• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MELALUI TES DIAGNOSTIK PADA BIDANG STUDI IPS KELAS VII DI SMP NEGERI 2 LEMAHABANG (PTK di SMP Negeri 2 Lemahabang) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MELALUI TES DIAGNOSTIK PADA BIDANG STUDI IPS KELAS VII DI SMP NEGERI 2 LEMAHABANG (PTK di SMP Negeri 2 Lemahabang) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MELALUI TES DIAGNOSTIK PADA BIDANG STUDI IPS KELAS VII

DI SMP NEGERI 2 LEMAHABANG (PTK di SMP Negeri 2 Lemahabang)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Tadris Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

Disusun Oleh : NUNUNG NURHAYATI

58440827

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA (RI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI

(2)

IKHTISAR

Nunung Nurhayati. 2012. Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa melalui Tes Diagnostik pada Bidang Studi Ips Kelas VII di Smp Negeri 2 Lemahabang.

Proses belajar mengajar di sekolah tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa itu sendiri. Permasalahan tersebut dapat mendidik siswa untuk mencapai perkembangannya tetapi juga dapat menghambat belajar siswa.Permasalahan yang dihadapi oleh siswa dapat menghambat proses belajar pada siswa yang tidak cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapinya, sehingga siswa tidak segera menemukan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut.Kejadian seperti itu sering dialami oleh siswa terutama siswa yang kurang begitu senang dengan mata pelajaran yang akan diikutinya. Oleh karena itu, siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya harus diperhatikan oleh guru agar siswa tersebut tidak mengalami keterlambatan dalam belajarnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang penerapan tes diagnostik pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang, kesulitan belajar siswa pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang, usaha guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang.

Tes diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami anak didik berdasarkan hasil tes formatif sebelumnya.Tes diagnostik memerlukan sejumlah soal untuk satu mata pelajaran yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi anak didik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, angket, dan tes. Tahapan pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam 3 siklus.Adapun untuk menganalisis data digunakan metode deskriptif kualitatif, yakni uraiannya berdasarkan pada gejala-gejala yang tampak. Subjek penelitiannya adalah siswa SMP Negeri 2 Lemahabang khususnya kelas VII D sebanyak 36 orang

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senatiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana dengan limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaiannya, yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh atau memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) pada jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Alhamdulillah penulis bersyukur dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul“Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa melalui Tes Diagnostik pada Bidang Studi IPS Kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang (PTK di SMP Negeri 2 Lemahabang)”.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan banyak terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini. Diantaranya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum Mukhtar, M.A, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

2. Bapak Dr. Saefuddin Zuhri, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

3. Bapak Nuryana, M.Pd, Ketua Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

(4)

7. Ibu Yetti Nurizzati, M.Si, Dosen Penguji II.

8. Bapak Cecep Iskandar, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Lemahabang. 9. Bapak Idi Sayidi, S.Pd, Guru IPS Kelas VII SMP Negeri 2 Lemahabang. 10.Kedua orang tua yang selalu mendukug dan membantu penulis.

11.Teman-teman IPS yang sama-sama berjuang, belajar, berbagi pengalaman hidup, tertawa dan mempunyai tujuan akhir yang sama selama kuliah. Penulis menyadari sepenuhnya walau dengan segala daya dan upaya yang telah penulis usahakan semaksimal mungkin, namun masih terdapat kekukarangan dan kekhilafan dalam penulisan skripsi ini. Penulispun sangat berterima kasih dan terbuka untuk menerima saran dan kritik yang konstruktif guna penyempurnaan skripsi ini. Mudah – mudahan skripsi ini menjadi setitik sumbangsih bagi khazanah ilmu pengetahuan yang luas.

Akhirnya penulis berharap mudah – mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Cirebon, November 2012

(5)

DAFTAR ISI

1. Pengertian Proses Belajar Mengajar ... 11

2. Pengertian Kesulitan Belajar ... 19

3. Pengertian Tes Diagnostik ... 25

4. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 28

B. Tahap- tahap dalam Proses Belajar Mengajar ... 29

C. Teori- teori Belajar ... 30

D. Prinsip- prinsip Belajar ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kondisi Objektif Wilayah Penelitian ... 48

(6)

C. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 54

D. Metode dan Desain Penelitian ... 55

E. Prosedur Penelitian ... 59

F. Teknik Pengolahan Data ... 67

G. Teknik Analisis data ... 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Gambaran Setting ... 72

B. Deskripsi Data ... 74

C. Gambaran Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS ... 101

D. Pembahasan hasil penelitian... 108

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 112

B. Saran ... 113 DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Fasilitas Sekolah ……….... 50

2. Daftar Susunan Dewan Guru SMP Negeri 2 Lemahabang ……. 51

3. Keadaan Guru dan Karyawan ………. 52

4. Keadaan Siswa ……….. 52

5. Daftar Suswa Kelas VII D di SMP Negeri 2 Lemahabang ... 53

6. Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ... 78

7. Gambaran Umum Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I ... 80

8. Gambaran Umum Aktivitas Guru pada Siklus I ... 81

9. Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ... 87

10.Gambaran Umum Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II ... 89

11.Hasil Observasi Aktifitas Guru pada Siklus II ... 90

12.Hasil Evaluasi Siswa Siklus III ... 96

13.Gambaran Umum Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus III ... 98

14.Gambaran Umum Aktivitas Guru pada Siklus III... 99

15.Hasil Angket Siswa Terhadap Kesulitan Belajar Siswa ... 102

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1.Lampiran I Pedoman Wawancara ... 112

2.Lampiran 2 Soal Fre Test Siklus I ... 113

3.Lampiran 3 Soal Fre Test Siklus II ... 114

4.Lampiran 4 Soal Fre Test Siklus III ... 115

5Lampiran 5 RPP I ... 116

6.Lampiran 6 RPP II ... 120

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Hasan Langgulung (1998: 4) dalam bukunya Masdudi dan Nasehudin menyatakan bahwa pendidikan diterjemahkan sebagai usaha memasukan ilmu pengetahuan dari orang yang dianggap memilikinya kepada mereka yang dianggap belum memilikinya.

Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Masdudi & Nasehudin (2009: 4-5).

Menurut M. Arifin (1994: 41) masih dalam bukunya Masdudi dan Nasehudin menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut agama.

(10)

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik.

Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangatnya tinggi, terkadang juga sulit untuk berkonsentrasi. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual pula lah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik. Dalam keadaan dimana anak didik atau siswa kelak dapat belajar sebagai mana mestinya, itulah yang disebut dengan “kesulitan belajar”. Abu Ahmadi & Widodo Supriyono (2004: 77).

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing- masing sesuai filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa “ suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan

berhasil apabila tujuan intruksional khusus (TIK) nya dapat tercapai”.

Pengalaman menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar sering terjadi penyimpangan komunikasi, sehingga tidak efektif dan efisien yang antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, salah tafsir, kurang minat, kurang gairah dan sebagainya. Dengan demikian sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mengajar anak.

(11)

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran /intruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.

Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur tentang keberhasilan adalah daya serap. Syaiful Bahri Zamarah dan Aswan Zain (1997: 120)

IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya,manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam hidupnya itu mereka harus mampu mengatasi rintangan-rintangan yang mungkin timbul dari sekelilingnya maupun dari akibat hidup bersama. Dengan berpusat pada pembahasan tentang manusia, IPS memperkenalkan kepada siswa bahwa manusia dalam hidup bersama dituntut rasa tanggungjawab sosial. Aris Suherman, dkk (2007 : 5)

Tujuan dari pengajaran IPS adalah untuk mengahasilkan orang yang dapat belajar sepanjang hidup, mereka mencari informasi dari yang mereka miliki, secara kritis mengevaluasinya dan banyak memberikan keputusan atas rasional dari pada didasarkan atas emosinya.

Dalam mempelajari IPS ini, dicoba untuk menyajikan bahan-bahan yang terbagi : 1. Sejarah 2. Sosiologi 3. Antropologi 4. Tatanegara 5. Ekonomi. Akan tetapi, ditingkat sekolah menengah pertama pengajaran IPS hanya mencangkup bahan kajian geografi, sejarah dan ekonomi.

(12)

Kegiatan belajar yang dilakukan siswa sebenernya merupakan sisi lain dari kegiatan mengajar yang dikerjakan oleh guru, sebab kegiatan belajar mengajar merupakan dua aktivitas yang dilakukan oleh dua orang yang berbeda tetapi dalam satu situasi yang sama.

Proses belajar mengajar di sekolah tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa itu sendiri, permasalahan tersebut dapat mendidik siswa untuk mencapai perkembangannya tetapi juga dapat menghambat belajar siswa, permasalahan yang dihadapi oleh siswa dapat menghambat proses belajar pada siswa yang tidak cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapinya, sehingga siswa tidak segera menemukan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut, kejadian seperti itu sering dialami oleh siswa terutama siswa yang kurang begitu senang dengan mata pelajaran yang akan diikutinya. Oleh karena itu, siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya harus diperhatikan oleh guru agar siswa tersebut tidak mengalami keterlambatan dalam belajarnya.

Sebelum menetapkan alternativ pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi (upaya mengenali dengan cermat) terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan yang melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan menetapkan “jenis penyakit” yakni jenis

kesulitan belajar siswa.

(13)

Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa, tentunya akan sangat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar semaksimal mungkin dan membantu dalam proses pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Guru dalam proses pembelajaran di sekolah tidak hanya memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan bidangnya, tetapi harus mampu membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya, baik yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Namun yang menjadi permasalahan sekarang adalah bagaimana guru IPS dalam menghadapi siswa yang kebetulan siswa tersebut mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPS khususnya kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang, dan juga dengan kata lain, apakah benar minat siswa kelas VII dalam mempelajari pelajaran IPS cukup tinggi atukah sebaliknya, sehingga prestasi dalam belajar belum dapat tercapai.

(14)

adalah bagaimana upaya guru dalam mengidentifikasi kesulitan belajar IPS, karena apabila kesulitan itu terjadi, maka perlu dirancanakan program perbaikan sebagai solusi pemecahan masalahnya baik diadakan oleh guru maupun sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS.

Dengan adanya deskripsi tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana “Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa melalui Tes Diagnostik pada Bidang Studi IPS Kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang (PTK di SMP Negeri 2 Lemahabang)”.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagaimana diuraikan pada uraian berikut :

1. Identifikasi Masalah a. Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian dalam skripsi ini adalah SBM yaitu upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa melalui tes diagnostik pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang.

b. Pendekatan Penelitian

(15)

c. Jenis Masalah

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa melalui tes diagnostik pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang.

2. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ketimpangsiuran dalam memahami masalah yang akan dibahas, maka agar lebih jelas dan terarah penelitian ini membatasi diri pada upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa melalui tes diagnostik pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang dengan materi perekembangan islam di indonesia.

3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana penerapan tes diagnostik pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang?

2) Apa saja kesulitan yang dialami siswa pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang?

3) Bagaimana upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan permasalahan yang ada di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah :

(16)

2) Untuk memperoleh data tentang kesulitan yang dialami siswa pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang.

3) Untuk memperoleh data tentang upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada bidang studi IPS kelas VII di SMP Negeri 2 Lemahabang.

D. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Bagi sekolah diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pihak sekolah maupun praktisi sosial kemasyarakatan untuk mengetahui dan memecahkan permasalahan yang terjadi di kalangan pelajar.

2) Bagi siswa diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan juga bisa memecahkan masalah yang dialami oleh siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya.

3) Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon sebagai bahan bacaan di perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon, terutama bagi para mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut untuk dijadikan sebagai bahan acuan, sehingga akan memperoleh hasil yang lebih sempurna.

(17)

selanjutnya dalam pelaksanaan teori baik secara teknik ataupun analisis data.

E. Kerangka Pemikiran

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didik lah yang menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dengan anak didik.

Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek yang meliputi pengetahuan, pengertian, kebiasan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis , budi pekerti dan sikap. Umar Hamalik (2001: 30).

Cara guru melakukan suatu kegiatan pembelajaran mungkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya. Sedikitnya terdapat lima pendekatan pembelajaran yang perlu dipahami guru untuk dapat mengajar dengan baik, yaitu pendekatan kompetensi, pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan kontekstual, dan pendekatan tematik. Mulyasa (2008 : 95-96).

(18)

memerlukan sejumlah soal untuk satu mata pelajaran yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi anak didik. Syaiful Bahri Djamarah (2011: 249).

Tes diagnostik merupakan suatu alat untuk mengukur kemampuan peserta didik dan untuk mengetahui sejauh mana kesulitan yang dialami peserta didik tersebut dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

Untuk menjelaskan pelaksanaan penelitian sekaligus untuk mempermudahkan dalam pemahaman dan penganlisaan maka perlu di jelaskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :

Dari kerangka diatas dapat dijelaskan bahwa proses belajar mengajar dan kesulitan belajar siswa akan dapat diketahui dengan cara melakukan tes diagnostik kesulitan belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lemahabang.

Proses Belajar Mengajar

Tes diagnostik Kesulitan Belajar

Kesulitan Belajar

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Supriono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ali, Muhammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aris Suherman, dkk. 2007. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Cirebon : Pangger Press.

Bahri, Syaiful & Zain, Aswan. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Kunandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Raja Grafindo. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Marsudi, Saring. 2010. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah.

Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Masdudi & Nasehudin. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Cirebon: Al Tarbiyah Press.

Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mulyono, Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

(20)

Sudjana, Nana & Arifin Daeng. 1988. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sumadi, Suryabrata. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Ciputat : Logos Wacana Ilmu. .2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung :Remaja Rosda Karya.

. 1999. Psikologi Belajar. Ciputat : Logos Wacana Ilmu. Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rineka Cipta.

Syamsudin, Abin. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Syaodih, Nana. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : bumi Aksara. . 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Usman, Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Wiriaatmadja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas.

Bandung: Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil tambahan dengan kategorisasi melalui uji beda one sample mean empirik terhadap mean teoritis maka diperoleh, baik mean empirik subyek pria (95,91) maupun

Anggaran biaya pendidikan di In donesia memiliki kesamaan dengan Finlandia yaitu sekitar 20 % dari total anggaran belanja negara, sedangkan untuk Jepang, pemerintah memberikan

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten

LISM Page 11 Setelah itu akan mucul pada gambar 3.1.4.1 dan jika warna ada yang blok merah karena pada jumlah perempuan atau jumlah laki–laki tidak sama dengan jumlah laki –

Enkrispi dengan menggunakan cipher transposisi yang paling sederhana dapat dilakukan dengan cara membagi karakter pada plainteks ke dalam beberapa blok berisi karakter

Selain itu, ukuran komite audit danintensitas pertemuan komite audit juga berperan dalam proses pelaporan keuangan dan penerapan good corporate governance yang dapat

Mahasiswa dapat menguraikan pengertian pandemonium; kemiripan antara pandemonium dengan Skema Template; menyebutkan jenis-jenis hantu (beserta masing-masing tugasnya)

Jumlah pinjaman IKP meningkat pada kadar tahunan sebanyak 10.5% atau RM3.1 bilion (2002: 20.2% atau RM5 bilion) kepada RM32.5 bilion pada akhir tahun 2003, didorong oleh pinjaman