• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Peta lokasi penelitian"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2. Alat yang digunakan dalam penelitian

Termometer pH meter

Hand Refractometer DO meter

Timbangan Penggaris

DR/890 Colorimeter Botol sampel

(3)

Lampiran 3. Rancangan petak penelitian In Let

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A2 B1 Kontrol C1 Kontrol C2 B3 A1 B2 A3 C3 Kontrol

Out Let Keterangan :

1-12 = Urutan pengacakan petak penelitian A,B,C = Perlakuan dosis probiotik

(4)

Lampiran 4. Cara perhitungan dosis probiotik Diketahui:

Panjang tambak = 100 m Lebar tambak = 50 m Tinggi air = 1 m

Volume air tambak = p x l x t = 5.000 m3

1 m3 = 1.000 liter

5.000 m3 = 5.000 x 1.000 L = 5.000.000 L 1 mg/L (ppm) = 1/1.000.000

Dosis probiotik 1 mg/L (ppm) = 5.000.000 L x 1/1.000.000 = 5 L Maka probiotik komersial yang dibutuhkan sebanyak 5 L

(5)

Lampiran 5. Rata-rata pengukuran suhu air tambak selama penelitian (oC) Waktu Pengamatan (hari) Perlakuan A (1 mg/L) B (2 mg/L) C (3 mg/L) Kontrol 0 29,6 29,6 29,3 30 1 30 29,6 29,3 30,3 2 29,6 29,6 29 30 3 30 30 29,6 30 4 29,6 30 29 30,3 5 30 29,6 29,3 30,6 6 30 29,6 29,6 31 7 30 30 29 31 8 29,6 29,6 29 30,3 9 29,6 29,6 29,6 30,3 10 29,6 30 29 30 11 30 29,6 29,3 30,6 12 29,6 30 29,3 30,3 13 30 29,6 29 31 14 30 30 29 31 15 29,6 29,6 29,6 30,6 16 29,6 29,6 29,6 30,3 17 30 29,6 29,3 30 18 30 30 29,3 31 19 29,6 29,6 29 30,6 20 30 30 29 31 21 30 30 29 31 22 29,6 29,6 29,6 30,3 23 30 29,6 29,6 30 24 29,6 30 29,6 30,6 25 29,6 29,6 29 31 26 30 30 29,3 30,6 27 30 30 29 31 28 30 30 29 31

(6)

Lampiran 6. Rata-rata pengukuran derajat keasaman (pH) air tambak selama penelitian Waktu Pengamatan (hari) Perlakuan A (1 mg/L) B (2 mg/L) C (3 mg/L) Kontrol 0 7,26 7,26 7,23 7,3 1 7,3 7,26 7,23 7,33 2 7,26 7,26 7,2 7,3 3 7,3 7,3 7,26 7,3 4 7,26 7,3 7,2 7,33 5 7,3 7,26 7,23 7,36 6 7,3 7,26 7,26 7,4 7 7,3 7,3 7,2 7,4 8 7,26 7,26 7,2 7,33 9 7,26 7,26 7,26 7,33 10 7,26 7,3 7,2 7,3 11 7,3 7,26 7,23 7,36 12 7,26 7,3 7,23 7,33 13 7,3 7,26 7,2 7,4 14 7,3 7,3 7,2 7,4 15 7,26 7,26 7,26 7,36 16 7,26 7,26 7,26 7,33 17 7,3 7,26 7,23 7,3 18 7,3 7,3 7,23 7,4 19 7,26 7,26 7,2 7,36 20 7,3 7,3 7,2 7,4 21 7,3 7,3 7,2 7,4 22 7,26 7,26 7,26 7,33 23 7,3 7,26 7,23 7,3 24 7,26 7,3 7,26 7,36 25 7,26 7,26 7,2 7,4 26 7,3 7,3 7,23 7,36 27 7,3 7,3 7,2 7,4 28 7,3 7,3 7,2 7,4

(7)

Lampiran 7. Rata-rata pengukuran salinitas air tambak selama penelitian (‰) Waktu Pengamatan (hari) Perlakuan A (1 mg/L) B (2 mg/L) C (3 mg/L) Kontrol 0 24,6 24,6 24,3 25 1 24,6 24,6 24,3 25 2 25 25 24,3 25 3 24,6 24,6 24 25 4 25 25 24,3 25 5 25 25 24,3 25 6 25 25 24 25 7 25 25 24 25 8 24,6 24,6 24,3 25,3 9 24,6 24,6 24,3 25 10 24,6 24,6 24,3 25 11 25 25 24,3 25 12 25 25 24 25 13 25 25 24 25 14 25 25 24 25 15 24,6 24,6 24,3 25,3 16 24,6 24,6 24,3 25 17 24,6 24,6 24,3 25 18 25 24,6 24,3 25 19 25 25 24,3 25 20 25 25 24 25 21 25 25 24 25 22 24,6 24,6 24,3 25,3 23 24,6 24,6 24,3 25 24 24,6 24,6 24,3 25 25 25 25 24,3 25 26 25 25 24 25 27 25 25 24 25 28 25 25 24 25

(8)

Lampiran 8. Rata-rata pengukuran oksigen terlarut (DO) air tambak selama penelitian (mg/L) Waktu Pengamatan (hari) Perlakuan A (1 mg/L) B (2 mg/L) C (3 mg/L) Kontrol 0 5,63 5,76 6,06 5,33 1 5,66 5,76 6,03 5,33 2 5,63 5,8 6,03 5,33 3 5,63 5,76 6,06 5,33 4 5,63 5,8 6,06 5,2 5 5,63 5,8 6,06 5,2 6 5,63 5,8 6,06 5,2 7 5,63 5,8 6,06 5,2 8 5,66 5,76 6,06 5,2 9 5,63 5,76 6,03 5,2 10 5,63 5,76 6,03 5,2 11 5,63 5,8 6,06 5,2 12 5,63 5,8 6,06 5,2 13 5,63 5,8 6,06 5,2 14 5,63 5,8 6,03 5,2 15 5,63 5,8 6,03 5,2 16 5,63 5,76 6,03 5,2 17 5,63 5,8 6,06 5,33 18 5,63 5,8 6,06 5,2 19 5,63 5,8 6,06 5,2 20 5,63 5,8 6,06 5,2 21 5,63 5,8 6,06 5,2 22 5,66 5,76 6,06 5,2 23 5,63 5,8 6,06 5,33 24 5,63 5,8 6,06 5,2 25 5,63 5,8 6,06 5,2 26 5,63 5,8 6,06 5,2 27 5,63 5,8 6,06 5,2 28 5,63 5,8 6,06 5,2

(9)

Lampiran 9. Rata-rata kadar ammonia air tambak selama penelitian (mg/L)

Perlakuan

Waktu pengamatan (hari) Besarnya kadar ammonia yang turun (mg/L) 0 7 14 21 28 A (1 mg/L) 0,79 0,77 0,74 0,70 0,64 0,15 B (2 mg/L) 0,79 0,76 0,72 0,62 0,59 0,20 C (3 mg/L) 0,79 0,74 0,65 0,53 0,46 0,32 Kontrol 0,78 0,78 0,79 0,80 0,81 0,03

(10)

Data hasil pengamatan kadar ammonia yang turun pada air tambak selama penelitian

Ulangan Perlakuan dosis probiotik (mg/L) A (1) B (2) C (3) Kontrol (0) 1 0,16 0,21 0,33 0,04 2 0,15 0,20 0,32 0,03 3 0,14 0,19 0,31 0,02 Jumlah 0,45 0,60 0,96 0,09 Rata-rata 0,15 0,20 0,32 0,03

Uji homogenitas ragam galat terhadap data hasil pengamatan kadar ammonia

Untuk mengetahui apakah data hasil penelitian dapat dianalisis dengan analisis variansi, maka terlebih dahulu dilakukan Uji Homogenitas Ragam Galat terhadap data hasil pengamatan kadar ammonia dengan perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung jumlah kuadrat (JK) dari hasil pengamatan dari masing-masing taraf perlakuan dengan rumus sebagai berikut :

a. Nilai Jumlah Kuadrat JKi =

i i ij j r Y j Y 2 ) . ( JK A = 0,162 + 0,152 + 0,142 - 3 ) 45 , 0 ( 2 = 0,0002 JK B = 0,212 + 0,202 + 0,192 - 3 ) 60 , 0 ( 2 = 0,0002 JK C = 0,332 + 0,322 + 0,312 - 3 ) 96 , 0 ( 2

(11)

= 0,0002 JK Kontrol = 0,042 + 0,032 + 0,022 - 3 ) 09 , 0 ( 2 = 0,0002

b. Tabel Perhitungan Uji Bartlett untuk Uji Homogenitas Ragam Galat terhadap data hasil pengamatan kadar ammonia.

Perlakuan Db (ri-1)

1

ri-1 JK Si

2

Log Si2 (ri-1) Log Si2

A 2 0,5 0,0002 0,0001 -4,0 -8,0 B 2 0,5 0,0002 0,0001 -4,0 -8,0 C 2 0,5 0,0002 0,0001 -4,0 -8,0 Kontrol 2 0,5 0,0002 0,0001 -4,0 -8,0

8 2 0,0008 - - -32,0

c. Menghitung chi-kuadrat murni X2 murni = ( . X2 empirik Dimana : C = 1 +             

( 1) 1 ) 1 ( 1 ) 1 ( 3 1 ri ri t = 1 +          8 1 2 ) 1 4 ( 3 1 = 1 +

2 0,125

) 3 ( 3 1 = 1 +

1,875

9 1 = 1+ 0,11

1,875

(12)

C = 1,20625 Si2 = Total db Total JK = 8 0008 , 0 = 0,0001 Log Si2 = log 0,0001 = -4,0 X2 empirik = 2,3026

( 1) 2 ( 1) 2

Si Log ri Si xLog ri  

= 2,3026

8x(4,0)(32,0)

= 2,3026

(32,0)(32,0)

= 2,3026

 

0 = 0 X2 murni = X empirik c 2 . 1       = .0 20625 , 1 1       = 0

d. Mencari X2 Tabel pada Tabel X sebagai berikut :

X2 tabel =

db pembilang()dandb penyebut(t1

= db pembilang(0,05)dandb penyebut(41

=

db pembilang (0,05)dandb penyebut(3

= 7,81

Maka diperoleh hasil : X2 murni (0) < X2 tabel (7,81)

Dengan demikian, karena X2 murni < X2 tabel maka data hasil pengamatan memenuhi asumsi dan sah untuk dianalisis dengan analisis variansi (ANAVA).

(13)

2. Analisis Variansi Terhadap Data Hasil Pengamatan Kadar Ammonia a. Untuk Derajat Bebas (db)

- db R = 1 - db P = (t-1) = (4-1) = 3 - db T= (t.r) = (4.3) = 12 - db E = t (r-1) = 4 (3-1) = 4 . 2 = 8

b. Untuk Jumlah Kuadrat (JK)

JK T = (Y Ti Ai)2 + (Y TiAi)2 + …..+ (Yik)2 = 0,162 + 0,152 + 0,142 + 0,212 + 0,202 + 0,192 + 0,332 + 0,322 + 0,312 + 0,042 +0,032 + 0,022 = 0,4982 JK R = 0,3675 3 . 4 ) 1 , 2 ( . ) ( 2 2   r t Yijk JK P = r Y Yi j j i

)2 ...(

)2 ( - JK R = 0,3675 3 09 , 0 96 , 0 60 , 0 45 , 0 2 2 2 2     = 0,1299 JK Error = JK T – JK R - JK P = 0,4982 – 0,3675 – 0,1299

(14)

= 0,0008 c. Untuk Kuadrat Tengah (KT)

 KT R = R db JKR = 1 3675 , 0 = 0,3675  KT P = P db P JK = 3 1299 , 0 = 0,0433  KT E = E db E JK = 8 0008 , 0 = 0,0001 d. F hitung (Fh) Fhitung = E KT P KT = 433 0001 , 0 0433 , 0 e. Untuk Ftabel (Ft)  Ft α =

dbP(t1)dandbEt(r1)

Ft0,05 =

dbP(t1)dandbEt(r1)

(15)

=

db P(3) dandb E(8)

= 4,07

Ft0,01 =

dbP(t1)dandbEt(r1)

=

db P(3) dandb E(8)

= 7,59

Tabel Analisis Variansi Data Hasil Pengamatan Kadar Ammonia Sumber Keragaman db JK KT Fh Ft 0,05 0,01 Rata-rata Perlakuan Error 1 3 8 0,3675 0,1299 0,0008 0,3675 0,0433 0,0001 - 433**) - - 4,07 - - 7,59 - Total 12 0,4982 - - - -

Keterangan : **) Berbeda sangat nyata (highly significant)

Hasil Analisis Variansi :

1. Untuk faktor perlakuan dosis probiotik Fh (433) > Ft 0,01 (7,59)

Berarti faktor perlakuan dosis probiotik berpengaruh sangat nyata (highly significant) dalam menurunkan kadar ammonia pada budidaya tambak ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) maka :

- Ha diterima

- Ho ditolak

(16)

Uji beda rata – rata pengaruh perlakuan (Uji lanjutan)

Untuk mengetahui perlakuan dosis probiotik berbeda dalam menurunkan kadar ammonia maka dilakukan uji beda rata – rata pengaruh perlakuan (uji lanjutan).

Dikarenakan jumlah perlakuan dalam percobaan < 5 maka dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan perhitungan :

BNTά = tά(db E). Sd BNT0,05 = t0,05 (db E). Sd = t0,05 (8) = t0,05 (8) 3 0001 , 0 2x = t0,05 (8) . 0,008 = 1,860 . 0,008 = 0,01488 BNT0,01 = t0,01 (8) . 0,008 = 2,896 . 0,008 = 0,02316 Maka diperoleh hasil :

BNT0,05 = 0,01488

BNT0,01 = 0,02316

Perlakuan Rata-rata B A Kontrol 0,20 0,15 0,03 C 0,32 0,12**) 0,17**) 0,29**)

B 0,20 0,05**) 0,17**)

A 0,15 0,12**)

Kontrol 0,03 Keterangan : **) = berbeda sangat nyata

Kesimpulan :

- Pengaruh perlakuan C berbeda sangat nyata dengan B, A dan Kontrol - Pengaruh perlakuan B berbeda sangat nyata dengan A dan Kontrol - Pengaruh perlakuan A berbeda sangat nyata dengan Kontrol

Maka perlakuan dosis probiotik yang terbaik dalam menurunkan kadar ammonia pada budidaya tambak ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) adalah : C, yang kemudian disusul oleh B, dan diikuti oleh A dan Kontrol.

(17)

Lampiran 10. Rata-rata kadar nitrit air tambak selama penelitian (mg/L)

Perlakuan Waktu pengamatan (hari)

Besarnya kadar nitrit yang turun (mg/L) 0 7 14 21 28 A (1 mg/L) 0,27 0,22 0,20 0,17 0,11 0,16 B (2 mg/L) 0,27 0,21 0,17 0,12 0,08 0,19 C (3 mg/L) 0,27 0,18 0,13 0,08 0,05 0,22 Kontrol 0,26 0,26 0,27 0,27 0,28 0,02

(18)

Data hasil pengamatan kadar nitrit yang turun pada air tambak selama penelitian

Ulangan Perlakuan dosis probiotik (mg/L) A (1) B (2) C (3) Kontrol (0) 1 0,17 0,20 0,23 0,03 2 0,16 0,19 0,22 0,02 3 0,15 0,18 0,21 0,01 Jumlah 0,48 0,57 0,66 0,06 Rata-rata 0,16 0,19 0,22 0,02

Uji homogenitas ragam galat terhadap data hasil pengamatan kadar nitrit Untuk mengetahui apakah data hasil penelitian dapat dianalisis dengan analisis variansi, maka terlebih dahulu dilakukan Uji Homogenitas Ragam Galat terhadap data hasil pengamatan kadar nitrit dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Menghitung jumlah kuadrat (JK) dari hasil pengamatan dari masing-masing

taraf perlakuan dengan rumus sebagai berikut : a. Nilai Jumlah Kuadrat

JKi =

i i ij j r Y j Y 2 ) . ( JK A = 0,172 + 0,162 + 0,152 - 3 ) 48 , 0 ( 2 = 0,0002 JK B = 0,202 + 0,192 + 0,182 - 3 ) 57 , 0 ( 2 = 0,0002 JK C = 0,232 + 0,222 + 0,212 - 3 ) 66 , 0 ( 2 = 0,0002

(19)

JK Kontrol = 0,032 + 0,022 + 0,012 - 3 ) 06 , 0 ( 2 = 0,0002

b. Tabel Perhitungan Uji Bartlett untuk Uji Homogenitas Ragam Galat terhadap data hasil pengamatan kadar nitrit.

Perlakuan Db (ri-1)

1

ri-1 JK Si

2

Log Si2 (ri-1) Log Si2

A 2 0,5 0,0002 0,0001 -4,0 -8,0 B 2 0,5 0,0002 0,0001 -4,0 -8,0 C 2 0,5 0,0002 0,0001 -4,0 -8,0 Kontrol 2 0,5 0,0002 0,0001 -4,0 -8,0

8 2 0,0008 - - -32,0

c. Menghitung chi-kuadrat murni X2 murni = ( . X2 empirik Dimana : C = 1 +             

( 1) 1 ) 1 ( 1 ) 1 ( 3 1 ri ri t = 1 +          8 1 2 ) 1 4 ( 3 1 = 1 +

2 0,125

) 3 ( 3 1   = 1 +

1,875

9 1 = 1+ 0,11

1,875

C = 1,20625

(20)

Si2 = Total db Total JK = 8 0008 , 0 = 0,0001 Log Si2 = log 0,0001 = -4,0 X2 empirik = 2,3026

( 1) 2 ( 1) 2

Si Log ri Si xLog ri  

= 2,3026

8x(4,0)(32,0)

= 2,3026

(32,0)(32,0)

= 2,3026

 

0 = 0 X2 murni = X empirik c 2 . 1       = .0 20625 , 1 1       = 0

d. Mencari X2 Tabel pada Tabel X sebagai berikut :

X2 tabel =

db pembilang()dandb penyebut(t1

= db pembilang(0,05)dandb penyebut(41

=

db pembilang (0,05)dandb penyebut(3

= 7,81

Maka diperoleh hasil : X2 murni (0) < X2 tabel (7,81)

Dengan demikian, karena X2 murni < X2 tabel maka data hasil pengamatan memenuhi asumsi dan sah untuk dianalisis dengan analisis variansi (ANAVA). 2. Analisis Variansi Terhadap Data Hasil Pengamatan Kadar Nitrit

(21)

- db R = 1 - db P = (t-1) = (4-1) = 3 - db T= (t.r) = (4.3) = 12 - db E = t (r-1) = 4 (3-1) = 4 . 2 = 8

b. Untuk Jumlah Kuadrat (JK)

JK T = (Y Ti Ai)2 + (Y TiAi)2 + …..+ (Yik)2 = 0,172 + 0,162 + 0,152 + 0,202 + 0,192 + 0,182 + 0,232 + 0,222 + 0,212 + 0,032 +0,022 + 0,012 = 0,3323 JK R = 0,261075 3 . 4 ) 77 , 1 ( . ) ( 2 2   r t Yijk JK P = r Y Yi j j i

)2 ...(

)2 ( - JK R = 0,261075 3 06 , 0 66 , 0 57 , 0 48 , 0 2 2 2 2     = 0,070425 JK Error = JK T – JK R - JK P = 0,3323 – 0,261075 – 0,070425 = 0,0008

(22)

 KT R = R db JKR = 1 261075 , 0 = 0,261075  KT P = P db P JK = 3 070425 , 0 = 0,023475  KT E = E db E JK = 8 0008 , 0 = 0,0001 d. F hitung (Fh) Fhitung = E KT P KT = 234,75 0001 , 0 023475 , 0 e. Untuk Ftabel (Ft)  Ft α =

dbP(t1)dandbEt(r1)

Ft0,05 =

dbP(t1)dandbEt(r1)

=

db P(3) dandb E(8)

= 4,07

(23)

Ft0,01 =

dbP(t1)dandbEt(r1)

=

db P(3) dandb E(8)

= 7,59

Tabel Analisis Variansi Data Hasil Pengamatan Kadar Nitrit Sumber Keragaman db JK KT Fh Ft 0,05 0,01 Rata-rata Perlakuan Error 1 3 8 0,261075 0,070425 0,0008 0,261075 0,023475 0,0001 - 234,75**) - - 4,07 - - 7,59 - Total 12 0,3323 - - - -

