• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Prinsip Etika Bisnis Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Prinsip Etika Bisnis Islam"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. PENDAHULUANPENDAHULUAN Tujuan

Tujuan manusia dalam hidup manusia dalam hidup ini adalah kebahini adalah kebahagian.etika adalah istilahagian.etika adalah istilah yang bnyak di pakai dalam berbagai pengertian dan kita selalu binggung yang bnyak di pakai dalam berbagai pengertian dan kita selalu binggung karena kata ini sering gunakan berbagai versi dan bersinggungan dengan kata karena kata ini sering gunakan berbagai versi dan bersinggungan dengan kata lain ,seperti moral ,etiket ,etos ,akhlak ,norma ,aturan nurani, sopan santun lain ,seperti moral ,etiket ,etos ,akhlak ,norma ,aturan nurani, sopan santun ,budi pekerti ,nilai ,dan sebagainya.menurut webster dictionary ,secara ,budi pekerti ,nilai ,dan sebagainya.menurut webster dictionary ,secara etimologis etika adalah suatu kedisiplinan ilmu yang menjelaskan suatu yang etimologis etika adalah suatu kedisiplinan ilmu yang menjelaskan suatu yang  baik

 baik dan dan yang yang buruk buruk mana mana tugas tugas dan dan kewajiban kewajiban moral,atau moral,atau bisa bisa jugajuga mengenai kumpulan prinsip atau nilai moral .

mengenai kumpulan prinsip atau nilai moral .

Etika adalah cabang filosofi yang berkaitan dengan tentang pemikiran Etika adalah cabang filosofi yang berkaitan dengan tentang pemikiran  benar

 benar dan dan salah. salah. etika etika adalah adalah hasil hasil usaha usaha yang yang sistematis sistematis yang yang mengunakanmengunakan rasio untuk menafsirkan pengalamn moral individu dan sosial yang rasio untuk menafsirkan pengalamn moral individu dan sosial yang menetapkan aturan dalam pengendalian manusia serta nilai nilai yang menetapkan aturan dalam pengendalian manusia serta nilai nilai yang menjadikan sebagai pedoaman hidup .

menjadikan sebagai pedoaman hidup . 2.

2. PEMBAHASANPEMBAHASAN 2.1

2.1 Macam-macam Etika Bisnis IslamMacam-macam Etika Bisnis Islam a.

a. Etika politikEtika politik

Dalam masyarakat yang dipimpin oleh sistem kehidupan sekuler Dalam masyarakat yang dipimpin oleh sistem kehidupan sekuler yang seperti saat ini, motif politik pada umumnya adalah menguasai yang seperti saat ini, motif politik pada umumnya adalah menguasai  pemerintahan

 pemerintahan sehingga sehingga dapat dapat membawa membawa masyarakat masyarakat kearah kearah yang yang didi kehendaki oleh rezim ,mahzab , atau filosofi partai politik yang kehendaki oleh rezim ,mahzab , atau filosofi partai politik yang menjadi kendaraan nya,proses politik yang dikehendaki dan dianggap menjadi kendaraan nya,proses politik yang dikehendaki dan dianggap  baik

 baik adalah adalah proses proses politik politik dengan dengan sistem sistem demokrasi.sistem demokrasi.sistem kerajaankerajaan ,otoriter ,absolut ,totaliter atau komunis dianggap tidak sesuai dengan ,otoriter ,absolut ,totaliter atau komunis dianggap tidak sesuai dengan dunia modern

dunia modern dan satu satunya negara yang dan satu satunya negara yang gtidak disukai rakyatgtidak disukai rakyat nya.pemerintah adalah salah satu penting dari sebuah negara ,selain nya.pemerintah adalah salah satu penting dari sebuah negara ,selain wilyah penduduk ,dan kedaulatan .tujuan ini dicapai dengan wilyah penduduk ,dan kedaulatan .tujuan ini dicapai dengan  berlandaskan ideologi negara ,yaitu pancasila yang terdiri atas :

 berlandaskan ideologi negara ,yaitu pancasila yang terdiri atas :11 1.

1. Ketuhanan yang maha esaKetuhanan yang maha esa 1

(2)

2. Kemanusian yang adil dan beradab 3. Persatuan indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksaan dalam  permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Untuk merealisasikan idealisme ,di berlakukan sistem politik yang  biasanya mengatur aspek kekuasaan ,kepentingan kebijakan ,dan  budaya politik (Budiardjo ,1972).semua sistem memilki nilai yang

harus dipertahankan dan di hargai.berikut ini kutipan nya :  b. Etika pemerintah

Dalam islam, pemerintah berfungsi sebagai wakil allah dalam menegakan syariat nya dan menciptakan masyarakat baldathun thayibatun wa rabbun ghafuur .dalam islam surah al quraish menyebutkan bahwa tuhan menjamin dua hal :

1. Menjamin manusia dari rasa lapar 2. Menjamin manusia dari rasa takut

Dalam etika pemerintahan islam pemerintah yang tidak dapat menjamin ini sebaiknya mundur karena mereka tidak dapat menyandang amanah rakyat dan tuhan.karena jika hak hak ekonomi tidak diberikan , maka “uang” atau kelemahan ekonomi rakyat akan dapat dimanipulasi untuk kepentingan politik tertentu.

Berikut beberapa tugas pemerintah dalam bidang pemerintahan :

1. Melaksanakan pendidikan untuk meningkatkan pengalaman akidah dan syariat

2. Menegakan syariat amar makruf nahi mungkar

3. Memberikan pelayanam umum kepada seluruh masyarakat tanpa terkecual

4. Mendorong praktik kerja sama dan sifat tolong menolong

5. Menghindari pembiayyan pembangunan dengan utang negara :  jika berutang segera di bayar

(3)

7. Tidak adanya diskriminasi ,manusia perlakuan sama 8. Berlaku jujur dan transparan

9. Tidak melakukan penipuan dalam bentuk apa pun 10. Menunaikan janji dan amanah

11. Tegas terhadap hal hal yang bertentangan dengan syariat

12. Tidak mematok harga yang dapat menimbulkan ketidakadilan distribusi pendapatan,kecuali jika dimaksudkan untuk kepentingan umum

13. Dapat melakukan campur tangan untuk mencegah kezaliman yang merugikan masyarakat

14. Menjamin tercukupinya kebutuhan fakir,miskin,dan anak yatim 15. Mendorong penunaian zakat ,infak,sedekah dan wakaf

Pemerintah wajib ada yang melaksanakan ajaran agama .berikut ini menyangkut tugas dalam bidang ekonomi:

1. Menciptakan haraga yang adil dalam sistem mekanisme pasar yang adil

2. Menjamin hak kepemilikan individu yang di batasi oleh kepentingan sosial sesuai ajaran islam dan kepemilikan sosial. 3. Melarang bunga atau riba

4. Menerapakan kebijakan moneter yang baik ,dimana uang  berfungsi utama sebagai alat ukur dan alat tukar.mengambil

keuntungan dari uang sebagai alat moneter tidak di benarkan 5. Menganjurkan model kerja sama bisnis yang adil dalam bentuk

syirkah a-inan (antara pekerja dan pemodal)al-abdan (kerja sama tenaga ahli )al wujuh (perdangan secara kredit , al muwafadah (semua bentuk kerja sama) ,dan al mudharabah (pemodal memberikan dana kepada pekerja).

6. Memerangi kemiskinan

7. Menciptakan kemakmuran sosial (al maslahah al ammah) tidak sekedar kesejahteran yang di ukur dari kekayaan.

(4)

c. Etika ekonomi

Dalam islam ,hak dasar ekonomi terutama untuk memenuhi kebutuhan atau standard of living adalah hak setiap orang tanpa memikirkan apakah seorang memiliki kekayaan memenuhi nya atau tidak .etika ekonomi sudah tertuang dalam setiap ajaran dan moral ,etika muamalat dalam islam .misalnya setiap tindakan ekonomi tidak dapat di lepaskan dari tauhid , fikih, akhlak, dan ibadah .hal itu  berbeda dari sistem sekuler diantara sistem yang lain tidak menyatu ,  bahkan fragmentaris , sehingga di perlukan sistem nilai atau etika

ekonomi yang berda dalam sistem ekonomi . d. Etika bisnis

Etika bisnis dapat di tinjauan dari sisi etika pendirian perusahan ,etika manajemen, etika produksi,etika marketing, serta etika sirkulasi dan purnajual.saya asumsikan karena entias lembaga ,instusi dan mukalaf (orang yang bertanggung jawab )dalam islam tidak daoat dipisahkan etiak pribadi seorang muslim yang mukalaf yang memiliki kewajiban selaku muslim yang berlaku juga pada perusahan,lembaga ,atau organisasi .

Berikut beberapa etika bisnis yang dari sudut kelembangan dan motivasi dari pendirian yang umum.:

umum

 Tetap memegang akidah syariat islam

 Ekonomi bukan satu satunya tujuan ,harus seimbang dengan aspek

lain

 Jadikan perusahan sebagai instusi mukalaf

 Jadikan kegiatan bisnis sebagai bagian dari ibadah sesuai dengan

konsep syariat islam

 Tidak melakukan praktik riba dalam bentuk apapun ,termasuk

transaksi yang belum pasti /belum jelas n,spekulasi dan jud

(5)

Lembaga /organisasi

 Hanya mendirikan bisnis dengan niat karena allah dan menjalankan

sesuai syariat

 Menjalankan semua kegiatan bisnis sesuai dengan syariat

 Menjadikan perusahan sebagai bagian dari fungsi amar makruf nahi

mungkar demi kemaslahatan umat

 Jadikan perusahan nyang berfungsi sosial sesuai dengan ketentuan

syariat.

e. Etika manajemen

Dalam islam ,secara jelas dan tegas manusia menjadi pengganti wakil allah swt.dimuka bumi ini untuk memamurkannya sesuai dengan aturan yang dan ketentuan allah swt,sebagai pencipta manusia dan alam tempat manusia berdiam.manusia di beri gelar khalifatul nfil ardhi .

Etika manajemen berikut ini yang harus di perhatikan manajemen /perusahan secara umum:

 Memberikan hak konsumen berupa keamanan atau kesehatan  Memberikan informasi yang benar dan lengkap

 Memberikan hak untuk memilih secara bebas tanpa di paksa atau di

sudutkan

 Memberikan hak kepada konsumen untuk mengembalikan barang

yang di beli jika tidak puas (jaminan kepuasaan ) atau (garansi uang kembali)

 Mendengarkan keluhan pelanggan  Menjamin pelayanan purnajual

 Memberikan kontak pelayanan yang dapat dijangkau setiap saat  Mendapatkan informasi tentang produk ,spesifikasi ,cara

 pemakaian ,bahaya yang mungkin ditimbulkan ,dosis yang benar dan seagainya.

(6)

 Tidak menjual barang yang rusak yang sudah kadaluwarsa dan

 berbahaya

 Tidak menjual barang barang yang haram

2.2 Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam a. Kesatuan (unity)

Kesatuan yang dimaksud terefleksikan pada konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan muslim  baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh. Dari konsep ini maka islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun horisontal, membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam (Naqvi, 1993: 50-51).2

 b. Kebebasan

Kebebasan dalam bermuamalat membutuhkan persetujuan  bersama dan kesepakatan. Persetujuan yang kompleks antara  pihak-pihak yang berkepentingan dianggap sebagai syarat bagi terwujudnya legalitas transaksi. Berdasarkan konsep kehendak  bebas, manusia memiliki kebebasan untuk membuat kontrak dan menepatinya ataupun mengingkarinya. Pada tingkat tertentu, manusia diberikan kehendak bebas untuk mengendalikan kehidupannya sendiri mana kala Allah SWT menurunkannya ke  bumi. Tetapi kebebasan tersebut dengan tanpa mengabaikan kenyataan bahwa sebagais serorang muslim sepneuhnya dituntun dan diatur oleh hukum atau aturan yang telah diciptkan Allah SWT.3

2  Adiwarman A Karim,  Ekonomi Mikro Islam,  (Jakarta: PT Raja Gradindo Persada,

2004), h. 42-43

3

(7)

c. Tanggung jawab

Segala aktifitas bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis tidak terlepas dari petanggung jawaban atas apa yang telah dikerjakan. Allah SWT menekankan konsep tanggung jawab moral tindakan seseorang ini dengan firmannya:

Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi  balasan dengan kejahatan itu. Dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah SWT. Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun  perempuan, sedang ia orang yang beriman, maka mereka tu masuk

ke dalam surge dan meraka tidak dianiaya walau sedikit pun” d. Kebenaran: Kebajikan dan Kejujuran

Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi  proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh

komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Adapun kebajikan adalah sikap ihsan,yang merupakan tindakan yang dapat memberi keuntungan terhadap orang lain (Beekun, 1997: 28). Dalam al-Qur’an  prinsip kebenaran yang mengandung kebajikan dan kejujuran dapat diambil dari penegasan keharusan menunaikan atau memenuhi perjanjian atau transaksi bisnis. Termasuk ke dalam kebajikan dalam bisnis adalah sikap kesukarelaandan keramahtamahan. Kesukarelaan dalam pengertian, sikap suka-rela antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi, kerja sama atau perjanjian bisnis. Hal ini ditekankan untuk menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan serta cinta mencintai antar mitra  bisnis. Adapun kejujuran adalah sikap jujur dalam semua proses  bisnis yang dilakukan tanpa adanya penipuan sedikitpun. Sikap ini

(8)

 prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga dan  berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam bisnis. Dari sikap kebenaran, kebajikan dan kejujuran demikian maka suatu bisnis secara otomatis akan melahirkan  persaudaraan, dan kemitraan yang saling menguntungkan, tanpa

adanya kerugian dan penyesalan. e. Keseimbangan (keadilan)

Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil, tak terkecuali pada pihak yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Maidah:8. Keseimbangan atau keadilan menggambarkan dimensi horizontal ajaran Islam yang berhubungan dengan keseluruhan harmoni pada alam semesta. Hukum dan tatanan yang kita lihat  pada alam semesta mencerminkan keseimbangan yang harmonis. (Beekun,1997:23.) Dengan demikian keseimbangan, kebersamaan, kemoderatan merupakan prinsip etis mendasar yang harus diterapkan dalam aktivitas maupun entitas bisnis.

PENUTUP

Prakek berbisnis sangat erat kaitannya dengan permasalahan etika. Hal ini yang seringkali menjadikan bisnis terkadang dianggap kejam, tidak berperi kemanusiaan, dan sebagainya. Oleh karenanya Islam menginginkan bisnis haruslah berdasarkan pada etika. Karena apabila bisnis tidak diatur dalam etikanya seringkali bisnis menghalalkan segala cara. Dalam Islam etika bisnis sangat dijaga agar nantinya dalam prakteknya bisnis tetap dapat berada dalam koridor keIslaman dan tidak menyalahi aturan yang seharusnya.

(9)

Sumber

Rafik Issa Beekum , Etika Bisnis Islami,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004)h. 37 Adiwarman A Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: PT Raja Gradindo Persada, 2004), h. 42-43

(10)

KATA PENGANTAR

 Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah , Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini berisikan tentang penjelasan “ 

 Syrkah dan Akad dalam Bisnis

 Islam” 

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini .

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah  berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .

Sungai Penuh, Maret 2017 Kelompok 4

(11)

PRINSIP ETIKA BISNIS ISLAM

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah Etika Bisnis Islam

Disusun Oleh: Kelompok: 4

1. Endang Putri Ayu 2. Lara Fitri

3.

Dosen Pembimbing: MEGA MUSTIKA,S.Sy,M.Sy

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM

NEGERI (IAIN)KERINCI T.A.2017/2018

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Demikianlah penjelasan singkat tentang ekonomi syariah yang mendasarkan sistem ekonominya kepada tujuan syariah (maqashid syari’ah) dan prinsip-prinsip etika yang

Etika bisnis sederhananya dapat diumpamakan melakukan kegiatan bisnis dengan menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan tujuan untuk

baik  dan  yang  buruk,  yang  harus  dikerjakan  dan  yang  tidak.  Etika  normatif  dapat . dibagi  menjadi  etika  umum  dan  etika  khusus.  Etika 

Dalam kaitannya dengan paradigma Islam tentang etika bisnis, maka landasan filosofis yang harus dibangun dalam pribadi Muslim adalah adanya konsepsi hubungan manusia dengan

Jadi, dalam pengertian ini, etika dan moralitas sama-sama memiliki arti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah

dan manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, tanpa bantuan di1. sekitar lingkungan

Dalam kaitannya dengan besarnya biaya dan mutu pelayanan, maka terdapat berbagai hal penting yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis rumah sakit: pelayanan kesehatan yang

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang Implementasi Etika Bisnis Islam pada Aflah Bakery Yogyakarta, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa;