• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Pendidikn di Indonesia Finl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan Pendidikn di Indonesia Finl"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TUGAS MATAKULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA & SASTRA

PERBANDINGAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA,

FINLANDIA, DAN JEPANG

NAMA

: FARIZAN

NIM.

: 2014940007

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS DR. SOETOMO

(3)

Makalah Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia, dan Jepang

1. Sistem Pendidikan / Kurikulum a) Jenjang Pendidikan

Aspek Indonesia Jepang Finlandia

Jenjang Pendidikan

Wajib Belajar Wajib belajar sembilan tahun pendidikan dasar dan menengah dimulai ketika anak berusia 7 tahun hingga 16 tahun.

Wajib belajar sembilan tahun pendidikan dasar dan menengah berlaku untuk penduduk berusia 6 tahun hingga 15 tahun

Wajib belajar sembilan tahun pendidikan dasar dan menengah dimulai ketika anak berusia 7 tahun hingga 16 tahun

Pra-pendidikan Pra-pendidikan dasar atau dinamakan dengan pendidikan usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar.

Pendidikan anak usia dini memang tidak termasuk dalam pendidikan yang diwajibkan, namun pemerintah menyediakan sekolah TK atau yg disebut dengan Youchien. Selain itu juga ada

Hoikuen (day care). Perbedaan antara Youchien dan Hoikuen

hanya terletak pada jam belajarnya.

Youchien hanya dari pukul 8;50-13:30, sedangkan Hoikuen dimulai sejak pukul 07:00-19:00. Hoikuen

(4)

diperuntukkan untuk anak-anak yang orang tuanya bekerja dan tidak ada yang bisa menjaganya. Oleh karena itu, salah satu syarat mendaftarkan ke sekolah ini adalah surat keterangan bahwa kedua orang tua bekerja.

usia dini.

Pendidikan Dasar 1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7-12 tahun Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang universitas.

2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) {3 th}: 16 -18 tahun dengan bidang keahlian diantaranya Teknik, Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, Tata

1. Sekolah Menengah Akademis Elit.

Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang universitas papan atas nasional.

2. Sekolah Tinggi Akademik Non-elit,

Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa masuk universitas atau perguruan tinggi kurang

1. Upper Secondary School

(5)

Boga, Tata Busana, Agribisnis, Seni Rupa, Perkapalan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dll). Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke dunia kerja.

bergengsi.

3. SMK yang menawarkan kursus dalam perdagangan, mata pelajaran teknis, pertanian, homescience, keperawatan dan perikanan. Sekitar 60% dari lulusan mereka memasuki pekerjaan penuh-waktu.

4. Korespondensi Sekolah Tinggi menawarkan berbagai bentuk pendidikan fleksibel untuk 1,6% dari siswa SMA biasanya bagi mereka yang tidak mampu menyeleasikan jenjang sekolah tinggi karena berbagai alasan. 5. Program Evening SMA

digunakan untuk memberikan pengajaran bagi siswa miskin tetapi memiliki ambisius yang tinggi untuk memperbaiki kekurangan pendidikan mereka

siswa yang ingin melanjutkan ke dunia kerja.

Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi terdiri dari 1. Pendidikan akademik yang

Pendidikan tinggi terdiri dari 1. Universitas (大学 daigaku)

Pendidikan tinggi terdiri dari:

(6)

memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Jenjang:

a. Sarjana (S1) selama 4 tahun.

b. Program Profesi, Magister (S2) selama 2 tahun. c. Program Spesialis (SP) dan

Program Doktoral (S3) selama 3 tahun.

2. Pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya. Jenjang :

Diploma I, II, II dan IV

2. Akademi Teknologi (短期大学 tanki daigaku)

c. Program Doktor (S3) selama 3 tahun.

Fokus universitas pada penelitian dan memberikan pendidikan yang lebih teoretis. Misalnya, dokter adalah lulusan universitas.

Jenjang:

a. Bachelor's Degree (S1) selama 3 tahun .

b. Master's Degree (S2) selama 2 tahun.

c. Doctorate Degree (S3) 2. Politeknik (ammattikorkeakoulu,

yrkeshögskola, atau disingkat dengan AMK/Yh).

(7)

Jenjang:

a. Polytechnic Bachelor's Degree (S1) selama 3-4 tahun .

b. Polytechnic Master's Degree

(S2) selama 1-2 tahun.

Pada umumnya jenjang pendidikan di Indonesia, Jepang, dan Finlandia memiliki kesamaan. Ketiga negara tersebut juga sama-sama menerapkan wajib belajar sembilan tahun. Namun untuk jenjang sarjana di Finlandia hanya memerlukan waktu studi tiga tahun. Perbedaan yang sangat mencolok antara pendidikan di Indonesia dan di negara lain terletak pada kesan prestige jika dapat memasuki universitas, sehingga siswa berlomba-lomba masuk ke universitas bergengsi walaupun dengan kemampuan rendah. Di Finlandia siswa-siswa yang memiliki kemampuan rendah diarahkan untuk memasuki sekolah-sekolah vokasi untuk mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja, sehingga kemampuan-kemampuan siswa benar-benar dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

b) Anggaran Pendidikan Anggaran

Pendidikan

20 % dari totsl seluruh anggaran negara yaitu sebesar Rp. 332 triliun

31.6% dari total seluruh anggaran negara yaitu sebesar Rp 611 triliun.

20 % dari total seluruh anggaran negara yaitu sebesar Rp107 triliun

Pembiayaan pendidikan

Adanya dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, sumbangan pembiayaan

Adanya pembebasan biaya pendidikan untuk wajib belajar 9 tahun dari jenjang SD sampai SMP. Siswa SD dan SMP di Jepang tidak membayar uang SPP, dan hanya

(8)

pendidikan (SPP), pembelian buku teks pelajaran, biaya ulangan harian dan ujian, serta biaya perawatan operasional sekolah sehingga adanya pembebasan biaya pendidikan dari jenjang SD sampai SMP.

membayar biaya non SPP, seperti pembelian buku penunjang (buku wajib gratis), biaya ekskul, tour sekolah, dll.

ada bus jemputan, pemerintah memberikan subsidi uang transportasi untuk siswa. Di luar itu, pemerintah menyediakan buku-buku dan perpustakaan lengkap. Kasarnya, murid di Finlandia tinggal datang ke sekolah untuk belajar tanpa memikirkan biaya untuk makan siang, ongkos, dan buku.

Anggaran biaya pendidikan di In donesia memiliki kesamaan dengan Finlandia yaitu sekitar 20 % dari total anggaran belanja negara, sedangkan untuk Jepang, pemerintah memberikan anggaran biaya pendidikan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 31,6 % dari total anggaran belanja negara. Dalam aspek pembiayaan pendidikan, Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan, yaitu penggratisan biaya pada jenjang pendidikan dasar. Sedangkan untuk jenjang selanjutnya siswa harus mengeluarkan biaya pribadi. Namun biaya pendidikan di Jepang tergolong rendah dibanding dengan Amerika dan Inggris. Sedangkan di Finlandia pemerintah menggratiskan biaya pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga universitas dan segala keperluan yang berhubungan dengan pendidikan, misalnya makan siang, ongkos transportasi, dan buku.

c) Tenaga Pendidik Kualifikasi Guru

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD,SMP, dan SMA) minimal lulusan Sarjana (S1) dilanjutkan dengan program PPG

Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan SMP) minimal lulusan Sarjana (S1)

(9)

atau sertifikasi sebagai tanda kelayakan sebagai guru.

baik pada penguasaan bahasa Finlandia atau Swedia.

Proses Perekrutan

Proses perekrutan guru di indonesia menggunakan ujian nasional CPNS atau jika diperlukan mendesak di daerah-daerah yang membutuhkan guru, diadakan ujian CPNS setingkat daerah.

Untuk menjadi guru di Jepang para calon guru harus menjalani kuliah di universitas keguruan untuk mendapat lisensi guru. Kalau tidak masuk ke dalam universitas keguruan, mereka harus menjalani semacam kursus yang diselenggarakan oleh badan pemerintah Jepang, yang bisa mengeluarkan lisensi untuk menjadi guru.

Setelah itu, untuk menjadi guru di daerah tertentu, mereka harus mengikuti tes yang dilaksanakan setiap daerah. Di Jepang standarisasi setiap daerah berbeda, karena itu setiap daerah mengeluarkan ujian sendiri untuk calon guru yang berminat di daerahnya. Misalnya, untuk mengajar di kota Tokyo, mereka harus mengikuti ujian khusus untuk

(10)

menjadi guru di kota tersebut.

Setelah mendaftar, maka calon guru harus mengikuti dua kali ujian. Yang pertama tes tertulis. Kalau lulus, mereka harus mengikuti ujian wawancara. Bila keduanya lulus, maka calon guru tersebut akan dipilihkan sekolah tempat mereka akan mengajar nantinya, oleh pejabat pendidikan di kota tersebut.

Gaji Gaji guru di Indonesia berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta rupiah per bulan.

156.500 yen sampai 512.100 yen yaitu sekitar Rp18 juta hingga Rp 60 juta per bulan untuk guru SD dan SMP, sedangkan gaji guru SMA sedikit lebih tinggi. Grade menggambarkan periode kerja. Seorang guru muda akan memperoleh 156,500 yen per bulan, dengan kurs hari ini setara dengan Rp. 18 juta.

Rata-rata guru bergaji USD28.780 atau Rp321 juta per tahun atau sekitar Rp 27 juta per bulan.

(11)

juga merupakan profesi yang sangat dihormati. Walaupun kualifikasi guru dijepang lebih rendah daripada di Finlandia, proses perekrutan guru di Jepang juga sangat ketat. Untuk di Indonesia sendiri, sedang digalakkan program-program untuk peningkatan kualitas guru. Program terbaru dari pemerintah ialah, adanya program PPG untuk mendapatkan sertifikat mengajar bagi guru. Kesejahteraan guru di Jepang dan Finlandia juga jauh diatas Indonesia jikka dilihat dari jumlah gaji yang diterima.

d) Kurikulum Matematika Kurikulum

Matematika

Kurikulum pendidikan matematika saat ini adalah:

1. Dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu.

2. Berpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan.

3. Terdapat penekanan pada pengembangkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif serta kemampuan mengkomunikasikan matematika.

Tujuan kurikuler dalam pendidikan matematika yaitu untuk memberikan para siswa dengan berbagai dan beragam pengalaman yang akan meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir secara logis dan kreatif. Kerangka kurikulum Jepang untuk bidang matematika tidak ditargetkan untuk menguasai luasnya cakupan, tetapi justru menargetkan kedalaman proses pembelajarannya

Tugas kurikulum dalam matematika adalah untuk menawarkan kesempatan untuk pengembangan pemikiran matematika, dan untuk pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran

1. Materi SD

a. Bilangan dan operasinya b. Kuantitas (jumlah) dan pengukuran

Materi Utama pada jenjang SD

(12)

dan komunikasi.

2. Cakupan materi untuk SMP meliputi: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi

3. Cakupan materi untuk SMU meliputi aljabar,geometri dan pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika matematika, pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi

c. Bentuk geometris d. Relasi jumlah 2. Materi SMP

a. Bilangan dan ekspresi (symbol) matematika b. Bentuk geometri c. Fungsi

d. Pengolahan data (statistic)

Tahun pertama tingkat SMP (lower secondary school), kurikulum menargetkan empat sasaran dasar: a. memperdalam pemahaman siswa

mengenai integral

b. memahami arti persamaan

(equations)

c. memahami fungsi hubungan (relationships)

d. memperdalam pemahaman siswa tentang ciri-ciri ruang (properties of space figures)

perkalian, pembagian, pecahan, fungsi, kombinatorika, sejarah matematika.

 Aljabar : perbandingan, rasio, barisan bilangan sederhana, perbandingan, rasio, barisan bilangan, persamaan dan pertidaksamaan, eksponensial, persamaan linear.

 Fungsi : persamaan garis, konsep fungsi.

 Geometri : konsep dasar geometri, menggambar bangun datar dan bangun ruang, refleksi dan pencerminan sederhana. dilasi, refleksi, lingkaran, sudut, kongrensi, dilasi hubungan sudut, Phytagoras, poligon.

 Pengukuran : prinsip pengukuran, luas, panjang, jarak, berat, prinsip pengukuran, luas, panjang, jarak, berat.

(13)

mengumpulkan, dan menyajikan data, membaca tabel dan diagram, mencari, mengumpulkan, dan menyajikan data, membaca tabel dan diagram, mencari rata-rata, sistem koordinat, konsep peluang, frekuensi, mencari, mengumpulkan, dan menyajikan data, membaca tabel dan diagram, mencari rata-rata, sistem koordinat.

Pada dasarnya kurikulum matematika di Indonesia, Jepang, dan Finlandia sama. Namun di Indonesia saat ini masih menekankan pada kuantitas pembelajaran bukan kualitas. Materi pembelajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak daripada di jepang dan Finlandia.

2. Proses Pembelajaran Metode

Pembelajaran

Menggunakan metode saintifik (Menggamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan)

Pembelajaran di Jepang menggunakan metode belajar tutor sebaya (peer learning) atau yang disebut Lesson Study (LS).

(14)

lingkungan belajar.

2. Penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran

3. Menekankan pentingnya belajar melalui melakukan dan menempatkan penekanan khusus pada kerja kelompok, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah.

Peran Guru Sebagai fasilitator Sebagai fasilitator

Ada 3 prinsip mengajar guru-guru di Jepang, yaitu

1. Tanoshii jugyou (kelas harus menyenangkan)

2. Wakaru ko (anak harus mengerti) 3. dekiru ko (anak harus bisa)

Sebagai fasilitator.

Dalam satu kelas terdapat tiga guru, satu guru sebagai guru utama dengan kualifikasi S2 dan dua guru pembatu dengan kualifikasi S1.

Mata Pelajaran Wajib

1. Untuk jenjang SD :  Matematika mempunyai kebebasan meramu sendiri kurikulum matapelajaran sekolah. Mata pelajaran yg distandarkan secara nasional seperti bahasa Jepang, bhs Inggris, Math, Sejarah, Sports, Penjas, Keterampilan dan Kesenian,

Mata pelajaran di finlandia terdiri dari 6 mata pelajaran inti yang semuanya terbungkus dengan kata orientation. Dikatakan

(15)

di pelajaran-pelajaran lainnya. 2. Untuk jenjang SMP :

 Pendidikan Agama,

 Pancasila & Kewarganegaraan,  Bahasa Indonesia,

 Matematika,  IPA,

 IPS,

 Bahasa Inggris,

 Seni Budaya (muatan lokal),  Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan,  Prakarya.

3. Untuk jenjang SMA

Mata Pelajaran Wajib (Klmpk A) 1. Pendidikan Agama

Mata Pelajaran Wajib (Klmpk B) 1. Seni Budaya

2. Prakarya

3. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Mata Pelajaran Pilihan (Kelompok C) atau Peminatan

Science, Integrated Course, Home room. Integrated Course adalah jam khusus untuk mempelajari banyak hal dan merupakan paduan beberapa subject. Home room adalah kegiatan aktivitas kelas, misalnya persiapan event tertentu, rekreasi kelas, pentas seni dll.

belajar isi dari seluruh pelajaran ini namun mengajak anak didik untuk mulai memperoleh kemampuan menjelajah dan memahami fenomena-fenomena alam yang ada disekitar mereka. maka jika anda melihat ada tiga kata yang dipakai disini yaitu

(16)

Akademik

A. Peminatan Matematika dan Sains

1. Biologi 2. Fisika 3. Kimia 4. Matematika B. Peminatan Sosial 1. Geografi

2. Sejarah

3. Sosiologi dan Anthropologi 4. Ekonomi

C. Peminatan Bahasa

1. Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Bahasa dan Sastra Inggris 3. Bahasa dan Sastra Arab 4. Bahasa dan Sastra Mandarin Jam Belajar 1. Untuk jenjang SD

36 jam pelajaran per minggu (35 menit/ jam pelajaran) 2. Untuk jenjang SMP

38 jam pelajaran per minggu (40 menit/ jam pelajaran) 3. Untuk jenjang SMA

44 jam pelajaran per minggu (45 menit/jam pelajaran)

Rata – rata 30 jam per minggu Rata – rata 30 jam per minggu

Pembelajaran matematika

1. Menggunakan metode saintifik (Menggamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan) untuk

Menggunakan metode open-ended, problem solving, dan kontekstual. Kelas dimulai dengan pengantar singkat, kemudian guru menyajikan

Lebih banyak menggunakan metode

problem solving.

(17)

jenjang SMP dan SMA.

2. Menggunakan berbagai metode seperti pembelajaran kooperarif, diskusi, dan tanya jawab.

3. Menggunakan alat peraga.

4. Melibatkan peserta didik secara aktif.

5. Untuk jenjang SD menggunakan metode tematik integratif.

(18)

pikirnya. tepat.

Untuk proses pembelajaran, pada intinya sama yaitu berfokus pada peserta didik. Namun pada kenyataannya di Indonesia masih banyak pembelajaran yang berfokus pada guru. Jumlah mata pelajaran yang dipelajari di Indonesia lebih banyak daripada di Jepang dan Finlandia. Lagi-lagi Indonesia masih menekankan kuantitas daripada kualitas.

3. Evaluasi Pendidikan

UAN Adanya Ujian Akhir Nasional yang digunakan untuk menentukan kelulusan siswa SD, SMP, dan SMA. Tetapi bukan menjadi acuan satu-satunya untuk menentukan kelulusan. Kelulusan juga ditentukan oleh nilai ujian akhir sekolah dan nilai rapor.

Tidak ada ujian nasional untuk menentukan kelulusan. Penilaian kelulusan siswa SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tapi akumulasi dari nilai ulangan harian, ekstra kurikuler, mid test dan final test.

Tidak ada ujian nasional untuk menentukan kelulusan.

Ujian masuk universitas

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi :

Untuk perguruan tinggi negeri 1. SBMPTN

a. Jalur Undangan b. Jalur Tertulis

2. Seleksi Mandiri dari universitas

Untuk masuk universitas, siswa lulusan SMA diharuskan mengikuti ujian masuk universitas yang berskala nasional. Ujian masuk universitas dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama secara nasional dimana soal

(19)

yang bersangkutan. mengikuti ujian masuk yang dilakukan masing-masing universitas, yaitu ujian masuk universitas. Skor kelulusan adalah akumulasi ujian masuk nasional dan ujian di setiap perguruan tinggi.

lain dari kelompok berikut : bahasa kedua nasional, bahasa asing, matematika, atau studi umum yang meliputi ilmu dan humaniora. Untuk bahasa dan matematika, ada dua tingkat ujian yaitu dasar dan lanjutan.

Rangking Adanya sistem peringkat didalam kelas maupun di sekolah, sehingga menciptakan adanya sekolah terbaik, siswa terbaik, dsb

Adanya sistem peringkat yang ada di dalam kelas.

Tidak mengenal istilah kompetisi atau peringkat. Tidak ada sekolah terbaik, siswa terbaik, dsb.

Sistem kenaikan kelas

Ujian kenaikan kelas yang dilakukan setiap tahun pada setiap jenjang pendidikan.

Tidak ada ujian kenaikan kelas pada jenjang pendidikan dasar tidak, tetapi siswa yang telah menyelesaikan proses belajar di kelas satu secara otomatis akan naik ke kelas dua, demikian seterusnya. Ujian akhir juga tidak ada sehingga siswa yang telah menyelesaikan studinya di tingkat SD

(20)

dapat langsung mendaftar ke SMP. Akan tetapi sekolah tetap mengadakan ulangan atau test kecil untuk tetap memacu kualitas dan kuantitas belajar Sistem

Penilaian

Sistem penilaian menggunakan penilaian dengan acuan KKM. KKM merupakan batas kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa untuk dapat dikategorikan lulus. Apabila terdapat siswa yang belum memenuhi KKM, dilakukan pembelajaran remidial.

3. Jenjang Pendidikan Dasar

System penilaian ulangan adalah dengan menggunakan huruf A, B, dan C untuk semua mata pelajaran kecuali matematika. Untuk kelas 4 hingga kelas 6, dilakukan test IQ untuk melihat kemampuan dasar siswa. Hasil tes ini digunakan sebagai bahan acuan dalam memberikan perhatian lebih kepada siswa-siswanya terutama bagi siswa yang kemmpuannya dibawah normal.

4. Pada tingkat SMP dan SMA, sama ada dua kali ulangan yaitu mid test dan final test. Akan tetapi tidak bersifat wajib atau pun nasional. Namun di beberapa provinsi tetap melaksanakan ujian. Final test

(21)

dilaksanakan serentak selama tiga hari, dengan materi ujian yang dibuat oleh sekolah berdasarkan standar dari Educational Board di setiap provinsi. Penilaian kelulusan siswa SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tapi akumulasi dari nilai ulangan harian, ekstra kurikuler, mid test dan final test.

Pada sistem evaluasi terdapat perbedaan yang mencolok antara Indonesia dengan Jepang dan Finlandia. Sistem evaluasi di Indonesia cenderung membuat siswa tertekan dengan segala kriteria yang ada. Sedangkan di Finlandia menekankan pada progress belajar siswa itu sendiri, sehingga siswa tidak merasa tertekan. Adanya sistem peringkat juga membuat siswa dengan peringkat bawah merasa minder dan secara psikologi perasaan – perasaan tersebut dapat menghambat proses belajar siswa.

Saran untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia

(22)

pendidikan yang kurang memadai, dan karakter-karakter masyarakat Indonesia yang kurang mendukung. Kekurangan lainnya yaitu pada sistem evaluasi yang masih menekankan pada kuantitas bukan kualitas.

Hal penting yang bisa dijadikan masukan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia yaitu penekanan pada kualitas pendidikan bukan kuantitas. Misalnya dengan pengurangan materi pelajaran pada setiap jenjang pendidikan, pengurangan jam pelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik, dan sistem evaluasi pendidikan yang tidak menekankan penilaian pada suatu kuantitas tertentu (nilai tertentu). Selain itu pemerintah perlu meningkatkan profesionalitas guru dengan program-program yang berkualitas. Misalnya dengan program perekrutan guru dengan kualifikasi yang di perketat dan pembatasan program jurusan guru di universitas sehingga guru-guru yang dihasilkan lebih profesional dan berkualitas.

(23)

Adeluna Chibi. (2014). Pendidikan di Jepang. http://japanlunatic.do.am/index/pendidikan_di_jepang/0-296. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.26

Anonim.(2014). Education in Finland. http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Finland . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.31

Anonim. Finnish National Curriculum for Mathematics. http://www.cimt.plymouth.ac.uk/politeia/mathematics/finland.pdf. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 12.43

Anonim. (2014). Pendidikan di Jepang. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Jepang. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.33

Anonim. (2013). Pendidikan di Finlandia Gratis Mulai Dari TK Sampai S3. http://pediakita.com/pendidikan-di-finlandia-gratis-mulai-dari-tk-sampai-s3.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.36

Anonim. (2012). Peningkatan Kualitas Guru, Belajar dari Sistem Jepang. http://hifizahn.wordpress.com/2013/05/25/peningkatan-kualitas-guru-belajar-dari-sistem-jepang/.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.28

Anonim. (2013).Karakteristik Sistem Pendidikan Terbaik Finlandia. http://www.sekolahdasar.net/2013/03/karakteristik-sistem-pendidikan-terbaik.html .Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.55

Elin dkk. (2013). Jam Belajar Jepang vs Jam Belajar Indonesia. http://japanmaniak.blogspot.com/2013/02/jam-belajar-jepang-vs-jam-belajar.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.01

Finland Ministry of Education and Culture. (2014). Finance and the state budget.

http://www.minedu.fi/OPM/Linjaukset_ja_rahoitus/talousarviot/?lang=en. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.44

Hendi Suhendi. (2013). Kualifikasi Guru di Finlandia.

http://hendisuhendi2012.wordpress.com/2013/02/09/download-standar-isi-pai-kurikulum

2013/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.05

Karis Mauyy. (2012). Kurikulum Baru 2013, Daftar Mata Pelajaran Wajib dan Mata Pelajaran Pilihan!.

(24)

Lesale. Sekolah Gratis Bukan Mimpi. http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=60471.0;wap2. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.57 Munir Ramli. (2008). Alokasi Anggaran Pendidikan Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2008/10/20/alokasi-anggaran-pendidikan-jepang/.

Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.23

Murni Ramli. (2007). Gaji Guru di Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2007/02/15/gaji-guru-di-jepang/ . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 12.56

Murni Ramli. (2007). Kurikulum SMA di Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2007/04/13/kurikulum-sma-di-jepang/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.32

Nani Roslinda. (2013). Membandingkan Sistem Pendidikan Finlandia dengan Sistem Pendidikan Indonesia.

http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/16/membandingkan-sistem-pendidikan-finlandia-dengan-sistem-pendidikan-indonesia-534276.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.44

Priendah. (2008). Beda Pengajaran Matematika Jepang dan Amerika. http://priendah.wordpress.com/2008/04/30/beda-pengajaran-matematika-jepang-dan-amerika/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 12.51

Pusdatin. (2013). APBNP 2013: Anggaran Pendidikan Naik Jadi Rp 345,335 Triliun. http://www.setkab.go.id/berita-9235-apbnp-2013-anggaran-pendidikan-naik-jadi-rp-345335-triliun.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.51

Ruzi Rahmawati. (2012). Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia.

http://ruzirahmawati.blogspot.com/2012/04/perkembangan-kurikulum-matematika-di.html.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11. 59

Tanti Js. (2012). Kurikulum Matematika di Jepang. http://catatantanti.blogspot.com/2012/12/kurikulum-matematika-di-jepang.html . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.40

Referensi

Dokumen terkait

Keterampilan umum yang sering dilakukan anak biasanya menyangkut keterampilan tangan dan kaki. Keterampilan dalam aktivitas makan dan berpakaian sendiri biasanya dimulai pada masa

• Pemerintah Daerah dapat menerbitkan Obligasi Daerah hanya untuk membiayai kegiatan investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat

Dalam alat ukur ini menggunakan aspek yang sama dengan Social Skill Rating Scale Pre School Teacher And Parent Version oleh Gresham; (4) Mendaftar siswa yang

2015 PADA BAGIAN KESRA SETDA KABUPATEN MUSI

Dalam penelitian ini, dilakukan teknik asimilasi data nudging FDDA untuk memperbaiki akurasi model cuaca skala meso WRF di lepas pantai selatan Jawa Barat

Apabila populasi menunjukkan distribusi frekuensi, random sampling (pengambilan sampel secara acak) dengan tepat harus tetap dipertahankan, artinya jangan sampai

Sub Bidang Perencanaan dan Pengendalian adalah Sub Bidang Perencanaan dan Pengendalian Bidang Data dan Evaluasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lumajang2.

• Masalah untuk penelitian bisa berkenaan dengan kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini , atau pada saat yang lampau , atau.. perkiraan pada masa yang