunan urusan Pendidikan, Kesehatan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Penanaman Modal, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Pariwisata, Pertanian,
Perikanan, Perdagangan, Perindustrian dan
Transmigrasi;
penyusunan instrumen operasional perencanaan dan penganggaran urusan Pendidikan, Kesehatan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Penanaman Modal, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Pariwisata, Pertanian, Perikanan, Perdagangan, Perindustrian dan Transmigrasi;
pengkoordinasian dan fasilitasi penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Penetapan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS)
VI-8
Bidang Tugas Pokok Fungsi
pemerintah pusat dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri urusan Pendidikan, Kesehatan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Penanaman Modal, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Pariwisata, Pertanian, Perikanan, Perdagangan, Perindustrian dan Transmigrasi;
pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah urusan Pendidikan, Kesehatan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Penanaman Modal, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Pariwisata, Pertanian, Perikanan, Perdagangan, Perindustrian dan Transmigrasi;
pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas perencanaan bidang ekonomi, sosial dan budaya;
pelaksanaan monitoring dan pelaporan kinerja di bidang perencanaan ekonomi, sosial dan budaya.
Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan Perencanaan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan;
VI-9
Bidang Tugas Pokok Fungsi
Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, Komunikasi dan Informatika, Kearsipan, Kepemudaan dan Olah Raga, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Perpustakaan;
penyusunan instrumen operasional perencanaan dan penganggaran urusan Pertanahan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, Komunikasi dan Informatika, Kearsipan, Kepemudaan dan Olah Raga, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Perpustakaan; pengkoordinasian dan fasilitasi penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
penyusunan dan pelaksanaan rencana kebijakan dan fasilitasi penerapan program-program reformasi birokrasi;
pengkoordinasian kerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dibidang perencanaan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat; pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas
perencanaan dibidang perencanaan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
pemantauan dan pelaporan kinerja dibidang perencanaan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Kepala Bidang Data
dan Penelitian Pengembangan
merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan data, penelitian dan pengembangan.
VI-10
Bidang Tugas Pokok Fungsi
mengkoordinasikan, sinkronisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan urusan statistik;
penyusunan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan pendukung di bidang data, statistik daerah, penelitian dan pengembangan;
pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas pengolahan data dan statistik, pelaporan dan evaluasi, penelitian dan pengembangan;
pelaksanaan sinkronisasi, pengolahan, analisis, validasi, publikasi, monitoring data, statistik daerah dan hasil penelitian;
pelaksanaan program penelitian dan pengembangan terhadap sumber daya serta sistem dan mekanisme penyelenggaraan pemerintahan daerah;
pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang data, statistik daerah, penelitian dan pengembangan;
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang data, statistik daerah, penelitian dan pengembangan; pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi pembangunan
daerah;
pengkoordinasian dan fasilitasi penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah
VI-11
Gambar 6. 1 Susunan Organisasi Bappeda
KEPALA BADAN
EKONOMI SUBBID. PERENCANAAN PEMERINTAHAN
VI-12
Tabel 6. 2 Tupoksi Dinas PU dan Perumahan
Bidang Tugas Pokok Fungsi
Bidang Bina Teknik dan Data
merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di Bidang Bina Teknik dan Data.
Penyusunan dan pelaksanaan program / kegiatan di bidang Bina Teknik dan Data;
pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan bidang Bina Teknik dan Data;
fasilitasi pelaksanaan dan pelaporan SPM bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan;
Fasilitasi pelaksanaan verifikasi kelengkapan dan kelayakan dokumen perencanaan teknis bangunan gedung, jalan, jembatan, drainase, air bersih dan bangunan konstruksi lainnya;
Fasilitasi pemberian bimbingan teknis, sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang teknis bangunan gedung jalan, jembatan, drainase, air bersih dan bangunan konstruksi lainnya kepada SKPD/instansi dan masyarakat; Fasilitasi pembinaan dan monitoring teknis bangunan
gedung, jalan, jembatan, drainase, air bersih dan bangunan konstruksi lainnya kepada SKPD/instansi dan masyarakat; pengembangan sistem informasi data base bidang pekerjaan
umum;
penyusunan data dan informasi norma standart pedoman manual bidang pekerjaan umum;
penyusunan data teknis bangunan gedung, jalan, jembatan, drainase dan air bersih ;
penyiapan, pengolah, penyajian, penyimpanan,
pemeliharaan dan pelaksanaan pemutakhiran data bangunan gedung, jalan, jembatan, drainase dan air bersih; Pelaksanaan Fasilitasi Monitoring dan Pembinaan Jasa
Konstruksi
pelaksanaan kegiatan pendampingan teknis Bidang Bina Teknik dan Data;
VI-13
Bidang Tugas Pokok Fungsi
penyusunan laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya
Bidang Tata Kota merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di Bidang Tata Kota
perumusan kebijakan teknis di bidang Tata Kota berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ;
penyusunan dan pelaksanaan program / kegiatan di bidang Tata Kota;
penyusunan perencanaan operasional program Tata Kota sesuai dengan perencanaan strategis tingkat kota, provinsi dan nasional;
pemberian rekomendasi teknis pemanfaatan rencana tata ruang wilayah kota;
pengendalian dan monitoring pemanfaatan rencana tata ruang wilayah kota.
pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan tata bangunan serta pengendalian pemanfataan ruang;
pemutakhiran data di bidang Tata Kota;
penyiapan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria tata ruang ;
pelaksanaan kegiatan survey dan pemetaan tata ruang ; penyusunan dan penetapan rencana rinci tata ruang
(rencana detail dan rencana teknis) secara terpadu dengan SKPD terkait;
fasilitasi pelayanan teknis dan administrasi bidang tata kota; pelaksanaan sosialisasi dan implementasi bidang Tata Kota; pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional bidang
Tata Kota;
pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi bidang Tata Kota sesuai kewenangannya;
pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Tata Kota.
Bidang Cipta Karya dan Perumahan
merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di bidang Cipta
penyusunan dan pelaksanaan program / kegiatan di bidang Cipta Karya dan Perumahan;
VI-14
Bidang Tugas Pokok Fungsi
Karya dan Perumahan; Perumahan sesuai dengan perencanaan strategis tingkat kota, provinsi dan nasional;
fasilitasi pembangunan, renovasi dan rehabilitasi bangunan gedung dan rumah negara yang menjadi aset pemerintah daerah;
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Cipta Karya dan Perumahan ;
pelaksanaan analisa data sebagai bahan penetapan dan daya guna bangunan gedung dan rumah tangga ;
pengusulan penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan berskala lokal; pelaksanaan monitoring dan penertiban pelestarian
bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan berskala lokal;
fasilitasi upaya penyelamatan bangunan gedung dan rumah negara ;
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan prasarana permukiman di bidang air limbah, drainase dan air minum ;
pelaksanaan monitoring pembangunan gedung milik pemerintah;
pelaksanaan pengolahan dan pengelolaan dokumentasi dan data bangunan gedung pemerintah;
pelaksanaan bimbingan teknis/sosialisasi dan informasi dalam perencanaan pendirian bangunan gedung serta bangunan pendukung lainnya;
fasilitasi survey dan pemetaan detail tata ruang perumahan dan pemukiman;
pelaksanaan pembinaan, pengembangan, dan pengaturan serta bantuan teknis perencanaan pembangunan perumahan dan penataan lingkungan;
pelaksanaan penyusunan pedoman dan manual
VI-15
Bidang Tugas Pokok Fungsi
sarana umum kota, perumahan dan permukiman;
pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan pengendalian perumahan dan fasilitas umum;
penyiapan bahan penyusunan peraturan kepala daerah dan kebijakan strategi penanggulangan permukiman kumuh dan pencegahan timbulnya permukiman kumuh;
melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi Cipta Karya dan Perumahan ;
pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Cipta Karya dan Perumahan
Bidang Prasarana Wilayah
merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di bidang Prasarana Wilayah
.
perumusan kebijakan teknis di bidang Prasarana Wilayah berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ;
penyusunan program / kegiatan di bidang Prasarana Wilayah;
pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan Prasarana Wilayah;
pembuatan kebijakan standar, norma, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang Prasarana Wilayah;
perencanaan operasional program Prasarana Wilayah sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional; pelaksanaan kegiatan pemantauan, studi kelayakan dan
AMDAL dalam rangka pengembangan jaringan jalan dan pemanfaatan jalan, jaringan pengairan serta pemanfaatan pengairan ;
pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan pembangunan jalan, peningkatan jalan serta pembangunan dan peningkatan jembatan ;
VI-16
Bidang Tugas Pokok Fungsi
pemeliharaan jembatan dan irigasi serta pemanfaatan dan peralatan
pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan drainase, tembok penahan, resapan air hujan dan penyediaan jalan lingkungan ;
pelaksanaan sosialisasi Prasarana Wilayah;
pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional Prasarana Wilayah Prasarana Wilayah;
pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Prasarana Wilayah Prasarana Wilayah.
pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Prasarana Wilayah Prasarana Wilayah;
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang Prasarana Wilayah Prasarana Wilayah.
