• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DISERTAI PERMAINAN

SUCKER BALL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN

Heru Syah Putra*), Ainil Mardiyah **), Mulia Suryani**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this study by the mathematics learning outcomes of students was still low and the students were afraid to ask questions about the material that was not understood. The aimed of the study was to find out how whether the results of students mathematics learning by applying active learning strategies types Learning Strars With A Questions (LSQ)with game Sucker Ballbetter than the results of students mathematics learning by using conventional learning students of class VII SMPN 4 Koto XI Tarusan. This study was an axperimental study, with a random design to the subject. Instruments used were a final test in the from of an essay. Technique of data analysis used T-test one fact in the 0,05 confidence level. Hypothesis test got 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 = 1,93 and 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 1,67, so than hypothesis was accepted because 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 . The result of this study was the learning outcome mathematics students by applying learning strategies types Learning Strars With A Questions (LSQ) with game Sucker Ball was better than learning outcome of mathematical of students who apply conventional teaching graders VII SMPN 4 Koto XI Tarusan

Keywords : Learning Starts With A Question (LSQ), Game Sucker Ball, Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu ilmu yang memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peranan matematika sangat banyak ditemukan dan diterapkan dalam kehidupan. Mengingat penerapan matematika yang begitu luas, maka dibutuhkan penguasaan matematika yang baik.

Sehingga memudahkan

pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan proses pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan prestasi belajar siswa. Hasil belajar siswa yang masih rendah menjadi masalah yang terus dihadapi oleh sekolah.

Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 20, 21 dan 27 Agustus 2015 di kelas VII SMPN 4

(2)

Koto XI Tarusan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru. Strategi pembelajaran yang digunakan masih kurang menarik. Siswa bersikap pasif sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang. Siswa tidak dibiasakan untuk berdiskusi, mereka lebih banyak menunggu sajian dari guru.

Masalah lainnya siswa takut untuk bertanya kepada guru tentang materi yang tidak dipahaminya. Siswa lebih banyak diam seolah-olah mengerti dengan apa yang dijelaskan guru, sehingga siswa tidak mengerti dengan apa yang dicatat dan saat diberikan latihan siswa tidak mampu mengerjakannya.

Melihat permasalahan di atas, untuk mengatasinya perlu diterapkan pembaharuan dalam strategi pembelajaran matematika. Salah satunya dengan meminta siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan, sehingga siswa terlatih dan terbiasa untuk belajar sendiri sebelum diajarkan oleh guru. Strategi pembelajaran itu juga harus memberikan wadah bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang tidak dipahaminya yaitu

dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe Learning Starts With a Questions.

Tipe Learning Starts With a

Questions merupakan strategi

pembelajaran yang meminta siswa untuk mempelajari sendiri materi pelajaran, tanpa dijelaskan terlebih dahulu oleh guru. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin mengenai hal-hal yang tidak dipahami dari materi tersebut, dengan menandai materi, dan menuliskan pada lembar pertanyaan materi yang tidak dipahami, dan guru memulai pembelajaran dari pertanyaan yang diberikan siswa, hal ini merujuk pada Silberman (2009:157).

Selama proses pembelajaran juga dituntut keterlibatan siswa secara aktif, yang dapat mendorong siswa melibatkan seluruh aktifitas tubuh mereka baik mental maupun fisik. Potensi belajar siswa dapat dikembangkan dan ditingkatkan karena pembelajaran tidak kaku dan tidak membosankan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan

suatu permainan yang

menggembirakan dan menarik minat belajar siswa, namun tidak

(3)

mengurangi keefektifan dari pembelajaran itu sendiri. Permainan tersebut adalah permainan sucker ball. Dengan permainan ini dapat diciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.

Permainan sucker ball

merupakan suatu jenis permainan belajar yang digunakan untuk memberikan pertanyaan tinjauan terhadap materi yang telah diterangkan oleh guru. Apabila siswa dapat menjawab pertanyaan tinjauan dengan benar, maka dilanjutkan dengan permainan sucker ball

merujuk pada Laurie Watson dalam Meier (2000:214). Permainan melempar bola inilah yang membuat siswa menjadi rileks dan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan. Pemberian pertanyaan tinjauan membuat siswa terlibat penuh sehingga proses belajar meningkat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan yang menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts With a Questions disertai Permainan Sucker Ball lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurkhoiri (2014) dengan judul Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start with A Questions Terhadap Pemahaman konsep matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Kesimpulan yang didapat bahwa penggunaan pembelajaran aktif tipe

Learning Start with A Questions

dalam pembelajaran matematika memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematis siswa. Dan Guswetri (2014) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Aktif Teknik Permainan Sucker Ball Terhadap Pemahaman Konsep Matematika siswa Kelas XI SOS SMAN 1 Lembah Gumanti “. Penelitian ini berhasil dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

Penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya yang menerapkan strategi pembelajaran

