• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan sistem drainase kali Randu Garut Kec.Tugu Kota Semarang 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara geografis Kota Semarang terletak di pantai utara Jawa Tengah, terbentang

antara garis 06o 50’ – 07o 10’ Lintang Selatan dan garis 110o 35’ Bujur Timur. Sedang luas

wilayah mencapai 37.366,838 ha atau 373,7 km2. Kota Semarang terbagi secara administratif

16 wilayah kecamatan dan 177 wilayah kelurahan. Wilayah Semarang dibatasi sebelah Barat oleh Kabupaten Kendal, sebelah Timur oleh Kabupaten Demak, sebelah Selatan oleh Kabupaten Semarang dan sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai meliputi 13,6 km.

Dibagian utara merupakan pantai dan dataran rendah memiliki kemiringan 0 – 2 % sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0 – 3,5 m. Bagian selatan merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan 2 – 40 % dan ketinggian ruang antara 90 – 200 m diatas

permukaan laut (DPL) (www.semarang.go.id, 2006).

Wilayah kota Semarang dipengaruhi oleh angin muson barat laut dan angin muson tenggara. Angin muson barat laut membawa banyak uap air sehingga menyebabkan musim hujan, yang berlangsung dari bulan November sampai April, sementara angin muson tenggara bersifat kering, dan menyebabkan musim kemarau, yang berlangsung pada bulan Mei sampai Oktober, akan tetapi di kota Semarang sering terjadi perputaran arah angin karena adanya pegunungan Ungaran yang terletak di bagian selatan.

Curah hujan tahunan berkisar antara 1.800 mm sampai 2.600 mm, dengan kecenderungan tinggi hujan makin besar ke arah selatan (perbukitan). Jumlah hari hujan berkisar antara 105 – 160 hari hujan per tahun (Suripin, 2004).

Kawasan Kota Semarang hampir setiap musim hujan mengalami bencana banjir yang pada umumnya disebabkan karena tidak terkendalinya aliran sungai, akibat pendangkalan dasar badan sungai dan penyempitan sungai karena sedimentasi, adanya kerusakan lingkungan pada daerah hulu (wilayah atas Kota Semarang) atau daerah tangkapan air

(recharge area), adanya rob, serta diakibatkan pula oleh ketidakseimbangan input – output

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan sistem drainase kali Randu Garut Kec.Tugu Kota Semarang 2

Sistem Drainase Kota Semarang dibagi atas 5 (lima) bagian wilayah drainase (Suripin, 2004), yaitu :

1. Wilayah Timur mencakup luas 47,8 km2 yang dibatasi oleh pantai disebelah utara,

Banjir Kanal Timur dibagian barat dan selatan, dan Kali Babon disebelah timur. Wilayah ini dibagi menjadi dua bagian wilayah drainase, yaitu : Kali Sringin dengan

luas 14 km2 dan Kali Tenggang dengan luas 28 km2. Wilayah ini berupa lahan

pertanian yang pada saat ini juga berkembang sebagai daerah industri dan pemukiman.

2. Wilayah Tengah yang meliputi arel seluas 27,2 km2 terletak antara Banjir Kanal Barat

dan Banjir Kanal Timur merupakan bagian kota yang paling berkembang. Wilayah ini dibagi menjadi tiga bagian layanan drainase, yaitu Kali Semarang dengan luas layanan

11,2 km2, Kali Asin dengan luas 4,25 km2, Kali Banger dengan luas 6,4 km2, dan Kali

Bulu dengan luas 0,5 km2.

3. Wilayah Barat mencakup areal dengan luas 12,4 km2 yang terletak diantara Kali

Silandak dan Kali Banjir Kanal Barat. Wilayah drainase ini melayani daerah PRPP, Pusat Rekreasi Marina, dan Bandara Ahmad Yani. Wilayah drainase ini dibagi menjadi

tiga bagian layanan, yaitu: Kali Karangayu-Ronggolawe dengan luas 4,5 km2, Kali

Tawang dengan luas 1,4 km2, dan Kali Siangker.

4. Wilayah Tugu memiliki daerah layanan seluas 35,4 km2 yang terletak antara batas kota

Semarang dengan Kali Silandak. Saluran Drainase pada wilayah ini diharapkan akan melayani kawasan industri yang akan dikembangkan di daerah ini.

5. Wilayah Selatan merliputi areal seluas 250 km2 yang terdiri dari lahan perbukitan yang

berupa lahan pertanian, perumahan, dan industri. Air dari wilayah ini dialirkan melalui Kali Babon, Banjir Kanal Timur, Banjir Kanal Barat (termasuk Kali Garang dan Kali Kreo), Kali Bringin, dan Kali Plumbon. Tingginya laju urbanisasi diwilayah ini menyebabkan perubahan tata guna lahan menjadi pemukiman sehingga resapan air berkurang dan menjadi surface runoff yang akhirnya menyebabkan peningkatan aliran puncak dan beban sedimen pada sungai-sungai tersebut.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan sistem drainase kali Randu Garut Kec.Tugu Kota Semarang 3

N

E W

S

KOTA SEMARANG

PETA GENANGAN ROB KOTA SEMARANG MIJEN TUGU NGALIYAN GUNUNG PATI GENUK TEMBALANG BANYUMANIK PEDURUNGAN SEMARANG BARAT SEMARANG UTARA CANDISARI GAYAM SARI GAJAH MUNGKUR SEMARANG TIMUR SEMARANG SELATAN SEMARANG TENGAH MIJ EN ROWOSAR I POD OREJ O WATES SEKAR AN METESEH KAND RI NGALIYAN TU GUREJO SADEN G NGIJO WONOSAR I WONOPLUMBON PESANTR EN GU NU NGPAT I SUKOR EJO KEDUNG PANE NGADIR GO GON DORIYO PUDAKPAYU NG JANGL I TAM BAK AJI

KUDU PAT EMON BRINGIN TAM BAKHARJO JATISARI PLALANGAN

SEND ANG MU LYO RAN DU GA RUT TRIMULYO MAGUNHAR JO JABUNGAN CEPOKO KRAMAS BULUSAN TEM BALANG PON GANGAN PAKINTELA N SUMU RR EJO WONOPOLO MANGKANG K ULON BUBAK AN TAW ANGSAR I NGESREP KARANG A NYAR TINJOM OYO

MANGU NSARI GED AWAN G

BANBA NKEREP

TANJU NG EMAS

JATIR EJO KALI SEGORO JATIBARAN G PENGGAR ON LOR GENUK SARI MANGKANG W ETAN CAN GK IR AN TANDANG SROND OL KULON KALIPAN CU R PEDALANGAN GEM AH TL OGOMU LYO

PUR WOSARI (MIJEN)

GAJ AH MU NGKUR TER BOYO KUL ON SAMBIROTO MANYAR AN PUR WOYOSO KALICARI MANGU NHARJO PLAMON GA NSARI JERAK AH BANJA R D OWO KARANG ROTO NONGKO SAWIT PALEBON BAND ARH ARJ O

POLAMAN KEMIJEN SUMU R BOTO SEMBUNGHARJO TLOGOSAR I KU LON BANYU MANIK TAM BANGAN KEDU NG MUNDU PANGGUN G L OR KEMBAN G ARU M MUKT IHAR JO KIDUL TER BOYO WETAN CAN DI SROND OL WETAN KARAN GREJO BANGETAYU WETAN KRAPYA K GAYAMSAR I GEBANG SARI SAMBIREJ O PANDANGSAR I JATINGALEH BON GSAR I TAW ANGMAS TEGALSARI GISIKD RONO REJOSARI BANGETAYU KUL ON KARANG M ALAN G JOM BLAN G PEDU RUNGAN TEN GAH SAMPAN GA N KUNINGAN MUGASARI SEKAYU KALIGAWE BEND AN D UWU R KROBOKAN TAM BAKRE JO SEND ANGGUW O PETOMP ON BUL U LOR MUKTIHARJO L OR

PEDU RUNGAN KIDUL WONODR I PLEBU RAN RAN DU SARI TLOGOSAR I WET AN PEDU RU NGAN LOR LEMPON GS ARI PAND EAN LAMPE R KARANGANYAR GU NU NG MLAT IBARU KALIWIRU WONOTIN GGAL BARU SARI KARANG A YU SAWAH B ESAR SIW ALAN PEKUNDEN KARANG T EMPE L KALIBAN TENG KULON MIR OTO LAMPER T EN GA H PETERONGAN SARIREJO BUGANGA N MLAT IHAR JO PUR WOSARI PLOMBOKAN JAGALAN BENDUNGAN NGEMPL AK SIMONGAN BENDAN N GISOR CABEA N KARANG KIDUL DAD APSAR I LAMPER KIDU L KAUMAN BOJONG SALAMAN LAMPER LOR SALAMAN MLOYO GAB AHAN PANGGUN G K ID UL

BRU MBUN GAN KRANGGA N BULUSTALA N PURWODI N AT AN PIN DRIKAN KIDUL REJOMU LYO KALIBANTE NG KIDU L

PIN DR IKAN LOR

KARANG TU RI PAND AN SARI KEMBAN G SARI KEBON AGUNG K a li B a b o n K al i B ri n gi n K a li T e n g g an g K a li B a n jir K an a l T im u r K a li B a n g e r K a li B ar u K al i S e m ar a n g K al i B a n jir K a n a l B a ra t K al i S ia ng k e r K a li S ila n d ak K a li T u g u re jo K al i T a pa k K a li K a ra n g an ya r K a li R an d u g ar u t K a li B ri n g in K a li M a n g ka n g W e ta n K a li P lu m bo n K al i M an g k an g K u lo n Kali K reo K a li D ol o k

KAB. SEM ARANG KE SOLO/KE UNGARAN/

KE YOGYAKARTA KE BOJA KE JAKA RTA KE SU RABAYA KE PURWOD ADI KAB. DEM AK KAB. KENDAL

Jl. Prof. Soedarto, SH – Tembalang Semarang, Telp. (024) 70789458 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 420000 420000 425000 425000 430000 430000 435000 435000 440000 440000 445000 445000 9 21 5 0 0 0 921 5 0 00 9 2 2 00 0 0 922 00 0 0 9 2 2 5 0 00 9 22 5 0 0 0 9 2 3 00 0 0 923 00 0 0 9 2 3 5 0 00 9 23 5 0 0 0 Jalan Tol Jalan Utama Kecamatan Genangan rob Sungai utama Kelurahan Pantai Keterangan : 0 1 2 3 Kilometers Jalan ka

Gambar 1.1 Peta Sungai dan Daerah Rob di Kota Semarang

1.2 Permasalahan

Bencana banjir yang terjadi di Wilayah Tugu ( Randu Garut) diakibatkan kondisi saat ini bahwa sistem drainase kurang berfungsi secara maksimal serta adanya pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan penyempitan sungai akibat perkembangan daerah pemukiman dan industri. Dataran Wilayah Tugu ( Randu Garut) merupakan daerah yang bertopografi rendah dengan kemiringan yang landai.

Penurunan kapasitas saluran yang menyebabkan banjir disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah :

 Pendangkalan dasar badan sungai karena sedimentasi dan sampah.

 Penyempitan sungai karena tumbuhnya pemukiman-pemukiman liar di sepanjang bantaran sungai.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan sistem drainase kali Randu Garut Kec.Tugu Kota Semarang 4

Daerah banjir tahun 1993 & 2009

 Terhambatnya aliran air karena tumbuhnya tanaman liar (ilalang, enceng gondok dan tanaman perdu) di sepanjang aliran sungai hingga muara.

Sedangkan peningkatan debit air sungai terjadi karena perubahan tata guna lahan di daerah Randu Garut yaitu dari lahan kosong menjadi pemukiman dan industri yang

menyebabkan resapan air bekurang dan menjadi surface run off.

Beberapa kejadian banjir yang pernah terjadi pada daerah Randu Garut adalah pada tahun 1993 & 2009. Pada kejadian banjir ini air genangan di sebagian besar rumah penduduk setinggi 80 – 100 cm. Areal persawahan juga terendam banjir.

Gambar 1.2 Daerah Banjir Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Randu Garut Kondisi pada sungai Randu Garut dapat dilihat pada Gambar 1.3 s/d Gambar 1.7.

Gambar 1.3 Gambar 1.4 Gulma yang Menutupi

Badan Sungai Randu Garut

Pencemaran Air Oleh

Limbah di Sungai

(5)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan sistem drainase kali Randu Garut Kec.Tugu Kota Semarang 5

Gambar 1.5 Gambar 1.6

Gambar 1.7 Kondisi Muara Sungai Randu Garut

1.3 Maksud dan Tujuan

Hal terpenting pada usaha perencanaan sistem drainase Kali Randu Garut ini adalah pengidentifikasian masalah. Dengan pengidentifikasian masalah akan membantu dalam

memberikan alternatif–alternatif solusi pemecahan yang ada. Untuk dapat

mengidentifikasi masalah yang ada maka perlu diketahui maksud dan tujuan dari perencanaan sistem drainase Kali Randu Garut ini.

Maksud dari perencanaan sistem drainase pada DAS Randu Garut adalah untuk merencanakan dimensi saluran berdasarkan debit saluran – saluran yang berpengaruh pada Kali Randu Garut.

Kondisi Sungai Randu Garut Daerah Tengah Kondisi Sungai Randu

(6)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan sistem drainase kali Randu Garut Kec.Tugu Kota Semarang 6

Tujuannya adalah untuk mengurangi banjir yang terjadi di Randu Garut sehingga kerugian akibat banjir dapat berkurang sampai pada tingkat yang serendah-rendahnya (minimum).

1.4 Lokasi Perencanaan

Lokasi dari perencanaan sistem drainase terletak pada DAS Randu Garut, yaitu pada kelurahan Randu Garut,kecamatan Tugu,Kota Semarang.

Gambar 1.8 Bentuk DAS Randu Garut Batas DAS Randu Garut adalah :

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Selatan : DAS Beringin

Sebalah Barat : DAS Beringin

(7)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan sistem drainase kali Randu Garut Kec.Tugu Kota Semarang 7

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam Laporan Tugas Akhir “Perencanaan Sistem Drainase Kali Randu Garut Kec. Tugu, Kota Semarang” ini terbagi sepuluh bab, dimana pokok pembahasan untuk tiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan mengenai latar belakang, permasalahan, maksud & tujuan lokasi perencanaan, serta sistematika penulisan.

BAB II STUDI PUSTAKA

Menguraikan secara global teori dan dasar-dasar perhitungan yang akan digunakan untuk pemecahan permasalahan yang ada, baik untuk menganalisis faktor-faktor dan data pendukung maupun perhitungan teknis perencanaan drainase.

BAB III METODOLOGI

Menguraikan tentang langkah-langkah secara berurutan dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir yang berisi tentang Perencanaan sistem drainase Kali Randu Garut.

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

Berisi tentang tinjauan umum, perencanaan daerah wilayah sungai, curah hujan maksimum harian DAS, analisa frekuensi curah hujan rencana, analisa intensitas curah hujan, sampai didapat debit banjir rencana.

BAB V ANALISA HIDROLIKA & PERENCANAAN KONSTRUKSI

Menguraikan tentang tinjauan umum, analisa penampang eksisting Kali Randu Garut, perlu tidaknya perbaikan penampang, sedimentasi, serta perencanaan penampang.

BAB VI STABILITAS LERENG

Menguraikan tentang tinjauan umum, analisa data tanah, dan stabilitas lereng tanggul.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan sistem drainase kali Randu Garut Kec.Tugu Kota Semarang 8

BAB VII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Berisi syarat-syarat umum, syarat-syarat administratif dan syarat-syarat teknis.

BAB VIII METODE PELAKSANAAN

Berisi urutan pelaksanaan pekerjaan, Network Planning (NP), dan Time

schedule.

BAB IX RENCANA ANGGARAN BIAYA

Menguraikan tentang analisis harga satuan, analisis satuan volume pekerjaan, daftar harga bahan dan upah, biaya pekerjaan dan Kurva S .

BAB X PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis Perencanaan sistem drainase Kali Randu Garut.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1.1  Peta Sungai dan Daerah Rob di Kota Semarang
Gambar 1.3                                                         Gambar 1.4                                               Gulma  yang  Menutupi  Badan  Sungai  Randu
Gambar 1.5                                                      Gambar 1.6
Gambar 1.8  Bentuk DAS Randu Garut

Referensi

Dokumen terkait

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

1 Sebuah rancangan Peraturan Daerah atau Raperda menjadi tidak berpihak kepada masyarakat karena banyaknya campur tangan beberapa pihak yang mempunyai kepentingan atas

menurut tokoh masyarakat, jika air tersebut diminum kepada orang yang salah.. akan mengalami sakit perut yang parah. Hal ini dilakukan apabila kedua belaha. pihak

Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong

lingkungan usaha juga diduga merupakan faktor kontekstual yang berpengaruh terhadap niat kewirausahaan.” Hal ini sebagaimana diungkapkan juga oleh Jenkins &

1. Adanya perasaan senang terhadap belajar. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar. Adanya perasaan tertarik yang

anita usia subur - cakupan yang tinggi untuk semua kelompok sasaran sulit dicapai ;aksinasi rnasai bnntuk - cukup potensial menghambat h-ansmisi - rnenyisakan kelompok