• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Kls 3 Norma Masy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Kls 3 Norma Masy"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

1 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendekatan tematik yang akhir-akhir ini digulirkan dan telah disosialisasi, di lapangan memerlukan penjelasan yang cukup rinci. Apa, bagaimana membelajarkan model secara tematik akan dikupas di dalam salah satu makalah materi diklat yang akan diawali dari pengkajian ruang lingkup berbagai mata pelajaran. Kupasan atau kajian ini tetapi tentunya masih diperlukan motivasi, kontribusi dan adaptasi antara guru dan siswa setempat. Karena suatu model pembelajaran sangat cocok dengan siswa A di kelas A belum tentu cocok sama perlakuannya apabila disajikan untuk siswa B di tempat B. Hal ini masih diperlukan adaptasi-adaptasi pembelajaran, dan model pembelajaran yang disajikan tentulah sekedar pemberian wawasan bagaimana membelajarkan tematik dimaksud dengan tetap memperhatikan kondisi siswa di tempat guru bertugas.

Ruang lingkup pengembangan pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran pada kelas I sekolah Dasar, yaitu: Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan.

Pembelajaran Tematik meliputi berbagai mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dengan tema sebagai pemersatunya. Menyatukan berbagai kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran diperlukan telaah, atau suatu kajian yang mendalam dengan mengacu pada karakteristik dari masing-masing mata pelajaran.

Pembelajaran tematik disajikan secara luwes, tidak dipaksakan, melainkan bergulir begitu saja keterpaduannya saling melengkapi, saling mengkait, tidak terpisahkan.

B. Dasar Hukum Pemberlakuan Pembelajaran Tematik

Sampai hari ini, masih sering muncul pertanyaan…

1. Mengapa siswa kelas 1, 2, dan 3 harus dibelajarkan dengan menggunakan Pendekatan Tematik.? 2. Apa dasar Hukumnya?

3. Bagaimana menerapkannya? 4. Bagaimana menilainya?

Ikuti penjelasannya di bawah ini, dan apabila menginginkan teknik aplikasinya, ikutilah Diklat Mandiri di PPPPTK PKn dan IPS

(2)

2 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

1. STANDAR ISI : PERMENDIKNAS NOMOR 22 TAHUN 2006

KERANGKA DASAR DI BAB II (DI DALAM STRUKTUR KURIKULUM DI BAWAH INI)

Sangat jelas adanya anjuran agar seluruh guru yang mengajar di kelas 1, 2, 3 menggunakan Pendekatan Tematik

SK dan KD (STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR) materi-materi mana

saja yang bisa dipadukan secara luwes dengan TEMA sebagai pemersatunya diawali dengan pengkajian yang dilatihkan dalam Diklat atau Seminar atau Workshop.

Isi dari sebagian Standar Isi yang memuat anjuran untuk ber TEMATIK : berbuyi sbb: a. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

1. Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2.

b) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

c) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

d) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

e) Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.

f) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

g) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

(3)

3 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI disajikan pada Tabel 2

Tabel 2. Struktur Kurikulum SD/MI

Komponen I Kelas dan Alokasi Waktu II III IV, V, dan VI A. Mata Pelajaran PENDEKATAN TEMATIK 3 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 3. Bahasa Indonesia 5 4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan

Keterampilan 4

8. Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan 4

B. Muatan Lokal 2

C. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah 26 27 28 32

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

 Sekarang ini seluruh Kepala Sekolah di Diklat total di tahun 2010 dan 2011 tuntas (sudah selesai) dengan POLA DUKUNG DIKLAT 358 JP SELAMA DURASI WAKTU IN-ON-IN 3 BULAN DG DANA = APBNP : INSTRUKSI PRESIDEN N0 1 Tahun 2010 tentang AKSELERASI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN :

Dengan diikuti Program: Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang menganjurkan seluruh sekolah

dimanapun itu wajib menerapkan 8 STANDAR PERMENDIKNAS sebagai rambu-rambu pelaksanaan MANAJEMEN SEKOLAH dan KTSP nya dan dengan harapan disusun sendiri oleh sekolah yang disesuaikan dengan kondisi guru/sekolah/daerah/siswa setempat. Tetapi acuan dasar adalah menggunakan 8 Standar tersebut.

SELURUH PENGAWAS seluruh Indonesia telah mengikuti pelatihan. Dengan muatan diklat yang antara lain bertujuan agar pengawas dapat melakukan TUPOKSI nya membimbing Guru untuk dapat membelajarkan Tematik dan Kepala Sekolah serta dapat mensupervisi keterlaksanaanTematik dan Buku-Buku panduan sudah dibuat untuk pegangan seluruh Pengawas (telah ada contoh penerapan Tematik di RPP nya di dalam buku dengan judul PAIKEM, yang dibagikan kepada seluruh pengawas, seluruh Indonesia. (sehingga tidak ada alasan bahwa pengawas kepala sekolah tidak tahu tentang Tematik ini.

Kepala Dinas: dalam PROGRAM BERMUTU yang antara lain telah diundang ke Kota Batu Jawa Timur 16 Kepala Dinas atau yang mewakili, 75 Kota dan Kabupaten di hadiri oleh: 1) P4TK PKn –IPS KOTA BATU 2) P4TK IPA BANDUNG 3) P4TK MATEMATIKA

(4)

4 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

YOGYAKARTA dan 4) P4TK BAHASA JAKARTA. Dan HASIL WORKSHOP 4 P4TK INI telah menyepakati pendekatan yang digunakan untuk pelaksanaan Pendekatan Tematik di SD kelas 1, 2, 3 : menggunakan MODEL INTEGRETED Sedangkan bagi kelas 4, 5, 6 IPS dan IPA TERPADU menggunakan MODEL INTEGRATED dan MODEL CONNECTED

di dalam Buku BERMUTU sudah ada konsep tentang Tematiknya. 2. STANDAR PROSES : PERMENDIKNAS NOMOR 41/2007

Ada materi tercopykan yang terkait dengan anjuran ber TEMATIK di dalam Penyusunan RPP untuk kepentingan bagaimana Guru membelajarkan materi: (CARA INI JUGA SUDAH DI AKOMODASI DALAM DIKLAT SELURUH PENGAWAS, DI SELURUH INDONESIA)

II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN Bagian:

BAGIAN B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP adalah : 1. Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan. 2. Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

4. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

(5)

5 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6. Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7. Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

8. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ-asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.

9. Kegiatan pembelajaran a. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

10. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

11. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. KETERANGAN:

 Di dalam Permendiknas nomor 41 ini ada anjuran agar menerapkan Pendekatan Tematik di

dalam membuat RPP dan Siabusnya sebagai rancangan skenario guru yang akan mengajar. (Bab II bagian B)

 Ada penjelasan tentang BUKU TEKS bahwa sekolah melakukan pengadaan Buku Panduan,

Buku Referensi, Buku Perpustakaan selain Buku BSE. Sepanjang diperlukan oleh guru.

(6)

6 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

3. STANDAR PELAKSANAAN : PERMENDIKNAS N0 24 Tentang PELAKSANAAN KURIKULUM Saya kutipkan yang terkait dengan pemberlakuan Standar Permendiknas

Pasal 2

(1) Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mulai tahun ajaran 2006/2007.

(2) Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah paling lambat tahun ajaran 2009/2010.

(3) Satuan pendidikan dasar dan menengah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah melaksanakan uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh dapat menerapkan secara menyeluruh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk semua tingkatan kelasnya mulai tahun ajaran 2006/2007.

(4) Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum melaksanakan uji coba kurikulum 2004, melaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah secara bertahap dalam waktu paling lama 3 tahun, dengan tahapan : a. Untuk sekolah dasar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI), dan sekolah dasar luar biasa (SDLB):

- tahun I : kelas 1 dan 4; (Th 2006/2007) - tahun II : kelas 1,2,4, dan 5; (Th 2007/2008) - tahun III : kelas 1,2,3,4,5 dan 6. (Th 2008/2009)

b. Untuk sekolah menengah pertama (SMP), madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), madrasah aliyah kejuruan (MAK), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) :

- tahun I : kelas 1; (Th. 2006/2007) - tahun II : kelas 1 dan 2; (Th 2007/2008) - tahun III : kelas 1,2, dan 3. (Th 2008/2009)

(7)

7 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

(5) Penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan setelah mendapat izin Menteri Pendidikan Nasional.

C. Pengertian Tematik

Pembelajaran tematik dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu melalui tema sebagai pemersatu kegiatan yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, dimaksudkan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Karena siswa dalam memahami berbagai konsep yangmereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan snak.

Pelaksanaan pendekatan ini berawal dari suatu tema dan atau topik yang dipilih/dikembangkan dan ditemukan oleh guru dan atau bersama anak. Apabila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, maka pembelajaran terpadu ini tampak lebih

menekankan pada keterlibatan anak dalam belajar. Membuat anak aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan. Memberikan pengalaman langsung pada anak dan tidak tampak adanya pemisahan antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya. Menyajikan materi dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, bersifat fleksibel dan hasil pembelajarannya dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Tim pengembang PGSD dalam Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar disebutkan bahwa pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai:

1. Pembelajaran yang beranjak dari satu tem atertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejal-gejal dan konsep lain, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.

2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi/mata pelajaran yang mencerminkan dunis nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.

3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan 4. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi/mata pelajaran

yang berbeda, dengan harapan anak dapat belajar dengan lebih baik dan bermakna D. Cara Anak Belajar

Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh

(8)

8 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan lingkungannya.

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, (2) Mulai berpikir secara operasional, (3) Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.

Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:

1. Konkrit

Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik

penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. 2. Integratif

Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.

3. Hierarkis

Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal-hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi .

4. Belajar dan Pembelajaran Bermakna

Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.

Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep-konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara

(9)

9 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi belajar bermakna maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.

Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan orang/guru menjelaskan.

E. Keuntungan pembelajaran tematik

Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya: 1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,

2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;

3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;

4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;

5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;

6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;

7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

F. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran dengan menggunakan tema berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta menambah semangat karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata dan bermakna serta dikenal oleh anak.

Pemilihan dalam pembelajaran tema bertujuan agar supaya anak dapat: 1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu

2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama

3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan

4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi anak

5. Lebih bergairah belajar, karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata seperti: bertanya, bercerita, menulis, sekaligus mempelajari mata pelajaran yang lain 6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks

tema yang jelas

7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan

(10)

10 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

8. Budi pekerti dan moral anak dapat ditumbuhkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi

G. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik

Pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut : 1. Berpusat pada anak

2. Memberikan pengalaman langsung pada anak

3. Pemisahan antara bidang studi/mata pelajaran dalam tidak begitu jelas

4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi/mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran

5. Bersifat luwes

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak H. Kekuatan Tema Dalam Proses Pembelajaran

Pembelajaran terpadu memiliki kekuatan antara lain:

a. Memberikan pengalaman dankegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak

b. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak

c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna

d. Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi e. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjsama

f. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan oranglain artinya respek terhadap gagasan orang lain.

g. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan anak.

I. Peran Tema Dalam Proses pembelajaran

Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus, dengan membuat pembelajaran tematik, yaitu terpadu antara kelompok mata pelajaran Agama (Akhlak Mulia/Budi Pekerti/Tata krama),

Pendidikan Kewarganegaraan dan kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang terdiri dari: (Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam), Estetika (Seni Budaya – Keterampilan), dan Jasmani dan Olah Raga dan kesehatan.

Khusus untuk mata pelajaran agama, tidak diberikan contoh perpaduan dalam tematik, dikarenakan di Indonesia ada beberapa agama yang diakui (Islam, Nasrani Katolik dan Protestan, Hindu dan Budha), maka harapan penulis agar sekolah menyesuaikan dengan karakteristik keagamaannya masing-masing. Dan khusus untuk mata pelajaran agama ini disarankan agar guru kelas dapat berkoordinasi dengan guru agama dan juga guru olah raga untuk bersama-sama membuat kesepakatan mana-mana indikator yang akan dibelajarkan bersama-sama dalam naungan tema dan mana yang akan dibelajarkan oleh guru agama dan guru olah raga.

Penyepakatan ini mengacu pada bobot penyajian sebagaimana yang tertuang di dalam ketentuan Kerangka Dasar Kurikulum yang disebutkan:

15% untuk Agama

50% untuk Calistung (baca, tulis dan hitung)

35% untuk Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian, Iptek (Bahasa, IPA, IPS dan Matematika), Estetika, Olah Raga dan Kesehatan

(11)

11 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

Alokasi waktu yang disediakan total adalah 26 jam pelajaran perminggu untuk kelas 1, 27 jam pelajaran perminggu untuk kelas 2 dan 28 jam pelajaran perminggu untuk kelas 3. sedangkan jumlah minggu efektif tersedia antara 34 – 40 minggu. Dan untuk kepentingan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator misalnya ditetapkan 36 minggu efektif dalam satu tahun, sehingga masing-masing semester tersedia 18 minggu.

Pembelajaran tematik bagi siswa kelas 1, 2, dan 3 ini tidak dikenal adanya jadwal pelajaran. Karena pembelajaranya harus dilakukan oleh guru klas yang menyajikan secara terpadu dalam naungan sebuah tema. Jadi jadwal penyajiannya adalah pelajaran tema yang memuat beberapa mata pelajaran sekaligus. Apabila terdapat kompetensi dasar dan indikator yang dibuat ternyata diketahui tidak dapat dipadukan dalam sebuah tema, maka khusus

indikator-indikator tersebut perlu dibuatkan tema tersendiri agar dapat mencapai ketuntasan kompetensi dasar.

J. Prinsip Pemilihan Tema

Pembelajaran terpadu yang diikat dengan sebuah tema tertentu disebut juga sebagai pembelajaran tematik. Dalampenyusunannya guru perlu melihat semua kurikulum dan silabus dari semua mata pelajaran untuk menemukan dan menentukan tema dan atau topik yang bisa dikaitkan atau dipadukan.

Penentuan tema atau topik yang dipilih diharapkan melibatkan siswa dalam tugas-tugas yangterkait dengan sesuatu yangmenjadi bagian dalam kehidupan siswa.

Pemilihan dan penentuan tema atau topik yang merupakan pemersatu mata pelajaran, dan dengan adanya tema tersebut tidak dikehendaki bahwa mata pelajaran tidak dapat dibahas. Apapun tema yangakan dimunculkan seyogyanya tidak menghalangi masuknya indikator dari kompetensi dasar dari sebuah mata pelajaran yang akan dibahas. Oleh karena itu perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Tema tidak terlalu luas, namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan banyaknya mata pelajaran

2. Tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untukbelajar selanjutnya.

3. Tema Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak

4. Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di sekolah/kelas

5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar

6. Mempertimbangkan kurikulum yangberlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil blajar siswa.

7. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

K. Pemilihan Tema

Membuat/memilih tema

1. Penentuan tema yang akan dikembangkan di kelas 1 2 dan 3 dapat mempertimbangkan kriteria pembuatan tema sebagai berikut :

2. Tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran

3. Tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya

(12)

12 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

4. Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak

5. Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di sekolah 6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di

dalam rentang waktu belajar

7. Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil belajar siswa

8. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar L. Contoh Tema-Tema Kelas 3 untuk satu Tahun

Semester 1

1. Norma Masyarakat 2. Rumahku

3. Kerjasama

4. Lingkungan Desa Dan Kecamatan 5. Persatuan Dan Kesatuan

6. Makhluk Hidup Semester 2

7. Aku Anak Indonesia 8. Kebutuhan Hidup 9. Alam Semesta 10. Harga Diri

11. Bhinneka Tunggal Ika 12. Kekayaan Indonesia Catatan :

1. Jika tema tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah, maka guru/sekolah dapat mengganti dengan tema lain yang lebih sesuai dengan konteks sekolah dan atau lingkungan sekitar.

2. Apabila dalam membuat Tema ada KD yang tidak bisa dipadukan dengan dengan satupun tema yang telah dibuat, maka perlu dibuatkan Tema tersendiri dibelajarkan tersendiri, tetapi masih tetap dengan menggunakan Tema.

M. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

(13)

13 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

3) Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada. 6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan N. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik

1. Rambu-Rambu Umum

a. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan

b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester

c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.

d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.

e. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral

f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat

2. Rambu-rambu khusus

Dalam membuat/memilih tema

Penentuan tema yang akan dikembangkan di kelas 1, 2 dan 3 dapat mempertimbangkan kriteria pembuatan tema sebagai berikut :

 Tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan

banyak mata pelajaran

 Tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi

siswa untuk belajar selanjutnya

Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak

Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di sekolah

 Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dan setelah melalui kegiatan kajian ruang lingkup dari beberapa mata pelajaran, (Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn, Seni – Budaya, Olah

(14)

14 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

Raga Jasmani dan Kesehatan serta muatan agama khususnya budi pekerti dan akhlak mulianya) dari mata pelajaran yang telah dilakukan dalam kegiatan sebelumnya, maka dalam kegiatan Pengembangan Tema ini diharapkan par Guru dapat menginventarisasi, memprediksikan, serta cara mengembangkan tema yang merupakan langkah lebih lanjut dari pembuatan tema.

Diasumsikan bahwa tema dari setiap jenjang kelas disajikan tidak sama antara kelas 1, 2, dan 3. Melainkan merupakan kelanjutan, dari yang paling dasar atau awal meningkat sampai yang lebih tinggi, lebih luas, dan lebih mendalam.

Tema dikembangkan berdasarkan SK dan KD serta indikator yang ada di dalam

Kurikulum mata pelajaran. Pengembangan dan penjabaran materi yang disajikan secara terpadu dengan tema sebagai pemersatu dan mengacu pada karakteristik penyajiannya yaitu antara lain pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak dan menyajikan beberapa konsep mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran serta keterpaduannya luwes, tidak dipaksakan.

Apabila indikator tidak bisa dipadukan dengan mata pelajaran manapun, maka sebaiknya dibuatkan tema tersendiri dan disajikan tersendiri. Pembelajaran tematik disajikan di dalam kelas berupa kegiatan guru dan siswa sedangkan penilaiannya kembali ke mata pelajaran yang akan menguji keberhasilan dari masing-masing indikator dari setiap matapelajaran yang telah dibelajarkan secara terpadu.

O. Karakteristik Mata Pelajaran

Selain mempertimbangkan karakteristik pembelajaran tematik, guru sebaiknya tetap memperhatikan juga karakteristik setiap mata pelajaran, antara lain:

1. BAHASA INDONESIA SD/MI

a. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

b. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

c. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.

d. Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:

1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;

2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;

(15)

15 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;

4) orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah;

5) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

6) daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

7) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;

8) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;

9) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;

10) orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah;

11) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

12) daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

e. Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:.

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

f. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Mendengarkan 2) Berbicara 3) Membaca 4) Menulis.

(16)

16 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN Bahasa Indonesia SD/MI

1. Mendengarkan

Memahami wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi berbagai peristiwa dan benda di sekitar, serta karya sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita rakyat

2. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk dongeng, pantun, drama, dan puisi

3. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun, percakapan, cerita, dan drama

4. Menulis

Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun

2. MATEMATIKA SD/MI

a. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

b. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.

d. Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.

e. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.

(17)

17 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.

f. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek:. a. Bilangan

b. Geometri dan pengukuran c. Pengolahan data.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN Matematika SD/MI

1) Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari

2) Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari

3) Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari

4) Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari

5) Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel, gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari

6) Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan 7) Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif

3. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI

a. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari

SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

(18)

18 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

b. Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. c. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses

pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

d. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:.

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat

yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. e. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek:.

1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan 2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3) Sistem Sosial dan Budaya

4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN SD/MI Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI

1) Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga

2) Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerja sama di antara keduanya

3) Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

4) Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

5) Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia

6) Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

7) Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara di Asia Tenggara serta benua-benua

8) Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam

9) Memahami peranan Indonesia di era global 4. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN

OLAH RAGA JASMANI DAN KESEHATAN

a. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

(19)

19 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

b. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. c. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, berupa gerak sebagai aktivitas jasmani adalah

dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.

d. Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. e. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong

pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

f. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. 3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis

6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

g. Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek:.

1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

(20)

20 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya

5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya

6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, 7) berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

8) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN ORJASKES SD/MI

1. Mempraktekkan gerak dasar lari, lompat, dan jalan dalam permainan sederhana serta nilai-nilai dasar sportivitas seperti kejujuran, kerjasama, dan lain-lain

2. Mempraktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi, senam kesegaran jasmani (SKJ), dan aerobik

3. Mempraktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan dengan dan tanpa alat, serta senam lantai

4. Mempraktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

5. Mempraktekkan latihan kebugaran dalam bentuk meningkatkan daya tahan kekuatan otot, kelenturan serta koordinasi otot

6. Mempraktekkan berbagai keterampilan gerak dalam kegiatan penjelajahan di luar sekolah seperti perkemahan, piknik, dan lain-lain

7. Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengenal makanan sehat, mengenal berbagai penyakit dan pencegahannya serta menghindarkan diri dari narkoba

5. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN SENI – BUDAYA SD/MI

a. Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam PP RI No 19 tahun 2005 tentang SNP tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.

b. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.

(21)

21 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

c. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

d. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.

e. Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni dan keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.

f. Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:.

1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan 2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan 3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan

4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

g. Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek:.

1) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya

2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik

3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari

4) Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari dan peran

5) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills ) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.

h. Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya. Pada tingkat SD/MI, mata pelajaran Keterampilan ditekankan pada keterampilan vokasional, khusus kerajinan tangan.

(22)

22 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN SD/MI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

1. Seni Rupa

 Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa terapan melalui gambar

ilustrasi dengan tema benda alam yang ada di daerah setempat

 Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa murni melalui

pembuatan relief dari bahan plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat

 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi bertema hewan, manusia dan kehidupannya serta motif hias dengan teknik batik

 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi dengan tema bebas

 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara melalui

pembuatan benda kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat 2. Seni Musik

 Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan memperhatikan dinamika

melalui berbagai ragam lagu daerah dan wajib dengan iringan alat musik sederhana daerah setempat

 Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan ansambel sejenis dan

gabungan terhadap berbagai musik/lagu wajib, daerah dan Nusantara

 Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan Nusantara dengan memainkan alat musik sederhana daerah setempat

3. Seni Tari

 Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan simbol dan

keunikan gerak, busana, dan perlengkapan tari daerah setempat

 Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan simbol dan

keunikan gerak, busana, dan perlengkapan tari Nusantara

 Mengapresiasi dan mengekspresikan perpaduan karya seni tari dan musik Nusantara

4. Keterampilan

 Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah setempat dengan teknik konstruksi

 Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan dan benda permainan dengan teknik

meronce dan makrame

 Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman dengan menggunakan berbagai

bahan

 Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda dengan menggunakan berbagai

bahan

6. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD/MI

a. Mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan nkri

b. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

c. Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,

(23)

23 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

d. Komitmen terhadap Kesadaran bela negara,

e. Penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial,

f. Ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

g. PKn Fokus pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

h. PKn bertujuan agar peserta didik:

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD/MI

1) Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan

2) Memahami dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah 3) Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan sekolah 4) Memahami hidup tertib dan gotong royong

5) Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis

6) Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nilai-nilai pancasila

7) Memahami sistem pemerintahan, baik pada tingkat daerah maupun pusat

8) Memahami makna keutuhan negara kesatuan Republik iIndonesia, dengan kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, dan menghargai keputusan bersama

9) Memahami dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa

10) Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga dan politik luar negeri RUANG LINGKUP PKn

Ruang lingkup Kelas Kompetensi

 Persatuan dan kesatuan bangsa 1 2 3 3 5 9

Hidup rukun dalam perbedaan Cinta lingkungan

Kebanggaan sebagai bangsa indonesia Sumpah pemuda

Keutuhan nkri

(24)

24 PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SD/MI

Ruang lingkup Kelas Kompetensi

7

11 Sikap positif thd nkri Keterbukaan dan jaminan keadilan

 Norma, hukum dan

peraturan 1 1 3 5 8 10 11

Tertib dalam kehidupan keluarga Tata tertib di sekolah

Norma yang berlaku di masyarakat Peraturan-peraturan daerah

Norma-norma dlm khd berbangsa & bernegara Sistem hukum dan peradilan nasional

Hukum dan peradilan internasional

 Hak asasi manusia 1

1 10 7 – 10

Hak & kewajiban anak

Hak & kewajiban anggota masyarakat Instrumen nasional dan internas ham

Pemajuan penghormatan & perlindungan ham

 Kebutuhan warga negara 2 3 5 7 5 9 10

Hidup gotong royong

Harga diri sebagai warga masyarakat Kebebasan berorganisasi

Kemerdekaan mengeluarkan pendapat Menghargai keputusan bersama Prestasi diri

Persamaan kedudukan warga negara

 Konstitusi negara 7

8 10

Proklamasi kemrdekaan dan kosntitusi yg pertama Konstitusi yg pernah digunakan di indonesia Hubungan dasar negara dg konstitusi

 Kekuasaa dan politik 4

4 4 8 – 10 11 2 – 11 6–8–12 12

Pemerintahan desa & kecamatan Pemerintahan daerah dan otonomi Pemerintahan pusat

Demokrasi dan sistem politik Budaya politik

Budaya demokrasi menuju masyarakat madani Sistem pemerintahan

Pers dalam masyarakat demokrasi

 Pancasila 8

6 2 12

Kedudukan pancasila sbg dasar neg & ideologi neg Proses permsan pancasila sbg dasar negara Pengamalan nilai pancasila dlm khdpan sehari-hari Pancasila sebagai ideologi terbuka

 Globalisasi 4 6 9 11 12 Globalisasi di lingkungannya

Politik luar negeri indonesia di era globalisasi Dampak globalisasi

Hubungan internasional dan organisasi internasional Mengevaluasi globalisasi

Gambar

Tabel 2.  Struktur Kurikulum SD/MI

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses pemerolehan fonologi oleh si anak dapat dikemukakan bahwa produksi si anak adalah hasil aplikasi sistem fonologi murni yang dimiliki anak itu kepada

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tugas mengarang II. Adapun data hasil

Creambath digunakan untuk perawatan rambut secara basah, kosmetik yang digunakan dapat menutrisi kulit kepala dan rambut. Tujuan penelitian 1) untuk mengetahui pengaruh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh analisis fundamental dan teknikal pada saham syariah di Indonesia, apakah dengan menggabungkan kedua

Analisis data sikap ilmiah siswa, pretest dan posttest tes hasil belajar kognitif siswa menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows .Hasil penelitian menunjukan bahwa:

1) Media pembelajaran yang dimaksudkan dalam penelitian ini multimedia interaktif dimana multimedia interaktif pada penelitian ini berfungsi sebagai alat

SECONDARY METABOLITE FROM ENDOPHYTIC FUNGI Chochlibus lunatus OF THE RHIZOME OF TUNJUK LANGIT (Helmynthostachys zaylanica).. Fitrya 1, * and Muharni