(4)

aktif tipe learning start with a

questions ataupun menerapkan

permainan sucker ball berhasil meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Penelitian yang dilaksanakan ini mengkolaborasikan strategi pembelajaran aktif tipe

learning start with a questions

dengan permaian sucker ball untuk melihat hasil belajar matematika siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 26 Februari 2016 di kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek merujuk pada Arikunto (2010). Variabel pada penelitian ini adalah Strategi pembelajaran aktif tipe

Learning Starts With a Questions

pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol sebagai variabel bebas, dan hasil belajar matematika siswa sebagai variabel terikat.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak. Kelas sampel

yang terpilih adalah kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.6 sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes yaitu tes kemampuan hasil belajar matematika siswa. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VII.2 SMPN 1 Koto XI Tarusan pada tanggal 17 Februari 2016. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabilitas 0,78 merujuk pada Arikunto (2010:229). Teknik analis data yang dipakai adalah uji-t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 239).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes akhir siswa pada kelas sampel diperoleh rata-rata (𝑥 ), standar deviasi (S), nilai maksimum (Xmaks), dan nilai minimun (Xmin)

seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi dari Skor Tes Akhir

Kelas

Sampel 𝒙 S Xmak Xmin

Eksperi

men 72,35 13,70 97 53

Kontrol 64,87 14,44 94 37,5

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas

(5)

kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah daripada simpangan baku kelas kontrol, hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman yang kecil, sehingga menyebabkan nilai siswa tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa thitung =

1,93 dan ttabel = 1,67 maka H0

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts with a Questions disertai permainan sucker ball lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2015/2016.

Proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe learning starts with a questions disertai permainan sucker ball yang dilakukan selama empat pertemuan dengan materi operasi himpunan berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari Gambar 1 dan Gambar 2

Gambar 1. Lembar pertanyaan yang dibuat siswa

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa siswa sudah mampu menuliskan pertanyaan tentang materi irisan dan gabungan dua buah himpunan yang tidak dipahaminya pada lembar pertanyaan yang telah disediakan guru. Pada saat diberikan pertanyaan tinjauan siswa juga terlihat sudah mampu menyelesaikannya.

Gambar 2. Jawaban pertanyaan tinjauan sucker ball

Berdasarkan Gambar 2 terlihat siswa mampu menyelesaikan semua pertanyaan tinjauan yang diberikan oleh guru dengan benar sehingga memperoleh nilai yang maksimal.

Setelah dilakukan pembelajaran selama empat pertemuan, pada tahap akhir dilakukan tes akhir. Tes akhir hasil belajar siswa kelas eksperimen dan

(6)

kelas kontrol dapat dilihat dari Gambar 3 dan Gambar 4.

Gambar 3. Jawaban Tes Akhir Kelas Eksperimen

Gambar 4 . Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol

Gambar 3 terlihat bahwa siswa sudah mampu menguasai materi operasi himpunan. Siswa terlihat mampu menyelesaikan soal no 3b tentang irisan dan gabungan dengan baik dan benar, sehingga perolehan skornya maksimal.

Gambar 4 dapat terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas kontrol juga mampu menguasai materi operasi himpunan. Namun pada saat menjawab soal no 3b terdapat kesalahan , kerena kurangnya ketelitian saat membaca soal, siswa membuat (A ∩ B)c dimana seharusnya adalah (A ∩ B) ∪ C KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran akatif tipe learning starts with a questions disetai permainan sucker ball lebih baik daipada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di SMPN 4 Koto XI Tarusan

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Meier, Dave. (2000). The Accelerated Learning (Hand Book). New York: Kaifa.

Silberman, Melvin L. (2009). Aktif Learning. Yogyakarta: Insan Madani.

Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Gambar

Gambar  2.  Jawaban  pertanyaan  tinjauan sucker ball

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sesuai asas transitif didapat bahwa gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa mencapai kepuasan terinterpretasi dari

Dari titik pusat FOV tersebut selanjutnya akan dicari semua bintang pada katalog awal (Gambar 17) dengan jumlah 5103 bintang yang radiusnya sebesar 11.5 o sebagai

Menurutnya hal ini terjadi karena pertolongan persalinan banyak yang dilakukan oleh bidan serta dukun yang kurang terampil dalam melakukan manajemen aktif kala III yang baik

mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Dari struktur ini terbagi lagi menjadi enam perangkat yakni elemen 5W+1H atau what, who, when, where,

Prostitusi Di Sosrowijayan Yogyakarta (Studi Interaksi Pekerja Seks Komersial Pasar Kembang Dengan Masyarakat Sosrowijayan).. Fakultas Ilmu Sosial

Sebutkan 3 gangguan yang terjadi pada alat peredaran darah manusia !... Bagaimana cara menjaga kesehatan alat peredaran darah pada

Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat bermafaat dan dapat membantu Komunitas Sepak Bola Sosial Uni Papua untuk masa yang akan datang,

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi,evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran