• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari keuntungan atau laba, dimana setiap perusahaan dibuat berdasar dan mempunyai kekuatan hukum. Dalam menjalankan perusahaan tersebut juga perlu adanya suatu keteraturan agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkembang oleh karena itu dibuatlah suatu aturan yang lebih dikenal dengan peraturan kerja karyawan. Peraturan kerja merupakan suatu kumpulan aturan yang dibuat oleh pemimpin perusahaan agar terciptanya suatu keteraturan antara para pimpinan dan para karyawan sehingga terciptanya keselarasan dalam bekerja.

Didalam suatu perusahaan tidak hanya teori pekerja memberi tenaga kemampuannya sedangkan pengusaha memberikan kompensasi melalui upah atau gaji, lebih dari itu, dalam perusahaan dikenal banyak aspek sosial, aspek kesehatan, aspek kemanusiaan serta aspek ekonomi. Didalam peraturan kerja diatur beberapa hal seperti masalah besaran gaji, cuti, jaminan sosial atau asuransi, disiplin kerja serta keselamatan dan kesehatan karyawan. Hal-hal tadi dicantumkan didalam peraturan kerja dengan sangat terperinci agar setiap karyawan dapat lebih mudah mengerti isi dari peraturan tersebut. Hal-hal tersebut dicantumkan tentu dengan maksud dan tujuan agar para karyawan mengetahui berbagai macam batasan-batasan didalam bekerja agar mereka lebih termotivasi didalam bekerja.

(2)

Dalam penerapan peraturan kerja dibutuhkan sosialisasi yang merupakan proses komunikasi yang dapat menghasilkan hambatan atau permasalahan sehingga membutuhkan perhatian secara lebih agar menghasilkan kinerja yang optimal. Sosialisasi merupakan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota yang efektif, yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakat.1 Proses sosialisasi sebagai bentuk strategi komunikasi berkaitan erat dengan konsep care

management (perhatian management) yang mengutamakan kepedulian

perusahaan, termasuk dari manajemen level atas, terhadap berbagai hal, permasalahan maupun kesejahteraan dari anggotanya dengan tetap berpedoman pada peraturan kerja yang sudah ditetapkan. Maka yang paling tepat dalam melakukan sosialisasi tersebut adalah humas yang menjalankan fungsinya secara efektif sehingga penerapan peraturan kerja karyawan dapat berjalan dengan baik.

Humas merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi. Dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang sesuai, maka humas akan menjadi bagian yang sangat penting bagi dunia usaha. Humas membantu mengantisipasi dan merespons persepsi dan opini publik, merespons nilai dan gaya hidup baru merespons perubahan-perubahan yang kerap terjadi dilingkungan. Tanpa fungsi humas yang efektif, perusahaan akan cenderung menjadi tidak peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya dan menjadi disfungsional saat mereka semakin tidak peduli pada lingkungan.

1

Uchjana Effendy, Onong, Hubungan Masyarakat, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hal 27

(3)

Humas membuat informasi menjadi tersedia mudah diketahui melalui sistem informasi publik. Fungsi humas membantu perusahaan untuk membangun dan menjaga hubungan yang saling menguntungkan yang artinya telah melakukan fungsi manajemen yang berdampak bagi masyarakat luas. Mereka mendorong tanggung jawab sosial dalam perusahaan dan mempromosikan pentingnya fungsi humas dalam menjaga hubungan dengan publik perusahaan. Humas juga berfungsi dalam penyesuaian antara perusahaan dan elemen masyarakat. Fungsi humas dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antar perusahaan dengan publik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan perusahaan tersebut.

Maka pada penelitian ini permasalahan terkait dengan cara mensosialisasikan peraturan kerja karyawan menarik untuk diteliti karena dalam prosesnya kita dapat mengetahui langkah atau kegiatan apa yang dilakukan, pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan serta hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut. Dalam kaitannya dengan humas, maka dapat dikaji lebih dalam bagaimana fungsi humas dalam mensosialisasikan peraturan kerja karyawan agar terciptanya disiplin kerja dan suasana kerja yang harmonis dengan komunikasi yang senantiasa mencari perbaikan bersama dalam mencapai tujuan perusahaan.

Peraturan kerja merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu perusahaan dibuat menunjang kerja para karyawan. Peraturan dibuat untuk dipatuhi agar tercipta keharmonisan dan keselarasan kerja. PT. Freeport Indonesia (PTFI) sebagai sebuah perusahaan tambang yang cukup besar juga membuat suatu

(4)

peraturan perusahaan sebagai komponen dalam perusahaannya untuk meningkatkan efektifitas didalam bekerja. Setiap pasal-pasal yang dibuat oleh PTFI dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara karyawan dan pengusaha, sehingga pasal-pasal yang ada tidak akan merugikan kedua belah pihak. Peraturan kerja yang ada di PTFI dibuat untuk mencapai tujuan usaha bersama. PTFI menyadari pada hakekatnya antara pengusaha dan karyawan perlu adanya seperangkat ketentuan kerja antara pengusaha dan para pekerja yang diwujudkan dengan peraturan kerja. PTFI berkeyakinan bahwa dengan peraturan kerja hubungan antara karyawan dan pengusaha dapat terjalin semakin baik karena adanya transparasi dalam setiap aspek yang ada didalam peraturan kerja, selain itu setiap karyawan dapat termotivasi dan lebih efektif dalam bekerja karena adanya peraturan tadi.

Peraturan kerja tersebut dituangkan PTFI kedalam buku Perjanjian kerja Bersama (PKB) dan Buku Panduan Hubungan Industrial (BPHI), dimana peraturan kerja dibuat untuk lebih menumbuhkembangkan hubungan kerja yang saling menghormati, membina, memelihara dan menjamin terciptanya hubungan ketenagakerjaan yang didasarkan Hubungan Industrial Pancasila (HIP). Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak (Perusahaan dan Karyawan). Tata cara penyelesaian keluhan karyawan diatur secara terperinci dalam Buku Panduan Hubungan Industrial (BPHI) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PKB. Pelaksanaannya

(5)

akan dilakukan secara musyawarah dan mufakat berdasarkan UUD 1945 serta peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.2

Berdasarkan uraian diatas penulis memilih PT Freeport Indonesia menjadi obyek penelitian karena merupakan salah satu perusahaan yang memiliki komitemen bersama dalam meningkatkan disiplin kerja dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, yang diciptakan melalui peraturan kerja yang tercantum dalam PKB dan BPHI. Selanjutnya peraturan kerja tersebut diterapkan dan disosialisasikan kepada karyawan melalui divisi yang menjalankan fungsi komunikasi yaitu Corporate Communications Departement (Corpcomm) dimana divisi tersebut menjalankan fungsi komunikasi dan kegiatan komunikasi lainnya baik untuk lingkungan internal ataupun eksternal. Corpcomm memiliki tanggung jawab serta kewajiban dalam hal sosialisasi atau mengkomunikasikan informasi-informasi penting mengenai perusahaan.3 Salah satunya adalah sosialisasi peraturan kerja karyawan dalam membangun disiplin kerja dan membangun kebersamaan serta suasana kerja yang dinamis sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan dengan tepat.

Maka dalam penelitian ini penulis meneliti bagaimana fungsi Corpcomm dalam melaksanakan sosialisasi kerja karyawan. Apakah benar Corpcomm telah menjalankan fungsi komunikasinya serta hambatan atau kesulitan apa saja yang terjadi dalam proses sosialisasi peraturan kerja karyawan tersebut. Batasan yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja dikantor PTFI Jakarta dalam periode Agustus 2009 sampai dengan April 2010. Dimana dalam periode

2

Perjanjian Kerja Bersama XVI 2009-2011, PT Freeport Indonesia, Jakarta, 2009, Hal v

3

(6)

tersebut PT Freeport Indonesia banyak menyelenggarakan sosialisasi peraturan kerja karyawan melalui kegiatan-kegiatan internal ataupun melalui media komunikasi internal lainnya sehingga dalam hal ini Corpcomm juga dituntut untuk menjalankan fungsinya dalam penerapan peraturan kerja karyawan sehingga mempengaruhi kesuksesan dan pencapaian tujuan usaha bersama.

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian ini ingin mengungkap permasalahan tentang “bagaimanakah fungsi Corporate Communications PT. Freeport Indonesia dalam mensosialisasikan peraturan kerja karyawan?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi Corporate Communications PT. Freeport Indonesia dalam mensosialisasikan peraturan kerja karyawan. Dalam hal ini karyawan dapat memahami dan melaksanakan peraturan kerja yang telah dibakukan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Buku Pedoman Hubungan Industrial (BPHI). Hal tersebut dapat dirasakan keberadaannya oleh seluruh karyawan sehingga pada penerapannya akan mendukung pencapaian visi dan misi dan tujuan dari PT. Freeport Indonesia.

(7)

1.3 Manfaat dam Kegunaan Penelitian

1.3.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung bagi ilmu komunikasi dan humas pada khususnya mengenai fungsi

Corporate Communications PT. Freeport Indonesia dalam

mensosialisasikan peraturan kerja karyawan, serta penelitian yang dapat digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut.

1.3.2 Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan juga dapat dijadikan bahan masukan atau input bagi PT. Freeport Indonesia khususnya Corporate Communications dalam membantu manajemen dalam mensosialisasikan peraturan kerja karyawan sehingga mampu mengarahkan motivasi karyawan yang lebih tinggi dalam melaksanakan segala pekerjaan mereka untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan peraturan kerja yang dibuat perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

(2) setiap pelaksana, peserta, dan/atau petu- gas kampanye pemilu yang dengan sengaja pada masa tenang menjanjikan atau memberikan imbalan uang atau materi lainnya

Kelas kesesuaian lahan aktual untuk budidaya tanaman kentang termasuk kelas tidak sesuai / Neh seluas 156,54 ha dan kelas kesesuaian lahan potensial termasuk kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1.Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran tematik integratif pada kelas rendah SD N KarangTengah 3

Tujuan dari tugas akhir ini adalah pemanfaatan teknologi AR dalam pembuatan aplikasi virtual guide yang dapat menampilkan informasi secara detail dan interaktif pada

Name plate atau plat nama yang biasa tertempel pada body atau stator motor merupakan spesifikasi dari motor itu sendiri. Pada name plate ini biasanya berisi

Suhu penuangan logam yang lebih tinggi daripada suhu pada titik cair Suhu penuangan logam yang lebih tinggi daripada suhu pada titik cair logam akan meningkatkan waktu logam untuk

Hasil analisis berupa rumusan standar-standar seragam sekolah ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mengembangkan desain busana seragam siswa TK yang sesuai dengan

Pada perencanaan ini penulis juga merencanakan empat buah gorong-gorong berbentuk lingkaran dengan diameter yang bervariasi yaitu : 0,90 m, 1 m ( 2 buah ), dan 1,8