• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIANFISKALREGIONAL Tahun2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIANFISKALREGIONAL Tahun2018"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

KAJ

I

AN

FI

SKAL

REGI

ONAL

Tahun

2018

KEMENTERI

AN

KEUANGAN

RI

(2)

KAJIAN FISKAL REGIONAL

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TAHUN 2018

Tim Penyusun º Penanggung jawab : Midden Sihombing º Ketua : Muhammad Yusuf º Wakil Ketua : Muksin º Anggota : Budi Marsudiyoto, Harwanto, Suhartadi, Wahyu Nugroho, Warno, Firstanto Ary Wibowo, Deni Herdianto, Sriyono, Apriliansyah Noor, Amrizal, R.Jabbar Quddus Muhammad , Alif Shofia Salsabila

Kementerian Keuangan R.I

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

(3)

II Assalamu’alaikum wr.wb.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama mari kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya dengan izin-Nya maka Kajian Fiskal Regional Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018 ini bisa diselesaikan. Selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi, baik berupa data, informasi maupun masukan yang sangat membantu penyelesaian kajian ini.

Kajian Fiskal Regional ini disusun sebagai salah satu bentuk peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan sebagai perwakilan Kementerian Keuangan di daerah. Kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lengkap tentang kondisi fiskal regional, yang terdiri dari indikator ekonomi, indikator kesejahteraan, kinerja pelaksanaan APBN-APBD serta keunggulan dan potensi daerah. Dibagian akhir juga disajikan analisis tematik Kontribusi dan Tantangan Dana Desa Dalam Upaya Untuk Mendorong Pertumbuhan dan Pemerataan di Daerah. Sebagaimana layaknya sebuah kajian, di bagian paling akhir diuraikan rekomendasi upaya-upaya yang perlu dilakukan di masa mendatang, terutama oleh pengambil kebijakan di tingkat nasional dan di tingkat regional.

Dengan kajian ini, diharapkan kebijakan fiskal, baik di tingkat pusat maupun daerah, dapat dirumuskan, direncakan dan diimplementasikan lebih baik. Upaya ini diyakini akan menjadi stimulus sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi regional. Dalam konteks kekinian, hal tersebut tentunya sangat penting bagi regional Kaltim mengingat pertumbuhan ekonomi di regional ini baru memasuki masa pemulihan pasca pertumbuhan minus selama tahun 2015-2016.

Kami menyadari bahwa kajian ini tentunya masih banyak kekurangan, karena keterbatasan data ataupun kekhilafan tim penyusun. Masukan, saran atau bahkan kritik tentunya sangat kami harapkan untuk perbaikan kajian ini di masa mendatang.

Terima kasih, Wassalamu’alaikum wr.wb.

Midden Sihombing

(4)

III

... II ... VI

... VIII

A. INDIKATOR MAKRO EKONOMI FUNDAMENTAL

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ... 1

2. Suku Bunga... 9

3. Inflasi ... 10

4. Nilai Tukar ... 12

B. INDIKATOR KESEJAHTERAAN 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) .... 13

2. Tingkat Kemiskinan ... 15

3. Ketimpangan (Gini Ratio) ... 17

4. Kondisi Ketenagakerjaan ... 18

C. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN REGIONAL ... 19

A. APBN TINGKAT PROVINSI ... 21

B. PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT PROVINSI ... 22

1. Pendapatan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi ... 22

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi ... 25

C. BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT PROVINSI ... 29

1. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian Anggaran/ Kementerian/Lembaga) ... 29

2. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi ... 30

3. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja ... 31

D. ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT ... 32

E. TRANSFER KE DAERAH ... 33

(5)

IV

1. Profil dan Jenis Layanan BLU Pusat ... 34

2. Perkembangan Pengelolaan Aset, PNBP, dan RM BLU Pusat ... 35

3. Kemandirian BLU ... 36

4. Profil dan Jenis Layanan Satker PNBP ... 39

5. Potensi Satker PNBP Menjadi Satker BLU ... 40

G. PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT ... 42

1. Kredit Program ... 43

A. APBD TINGKAT PROVINSI ... 47

B. JENIS PENDAPAPATAN DALAM APBD ... 48

C. JENIS BELANJA DALAM APBD ... 52

1. Rincian Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan ... 52

2. Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi) ... 54

D. PENGELOLAAN BLU DAERAH ... 59

E. PENGELOLAAN INVESTASI DAERAH ... 63

1. Bentuk Investasi Daerah ... 63

2. Profil Dan Jenis Badan Usaha Milik Daerah ... 64

F. SILPA DAN PEMBIAYAAN ... 65

1. Perkembangan Surplus/Defisit APBD ... 65

2. Pembiayaan Daerah ... 66

A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN ... 68

B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN ... 69

C. BELANJA KONSOLIDASIAN ... 71

D. SURPLUS/DEFISIT ... 72

E. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ... 72

A. KEUNGGULAN DAN POTENSI EKONOMI REGIONAL ... 74

B. TANTANGAN FISKAL REGIONAL ... 79

... 85

(6)

V

B. REKOMENDASI ... 94 DAFTAR PUSTAKA

(7)

VI

Tabel 1.1 PDRB berdasarkan Pengeluaran Tahun 2018 ... 3

Tabel 1.2 Nominal PDRB berdasarkan Pengeluran Tahun 2018 ... 4

Tabel 1.3 Jumlah Proyek dan Realisasi PMA dan PMDN Tahun 2016 – 2018 ... 5

Tabel 1.4 PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2018 ... 7

Tabel 1.5 Inflasi Kaltim Tahun 2015 -2018 (yoy) per Kelompok ... 11

Tabel 1.6 Indeks Pembangunan Manusia Kab/Kota di Kalimantan Timur Tahun 2010 – 2017 ... 14

Tabel 1.7 Perbandingan Target RPJMD dan Realisasi Indikator Makroekonomi ... 19

Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN Tahun 2017 dan 2018 (miliar Rp) ... 21

Tabel 2.2 Target dan Realisasi Perpajakan Pusat Kaltim 2016 - 2017 (miliar Rp) ... 22

Tabel 2.3 Realisasi Penerimaan PNBP Tahun 2017 – 2018 (juta Rp) ... 25

Tabel 2.4 Penerimaan PNBP Tahun 2018 berdasarkan Fungsi (juta Rp) ... 27

Tabel 2.5 Kontirbusi Pajak dan PNBP terhadap Ekonomi Regional ... 28

Tabel 2.6 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Bagian Anggaran 2017 – 2018 (miliar Rp) ... 29

Tabel 2.7 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Fungsi Kaltim 2017 – 2018 (miliar Rp) ... 33

Tabel 2.8 Perkembangan Pagu dan Realisasi Menurut Jenisnya Kaltim 2017 dan 2018 (miliar Rp) ... 31

Tabel 2.9 Cash Flow Pemerintah Pusat di Kaltim Tahun 2016 - 2018 (miliar Rp) ... 32

Tabel 2.10 Pagu dan Realisasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa Kaltim 2017 – 2018 (miliar Rp) ... 33

Tabel 2.11 Nilai Aset dan Pagu BLU Pusat di Provinsi Kaltim ... 35

Tabel 2.12 Perkembangan Nilai Aset BLU di Provinsi Kaltim (miliar Rp) ... 36

Tabel 2.13 Perkembangan Nilai Pagu BLU tahun 2016 – 2018 (miliar Rp) ... 36

Tabel 2.14 Tingkat Efektivitas BLU Pusat ... 37

Tabel 2.15 Profil Satker Pengelola PNBP di Provinsi Kaltim TA 2018 (juta Rp) ... 39

Tabel 2.16 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker PNBP (juta Rp) ... 41

Tabel 2.17 Perkembangan Pagu PNBP dan Pagu RM Satker PNBP (juta Rp) ... 41

Tabel 2.18 Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Tahun 2018 (Rp) ... 43

Tabel 3.1 I-Account agregat APBD Kaltim Tahun 2017 dan 2018 (miliar Rp) .... 47

Tabel 3.2 Agregat Pendapatan APBD Kaltim Tahun 2017 dan 2018 (miliar Rp) 48 Tabel 3.3 Belanja per Urusan APBD Kaltim Tahun 2017 – 2018 (miliar Rp) ... 53

Tabel 3.4 Agregat Belanja per Jenis Belanja APBD Kaltim Tahun 2017 – 2018 (miliar Rp) ... 54

(8)

VII

Tabel 3.6 Perkembangan Aset BLUD Regional Kaltim 2016 – 2018 (juta Rp) .. 61

Tabel 3.7 Perkembangan Pagu dari APBD dan Pagu dari Pendapatan BLUD 2016 – 2018 (juta Rp) ... 62

Tabel 3.8 Penyertaan Modal/Investasi Daerah Tahun 2015 – 2018 (miliar Rp) . 63 Tabel 3.9 Perkembangan Aset BUMD 2015 – 2018 (miliar Rp) ... 64

Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Kaltim Tahun 2017-2018 (miliar Rp) ... 68

Tabel 4.2 Kontribusi Pendapatan Konsolidasian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 2017 – 2018 ... 70

Tabel 4.3 Rasio Surplus/Defisit Konsolidasian terhadap PDRB Kaltim ... 72

Tabel 4.4 Kontribusi Pemerintah dalam Pembentukan PDRB (triliun Rp)... 72

Tabel 5.1 Hasil Perhitungan LQ dan DS ... 75

Tabel 5.2 Produksi Bahan Tambang ... 77

Tabel 6.1 Penggunaan Dana Desa di Kaltim Tahun 2018 ... 88

(9)

VIII Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim dan Nasional Tahun 2016 s.d. 2018

(yoy) ... 1

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Regional Kalimantan Tahun 2018 (yoy)... 1

Grafik 1.3 Struktur PDRB dan Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha ... 2

Grafik 1.4 Struktur Ekonomi Kalimantan Tahun 2018 ... 3

Grafik 1.5 Distribusi PDRB dan Pertumbuhan Menurut Pengeluaran (%) ... 4

Grafik 1.6 Perkembangan PDRB per Kapita tahun 2013 - 2018 ... 8

Grafik 1.7 Perkembangan Suku Bunga Tahun 2018 ... 9

Grafik 1.8 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Jenis (y-on-y) ... 9

Grafik 1.9 Tingkat Inflasi Kaltim dan Nasional Tahun 2018 (y-on-y)... 10

Grafik 1.10 Tingkat Inflasi Kaltim dan Nasional Tahun 2018 (month on month) ... 10

Grafik 1.11 Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tahun 2016-2018 ... 12

Grafik 1.12 IPM antar Provinsi di Kalimantan 2014-2016... 14

Grafik 1.13 Tingkat Kemiskinan Kaltim ... 15

Grafik 1.14 Indeks Kedalaman & Indeks Keparahan Kemiskinan ... 17

Grafik 1.15 Indeks Gini Ratio Kaltim 2014-2018 ... 17

Grafik 1.16 Perkembangan Tingkat Pengangguran ... 18

Grafik 1.17 Target dan Capaian Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan Kaltim (%) ... 20

Grafik 2.1 Rasio Perpajakan Pusat terhadap PDRB Kaltim 2013 - 2018 ... 23

Grafik 2.2 Perbandingan Realisasi Penerimaan Perpajakan Tahun 2018 ... 24

Grafik 2.3 Kontribusi Perpajakan Pusat (non BM & BK) per Penduduk Kaltim 2016 - 2018 ... 28

Grafik 2.4 Penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2018 ... 34

Grafik 2.5 Tingkat Kemandirian BLU Pusat ... 36

Grafik 2.6 Rasio Pagu PNBP Terhadap Total Pagu ... 42

Grafik 2.7 Penyaluran Kredit Usaha Rakyat menurut Sektor Usaha Tahun 2018 ... 41

Grafik 2.8 Penyaluran Kredit Usahar Rakyat dan Jumlah Debitur Per Kab/Kota Tahun 2018 ... 46

Grafik 3.1 Rasio Realisasi PAD terhadap Pendapatan Kaltim Tahun 2016 - 2018 ... 49

Grafik 3.2 Rasio Realisasi PAD terhadap Target PAD Kaltim Tahun 2015 - 2018 ... 50

Grafik 3.3 Rasio DBH terhadap Pendapatan Kaltim Tahun 2015 - 2018 ... 51

Grafik 3.4 Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja Kaltim Tahun 2018 (miliar Rp) ... 55

Grafik 3.5 Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Kaltim Tahun 2018 (miliar Rp) ... 56

Grafik 3.6 Rasio Bantuan Keuangan terhadap Total Belanja Kaltim Tahun 2018 (miliar Rp) ... 57

(10)

IX

Grafik 3.7 Rasio Belanja Hibah terhadap Total Belanja Kaltim Tahun 2018

(miliar Rp) ... 58

Grafik 3.8 Rasio Ruang Fiskal terhadap Pendapatan Kaltim Tahun 2018 ... 59

Grafik 3.9 Rasio Surplus/Defisit terhadap Pendapatan Kaltim Tahun 2015 - 2018 ... 65

Grafik 3.10 Rasio SILPA/SIKPA terhadap Total Belanja Kaltim Tahun 2015 - 2018 ... 66

Grafik 3.11 Keseimbangan Primer Kaltim Tahun 2015 2017 (Triliun Rp) ... 67

Grafik 4.1 Komposisi Pendapatan Konsolidasian TA 2016 - 2018 ... 70

Grafik 4.2 Komposisi Penerimaan Konsolidasian TA 2018 ... 70

Grafik 4.3 Komposisi Belanja dan Transfer Konsolidasian Tahun 2017-2018 .... 72

Grafik 4.4 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2017-2018 ... 72

Grafik 5.1 Tipologi Klasen ... 77

Grafik 5.2 Struktur Sektor Pertambangan dan Penggalian ... 77

Grafik 5.3 Harga Batu Bara Acuan 2017-2018 ... 78

Grafik 5.4 Kontribusi Sektor Pertambangan ... 80

Grafik 5.5 Pertumbuhan Ekonomi dan Pertambangan 2011-2018 ... 81

Grafik 5.6 Perkembangan Harga Batubara Acuan 2011-2018 ... 81

Grafik 5.7 Kawasan Prioritas Kalimantan Timur ... 83

Grafik 5.8 Distribusi Industri Pengolahan ... 84

Grafik 5.9 Pertumbuhan Industri Pengolahan ... 84

Grafik 6.1 Perbandingan Status Desa di Kaltim berdasarkan Indeks Pembangunan Desa ... 87

Grafik 6.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Pedesaan Kalimantan Timur September 2014-September 2018 ... 88

Grafik 6.3 Perkembangan Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Pedesaan Kalimantan Timur Sep.2014-Sep.2018 ... 89

Grafik 6.4 Penyaluran dan Penyerapan Dana Desa di Kaltim Tahun 2018 (Miliar Rp) ... 91

Grafik 6.5 Perbandingan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa di Kaltim Tahun 2018 (Miliar Rp) ... 93

(11)
(12)

1

A. INDIKATOR MAKRO EKONOMI FUNDAMENTAL

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDRB)

Perekonomian Kalimantan Timur terus berkembang walaupun mengalami sedikit perlambatan yang ditandai dengan sedikit penurunan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 sebesar 2,67 persen dibandingkan dengan tahun 2017 yang dapat mencapai 3,13 persen.

Perkembangan ini cukup

menggembirakan setelah dua periode pada tahun 2015 dan 2016 mengalami kontraksi ekonomi masing-masing sebesar 1,28 persen dan 0,38 persen. Dibandingkan tingkat pertumbuhan Nasional, pertumbuhan ekonomi regional Kaltim tersebut masih jauh dibawah pertumbuhan nasional 1,75 1,05 -2,58 4,16 4,61 5,07 6,12 5,78 5,14 7,69 5,06 5,64 5,13 2,67 6,04

Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara

q to q Tw.IV 2018 y on y Tw.IV 2018 2018 Grafik 1.2

Pertumbuhan Ekonomi Regional Kalimantan Tahun 2018

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

2,17% -1,28% -0,38% 3,13% 2,67% 5,02% 4,79% 5,03% 5,07% 5,17% -2% -1% 0% 1% 2% 3% 4% 5% 6% 2014 2015 2016 2017 2018 Kaltim Nasional 5,14% 5,18% -2% 0% 2% 4% 6% I II II IV I II II IV I II II IV 2016 2017 2018

year on year (yoy)Kaltim Nasional

Grafik 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim dan Nasional Tahun 2016 s.d. 2018

(13)

2

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

tahun 2018 yang mencapai 5,17 persen, melanjutkan tren yang relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada tahun 2018 tercatat paling rendah. Pertumbuhan tertinggi baik di triwulan IV (yoy) maupun tahun 2018 tercatat di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 7,69 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 6,04 persen.

Tahun 2018 lapangan usaha pertambangan menunjukkan keperkasaannya kembali dalam menyokong pertumbuhan ekonomi regional Kaltim. Sektor pertambangan yang mendominasi perekonomian Kaltim dengan porsi sebesar 46,35 persen mampu menyumbang pertumbuhan sebesar 0,53 persen. Hal ini tidak terlepas dari tumbuhnya sektor pertambangan sebesar 1,11 persen, meneruskan pertumbuhan di tahun lalu sebesar 1,21 persen. Angka pertumbuhan tersebut sejalan dengan nilai ekspor hasil pertambangan pada tahun 2018 yang meningkat menjadi US$ 13,58 miliar dari US$ 11,96 miliar (BPS Provinsi Kaltim, Perkembangan Ekspor Provinsi Kaltim Bulan Desember 2018).

Meningkatnya nilai ekspor pertambangan tersebut merupakan dampak positif dari pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Nilai tukar rupiah melemah secara bertahap hingga mencapai Rp15.227 (grafik 1.10). Di sisi lain, juga terdapat kenaikan Harga Batubara Acuan (HBA) yang turut meningkatkan nilai produksi batubara. Rata-rata HBA pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 15,19 persen menjadi US$ 98,96 dari tahun 2017 yang hanya sebesar US$ 85,92. 1,11 7,37 0,52 7,44 6,27 0,53 0,51 0,11 0,39 0,42 0 2 4 6 8 0 50 100 150 200 250

Pertambangan Konstruksi Industri

Pengolahan Perdag. Besar &Eceran Pertanian, Hutan& Ikan 2017 2018 Growth Kontribusi

%

Grafik 1.3.

Struktur PDRB dan Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha

(14)

3

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

b. Nominal PDRB

Produk Domestik Regional Bruto Kaltim tahun 2018 tercatat mencapai Rp638,11 triliun (ADHB) dan Rp464,82 triliun (ADHK) sehingga tetap menempatkan Kaltim sebagai regional yang mendominasi struktur perekonomian di Kalimantan dengan peranan sebesar 51,93 persen, sedangkan peranan terkecil bersumber dari provinsi termuda, Kaltara sebesar 7,00 persen.

1) Nominal PDRB Sisi Pengeluaran Tabel 1.1

PDRB berdasarkan Pengeluaran Tahun 2018

Sumber 2018 Distribusi 2017

Nominal Distribusi

Konsumsi Rumah Tangga 103.435,77 16,21 16,42

Konsumsi LNPRT 2.973,20 0,47 0,44

Pengeluaran Pemerintah 23.195,23 3,63 3,52

Pembentukan Modal Tetap Bruto 173.413,13 27,18 26,30

Perubahan Inventori 1.610,95 0,25 0,30

Ekspor netto (Ekspor – Impor) 178.380,43 27,49 28,99

Net Ekspor Antar Daerah 158.108,19 24,78 24,03

PDRB 638.116,90 100,00 100,00

Porsi terbesar pembentuk PDRB sisi pengeluaran tahun 2018 (ADHK) berasal dari komponen Ekspor Netto yang menyumbang 27,49 persen dari total PDRB. Bahan Bakar Mineral merupakan komoditi utama dalam kegiatan ekspor di Kaltim yang mencapai 92,10 persen dari keseluruhan angka ekspor Kaltim (Berita Resmi Statistik, Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Kalimantan Timur, Desember 2018). Pembentukan Modal

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

Kalbar 15,79% Kalteng 11,29% Kalsel 13,99% Kaltim 51,93% Kaltara 7,00%

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur Grafik 1.4

(15)

4

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Tetap Bruto berkontribusi di angka yang tidak terlalu jauh berbeda yaitu 27,18 persen. Pembangunan proyek-proyek strategis seperti Jembatan Mahakam IV, Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Samarinda-Balikpapan serta pembangunan gedung pemerintahan secara masif merupakan faktor pendorong meningkatnya PMTB.

Tabel 1.2

Nominal PDRB berdasarkan Pengeluaran tahun 2018

Sumber Tahun 2018

I II III IV Total

Konsumsi Rumah Tangga 24.944,22 25.588,02 26.160,47 26.543,41 103.435,77

Konsumsi LNPRT 732,78 740,55 753,50 753,15 2.973,20

Pengeluaran Pemerintah 3.639,68 5.556,50 5.547,65 8.507,65 23.195,23 Investasi Sektor Bisnis/Swasta 39.799,55 43.632,21 42.606,16 47.280,79 173.413,13

Perubahan Inventori 354,49 382,08 442,64 431,74 1.610,95

Ekspor netto (Ekspor – Impor) 43.045,67 45.472,00 43.859,86 43.427,15 178.380,43 Net Ekspor Antar Daerah 42.893,53 35.168,33 41.346,40 38.403,00 158.108,19 PDRB 155.409,94 156.539,68 160.716,68 165.346,90 638.116,90

Penurunan laju pertumbuhan yang sangat signifikan terjadi pada perubahan inventori yang mengalami penurunan sebesar 15,13 persen. Penurunan komponen tersebut tidak signifikan mempengaruhi laju pertumbuhan karena memiliki peranan yang relatif kecil dalam struktur PDRB.

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

Grafik 1.5

Distribusi PDRB dan Pertumbuhan Menurut Pengeluaran (%)

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

39,93 24,78 27,18 16,21 12,44 3,63 0,47 0,25 -3,71 16,15 7,54 2,81 9,39 8,21 9,41 -15,13

Ekspor Luar Negeri Net Ekspor AD PMTB Konsumsi RT Impor Luar Negeri Konsumsi Pemerintah Konsumsi LNPRT Perubahan Inventori Distribusi Pertumbuhan -1,9 3,62 1,85 0,41 1,55 0,23 0,04 -0,04 Kontribusi

(16)

5

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

a) Konsumsi

Kontribusi Konsumsi Rumah Tangga terhadap PDRB mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu yang tercatat 16,34 persen. Pada tahun 2018 peranan konsumsi rumah tangga sebesar 16,21 persen, mengalami penurunan sebesar 0,13 persen. Namun demikian, konsumsi rumah tangga masih mengalami pertumbuhan sebesar 2,81 persen menjadi sebesar Rp68,65 triliun. Pertumbuhan konsumsi tersebut tidak terlepas dari meningkatnya jumlah penduduk di Kaltim, berdasarkan data yang diambil dari sidata BAPPEDA, jumlah penduduk Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebesar 2,05 persen menjadi 3.648.835 orang dari 3.575.449 orang pada tahun 2017.

b) Investasi

Investasi yang berada di Kaltim terlihat dari komponen Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) pada struktur PDRB. Peranan PMTB dalam struktur PDRB mengalami kenaikan sebesar 1,09 persen pada tahun 2018 menjadi 27,18 persen dari 26,09 persen pada tahun 2016. Selain mengalami kenaikan kontribusi, PMTB juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,54 persen menjadi Rp119,78 triliun.

Tabel 1.3

Jumlah Proyek dan Realisasi PMA dan PMDN tahun 2016 - 2018

Investasi 2016 2017 2018

Proyek Nominal Proyek Nominal Proyek Nominal

Penanaman Modal Dalam Negeri 239 6,88 248 12,38 309 25,94

Penanaman Modal Asing 466 1.139,6 340 1.285,2 275 587,50

Kenaikan nominal investasi pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan sebesar 109,53 persen menjadi Rp25,94 triliun dari Rp12,38 triliun di tahun 2017. Peningkatan ini menjadikan peringkat investasi domestik Kalimantan Timur naik ke posisi 5 dari posisi 6 di tahun 2017. Sementara itu, hal yang berbeda terlihat pada Penanaman Modal Asing (PMA) yang mengalami penurunan sebesar 54,29 persen. Penurunan ini berdampak pada

Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal

(17)

6

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

penurunan peringkat investasi asing Kalimantan Timur dari peringkat 9 di tahun 2017 menjadi peringkat 16.

c) Pengeluaran Pemerintah

Konsep pengeluaran pemerintah yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik yaitu jumlah belanja pegawai, belanja barang, belanja bantuan sosial dan belanja lainnya ditambah dengan unsur penyusutan aset tetap. Selain itu, pendapatan PNBP dijadikan faktor pengurang dalam konsumsi pemerintah.

Peranan pengeluaran pemerintah terhadap PDRB di tahun 2018 mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,07 persen dari 3,56 persen di tahun 2017 menjadi 3,63 persen. Peranan pengeluaran pemerintah ini tidak terlepas dari naiknya anggaran pemerintah yang tercermin dari laju pertumbuhan sebesar 8,21 persen. Pengeluaran pemerintah di Kalimantan Timur pada tahun 2018 sebesar Rp23,19 triliun sedangkan pada tahun 2017 sebesar Rp20,86 triliun.

d) Ekspor dan Impor

Peranan ekspor netto terhadap PDRB menunjukkan perkembangan yang kurang menggembirakan. Pada tahun 2018 kontribusi ekspor netto mencapai 27,49 persen, turun 1,5 persen dari tahun 2017 yang mencapai 28,99 persen. Penurunan ini juga tercermin dalam neraca perdagangan Kalimantan Timur tahun 2018 hanya mencapai US$13,80 miliar, turun US$454,64 juta dari tahun 2017 yang mencapai US$14,25 miliar. Komoditas ekspor utama adalah Bahan Bakar Mineral (BBM) yang mencapai 92,10 persen dari total ekspor. Dari jumlah tersebut, 73,98 persen merupakan BBM Nonmigas, sedangkan 18,12 persen adalah BBM Migas. Tujuan utama ekspor migas adalah Jepang, mencapai 42,91 persen, sementara untuk tujuan utama ekspor non migas adalah India yang mencapai 23,09 persen.

Impor utama tahun 2018 adalah Migas, mencapai US$3,21 miliar atau 70,34 persen dari keseluruhan impor. Sumber utama impor dari Nigeria yang mencapai 39,86 persen.

(18)

7

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2) Nominal PDRB Sisi Penawaran

Tabel 1.4

PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2018

Lapangan Usaha Tahun 2018 Distrib. 2017

(%) Nominal

(Rp.Miliar) Growth (%) Distrib. (%)

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 50.262,61 6,27 7,88 7,96

Pertambangan dan Penggalian 295.764,88 1,11 46,35 46,31

Industri Pengolahan 116.553,43 0,52 18,27 19,07

Pengadaaan Listrik, Gas 315,11 9,76 0,05 0,05

Pengadaan Air 293,95 3,67 0,05 0,05

Konstruksi 54.232,42 7,37 8,50 8,07

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 35.649,55 7,44 5,59 5,30

Transportasi dan Pergudangan 23.517,88 6,34 3,69 3,62

Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 6.161,79 9,14 0,97 0,93

Informasi dan Komunikasi 7.989,99 5,04 1,25 1,26

Jasa Keuangan 9.776,48 4,37 1,53 1,53

Real Estate 5.617,37 4,83 0,88 0,88

Jasa Perusahaan 1.305,62 4,96 0,20 0,21

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 12.617,16 2,70 1,98 2,03

Jasa Pendidikan 10.133,79 7,47 1,59 1,55

Jasa Keseharan dan Kegiatan Sosial 3.911,00 8,05 0,61 0,59

Jasa Lainnya 4.013.87 9,02 0,63 0,62

Produk Domestik Regional Bruto 638.116,90 2,67 100,00 100,00

Dilihat dari lapangan usaha, Sektor Pertambangan dan Penggalian masih mendominasi struktur perekonomian dengan kontribusi sebesar 46,35 persen. Angka ini sedikit lebih besar dari peranan sektor tersebut di tahun 2017 yang telah mencapai 46,31 persen. Kenaikan ini diduga disebabkan karena adanya kenaikan harga batubara serta dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah. Berdasarkan harga acuan batubara yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, rata-rata harga batubara acuan pada tahun

(19)

8

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2018 naik sebesar 15,19 persen menjadi US$98,96 dari US$89,92 pada tahun 2017. Dengan struktur yang sangat dominan pada satu lapangan usaha tersebut, maka perekonomian Kaltim akan rentan terhadap perubahan harga batubara. Pada saat harga batubara anjlok maka akan langsung mengakibatkan kontraksi ekonomi seperti yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016.

Penyumbang terbesar kedua PDRB adalah industri pengolahan dengan peranan sebesar 18,27 persen, turun sebesar 0,80 persen dari tahun 2017. Namun demikian, walaupun mengalami penurunan dalam hal peranan di struktur perekonomian, industri pengolahan masih mampu untuk tumbuh sebesar 0,52 persen. Untuk sektor yang lain, kontribusi untuk PDRB masih di bawah 10 persen.

3) PDRB per Kapita

Setelah mengalami

penurunan pada tahun

2014-2016, secara

bertahap PDRB per kapita Kalimantan Timur beranjak naik dan mencapai titik tertinggi

pada tahun 2018

mencapai Rp174,88 juta. Angka ini diperoleh dari

PDRB berdasarkan

harga berlaku yang didapatkan dari Berita Resmi Statistik dari BPS Provinsi Kalimantan Timur dan data jumlah penduduk yang terdapat dalam sidata BAPPEDA Provinsi Kaltim.

Untuk data per kabupaten/kota, pada tahun 2017, Kota Bontang memiliki PDRB per kapita yang paling tinggi yaitu sebesar Rp344,57 juta yang kemudian diikuti oleh Kabupaten Kutai Timur senilai Rp339,07 juta. PDRB per kapita yang paling rendah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dengan PDRB per kapita senilai Rp53,58 juta.

158,47 157,40 146,99 144,83 165,71174,88 0 50 100 150 200 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Rp .J u ta

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur Grafik 1.6

Perkembangan PDRB per Kapita tahun 2013 – 2018 (jutaan Rp)

(20)

9

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2. Suku Bunga

Tingkat suku bunga kredit investasi selama 2018 mengalami kenaikan secara bertahap mulai bulan Mei 2018. Sampai dengan April 2018, BI rate sebagai suku bunga acuan berada pada level 4,25 dan pada bulan Mei dinaikkan menjadi 4,75. BI Rate ini kemudian dinaikkan kembali secara bertahap hingga menjadi 6,00 pada bulan November dan Desember 2018. Kenaikan bunga ini sebagai respon atas ketidakpastian global yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga The Fed dan perang dagang China – Amerika Serikat serta krisis yang melanda Turki dan Argentina.

Suku bunga merupakan salah satu instrumen yang dapat dipergunakan oleh otoritas

moneter dalam

mengendalikan nilai tukar rupiah. Pada saat nilai rupiah melemah, maka suku bunga dinaikkan sebagai daya tarik investor untuk menempatkan investasinya ke dalam instrumen investasi yang ada di bank. Hal ini dapat mengurangi jumlah uang beredar sehingga nilai tukar juga akan terkendali.

Kenaikan suku bunga tersebut berimbas pada kenaikan dana pihak ketiga berupa giro, tabungan maupun simpanan berjangka (deposito), pada grafik 1.7 dapat terlihat bahwa pertumbuhan Dana Pihak Ketiga pada bank mengalami penurunan pada saat nilai rupiah melemah pada bulan Mei 2018. Kemudian Bank Indonesia menaikkan suku bunga dan dapat meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga.

5,25 5,75 6 3,13 15.227 14.481 12.500 13.000 13.500 14.000 14.500 15.000 15.500 0 1 2 3 4 5 6 7 Jan Feb Mar Apr Me i Ju n Jul A gs t Se p O kt N o v D es %

BI Rate Inf Nasional (yoy) Kurs

Sumber : www.bi.go.id

Grafik 1.7

Perkembangan Suku Bunga Tahun 2018

0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% Jan Feb Mar Ap r Me i Ju n Jul A gt Se p O kt N o v De s

DPK Giro Tabungan Deposito Grafik 1.8

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Jenisnya Tahun 2018 (yoy)

(21)

10

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

3. Inflasi

Inflasi year on year Kaltim pada tahun 2018 mencapai 3,24 persen, sedikit lebih tinggi dibanding tahun 2017 yang tercatat sebesar 3,15 persen. Dibandingkan dengan inflasi nasional, pada awal tahun sampai bulan Juni 2018 inflasi Kaltim lebih rendah dari inflasi nasional, akan tetapi setelah bulan Agustus inflasi Kaltim berada lebih tinggi dari inflasi nasional. Inflasi tertinggi di Kaltim berada pada level 3,87 persen tercatat di bulan Agustus, sedangkan inflasi terendah pada bulan Januari sebesar 2,14 persen. Sementara itu, inflasi nasional tertinggi sebesar 3,41 persen pada bulan April 2018 sedangkan terendah pada bulan September senilai 2,88 persen.

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Grafik 1.10

Tingkat Inflasi Kaltim dan Nasional Tahun 2017-2018 (month to month)

-1,0% -0,5% 0,0% 0,5% 1,0% 1,5% 2,0% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2017 2018

Balikpapan Samarinda Nasional Kaltim

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Grafik 1.9

Tingkat Inflasi Kaltim dan Nasional Tahun 2018 (y-on-y)

0% 1% 2% 3% 4% 5% 6% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2017 2018

(22)

11

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Tabel 1.5

Inflasi Kaltim Tahun 2015-2018 (yoy) per Kelompok

No Kelompok 2016 2017 2018

1 Bahan Makanan 1,50 -0,24 3,31

2 Makanan Jadi, Rokok & Tembakau 5,31 3,11 2,93

3 Perumahan 2,18 5,51 2,64

4 Sandang 2,63 2,77 2,78

5 Kesehatan 5,10 2,74 3,24

6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 2,71 2,24 3,97

7 Transport & Komunikasi 5,29 4,12 4,28

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

Melihat kelompok pengeluaran, pada tahun 2018 inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Transportasi dan Komunikasi yang mengalami inflasi sebesar 4,28 persen dan diikuti oleh kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 3,97 persen. Inflasi pada kelompok Transportasi dan Komunikasi disebabkan karena peningkatan harga tiket pesawat sebagai dampak dari bangkitnya pertambangan di Kaltim. Bangkitnya pertambangan tersebut diikuti dengan permintaan tenaga kerja ahli dan terlatih yang berasal dari luar kaltim sehingga memerlukan transportasi udara yang berdampak pada peningkatan harga. Sementara itu, melihat andilnya inflasi inti/core inflation memberikan andil sebesar 1,69 persen. Inflasi yang terjadi pada inflasi inti dipengaruhi oleh barang-barang yang diperdagangkan serta didorong oleh perbaikan daya beli masyarakat dan depresiasi nilai rupiah.

(23)

12

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

4. Nilai Tukar Rupiah

Pada tahun 2018 nilai tukar rupiah mengalami ketidakstabilan bila dibanding dengan tahun 2017. Hal ini tercermin dari nilai tertinggi dan nilai terendah dalam dua periode tercatat di periode tahun 2018. Nilai tukar dolar stabil pada level Rp13.413 pada bulan Januari 2018 dan mulai mengalami pelemahan secara

bertahap hingga mencapai Rp15.227 pada bulan Oktober 2018. Bulan November sempat mengalami penguatan ke level Rp14.339 dan kemudian melemah di akhir tahun pada posisi Rp14.481.

Terdapat faktor eksternal dan faktor internal yang menjadi penyebab pelemahan rupiah di tahun 2018 (diolah dari berbagai sumber media online). Faktor eksternal yang pertama yaitu adanya perang dagang antara China dengan Amerika Serikat. Perang dagang ini disebabkan karena adanya tuduhan kepada China terhadap beberapa hal yaitu:

1. perusahaan-perusahaan China memaksa mereka menjalin kemitraan, kemudian mencuri teknologi dan pada akhirnya memutus kongsi;

2. Perusahaan-perusahaan China menggunakan dana pemerintah untuk mencuri inovasi dan rahasia teknologi AS;

3. China menggunakan “cyber intrusions” ke dalam jaringan perdagangan AS untuk melakukan spionase dagang;

13.915 13.503 13.343 13.548 13.413 15.227 14.481 Rp11.500 Rp12.000 Rp12.500 Rp13.000 Rp13.500 Rp14.000 Rp14.500 Rp15.000 Rp15.500 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 2016 2017 2018

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.11

(24)

13

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

4. Perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di China tidak memiliki hak cipta yang sama seperti perusahaan-perusahaan lokal.

Atas hasil investigasi yang menyatakan bahwa tuduhan terbukti, Kantor Perwakilan Perdagangan AS untuk menerapkan tarif terhadap produk impor dari China. Kemudian, Kementerian Pedagangan China juga melakukan aksi balasan dengan menerapkan tarif kepada produk dari AS.

Fakor eksternal yang kedua yaitu adanya krisis Argentina dan Turki. Krisis Argentina dan Turki mengakibatkan investor khawatir dengan kondisi di negara berkembang terutama yang mengalami defisit transaksi berjalan. Kekhawatiran tersebut mengakibatkan ditariknya investasi/modal yang berada di Indonesia. Hal ini diperburuk dengan kenyataan bahwa investor asing memiliki hampir 40 persen obligasi pemerintah Indonesia.

Faktor eksternal yang ketiga yaitu kenaikan suku bunga The Fed. Pada tahun 2018 The Federal Reserves telah menaikkan suku bunganya 4 kali yaitu 21 Maret, 13 Juni, 26 September, dan 19 Desember 2018. Kenaikan suku bunga secara bertahap sebesar 25 basis poin dari 1,50 persen menjadi 2,50 persen pada bulan Desember 2018. Kenaikan suku bunga ini menjadikan pasar AS lebih menarik sehingga investor menarik investasinya dan menempatkannya di instrumen investasi yang ada di Amerika Serikat.

Sementara itu, faktor internal yang mempengaruhi nilai tukar adalah defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit). Defisit tersebut terjadi karena nilai impor lebih besar dari nilai ekspor. Defisit yang terjadi pada Triwulan I US$ 5,7 miliar atau 2,2 persen GDP, triwulan II US $ 8,00 miliar atau 3,02 persen dan triwulan III US $ 8,8 miliar atau 3,37 persen GDP (www.bi.go.id). Defisit ini berdampak pada permintaan mata uang asing lebih besar dari yang tersedia.

B. INDIKATOR KESEJAHTERAAN

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI)

Indeks Pembangunan Manusia di Kaltim selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, pertumbuhan IPM Provinsi Kaltim pada tahun 2017 mencapai 0,71 persen dengan indeks mencapai 75,12. IPM provinsi Kaltim dan mayoritas Kab/Kota di Kaltim tercatat pada kategori tinggi (IPM > 70), hanya terdapat 1 kabupaten yang memiliki IPM dibawah 70 yaitu Mahakam Ulu. Rendahnya IPM

(25)

14

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

di kabupaten tersebut terutama disebabkan karena merupakan daerah otonom hasil pemekaran yang paling muda di Kalimantan Timur.

Sementara itu, kenaikan IPM tertinggi tercatat di Kutai Timur sebesar 1,14 persen diikuti oleh Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Mahakam Ulu masing-masing sebesar 0,90 persen dan 0,89 persen. Kemajuan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur didorong oleh dimensi perbaikan standar hidup layak, sementara Kabupaten Penajam Paser Utara lebih dikarenakan dimensi pendidikan dan dimensi ekonomi.

Tabel 1.6

Indeks Pembangunan Manusia Kab/Kota di Kalimantan Timur tahun 2010-2017 Kab/Kota 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Growth (%) Paser 66,54 67,11 68,18 69,61 69,87 70,30 71,00 71,16 0,23 Kutai Barat 65,90 66,92 67,14 68,13 68,91 69,34 69,99 70,18 0,27 Kutai Kartanegara 67,45 68,47 69,12 70,71 71,20 71,78 72,19 72,75 0,78 Kutai Timur 66,94 67,73 68,71 69,79 70,39 70,76 71,10 71,91 1,14 Berau 69,16 70,43 70,77 72,02 72,26 72,72 73,05 73,56 0,70 Penajam Paser Utara 66,37 66,92 67,17 68,07 68,60 69,26 69,96 70,59 0,90

Mahakam Ulu n/a n/a n/a 63,81 64,32 64,89 65,51 66,09 0,89

Balikpapan 75,55 76,02 76,56 77,53 77,93 78,18 78,57 79,01 0,56 Samarinda 75,85 77,05 77,34 77,84 78,39 78,69 78,91 79,46 0,70 Bontang 76,97 77,25 77,55 78,34 78,58 78,78 78,92 79,47 0,70 Kalimantan Timur 71,31 72,02 72,62 73,21 73,82 74,17 74,59 75,12 0,71 Apabila dibandingkan dengan IPM provinsi lain di Pulau Kalimantan, hanya Kalimantan Timur yang masuk ke dalam kategori tinggi, sedangkan provinsi lain baru sampai pada kategori sedang.

Secara mengejutkan

provinsi Kalimantan Utara Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

65 ,5 9 68 ,5 3 68 ,3 8 74 ,1 7 68 ,7 6 69 ,5 5 65 ,8 8 69 ,1 3 69 ,0 5 74 ,5 9 69 ,2 70,1 8 66 ,2 6 69 ,7 9 69 ,6 5 75 ,1 2 69 ,8 4 70 ,8 1 60 62 64 66 68 70 72 74 76

Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara Nasional

2015 2016 2017

Grafik 1.12

IPM antar Provinsi di Kalimantan 2015-2017

(26)

15

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

sebagai provinsi termuda berada di posisi kedua IPM tertinggi dengan nilai indeks sebesar 69,84. IPM Kalimantan Timur juga lebih tinggi dari IPM tingkat nasional yang berada pada level 70,81.

2. Tingkat Kemiskinan

Tingkat kemiskinan pada September tahun 2018 berada pada angka 6,06 persen, sedikit lebih tinggi target yang ditetapkan dalam RPJMD 2013-2018 sebesar 6,00 persen. Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan 0,03 persen atau bertambah 3,49 ribu orang dibanding periode Maret 2018. Perkembangan tersebut menyebabkan kenaikan jumlah penduduk

miskin dari semula

sebanyak 218,9 ribu jiwa menjadi 222,39 ribu jiwa. Namun demikian, apabila

dibandingkan dengan

periode yang sama di tahun lalu, angka kemiskinan mengalami penurunan sebesar 0,05 persen, sedangkan jumlah penduduk miskin justru mengalami kenaikan yang lebih tinggi sebesar 3,72 ribu jiwa.

Kenaikan angka kemiskinan tersebut terjadi di tengah penurunan Nilai Tukar Petani (NTP). Pada bulan Maret 2018, NTP berada pada angka 97,06 dan menurun pada bulan September 2018 menjadi 95,59. Selain itu garis kemiskinan di Kaltim mengalami kenaikan sebesar 4,09 persen dari Rp574.704 per kapita di bulan Maret 2018 menjadi Rp598.200 di bulan September 2018. (Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 15 Januari 2019). Kenaikan tersebut lebih tinggi dari kenaikan garis kemiskinan nasional yang hanya mencapai 2,36 persen. Penurunan angka kemiskinan ini diduga lebih disebabkan karena ekonomi Kalimantan Timur yang terus tumbuh sehingga pendapatan yang diperoleh masyarakat miskin juga mengalami kenaikan. Melihat andil komoditas dalam garis kemiskinan terdapat persamaan antara wilayah perkotaan dan perdesaan yaitu Beras dan Rokok Kretek Filter hanya dengan persentase yang berbeda. Komoditi beras untuk perkotaan mempunyai

6,23 6,1 6,11 6 6,19 6,08 6,03 6,06 212,89 209,99 212,92 211,24 220,17 218,67 218,9 222,39 200 205 210 215 220 225 5,8 5,9 6 6,1 6,2 6,3

Mar 15 Sep 15 Mar 16 Sep 16 Mar 17 Sep 17 Mar 18 Sep 18 Tk. Kemiskinan (%) Jml Pend Miskin

Grafik 1.13 Tingkat Kemiskinan Kaltim

(27)

16

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

andil 15,80 persen sementara di pedesaan andilnya sedikit lebih besar di angka 17,87 persen. Besarnya andil beras di pedesaan disebabkan karena pola konsumsi di desa yang lebih mengutamakan karbohidrat, terutama nasi. Hal itu berakibat harga beras maupun keterlambatan distribusi beras sejahtera (rastra) sangat mempengaruhi jumlah penduduk miskin. Bahkan Lead Economist Bank Dunia, Vivi Alatas, menyatakan bahwa kenaikan harga beras sebesar 10 persen dapat menambah orang miskin baru sebanyak 1,2 juta orang sebab 75 persen orang miskin merupakan konsumen, bukan produsen beras.

Perekonomian Kalimantan Timur saat ini banyak disokong oleh sektor-sektor modern seperti pertambangan, industri pengolahan, konstruksi dan lainnya. Bahkan, sektor pertambangan dan turunannya berkontribusi lebih dari 50 persen pada struktur ekonomi Kalimantan Timur. Sementara itu sektor pertanian yang merupakan sektor tradisional seperti terlupakan dan menyumbang penduduk miskin terbanyak, menurut data BPS hampir 67 persen penduduk miskin berada di sektor pertanian. Hal ini juga diperparah dengan tingkat pendidikan yang masih sangat rendah, data BPS mengemukakan bahwa 76 persen tenaga kerja yang berada di sektor pertanian masih lulusan Sekolah Dasar (SD). Hal ini menjadikan sektor pertanian masih dikelola secara tradisional sehingga produksi pertanian juga tidak akan bisa naik signifikan. Kondisi ini mengakibatkan sulitnya penduduk miskin keluar dari kemiskinan yang melanda.

Selain persentase dan jumlah penduduk miskin, indikator kesejahteraan juga harus memperhatikan Indeks Kedalaman Kemiskinan, yaitu ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, dan Indeks Keparahan Kemiskinan yaitu gambaran mengenai kesenjangan pengeluaran di antara sesama penduduk miskin. Semakin rendah angka indeks, menunjukkan kondisi yang lebih baik.

(28)

17

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Pada bulan September 2018,

Indeks Kedalaman Kemiskinan mengalami penurunan sebesar 0,082 persen dari Maret 2018 menjadi 0,764. Kondisi ini menunjukkan kedalaman kemiskinan sedikit berkurang karena rata-rata pengeluaran penduduk miskin meningkat, lebih mendekati garis kemiskinan, sehingga lebih dekat untuk keluar dari kategori miskin. Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan juga turun dari 0,197 di bulan Maret menjadi 0,148 pada bulan September 2017. Hal ini mengindikasikan kondisi tingkat keparahan kemiskinan semakin berkurang karena ketimpangan pengeluaran di antara sesama penduduk miskin sedikit dapat dikurangi.

3.

Ketimpangan (Gini Ratio)

Tingkat ketimpangan atau kesenjangan kesejahteraan antar penduduk yang diukur dengan indeks Gini Ratio pada tahun 2018 tercatat makin meningkat

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur 0,793 0,904 0,693 1,044 0,808 0,885 0,874 0,846 0,764 0,176 0,219 0,167 0,275 0,168 0,208 0,187 0,197 0,148 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 Sep 14 Mar 15 Sep 15 Mar 16 Sep 16 Mar 17 Sep 17 Mar 18 Sep 18 Index Kedalaman Index Keparahan

Grafik 1.14

Indeks Kedalaman & Indeks Keparahan Kemiskinan

0,347 0,297 0,342 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4

Mar 14 Sep 14 Mar 15 Sep 15 Mar 16 Sep 16 Mar 17 Sep 17 Mar 18 Sep 18 Perkotaan Pedesaan Kaltim

Grafik 1.15

Indeks Gini Ratio Kaltim 2014-2018

(29)

18

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

daripada pengukuran di tahun sebelumnya. Setelah naik secara bertahap pada tahun 2016 dan tahun 2017 mencapai angka 0,333 pada bulan September, pada tahun 2018 gini rasio mengalami kenaikan 0,009 poin menjadi 0.342 pada dua periode pengukuran. Namun demikian, terdapat perbedaan kondisi gini rasio di perkotaan dan pedesaan, pada periode september 2018 gini rasio perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,003 menjadi 0,347, sementara gini rasio pedesaan mengalami kenaikan 0,010 menjadi 0,297. Kenaikan gini rasio ini terjadi di tengah pertumbuhan ekonomi yang juga semakin meningkat. Ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidak dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk di Kalimantan Timur. Pertumbuhan tersebut lebih banyak dinikmati oleh kalangan menengah-atas, sehingga kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin semakin lebar.

4. Kondisi Ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2018 tercatat turun 0,30 persen dari Februari 2018 menjadi 6,60 persen atau sekitar 114.313 dari 1,73 juta orang angkatan kerja. TPT pada bulan Agustus sudah mampu memenuhi target tingkat pengangguran yang ditetapkan di RPJMD sebesar 7,00 persen, tetapi masih jauh di atas tingkat pengangguran nasional sebesar 5,34 persen. Apabila dibandingkan dengan provinsi yang ada di Pulau Kalimantan, tingkat pengangguran di Kaltim merupakan yang tertinggi, sementara Kalimantan Tengah mempunyai tingkat pengangguran yang terendah sebesar 4,01 persen.

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur 0 2 4 6 8 10

Feb 15 Agst 15 Feb 16 Agst 16 Feb 17 Agt 17 Feb 18 Agt 18

%

TPT Kaltim TPT Nasional

Grafik 1.16

(30)

19

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

C. EFEKTIVITAS

KEBIJAKAN

MAKRO

EKONOMI

DAN

PEMBANGUNAN REGIONAL

Tabel 1.7

Perbandingan Target RPJMD dan Realisasi Indikator Makroekonomi

No Variabel Makro Ekonomi Target Realisasi Deviasi

1 Pertumbuhan Ekonomi 0,5±1 2,67 +1,17

2 Inflasi 4±1 3,24 0

3 Indeks Pembangunan Manusia 75,70 75,12 -0,58

4 Tingkat Kemiskinan 6,00 6,06 +0,06

5 Gini Rasio 0,32 0,342 +0,022

6 Pengangguran 7,00 6,60 -0,40

Sumber: Penyesuaian RPJMD Prov. Kaltim & BPS Provinsi Kaltim

Data target variabel makro ekonomi diambil dari Penyesuaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 yang telah disahkan melalui Peraturan Gubernur Kalimantan Timur nomor 50 Tahun 2016. Terdapat target pada tahun 2017 yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 21 Tahun 2016, Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017, akan tetapi target dalam RKPD tersebut masih menggunakan data RPJMD yang lama sehingga kurang menggambarkan sasaran dan target yang akan dicapai. Penyesuaian tersebut perlu dilakukan karena perubahan yang signifikan pada kondisi perekonomian di Kaltim pada tahun 2015. Pada tahun tersebut, terjadi penurunan drastis terhadap harga batubara yang merupakan komoditas utama di Kaltim.

Perubahan RPJMD tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan fenomena pembangunan dan permasalahan/isu strategis pembangunan yang paling terkini. Alasan utama yang melandasi dilakukannya perubahan yaitu untuk menyelaraskan RPJMD dengan RPJMN, terbitnya Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036, kinerja ekonomi global yang cenderung menurun dan berdampak pada kapasitas fiskal dan target pembangunan. Selain itu, target kinerja pada tahun-tahun sebelumnya tidak dapat tercapai karena berkurangnya sumber pendanaan sebagai akibat tidak tercapainya target pendapatan.

(31)

20

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sebagaimana terlihat pada tabel 1.6, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak mencapai target indikator kesejahteraan masyarakat yakni Indikator Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Kemiskinan dan Gini Rasio, sementara itu untuk variabel makro ekonomi yakni Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi serta tingkat pengangguran dapat tercapai.

Sumber: RPJMD, RPJMN dan BPS Provinsi Kaltim

6,03 6,06 6,00 6,00 3,40 3,40 1 2 3 4 5 6 7 Mar 15 Sept 15 Mar 16 Sept 16 Mar 17 Sept 17 Mar 18 Sept 18 Kemiskinan Target RPJMD Target RPJMN 6,90 6,60 7 7 6 6 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 Feb 15 Agst 15 Feb 16 Agst 16 Feb 17 Agt 17 Feb 18 Agt 18 Pengangguran Target RPJMD Target RPJMN

Grafik 1.17

(32)
(33)

21

A. APBN TINGKAT PROVINSI

Tabel 2.1

Pagu dan Realisasi APBN Tahun 2017 dan 2018 (miliar Rp)

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A. PENDAPATAN NEGARA 20.290,89 17.832,08 20.335,70 19.897,57

1. Penerimaan Pajak 18.846,96 15.227,11 18.934,40 18.278,77

2. PNBP 1.443,93 2.604,98 1.401,30 1.618,80

B. BELANJA NEGARA 26.219,73 24.655,51 28.595,18 29.471,78

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8.106,92 7.319,04 8.866,16 8.235,23

1. Belanja Pegawai 2.679,71 2.586,97 2.902,33 2.828,91

2. Belanja Barang 2.642,34 2.366,73 3.617,59 3.292,82

3. Belanja Modal 2.773,65 2.342,65 2.336,31 2.103,81

4. Belanja Hibah - 11,77 -

5. Belanja Bantuan Sosial 11,22 10,92 9,93 9,69

II. TRANSFER KE DAERAH DAN 18.112,82 17.336,47 19.729,02 21.236,55

DANA DESA

1. Transfer ke Daerah a. Dana Perimbangan

1) Dana Alokasi Umum 4.902,96 4.902,96 5.134,62 5.134,62

2) Dana Bagi Hasil 9.347,87 8.960,62 10.838,44 12.524,37

3) Dana Alokasi Khusus 3.020,51 2.635,24 2.902,00 2.728,56

b. Dana Insentif Daerah 149,06 149,06 122,25 122,25

2. Dana Desa 692,42 688,59 731,71 726,76

C. SURPLUS DEFISIT (5.928,84) (6.823,43) (8.259,48) (9.574,21)

Tahun 2017 Tahun 2018

Uraian

Sumber : Kanwil DJP Kaltim, Kanwil DJBC Kalbagtim, dan OmSPAN, diolah.

Dana APBN yang dikelola di regional Kaltim diadministrasikan oleh beberapa unit berbeda di lingkup Kementerian Keuangan. Untuk sisi penerimaan perpajakan, data diperoleh dari Kanwil Ditjen Pajak Kaltim dan Kaltara, sementara untuk data Bea dan Cukai diperoleh dari Kanwil Ditjen Bea & Cukai Kalbagtim. Sedangkan untuk data PNBP dan transfer daerah merupakan data yang dikelola oleh Kanwil Ditjen Perbendaharan Provinsi Kaltim, begitu juga untuk data belanja pemerintah pusat.

(34)

22

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL

Realisasi pendapatan di tahun 2018 baik secara nominal maupun persentase terhadap target menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sampai dengan akhir tahun, pendapatan yang terhimpun mencapai 97,85 persen dari target. Pada tahun 2018, pendapatan perpajakan mencatatkan realisasi senilai Rp18,28 triliun atau 96,54 persen dari target. Persentase tersebut meningkat sebesar 20,04 persen dari tahun 2017 yang hanya mencapai Rp15,23 triliun atau 80,79 persen. Sementara itu, penerimaan PNBP tercatat mengalami penurunan signifikan mencapai 64,89 persen dari tahun lalu, pada tahun 2018 realisasi mencapai Rp1,62 triliun atau 115,52 persen dari target. Pada sisi realisasi Belanja, terjadi sedikit peningkatan dibanding tahun sebelumnya secara persentase terhadap pagu. Total persentase realisasi belanja negara yang disalurkan pada tahun 2018 mencapai 103,07 persen dari pagu, meningkat 9,04 persen dari tahun 2017.

B. PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT PROVINSI

1. Pendapatan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi

Tabel 2.2

Target dan Realisasi Perpajakan Pusat Kaltim 2017-2018 (miliar Rp)

Jenis 2017 2018

Target Real % Target Real %

PPh 12.686,77 9.181,26 72,37% 12.577,34 11.007,17 87,52% PPN & PPnBM 5.190,73 4.296,07 82,76% 4.634,56 5.312,98 114,64% PBB 820,01 1.047,45 127,74% 996,73 1.096,40 110,00% Pajak Lainnya 91,67 115,84 126,37% 171,19 142,95 83,51% Bea Masuk 456,82 542,79 118,82% 544,50 706,25 129,71% Bea Keluar 22,41 43,63 194,69% 10,09 12,23 121,21% Cukai 0 0,07 - 0 0,79 - Total 18.846,96 15.227,11 80,79% 18.934,40 18.278,77 96,54% Sumber: Kanwil DJP Kaltim dan Kanwil DJBC Kalbagtim

Kinerja perpajakan Kaltim di tahun 2018 menunjukkan sejumlah peningkatan baik di sisi nominal maupun persentase capaian. Realisasi penerimaan di tahun ini tercatat sebesar Rp18,28 triliun atau 96,54 persen dari target, jauh lebih besar dari tahun 2017 yang hanya mencapai 15,23 triliun atau 80,79 persen. Berbagai jenis pajak mengalami peningkatan secara nominal kecuali Bea Keluar.

Jika dilihat per jenis pajak capaian yang terkecil dicatatkan Pajak Lainnya yang hanya terealisasi sebesar 83,51 persen dari target. Namun secara nominal, penerimaan terkecil dihasilkan oleh Cukai yang hanya sebesar Rp789,30 juta. Capaian realisasi tertinggi dicatatkan oleh penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dan

(35)

23

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di mana berhasil terkumpul 114,64 persen dari target. Sedangkan jika dilihat secara nominal, pendapatan tertinggi tercatat pada jenis Pajak Penghasilan yang mencapai Rp11,01 triliun.

Pada penerimaan Bea dan Cukai, persentase realisasi penerimaan baik bea masuk, dan cukai pada tahun 2018 mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi di tengah kenaikan target yang ditetapkan untuk masing-masing kantor pelayanan bea dan cukai. Namun demikian, penerimaan dari Bea Keluar mengalami penurunan nominal sebesar Rp31,40 miliar menjadi Rp12,23 miliar.

a. Analisis Pajak terhadap PDRB (Tax Ratio)

Grafik 2.1

Rasio Perpajakan Pusat terhadap PDRB Kaltim 2013-2018

Sumber: BPS Prov. Kaltim, Kanwil DJP Kaltim dan Kanwil DJBC Kalbagtim

Rasio perpajakan Kaltim tahun 2018 adalah sebesar 2,97 persen dari PDRB. Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan tahun 2017 yang hanya sebesar 2,57 persen dari PDRB, namun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang mampu mencapai 3,16 persen. Tax ratio tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kinerja perpajakan di Kalimantan Timur. Pada tahun 2018, PDRB berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 638,12 triliun meningkat sebesar Rp45,62 triliun atau 7,70 persen. Sementara itu, realisasi penerimaan perpajakan di Kaltim sebesar Rp18,93 triliun, meningkat sebesar 20,04 persen. Peningkatan tersebut jauh lebih tinggi daripada kenaikan PDRB sehingga mengakibatkan rasio perpajakan meningkat sebesar 0,40 persen.

2,68% 2,75%

3,16% 3,00%

2,57%

2,97%

(36)

24

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL

b. Analisis Perbandingan Data Realisasi Pendapatan Pajak antara DJPBN dengan DJP dan DJBC

Grafik 2.2

Perbandingan Realisasi Penerimaan Perpajakan Tahun 2018

Sumber : LRA LKPK Triwulan IV OmSPAN, Kanwil DJP Kaltimtara, dan Kanwil DJBC Kalbagtim

Berdasarkan data dari pihak Ditjen Pajak (DJP) dan Ditjen Bea & Cukai (DJBC), penerimaan perpajakan regional Kaltim di tahun 2018 adalah sebesar Rp18,28 triliun, sedangkan berdasarkan data Ditjen Perbendaharaan hanya mencapai Rp16,60 triliun. Terdapat perbedaan jumlah data penerimaan sebesar Rp 1,68 triliun antara dua sumber data tersebut. Hampir seluruh jenis penerimaan tercatat lebih besar di Ditjen Pajak, kecuali data dari Ditjen Bea & Cukai tanpa ada selisih. Selisih tersebut disebabkan karena di satu pihak DJP mencatat penerimaan berdasarkan penyetor (Wajib Pajak dan Wajib Setor) terdaftar, yaitu sesuai kode lokasi pada NPWP yang diterbitkan kantor pelayanan di wilayah Kaltim, sedangkan Ditjen Perbendaharaan mencatat penerimaan yang penyetorannya dilakukan di Kaltim tanpa mempedulikan di mana NPWP Wajib Pajak dan Wajib Setor tersebut terdaftar.

11.007,2 5.313,0 1.096,4 143,0 706,3 12,2 0,8 10.297,8 4.698,5 749,1 137,5 706,3 12,2 0,8

PPh PPN PBB Pajak Lainnya Bea Masuk Bea Keluar Cukai DJP/DJBC DJPb

(37)

25

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi a. Perkembangan PNBP Menurut Jenis

Tabel 2.3

Realisasi Penerimaan PNBP Tahun 2017-2018 (juta Rp)

Uraian 2017 2018

Target Realisasi % Target Realisasi %

PNBP 1.443.927,8 2.604.975,2 180,4 1.401.298,18 1.618.799,68 115,52 SDA 0 0 0 0 0 Pendapatan Kehutanan 0 0 0 0 0 PNBP LAINNYA 1.371.738,2 2.362.122,1 172,2 1.141.786,04 1.395.318,62 122,2 Pengelolaan BMN 4.020,1 15.043,4 374,2 Jasa 1.066.716,6 942.046,5 88,3 Bunga 0 0,3 0

Hasil Tindak Pidana Korupsi 5.137,7 16.153,6 314,4 Pendidikan 236.600,6 75.590,8 31,9

Hasil Korupsi 415,0 1.613,4 388,7

Iuran dan Denda 258,6 3.541,2 1.369,5

Lain-Lain 58.589,6 1.308.132,7 2.232,7 37,40 21.395,56 57.207,4 Penjualan, Pengelolaan BMN,

Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi

570,129 8.542,67 1.498,4 Administrasi dan Penegakan

Hukum 26.439,85 431.300,66 1.631,3

Kesehatan, Perlindungan Sosial

dan Keagamaan 15.541,87 141.594,74 911,1

Pendidikan, Budaya, Riset dan

Teknologi 327.561,66 85.852,57 26,2

Jasa Transportasi, Komunikasi

dan Informatika 762.389,74 647.057,20 84,9

Jasa Lainnya 453,68 908,77 200,3

Bunga, Pengelolaan Rek Perbankan dan Pengelolaan Keuangan

8.871,35 30.763,48 346,77

Denda 0,36 5.507,40

PENDAPATAN BLU 72.189,5 242.853,2 336,4 259.512,14 244.876,63 94,4 Pendapatan Jasa Layanan

Umum 36.740,3 204.826,9 557,5 229.386,93 224.403,97 97,83

Pendapatan Hibah BLU 1.889,6 0 0 1.889,70 0 0

Pendapatan Hasil Kerjasama 31.894,1 36,028,6 112,9 27.815,51 19.189,29 69,0 Pendapatan BLU Lainnya 1.665,5 1.997,5 119,94 420,00 1.283,37 305,56 Sumber : LRA LKPK Triwulan IV OmSPAN, diolah

Total realisasi PNBP Kaltim Tahun 2018 tercatat sebesar Rp1,62 triliun, menurun drastis dari realisasi tahun lalu sebesar 64,89 persen atau Rp968,18 miliar yang mencapai Rp2,60 triliun. PNBP pada tahun 2018 hanya berasal dari PNBP Lainnya dan Pendapatan BLU. Pada tahun 2018 melalui Keputusan Ditjen Perbendaharaan nomor KEP-658/PB/2017 terdapat pemutakhiran Bagan Akun Standar (BAS) yang salah satunya adalah pemutakhiran akun PNBP dari semula akun 423 menjadi akun 425

(38)

26

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL

serta perubahan klasifikasi PNBP dari yang tadinya 8 jenis menjadi 9 jenis dengan kategori yang berbeda-beda.

Kontributor terbesar penerimaan PNBP berasal dari PNBP Lainnya yang mencatatkan realisasi sebesar Rp1,40 triliun dan berperan terhadap 86,19 persen penerimaan PNBP, sementara sisanya berasal dari Pendapatan BLU yang terealisasi sebesar Rp244,88 miliar.

Secara administrasi di regional Kaltim tidak tercatat PNBP SDA, karena meskipun lokasi pertambangan ataupun penyetoran dilakukan di wilayah Kaltim namun administrasi pencatatan dilakukan secara terpusat oleh Ditjen Minerba, sehingga tercatat pada Kanwil DJPb Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut dikuatkan dengan dinobatkannya PT Kaltim Prima Coal sebagai wajib bayar dengan kontribusi terbesar untuk kelompok PNBP Sumber Daya Alam Non Minyak dan Gas Bumi pada tanggal 17 Desember 2018. Penghargaan ini merupakan kali ketiga bagi PT. Kaltim Prima Coal. Perusahaan tersebut sampai dengan 13 September 2018 telah menyetor PNBP sebesar Rp4,29 triliun.

Secara rinci, kategori PNBP Lainnya yang terealisasi di Kaltim paling banyak disumbangkan oleh kategori Pendapatan Jasa Transportasi, Komunikasi dan Informatika. Realisasi pada kelompok Pendapatan Jasa Transportasi, Komunikasi dan Informatika pada tahun 2018 mencapai Rp647,06 miliar atau sebesar 39,97 persen dari total PNBP Lainnya. Jenis PNBP yang mendominasi dalam kategori Pendapatan Jasa Transportasi, Komunikasi dan Informatika yaitu Pendapatan Jasa Kepelabuhan yang terealisasi sebesar Rp502,85 miliar atau mencapai 77,71 persen dari Pendapatan Jasa Transportasi, Komunikasi dan Informatika.

Penyumbang terbesar selanjutnya untuk kategori PNBP lainnya adalah kelompok Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum dengan realisasi sebesar Rp431,30 miliar atau sebesar 1.631,25 persen. Jenis PNBP yang mendominasi dalam kelompok pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum adalah pendapatan uang sitaan Tindak Pidanan Pencucian Uang sebesar Rp215,11 miliar.

Untuk kategori Pendapatan BLU, angka tersebut merupakan penerimaan dari Universitas Mulawarman, Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan dan Bandar Udara Kalimarau di Tanjung Redeb sebagai BLU yang ada di

(39)

27

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL

Kaltim. Pendapatan BLU di tahun 2018 didominasi oleh pendapatan jasa layanan umum yang mencapai Rp224,40 miliar.

b. Perkembangan PNBP Fungsional

Dilihat berdasarkan fungsinya, PNBP dari Jasa Kepelabuhan, Jasa Navigasi Kepelayaran dan Jasa Perkapalan dan Kepelautan yang diterima oleh Kementerian Perhubungan mendominasi penerimaan PNBP tahun 2018 sebesar RP636,12 miliar. Jumlah ini hampir 3 kali lipat dari penerimaan Uang Sitaan Tindak Pidana Pencucian Uang yang dikelola oleh Kejaksaan Republik Indonesia yang mencapai Rp215,11 miliar.

Tabel 2.4

Penerimaan PNBP Tahun 2018 berdasarkan Fungsi (juta Rp)

Penerimaan PNBP 2018 2017

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Jasa Kepelabuhan 566.920,49 502.852,35

Uang Sitaan Tindak Pidana Pencucian Uang 0 215.113,33

Jasa Pelayanan Pendidikan (BLU) 189.984,90 187.870,98 11.358,96 179.775,76

Pendapatan dari BPJS Kesehatan 3.611,45 115.003,16 3.512,7 53.231,9

Jasa Navigasi Pelayaran 117.989,16 94.880,61

Biaya Pendidikan 72.032,28 77.823,44 69.759,67

Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) 0 47.714,50 0 66.291,1

Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) 0 42.932,55 0 37.496,2

Jasa Perkapalan dan Kepelautan 65.941,85 38.390,87

Bea Lelang Pejabat Lelang Kelas I 7.773,00 25.736,02

Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) 0 21.442,1

Jasa Bandar Udara, Kepelabuhan dan

Kenavigasian 1.021.149,1 619.386,7

Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya 0 43.498,8

Penerbitan SIM 0 15.383,1

Perpanjangan SIM 0 13.251,5

Hasil Denda dan sebagainya 4.801,9 12.960,3

Pengamanan Obyek Vital 10.595,7 9.341,3

Sumber: LKPK LRA Triwulan IV 2018 OmSPAN, diolah

Dari 10 penerimaan PNBP terbesar, 3 diantaranya merupakan penerimaan oleh Kementerian Perhubungan yaitu Jasa Kepelabuhan, Jasa Navigasi Pelayaran dan Jasa Perkapalan dan Kepelautan. Ketiga PNBP tersebut apabila dijumlahkan Rp636,12 miliar mencapai. Sementara itu, POLRI juga memiliki 2 PNBP yang termasuk yaitu Surat Tanda Nomor Kendaraan, dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor, berbeda dengan tahun lalu yang

(40)

28

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL

mampu memasukkan 6 PNBP-nya di 10 PNBP terbesar. Kedua PNBP tersebut apabila dijumlahkan dapat mencapai Rp90,65 miliar.

c. Analisis Kontribusi Pendapatan Terhadap Ekonomi Regional Tabel 2.5

Kontribusi Pajak dan PNBP terhadap Ekonomi Regional

Tahun Perpajakan/PDRB PNBP/PDRB

2016 2,99% 0,24%

2017 2,57% 0,44%

2018 2,97% 0,25%

Sumber : Kanwil DJP Kaltim-Kaltara, Kanwil DJBC Kalbagtim, LKPK LRA Triwulan IV 2017 OmSPAN, BPS Prov. Kaltim, diolah.

Kontribusi kemampuan fiskal pemerintah dapat diketahui dengan memperbandingkan penerimaan pusat/daerah dengan pertumbuhan ekonomi regional. Berdasarkan perhitungan rasio pada tabel 2.5, terjadi perbedaan perkembangan kontribusi antara Penerimaan Perpajakan dan PNBP. Kontribusi perpajakan terhadap ekonomi regional mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen, sebaliknya kontribusi PNBP mengalami penurunan kontribusi, yaitu sebesar 0,19 persen.

d. Analisis Kontribusi Populasi terhadap Pendapatan Pemerintah

Grafik 2.3

Kontribusi Perpajakan Pusat (non BM & BK) per Penduduk Kaltim 2016 - 2018

Sumber: BPS Prov. Kaltim dan Kanwil DJP Kaltim-Kaltara

Rasio pajak nasional per penduduk yang paling tinggi pada tahun 2018 tercatat di Kota Balikpapan. Setiap penduduk di wilayah tersebut

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Samarinda Balikpapan Bontang Kukar Kutai Timur Kutai Barat Paser Penajam Berau Mahakam Ulu Juta Rp

Gambar

Grafik 1.13   Tingkat Kemiskinan Kaltim
Grafik  3.2  menunjukkan  bahwa  terdapat  beberapa  daerah  dengan  rasio  realisasi  PAD yang jauh di atas atau di bawah target
Grafik 3.9 Rasio Surplus/Defisit terhadap Pendapatan Kaltim Tahun 2016-2018
Grafik 5.1  Tipologi Klasen

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak biji mahoni dengan konsentrasi 2,5 persen mengandung deterjen 0,1 Ekstrak biji mahoni dengan konsentrasi 2,5 persen mengandung deterjen 0,1  persen dan direbus selama 5

Bagaimana pengaruh sari umbi bawang merah ( Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan mikroorganisme dan kadar histamin serta kualitas organoleptik pada ikan kembung

Perlindungan Hukum Internasional terhadap Kawasan Geopark yang masuk dalam Global Geopark Network UNESCO terdapat dalam Deklarasi Madonie yaitu Perjanjian Kerjasama

BeratJenis (specific weight  specific weight  )   dari suatu benda adalah besarnya gaya grafitasi yang )   dari suatu benda adalah besarnya gaya grafitasi yang bekerja pada suatu

Misalnya, jika sebuah model Numerical Weather Prediction (NWP) menghasilkan curah hujan terlalu banyak, maka pengembang model dapat mengkonsultasikannya dengan model statistika

Sredstva za pjenjenje dodaci su vodi za gašenje radi proizvodnje pjene.Treba ih dimenzionirati tako da u slučaju požara u područje koje se štiti dospije dovoljna količina

Odprtost in legitimnost javne uprave pa lahko povečamo in tudi vzdržujemo le tako, da se odzivamo na vedno večje zahteve javnosti, zagotavljamo spoštovanje javnega interesa,

Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, menganalisa dan menyajikan data secara sistematis, sehingga