• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tokoh Tokoh Filsafat Barat Dan Timur Serta Pengaruhnya Terhadap Filsafat Bangsa Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tokoh Tokoh Filsafat Barat Dan Timur Serta Pengaruhnya Terhadap Filsafat Bangsa Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TOKOH TOKOH FILSAFAT BARAT DAN TIMUR SERTA PENGARUHNYA TERHADAP FILSAFAT BANGSA INDONESIA

I. TOKOH FILSAFAT BARAT

Mempelajari Filsafat barat tidak bisa lepas dari filsafat histories yaitu kajian yang ditinjau dari sejarah. mempelajari filsafat barat ada empat periode besar, sebagi berikut :

A. Zaman Yunani (600 sM - 400 M) kosmosentris ( para filosof mempertanyakan kejadian semesta alam ). Pada masa ini muncul karena kemenangan akal manusia terhadap mitos-mitos dari nenek moyang mereka. ini menunjukkan bahwa manusia ingin mencari kebenaran dalam hidup, karena menurut para filosuf abad ini tujuan manusia hanyalah mencari kebenaran untuk mendapatkan kebahagian, tokoh Pemikiran zaman Yunani Kuno, adalah :

1 Sokrates menyumbangkan teknik kebidanan (maieutika tekhne) dalam berfilsafat. Bertolak dari pengalaman konkrit, melalui dialog seseorang diajak Sokrates (sebagai sang bidan) untuk "melahirkan" pengetahuan akan kebenaran yang dikandung dalam batin orang itu. Dengan demikian Sokrates meletakkan dasar bagi pendekatan deduktif. -- Pemikiran Sokrates dibukukan oleh Plato, muridnya.

2 Plato menyumbangkan ajaran tentang "idea". Menurut Plato, hanya idea-lah realitas sejati. Semua fenomena alam hanya bayang-bayang dari bentuknya (idea) yang kekal. Dalam wawasan Plato, pada awal mula ada idea-kuda, nun disana di dunia idea. Dunia idea mengatasi realitas yang tampak, bersifat matematis, dan keberadaannya terlepas dari dunia inderawi. Dari idea-kuda itu muncul semua kuda yang kasat-mata. Karena itu keberadaan bunga, pohon, burung, ... bisa berubah dan berakhir, tetapi idea bunga, pohon, burung, ... kekal adanya. Itulah sebabnya yang Satu dapat menjadi yang Banyak.

(2)

3 Aristoteles mengemukakan tugas utama dari ilmu pengetahuan adalah mencari penyebab – penyebab objek yang diselidiki, kemudian di rumuskan keempat penyebab itu :

1) Penyebab Material ( material cause ) : ini adalah bahan darimana benda dibuat.

2) Penyebab Formal ( formal cause ) : ini adalah bentuk penyusunan bahan.

3) Penyebab Efisien ( efficient cause ) : ini adalah sumber – sumber kejadian.

4) Penyebab Final ( final cause ) : ini adalah tujuan yang menjadi arah seluruh kejadian

B. Zaman Pertengahan ada dua masing masing : Patristik dan Skolastik 400-1500M pemikiran para filosof masih banyak dipengaruhi oleh dogma – dogma agama kristiani. Pada masa ini dibagi dalam dua masa yaitu patristik dan skolastik. Pada masa patristik filsafat dipengaruhi oleh dogma-dogma kristiani dan banyak dipengaruhi oleh bapak-bapak gereja. Dan pada masa skolastik merupakan awal mula berdirinya filsafat timur. Masa kejayaan filsafat timur terjadi pada masa kholifah abasih yang mampu menterjemahkan filsafat-filsafat barat ke dalam bahasa arab. Namun pada masa skolastik ini filsafat barat tidak berkembang karena terlalu terkengkang oleh agama. Tokoh filsafat zaman pertengahan : 1. Tokoh Zaman Patristik : Patristik Yunani ini antara lain Clemens dari

Alexandria (150-215), Origenes (185-254), Gregorius dari Naziane (330-390), Basilius (330-379). Tokoh- tokoh dari Patristik Latin antara lain Hilarius (315-367), Ambrosius (339-397), Hieronymus (347-420) dan Augustinus (354-430). 2. Tokoh Zaman Skolastik : Avicena (Ibn. Sina, 980-1037), Averroes (Ibn. Rushd,

1126-1198) dan Maimonides (1135-1204), Albert Agung ( 1206-1274), Bonoventura ( 1221-1257), Thomas Aquinas (1225-1274) dan Yohanus Duns Scotus (1266-1308).

(3)

C. Zaman Modern (1500 M - 1800 M) . pada masa ini filsafat barat mulai berkembang kembali, terdapat masa peralihan yang disebut “Renesanse”, yang melahirkan dua konsep yaitu humanisme religius dan humanisme skuler. Namun yang berkembang hanyalah humanisme skuler yang berkembang dan menjadi cikal bakal lairnya filsafat pada masa-masa berikutnya. Lahir dan Berkembangan Tradisi Ilmu Pengetahuan, filsafat zaman Modern diawali masa Renesance, Jaman Barok, Jaman Aufklarung dan diahkiri jaman Romatik, dengan tokoh tokohnya sebagai berikut :

1. Tokoh filsafat modern Renesance : Johanes Kepler (1571-1630), Galileo Galilei (1564-1642), Hugo De Groot (1583-1645), Nicollo Machiavelli ( 1469-1527) Thomas Moore (1478-1535) Leonardo da vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643). Dan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan

2. Tokoh filsafat jaman Barok : Rene Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal pada masa filsafat modern ini. Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapak filsafat modern. Dia menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti.Segala sesuatu dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memang dipersoalkan juga dan Leibniz (1646-1650)

3. Tokoh Jaman Aufklarung ( era rasionalisme ) : Thomas Hubbes (1588-1679), John Locke (1632-1704), George Berkeley (1684-1753), David Hume (1711-1776) JJ.Rausseau (1712-1778) dan Immanuel Kant (1724-1804), tokoh tokoh ini merupakan kaum Emperik yang mengangap rasio saja tidak cukup harus dengan pengalaman juga.

4. Tokoh jaman Romantik ( jaman Idealisme ) : Fichte (1762-1814), F. Schelling (1775-1854), Hegel (1770-1831).

(4)

D. Zaman sekarang (setelah 1800 M). Logosentris yaitu manusia sudah berfikir secarasistimatis, llogis dan rasional, tokoh filsasat zaman sekarang :

1. filosofi penelitian Ilmu Sosial, aliran yang tidak bisa dilewatkan adalah positivisme yang digagas oleh filsuf A. Comte (1798-1857). Menurut Comte pemikiran manusia dapat dibagi kedalam tiga tahap/fase, yaitu tahap: (1) teologis, (2) Metafisis, dan (3) Positif-ilmiah.

2. Pada periode terkini (kontemporer) muncul aliran-aliran filsafat, misalnya : “Strukturalisme” dan “Postmodernisme”

1) Tokoh : “Strukturalisme” diantaranya adalah Cl. Lévi-Strauss, J. Lacan dan M . Faoucault

2) Tokoh “Postmodernisme” diantaranya adalah J. Habermas dan J. Derida. II. TOKOH FILSAFAT TIMUR:

Mempelajari Filsafat Timur kita tidak bisa lepas dari Filsafat China , India dan Filsafat Islam, Dengan tokoh tokohnya sebagai berikut :

A. Filsafat Cina

Filsafat Cina dibagi dalam empat periode, yakni zaman kuno (600-200 SM), zaman pembauran (200 SM-1000 M), zaman neo-konfusianisme (1000-1900 M), dan zaman modern (1900-sekarang).

1. Zaman Kuno ditandai dengan munculnya aliran-aliran filsafat klasik antara lain sebagai berikut :

Konfusianisme Yaitu suatu aliran yang terdiri atas orang – orang terpelajar yang mempunyai keahlian di bidang kitab – kitab klasik yang menitik beratkan tentang etika, Tokoh konfusianisme adalah Ju Chia

Taonisme – Tao te Chia terutama mengenai metafisika dan filasfat social Tokoh terbesar dari aliran ini adalah Lao Tzu dan Chuang Tzu.

(5)

Mazhab Yin Yang Menurut pandangan orang Cina, Yin dan Yang merupakan dua prinsip pokok di alam semesta. .

Mohisme atau Mo Chia Yaitu suatu aliran yang terdiri atas kelompok kaum kesatria yang telah kehilangan kududukannyaTokohnya Mo Tzu (479-381 SM).

Dialektisisme – Ming Chia Aliran ini dipelopori oleh orang – orang yang ahli dalam bidang debat

Legalisme – Fa Chia Yaitu suatu aliran yang dipelopori oleh orang – orang yang ahli di dalam bidang pemerintahan, Tokoh yang terkenal adalah Han Fei Tzu dan Li Sse.

2. Zaman Pembaharuan

Zaman ini ditandai dengan masuknya Budhisme dari India, sehingga kemudian melahirkan aliran baru dalam Budhisme Cina yang diberi nama Ch‟an Budhisme atau Ch‟anisme. Selain Budhisme muncul juga aliran Neo-Taoisme yang memberikan arti baru „Tao‟ sebagai „Nirwana‟. Puncak dari zaman pembaruan yang terjadi pada waktu pemerintahan Dinasti Han, dengan munculnya seorang tokoh Tung Chung Shu.

3. Zaman Neo-Konfusianisme

Zaman ini ditandai dengan adanya gerakan untuk kembali kepada ajaran– ajaran Konfusius yang asli, tokohnya adalah Kong Hu Cu

4. Zaman Modern

Zaman modern cina sekitar tahun 1900 Aliran yang paling berpengaruh adalah pragmatisme yang berasal dari Amerika Serikat. Pada tahun 1950 daratan Cina dikuasai oleh pemikiran Marx, Lenin dan tokoh yang terkenal Mao Ze Dong. B. Sejarah Filsafat India

Filsafat India bercorak religius dan etis. Sejarah filsafat India dibagi menjadi empat periode, yaitu periode Weda (1500-600 SM), periode Wiracarita (600 SM –

(6)

200 M), periode Sutra –Sutra (200-sekarang), periode Skolastik (200M – sekarang), sebagai berikut :

1. Periode Weda

Weda samhita adalah suatu pengumpulan mantra-mantra yang berbentuk syair, yang dipergunakan untuk mengundang Dewa, yang untuknya akan dipersembahkan korban. .

2. Periode Wiracarita

Periode ini sering disebut periode epic. Sistem-sistem dari Budhisme, Jainisme, Syiwaisme, dan Wishnuisme termasuk periode ini.

3. Periode Suta-Sutra

skema kefilsafatan yang pendek dan ringkas. Ikhtisar ini dibuat dalam bentuk sutra-sutra.

4. Periode Skolastik

Sukar sekali dipisahkan dengan periode sutra-sutra, tetapi di sini muncul tokoh-tokoh besar seperti Kumarila, Sankara, Syridhara, Ramanuja, Madhwa, Wacapati, Udayana, Bhaskara, dan Jayanta.

C. Tokoh Filsafat Islam

Pengertian Filsafat Islam. Filsafat Islam adalah hasil pemikiran filsuf tentang ajaran ketuhanan, kenabian, manusia, dan alam yang disinari ajaran Islam dalam suatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis. Sedangkan menurut Ahmad Fuad al-Ahwani filsafat Islam ialah pembahasan tentang alam dan manusia yang disanari ajaran Islam. Tokoh tokohnya diantaranya adalah :

1. Al-Kindi

Hidup pada tahun 796-873 M pada masa khalifah Makmun dan al-Mu‟tashim. Al-Kindi menganut aliran Mu‟tazilah dan kemudian belajar

(7)

filsafat. Menurut Al-Kindi filsafat yang paling tinggi adalah filsafat tentang Tuhan. Kata Al-Kindi : Filsafat yang termulia dan tertinggi derajatnya adalah filsafat utama, yaitu ilmu tentang Yang Benar Pertama, yang menjadi sebab dari segala yang benar. Masih menurut Al-Kindi kebenaran ialah bersesuaian apa yang ada dalam akal dan yang ada diluar akal.

2. Al-Farabi

Al-Farabi hidup tahun 870-950 M, dia meninggal dalam usia 80 tahun. Filsafatnya yang terkenal adalah teori emanasi (pancaran). Filsafatnya mengatakan bahwa yang banyak ini timbul dari Yang Satu. Tuhan bersifat Maha Satu tidak berubah, jauh dari materi , jauh dari arti banyak, Maha sempurna dan tidak berhajat apapun. Kalau demikian hakekat sifat Tuhan, bagaimana terjadinya alam materi yang banyak ini dari yang Maha satu? 3. Ibnu Sina

Ibnu Sina lahir di Asyfana 980 M dan wafat di Isfahana tahun 1037 M. pemikiran terpenting yang dihasilkan oleh Ibnu Sina adalah tentang jiwa. Ibnu Sina juga manganut paham pancaran, jiwa manusia memancar dari akal kesepuluh. Dia membagi jiwa dalam tiga bagian, yaitu jiwa tumbuh-tumbuhan (nafsu nabatiyah), jiwa binatang ( nafsu hayanawiyah), dan jiwa manusia (nafsu natiqah).

III. PENGARUH FILSAFAT BARAT DAN TIMUR TERHADAP PERKEMBANGAN FILSAFAT DI INDONESIA.

Pandangan hidup dan sistem pemikiran bangsa Indonesia tidak sama dengan pandangan hidup dan sistem pemikiran bangsa di negara lainnya. Seperti bangsa-bangsa di negara-negara Barat, dimana pandangan hidup dan system pemikirannya bersumber pada pemikiran filsafat Yunani, walaupun pemikiran filsafat Yunani ini telah dapat dibuktikan dengan keberhasilannya membangun peradaban manusia, tetapi pada akhirnya akan mengalami kepincangan hidup. Kepincangan tersebut dapat kita lihat bahwa manusia produk dari pemikiran Yunani hanya melahirkan manusia-manusia

(8)

yang individualistis, yang di dalam dirinya terdapat sifat saling curiga, saling bermusuhan. Di Indonesia lebih cenderung pada Filsafat Timur yang lebih banyak mengajarkan kepada Etika dan ke Esaan Tuhan.dan hal ini terbukti dengan terbentuknya falsafah bangsa Indonesia yang berwujud Pancasila yang di dalamnya terkandung nilai-niali luhur yang mencerminkan kepribadian dan kebudayaan bangsa Indonesia. Hanya Pancasilalah yang pantas dijadikan pandangan hidup sekaligus landasan pemikiran bangsa dan negara Indonesia., bentuk filsafat Indonesia terdiri dari lima sila sebagai berikut.

Sila I : Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila II : Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila III : Persatuan Indonesia.

Sila IV : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaaratan /perwakilan.

Sila V : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sila di atas juga disebut lima dasar sebagai suatu totalitas, merupakan suatu kebulatan tunggal, yang setiap sila-silannya selalu harus mengandung keempat sila yang lainnya.

Surakarta, 6 Nopember 2012 Penyusun

HIMAWAN ANTONI NIM 12110025

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamersma, Harry,. 1981. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sonny Keraf, A. dan M ikhael Dua. 2001. Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Wedberg, Anders. 1982. A History of Philosophy. Oxford: Clarendon Press. Volume 1 & 2.

Referensi

Dokumen terkait

pemikiran yang lahir dalam dunia Islam untuk menjawab tantangan zaman, yang meliputi Allah dan alam semesta, wahyu dan akal, agama dan filsafat..

L apangan pemikiran umat Islam terbagi kepada empat: bidang Ketuhanan ; bidang akhlak (etika); Kbidang fisika; bidang eksakta. Pemikiran umat Islam tentang keempat hal

Dengan asumsi bahwa kaum Muslim akan mengalami kejumudan kembali dalam pemikiran dan pengembangan ajaran-ajaran Islam dan kehilangan psychological striking force

Bila materi pemikiran filsafat Yunani yang dikaji tersebut memiliki bentuk-bentuk atau rumusan-rumusan yang tidak bertentangan dengan ajaran wahyu dalam Islam, maka materi tersebut

Pada intinya islam menyelarasakan antara pemikiran islam dengan tauhid, namun pada perkembanganya ada yang setuju dangan ilmu filsafat dan ada pula yang kurang setuju, landasan mereka

Bab empat, pada bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian atau analisis yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu mengenai konsep filsafat islam dalam pemikiran Ibnu Rusyd