Keterangan : **) Berbeda sangat nyata (highly significant)

Hasil Analisis Variansi :

1. Untuk faktor perlakuan dosis probiotik Fh (234,75) > Ft 0,01 (7,59)

Berarti faktor perlakuan dosis probiotik berpengaruh sangat nyata (highly significant) dalam menurunkan kadar nitrit pada budidaya tambak ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) maka :

- Ha diterima

- Ho ditolak

(24)

Uji beda rata – rata pengaruh perlakuan (Uji lanjutan)

Untuk mengetahui perlakuan dosis probiotik berbeda dalam menurunkan kadar nitrit maka dilakukan uji beda rata – rata pengaruh perlakuan (uji lanjutan).

Dikarenakan jumlah perlakuan dalam percobaan < 5 maka dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan perhitungan :

BNTά = tά(db E). Sd BNT0,05 = t0,05 (db E). Sd = t0,05 (8) = t0,05 (8) 3 0001 , 0 2x = t0,05 (8) . 0,008 = 1,860 . 0,008 = 0,01488 BNT0,01 = t0,01 (8) . 0,008 = 2,896 . 0,008 = 0,02316 Maka diperoleh hasil :

BNT0,05 = 0,01488

BNT0,01 = 0,02316

Perlakuan Rata-rata B A Kontrol 0,19 0,16 0,02 C 0,22 0,03**) 0,06**) 0,2**)

B 0,19 0,03**) 0,17**)

A 0,16 0,14**)

Kontrol 0,02 Keterangan : **) = berbeda sangat nyata

Kesimpulan :

- Pengaruh perlakuan C berbeda sangat nyata dengan B, A dan Kontrol - Pengaruh perlakuan B berbeda sangat nyata dengan A dan Kontrol - Pengaruh perlakuan A berbeda sangat nyata dengan Kontrol

Maka perlakuan dosis probiotik yang terbaik dalam menurunkan kadar nitrit pada budidaya tambak ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) adalah : C, yang kemudian disusul oleh B, dan diikuti oleh A dan Kontrol.

(25)

Lampiran 11. Data hasil pengamatan Total Plate Count (TPC) air tambak selama penelitian (sel/ml)

Perlakuan Ulangan Sebelum Sesudah A (1 mg/L) 1 55.000 70.000 2 55.000 75.000 3 45.000 70.000 Jumlah 155.000 215.000 Rata-rata 51.666 71.666 B (2 mg/L) 1 50.000 80.000 2 55.000 85.000 3 50.000 80.000 Jumlah 155.000 245.000 Rata-rata 51.666 81.666 C (3 mg/L) 1 55.000 95.000 2 55.000 95.000 3 50.000 90.000 Jumlah 160.000 280.000 Rata-rata 53.333 93.333 Kontrol 1 55.000 70.000 2 50.000 65.000 3 45.000 60.000 Jumlah 150.000 195.000 Rata-rata 50.000 65.000

(26)

Lampiran 12. Data hasil pengamatan kelulusan hidup (survival rate)

gelondongan ikan kerapu macan selama penelitian

Perlakuan Ulangan Padat tebar

awal (ekor) Panen (ekor)

Kelulusan hidup (%) A (1 mg/L) 1 8.000 5.400 67,5 2 8.000 5.320 66,5 3 8.000 5.216 65,2 Jumlah 199,2 Rata-rata 66,4 B (2 mg/L) 1 8.000 6.112 76,4 2 8.000 6.024 75,3 3 8.000 6.008 75,1 Jumlah 226,8 Rata-rata 75,6 C (3 mg/L) 1 8.000 6.600 82,5 2 8.000 6.512 81,4 3 8.000 6.448 80,6 Jumlah 244,5 Rata-rata 81,5 Kontrol 1 8.000 4.600 57,5 2 8.000 4.520 56,5 3 8.000 4.416 55,2 Jumlah 169,2 Rata-rata 56,4

(27)

Lampiran 13. Data hasil pengamatan pertambahan panjang mutlak gelondongan ikan kerapu macan selama penelitian

Perlakuan Ulangan Panjang awal (cm) Panjang akhir (cm) Panjang mutlak (cm) A (1 mg/L) 1 9,5 18,5 9,0 2 9,0 18,5 9,5 3 8,5 18,0 9,5 Jumlah 27 55 28 Rata-rata 9,0 18,3 9,3 B (2 mg/L) 1 10,0 19,0 9,0 2 8,5 18,5 10,0 3 8,5 18,5 10,0 Jumlah 27 56 29 Rata-rata 9,0 18,6 9,6 C (3 mg/L) 1 10,0 20,0 10,0 2 9,0 19,0 10,0 3 8,0 18,0 10,0 Jumlah 27 57 30 Rata-rata 9,0 19,0 10,0 Kontrol 1 9,0 18,5 9,5 2 9,0 18,0 9,0 3 9,0 18,0 9,0 Jumlah 27 54,5 27,5 Rata-rata 9,0 18,2 9,2

(28)

Lampiran 14. Data hasil pengamatan pertambahan berat mutlak gelondongan ikan kerapu macan selama penelitian

Perlakuan Ulangan Berat awal (g) Berat akhir (g) Berat mutlak (g) A (1 mg/L) 1 15 120 105 2 15 120 105 3 15 120 105 Jumlah 45 360 315 Rata-rata 15 120 105 B (2 mg/L) 1 20 125 105 2 15 120 105 3 10 115 105 Jumlah 45 360 315 Rata-rata 15 120 105 C (3 mg/L) 1 20 130 110 2 15 125 110 3 10 120 110 Jumlah 45 375 330 Rata-rata 15 125 110 Kontrol 1 15 115 100 2 15 115 100 3 15 115 100 Jumlah 45 345 300 Rata-rata 15 115 100

(29)

Lampiran 15. Prosedur analisis ammonia dan nitrit A. Ammonia

1. 10 ml sampel air tambak dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2. Masukkan 1 sachet reagent ammonia

3. Homogenkan dengan alat vortex mixer

4. Larutan sampel dimasukkan ke dalam cuvet, kemudian diukur dengan menggunakan alat spektrofotometri yaitu colorimeter

B. Nitrit

1. 10 ml sampel air tambak dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2. Masukkan 1 sachet reagent nitrit

3. Homogenkan dengan alat vortex mixer

4. Larutan sampel dimasukkan ke dalam cuvet, kemudian diukur dengan menggunakan alat spektrofotometri yaitu colorimeter

Gambar

Tabel Analisis Variansi Data Hasil Pengamatan Kadar Ammonia  Sumber  Keragaman  db JK KT F h  F t  0,05 0,01  Rata-rata  Perlakuan  Error  1 3 8  0,3675 0,1299 0,0008  0,3675 0,0433 0,0001  - 433 **) -  -  4,07 -  -  7,59 -  Total 12  0,4982 -  -  -  -
Tabel Analisis Variansi Data Hasil Pengamatan Kadar Nitrit  Sumber  Keragaman  db JK KT  F h  F t  0,05 0,01  Rata-rata  Perlakuan  Error  1 3 8  0,261075 0,070425 0,0008  0,261075 0,023475 0,0001  -  234,75 **) -  -  4,07 -  -  7,59 -  Total 12  0,3323 -

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menganalisis waktu yang seharusnya dikonsumsi pemegang jabatan untuk melaksanakan tugas-tugas jabatannya sesuai dengan yang diharapkan dibandingkan dengan waktu

Pengelolaan air tanah di Jawa Barat mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang telah diimplementasikan dalam Peraturan Daerah Nomor 5

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala engagement , yang disebut Utrecht Work Engagement Scale (UWES) dan skala bullying , yang disebut Negative Acts

Dari hasil pengamatan, ternyata kinerja pertumbuhan kambing NE jantan muda yang diberi konsentrat dengan level protein dan energi berbeda (rasionya seimbang) mempengaruhi

Di jaman yang sangat maju seperti sekarang ini pemain atau konsumen tak perlu mendatangi bandar untuk membelinya, masyarakat hanya perlu SMS ke bandar judi togel

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini maka dapat di simpulkann bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fleksibilitas bahu

Kepadatan karang lunak tertinggi terdapat pada stasiun turun aban 2 pada kedalaman 3 meter dengan jumlah 120 ind/100m 2 hal ini dipengaruhi karena stasiun