• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009

PERIHAL

PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG

KETENAGAKERJAAN

TERHADAP

UNDANG-UNDANG DASAR

NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

ACARA

PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

(I)

J A K A R T A

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009 PERIHAL

Pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PEMOHON

- Ronald Ebenhard Pattiasina (SPI BCA Bersatu) ACARA

Pemeriksaan Pendahuluan (I)

Rabu, 26 Agustus 2009, Pukul 10.00 – 10.25WIB Ruang Sidang Pleno Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat.

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Dr. Muhammad Alim, S.H., M.Hum. (Ketua) 2) Dr. H.M. Akil Mochtar, S.H., M.H. (Anggota) 3) Dr. Harjono, S.H., M.CL. (Anggota) Sunardi, S.H. Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir: Pemohon :

- Hadrianus R Jedoma (Dewan Pertimbangan Org. SPI BCA Bersatu) - C.M. Sulistya (Ketua Bidang Keuangan DPP BCA Bersatu)

- Masagus Robi Ketua Bidang Organisasi DPP BCA Bersatu) - Akua Pitaloan (Ketua Bidang Litbang DPP SPI BCA Bersatu) - Dia Prasetyo (Anggota Bidang Humas DPP SPI BCA Bersatu) - Bambang Iswanto (Anggota Bidang Kesra)

- Nicopolana (Dewan Pertimbangan Org. DPP SPI BCA Bersatu) - Muhammad Rusli (Anggota Bidang Org. DPP SPI BCA Bersatu) - H. Arief Aminuddin (Ketua Bidang Humas SPI BCA Bersatu) - Puji Rahmat (Sekretaris Umum SPI BCA Bersatu)

(4)

1. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Sidang pemeriksaan permohonan Nomor Perkara 115/PUU-VII/2009 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Saudara Pemohon dan mungkin Kuasanya, Anda telah mengajukan permohonan yang telah di-registered dengan Nomor 115/PUU-VII/2009. Iya benar?

2. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Betul, Pak Hakim.

3. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Untuk itu, pertama kali kita minta kepada Saudara Pemohon atau Kuasanya untuk memperkenalkan diri, silakan.

4. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Terima kasih, Bapak hakim. Kami dari SPI BCA Bersatu, dalam hal ini diwakili oleh Ketua Umum, Bapak Ronald E Pattiasina yang duduk di sebelah kanan saya. Kemudian, saya sebagai Sekretaris Umum DPP SPI BCA Bersatu. Nama saya Puji Rahmat. Kemudian, di sebelah kiri saya Bapak Hadrianus R Jedoma, Dewan Pertimbangan Organisasi SPI BCA Bersatu. Kemudian di sebelah kiri berikutnya, Bapak C.M. Sulistya, Ketua Bidang Keuangan DPP BCA Bersatu. Kemudian di sebelah kirinya adalah Bapak Masagus Robi, Ketua Bidang Organisasi. Kemudian, paling kanan adalah Bapak Akua Pitaloan, Ketua Bidang Litbang DPP SPI BCA Bersatu. Kemudian di belakang kami, Saudara Dia Prasetyo, anggota Bidang Humas DPP SPI BCA Bersatu. Kemudian berikutnya adalah Bapak Bambang Iswanto, Anggota Bidang Kesra. Kemudian, berikutnya adalah Bapak Nicopolana, Dewan Pertimbangan Organisasi, DPP SPI BCA Bersatu. Lalu berikutnya, Bapak Muhammad Rusli, Anggota Bidang Organisasi DPP SPI BCA Bersatu. Dan terakhir adalah Bapak H. Arief Aminuddin, Ketua Bidang Humas SPI BCA Bersatu, Pak.

SIDANG DIBUKA PUKUL 10.00 WIB

(5)

5. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Baiklah. Anda telah memperkenalkan diri siapa-siapa yang hadir dalam persidangan ini. Untuk ini adalah pemeriksaan pertama kali, jadi cobalah Saudara atau mungkin melalui Kuasanya menjelaskan secara ringkas isi daripada permohonan Saudara, saya persilakan.

6. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Terima kasih, Bapak Hakim yang kami hormati dan Muliakan. Kami, baik atas nama pribadi maupun sebagai pengurus SPI BCA Bersatu mengajukan permohonan uji materi Pasal 120 dan Pasal 121 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Adapun uraian singkat mengenai permohonan ini adalah bahwa kami sebagai salah satu Serikat Pekerja yang ada di BCA. Di BCA ada 6 serikat pekerja, Pak. Dan kami, salah satu serikat pekerja bernama SPI BCA Bersatu dan kebetulan keanggotaan kami belum mayoritas. Kami berdiri pada tanggal 26 Juli 2007 dan disahkan di Dinas Tenaga Kerja pada bulan Juli, bulan tersebut, Pak.

Nah, sehubungan dengan Pasal 120 di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan bahwa yang berhak untuk mewakili sebagai Tim Perunding, di dalam melakukan perundingan perjanjian kerja bersama, itu adalah serikat pekerja yang keanggotaannya lebih daripada 50% plus 1. Nah, kami yang keanggotaannya kurang dari 50% plus 1, secara otomatis tidak dilibatkan atau diikutkan di dalam proses perundingan dan pembuatan perjanjian kerja bersama. Jika kita mengacu kepada Undang-Undang Serikat Pekerja bahwa serikat pekerja mempunyai fungsi sebagai salah satu pihak dalam pembuatan kerja bersama dan penyelesaian-penyelesaian hubungan perindustrian maka dengan adanya Pasal 120 ayat (1) ini, kami kehilangan hak untuk bisa menjadi salah satu pihak di dalam pembuatan perjanjian kerja bersama, Pak.

Kemudian, untuk yang Pasal 121 Undang-Undang Ketenagakerjaan mengatur bahwa keanggotaan serikat pekerja atau serikat buruh sebagaimana dimaksud di Pasal 119 dan Pasal 120 dibuktikan dengan kartu tanda anggota. Dan di dalam peraturan petunjuk pelaksanaan, tidak diatur lebih detail mengenai proses dan tata cara bagaimana melakukan proses verifikasi. Di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja bisa diatur jika terdapat kartu anggota yang lebih dari satu maka yang di akui adalah yang terbaru. Kami melihat dengan sistem seperti ini, pembuktian verifikasi keanggotaannya berdasarkan kartu anggota, sangat rentan tanpa didasari dengan mekanisme atau sistem yang terbuka dan transparan, Pak.

(6)

Nah, kami berharap Pasal 121 bisa mencantumkan bahwa proses verifikasi keanggotaan selain dengan kartu anggota, disertai juga dengan proses verifikasi yang terbuka, transparan, Pak. Ini merujuk kepada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28F bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Demikian secara singkat Permohonan kami, Pak.

7. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Belum dijelaskan, apa yang Saudara minta? Itu kan ada di dalam petitum. Apa yang Saudara minta?

8. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Baiklah, Pak Hakim Yang kami Hormati.

9. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM. Iya, jelaskan dong.

10. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Di dalam permohonan kami, kami memohon agar kiranya Mahkamah Konstitusi memberikan putusan bahwasanya bisa mengabulkan permohonan kami sebagaimana kami uraikan tadi.

Kemudian yang kedua adalah menyatakan bahwa Pasal 120 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), dan Pasal 121 Undang-Undang Dasar Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 28F, Pasal 28 E ayat (3), dan Pasal 28I ayat (2). Kami mohon juga, Mahkamah juga menyatakan bahwa Pasal 120 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), dan Pasal 121 Undang-Undang Dasar Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (...)

11. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Bukan Undang-Undang Dasar, tetapi Undang-Undang Ketenagakerjaan, ya salah sebut, silakan.

(7)

12. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Maaf Pak, Pasal 121 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Dan kami berharap pemuatan Putusan ini dicantumkan di dalam Berita Negara Republik Indonesia. Apabila Mahkamah berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya. Demikian, Pak. Terima kasih.

13. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Oke, Saudara sendiri di dalam uraiannya, mengakui bahwa ini pernah diuji ya?

14. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Betul, Pak Hakim.

15. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Ya, itu memang diuji pada tahun 2003 melalui Putusan Nomor 012/PUU-I/2003. Itu yang mengajukan dulu adalah Saudara Syaiful Tafip. Kemudian ada Hikayat Atika Karwa. Kemudian Ilhamsyah, Suparman SAR, Jukni A. Itu sudah mengumumkan itu masalahnya, persis ada beberapa orang, ada puluhan orang, ada sekitar 20..., 37 orang yang mengajukan. Dan untuk dua pasal ini sudah pernah diuji. Anda kan sendiri yang menyebutkannya untuk itu. Selanjutnya, saya persilakan Pak Hakim Harjono untuk memberikan..., Silakan, Pak.

16. HAKIM KONSTITUSI: DR. HARJONO, S.H., M.CL.

Dalam permohonan Anda, ini ada dua hal yang berkaitan dengan kedudukan Pemohon yaitu sebutkan untuk atas nama pribadi, maupun dalam jabatan, dan kewenangan kami untuk bertindak atas nama serikat pekerja, ya kan? Saya mohon klarifikasi, serikat pekerja Anda ini sudah Anda lengkapi dengan bukti-bukti waktu pendiriannya, ya kan? Sudah, ya? Karena di dalam ketentuan tentang mengajukan permohonan di depan Mahkamah Konstitusi maka ada kemungkinan, di samping perorangan, juga badan hukum publik atau privat. Kalau sebagai perorangan, sudah saya jelaskan. Namun, sebagai sebuah organisasi, maka organisasi Anda ini apakah masuk di dalam sebuah klasifikasi sebagai badan hukum atau bukan? Itu pertanyaannya.

(8)

17. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Dalam permohonan kami, kami menggunakan sebagai perorangan warga Negara Indonesia, Pak. Atau kelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama. Karena secara jelas, di undang-undang tidak dicantumkan apakah sebuah serikat pekerja merupakan badan hukum publik atau bukan, Pak.

18. HAKIM KONSTITUSI: DR. HARJONO, S.H., M.CL.

Kalau begitu, nanti itu dieksplisitkan saja, ya? Untuk atas nama pribadi, maupun dalam jabatan, atau kewenangan, kami dalam bertindak dan atas nama..., Karena kalau jabatan, itu bukan sebagai kelompok perorangan.

Oleh karena itu, sebutkan saja, bagaimana pribadi, atau kelompok perorangan, yaitu siapa..., Disebutkan saja kelompok perorangan itu, siapa..., Karena kalau jabatan, kemudian bertindak atas nama serikat pekerjanya, kemungkinannya itu akan dilihat sebagai sebuah badan hukum, nantinya. Dan badan hukum atau perorangan itu nanti dalam konstitusi, kemungkinan bisa dilihat jaminan hak-hak konstitusionalnya berbeda. Apa yang berlaku pada badan hukum, apa yang berlaku pada perorangan.

Oleh karena itu, kalau Anda tekankan pada perorangan, tolong ini juga ditekankan saja bahwa perorangan atau kelompok perorangan? Persidangan ini adalah persidangan untuk memberi nasihat pada Anda. Masih pada persidangan pertama. Oleh karena itu, Majelis Hakim belum memeriksa seluruhnya. Tapi, memberikan nasihat kepada Anda untuk memperbaiki. Satu hal, poin yang perlu Anda perhatikan di dalam perbaikannya nanti.

Kedua, Anda juga sudah mengetahui bahwa undang-undang ini pernah dilakukan permohonan pengujian dan Mahkamah Konstitusi sudah pernah memutuskan untuk itu. Oleh karena itu, Anda harus memberi alasan yang cukup kuat yaitu untuk memenuhi peraturan yang ada pada Mahkamah Konstitusi Nomor 06, “Terhadap materi muatan ayat, pasal, dan bagian undang-undang yang telah diuji, dapat

dimohonkan pengujian kembali.” Ayat (2)-nya, “...memungkinkan

dengan syarat konstitusional yang menjadi alasan permohonan yang bersangkutan berbeda.”

Perbedaan konstitusionalitas ini bisa disebabkan karena apa? Bisa dari dua hal. Kemungkinan hak konstitusinya yang dilanggar itu, alasannya dulu beda dengan yang sekarang.

Yang kedua adalah alasan Anda mengapa itu Anda katakan sebagai inkonstitusional? Untuk itu saya lihat pada permohonan Anda, masih sumir sekali karena masih menyangkut pada pelaksanaan yang

(9)

beda. Oleh karena itu, karena perkara ini juga akan menentukan apakah ini bisa dikatakan beda atau tidak, Anda kuatkan argumentasi Anda. Di mana perbedaannya? Kalau mungkin ketentuan-ketentuan di konstitusi yang menjadi tolak ukur pada saat Mahkamah Konstitusi menguji pada Putusan Nomor 012 dan kemungkinan juga tambahan-tambahan di mana dulu belum pernah dikemukakan ini untuk menyatakan ujian itu, ini yang saya sarankan. Untuk dua hal yang nanti akan Anda bisa tambahkan dalam perbaikan itu. Saya kira itu, Pak Ketua.

19. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Terima kasih, Pak.

20. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM. Silakan, Pak?

21. HAKIM KONSTITUSI: DR. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.

Saudara-Saudara Pemohon, ya? Tentunya, sebelum Saudara mengajukan permohonan ini ke Mahkamah Konstitusi, Saudara sudah mencermati betul Pasal 60 Undang-Undang Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa terhadap materi muatan ayat, pasal, dan atau bagian dalam undang-undang yang telah diuji tidak dapat dimohonkan pengujian kembali.

Sementara pasal ini yaitu Pasal 120 dan 121 ini, sudah pernah diuji melalui Putusan Makamah Nomor 012 Tahun 2003. Walaupun ada pasal-pasal lain. Tetapi Pasal 120 dan 121 itu materi muatan ayatnya yang juga pernah diuji yang para pemohonnya juga adalah para serikat pekerja juga.

Ketika saya mencermati Pasal 120 itu kan, katakanlah yang Saudara katakan bertentangan dengan Pasal 28, ada 3 hal utama yang ada di dalam Pasal 150 itu, yang pertama itu 50% lebih. Yang kedua itu adalah koalisi. Yang ketiga, menjadi wakil dalam kelompok perunding secara proporsional. Kan intinya cuma 3, itu.

Nah, yang mana terhadap norma Pasal 120 itu juga sudah diberikan penilaian hukumnya oleh Mahkamah Putusan yang sudah ada. Sedangkan Pasal 121 itu adalah yang berkenaan dengan keanggotaan yang harus menggunakan kartu anggota itu. Apa yang sudah diungkapkan oleh pak hakim terdahulu, saya kira hampir sama. Kalau misalnya di dalam permohonan ini, Saudara-Saudara tidak bisa memberikan sebuah argumentasi yang signifikan, yang berbeda, terhadap norma, pasal yang diuji ini, persoalannya maka tentu hakim juga terikat dengan undang-undang yang sudah secara tegas, secara

(10)

160 tadi. Eh, Pasal 60, maaf. Ingatnya Pasal 120..., Pasal 60 Undang-Undang Mahkamah Konstitusi. Itu imperatif dan limitatif sudah. Pasal di dalam permohonan ini, Saudara menyatakan, Saudara qoute juga pertimbangan hukumnya.

Kemudian, Saudara menyatakan bahwa permohonan ini berbeda dengan materi, atau masalah yang dikemukakan, atau persoalan yang dikemukakan. Memang inti masalahnya hampir sama, soal 50% juga kan? Begitu. Mungkin saja tempatnya yang berbeda. Mungkin serikat pekerjanya yang berbeda. Sepanjang menyangkut Pasal 120 itu. Tetapi, 50% itu tidak bisa terpenuhi, hak itu juga tidak menjadi hilang karena masih disyaratkan koalisi. Kan begitu? Dalam perundingan pun tidak menjadi hilang karena ada wakil untuk melakukan perundingan secara proporsional. Itu kalau dilihat dari materinya.

Oleh karena itu, di samping hal-hal yang sudah disarankan tadi, artinya Saudara-Saudara memahami betul konsekuensi dari permohonan yang seperti ini karena sudah ada putusan Mahkamah sebelumnya. Terkecuali memang hal-hal yang tadi saya katakan secara signifikan memang betul-betul berbeda dia, kepentingan hukum dari Para Pemohon ini. Dari penjelasan saya lihat tidak berbeda, karena soal quorum 50% itu menjadi sesuatu yang menghalang-halangi hak konstitusional Saudara. Kan kira-kira seperti itu? Sebab itu, Saudara minta dibatalkan, yang dulu juga begitu.

Jadi, saya hanya memberi pada nasihat karena memang kewajiban hakim untuk pada sidang pertama itu, untuk memberi nasihat kepada Para Pemohon. Dan yang lain tadi, saya kira sudah dijelaskan oleh Pak Harjono bahwa Saudara-Saudara ini kan mewakili perseorangan warga negara. Cuma berkumpul dan berserikat di dalam persatuan tenaga kerja dari BCA ini kan? Tetapi, bukan mewakili serikat pekerjanya, maksudnya itu, bukan mewakili organisasi serikat bekerja. Kalau di situ nanti dipertanyakan lagi tadi, apakah dia Badan Hukum atau bukan? Tetapi, kalau perorangan warga negara yang mempunyai kepentingan dan kelompok yang sama, ya saya kira itu sudah benar dari legal standing. Cuma materinya adalah Saudara baca kembali Pasal 60 itu.

Saya kira itu, Pak Ketua.Terima kasih. 22. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Jadi Saudara-saudara, sudah mendengarkan penjelasan dan nasihat dua orang hakim. Ini sekedar saya ingatkan, jadi apa yang beliau katakan berdua bahwa ini merupakan nasihat kepada Saudara. Jadi, saya bacakan ya, Pasal 39 Undang-Undang Mahkamah Konstitusi.

Ayat (1), “Sebelum memulai memeriksa pokok perkara, Mahkamah Konstitusi mengadakan pemeriksaan kelengkapan dan kejelasan materi permohonan.”

(11)

Ayat (2)-nya dikatakan, “Dalam pemeriksaan,” sebagaimana dimaksud ayat (1), pemeriksaan seperti ini, Mahkamah ini wajib memberi nasihat.”

Jadi, nasihat yang disampaikan itu, Anda tampunglah. Anda laksanakan, atau itu..., tapi apakah Saudara mau menurut atau tidak, itu hak Saudara. Cuma dinasihatkan. Nasihat itu kan ada orang yang menerima nasihat , ada yang tidak mau menerima nasihat .

Nah, oleh karena itu, itu ada kewajiban kami, kami telah melakukannya. Pak hakim dua orang sudah mengingatkannya mengenai hal-hal yang barangkali masih perlu tambahan, dan alasan-alasan, dan pelurusan masalah, sehingga menjadi lebih jelas dan lebih ada dasar hukumnya.

Silakan Saudara, barangkali ada yang akan ditanggapi mengenai saran-saran dari panel ini?

23. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Terima kasih, Bapak Hakim, kami mengucapkan terima kasih atas saran-sarannya dan kami akan mempertimbangkan untuk melakukan kesempurnaan terhadap pokok permohonan yang kami sampaikan, Pak. 24. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Ya, jadi begini, Saudara itu dalam..., diberi waktu paling lama 14 hari untuk memperbaiki permohonan Saudara, dan permohonan itu tidak lagi diserahkan kepada Majelis tetapi langsung kepaniteraan, Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

Andaikata Saudara lebih cepat dari 14 hari, itu terserah Saudara. Cuma, maksimal 14 hari dan sesudah masuk, itu barulah dilakukan lagi, dipanggil lagi, untuk acara selanjutnya.

Oke, ya? Saudara ada lagi pertanyaan? Tidak ada? Sudah cukup? Silakan kalau ada?

25. PEMOHON: MASAGUS ROBI (KETUA BIDANG ORGANISASI DPP BCA BERSATU)

Terima kasih, Pak Hakim. Mungkin atas inisiatif pribadi Pak, saya

mau sharing. Ternyata pada di lapangan seperti tadi Pak Hakim bilang

bahwa sebenarnya secara undang-undang, itu sudah dimaklumkan bahwa kalau tidak 50% plus 1, Koalisi. Kalau tidak bisa Koalisi, kan ada kesempatan juga bagi kita untuk mengikuti tim perunding. Kenyataan yang ada di lapangan adalah bahwa serikat pekerja yang mayoritas itu menutup akses kita bahwa tidak ada kemungkinan berkoalisi. Justru inilah yang kami minta untuk kebijaksanaan hakim, untuk kita sharing

(12)

-itu bukan menjadi hak utama beg-itu. Buat salah satu serikat pekerja yang ada di institusi. Sehingga, kami, walaupun minoritas itu, kami juga punya anggota cukup banyak, kami tidak bisa ikut serta dalam keterlibatan kami dalam mempersuarakan aspirasi yang ada di dalam teman-teman karyawan.

Itu saja, Pak Hakim, terima kasih.

26. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Begini, Saudara, itu kan sudah berkaitan dengan materi yang Saudara mohonkan. Itu berkaitan nanti dengan soal pembuktian. Jadi, itu nanti di belakang, yang dinasihatkan oleh panel ini tadi, itu ada..., ini sudah pernah diuji, ini materinya harus lebih bagus, karena itu yang harus saya sarankan, yang Anda katakan itu, itu sudah materi yang Anda mohonkan. Dan itu soal pembuktian dan lain-lain nanti dan argumentasi-argumentasi. Dan mungkin juga kita dengarkan juga nanti DPR dan Pemerintah misalnya, itu urusan lain.

Oke , ada lagi hal lain yang ditanyakan? Sudah cukup?

27. PEMOHON: PUJI RAHMAT (SEKRETARIS UMUM SPI BCA BERSATU)

Nampaknya tidak ada pertanyaan lagi, Bapak hakim, dan cukup bagi kami masukan-masukan yang disampaikan. Kami ucapkan terima kasih, Pak.

28. KETUA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.HUM.

Ya. Jadi sekali lagi, kita ingatkan, Anda punya waktu paling lama 14 hari ya? 14 hari untuk memperbaiki permohonan Saudara. Kemudian permohonan itu tidak lagi diserahkan ke kami tetapi langsung ke Kepaniteraan. Lebih cepat lagi, lebih baik. Artinya, dengan demikian akan diatur lagi selanjutnya, untuk acara selanjutnya. Oke, terima kasih.

Dengan demikian sidang permohonan ini dinyatakan ditutup.

KETUK PALU 1X

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu ke- untungan algoritma metaheuristik dibandingkan dengan metode optimasi lain adalah mayoritas skema pencariannya mengijinkan diterimanya solusi yang

Penulis menggunakan jenis dan pendekatan penelitian ini karena penulis terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tentang

Variasi konsentrasi sari buah stroberi berpengaruh terhadap kualitas minuman probiotik sari buah stroberi yang meliputi kadar abu, kadar lemak, kadar protein,

Kesimpulan: penelitian menunjukkan bahwa kulit buah naga merah dosis 1.44 gram dapat digunakan untuk menurunkan kadar trigliserida pada tikus jantan dyslipidemia.Saran:Penelitian

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang

Soal selidik dibina (lihat lampiran 1) untuk kajian yang akan diisi sendiri oleh responden merangkumi perkara penting yang berkaitan iaitu status sosioekonomi, persepsi terhadap

Pada aplikasi 1: Gambar 1, 2 dan 3 dapat dilihat Pada aplikasi 2: Gambar 4, 5 dan 6 dapat dilihat bahwa prosentase kematian larva Aedes aegypti pada bahwa prosentase

Akhirnya strategi pengembangan bisnis disusun berdasarkan 11 alternatif strategi yang diusulkan oleh David.Penelitian yang dilakukan dengan metode kualitatif ini