VI-17
Gambar 6. 2 Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Perumahan
BIDANG BINA TEHNIK DAN
DATA
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUB BAG
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAG
KEUANGAN DAN PROGRAM
SEKSI BINA TEHNIK
SEKSI DATA
BIDANG TATA KOTA
SEKSI PEMANFAATAN RUANG KOTA
SEKSI PENGENDALIAN DAN
PENGAWASAN
BIDANG CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN
SEKSI BANGUNAN GEDUNG
SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
BIDANG PRASARANA WILAYAH
SEKSI JALAN DAN JEMBATAN
VI-18
Tabel 6. 3 Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup
Bidang Tugas Pokok Fungsi
Bidang Tata
Lingkungan
merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program
dan/atau kegiatan Tata Lingkungan
perumusan kebijakan teknis di bidang Tata Lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan;
penyusunan program / kegiatan di bidang Tata Lingkungan; pengumpulan dan penganalisa data sebagai bahan
koordinasi Tata Lingkungan;
penyiapan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Tata Lingkungan;
pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan Tata Lingkungan;
penganalisisan data dalam rangka pelaksanaan kegiatan melindungi ekosistem yang retan terhadap pencemaran ; penganalisisan data sebagai bahan pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan terhadap pengelolaan limbah bahan perbahaya dan beracun (B3) ;
penganalisisan data sebagai bahan penilaian AMDAL/UKL-UPL/SPPL bagi kegiatan-kegiatan yang potensial berdampak negative/penting terhadap lingkungan lingkungan hidup ; pelaksanaan pengelolaan sumber Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi lingkungan beserta kelengkapannya ;
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kondisi dan kualitas lingkungan hidup;
pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Tata Lingkungan;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Tata Lingkungan;
Bidang Pertamanan
dan Penghijauan
merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di Bidang
VI-19
Bidang Tugas Pokok Fungsi
Pertamanan dan Penghijauan; penyusunan program / kegiatan di bidang Pertamanan dan Penghijauan;
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang Pertamanan dan Penghijauan;
penyiapan prasarana beserta kelengkapannya dalam rangka pemeliharaan terhadap taman kota, jalur hijau dan tempat– tempat lainnya ;
perumusan kebijakan penghijauan, serta melakukan koordinasi pengembangan penghijauan kota;
pengumpulan dan penganalisa data sebagai bahan pelaksanaan kegiatan di bidang penataan ruang terbuka hijau ;
pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan lampu taman dan fasilitas taman lainnya ;
fasilitasi pembibitan dan penanaman pohon penghijauan; pengelolaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan
taman kota;
pengelolaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan dan pemeliharaan kelistrikan taman kota.
fasilitasi pelaksanaan penataan dan pengendalian pemakaman umum ;
pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi di bidang Pertamanan dan Penghijauan;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Pertamanan dan Penghijauan
Bidang Kebersihan dan
Komunikasi Lingkungan
merumuskan kebijakan teknis dan
menyelenggarakan program
dan/atau kegiatan di bidang
Kebersihan dan Komunikasi
Lingkungan;
perumusan kebijakan teknis di bidang Kebersihan dan Komunikasi Lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan;
penyusunan program / kegiatan di bidang Kebersihan dan Komunikasi Lingkungan;
VI-20
Bidang Tugas Pokok Fungsi
penyiapan prasarana beserta kelengkapannya dalam rangka pelaksanaan Kebersihan kota dan Komunikasi Lingkungan; perumusan kebijakan serta koordinasi dalam rangka
pelaksanaan kebersihan kota dan Komunikasi Lingkungan; pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan
kebersihan, pengangkutan dan sarana kebersihan ;
fasilitasi pengadaan dan pendistribusian peralatan dan suku cadang peralatan kebersihan serta alat berat;
pelaksanaan dokumentasi, inventarisasi, pemeliharaan sarana dan prasarana kebersihan ;
pelaksanaan usaha – usaha untuk terciptanya lingkungan hidup yang bersih, sehat, tertib, indah dan asri;
pemberian motivasi, bimbingan pelestarian lingkungan yang dilaksanakan secara swadaya baik oleh masyarakat, lembaga pemerintah maupun swasta;
peningkatan kualitas SDM dalam pengelolaan lingkungan hidup;
fasilitasi penyuluhan dan sosialisasi sadar lingkungan; fasilitasi pembentukan kelembagaan lingkungan;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Kebersihan dan Komunikasi Lingkungan Bidang Persampahan merumuskan kebijakan teknis dan
menyelenggarakan program
dan/atau kegiatan di bidang
Persampahan;
perumusan kebijakan teknis di bidang Persampahan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan;
penyusunan program / kegiatan di bidang Persampahan; penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang
Persampahan;
menyiapkan prasarana beserta kelengkapannya dalam rangka pelaksanaan pengelolaan persampahan;
pelaksanaan, pengendalian pengangkutan, pemanfaatan dan pemusnahan sampah;
VI-21
Bidang Tugas Pokok Fungsi
pengelolaan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sampah;
melakukan dokumentasi dan informasi yang berkaitan dengan persampahan ;
pengaturan dan pelaksanaan pengelolaan sampah untuk menciptakan suasana kota dan lingkungan yang sehat; pelaksanaan pemilahan dan pemrosesan akhir sampah; pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan sarana
prasarana termasuk tempat penampungan sementara (TPS)/transfer Dipo maupun pada tempat pemrosesan sampah akhir (TPA);
pelaksanaan dukungan dan perawatan sarana persampahan menyusun peraturan kepala daerah tentang pengelolaan
persampahan;
perumusan kebijakan serta koordinasi dalam rangka pengelolaan persampahan;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Persampahan
Bidang Tata
Lingkungan
merumuskan kebijakan teknis dan
menyelenggarakan program
dan/atau kegiatan Tata Lingkungan.
perumusan kebijakan teknis di bidang Tata Lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan;
penyusunan program / kegiatan di bidang Tata Lingkungan; pengumpulan dan penganalisa data sebagai bahan
koordinasi Tata Lingkungan;
penyiapan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Tata Lingkungan;
pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan Tata Lingkungan;
penganalisisan data dalam rangka pelaksanaan kegiatan melindungi ekosistem yang retan terhadap pencemaran ; penganalisisan data sebagai bahan pelaksanaan pembinaan
VI-22
Bidang Tugas Pokok Fungsi
penganalisisan data sebagai bahan penilaian AMDAL/UKL-UPL/SPPL bagi kegiatan-kegiatan yang potensial berdampak negative/penting terhadap lingkungan lingkungan hidup ; pelaksanaan pengelolaan sumber Pendapatan Asli Daerah pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi lingkungan
beserta kelengkapannya ;
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kondisi dan kualitas lingkungan hidup;
pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Tata Lingkungan;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Tata LingkunganVI-23
Gambar 6. 3 Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup
KEPALA BADAN
BIDANG PERTAMANAN DAN
PENGHIJAUAN
BIDANG KEBERSIHAN
SUBBID PENGELOLAAN
KEBERSIHAN
SUBBID PENGANGKUTAN
SAMPAH SUBBID PERTAMANAN
SUBBID KOMUNIKASI LINGKUNGAN
SUBBID PENGOLAHAN
SAMPAH SUBBID PENGHIJAUAN
BIDANG PERSAMPAHAN
SEKRETARIS
SUB BAG UMUM & KEPEGAWAIAN
SUB BAG KEUANGAN & PROGRAM
BIDANG TATA LINGKUNGAN
SUBBID PENGENDALIAN
VI -24
6.2
Permasalahan dan Analisis Kelembagaan
Permasalahan pertama dari keberlanjutan program jangka menengah
adalah konsistensi implementasi terutama dari aktor yang mempunyai
keterkaitan tugas secara langsung. Proses mutasi pegawai menjadi salah
satu faktor yang langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
keberlanjutan program. Karena dengan adanya mutasi personil yang
disebabkan perubahan jabatan mengakibatkan akan adanya pergantian
anggota dari Satgas RPIJM. Hal tersebut yang dapat mengakibatkan adanya
kesenjangan pengetahuan, perhatian dan kepekaan program antara anggota
lama dan baru. Dan proses adaptasi memerlukan waktu yang relatif lama,
oleh karena itu dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan diperlukan
adanya strategi yang tepat dalam menyikapi proses perubahan personil
Satgas
dengan
menggunakan
pola
tambal
sulam
dengan
tetap
mempertahankan anggota lama untuk sementara waktu.
Selain itu terdapat masalah koordinasi, kewenangan dan tanggung
jawab dalam penyediaan, pengelolaan dan pengawasan oleh tiap-tiap
instansi pemerintahan selaku operator utama dalam hal pembangunan
wilayah. Dalam pelaksanan pembangunan keciptakaryaan maupun
bidang-bidang lain koordinasi antar organisasi pemerintahan yang terkait dalam
pembangunan
infrastruktur
wilayah
sangat
penting
agar
proses
pembangunan dan pengelolaan tidak parsial atau sepotong-sepotong
melainkan menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan peran SKPD koordinator
agar pelaksanaan perencanaan sampai pengawasan pembangunan cipta
karya dapat terkendali serta perlunya penekanan komitmen masing-masing
SKPD untuk aktif dalam penyelenggaraan cipta karya.
Permasalahan lain muncul dari ketersediaan Standar Operasional
Prosedur (SOP). Sampai dengan tahun 2013 di lingkungan Pemerintahan
Kota Blitar telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan
ditetapkannya Peraturan Walikota Blitar nomor 42 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan
Tugas Pokok dan Fungsi SKPD dan BUMD di Lingkungan Pemerintah Kota
VI -25
masing-masing bidang pembangunan, utamanya cipta karya dapat memiliki
kriteria standard dalam pelayanannya.
6.
3 Rencana Pengembangan Kelembagaan
Perkembangan wilayah Kota Blitar menuntut adanya perkembangan
sosial yang berjalan secara sinergis dan bekelanjutan. Untuk itu, kemampuan
organisasi pemerintahan selaku motor penggerak utama dalam pelaksanaan
pembangunan daerah perlu mendapat perhatian lebih dengan adanya
penguatan kapasitas kelembagaan yang berperan dalam sektor terkait.
Adanya semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah,
sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah
Daerah
beserta
aturan-aturan
peleksanaannya
tercapai.
Selanjutnya pedoman/ acuan pengembangan kapasitas sebagaimana
dirumuskan dalam Kerangka Nasinal Pengembangan dan Peningkatan
Kapasitas
(KNP2K)
dalam
rangka
mendukung
desentralisasi,
yang
dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala BAPPENAS tanggal 6
Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan
peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan,
memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas
sumber daya manusia (SDM) kertampilan dan kualifikasi, perubahan pada
sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi
pendekatan baru untuk pelaksanaan good government, sistem administrasi
dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memenuhi
tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.
Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya di Kota
Blitar sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan
secara optimal, efektif dan efisien serta terjamin keterlanjutannya. Didalam
pelaksanaan/ implementasi RPIJM Bidang Cipta Karya di Kota Blitar
VI -26
dan sinkronisasi program/kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas
pokok dan fungsi masing-masing lembaga. Hal tersebut menjadi tantangan
bagi kelembagaan RPIJM Kota Blitar bahwa pemerintah kota harus selalu
saling berkoordinasi antar instansi pemerintah agar meminimalkan terjadinya
kegiatan saling tumpang tindih antar SKPD terkait dan selalu memunculkan
serta meningkatkan rasa memiliki program atau kegiatan tersebut. Rasa
memiliki itu selanjutnya dapat meningkatkan pula kepedulian dan
tanggungjawab baik antar individu dalam satgas RPIJM dan juga SKPD yang
berhubungan langsung dengan sektor keciptakaryaan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi. Tidak hanya antar instansi di Pemerintah Kota Blitar saja,
koordinasi kegiatan juga harus dilaksanakan secara vertikal dengan
pemerintah propinsi dan pemerintah pusat walaupun sekarang kita masuk
dalam era otonomi daerah.
Upaya yang harus dilakukan secara intensif dan berkala adalah upaya
peningkatan kapasitas personil dan kelembagaan Satgas RPIJM, agar mampu
melaksanakan perannya sebagai agen perubahan dalam pembangunan
daerah sebagai berikut:
(1)
Melakukan advokasi kepada para pengambil keputusan baik legislatif
maupun eksekutif, dari SKPD yang ada di satgas yang memegang
peranan kunci dalam penentuan kebijakan pembangunan kota tentang
bidang keciptakaryaan. Dalam melakukan hal ini satgas memerlukan
dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah propinsi.
(2)
Melakukan
konsolidasi
antar
SKPD
didalam
Satgas
guna
mengintegrasikan program investasi bidang keciptakaryaan kedalam
program pembangunan kota secara holistik.
(3)
Menyelenggarakan
Capacity
Building
sebagai
upaya
membantu
pemerintah, masyarakat ataupun individu dalam mengembangkan
keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mewujudkan
tujuan-tujuan mereka, melalui kegiatan antara lain sebagai berikut :
a.
Memberikan
pembekalan
untuk
pemahaman
dasar-dasar
VI -27
kriteria-kriteria yang disepakati bersama atau memilih project digest
untuk keperluan penyusunan rencana tindak bidang keciptakaryaan
untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
c.
Pelatihan metoda perencanaan partisipatif untuk menjangkau
masyarakat dan pemangku kepentingan lainya yang relevan.
Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan
kapasitas adalah :
Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional
Mencakup beberapa kerangka waktu : jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek
Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholder
Pengembangan kapasitas harus bersifat
demand driven, dimana
kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/ luar tetapi datang dari
stakeholder nya sendiri
VI -28