• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM MENGATASI DAMPAK NEGATIF PERADABAN MODERN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERANAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM MENGATASI DAMPAK NEGATIF PERADABAN MODERN"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

PERADABAN MODERN

S K R 1P S 1

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

N U R A IN I A IS A H N IM : 111 02 036

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

Website : www.stainsalatiga.ac.id Email: administrasi@stainsalatiga.ac.id

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi sau d ari:

(3)

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudari : NUR A IN IA ISA H dengan Nomor Induk Mahasiswa :

111 02 036 yang beijudul : “PERANAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

MENGATASI DAMPAK NEGATIF PERADABAN M ODERN”. Telah

dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada h a ri: Sabtu, 28 FEBRUARI 2007 M yang bertepatan dengan tanggal 10 Shafar 1428 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

28 Februari 2007 M Salatiga,

---10 Shafar 1428 H Panitia Ujian

(4)

( i t : q v z w IV

’S'X>)

«HVUV

WCpWuzui

>|vK uvq v i q u v q

jv u iv i q i j v q (u vSu v j v q^>j) uv<» q v n y ( jv u iq v a ) dvavq£u:> u4 S w v k £u v j o iS v q (k j j vK) m u iS v q q iv q S w vk u ^q v j k v j u k s h*i q v jjK jK sv ^ v<>vd vc*v q v j n v k u q tt£ £ v m s:> £

U >

M « i< £ X in* ^

O O S S Ifl S 0

v r r jv & i'f’ cr f ?

in>

rf,t

r 3 rr°

j i c

?>

fin>

/ / / / / f * t + *

(5)

Skripsi kwpersewbaJikAti kep^fcA:

1. A lntam ater

tercfnto

STA1"N

Sa1aff5&

2. Av jaK b tm tf e ,

t>*n

A bik-A bikkw

tercint*

3.

S cscor^ns \j^ n s

setakw m cnbw kim s

fc^ti member* sem ^tt

5

^t.

(6)

AllJ L j j J l j y * \ ^ 1 £ 'J 4 jJ ^ -Lo^-1

J i pj j $ . L J ^ <—i J i p ^ L J i j

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi

ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S I) Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah

STAIN Salatiga.

Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Bp. Dr. Mansur, M.Ag, selaku Pembimbing yang telah mengarahkan dan

memberi bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

2. Bapak / Ibu Dosen dan segenap karyawan STAIN Salatiga yang karena beliau pula kami dapat menyelesaikan skripsi ini

3. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan baik moral maupun materi

dan doanya setiap hari sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

4. Adik-adikku yang juga sebagai penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini

(7)

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari sempurna,

maka saran dan kritik sangat diharapkan dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 18 Januari 2007 Penyusun

Nur Aini Aisah

(8)

Halaman Judul ... i

Halaman Nota Pembimbing ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Motto ... iv

Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Daitar Isi ... viii

BAB IPEN DAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Penegasan Istilah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

E. Telaah Pustaka ... 9

F. Metodologi Penelitian ... 11

G. Sistematika Pembahasan ... 13

BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Akhlak ... 15

B. Dasar Pendidikan Akhlak 17 C. Tujuan Pendidikan Akhlak ... 19

D. Peranan Akhlak ... 21

(9)

B. Sejarah Modern ... 28

C. Gejala Modern ... 30

D. Prototipe Manusia Modem ... 32

E. Dampak Positif dan N egatif Peradaban M odern... 33

BAB IV PERANAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM MENGATASI DAMPAK NEGATIF PERADABAN MODERN A. Dampak Peradaban M odem bagi Kehidupan Manusia ... 35

B. Pentingnya Akhlak dalam Kehidupan Manusia ... 42

C. Peranan Akhlak sebagai Pengendali terhadap Dampak N egatif Peradaban Modern ... 45

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 56

C. K ataPenutup ... 57

DAFTAR PUSTAKA RIW AYAT HIDUP

(10)

A. L atar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan

beberapa kelebihan antara lain menciptakan peradaban untuk meningkatkan

kesejahteraan hidupnya yang berlangsung secara terus menerus dari generasi

ke generasi.

Dalam perjalanan sejarah manusia telah memasuki peradaban modern

yang lahir dari dunia barat. Peradaban modem identik dengan kehidupan

keserbaberadaban. Sedang modernisasi merupakan ciri peradaban maju yang dalam sosiologi berkonotasi perubahan sosial masyarakat yang kurang maju untuk mencapai tahapan yang telah diaiami oleh masyarakat maju1.

Modernisasi sebenamya berasal dari Barat, yaitu sejak berakhimya abad XVI. Pada zaman pertengahan ini otoritas kebenaran dipegang oleh gereja Katolik, karena paham gereja bertentangan dengan pendapat para pemikir baru. maka muncullah suatu gerakan, yang disebut gerakan Renaissance. Yaitu suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana manusia merasa dilahirkan kembali dalam peradaban, yaitu merindukan peradaban Yunani dan Romawi. Zaman kebangkitan inilah yang disebut permulaan zaman modern.

'M. Rusli Karim, Agama, Modernisasi dan Sekulerisasi (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), him. 14.

(11)

Adapun modemisasi merupakan program menuju kemodernan, sebagai tolok ukumya adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

maka modernisasi cenderung meninggalkan nilai-nilai lama (tradisional) dan

diganti dengan nilai-nilai modem. Kemajuan teknologi telah mampu

memperpendek jarak, persingkatan waktu dan memperdekat tempat, dengan

adanya penemuan-penemuan dalam bidang teknologi transportasi, komunikasi

dan informasi.

Berbagai hambatan ilmiah dapat diatasi, begitu pula kesulitan-

kesulitan dapat ditanggulangi, teknologi dapat memberikan banyak pilihan

dalam memenuhi berbagai aspek kebutuhan hidup manusia. Dengan kata lain,

dilihat dari aspek material merupakan prestasi yang telah dicapai oleh

peradaban manusia saat ini. Kemajuan tersebut telah memungkinkan manusia

menikmati suatu gaya hidup yang penuh kemilau2.

Berbagai kemudahan yang disodorkan oleh modemisasi pada suatu

sisi dan kehancuran pada sisi yang lain. Prof. Nugroho Noto Susanto yang dikutip oleh Dadang Hawari mengemukakan bahwa banyak orang terpukau oleh modemisasi, mereka menyangka bahwa dengan modemisasi itu serta merta akan membawa pada kesejahteraan. Padahal modemisasi yang serba gemerlap memukau itu ada gejala yang dinamakan the agony o f modernisation (azab sengsara karena modemisasi)3.

2 Ibid., him. 120.

(12)

Gejala the agony o f modernisation ini tercermin dengan semakin meningkatnya angka-angka kriminalitas yang disertai dengan tindakan-

tindakan kekerasan, perkosaan, perjudian, penyalahgunaan obat-obatan,

narkotika, minuman keras, kenakalan remaja, prostitusi, bunuh diri, gangguan

jiwa dan sebagainya.

Melemahnya peran agama merupakan ciri menonjol dari peradaban

modem. Hal ini disebabkan karena agama tidak memiliki kontribusi langsung

bagi upaya mengejar kehidupan fisik material4. Manusia tidak lagi percaya

pada Tuhan. seperti tercermin dalam sikap bermasa bodoh, ragu-ragu samapi

pada anti sama sekali pada keberadaan Tuhan. Manusia modem sudah banyak

yang tidak percaya lagi eksistensi dirinya, sehingga timbul penyakit-penyakit

frustasi sampai pada bunuh diri. Bahkan juga timbul sikap kejam dengan

melakukan kerusakan bumi dengan berbagai macam alasan, bentuknya seperti

keserakahan, kebrutalan, sampai pembuatan bom-bom nuklir yang sangat

mengancam kehidupan manusia dan lingkungan.

Lebih lanjut, berkenaan dengan ilmu dan moral, Jujun S. Suriasumantri yang dikutip Rush Karim mengatakan: “Ilmu membuat orang jadi pandai, teknologi memberi kemudahan, namun semuanya tidak membawa bahagia, hanya sepi dan kengerian yang terbayang. Hal itu terjadi karena masing-masing pengetahuan terpisah satu dengan yang lain. Ilmu terpisah dari

(13)

moral, moral terpisah dari seni, senipun terpisah dari ilmu pengetahuan, kita

hanya memiliki sepotong-potong, tidak utuh”5.

