• Tidak ada hasil yang ditemukan

50 Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948 tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Neg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "50 Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948 tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Neg"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Gambaran Umum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

4.1.1 Sejarah Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Berdasarkan Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara dikota Magelang. Pada waktu itu Badan Pemeriksa Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai tugasnya, Badan Pemeriksa Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah mengumumkan kepada semua instansi di Wilayah Republik Indonesia mengenai tugas dan kewajibannya dalam memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara, untuk sementara masih menggunakan peraturan perundang-undangan yang dulu berlaku bagi pelaksanaan tugas Algemene Rekenkamer (Badan Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW dan IAR.

Berdasarkan Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk rkan Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk Berdasarkan Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk Berdasa

meriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan eriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang.

pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara dikota Magelang. Pada waktu itu Badan Pemeriksa Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai tugasnya, Badan Pemeriksa Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah

(2)

Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948 tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Negara Republik Indonesia yang ibukotanya di Yogyakarta tetap mempunyai Badan Pemeriksa Keuangan sesuai pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945; Ketuanya diwakili oleh R. Kasirman yang diangkat berdasarkan SK Presiden RI tanggal 31 Januari 1950 No.13/A/1950 terhitung mulai 1 Agustus 1949.

Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan Piagam Konstitusi RIS tanggal 14 Desember 1949, maka dibentuk Dewan Pengawas Keuangan (berkedudukan di Bogor) yang merupakan salah satu alat perlengkapan negara RIS, sebagai Ketua diangkat R. Soerasno mulai tanggal 31 Desember 1949, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Yogyakarta. Dewan Pengawas Keuangan RIS berkantor di Bogor menempati bekas kantor Algemene Rekenkamer pada masa pemerintah Netherland Indies Civil Administration (NICA).

Dengan kembalinya bentuk Negara menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka Dewan Pengawas Keuangan RIS yang berada di Bogor sejak tanggal 1 Oktober 1950 digabung dengan Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUDS 1950 dan berkedudukan di Bogor menempati bekas kantor Dewan Pengawas Keuangan RIS. Personalia Dewan Pengawas Keuangan RIS diambil dari unsur Badan Pemeriksa Keuangan di Yogyakarta dan dari Algemene Rekenkamer di Bogor.

Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan Piagam Konstitusi RIS tanggal 14 Desember 1949, maka dibentuk Dewan Pengawas Keuangan (berkedudukan di Bogor) yang merupakan salah satu alat perlengkapan negara RIS, sebagai Ketua diangkat R. Soerasno mulai tanggal 31 Desember 1949, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Yogyakarta. Dewan Pengawas Keuangan RIS berkantor di Bogor menempati bekas kantor Algemene Rekenkamer pada masa pemerintah Netherland Indies Civil Administration (NICA).

(3)

Pada Tanggal 5 Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden RI yang menyatakan berlakunya kembali UUD Tahun 1945. Dengan demikian Dewan Pengawas Keuangan berdasarkan UUD 1950 kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan Pasal 23 (5) UUD Tahun 1945.

Meskipun Badan Pemeriksa Keuangan berubah-ubah menjadi Dewan Pengawas Keuangan RIS berdasarkan konstitusi RIS Dewan Pengawas Keuangan RI (UUDS 1950), kemudian kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUD Tahun 1945, namun landasan pelaksanaan kegiatannya masih tetap menggunakan ICW dan IAR.

Dalam amanat-amanat Presiden yaitu Deklarasi Ekonomi dan Ambeg Parama Arta, dan di dalam Ketetapan MPRS No. 11/MPRS/1960 serta resolusi MPRS No.1/Res/MPRS/1963 telah dikemukakan keinginan-keinginan untuk menyempurnakan Badan Pemeriksa Keuangan, sehingga dapat menjadi alat kontrol yang efektif. Untuk mencapai tujuan itu maka pada tanggal 12 Oktober 1963, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 7 Tahun 1963 (LN No. 195 Tahun 1963) yang kemudian diganti dengan Undang-Undang (PERPU) No. 6 Tahun 1964 tentang Badan Pemeriksa Keuangan Gaya Baru.

Untuk mengganti PERPU tersebut, dikeluarkanlah UU No. 17 Tahun 1965 yang antara lain menetapkan bahwa Presiden, sebagai Pemimpin Besar Revolusi pemegang kekuasaan pemeriksaan dan penelitian tertinggi atas penyusunan dan Pengawas Keuangan RIS berdasarkan konstitusi RIS Dewan Pengawas Keuangan RI (UUDS 1950), kemudian kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUD Tahun 1945, namun landasan pelaksanaan kegiatannya masih tetap menggunakan ICW dan IAR.

Dalam amanat-amanat Presiden yaitu Deklarasi Ekonomi dan Ambeg Parama Arta, dan di dalam Ketetapan MPRS No. 11/MPRS/1960 serta resolusi MPRS No.1/Res/MPRS/1963 telah dikemukakan keinginan-keinginan untuk menyempurnakan Badan Pemeriksa Keuangan, sehingga dapat menjadi alat kontrol yang efektif. Untuk mencapai tujuan itu maka pada tanggal 12 Oktober 1963, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 7 Tahun 1963 (LN No. 195 Tahun 1963) yang kemudian diganti

(4)

pengurusan Keuangan Negara. Ketua dan Wakil Ketua BPK RI berkedudukan masing-masing sebagai Menteri Koordinator dan Menteri.

Akhirnya oleh MPRS dengan Ketetapan No.X/MPRS/1966 Kedudukan BPK RI dikembalikan pada posisi dan fungsi semula sebagai Lembaga Tinggi Negara. Sehingga UU yang mendasari tugas BPK RI perlu diubah dan akhirnya baru direalisasikan pada Tahun 1973 dengan UU No. 5 Tahun 1973 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR RI dalam Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan Negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR No.VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara dan peranannya perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen dan profesional.

Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, ketentuan yang mengatur BPK RI dalam UUD Tahun 1945 telah diamandemen. Sebelum amandemen BPK RI hanya diatur dalam satu ayat (pasal 23 ayat 5) kemudian dalam Perubahan Ketiga

UUD 1945 dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab VIII A) dengan tiga

pasal (23E, 23F, dan 23G) dan tujuh ayat.

baru direalisasikan pada Tahun 1973 dengan UU No. 5 Tahun 1973 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR RI dalam Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan Negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR No.VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara dan peranannya perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen dan profesional.

(5)

Untuk menunjang tugasnya, BPK RI didukung dengan seperangkat Undang-Undang di bidang Keuangan Negara, yaitu;

• UU No.17 Tahun 2003 Tentang keuangan Negara • UU No.1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

• UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

4.1.2 Tugas dan Peran BPK RI

BPK RI adalah sebuah lembaga Negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan Negara. Peran dan tugasnya bisa diuraikan dalam dua hal. Pertama,BPK RI adalah pemeriksa semua asal-usul dan besarnya penerimaan negara, dari manapun sumbernya. Kedua, BPK RI harus mengetahui tempat uang negara itu digunakan.

4.1.3 Visi dan Misi BPK RI

• VISI

Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan. • MISI

1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; 2. Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Tugas dan Peran BPK RI

BPK RI adalah sebuah lembaga Negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan Negara. Peran dan tugasnya bisa diuraikan dalam dua hal. Pertama,BPK RI adalah pemeriksa semua asal-usul dan besarnya penerimaan negara, dari manapun sumbernya. Kedua, BPK RI harus mengetahui tempat uang negara itu digunakan.

Visi dan Misi BPK RI

(6)

tanggung jawab keuangan negara; dan

3. Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan negara. sesuai dengan SK

BPK RI.

4.1.4 Struktur Organisasi

Untuk dapat menjalankan fungsi secara teratur, terkoordinasi, terkendali dan dapat di evaluasi untuk pengembangan mutu yang selalu lebih baik, manajemen BPK RI memakai struktur organisasi yang tepat guna, sederhana namun dinamis melakukan perubahan bila hal tesebut diyakini bermanfaat.

GAMBAR 4.1

STUKTUR ORGANISASI BPK RI

Sumber: BPK RI

dan dapat di evaluasi untuk pengembangan mutu yang selalu lebih baik, manajemen BPK RI memakai struktur organisasi yang tepat guna, sederhana namun dinamis melakukan perubahan bila hal tesebut diyakini bermanfaat.

(7)

4.2 Statistik Deskriptif

Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang telah diolah, adapun hasil olahan data dalam bentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian antara lain meliputi: jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), minimum dan maksimum serta. standar deviasi (ϭ ) untuk masing-masing variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1. Statistik Kompensasi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

k1 97 2 5 3.89 .748 k2 97 1 5 3.78 .832 k3 97 1 5 3.57 1.009 k4 97 1 5 3.84 .886 k5 97 1 5 3.34 1.009 k6 97 1 5 3.67 .774 k7 97 1 5 3.43 1.108 k8 97 1 5 3.43 1.249 Valid N (listwise) 97

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui statistic descriptif dari masing-masing pernyataan variabel kompensasi nilai tertinggi dinilai dengan skor 3.89 akan tetapi, untuk pernyataan upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja dinilai paling rendah dengan skor 3.34.

variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1. Statistik Kompensasi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. De

k1 97 2 5 3.89 .748 k2 97 1 5 3.78 .832 k3 97 1 5 3.57 1.009 k4 97 1 5 3.84 .886 k5 97 1 5 3.34 1.009 k6 97 1 5 3.67 .774 k7 97 1 5 3.43 1.108 k8 97 1 5 3.43 1.249 Valid N (listwise) 97

(8)

Tabel 4.2

Statistik Budaya Organisasi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

BO1 97 3 5 4.35 .541 BO2 97 2 5 4.00 .707 BO3 97 3 5 4.44 .520 BO4 97 2 5 4.14 .595 BO5 97 1 5 4.42 .610 BO6 97 1 5 4.04 .706 BO7 97 4 7 4.39 .551 BO8 97 2 5 3.82 .750 BO9 97 2 5 3.78 .767 BO10 97 3 5 4.43 .538 BO11 97 3 5 4.32 .511 BO12 97 2 5 3.99 .637 BO13 97 2 5 4.13 .552 BO14 97 3 5 4.05 .635 BO15 97 3 5 3.93 .525 Valid N (listwise) 97

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui statistic descriptif dari masing-masing pernyataan variabel budaya organisasi nilai tertinggi dinilai dengan skor 4.44 akan tetapi, untuk pernyataan pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki dinilai paling rendah dengan skor 3.79.

BO5 97 1 5 4.42 BO6 97 1 5 4.04 BO7 97 4 7 4.39 BO8 97 2 5 3.82 BO9 97 2 5 3.78 BO10 97 3 5 4.43 BO11 97 3 5 4.32 BO12 97 2 5 3.99 BO13 97 2 5 4.13 BO14 97 3 5 4.05 BO15 97 3 5 3.93 Valid N (listwise) 97

ber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui statistic descriptif

(9)

Tabel 4.3

Statistik Prestasi Kerja Pegawai

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PK1 97 3 5 4.24 .609 PK2 97 2 5 4.19 .565 PK3 97 4 5 4.38 .488 PK4 97 3 5 4.34 .518 PK5 97 3 5 4.19 .583 PK6 97 3 5 4.23 .510 PK7 97 2 5 4.25 .613 PK8 97 2 5 3.64 .880 PK9 97 3 5 4.26 .564 PK10 97 3 5 4.08 .589 PK11 97 3 5 4.14 .500 Valid N (listwise) 97

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui statistic descriptif dari masing-masing pernyataan variabel prestasi kerja pegawai nilai tertinggi dinilai dengan skor 4.38 akan tetapi, untuk pernyataan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tak kenal waktu supaya pekerjaan cepat terselesaikan dinilai paling rendah dengan skor 3.64.

