• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab III METODOLOGI PENELITIAN. SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

28 Bab III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum

3.1.1 Tinjauan Tentang SMK Dewi Sartika

SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green Ville blok AY no.1 Jakarta Barat. Situasi SMK Dewi Sartika sangat nyaman untuk belajar dan ditunjang pula oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap yaitu dengan 14 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang guru, ruang TU, dan ruang kepala sekolah. Dengan sarana dan prasarana yang memadai tersebut memungkinkan para siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal di sekolah ini. Misi dan visi dari sekolah yang jelas sangat menjamin kelangsungan sekolah tersebut.

Adapun misi dari SMK Dewi Sartika adalah a) menyiapkan tenaga yang berkualitas professional sehingga mampu berperan sebagai faktor keunggulan bagi industri Indonesia, b) memberikan bekal dasar kepada tamatan untuk mengembangkan dirinya secara berkesinambungan, c) menciptakan tenaga kerja untuk mengisi keperluan pembangunan, d) memberikan keahlian kepada tamatan yang dapat diandalkan sebagai bekal membuat dirinya produktif, dan mampu menjadi bekal keahlian profesi untuk meningkatkan martabatnya. Sedangkan visi dari SMK Dewi Sartika adalah a) mempersiapkan tamatan yang siap kerja dengan membekali keterampilan melalui pelatihan, b) menciptakan lingkungan kondusif sehingga seluruh keluarga besar SMK Dewi Sartika dapat belajar dan bekerja dengan tenang, c) meningkatkan mutu tamatan dengan

(2)

29

mengoptimalkan semua sarana dan prasarana yang dimilikinya dan mengikutkan siswa diberbagai lomba.

Jumlah guru bidang studi yang mengajar di SMK Dewi Sartika hingga saat ini mencapai 35 guru. sedangkan jumlah tenaga tata usahanya sebanyak 8 orang.

3.1.2 Fasilitas Penunjang Kerja Guru

Untuk menujang kinerja guru, SMK Dewi Sartika menyediakan fasilitas-fasilitas material yaitu sebagai berikut

1) Tersedia gedung sekolah atau ruang tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar beserta perlengkapannya.

2) Tersedia ruang guru.

3) Ruang untuk kantor kepala sekolah. 4) Ruang untuk kantor tata usaha.

5) Laboratorium beserta perlengkapannya, yang merupakan laboratorium komputer.

6) Mushola.

7) Kamar mandi untuk guru dan siswa.

8) Tersedia alat-alat peraga untuk membantu penyampaian materi. 3.1.3 Tugas Kepala Sekolah

Kepemimpinan Kepala Sekolah yang dilakukan di SMK Dewi Sartika antara lain:

(3)

30

1) Mengatur proses belajar mengajar, yaitu: mengatur program tahunan dan semester, menyusun jadwal pelajaran, menyusun pembagian tugas, mengatur pelaksanaan program satuan pelajaran dan alokasi waktu, mengatur kenaikan kelas, dan mengatur usaha-usaha peningkatan perbaikan kelas.

2) Mengatur kesiswaan, yang mencakup: mengatur penerimaan siswa baru, mengatur pengelompokkan siswa, dan mengatur kegiatan OSIS.

3) Mengatur personalia, yang mencakup: merencanakan formasi guru dan karyawan, merencanakan pembagian tugas guru dan karyawan, mengatur promosi dan mutasi guru dan karyawan, dan mengatur kesejahteraan guru dan karyawan.

4) Mengatur peralatan pengajaran, yang mencakup: mengatur buku-buku pelajaran, mengatur perpustakaan, mengatur alat-alat laboratorium, mengatur perlengkapan keterampilan dan olahraga.

5) Mengatur dan memelihara gedung/ peralatan sekolah, yaitu mencakup: pemeliharaan kebersihan sekolah, mengatur pemeliharaan perlengkapan/perabot sekolah, dan mengatur penggunaan gedung dan perlengkapan sekolah.

6) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat, yang mencakup: memelihara hubungan sekolah dengan orang tua siswa, memeliharahubungan baik dengan komite sekolah, memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga lain baik pemerintah maupun swasta, dan memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah.

(4)

31

1) Perumusan tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (Policy) sekolah 2) Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah, yang mencakup: mengatur pembagian tugas dan wewenang, mengatur petugas pelaksana, menyelenggarakan kegiatan, dan kepala sekolah sebagai penengah perselisihan.

3.1.4 Tugas Pokok Guru

Dalam usaha peningkatan kualitas SMK Dewi Sartika dalam persaingan pendidikan maka seorang guru diwajibkan untuk tahu tugas pokoknya. Tugas dan kewajiban guru selaku pengajar yaitu:

1) Mengadakan persiapan mengajar seperlunya sesuai dengan kurikulum yang belaku.

2) Datang mengajar di sekolah setiap hari keja mulai jam pertama sampai sekolah usai.

3) Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinyu sesuai dengan teknik evaluasi yang berlaku.

3.2 Desain Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu metode dalam meneliti untuk mengetahui keeratan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya.

3.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti dan kebenarannya perlu di uji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

(5)

32

“Di duga ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMK Dewi Sartika”.

Prosedur pengujian hipotesis dapat dinyatakan dalam ketentuan:

Ho : p = 0 ( gaya kepemimpinan kepala sekolah tidak ada hubungan dengan kinerja guru).

Ha : p > 0 (gaya kepemimpinan kepala sekolah ada hubungan positif dengan kinerja guru).

3.4 Variabel dan Skala Pengukurannya

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variable penelitian meliputi gaya kepemimpinan dan kinerja guru.

3.4.1 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable adalah untuk memberikan batasan dan penjelasan mengenai variable-variabel yang akan dipakai dalam pembahasan ini. Skala pengukuran yg digunakan adalah skala ordinal, skala ordinal yaitu memungkinkan untuk pengurutan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama.

a. Gaya kepemimpinan

Didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

(6)

33 b. Kinerja

Didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan dalam proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan/guru serta organisasi bersangkutan.

Tabel 3.1

Variabel Indikator Pertanyaan

a. Gaya kepemimpinan 1.Kemampuan sebagai pengawas. 2. Keterampilan mengajar. 3. Ketegasan dalam mengambil keputusan. 1. Kemampuan untuk menjadi pengawas sangat baik.

2. Kepala sekolah mampu mengawasi seluruh kegiatan belajar/mengajar. 1. memberikan materi sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa. 2. . Mampu mengelola interaksi belajar mengajar;

1. Memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan sangat baik.

(7)

34 b. Kinerja 4. Keterampilan social 5. Objektifitas 1. Prestasi kerja. 2. Tanggung jawab. 3. Kerja sama. 4.Kejujuran

social yang baik.

1. Memiliki objektifitas yang tinggi. 1. Kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, 2. Menguasai dan mengembangkan metode, 3. Bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar, 4. Melakukan interaksi dengan murid untuk menimbulkan motivasi , 5. . Kepribadian yang baik jujur dan obyektif dalam membimbing siswa

(8)

35 3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang standar. Untuk menunjang dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh data dan informasi. Cara mengumpulkan data penelitian yaitu dengan penelitian lapangan (field research) dan instrumen pengumpulan data adalah berupa kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dari responden mengenai kepemimpinan kepala sekolah, dan kinerja guru SMK Dewi Sartika.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala yaitu merupakan kumpulan dari pernyataan atau pertanyaan yang pengisiannya oleh responden dilakukan dengan memberikan tanda centang (√) pada tempat yang sudah disediakan dengan alternatif jawaban yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang.

Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel yang pengumpulan datanya menggunakan keusioner (angket), setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor atau nilai yaitu: 1) skor 5 jika jawaban responden sangat setuju

2) skor 4 jika jawaban responden setuju 3) skor 3 jika jawaban responden ragu-ragu

(9)

36 3) skor 2 jika jawaban responden kurang setuju 4) skor 1 jika jawaban responden tidak setuju. 3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data Primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui nara sumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. Data primer dapat diambil dari individu atau perseorangan, seperti hasil pengisian kuesioner.

3.7 Populasi dan Sampel

Populasi Penelitian adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian.

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. (Suharsimi, 2006:130). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua guru SMK Dewi Sartika.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata Usaha sekolah, diketahui jumlah guru SMK Dewi Sartika keseluruhan berjumlah 35 orang. Karena populasi guru di SMK Dewi Sartika hanya berjumlah 35 orang, maka seluruh guru SMK Dewi Sartika dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh, sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

(10)

37

sering dilakukan bila populasi relatif kecil,kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Deskritif Kuantitatif, yaitu metode stastistik yang digunakan untuk mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.

3.8.2 Metode Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah suatu alat statistika yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Adapun rumusnya adalah : r = 1-) 1 ( 6 2 2   n n b

r = Koefisien korelasi spearman rank n = Jumlah responden

2

b = Selisih rank X dan rank Y X = Gaya kepemimpinan Y = Kinerja guru.

Dari rumus diatas, dapat dijelaskan bahwa nilai r berada diantara -1 sampai dengan 1, dimana jika :

Jika r =1 atau mendekati 1, maka ada hubungan yang kuat antara x dan y dan positif.

Jika r = 0 maka hubungan antara x dan y sangat lemah atau tidak ada hubungannya sama sekali.

(11)

38

Jika r = -1 atau mendekati -1, maka ada hubungan yang kuat antara x dan y tetapi negative.

3.8.3 Analisis Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah suatu anggapan atau dugaan yang belum tentu kebenarannya, dan untuk mengetahui dugaan itu benar atau tidak, maka digunakan uji t.

Uji t (uji signifikan) adalah suatu prosedur memungkinkan seseorang mengambil keputusan, apakah keputusan tersebut dapat diterima atau tidak terhadap anggapan atau hipotesis yang diajukan untuk mencari t. hitung (th)

Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berhubungan terhadap kinerja guru, maka penulis membuat analisis uji signifikan dengan tingkat resiko kesalahan (α) = 5%.Analisis signifikan berguna untuk mengetahui apakah variabel X secara individual mampu menjelaskan perubahan yang terjadi pada variable Y dilakukan menggunakan uji statistik t hitung dan selanjutnya dibandingkan dengan t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dengan DK = n-2, dalam uji dua pihak ini telah disesuaikan dengan bunyi kalimat dari hipotesis penelitian.

Rumus Uji Signifikansi Korelasi =

Thitung = 2 1 2 . . r n r   Keterangan : n = jumlah sampel r = Koefisien korelasi

(12)

39

G a mba r 3 .3

Da era h Peno lak a n da n Penerima a n H o

Daer ah to lak Ho

Daer ah ter ima Ho

t tab le

Jika t hitu ng < t tab le, m aka Ho d iter im a d an Ha d ito lak. Ber ar t i tid ak ad a hu b u ngan ant ar a variab le X ( ga ya kep em imp in an) d en ga n var iab el Y ( k iner ja gu r u)

Jika t hitu ng > t tab le, m ak a Ho d ito lak d an Ha d it er ima. Ber ar ti ad a hu b u nga n ant ara var iab el X ( ga ya kep em imp in an) d en gan var iab e l Y ( kiner ja gu r u) .

Referensi

Dokumen terkait

Definisi operasional Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu &lt; 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau

Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari pengolahan bahan primer, buku, artikel, situs internet, surat kabar, serta peraturan perundang- undangan yang

Dalam penelitian ini, selain suhu, ke- lembaban udara dan intensitas cahaya, yang diduga dapat mempengaruhi konsentrasi bak- teri dan jamur udara ketiga area di

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan penambahan genjer pada bakso ikan gabus tidak berpengaruh nyata ( p &lt;0,05) terhadap nilai kekenyalan bakso

Pada Gambar 16 merupakan hasil pengelompokkan analisis komponen utama pada sumbu satu dan sumbu dua terhadap keseluruhan stasiun penelitian didapatkan bahwa karang yang

Oleh karena itu, langsung atau tidak langsung, migrasi seluruh panga dilandasi oleh penghayatan spiritual tradisional karena kekerabatan di Mondo berkaitan erat dengan

 SWP Gerbangkertasusila Plus meliputi : Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga pasien di ruang rawat inap anak RS Roemani Semarang mengatakan puas terhadap pelayanan keperawatan.Hal ini dapat