Adapun fenomena diri azab modemisasi yang dapat kita saksikan

pada saat ini antara lain berupa kerusakan lingkungan alam, keretakan

keluarga, maraknya tindak kriminal, terjadi konflik individu dan kelompok

masyarakat, penyalahgunaan obat terlarang, dan kenakalan remaja. Maraknya

mentalitas sebagai manifesati kerusakan moral manusia modem, juga telah

mewamai azab modemisasi di Indonesia yang mayoritas penduduknya

beragam Islam.

Terdapat banyak sekali faktor yang menyebabkan kemerosotan

akhlak dewasa ini. Antara lain kurang tertanamnya jiwa agama pada tiap-tiap

orang dalam masyarakat, pendidikan akhlak tidak terlaksana sebagaimana

mestinya baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat, kurang adanya

bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang

membawa kepada pembinaan akhlak dan sebagainya6.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan akhlak itu

sangat penting, dan betapa besar bahaya yang terjadi akibat kemerosotan

akhlak. Dengan cara memperkuat penanaman akhlak dalam diri remaja dan

masyarakat merupakan senjata yang paling ampuh untuk memerangi segala

penyakit akhlak. Kitab suci A1 Qur'an dan Hadits-hadits Nabi memberikan

5Syamsul Arifin, dkk, Spiritual Islam dan Peradaban Masa Depan (Yogyakarta: Sipress, Cel. I, 1996), him. 153.

(14)

petunjuk yang mendorong kita agar mengambil segala bentuk perbuatan yang

baik dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang jelek (hina)7.

B. Penegasan Istilah

Sebelum melangkah lebih jauh, penulis memandang perlu untuk menguraikan dan menjelaskan kata-kata yang terkandung dalam skripsi di atas. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah:

1. Peranan

Peranan adalah sesuatu yang terjadi atau yang memegang pimpinan yang utama (dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa)8. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti bagian dari tugas utama yang harus dilakukan9.

2. Pendidikan akhlak

Pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan “Al-Tarbiyah”, yang dalam istilah tersebut telah tercakup segala kegiatan yang berupa menumbuhkan, mengembangkan, memperbaiki, mengurus, memimpin, mengawasi, serta menjaga anak didik10. Perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian vang utama11.

7Fadhi Al-Djamali, Menerabas Krisis Pendidikan Dunia Islam, (Jakarta: Golden Terayon Press, 1993), him. 62.

8W.J.S. Poervvodarminta, KAMUS UMUM BAHASA IXDONESIA, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), him. 735.

9Dikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), him. 667. l0Abu Tauhid, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, Yogyakarta: Sekretariat Ketua Jurusan Fak. Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 1990.

(15)

Adapun akhlak berasal dari kata kholaqo ( t3 ^ ) dengan akar kata

khuluqun ( t3 ^ ) yang berarti perangai, tabiat dan adat12.

Sedangkan akhlak menurut istilah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di atas bumi13.

Jadi yang dimaksud pendidikan akhlak adalah upaya yang dilakukan dengan sadar untuk mendatangkan perubahan sikap serta perilaku seseorang melalui perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pikiran, sehingga terbentuk suatu sikap atau perilaku baik dan terpuji menurut akal maupun syara’.

3. Mengatasi

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengatasi berarti menguasai (keadaan), menanggulangi14. Sedangkan yang dimaksud mengatasi dalam skripsi ini adalah bahwa pendidikan akhlak itu dapat menanggulangi dari dampak negatif peradaban modem.

4. Dampak

Dampak berarti benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik positif maupun negatif15. Sedangkan yang dimaksud dampak dalam skripsi ini adalah pengaruh kuat dalam peradaban modem yang mendatangkan akibat negatif bagi manusia.

12Muslih Nurdin, dkk, Moral dan Kognisi Islam, (Bandung: CV. Alfabeta. 1993), him. 205. "Ibid., him. 206.

l4Dikbud. op.cit., him. 55. 15Ibid., him. 183.

(16)

5. Negatif

Negatif berarti kurang baik, kurang pasti'0. Menyimpang dari ukuran

umum, sedangkan yang dimaksud disini adalah pengaruh kuat dari

peradaban modem yang mendatangkan akibat negatif (pengaruh yang

menyimpang) bagi kehidupan manusia.

6. Peradaban Modem

Peradaban mengandung konotasi mengajar manusia hidup dalam

suatu masyarakat yang beradab, berperikemanusiaan, bersusila,

berdisiplin, dan sebagainya sesuai dengan derajat manusia sebagai

makhluk yang mulia dan tinggi17 8. Malik bin Nabi mendefinisikan sebuah

peradaban sebagai himpunan faktor-faktor tertentu yang bersifat materi

maupun non materi yang memberi kemampuan kepada suatu masyarakat

tertentu untuk memberikan jaminan sosial kepada seluruh anggota

masyarakat sehingga mereka bisa meningkatkan diri .

Sedangkan modem berarti 'oatu, mutakhir, sikap dan cara berpikir serta betindak sesuai dengan tuntutan zaman19 20. Peradaban barat modem ini

lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat kekinian dan kedisinian atau

keduniawian dan kurang sekali memperhatikan hal-hal yang bersifat lebih

mendalam dan langgeng .

'6Ibid., him. 611.

,7Mansur, Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah, (Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2004), him. 3.

l8Malik bin Nabi, Mengembangkan Dunia Baru Islam (Terj.), (Bandung: Mizan, Cet. I, 1994), him. 173.

l9Dikbud, op.cit., him. 589.

(17)

Dari uraian di atas, maka skripsi yang berjudul "PERANAN

PENDIDIKAN AKHLAK DALAM MENGATASI DAMPAK NEGATIF PERADABAN MODERN” adalah upaya yang dilakukan dengan sadar

untuk mendatangkan perubahan sikap serta perilaku seorang akibat

pengaruh negatif dari peradaban modem.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apa saja dampak negatif peradaban modem bagi kehidupan manusia?

2. Bagaimana peranan pendidikan akhlak dalam mengatasi dampak negatif

peradaban modern?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui dampak negatif peradaban modem bagi kehidupan

manusia

b. Untuk mengetahui lebih jauh peranan pendidikan akhlak dalam

mengatasi dampak negatif peradaban modem.

2. Kegunaan penelitian

a. Dari segi teoritis, diharapkan dapat menjadi salah satu karya ilmiah

yang mampu memperkaya wawasan pengetahuan mengenai peranan

(18)

b. Dari segi praktek pendidikan, diharapkan dapat mengembangkan

pemikiran tentang pentingnya pendidikan akhlak dalam mengatasi

dampak negatif peradaban modern

c. Dari segi kepustakaan, diharapkan dapat menjadi karya ilmiah yang

dapat menambah koleksi pustaka Islam yang bermanfaat.

E. Telaah Pustaka

Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungan dengan

skripsi ini, antara lain: buku karangan Rahmad Djatmiko yang berjudul

"Sistem Etika Islam" membahas tentang kedudukan akhlak bagi manusia,

pengertian akhlak dan ilmu akhlak, lapangan etika, adat kebiasaan, beberapa

masalah dalam etika, serta hak dan kewajiban yang meliputi hak dan

kewajiban kepada diri sendiri, kepada Allah, dan kepada sesama manusia.

Dalam bukunya yang berjudul Menuju Kesempurnaan Akhlak, Ibnu

Maskawaih membahas tentang pendidikan akhlak rasional yang bisa

membawa konsekuensi bagi pertumbuhan kreatifitas dan inisiatif. Imam A1

Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin jilid III, membahas tentang adab

kehidupan dan akhlak kenabian, pengajaran pengadaban oleh Allah SWT,

akhlak dan adab kesopanan. Dalam buku yang beijudul Sistem Etika Islam,

Rahmad Djatmiko membahas tentang kedudukan akhlak bagi manusia,

pengertian akhlak dan ilmu akhlak, lapangan etika, adat kebiasaan, beberapa

masalah dalam etika serta hak dan kewajiban kepada diri sendiri, kepada Allah

(19)

Buku karya M. Rusli Karim dengan judul Agama, Modernisasi dan Sekulerisasi mengungkap tentang kecenderungan manusia modem mengarah

kepada kehidupan keserbabendaan (material). Sedangkan agama hampir dapat dipastikan akan mengalami dampak yang cukup mengancam kelangsungan hidupnya. Sekulerisme besar-besaran menggusur ikatan yang bersifat suci dan transenden, sehingga kepercayaan kepada agama semakin luntur, bahkan kadar keagamaan dapat menghilang sama sekali dalam pergaulan sehari-hari. Manusia Indonesia saat ini sedang mengalami proses industrialisasi dan sekulerisasi yang sulit dihindari. Ini sangat bertentangan dengan jati diri kita yang bersifat sosio-religius. Penulis buku ini mengajukan beberapa solusi yang dapat digunakan agar manusia dapat menempatkan diri secara lebih arif dalam proses globalisasi, modernisasi atau industrial isasi, sehingga julukan sebagai manusia sosio-religius tetap dapat dipertahankan.

(20)

F. Metodologi Penelitian

Dikarenakan penelitian ini beijenis penelitian perpustakaan, maka

data-data yang penulis kumpulkan berupa data literer21, yaitu data yang

diperoleh dari sumber tertulis, seperti buku-buku, majalah, dan lain-lain.

1. Sumber Data

a. Sumber primer, yaitu sumber informasi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan data atau penyimpanan

data yang berupa karya Ibnu Miskawaih yang berjudul Menuju

Kesempurnaan Akhlak, M. Rusli Karim yang berjudul Agama,

Modemisasi, dan Sekulerisasi.

b. Sumber sekunder, yaitu data tidak langsung yang diperoleh peneliti dari subjek penelitiannya22. Antara lain adalah karya Imam Ghazali

Ih ya ’ ‘Ulumuddin, buku karangan Rahmad Djatmiko berjudul Sistem

Etika Islam, Malik bin Nabi beijudul Mengembangkan Dunia Barn

Islam (Terj.).

2. Pendekatan

Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan

paedagogis-sosiologis kultural yaitu pendekatan yang menuntut adanya pandangan

bahwa manusia didik adalah makhluk Tuhan yang dapat berkomunikasi

dan berinteraksi dengan lingkungan sosial kultural sekitar sehingga tidak

2iM. Ali, Penelitian Kependidikan; Prosedur dan Strategi, (Bandung: PN. Angkasa, 1987), him. 42.

(21)

menimbulkan problem23. Metode ini digunakan untuk menganalisa pendidikan akhlak yang dapat dijadikan sebagai sarana atau alat untuk

mengatasi dampak negatif peradaban modern.

3. Metode Pembahasan

Dalam pembahasan penelitian ini penulis menggunakan metode

deskriptif analisis, yaitu suatu analisis yang berangkat dari

mendeskripsikan realitas fenomena sebagaimana adanya yang terpisah dari

persepsi subyektif24 25.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Deskripsi data

Yaitu menguraikan secara teratur mengenai objek masalah23. Dalam

hal ini penulis melakukan pemaparan dan penjabaran terhadap fakta-

fakta dari data-data yang diperoleh mengenai objek masalah.

b. Analisis Data

Seluruh data akan dianalisis secara kuantitatif. Dalam hal ini penulis mengadakan pemeriksaan secara konsepsional atas makna yang ada dalam istilah atau konsep, sehingga dapat dikemukakan tentang makna

dan konsep tersebut. Teknik analisis data ini menggunakan metode

berpikir:

23M.D. Arifin, Kapita Selekla Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ill, 1993), him. 122.

24Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Serasih. 1999). him. 90.

(22)

1. Metode deduktif, yaitu pola pemikiran yang berangkat dari suatu peristiwa yang umum kemudian ditarik suatu generalisasi yang

bersifat khusus26. Metode ini penulis gunakan untuk mengungkap

pendidikan akhlak secara umum kemudian diarahkan untuk

mengatasi dampak negatif peradaban modern.

2. Metode induktif, yaitu anaiisis yang berpijak pada fakta yang

bersifat khusus kemudian diteliti dan ditemukan pemecahan yang

bersifat umum27. Metode ini penulis gunakan untuk menganalisis

adanya kemerosotan akhlak akibat dampak negatif peradaban

modem dan kemudian dicari solusinya, yaitu dengan cara

menerapkan pendidikan akhlak.

G. Sistematika Pembahasan

Agar mudah dibaca dan dipahami maksudnya, pembahasan skripsi ini

penulis susun dalam sistematika sebagai berikut:

Bab I berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah,

penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah

pustaka, metodologi penelitian, sistematika pembahasan.

Bab II membahas tentang pendidikan akhlak, terdiri dari pengertian

pendidikan akhlak, dasar dan sumber pendidikan akhlak dan tujuan

pendidikan akhlak.

(23)

Bab III membahas tentang peradaban modern, meliputi peradaban modem, sejarah lahimya peradaban modem dan gejala peradaban modem.

Bab IV berisi tentang pendidikan akhlak dalam mengatasi dampak

negatif peradaban modem, meliputi dampak peradaban modem bagi

kehidupan manusia, pentingnya akhlak dalam kehidupan manusia dan

pendidikan akhlak sebagai pengendali dari dampak negatif peradaban modem.

(24)

A. Pengertian Akhlak

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), kata akhlak (bahasa Arab) adalah

bentuk jam ak dari kata khuluk. Khuluk dalam kamus A l M unjid berarti budi

pekerti, tingkah laku. Jika dipandang dari sudut terminologi, ada beberapa

tokoh yang memberikan definisi tentang akhlak, antara lain:

a. Menurut Imam Ghozali dalam kitab Ihya ’ Ulumuddin,

“A1 khulk ialah sifat yang tertanam di dalam jiw a yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan”28 29.

b. Ahmad Amin

Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,

menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia

kepada yang lain, menyatakan tujuan yang harus diperbuat.

c. Asmara A.S.

Akhlak adalah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiw a dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam

perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa

28Imam A1 Ghazali, Ih y a ’ Ulumuddin, (Semarang: Asy Syifa, 1992), him. 26. 29Ahmad Amin, Etika Ilmu Akhlak. (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), him. 3.

(25)

memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul tingkah laku

yang baik dan terjadi menurut syariat dan akal pikiran, maka itu

dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan

yang buruk, maka disebut budi pekerti yang tersesat.j0

d. Herman H. Hornen

H.M. Arifin mengutip pendapat Herman H. Hornen bahwa pendidikan

harus dipandang sebagai proses penyesuaian diri manusia secara timbal

balik dengan alam sekitar, antar sesama manusia. dengan tabiat yang

tinggi30 31.

Dari berbagai definisi di atas dapat dirumuskan bahwa akhlak

menjelaskan yang baik itu adalah baik, yang buruk itu adalah buruk, sehingga

manusia dapat mengisi dalam dirinya dengan sifat-sifat yang terpuji serta

menjauhkan sifat-sifat yang tercela. Melaksanakan semua kewajiban dan

menjauhi segala larangan yang sesuai dengan norma masyarakat dan hukum

Allah yang semuanya dilandasi dengan iman, Islam, ikhsan, dan taqorub

kepada Allah SWT.

Tingkah atau perilaku, perubahan watak, sikap, tabiat atau karakteristik

yang muncul pada diri manusia adalah disebut dengan kesusilaan. Sedangkan

kesusilaan menurut artinya adalah keseluruhan berbagai kaidah dan pengertian

yang menentukan mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap durhaka

dalam segolongan manusia di dalam masyarakat. Dengan kata lain kesusilaan

menunjukkan makna aturan-aturan dasar hidup yang lebih baik dan mulia.

(26)

Kesusilaan adalah memberikan arahan, bimbingan tentang perilaku yang baik

agar manusia hidup sopan sesuai dengan norma-norma, moral atau tata susila.

Sebagaimana telah kita ketahui agama Islam bukan semata-mata hanya

membawa ajaran tentang ibadah dan aqidah saja, tetapi Islam diturunkan

sebagai agama rohm atan lil ‘alam in (rahmat bagi seluruh umat).

Ajaran-ajaran bersifat universal, lengkap, dan sempurna bukan sekedar

diperuntukkan bagi satu kaum dan jam an tertentu saja, akan tetapi untuk

seluruh umat manusia sepanjang sejarah.

Islam merupakan petunjuk pada jalan yang lurus dan benar bagi umat

manusia untuk menciptakan kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam

memberikan pelajaran-pelajaran tentang cara menjalani kehidupan dunia ini

dengan baik dan benar.

B. D asar Pendidikan A khlak

Karena pendidikan akhlak adalah bagian integral pendidikan Islam,

maka dasar pendidikan akhlak sama dengan dasar pendidikan Islam, yakni A1

Qur'an dan A1 Hadits.

1) A1 Qur'an

Di sini penulis cantumkan ayat-ayat A1 Qur'an yang menerangkan

tentang nilai-nilai akhlak antara lain:

a. Ayat yang menerangkan tentang Nabi Muhammad adalah sebagai

(27)

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Q.S A1 Qalam;4).32

b. Ayat yang menerangkan so pan santun terhadap Allah dalam keyakinan dan beribadah.

& \j

s / / /

“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang besar” (Q.S Lukman 13).33

(28)

b. Hadits yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad S.A.W. diturunkan

ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak.

j p

"Sesungguhnya N abi Muhammad sditurunkan kemuka bumi untuk menyempurnakan Akhlak "

C . Tujuan Pendidikan Akhlak

Sebagai aktifitas yang bergerak dalam proses pendidikan kepribadian

muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan

landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi pelaksanaan

pendidikan yang telah diprogramkan.

Di samping harus mempunyai dasar, pendidikan Islam harus

mempunyai tujuan. Tujuan adalah sarana yang diharapkan tercapai setelah

suatu usaha atau kegiatan selesai.35 M aka pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tingkatan-tingkatan, maka tujuanpun

bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu keseluruhan dari

kepribadian seseorang berkenaan dengan seluruh aspek kehidupan.36 Adapun

tujuan dari pendidikan akhlak adalah sebagai berikut:

1) Untuk menjadikan manusia, orang yang berkelakuan baik terhadap Tuhan,

manusia, lingkungan.37

Pendidikan diberikan kepada manusia agar menjadi orang yang

menghambakan Allah. Yang dimaksud menghambakan diri pada Allah

' 5Depag, llmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi, 1982), him. 28.

36Ibid, him. 28.

(29)

adalah beribadah pada Allah. Karena manusia adalah makhluk sosial yang

mana antara satu dengan yang lainnya saling membutuhkan. Oleh sebab itu dengan pendidikan akhlak manusia akan mengerti betapa pentingnya

hidup rukun damai dan aman serta betapa pentingnya menjaga kelestarian

alam untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

2) Untuk membedakan dengan makhluk lainnya dan manusia sebagai

makhluk yang tinggi dan sempurna .

M anusia adalah makhluk yang paling sempum a dibandingkan

dengan makhluk yang lainnya. Karena manusia diberikan akal pikiran dan

diberi nafsu. Manusia harus menggunakan akal pikiran untuk dapat

menggali potensi alam. Ini agar bermanfaat bagi semua, dan dengan akal

pula manusia dapat mencapai tujuan hidup. Serta dapat mengendalikan

nafsu agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan syaitan. Karena apabila

manusia tidak dapat mengendalikan nafsunya maka tidak ada bedanya

dengan hewan.

3) Untuk mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan

yang buruk, agar manusia dapat memegang teguh sifat-sifat yang baik dan

menjauhkan diri dari sifat-sifat yang jahat.38 39

Dengan pendidikan, manusia dapat membedakan perbuatan yang

baik dan perbuatan yang buruk, serta manusia dapat mengetahui dampak

positif dan negatif dari apa yang diperbuat olehnya. M aka pendidikan

ditujukan untuk membentuk orang-orang yang beramal baik, sopan dalam

(30)

bicara, mulia dalam tingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana,

Selain tujuan yang telah dijelaskan, sesungguhnya tujuan kehidupan

manusia, sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an adalah mengesakan

dan menyembah Allah. Mengenal-Nya dengan sebenar-benarnya dan

memakmurkan alam semesta ini sesuai dengan syariat yang telah

ditetapkannya41.

Dalam Al Qur'an Allah berfirman:

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku. (Q.S. Adz Dzariyat: 56).

D. Peranan Akhlak

Manusia adalah makhluk bio sosial, oleh sebab itu hidupnya tak dapat terlepas dari kehidupan bersama manusia lainnya dan dengan sendirinya

manusia itu memasyarakatkan dirinya menjadi satu lebur dalam kehidupan

bersama. Maka apapun yang dibuatnya dapat mempengaruhi dan akan

mempunyai makna bagi masyarakat pada umumnya dan sebaliknya apapun

yang terjadi di masyarakat akan dapat mempengaruhi perkembangan tiap

individu yang ada di dalamnya.

Seperti diceritakan, manusia pertama yaitu Adam yang telah

ditakdirkan untuk bersama dengan manusia lain yaitu istrinya yang bernama

40Mohd. Athiyah Al Abrosyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1970), him. 104.

41Kelompok Gema Insani, op.cit, him. 524.

(31)

Hawa. Banyak cerita tentang manusia yang hidup sendiri. Akan tetapi

pengaruhnya tak dapat membuat suatu penyelesaian tentang hidup seorang diri

tadi. Maka muncul tokoh Freeday sebagai teman Robinson Crauss. Walaupun temannya itu seorang pria juga, perasaan tentang kehidupan bersama.

Dalam pergaulan hidup bersama antara manusia akan terjadi interaksi

sosial dan hal ini merupakan syarat utama terjadinya aktivitas- aktivitas sosial.

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut

hubungan antara orang-orang, perseorangan, dan antar kelompok manusia.

Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat ini, mereka

saling mengatur, saling berbicara, berjabat tangan, atau bahkan berkelahi.

Aktivitas semacam ini merupakan bentuk-betntuk interaksi sosial.

Walaupun orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak saling

berbicara, tidak saling menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi,

karena masing-masing sadar adanya perubahan dalam perasaan yang

disebabkan oleh sesuatu.42 Kejayaan suatu bangsa terletak pada akhlaknya.

Selama bangsa-bangsa itu masih memegang norma-norma, akhlak dan

kesusilaan dengan teguh dan baik, maka selama ini bangsa tersebut jaya dan

bahagia.

Ketinggian budi pekerti yang terdapat pada seseorang, menjadikan

orang itu dapat hidup bahagia dan sebaliknya apabila manusia buruk

akhlaknya, kasar tabiatnya, buruk prasangkanya pada orang lain, maka hal itu

42Asmara AS. M.A, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada

(32)

pertanda orang tersebut hidup resah sepanjang hidupnya, karena ketiadaan keserasian dan kehormatan dalam pergaulan sesama manusia lain.

Pelajaran akhlak bertujuan mengetahui perbedaan bagian manusia

yang baik dan buruk agar manusia dapat memegang teguh sifat-sifat yang baik

dan menjauhi sifat-sifat yang jahat sehingga tercapailah tata tertib pergaulan di

masyarakat, dimana tidak ada benci-membenci. Oleh karena itu, pendidikan akhlak bertujuan tidak mendudukkan manusia sebagai makhluk-makhluk

lainnya. Sebagai individu manusia tidak dapat memisahkan diri dari

masyarakat, dia mempunyai tugas tertentu dalam masyarakat yaitu tugas yang

harus dilaksanakan untuk keselamatan dan kemaslahatan masyarakat itu.

Jika setiap orang sadar dan mau menjalankan tugas dan kewajiban

masing-masing maka akan tercapailah masyarakat yang adil dan makmur yang

akan membawa kebahagiaan diri dan masyarakat.

Firman Allah dalam surat Az Zumar 18:

“Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang baik-baik mereka ialah orang-orang yang dipimpin oleh Allah, dan merekalah orang- orang yang berpikir sehat. (QS. Az Zumar: 18)43.

Adalah menjadi kewajiban setiap orang mukmin untuk menciptakan

lingkungan yang baik, hal ini bermula dari diri sendiri jik a tiap pribadi mau

memperlihatkan tingkah laku mulia akan terciptalah masyarakat yang aman

dan bahagia. Sifat benar umpamanya, akan melahirkan kestabilan dan

(33)

sendi kemaslahatan dalam hubungan antara manusi

antara golongan satu dengan golongan yang lain. Kadang orang lain, diri sendiri hingga tidak

lembah kehinaan yang sangat merugikan kepada dirinya dan orang lain. Allah

SWT bersumpah dalam A1 Qur'an bahwa semua manusia berada dalam

kerugian, kecuali mereka yang bersifat dengan dasar akhlak yang luhur, yaitu:

Orang yang beriman sebenarnya kepada Allah

Orang yang melaksanakan amalan-amalan sholeh

- Orang yang suka menolong antara yang hak dan yang bathil

Orang yang suka menolong atau berpesan mewujudkan kesabaran pada

diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Jika empat dasar akhlak yang luhur di atas telah tertanam pada setiap

pribadi, hingga menjadi sifat dan tabiat dari pribadi-pribadi dalam masyarakat

(34)

A. Pengertian Peradaban Modern

Sebelum mengartikan tentang peradaban modem, penulis terlebih

dahulu akan mengidentifikasikan tentang apa yang dimaksua dengan

peradaban itu sendiri, yang kadang-kadang menimbulkan kerancuan makna apabila disejajarkan dengan istilah kebudayaan. Peradaban adalah bentuk lahir

dari perilaku manusia sebagai hasil dari dorongan kebudayaan yang berangkat

dari akal, batin, dan telah melalui proses pendidikan44.

Peradaban berasal dari kata ‘adab’, yang artinya kesopanan,

kehormatan budi bahasa, etika45. Peradaban adalah seluruh kehidupan untuk

kegunaan praktis, sebaliknya kebudayaan adalah semua yang berasal dari

hasrat dan gairah yang lebih tinggi dan murni yang berada di atas tujuan

praktis dalam hubungannya dalam masyarakat46.

M odem berasal dari kata bahasa Inggris ‘modem’ yang artinya terbaru,

mutakhir atau sikap cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan

jam an47. M odem adalah suatu perubahan-perubahan pemikiran, sikap, dan

watak yang bersifat modem (maju)48.

44Mansur, Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah, (Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2004), him. 3.

45Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(35)

Peradaban modern adalah perubahan dunia secara terus menerus yang harus diciptakan oleh manusia seperti halnya ia harus bernafas atau makan.

Dengan demikian peradaban itu telah muncul sejak manusia hidup di bumi dan terus berkembang sampai sekarang yang disebut dengan peradaban

modern.

Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta ‘budaya’, bentuk

jam ak dari ‘b u d d h i\ yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan bisa diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal49.

Koentjaraningrat mengidentifikasikan kebudayaan sebagai keseluruhan

manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tatanan kelakuan

yang harus didapatkannya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam

kehidupan masyarakat30. Menurutnya kebudayaan paling tidak ada tiga wujud:

1) Wujud Ideal

Yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya.

2) Wujud Kelakuan

Yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas kelakuan berpola dari manusia dan masyarakat.

3) Wujud Benda

Yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil sejarah.

Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan, (Jakarta:

-jram edia, 1992), him. 12.

(36)

Dengan demikian modern ialah masyarakat yang di dalamnya

ditemukan suatu tingkat pendidikan yang maju dan merata, serta merata dalam

bentuk kelembagaannya maupun jum lah dan tingkat yang terdidik dalam pendidikan. Maju dan modern hanya akan ditempatkan dalam masyarakat

yang maju serta modern pula, sebaliknya masyarakat yang kurang

memperhatikan pembinaan pendidikan atau tetap terbelakang, tidak saja dari

segi intelektual, akan tetapi juga dari segi sosiokultural. Begitu pula jika

penyelenggaraan dan sistem pendidikan di masyarakat bersifat pasif dan

konserfatif, maka masyarakat yang dihasilkanpun kurang produktif dan aktif51.

Menurut H.M. Wajiz Anwar, modem dapat dihubungkan dengan tiga

pengertian atau persoalan:

a. M odem berhubungan dengan periode jaman dalam sejarah dunia, yaitu

jam an modem

b. M odem berhubungan dengan pemikiran-pemikiran Barat yang lahir di era

Barat bersamaan pemikiran-pemikiran baru yang lahir di Eropa Barat

bersama periode sejarah yang disebut “modem”

c. M odem berhubungan dengan penemuan-penemuan baru di bidang

kebutuhan hidup yang membuat negara-negara atau bangsa maju.

Dengan demikian kata m odem mempunyai tiga pengertian melalui adanya kemajuan taraf perkembangan kehidupan manusia.

(37)

B. Sejarah modern

M odem pada mulanya merupakan tradisi di Barat, kemudian diterima

di umum sehingga mengglobal sedunia. Bahkan sejarah dunia terbagi menjadi

tiga periode:

1) Jaman purba, bermula dari waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti

dan berakhir pada abad 6 SM bersamaan dengan munculnya agama Islam.

Jaman ini didominisir oleh bangsa Mesir Kuno. Babilonia, Tiongkok

Purba, kemudian Yunani dan Romawi

2) Jaman pertengahan, bermula sejak lahirnya agam a Islam hingga berhasilnya Columbus menemukan benua Amerika dari abad VI hingga

permulaan abad XVI. Jaman ini didominisir oleh sejarah Islam di Timur

dan agam a Katolik di Barat. Jaman ini oleh orang Barat disebut abad

kegelapan dibanding dunia Islam yang maju

3) Jaman modem, bermula sejak lahirnya abad XV atau permulaan abad XVI

hingga sekarang. Jaman ini bagi Eropa adalah abad-abad kejayaan52 53.

Sedangkan Islam hanya sebagai tradisi yang sebelumnya sudah menyebar

di mana-mana, berbagai negara penjuru dunia. Namun karena ada komunikasi, maka mereka menjalankan tradisi menumt faham yang

dianutnya sendiri-sendiri. Di samping itu umat Islam terpecah belah dalam

berbagai madzhab, sekte, aliran, dan golongan-golongan dalam

masyarakat33.

52W ajiz Anwar, Islam dan M odernisasi, (Jakarta: Ratu Ibu, 1980), him. 13-14.

(38)

Secara ideologis, modem dimulai sejak menentangnya kaum terpelajar,

otoritas gereja Katolik (Paus) yang mempercayai pendapat Aristoteles, ahli pemikir purba bahwa “bumi adalah pusat alam semesta”. Kemudian kaum

terpelajar beranggapan bahwa bumi bukan pusat alam semesta, tapi

mataharilah sebagai pusatnya. Gerakan dari beberapa kaum terpelajar ini kemudian disebut gerakan Renaissance, yang bertujuan menuju kebebasan berpikir.

Kebebasan berpikir ini telah mengantarkan bangsa Eropa kepada

bentuk-bentuk subyektivisme dan individualisme yang ekstrim dalam cara berpikir, serta melahirkan ideologi-ideologi yang ada pada masa kini. Ada faham pragmatis, faham komunis, faham liberalis, faham ekstensialis, dalam agama maupun luar agama, faham fa sis, dan lain-lain. Faham-faham itu disebut pula dengan sekularisme, yaitu faham yang hanya mengatur tata cara hidup yang baik di dunia saja, sedangkan akhirat tidak. Oleh sebab itu, timbul

pengertian dari beberapa kalangan bahwa modem berarti pula sekular di bidang ideologi. Karena kebebasan berpikir dan berpendapat itu

mendatangkan kemajuan yang luar biasa, maka bangsa Eropa berlomba-lomba

berpikir menuju keberhasilan hidup dan kemajuan dengan menempuh

berbagai cara atau jalan. Baik jalan penjajahan, jalan penemuan-penemuan

bam di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun jalan perang. Dengan

jalan itulah bangsa-bangsa Barat memperoleh kemajuan dan kemakmuran54.

Meski demikian, pengertian modem selalu dipersepsikan dengan apa saja

(39)

yang baru dan menyenangkan serta mengandung karakteristik kekinian, seperti halnya musik, arsitektur, seni, dan sebagainya. Namun selain yang baru

itu disenangi, terkadang yang lamapun dianggap tren baru dan modern.

Oleh karena itu, era atau jam an modern sebagaimana uraian di atas,

disebut dengan suatu jaman yang penuh prediksi dari abad sains dan teknologi

dan abad keemasan.

C. Gejala Modern

Proses modem menurut Lainer yang dikutip Rusli Karim, merupakan suatu gejala global (mendunia) yang berkumpul pada organisasi, partisipasi

media dan partisipasi politik” .

a. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Apabila bidang ini dilaksanakan dengan baik, maka kemungkinan

besar akan dapat mewujudkan masyarakat modem yaitu masyarakat yang

telah mengalami transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan

ditandai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan bam dan adanya

kemampuan manusia dalam memahami rahasia-rahasia alam yang semakin

meningkat serta dapat menerapkan pengetahuan dalam berbagai kegiatan.

Ilmu pengetahuan ialah salah satu unsur yang diperlukan dalam

proses modemisasi karena ia dapat mengubah aspek-aspek sosial dan

kebudayaan yang apabila terarah akan menuju modemisasi. Dengan

demikian lahirlah teknologi, hasil cipta manusia modern. Teknologi ialah 55

(40)

hasil usaha-usaha manusia dengan berbagai cara ditemukan untuk

mengubah keadaan alam serta sehubungan dengan kepentingan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan berkembangnya teknologi akan

menjadi kebudayaan yang modem.

b. Bidang Politik dan Ideologi

1) Bidang Politik

Keberhasilan pembangunan politik akan dapat memantapkan

perkembangan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi,

menetapkan perkembangan organisasi, kekuatan sosial, politik, dan

organisasi kemasyarakatan, serta mendorong meningkatkan kesadaran

politik masyarakat. Organisasi politik makin dituntut untuk lebih

berkualitas dan mandiri, sehingga lebih berperan dalam menampung

dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

2) Bidang Ideologi

Ideologi merupakan sistem kepercayaan, sebagaimana dalam

era modem ini telah muncul faktor-faktor ideologi antara lain seperti

demokrasi liberalisme, industrialisasi, modernisasi, transportasi,

komunikasi, yang di dalamnya terdapat segi-segi positif dan segi-segi negatif.

c. Bidang Agama dan Kepercayaan

Dalam hati manusia secara alamiah tertanam naluri ketuhanan

yang sangat kuat dari manusia jam an prim itif sampai jam an globalisasi

(41)

Dalam arti ada yang sangat kuat, sedang, lemah dan lemah sekali. Ada

yang menganggap Tuhan itu Esa dan ada pula yang menganggap lebih dari

satu, animisme atau dinamisme.

D. Prototipe Manusia Modern

Prototipe manusia modem adalah manusia yang selaras dengan

tuntutan peradaban modern. Dalam hal ini, pendapat Zamroni yang dikutip

Rusli Karim mengidentifikasikan manusia modem dari produk pendidikan Barat, antara lain ada sebelas ciri, yaitu:

1. Keterbukaan terhadap peradaban sosial

2. Kesiapan untuk menerima perubahan sosial

3. Kepercayaan atas kemampuan manusia dengan ilmu dan teknologi untuk

menguasai dan mengatur lingkungannya

4. Kebiasaan merencanakan dan bekerja tanpa waktu

5. Percaya tanpa berburuk sangka, serta menghormati martabat orang lain

6. Berorientasi ke masa depan

7. Individualisme

8. Menghargai keluarga kecil, dan kesamaan serta hak-hak wanita

9. Lemahnya keyakinan keagamaan

10. A ktif terlibat dalam kegiatan politik

11. Lebih senang hidup di kota untuk mengejar kemajuan56.

56M. Rusli Karim, Agama, M odernisasi dan Sekulerisasi (Yogyakarta: Tiara Wacana,

(42)

Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di atas bahwa kehidupan

yang serba modem ini tidak boleh dihindari, tapi perlu disiasati dengan cara

mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya untuk kemaslahatan, yang

tidak hanya terlihat pada aspek-aspek lahiriyah, material, namun telah

memasuki bidang mental spiritual. Islam tidak melarang untuk memikirkan

masalah teknologi modem atau ilmu pengetahuan yang sifatnya menuju

modernisasi pemikiran manusia jenius, profesional dan konstruktif, serta

aspirasi terhadap permasalahan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

Islam adalah agama yang mempunyai potensi besar dalam memajukan

manusia yang dapat diarahkan kepada modernisasi sesuai dengan pola-pola

dan nilai-nilai ajaran Islam.

E. Dampak Positif Dan N egatif Peradaban Modern.

a. Dampak Positif

Era digital dimulai haadirnya alat hitung, era computer, kemudia

berkembang kesegala arah, hingga merambah kedunia penerbagan dan luar

angkasa. Pembahan yang sangat luar biasa ini drastis teijadi di hampir

semua sector. Terjadi Quantum Leap atau lompatan waktu yang sangat luar biasa dan mengagumkan, khususnya pada bidang tegnologi. Era digital dimulai semenjak ditemukanya bilangan biner, yaitu angka nol dan

satu dan bilagan biner ini telah mengubah suatu zaman.

Begitu pula yang terjadi pada manusia, bilangan biner akan

(43)

digital. Manusia digital adalah manusia yang hanya mengenal angka nol

dan satu saja dalam berprinsip.57.

b. Dampak N egatif

Adapun dampak negatif dari peradaban modern ini adalah yang

terjadi saat ini masyarakat mempergunakan tegnologi digital hanya pada

bidang tegnologi saja atau IPTEK saja, sedangkan mental manusia

pengguna tegnologinya terbelakang, atau dikatakan masih analog, sehingga

terjadi kepincangan. Mereka telah menggunakan laptop, telefon genggam,

e-mail yang merupakan hasil tegnologi yang telah diciptakan, karena mental

mereka belum siap maka banyak yang mengalami stress atau gangguan

kejiwaan, serta tindak kejahatan dimana-mana. Karena yang digital itu baru

perlengkapannya dan belum mencakup mentalnya, mental yang dimiliki

manusia masih tertinggal di belakang, kalah cepat dengan system digital itu

CO

sendiri. . * 58

(44)

NEGATIF PERADABAN MODERN

A. Dampak Peradaban Modern bagi Kehidupan Manusia

Sebenarnya peradaban (Barat) modem mempunyai pengaruh dan

manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Secara struktural, modernisasi

mendorong peningkatan dalam kompleksitas, efisiensi, dan produktifitas

perkembangan fisik mental, manusia mengalami kemajuan pesat3'. Berbagai

hambatan dapat diatasi begitu juga kesulitan-kesulitan dapat ditanggulangi,

teknologi dapat memberikan banyak pilihan dalam memenuhi berbagai aspek

kebutuhan hidup manusia, dengan kata lain dapat dilihat dari aspek material.

Prestasi yang dicapai oleh peradaban modern saat ini, telah memungkinkan

manusia menikmati suatu gaya hidup yang penuh kemilau38.

Kemajuan dalam ilmu M atematika dan Fisika yang aplikasi

teknologinya memberi kemampuan yang belum pernah dimiliki oleh

peradaban sebelumnya. Kemajuan teknologi telah mampu mendekatkan jarak,

memperdekat tempat, dan mempersingkat waktu. Dengan adanya teknologi

transportasi, komunikasi, dan informasi.

Di samping itu teknologi yang canggih dapat memberikan kemudahan

pada manusia untuk meningkatkan produk kerja, meringankan produk kerja,

meringankan pekerjaan berat atau rutin yang membosankan dan memberikan 57 *

57M. Rusli Karim, Agama, M odernisasi dan Sekulerisasi, (Jogjakarta: Tiara Wacana, 1994), him. 32.

5iIbid., Mm. 12.

(45)

peluang pada setiap individu untuk memacu diri dalam suasana suatu yang

menguntungkan secara intelektual dan psikologis.

Untuk alat-alat pertanian, pekerjaan yang biasa dikerjakan dengan

tangan manusia telah diganti dengan tenaga-tenaga mesin. Alat-alat

kedokteran yang semakin canggih sehingga dapat mempermudah dalam

mendiagnosa penyakit dan membunuh sel-sel kanker. Dibidang Biologi dan

Kimia telah dihasilkan teknologi yang dapat mempertahankan kehidupan

seperti purifikasi air, pembuangan sampah, imunisasi, peningkatan pertanian,

kesehatan, pengobatan, pengolahan dan penyimpanan makanan. Sedang di

bidang bioteknologi menghasilkan insulin (diperlukan oleh penderita diabetes)

dan interfelon (diperlukan oleh penderita kanker) yang berasal dari bakteri.

Teknologi ruang angkasa dapat menghasilkan satelit yang dapat

digunakan untuk ramalan cuaca, menunjukkan masalah polusi kegagalan-

kegagalan panen maupun masalah panen.

Bagi kemudahan yang disodorkan oleh modemisasi pada satu sisi telah

membawa kehancuran pada sisi yang lain. Light dan Keller dalam buku Rush

Karim, mengajukan beberapa dilema yang dihadapi oleh masyarakat antara lain59:

1. Dilema pertumbuhan

Yaitu meningkatnya pengaruh dan alienasi bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi

(46)

2. Dilema distribusi

Ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin

3. Dilema peran kerja

Ketidakmampuan memberikan peranan sosial yang tidak memadai

Melihat dari gejala krisis manusia modern itu dengan segala kehidupan

masyarakat, yang menggambarkan kemunduran (regresi) sebagai lawan dari

kemajuan (progress) sebagai kenyataan sosial yang tidak bertambah. Terdapat

kerusakan dalam jalinan struktur perilaku manusia dalam kehidupan

masyarakat. Pertama-tama, langsung dalam level (individu) yang berkaitan

dengan motif, persepsi, termasuk di dalam konflik status dan peranan. Kedua,

berkenaan dengan norma yang berkaitan dengan rusaknya kaidah-kaidah yang

harus menjadi patokan kehidupan perilaku, yang oleh Dulkheim disebut

dengan kehidupan tanpa acuan norma.

Pada level kebudayaan, krisis itu berkenaan dengan pergeseran nilai-

nilai dan pengetahuan yang bersifat spiritual, sehingga masyarakat kehilangan

keseimbangan. Masyarakat modem pemikirannya didasarkan pada rasionalis

dan bertujuan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan

peradaban modern ini Muhamad Kutb seorang tokoh Ikhwanul Muslimin,

menyebutnya dengan istilah jahiliyah modern. Jahiliyah yang ia maksud

dalam konteks ini bukan kebaikan dari pengetahuan, peradaban atau kemajuan

(47)

suci A1 Q ur’an, yaitu keadaan spiritual yang menolak hidayah Ilahi dan suatu

tatanan yang menampik hukum Allah60.

Muhamad Qutb memberikan karakteristik jahiliyah modern sebagai

berikut61:

1) Tidak adanya iman yang sesungguhnya kepada tuhan seperti tidak ada

ketahanan kepadanya dalam setiap urusan

2) Senantiasa menuruti hawa nafsu

3) Adanya berbagai thaghut yaitu segala macam ketentuan yang menyesatkan manusia dari jalan kebajikan

4) Terjadi berbagai macam penyelewengan yang menuju pada nafsu syahwat.

Sedangkan Y usuf Qordlowi memberikan karakteristik pemikiran

adalah sebagai berikut62:

a) Kealpaan mengenal Allah

Dalam pemikiran B arat modem tidak dikenal konsep tentang

kedudukan tuhan yang jelas. Hal ini dikarenakan mereka tidak mengenal kenabian dan kewahyuan yang masuk sebagai epistimologi metafisika.

Adapun puncak keaalpaan di dunia Barat dilakukan oleh Nietzche

(48)

untuk menyebutkan gejala yang terus menerus berlangsung selama berabad-abad pendinginan sekitar bumi. Sedangkan arti yang kedua adalah

non spiritual, yang tidak ada hubungannya dengan unsur-unsur keagamaan

atau kerohanian sebagai satu doktrin. Dengan demikian agama menjadi

jauh dari kehidupan sosial dan hanya merupakan keyakinan yang bersifat

pribadi sementara. c) Materialisme

Peradaban modern secara tidak langsung telah membuka pintu

lebar-lebar bagi materialisme baik suatu pemikiran maupun gaya hidup.

Materialisme sebagai suatu pemikiran yaitu hanya mempercayai segala

suatu yang berkaitan dnegan materi keberadaan dan mengingkari hal-hal

yang bersifat metafisik, seperti adanya Tuhan dan para rosul, serta tidak

meyakini adanya nilai-nilai ideal yang berada di atas manfaat, sebab

semua tidak dapat dilihat oleh indra dan berada di luar jangkauan

pengamatan serta eksperimen ilmiah rasional. d) Konflik

Perantara sifat yang melekat dalam peradaban barat modem adalah

peradaban yang mempunyai sifat konflik tidak mengenal perdamaian,

ketenteraman, dan cinta kasih. Konflik tersebut telah meresap dalam setiap

dimensi kehidupan manusia, baik berupa konflik antar sesama manusia

dengan alam maupun manusia dengan Tuhannya.

Sedangkan kehidupan sosial yang dapat ditemui antara lain

(49)

individualisme, pengkotakan keluarga, hilangnya keseimbangan psikologi merupakan penyakit umum yang terjadi di kota-kota besar. Selain itu ilmu

pengetahuan dan teknologi merupakan ciri menonjol dan memegang peranan penting dalam dunia modem. Dari ilmu pengetahuan tentang

dunia fisik dan penerapannya dalam berbagai bidang, mulai dari

kedokteran, industri maupun komunikasi.

Kebudayaan barat modern yang mengilhami dan dijadikan kiblat

kehidupan modern oleh bangsa-bangsa lain di muka bumi ini, sebenarnya

akan melahirkan petaka atau krisis kemanusiaan yang serius, disebutkan

oleh arogansinya untuk membangun kehidupan dan peradaban umat

manusia tanpa bingkai agama dan Tuhan. Tuhan bahkan telah lama ‘diusir’ jauh-jauh dari kehidupan manusia modem.

Demikian akan permasalahan dan sumber prahara kehidupan dan

modern yang bermutu dari pendewaan rasio manusia dan materi dalam

paham humanisme terus-menerus. Sedang melemahnya peran agama

merupakan ciri menonjol dari peradaban modem. Kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi memang telah mendorong kemajuan peradan

manusia, terutama pada aspek materialnya03.

Dalam kehidupan lapisan bawah, kehidupan kota dan mobilitas

sosial yang keras dengan segala macam himpitannya melahirkan individu

yang teralienasi, untuk manusia-manusia yang terasing, yang merasa

terpinggirkan dan tersisih dari percaturan kehidupan. Perasaan tersaingi ini 63

(50)

menjadi semakin ekstrim manakala pada saat yang sama terjadi

pertunjukan kemewahan yang diperagakan oleh kelompok lapisan sosial

atas yang serba berkecukupan dalam situasi ketimpangan sosial, maka lahirlah patologi sosial, lapisan masyarakat yang sakit secara sosial.

Perasaan tersaingi dan cemburu yang mencekam, melahirkan

desakan dan ledakan psiko-sosial yang eksplosif, yang diantaranya

ekspresinya berwujud dalam perilaku menghalalkan segala cara untuk

memenuhi kebutuhan dirinya. Di situ bertemu faktor situsional dengan

dorongan-dorongan nafsu manusiawi yang alamiah untuk memenuhi

kebutuhan hidup, baik kebutuhan seks, tuntutan perut, dan lain sebagainya.

Apabila orang lain dapat melakukan korupsi atau perampokan hak-hak

orang lain - begitu perasaan dan logika sepihak mereka yang terasing

dalam kehidupan masyarakat bawah - maka dirinya pun tentu boleh

melakukan hal yang serupa dalam wilayah jangkauannya. Atau dengan

pembenaran situasional yang mendesak, mereka seakan berhak melakukan

tindakan kekerasan, demi mempertahankan hidup yang serba terdesak dan

terhimpit.

Salah satu penyebab utama merosotnya moral dan peranan agama

dalam peradaban modern adalah karena agama dianggap tidak mempunyai kontribusi langsung dalam mengejar kehidupan fisik-material. Bahkan

ditandaskan oleh Mehden yang dikutip oleh R ush Karim bahwa banyak

(51)

proses modemisasi. Agama bagi mereka adalah sebagai penghambat

dalam meraih modemisasi64.

B. Pentingnya Akhlak dalam Kehidupan Manusia

Ilmu Akhlak tidak memberi jam inan seorang bisa menjadi baik dan

berbuat dan berbudi luhur. Namun lantaran mempelajari ilmu akhlak

seseorang akan bisa terbuka mata hatinya untuk mengetahui tentang yang baik

dan yang buruk. Juga akan memberi pengertian tentang kaedah apabila

berbuat baik dan juga apabila berbuat jelek.

Akhlak memiliki kaitan erat dengan iman, hal ini berarti tidak adanya

kahlak memberi petunjuk tidak lengkapnya atau tidak sempumanya iman

seseorang. Kenyataannya bahwa hampir seluruh ajaran Islam menjurus

langsung kepada pembinaan akhlak. Dengan berakhlak baik, dengan memiliki

akhlak yang tinggi kepada Allah, rosul, sesama manusia dan kepada diri

sendiri, serta terhadap alam sekitar maka akan terwujud suatu perdamaian

hakiki antar satu umat manusia.

Nilai-nilai akhlak didasarkan pada wahyu Ilahi yang dapat memberi dorongan batin secara positif. Dalam kehidupan manusia kedudukan akhlak

menempati posisi yang sangat penting, baik sebagai individu maupun sebagai

anggota masyarakat. Jatuh-bangunnya suatu bangsa tergantung kepada

bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka akan sejahtera lahir

batinnya. Akan tetapi apabila akhlaknya buruk akan rusak lahir batinnya.

(52)

Oleh karena itu maka hati perlu mendapat bimbingan sebaik-baiknya.

Dalam hal ini agamalah sebagai benteng yang paling kokoh. Keyakinan beragama yang didasarkan atas pengertian yang benar dan sungguh-sungguh

tentang ajaran agama tersebut, maka akan dapat menjauhkan manusia dari

akhlak yang tidak terpujifo. Akhlak merupakan pemahaman, aktivitas dan

sikap rohani. Oleh karena itu, akhlak tidak dapat diukur secara kuantitatif dan

matematis, akan tetapi lebih bercorak kemampuan rohaniah untuk menyuruh

beramal kebajikan, melakukan amal sholeh dan ikhlas.

Bentuk nyata dalam kehidupan suatu masyarakat, akhlak seseorang

tercermin dari sikap dan tingkah laku serta tutur katanya. Seorang yang

berakhlak mulia, selalu melaksanakan kewajibannya terhadap dirinya sendiri,

terhadap Tuhan-Nya, terhadap sesamanya, dan jug a terhadap lingkungannya.

Dia akan menempati martabat yang mulia dalam pandangan manusia karena ia

mempunyai sifat-sifat yang terpuji, menjauhkan diri dari sifat-sifat yang

tercela. Dan sebaliknya, manusia yang berakhlak buruk yang dalam

masyarakat umum disebut dengan orang yang tidak berakhlak, berbuat jahat,

penyelewengan, dan pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku, maka

dalam pandangan masyarakat ini akan menempati kedudukan yang hina.

Manusia terdiri dari unsur jasm ani dan rohani. Dalam kehidupan

adalah masalah lahiriyah, mental dan masalah batiniyah spiritual. Apabila

manusia tidak mempunyai rohani, maka berarti ia telah mati. Sebaliknya

apabila tidak lagi mempunyai jasmani, jik a tidak lagi dapat disebut sebagai 65

65Zakiyah Darojat, M embina Nilai-Nilai M oral d i Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977),

(53)

manusia. Jasmani dapat mati dan hancur, tetapi rohani apabila meninggalkan

jasm ani akan tetap hidup di alamnya.

Sejalan dengan kehidupan tersebut, maka problem-problem yang bersifat material tidak akan tetap. Seperti halnya keinginan manusia terhadap

hal-hal yang bersifat material, tidak akan pernah ada puas-puasnya. Manusia

tidak akan pernah merasa bahagia apabila yang menjadi dasar kehidupannya

bersifat material, apalagi manusia telah berhasil mendapat sesuatu maka ia

juga ingin mendapat yang lain dan apabila keinginannya itu sudah tercapai

maka ia mendapatkan yang lainnya, begitu seterusnya hal ini bisa direm

apabila dasar kehidupannya kembali kepada spiritual, sebab jiw a yang

mempunyai kebahagiaan. Oleh karena itu, kebahagiaan dan kemulyaan bukan

terletak pada materi semata-mata. Melainkan terletak pada jiw a walaupun

materi memang diperlakukan, akan tetapi hanya sebagai alat bukan pokok.

Kebahagiaan seseorang tidak bisa diukur dengan segi materinya, melainkan

dari segi jiwanya.

Dalam kehidupan masyarakat, atau bangsa sama halnya dengan

kehidupan individu-individu seperti tubuh terdiri dari anggota-anggota tubuh.

Apabila salah satu anggota tubuh terkena sakit, maka anggota-anggota tubuh

yang lain juga akan merasa sakit. Misalnya seorang dari satu kampung

melakukan pencurian atau perampokan maka seluruh kampung akan turut

tercemar namanya. Begitu juga apabila pemimpin dari suatu negara

mempunyai akhlak yang jelek maka jatuhlah bangsa itu, sebab kehidupan

(54)

Kejayaan dan kemulyaan umat di muka bumi ini adalah karena

akhlaknya dan kerusakan yang timbul adalah disebabkan oleh perbuataan

mereka sendiri. Seperti firman Allah dalam Q.S. Ar Ruum ayat 41 yaitu:

( 1

)

^

U.

j J '

<3

Telah nyata kerusakan di daratan dan lautan disebabkan per'buatan manusia66.

Karena pentingnya pendidikan akhlak dalam kehidupan manusia,

maka misi seorang pendidik adalah selain mendidik ilmu-ilmu yang lain,

mereka ju g a memperbaiki akhlak dan mendidiknya.

C. Peranan Akhlak sebagai Pengendali terhadap Dampak N egatif

Peradaban Modern

Berdasarkan tabiat manusia yang selalu ingin maju dalam hidupnya,

maka ia selalu mengadakan perubahan-perubahan terhadap alam sekitamya,

agar mempunyai kegunaan dalam hidupnya. Berdasarkan tabiat manusia itu maka muncullah dalam dunia manusia bentuk-bentuk barn yang disebut

dengan peradaban.

Peradaban dihadapkan pada diri manusia itu sendiri, dalam tingkah

lakunya dan dalam dunia luar yang dibentuknya. Bentuk-bentuk peradaban

yang melekat pada diri manusia sendiri adalah cara pergaulan yang sopan,

halus, pakaian yang bagus, tingkah laku yang teratur dan lain sebagainya.

(55)

Bentuk peradaban di luar diri manusia adalah dengan adanya

perumahan dan pergedungan yang megah untuk bermacam-macam keperluan,

peralatan sempurna, barang-barang konsumsi yang serba mewah dan lain sebagainya. Penemuan-penemuan dalam bidang teknologi, transportasi,

komunikasi dan informasi telah mampu memperpendek jarak, memperdekat

tempat dan mempersingkat waktu, suatu peradaban yang belum pernah

dimiliki oleh peradaban sebelunmya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengangkat manusia sebagai

makhluk yang berkemampuan besar menguasai dan memanfaatkan alam dan

lingkungannya. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia-manusia

semakin mampu mencari, menemukan dan menggunakan sumber-sumber

daya alam untuk kepentingan hidup dan kehidupannya. Hal ini tentu saja

menimbulkan suatu perubahan yang sangat asasi dalam hubungan manusia

yang disangga dan diw am ai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemajuan dan penemuan-penemuan barn sebagai bentuk dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memperbanyak manusia

dengan alat-alat dan cara-cara yang makin mempermudah dan menyenangkan

kehidupan manusia.

Namun di pihak lain, kemajuan dan penemuan-penemuan baru itupun

jug a menghasilkan alat-alat dan cara-cara yang tidak kepalang tanggung

kemampuannya dalam membahayakan bahkan memusnahkan umat manusia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kedua fundraising adalah menghimpun donatur. Lembaga yang melakukan fundraising harus terus menambah jumlah donaturnya. Untuk dapat menambah jumlah donasi dari

paling sering dipakai untuk proses pembobolan data adalah seperti metode Brute Force, karena algoritma jenis ini dapat digunakan untuk pemecahan masalah dengan

Harapan untuk tidak masuk ke dalam lembaga ini berarti sudah dapat diterima di lingkungan masyarakat lagi dengan melakukan kegiatan positif seperti apa yang

Kecenderungan ini oleh Lazarus dan Folkman (dalam Carver, dkk, 1989) disebut dengan penilaian kembali secara positif. Namun demikian, kecenderungan ini tidak

Pangg Panggung #arus beba ung #arus bebas ari orang5 s ari orang5orang %a orang %ang tia' ber ng tia' ber'ep 'epentin entingan eng gan engan an pe$ent. pe$entasan asan

Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti P-13 berupa putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, dalam pertimbangannya halaman 45 alinea pertama, Majelis berkesimpulan

Kisi-kisi Instrumen Perpustakaan sebagai Sumber Belajar (Variabel X). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang

Dari pedagang pedagang III III (Bpk. Darwin), Darwin), diperoleh diperoleh data data bahwa bahwa kubis kubis berasal berasal dari dari Takengon.Tidak ada