4.2.1 Karakteristik Responden

Pembahasan berikut ini merupakan hasil analisis yang di lakukan penulis terhadap data kuesioner yang telah di isi oleh 97 orang responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. Penulis menganalisis frekuensi dan persentase pada karakteristik

PK4 97 3 5 4.34 PK5 97 3 5 4.19 PK6 97 3 5 4.23 PK7 97 2 5 4.25 PK8 97 2 5 3.64 PK9 97 3 5 4.26 PK10 97 3 5 4.08 PK11 97 3 5 4.14 Valid N (listwise) 97

ber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui statistic descriptif

masing pernyataan variabel prestasi kerja pegawai nilai tertinggi dinilai dengan skor 4.38 akan tetapi, untuk pernyataan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tak kenal waktu supaya pekerjaan cepat terselesaikan dinilai paling rendah dengan skor 3.64.

(10)

responden yang meliputi Jenis kelamin, usia, pendidikan terakir, masa kerja, dan golongan.

4.2.1.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui jenis kelamin responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta.

Tabel 4.4

Karakteristik Berdasarkan Jenis kelamin Responden Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-Laki 62 63.9 63.9 63.9 Perempuan 35 36.1 36.1 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 62 orang atau 63,9% yang berjenis kelamin laki-laki.

4.2.1.2 Karakteristik Usia Responden

Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui usia responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta.

Keuangan RI di Jakarta.

Tabel 4.4

Karakteristik Berdasarkan Jenis kelamin Responden Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Perce Valid Laki-Laki 62 63.9 63.9 63.9 Perempuan 35 36.1 36.1 100.0 Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 62 orang atau 63,9% yang berjenis kelamin laki-laki.

(11)

Tabel 4.5

Karakteristik Berdasarkan Usia Responden

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 20-30 tahun 17 17.5 17.5 17.5 30-40 tahun 44 45.4 45.4 62.9 40-50 tahun 30 30.9 30.9 93.8 > 50 tahun 6 6.2 6.2 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak yang berusia antara 30 sampai 40 tahun yaitu 44 orang atau 45.4 % .

4.2.1.3 Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden

Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui Pendidikan terakhir responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta.

> 50 tahun 6 6.2 6.2 100.0

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak yang berusia antara 30 sampai 40 tahun yaitu 44 orang atau 45.4 % .

Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden

Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui Pendidikan terakhir responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta.

(12)

Tabel 4.6

Karakteristik Berdasarkan Pendidikan terakhir Responden

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMU 46 47.4 47.4 47.4 DIPLOMA 6 6.2 6.2 53.6 S1 42 43.3 43.3 96.9 S2 3 3.1 3.1 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 46 orang atau 47.4% merupakan lulusan SMU. Tabel distribusi frekuensi diatas mengindikasikan bahwa kebanyakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta merupakan lulusan SMU dan S1.

4.2.1.4 Karakteristik Masa Kerja Responden

Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui masa kerja responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta.

S2 3 3.1 3.1 100.0

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 46 orang atau 47.4% merupakan lulusan SMU. Tabel distribusi frekuensi diatas mengindikasikan bahwa kebanyakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta merupakan lulusan SMU dan S1.

Karakteristik Masa Kerja Responden

Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui masa kerja responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI

(13)

Tabel 4.7

Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja Responden

Masa_Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1-10 tahun 47 48.5 48.5 48.5 11-20 tahun 41 42.3 42.3 90.7 21-30 tahun 6 6.2 6.2 96.9 >31 3 3.1 3.1 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu yang bekerja selama 1 sampai10 tahun sebanyak 47 orang atau 48.5%.

4.2.1.5 Karakteristik Golongan Responden

Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui golongan responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta

Tabel 4.8

Karakteristik Berdasarkan Golongan Responden Golongan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 45 46.4 46.4 46.4 3 51 52.6 52.6 99.0 4 1 1.0 1.0 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

>31 3 3.1 3.1 100.0

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu yang bekerja selama 1 sampai10 tahun sebanyak 47 orang atau 48.5%.

Karakteristik Golongan Responden

Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui golongan responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta

Tabel 4.8

Karakteristik Berdasarkan Golongan Responden Golongan

(14)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 51 orang atau 52.6 % merupakan golongan 3. Tabel distribusi frekuensi diatas mengindikasikan bahwa sebagian besar pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta merupakan golongan 3 yang merupakan lulusan S1.

4.2.2 Analisis Kompensasi

Analisis dilakukan dengan metode statistik distribusi frekuensi dan bertujuan untuk mengetahui pendapat responden mengenai kompensasi yang diberikan oleh BPK RI di Jakarta .

1. Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan masa kerja

pegawai.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan pertama yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.9

Jawaban responden tentang pernyataan

Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan masa kerja pegawai

Frequency Percent Percent Valid Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 5 5.2 5.2 5.2 Kurang Setuju 18 18.6 18.6 23.7 Setuju 57 58.8 58.8 82.5 Sangat Setuju 17 17.5 17.5 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Analisis dilakukan dengan metode statistik distribusi frekuensi dan bertujuan untuk mengetahui pendapat responden mengenai kompensasi yang diberikan oleh BPK RI di Jakarta .

Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan masa kerja

pegawai.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan pertama yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.9

Jawaban responden tentang pernyataan

Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan masa kerja pegawai

(15)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 57 orang atau 58.8% menyatakan setuju.

Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju . Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi selalu menerapkan sistem kenaikan gaji sesuai dengan masa kerja pegawai karena salah satu pertimbangan dalam menentukan besarnya peningkatan gaji adalah dengan lama masa kerja masing-masing pegawai. Pegawai yang telah bekerja lebih lama mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi daripada pegawai baru.

2. Sistem kenaikan gaji yang diterkan telah sesuai dengan prestasi kerja

pegawai.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-dua yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini :

pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi selalu menerapkan sistem kenaikan gaji sesuai dengan masa kerja pegawai karena salah satu pertimbangan dalam menentukan besarnya peningkatan gaji adalah dengan lama masa kerja masing-masing pegawai. Pegawai yang telah bekerja lebih lama mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi daripada pegawai baru.

Sistem kenaikan gaji yang diterkan telah sesuai dengan prestasi kerja

pegawai.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-dua yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini :

(16)

Tabel 4.10

Jawaban Responden tentang pernyataan

Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan prestasi kerja pegawai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 8 8.2 8.2 9.3

Kurang Setuju 16 16.5 16.5 25.8

Setuju 58 59.8 59.8 85.6

Sangat Setuju 14 14.4 14.4 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 58.8% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sudah menerapkan sistem kenaikan gaji sesuai dengan prestasi kerja pegawai karena salah satu pertimbangan dalam menentukan besarnya peningkatan gaji adalah dengan prestasi kerja masing-masing pegawai. Pegawai yang telah berprestasi mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi daripada pegawai yang tidak memiliki prestasi.

Valid Tidak Setuju 8 8.2 8.2 Kurang Setuju 16 16.5 16.5 Setuju 58 59.8 59.8 Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat 14 14.4 14.4 100.0 Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 58.8% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sudah menerapkan sistem kenaikan gaji sesuai dengan prestasi kerja pegawai karena salah satu pertimbangan dalam

(17)

3. Gaji pegawai mencukupi untuk biaya hidup dan keluarga

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-tiga yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini :

Tabel 4.11

Jawaban Responden tentang pernyataan

.Gaji pegawai mencukupi untuk biaya hidup dan keluarga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 5 5.2 5.2 5.2

Tidak Setuju 10 10.3 10.3 15.5

Kurang Setuju 19 19.6 19.6 35.1

Setuju 51 52.6 52.6 87.6

Sangat Setuju 12 12.4 12.4 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 51 orang atau 52.6% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi dalam memberikan gaji kepada pegawai sudah mencukupi untuk biaya hidup dan keluarga. Anggapan tersebut disebabkan karena standar kompensasi yang diberikan BPK RI pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan instansi lainya, sehingga gaji tersebut mencukupi biaya yang di keluarkan untuk hidup pegawai dan keluarga.

Jawaban Responden tentang pernyataan

.Gaji pegawai mencukupi untuk biaya hidup dan keluarga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 5 5.2 5.2 5.2

Tidak Setuju 10 10.3 10.3 15.5 Kurang Setuju 19 19.6 19.6 35.1 Setuju 51 52.6 52.6 87.6 Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat 12 12.4 12.4 100.0 Total 97 100.0 100.0

umber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 51 orang

(18)

4. Gaji pegawai sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-empat yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.12

Jawaban responden tentang pernyataan

Gaji pegawai sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 7 7.2 7.2 8.2

Kurang Setuju 20 20.6 20.6 28.9

Setuju 48 49.5 49.5 78.4

Sangat Setuju 21 21.6 21.6 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 48 orang atau 49.5% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju . Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa instansi telah memberikan gaji sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan. Pekerjaan dengan tanggung jawab yang lebih besar mendapatkan kompensasi lebih tinggi.

Jawaban responden tentang pernyataan

Gaji pegawai sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0

Tidak Setuju 7 7.2 7.2 Kurang Setuju 20 20.6 20.6 28.9 Setuju 48 49.5 49.5 78.4 Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat 21 21.6 21.6 100.0 Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 48

(19)

5. Upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan tugas yang di

laksanakan.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke lima yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.13

Jawaban responden tentang pernyataan

Upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan tugas yang di laksanakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 7 7.2 7.2 7.2

Tidak Setuju 8 8.2 8.2 15.5

Kurang Setuju 36 37.1 37.1 52.6

Setuju 37 38.1 38.1 90.7

Sangat Setuju 9 9.3 9.3 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan responden yaitu sebanyak 37 orang atau 38.1% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa responden menjawab setuju jumlahnya lebih banyak. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta

Tabel 4.13

Jawaban responden tentang pernyataan

Upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan tugas yang di laksanakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 7 7.2 7.2 7.2

Tidak Setuju 8 8.2 8.2 15.5 Kurang Setuju 36 37.1 37.1 52.6 Setuju 37 38.1 38.1 90.7 Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat 9 9.3 9.3 100.0 Total 97 100.0 100.0

(20)

berpendapat bahwa upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan tugas yang di laksanakan.

6. Tunjangan yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke enam yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.14

Jawaban responden tentang pernyataan

Tunjangan yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja

Frequency Percent Percent Valid Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2.1 2.1 2.1

Tidak Setuju 6 6.2 6.2 8.2

Kurang Setuju 20 20.6 20.6 28.9

Setuju 63 64.9 64.9 93.8

Sangat Setuju 6 6.2 6.2 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan responden yaitu sebanyak 63 orang atau 64.9% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju .Dan dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa tunjangan yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja. Apabila pegawai memiliki kinerja dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.14

Jawaban responden tentang pernyataan

Tunjangan yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja

Frequency Percent Percent Valid

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2.1 2.1 2.1

Tidak Setuju 6 6.2 6.2 8.2 Kurang Setuju 20 20.6 20.6 28.9 Setuju 63 64.9 64.9 93.8 Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat 6 6.2 6.2 100.0 Total 97 100.0 100.0

(21)

yang baik, maka pegawai tersebut akan mendapatkan tunjangan yang lebih besar dari pada pegawai yang kinerjanya.

7. Program pemeliharaan kesehatan yang pegawai terima telah

memenuhi harapan.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-tujuh yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.15

Jawaban responden tentang pernyataan

Program pemeliharaan kesehatan yang pegawai terima telah memenuhi harapan.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 8 8.2 8.2 8.2

Tidak Setuju 11 11.3 11.3 19.6

Kurang Setuju 21 21.6 21.6 41.2

Setuju 45 46.4 46.4 87.6

Sangat Setuju 12 12.4 12.4 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 45 orang atau 46.4% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pernyataan ke-tujuh yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.15

Jawaban responden tentang pernyataan

Program pemeliharaan kesehatan yang pegawai terima telah memenuhi harapan.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 8 8.2 8.2 8.2

Tidak Setuju 11 11.3 11.3 19.6

Kurang Setuju 21 21.6 21.6 41.2

(22)

pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat program pemeliharaan kesehatan yang pegawai terima telah memenuhi harapan. Program tersebut dapat digunakan apabila pegawai sakit tanpa prosedur yang berbelit.

8. Instansi memberikan pegawai jaminan atas kecelakaan

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-delapan yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.16

Jawaban responden tentang pernyataan

Instansi memberikan pegawai jaminan atas kecelakaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 11 11.3 11.3 11.3

Tidak Setuju 11 11.3 11.3 22.7

Kurang Setuju 19 19.6 19.6 42.3

Setuju 37 38.1 38.1 80.4

Sangat Setuju 19 19.6 19.6 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan responden yaitu sebanyak 37 orang atau 38.1% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi sudah memberikan pegawai pernyataan ke-delapan yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.16

Jawaban responden tentang pernyataan

Instansi memberikan pegawai jaminan atas kecelakaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 11 11.3 11.3 11.3

Tidak Setuju 11 11.3 11.3 22.7 Kurang Setuju 19 19.6 19.6 42.3 Setuju 37 38.1 38.1 80.4 Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat 19 19.6 19.6 100.0 Total 97 100.0 100.0

(23)

jaminan atas kecelakaan. Jaminan ini dapat memberikan ketenangan karena pegawai tidak perlu kuatir mengeluarkan biaya untuk perawatan karena sudah dijamin oleh BPK RI.

Tabel 4.17

Rekapitulasi Kuesioner Variabel Kompensasi

NO Pernyataan STS TS KS S SS

1 Kenaikan gaji sesuai

masa kerja

0 5 18 57 17

0.00% 5.15% 18.56% 58.76% 17.53%

2 Kenaikan gaji sesuai

prestasi kerja

1 8 16 58 14

1.03% 8.25% 16.49% 59.79% 14.43%

3 Gaji mencukupi biaya

hidup

5 10 19 51 12

5.15% 10.31% 19.59% 52.58% 12.37%

4 Gaji sebanding tanggung

jawab pekerjaan

1 7 20 48 21

1.03% 7.22% 20.62% 49.48% 21.65%

5 Upah lembur sesuai

tugas

7 8 36 37 9

7.22% 8.25% 37.11% 38.14% 9.28%

6 Tunjangan sesuai kinerja 2 6 20 63 6

2.06% 6.19% 20.62% 64.95% 6.19%

7 Pemeliharaan kesehatan

sesuai harapan

8 11 21 45 12

8.25% 11.34% 21.65% 46.39% 12.37%

8 Jaminan atas kecelakaan 11 11 19 37 19

11.34% 11.34% 19.59% 38.14% 19.59%

Total (n=97) 4.51% 8.51% 21.78% 51.03% 14.18%

Sumber : Data Kuesioner diolah

Berdasarkan data rekapitulasi hasil penelitian pada tabel diatas, untuk variabel kompensasi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (51.03%) menyatakan setuju dan 4.51% responden sangat tidak setuju bahwa kompensasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik, 21.78% responden menjawab kurang setuju jika kompensasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik, 8.51% responden menjawab tidak setuju jika bahwa kompensasi di BPK

Kenaikan gaji sesuai masa kerja

0 5 18 57

0.00% 5.15% 18.56% 58.76% 17.53% Kenaikan gaji sesuai

pre

prestasi kerja

1 8 16 58

1.03% 8.25% 16.49% 59.79% 14.43% Gaji mencukupi biaya

hidup

5 10 19 51

5.15% 10.31% 19.59% 52.58% 12.37% Gaji sebanding tanggung

ja

jawab pekerjaan

1 7 20 48

1.03% 7.22% 20.62% 49.48% 21.65% Upah lembur sesuai

tugas

7 8 36 37

7.22% 8.25% 37.11% 38.14% 9.28% Tunjangan sesuai kinerja

Tunjangan sesuai kinerja

Tun 2 6 20 63 2.06% 6.19% 20.62% 64.95% 6.19% Pemeliharaan kesehatan sesuai harapan 8 11 21 45 8.25% 11.34% 21.65% 46.39% 12.37% Jaminan atas kecelakaan 11 11 19 37

11.34% 11.34% 19.59% 38.14% 19.59% 11.34% 19.59% 38.14% 19.59%

Total (n=97) 4.51% 8.51% 21.78% 51.03%

(24)

RI sudah dilaksanakan dengan baik dan 14.18% responden menjawab sangat setuju. Artinya dari keseluruhan responden yang diteliti, hampir seluruh responden yaitu 65.21.% menyatakan bahwa kompensasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik.

4.2.3 Analisis Budaya Organisasi

1. Pegawai didorong untuk melakukan inovasi dalam bekerja

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan pertama yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.18

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai didorong untuk melakukan inovasi dalam bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Vald Kurang Setuju 3 3.1 3.1 3.1 Setuju 57 58.8 58.8 61.9 Sangat Setuju 37 38.1 38.1 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber: Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 57 orang atau 58.8% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi sudah memberikan dorongan kepada pegawai untuk melakukan inovasi dalam bekerja.

Pegawai didorong untuk melakukan inovasi dalam bekerja

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan pertama yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.18

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai didorong untuk melakukan inovasi dalam bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Vald Kurang Setuju 3 3.1 3.1 3.1 Setuju 57 58.8 58.8 61.9 Sangat Setuju 37 38.1 38.1 100.0 Sangat Setuju 37 38.1 38.1 100.0 Sangat Total 97 100.0 100.0

(25)

2. Dalam memperkenalkan ide baru pegawai berani mengambil resiko

untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-dua yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.19

Jawaban responden tentang pernyataan

Dalam memperkenalkan ide baru pegawai berani mengambil resiko untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas

Frequency Percent Percent Valid Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1 Kurang Setuju 15 15.5 15.5 18.6 Setuju 58 59.8 59.8 78.4 Sangat Setuju 21 21.6 21.6 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 59.8% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat organisasi dalam memperkenalkan ide baru pegawai berani mengambil resiko untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas.

Jawaban responden tentang pernyataan

Dalam memperkenalkan ide baru pegawai berani mengambil resiko untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas

Frequency Percent Percent Valid Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 Tidak Setuju 3 3.1 3.1 Tidak 3.1 Kurang Setuju 15 15.5 15.5 18.6 Setuju 58 59.8 59.8 78.4 Sangat Setuju 21 21.6 21.6 100.0 Sangat Setuju 21 21.6 21.6 100.0 Sangat Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang

(26)

3. Pegawai diharapkan memperhatikan kecermatan dalam bekerja

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-tiga yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.20

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai diharapkan memperhatikan kecermatan dalam bekerja

Frequency Percent Percent Valid Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Setuju 52 53.6 53.6 54.6

Sangat Setuju 44 45.4 45.4 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 52 orang atau 53.6% menyatakan setuju Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa instansi mengharapkan para pegawai untuk memperhatikan kecermatan dalam bekerja.

4. Dalam melakukan pekerjaan pegawai melakukan analisis pekerjaan

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-empat yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Pegawai diharapkan memperhatikan kecermatan dalam bekerja

Frequency Percent Percent Valid Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 1 1.0 1.0 1.0 Setuju 52 53.6 53.6 54.6 Sangat Setuju 44 45.4 45.4 100.0 Sangat Setuju 44 45.4 45.4 100.0 Sangat Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 52 orang atau 53.6% menyatakan setuju Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa instansi mengharapkan para pegawai untuk memperhatikan kecermatan dalam bekerja.

(27)

Tabel 4.21

Jawaban responden tentang pernyataan

Dalam melakukan pekerjaan pegawai melakukan analisis pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 2 2.1 2.1 2.1 Kurang Setuju 5 5.2 5.2 7.2 Setuju 67 69.1 69.1 76.3 Sangat Setuju 23 23.7 23.7 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 67 orang atau 69.1% menyatakan setuju. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi mengharapkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan untuk melakukan analisis pekerjaan.

5. Pegawai diharapkan memperhatikan ketelitian dalam pelaksanaan

kerja

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-lima yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Valid Setuju 67 69.1 69.1 76.3

Sangat Setuju 23 23.7 23.7 100.0

Sangat Setuju 23 23.7 23.7 100.0

Sangat

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 67 orang atau 69.1% menyatakan setuju. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi mengharapkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan untuk melakukan analisis pekerjaan.

(28)

Tabel 4.22

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai diharapkan memperhatikan ketelitian dalam pelaksanaan kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Setuju 52 53.6 53.6 54.6

Sangat Setuju 44 45.4 45.4 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 52 orang atau 53.6% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi mengharapkan para pegawai memperhatikan ketelitian dalam pelaksanaan kerja.

6. Instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan yang bagus

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-enam yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Sangat Setuju Sangat Setuju

Sangat 44 45.4 45.4 100.0

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 52 orang atau 53.6% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi mengharapkan para pegawai memperhatikan ketelitian dalam pelaksanaan kerja.

Instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan yang bagus

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-enam yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam

(29)

Tabel 4.23

Jawaban responden tentang pernyataan

Instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan yang bagus

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.1

Kurang Setuju 13 13.4 13.4 15.5

Setuju 60 61.9 61.9 77.3

Sangat Setuju 22 22.7 22.7 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 60 orang atau 61.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan yang bagus.

7. Dalam melakukan pekerjaan pegawai dituntut menerapkan standar

yang ditentukan

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-tujuh yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Valid Kurang Setuju 13 13.4 13.4 15.5

Setuju 60 61.9 61.9 77.3

Sangat Setuju Sangat Setuju

Sangat 22 22.7 22.7 100.0

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 60 orang atau 61.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan yang bagus.

(30)

Tabel 4.24

Jawaban responden tentang pernyataan

Dalam melakukan pekerjaan pegawai dituntut menerapkan standar yang ditentukan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 61 62.9 62.9 62.9 Sangat Setuju 35 36.1 36.1 99.0 Kurang Setuju 1 1.0 1.0 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 61 orang atau 62.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi menerapkan standar yang telah ditentukan pada para pegawai dalam melakukan pekerjaan.

8. Pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-delapan yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Kurang Setuju 1 1.0 1.0 100.0

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 61 orang atau 62.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi menerapkan standar yang telah ditentukan pada para pegawai dalam melakukan pekerjaan.

Pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-delapan yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam

(31)

Tabel 4.25

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1 Kurang Setuju 28 28.9 28.9 32.0 Setuju 49 50.5 50.5 82.5 Sangat Setuju 17 17.5 17.5 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 49 orang atau 50.5% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil.

9. Pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-sembilan yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Valid Setuju 49 50.5 50.5 82.5 Sangat Setuju 17 17.5 17.5 100.0 Sangat Setuju 17 17.5 17.5 100.0 Sangat Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 49 orang atau 50.5% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil.

(32)

Tabel 4.26

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 6 6.2 6.2 6.2 Kurang Setuju 23 23.7 23.7 29.9 Setuju 54 55.7 55.7 85.6 Sangat Setuju 14 14.4 14.4 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 54 orang atau 55.7% menyatakan setuju. Dengan demikian , para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa Pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki.

10. Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan

pekerjaan

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-sepuluh yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini

Sangat Setuju 14 14.4 14.4 100.0

Sangat Setuju 14 14.4 14.4 100.0

Sangat

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 54 orang atau 55.7% menyatakan setuju. Dengan demikian , para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa Pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki.

Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan

pekerjaan

(33)

Tabel 4.27

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan pekejaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Setuju 2 2.1 2.1 2.1 Setuju 51 52.6 52.6 54.6 Sangat Setuju 44 45.4 45.4 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 51 orang atau 52.6% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta mayoritas berpendapat bahwa Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan pekejaan.

11. Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu

tim organisasi

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang

pernyataan ke-sebelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 51 orang atau 52.6% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta mayoritas berpendapat bahwa Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan pekejaan.

Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu

tim organisasi

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-sebelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam

(34)

Tabel 4.28

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu tim organisasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Setuju 2 2.1 2.1 2.1 Setuju 62 63.9 63.9 66.0 Sangat Setuju 33 34.0 34.0 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber: Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 62 orang atau 63.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa sebagian besar para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu tim organisasi.

12. Pegawai diberikan dorongan untuk bersikap agresif dalam

melaksanakan tugasnya

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-duabelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Valid Setuju 62 63.9 63.9 66.0

Sangat Setuju 33 34.0 34.0 100.0

Sangat Setuju 33 34.0 34.0 100.0

Sangat

Total 97 100.0 100.0

ber: Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 62 orang atau 63.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa sebagian besar para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu tim organisasi.

Pegawai diberikan dorongan untuk bersikap agresif dalam

(35)

Tabel 4.29

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai diberikan dorongan untuk bersikap agresif dalam melaksanakan tugasnya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 2 2.1 2.1 2.1 Kurang Setuju 14 14.4 14.4 16.5 Setuju 64 66.0 66.0 82.5 Sangat Setuju 17 17.5 17.5 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 64 orang atau 66.0% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa mayoritas para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa instansi telah memberikan dorongan pada pegawai untuk bersikap agresif dalam melaksanakan tugasnya.

13. Pegawai diberikan dorongan untuk kompetitif dalam melaksanankan

tugasnya

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-tigabelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Valid Setuju 64 66.0 66.0 82.5

Sangat Setuju 17 17.5 17.5 100.0

Sangat Setuju 17 17.5 17.5 100.0

Sangat

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 64 orang atau 66.0% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa mayoritas para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa instansi telah memberikan dorongan pada pegawai untuk bersikap agresif dalam melaksanakan tugasnya.

(36)

Tabel 4.30

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai diberikan dorongan untuk kompetitif dalam melaksanankan tugasnya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0 Kurang Setuju 6 6.2 6.2 7.2 Setuju 69 71.1 71.1 78.4 Sangat Setuju 21 21.6 21.6 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 69 orang atau 71.1% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa instansi telah memberikan dorongan pada pegawai untuk kompetitif dalam melaksanakan tugasnya.

14. Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan sekarang

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-empatbelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Setuju 69 71.1 71.1 78.4

Sangat Setuju 21 21.6 21.6 100.0

Sangat Setuju 21 21.6 21.6 100.0

Sangat

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 69 orang atau 71.1% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa instansi telah memberikan dorongan pada pegawai untuk kompetitif dalam melaksanakan tugasnya.

(37)

Tabel 4.31

Jawaban responden tentang pernyataan

Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan sekarang

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Setuju 17 17.5 17.5 17.5 Setuju 58 59.8 59.8 77.3 Sangat Setuju 22 22.7 22.7 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber: Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 59.8% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan sekarang.

15. Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan yang akan

datang

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-limabelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Total 97 100.0 100.0

ber: Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 59.8% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan sekarang.

Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan yang akan

datang

(38)

Tabel 4.32

Jawaban responden tentang pernyataan

Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan datang

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Setuju 17 17.5 17.5 17.5 Setuju 70 72.2 72.2 89.7 Sangat Setuju 10 10.3 10.3 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 70 orang atau 72.2% menyatakan setuju.. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan yang akan datang.

Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 70 orang atau 72.2% menyatakan setuju.. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan yang akan datang.

(39)

Tabel 4.33

Rekapitulasi Kuesioner Variabel Budaya Organisasi

NO Pernyataan STS TS KS S SS

1 Inovasi dalam bekerja 0 0 3 57 37

0.00% 0.00% 3.09% 58.76% 38.14% 2 Pengambilan resiko 0 3 15 58 21 0.00% 3.09% 15.46% 59.79% 21.65% 3 Kecermatan 0 0 1 52 44 0.00% 0.00% 1.03% 53.61% 45.36% 4 Analisis 0 2 5 67 23 0.00% 2.06% 5.15% 69.07% 23.71% 5 Ketelitian 1 0 0 52 44 1.03% 0.00% 0.00% 53.61% 45.36%

6 Produk yang dihasilkan 1 1 13 60 22

1.03% 1.03% 13.40% 61.86% 22.68% 7 Standar 1 0 0 61 35 1.03% 0.00% 0.00% 62.89% 36.08% 8 Pengaruh hasil 0 3 28 49 17 0.00% 3.09% 28.87% 50.52% 17.53% 9 Pengalaman 0 6 23 54 14 0.00% 6.19% 23.71% 55.67% 14.43% 10 Kerja sama 0 0 2 51 44 0.00% 0.00% 2.06% 52.58% 45.36%

11 Hubungan antar Kelompok 0 0 2 62 33

0.00% 0.00% 2.06% 63.92% 34.02% 12 Kreatif 0 2 14 64 17 0.00% 2.06% 14.43% 65.98% 17.53% 13 Kompetitif 0 1 6 69 21 0.00% 1.03% 6.19% 71.13% 21.65% 14 Kondisi sekarang 0 0 17 58 22 0.00% 0.00% 17.53% 59.79% 22.68%

15 Kondisi yang akan datang 0 0 17 70 10

0.00% 0.00% 17.53% 72.16% 10.31%

Total (n=97) 0.21% 1.24% 10.03% 60.76% 27.77%

Sumber : Data Kuesioner diolah

Berdasarkan data rekapitulasi hasil penelitian pada tabel diatas, untuk variabel budaya organisasi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (60.76%) menyatakan setuju dan 0.21% responden sangat tidak setuju bahwa budaya organisasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik, 27.77%

0.00% 2.06% 5.15% 69.07% 23.71%

Ketelitian 1 0 0

1.03% 0.00% 0.00% 53.61% 45.36%

Produk yang dihasilkan 1 1 13

1.03% 1.03% 13.40% 61.86% 22.68% Standar 1 0 0 1.03% 0.00% 0.00% 62.89% 36.08% Pengaruh hasil 0 3 28 0.00% 3.09% 28.87% 50.52% 17.53% Pengalaman 0 6 23 0.00% 6.19% 23.71% 55.67% 14.43% Kerja sama Kerja sama Ker 0 0 2 0.00% 0.00% 2.06% 52.58% 45.36%

Hubungan antar Kelompok 0 0 2

0.00% 0.00% 2.06% 63.92% 34.02% Kreatif 0 2 14 0.00% 2.06% 14.43% 65.98% 17.53% Kompetitif 0 1 6 0.00% 1.03% 6.19% 71.13% 21.65% Kondisi sekarang 0 0 17 0.00% 0.00% 17.53% 59.79% 22.68%

Kondisi yang akan datang 0 0 17

0.00% 0.00% 17.53% 72.16% 10.31%

(40)

responden menjawab sangat setuju jika budaya organisasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik, 1,24% responden menjawab tidak setuju jika bahwa budaya organisasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik dan 10.03% responden menjawab kurang setuju. Artinya dari keseluruhan responden yang diteliti, hampir seluruh responden yaitu 88.53% menyatakan bahwa budaya organisasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik.

4.2.4 Analisis Prestasi Kerja

1. Pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan

kedinasan yang diberikan atasan

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan pertama yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.34

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan kedinasan yang diberikan atasan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Setuju 9 9.3 9.3 9.3 Setuju 56 57.7 57.7 67.0 Sangat Setuju 32 33.0 33.0 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 56 orang

Analisis Prestasi Kerja

Pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan

kedinasan yang diberikan atasan

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan pertama yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.34

Jawaban responden tentang pernyataan

Pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan kedinasan yang diberikan atasan

(41)

atau 57.7% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa para pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan kedinasan yang diberikan atasan.

2. Sebelum melakukan pekerjaan pegawai melakukan prioritas kerja

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-dua yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.35

Jawaban responden tentang pernyataan

Sebelum melakukan pekerjaan pegawai melakukan prioritas kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0 Kurang Setuju 5 5.2 5.2 6.2 Setuju 66 68.0 68.0 74.2 Sangat Setuju 25 25.8 25.8 100.0 Total 97 100.0 100.0

Sumber : Data Kuesioner yang Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 66 orang atau 68.0% menyatakan setuju.. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa sebelum melakukan pekerjaan pegawai melakukan prioritas kerja.

pernyataan ke-dua yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:

Tabel 4.35

Jawaban responden tentang pernyataan

Sebelum melakukan pekerjaan pegawai melakukan prioritas kerja

Frequency Percent Valid Percent Cum Perce Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 Kurang Setuju 5 5.2 5.2 Setuju 66 68.0 68.0 74.2 Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat 25 25.8 25.8 100.0 Total 97 100.0 100.0

ber : Data Kuesioner yang Diolah

Gambar

Tabel 4.46 Hasil Uji
Tabel  4.47 Hasil Uji
Tabel 4.48 Hasil Uji
Tabel 4.52 Uji t Kompensasi  Coefficients a Model  Unstandardized  Coefficients  Standardized Coefficients  T Sig
+2

Referensi

Dokumen terkait

128 Walaupun mayoritas jawaban responden menyatakan setuju terhadap dimensi ini, namun jika diperhatikan sebanyak 6, 30 % yaitu 72 responden menyatakan ragu- ragu bahwa

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Whistleblowing (Y).. orang atau 1.2 persen menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang atau 6 persen menyatakan kurang setuju,52

Dati tabel tersebut dapat dijelaskan, sebagian besar responden pada pertanyaan ini memberikan tanggapan sangat setuju dan stuju sebanyak 63 orang atau 66,3%. 6) Tanggapan

menyelesaikan Laporan Akhir ini yang berjudul “ PROTOTIPE SISTEM PARKIR DENGAN MENGGUNAKAN RFID DAN PENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ”

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan minat dan motivasi belajar dengan prestasi belajar ditinjau dari input mahaiswa di Program Studi Pendidikan

Dari hasil perhitungan kuesioner pada 4 pernyataan Kinerja Keuangan, sebanyak 40 responden mayoritas menjawab setuju dan sangat setuju dengan hasil perhitungan sebesar 84,75%

Objek penelitian ini adalah materi kemampuan menyimak (buku teks yang dibacakan guru), sumber data yang diperoleh, yaitu media film animasi dalam meningkatkan

Pada hari ini, Rabu Tanggal Empat Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Belas, dimulai jam 09.00 WIB, bertempat di ruang Radar Kantor Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi