• Tidak ada hasil yang ditemukan

dispersi Kasar Suspensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dispersi Kasar Suspensi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI FISIKA

FARMASI FISIKA

DISPERSI KASAR-SUSPENSI DISPERSI KASAR-SUSPENSI Disusun oleh: Disusun oleh: Sri

Sri Meidha Meidha Nur Nur R. R. P173351130P1733511300404 Dewi

Dewi Nopiyanti Nopiyanti P173351130P1733511301010 Sherlynda

Sherlynda Febriani Febriani A. A. K. K. P173351130P1733511301818 Khilda

Khilda Taba Taba P173351130P1733511302424 Arrin

Arrin Nur Nur Fitriani Fitriani P173351130P1733511303434 Sely

Sely Siti Siti Aisyah Aisyah P173351130P1733511304040 Eriska

Eriska Agustin Agustin P173351130P1733511304646 Johan

Johan Fanjonef Fanjonef P. P. P17335113049P17335113049 Dini

Dini Nupia Nupia Fitriani Fitriani P17335113055P17335113055

JURUSAN FARMASI

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

Jl. Eyckman No. 24 Bandung

Jl. Eyckman No. 24 Bandung

(2)

DISPERSI KASAR-SUSPENSI DISPERSI KASAR-SUSPENSI

I.

I. TUJUANTUJUAN a.

a. Menentukan dispersibilitas suatu zat dalam pelarut air dengan menggunakanMenentukan dispersibilitas suatu zat dalam pelarut air dengan menggunakan suspending agent pada berbagai konsentrasi.

suspending agent pada berbagai konsentrasi.  b.

 b. Menentukan stabilitas system dispersi.Menentukan stabilitas system dispersi. II.

II. DASAR TEORIDASAR TEORI

Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispersi kasar dimana Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispersi kasar dimana  partikel

 partikel zat zat padat padat yang yang tidak tidak larut larut terdispersi terdispersi dalam dalam suatu suatu medium medium cair. cair. Partikel- Partikel- partikel

 partikel tersebut tersebut kebanyakan kebanyakan mempunyai mempunyai diameter diameter lebih lebih besar besar dari dari 0,1 0,1 mikrometer,mikrometer, dan beberapa dari partikel tersebut bila diselidiki dibawah mikroskop menunjukkan dan beberapa dari partikel tersebut bila diselidiki dibawah mikroskop menunjukkan adanya gerak Brown jika dispersi mempunyai viskositas rendah.

adanya gerak Brown jika dispersi mempunyai viskositas rendah.

Suatu suspensi yang dapat diterima mempunyai kualitas tertentu yang Suatu suspensi yang dapat diterima mempunyai kualitas tertentu yang diinginkan, termasuk berikut ini. Zat yang tersuspensi (disuspensikan) tidak boleh diinginkan, termasuk berikut ini. Zat yang tersuspensi (disuspensikan) tidak boleh cepat mengendap; partikel-partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah cepat mengendap; partikel-partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah tidak boleh membentuk suatu gumpalan padat tapi harus dengan cepat terdispersi tidak boleh membentuk suatu gumpalan padat tapi harus dengan cepat terdispersi kembali menjadi suatu campuran homogen bila wadahnya dikocok, dan suspensi kembali menjadi suatu campuran homogen bila wadahnya dikocok, dan suspensi tersebut tidak boleh terlalu kental untuk dituang dengan mudah dari botolnya atau tersebut tidak boleh terlalu kental untuk dituang dengan mudah dari botolnya atau untuk mengalir melalui jarum injeksi. Untuk cairan obat luar, produk tersebut harus untuk mengalir melalui jarum injeksi. Untuk cairan obat luar, produk tersebut harus cukup cair sehingga dapat tersebar dengan mudah keseluruh daerah yang sedang cukup cair sehingga dapat tersebar dengan mudah keseluruh daerah yang sedang diobati tetapi juga tidak boleh sedemikian mudah bergerak sehingga mudah hilang diobati tetapi juga tidak boleh sedemikian mudah bergerak sehingga mudah hilang dimana obat tersebut digunakan. Cairan tersebut harus dapat kering dengan cepat dan dimana obat tersebut digunakan. Cairan tersebut harus dapat kering dengan cepat dan membetnuk suatu lapisan pelindung yang elastis sehingga tidak mudah terhapus, juga membetnuk suatu lapisan pelindung yang elastis sehingga tidak mudah terhapus, juga harus mempunyai warna dan bau

harus mempunyai warna dan bau yang nyaman.yang nyaman.

Penting untuk diketahui bahwa ciri-ciri dari fase dispers dipilih dengan Penting untuk diketahui bahwa ciri-ciri dari fase dispers dipilih dengan hati-hati sehingga menghasilkan suatu suspensi yang mempunyai sifat fisika, kimia, dan hati sehingga menghasilkan suatu suspensi yang mempunyai sifat fisika, kimia, dan farmakologi yang optimum. Distribusi ukuran partikel, luas permukaan spesifik, farmakologi yang optimum. Distribusi ukuran partikel, luas permukaan spesifik,  penghambatan

 penghambatan pertumbuhan pertumbuhan Kristal, Kristal, dan dan perubahan perubahan dalam dalam bentuk bentuk polimorf polimorf adalahadalah sangat bermakna dan pembuat formulasi harus menjamin bahwa sifat ini dan sangat bermakna dan pembuat formulasi harus menjamin bahwa sifat ini dan sifat-sifat lainnya tidak mengalami perubahan sedemikian rupa selama penyimpanan sifat lainnya tidak mengalami perubahan sedemikian rupa selama penyimpanan

(3)

sehingga mempengaruhi penampilan dari suspensi tersebut. Akhirnya dikehendaki sehingga mempengaruhi penampilan dari suspensi tersebut. Akhirnya dikehendaki  bahwa

 bahwa produk produk tersebut tersebut mengandung mengandung bahan-bahan bahan-bahan yang yang mudah mudah diperoleh diperoleh yang yang dapatdapat dicampur kedalam campuran tersebut secara relative mudah, dengan menggunakan dicampur kedalam campuran tersebut secara relative mudah, dengan menggunakan metode dan peralatan standar.

metode dan peralatan standar. Untuk tujuan farmasi,

Untuk tujuan farmasi, kestabilan fisikakestabilan fisika dari suspensi bisa didefinisikan sebagai dari suspensi bisa didefinisikan sebagai keadaan dimana partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata diseluruh keadaan dimana partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata diseluruh system dispersi. Karena keadaan yang ideal jarang menjadi kenyataan yang ideal, system dispersi. Karena keadaan yang ideal jarang menjadi kenyataan yang ideal, maka perlu untuk menambah pernyataan bahwa jika partikel-partikel tersebut maka perlu untuk menambah pernyataan bahwa jika partikel-partikel tersebut mengendap, maka partikel-partikel tersebut harus dengan mudah disuspensi kembali mengendap, maka partikel-partikel tersebut harus dengan mudah disuspensi kembali dengan sedikit pengocokan saja.

dengan sedikit pengocokan saja.

Seperti telah disebut sebelumnya, salah satu aspek dari kestabilan fisika dalam Seperti telah disebut sebelumnya, salah satu aspek dari kestabilan fisika dalam suspensi di bidang farmasi adalah menjaga partikel supaya tetap terdistribusi secara suspensi di bidang farmasi adalah menjaga partikel supaya tetap terdistribusi secara merata keseluruh dispersi.walaupun merupakan suatu kemungkinan yang kecil untuk merata keseluruh dispersi.walaupun merupakan suatu kemungkinan yang kecil untuk  benar-benar mencegah pengendapan dalam suatu periode waktu yang lama, perlu juga  benar-benar mencegah pengendapan dalam suatu periode waktu yang lama, perlu juga

dipertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan. dipertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan.

Kecepatan pengendapan dirumuskan dalam hukum stokes: Kecepatan pengendapan dirumuskan dalam hukum stokes:

     ((    ))    

Dimana v adalah kecepatan akhir dalam cm/detik, d adalah diameter partikel Dimana v adalah kecepatan akhir dalam cm/detik, d adalah diameter partikel dalam cm,

dalam cm,  dan dan  berturut-turut adalah kerapatan dari fase terdispers dan medium berturut-turut adalah kerapatan dari fase terdispers dan medium

 pendispersi,

 pendispersi, g g adalah adalah percepatan percepatan karena karena gravitasi, gravitasi, dandan   adalah viskositas dari  adalah viskositas dari

medium pendispersi ; dinyatakan dalam satuan poise. medium pendispersi ; dinyatakan dalam satuan poise.

Suspensi encer dibidang farmasi secara kasar mengandung kurang dari Suspensi encer dibidang farmasi secara kasar mengandung kurang dari  22 gram zat padat per 100 ml cairan. (beberapa peneliti menganggap bahwa gram zat padat per 100 ml cairan. (beberapa peneliti menganggap bahwa konsentrasinya harus kurang dari 0,5 gram per 100mL sebelum berlakunya persamaan konsentrasinya harus kurang dari 0,5 gram per 100mL sebelum berlakunya persamaan Stokes). Dalam suspense encer, partikel-partikel tidak saling mempengaruhi satu Stokes). Dalam suspense encer, partikel-partikel tidak saling mempengaruhi satu dengan lainnya selama terjadi pengendapan, dan terjadi

dengan lainnya selama terjadi pengendapan, dan terjadi  pengendapan  pengendapan bebasbebas. Dalam. Dalam kebanyakan suspense farmasi yang mengandung partikel terdispers dalam konsentrasi kebanyakan suspense farmasi yang mengandung partikel terdispers dalam konsentrasi 5%, 10%; atau dalam persentase yang lebih tinggi, partikel-partikel menunjukan 5%, 10%; atau dalam persentase yang lebih tinggi, partikel-partikel menunjukan  pengendapan

 pengendapan yang yang terhalang terhalang ((hindered settling hindered settling ). Partikel). Partikel

 – 

 – 

  partikel saling  partikel saling mempengaruhi ketika mereka jatuh, dan hukum Stokes tidak dapat lagi diterapkan. mempengaruhi ketika mereka jatuh, dan hukum Stokes tidak dapat lagi diterapkan.

(4)

Dalam keadaan seperti ini beberapa perkiraan dari kestabilan fisika bisa Dalam keadaan seperti ini beberapa perkiraan dari kestabilan fisika bisa diperoleh dengan mengencerkan suspense tersebut sehingga mengandung fase diperoleh dengan mengencerkan suspense tersebut sehingga mengandung fase terdispers kira-kira 0,5%-20%

terdispers kira-kira 0,5%-20% b/vb/v. tetapi hal ini tidak selalu dianjurkan, karena. tetapi hal ini tidak selalu dianjurkan, karena gambaran kestabilan yang diperoleh tidak perlu seperti suspense aslinya. Penambahan gambaran kestabilan yang diperoleh tidak perlu seperti suspense aslinya. Penambahan suatu pengencer dapat mempengaruhi derajat flokulasi (atau deflokulasi) dari sistem suatu pengencer dapat mempengaruhi derajat flokulasi (atau deflokulasi) dari sistem tersebut, karena itu secara efektif mengubah distribusi ukuran partikel.

tersebut, karena itu secara efektif mengubah distribusi ukuran partikel. Pengendapan dari Partikel-Partikel yang Terflokulasi

Pengendapan dari Partikel-Partikel yang Terflokulasi. Pada waktu. Pada waktu menyelidiki pengendapan dalam system yang terflokulasi, diselidiki bahwa flokulat menyelidiki pengendapan dalam system yang terflokulasi, diselidiki bahwa flokulat cenderung untuk jatuh bersama-sama, menghasilkan suatu batas yang nyata antara cenderung untuk jatuh bersama-sama, menghasilkan suatu batas yang nyata antara endapan dan cairan supernatan. Cairan di atas endapan adalah jernih karena hingga endapan dan cairan supernatan. Cairan di atas endapan adalah jernih karena hingga  partikel-partikel

 partikel-partikel kecil kecil yang yang ada ada di di dalam dalam system system pun pun akan akan berganbung berganbung dengandengan flokulat. Hal ini bukan soal pada suspense yang mengalami deflokulasi yang flokulat. Hal ini bukan soal pada suspense yang mengalami deflokulasi yang mempunyai suatu jarak ukuran partikel, sehubungan dengan hokum Stokes, partikel mempunyai suatu jarak ukuran partikel, sehubungan dengan hokum Stokes, partikel yang lebih besar mengendap lebih cepat daripada partikel yang lebih kecil. Tidak jelas yang lebih besar mengendap lebih cepat daripada partikel yang lebih kecil. Tidak jelas ada batasan jelas terbentuk (jika tidak hanya satu ukuran partikel yang ada), dan ada batasan jelas terbentuk (jika tidak hanya satu ukuran partikel yang ada), dan supernatant tetap keruh untuk suatu periode waktu yang cukup lama. Apakah supernatant tetap keruh untuk suatu periode waktu yang cukup lama. Apakah supernatant itu jernih atau keruh selama tahap awal dari pengendapan adalah supernatant itu jernih atau keruh selama tahap awal dari pengendapan adalah merupakan suatu indikasi (petunjuk) yang baik apakah system tersebut mengalami merupakan suatu indikasi (petunjuk) yang baik apakah system tersebut mengalami flokulasi atau mengalami deflokulasi.

flokulasi atau mengalami deflokulasi.

Parameter Pengendapan (Sedimentasi).

Parameter Pengendapan (Sedimentasi). Dua parameter yang berguna yang Dua parameter yang berguna yang  bisa

 bisa diturunkan diturunkan dari dari penyelidikan penyelidikan sedimentasi sedimentasi (atau (atau lebih lebih tepat, tepat, endapan) endapan) adalahadalah volume sedimentasi

volume sedimentasi dan derajatdan derajat flokulasi flokulasi..

Volume sedimentasi F, didefinisikan sebagai perbandingan dari volume akhir Volume sedimentasi F, didefinisikan sebagai perbandingan dari volume akhir dari endapan,

dari endapan, V V uu , , terhadap volume awal dari suspenseterhadap volume awal dari suspense V V oo, sebelum mengendap, jadi :, sebelum mengendap, jadi :

   

 

(5)

III.

III. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN a) a) AlatAlat 1. 1. MortirMortir 2. 2. StamperStamper 3.

3. Gelas ukur 100 mlGelas ukur 100 ml 4.

4. Beaker glassBeaker glass 5.

5. Pipet tetesPipet tetes 6.

6. Pemanas listrikPemanas listrik 7.

7. Spatel logamSpatel logam

 b)  b) BahanBahan 1. 1. AquadestAquadest 2. 2.  Na-CMC Na-CMC 3. 3. ParacetamolParacetamol IV.

IV. PROSEDUR KERJAPROSEDUR KERJA 1.

1. Dibuat 60 ml suspensei dari 1,5 gram paracetamol dengan menggunakan Na-Dibuat 60 ml suspensei dari 1,5 gram paracetamol dengan menggunakan Na-CMC berbagai konsentrasi (0,1% ; 0,5% ; 1% ; 1,55).

CMC berbagai konsentrasi (0,1% ; 0,5% ; 1% ; 1,55). 2.

2. Suspensi yang telah dibuat dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml.Suspensi yang telah dibuat dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml. 3.

3. Ditentukan stabilitas sistem disperse dengan menentukan nilai volumeDitentukan stabilitas sistem disperse dengan menentukan nilai volume sedimentasi (F) dari masing-masing suspensi pada waktu 0 menit, 15 menit, 30 sedimentasi (F) dari masing-masing suspensi pada waktu 0 menit, 15 menit, 30 menit, 24 jam, 48 jam.

menit, 24 jam, 48 jam. 4.

(6)

V.

V. HASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATAN

a)

a) konsentrasi Na-CMC o.1%konsentrasi Na-CMC o.1%

WAKTU WAKTU O

O MENIT MENIT 15 15 MENIT MENIT 30 30 MENITMENIT Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu FF 60 60 mL mL 60mL 60mL 1 1 60mL 60mL 59mL 59mL 0.98 0.98 60mL 60mL 59mL 59mL 0.980.98 WAKTU WAKTU 60

60 MENIT MENIT 24 24 JAM JAM 4 4 HARIHARI

Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu FF 60mL 60mL 58mL 58mL 0.96 0.96 60mL 60mL 1mL 1mL 0.01 0.01 60mL 60mL 1mL 1mL 0.010.01 1 1 0.98 0.98 0.980.98 0.96 0.96 0.01 0.01 0.01 0.01 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0.2 0.2 0.4 0.4 0.6 0.6 0.8 0.8 1 1 1.2 1.2 0 0'' 1155'' 3300'' 6600'' 11hhaarrii 44hhaarrii Column3 Column3 nilai F nilai F

(7)

1 1 1 1 1 1 0.980.98 0.086 0.086 0.05 0.05 0 0 0.2 0.2 0.4 0.4 0.6 0.6 0.8 0.8 1 1 1.2 1.2 0 0'' 1155'' 3300'' 6600'' 11hhaarrii 44hhaarrii nilai F nilai F b)

b) Konsentrasi Na-CMC 0.5%Konsentrasi Na-CMC 0.5%

WAKTU WAKTU O

O MENIT MENIT 15 MENIT 15 MENIT 30 30 MENITMENIT Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu FF 58mL 58mL 58mL 58mL 1 1 58mL 58mL 58mL 58mL 1 1 58mL 58mL 58mL 58mL 11 WAKTU WAKTU 60

60 MENIT MENIT 24 24 JAM JAM 4 4 HARIHARI

58mL

(8)

c)

c) Konsentrasi Na-CMC 1%Konsentrasi Na-CMC 1%

WAKTU WAKTU O

O MENIT MENIT 15 MENIT 15 MENIT 30 30 MENITMENIT Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu FF 57mL 57mL 57mL 57mL 1 1 57mL 57mL 57mL 57mL 1 1 57mL 57mL 57mL 57mL 11 WAKTU WAKTU 60

60 MENIT MENIT 24 24 JAM JAM 4 4 HARIHARI

Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu FF 57mL 57mL 57mL 57mL 1 1 57mL 57mL 56mL 56mL 0.98 0.98 57mL 57mL 53 53 mL mL 0.910.91 1 1 1 1 1 1 1 1 0.98 0.98 0.91 0.91 0.86 0.86 0.88 0.88 0.9 0.9 0.92 0.92 0.94 0.94 0.96 0.96 0.98 0.98 1 1 1.02 1.02 0 0'' 1155'' 3300'' 6600'' 11hhaarrii 44hhaarrii nilai F nilai F

(9)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0.2 0.2 0.4 0.4 0.6 0.6 0.8 0.8 1 1 1.2 1.2 0 0'' 1155'' 3300'' 6600'' 11hhaarrii 44hhaarrii nilai F nilai F d)

d) Konsentrasi Na-CMC 1.5%Konsentrasi Na-CMC 1.5%

WAKTU WAKTU O

O MENIT MENIT 15 MENIT 15 MENIT 30 30 MENITMENIT Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu FF 55mL 55mL 55mL 55mL 1 1 55mL 55mL 55mL 55mL 1 1 55mL 55mL 55mL 55mL 11 WAKTU WAKTU 60

60 MENIT MENIT 24 24 JAM JAM 4 4 HARIHARI

Vo

Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu F F Vo Vo Vu Vu FF

55mL

(10)

VI. PEMBAHASAN

VI. PEMBAHASAN

Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispersi kasar dimana Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispersi kasar dimana  partikel

 partikel zat zat padat padat yang yang tidak tidak larut larut terdispersi terdispersi dalam dalam suatu suatu medium medium cair. cair. SuspensiSuspensi dalam bidang farmasi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok : campuran yang dalam bidang farmasi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok : campuran yang diberikan per oral, cairan (lotion) yang digunakan untuk obat luar, dan diberikan per oral, cairan (lotion) yang digunakan untuk obat luar, dan sediaan-sediaan yang dapat disuntikkan (Martin, 2008).

sediaan yang dapat disuntikkan (Martin, 2008).

Menurut Ansel (2005), ada beberapa alasan pembuatan suspensi oral. Salah Menurut Ansel (2005), ada beberapa alasan pembuatan suspensi oral. Salah satunya karena adanya obat-obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam satunya karena adanya obat-obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tetapi stabil apabila disuspensi. Dalam hal ini, suspensi oral menjamin larutan tetapi stabil apabila disuspensi. Dalam hal ini, suspensi oral menjamin stabilitas kimia dan memungkinkan terapi untuk cairan. Pada umumnya, bentuk cair stabilitas kimia dan memungkinkan terapi untuk cairan. Pada umumnya, bentuk cair lebih disukai daripada bentuk padat karena pemberiannya lebih mudah, aman, dan lebih disukai daripada bentuk padat karena pemberiannya lebih mudah, aman, dan keluwesan dalam pemberian dosis terutama untuk anak-anak. Sifat-sifat yang keluwesan dalam pemberian dosis terutama untuk anak-anak. Sifat-sifat yang diinginkan dalam sediaan suspense adalah :

diinginkan dalam sediaan suspense adalah :

 Sediaan suspensi harus mengendap secara lambat dan mudah rata apabilaSediaan suspensi harus mengendap secara lambat dan mudah rata apabila

dikocok. dikocok.

 Karakteristik suspensi harus stabil dan tersuspensi kembali ketika penyimpananKarakteristik suspensi harus stabil dan tersuspensi kembali ketika penyimpanan

dalam waktu lama. dalam waktu lama.

 Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.

Untuk tujuan farmasi,

Untuk tujuan farmasi, kestabilan fisikakestabilan fisika dari suspensi bisa didefinisikandari suspensi bisa didefinisikan sebagai keadaan dimana partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata di sebagai keadaan dimana partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata di seluruh sistem dispersi. Karena keadaan yang ideal jarang menjadi kenyataan, maka seluruh sistem dispersi. Karena keadaan yang ideal jarang menjadi kenyataan, maka  perlu

 perlu untuk untuk menambah menambah pernyataan pernyataan bahwa bahwa jika jika partikel-partikel partikel-partikel tersebut tersebut mengendap,mengendap, maka partikel-partikel tersebut harus dengan mudah terdispersi kembali dengan maka partikel-partikel tersebut harus dengan mudah terdispersi kembali dengan sedikit pengocokan saja.

sedikit pengocokan saja.

Pendekatan formulasi yang biasa digunakan dalam membuat suspensi yang Pendekatan formulasi yang biasa digunakan dalam membuat suspensi yang stabil secara fisika dapat dimasukkan dalam 2 kategori yaitu penggunaan pembawa stabil secara fisika dapat dimasukkan dalam 2 kategori yaitu penggunaan pembawa yang berstruktur untuk menjaga partikel-partikel yang mengalami deflokulasi dalam yang berstruktur untuk menjaga partikel-partikel yang mengalami deflokulasi dalam suspensi dan penggunaan prinsip-prinsip flokulasi untuk menghasilkan flokulat suspensi dan penggunaan prinsip-prinsip flokulasi untuk menghasilkan flokulat (gumpalan

(gumpalan)) yang walaupun cepat mengendap, tetapi mudah terdispersi kembaliyang walaupun cepat mengendap, tetapi mudah terdispersi kembali dengan sedikit pengocokan.

(11)

Tegangan antarmuka pada sediaan suspensi dapat dikurangi dengan Tegangan antarmuka pada sediaan suspensi dapat dikurangi dengan  penambahan suatu surfaktan,

 penambahan suatu surfaktan, tapi biasanya titapi biasanya tidak dapat dibuat sdak dapat dibuat sama dengan nol. ama dengan nol. MakaMaka suatu suspensi dari partikel-partikel yang tidak larut biasanya mempunyai suatu suatu suspensi dari partikel-partikel yang tidak larut biasanya mempunyai suatu tegangan antarmuka positif tertentu, dan partikel-partikel tersebut cenderung untuk tegangan antarmuka positif tertentu, dan partikel-partikel tersebut cenderung untuk  berflokulasi.

 berflokulasi.

Ada dua macam flokulasi yaitu partikel yang terflokulasi dan deflokulasi. Ada dua macam flokulasi yaitu partikel yang terflokulasi dan deflokulasi. Singkatnya, partikel yang terflokulasi terikat lemah, mengendap dengan cepat, tidak Singkatnya, partikel yang terflokulasi terikat lemah, mengendap dengan cepat, tidak membentuk suatu lempengan (

membentuk suatu lempengan (cakecake ) ), dan dapat dengan mudah terdispersi kembali., dan dapat dengan mudah terdispersi kembali. Sedangkan partikel-partikel yang mengalami deflokulasi mengendap perlahan-lahan Sedangkan partikel-partikel yang mengalami deflokulasi mengendap perlahan-lahan dan akhirnya membentuk suatu endapan dimana terjadi agregasi yang akhirnya dan akhirnya membentuk suatu endapan dimana terjadi agregasi yang akhirnya membentuk suatu lempengan yang keras

membentuk suatu lempengan yang keras (hard cake(hard cake ) ) yang sulit terdispersi kembali.yang sulit terdispersi kembali. Pada saat mengamati pengendapan pada sediaan suspensi dengan sistem yang Pada saat mengamati pengendapan pada sediaan suspensi dengan sistem yang terflokulasi, flokulat cenderung untuk jatuh bersama-sama menghasilkan suatu batas terflokulasi, flokulat cenderung untuk jatuh bersama-sama menghasilkan suatu batas yang nyata antara endapan dan cairan supernatan. Cairan di atas endapan jernih yang nyata antara endapan dan cairan supernatan. Cairan di atas endapan jernih karena partikel-partikel kecil yang ada di dalam sistem pun akan bergabung dengan karena partikel-partikel kecil yang ada di dalam sistem pun akan bergabung dengan flokulat. Hal ini berbeda pada suspensi yang mengalami deflokulasi yang mempunyai flokulat. Hal ini berbeda pada suspensi yang mengalami deflokulasi yang mempunyai suatu jarak ukuran partikel, sehubungan dengan hukum Stokes, partikel yang lebih suatu jarak ukuran partikel, sehubungan dengan hukum Stokes, partikel yang lebih  besar

 besar mengendap lebih mengendap lebih cepat cepat daripada partikel daripada partikel yang lebih yang lebih kecil, kecil, dan supernatan dan supernatan tetaptetap keruh untuk suatu periode waktu yang cukup lama. Apakah supernatan itu jernih atau keruh untuk suatu periode waktu yang cukup lama. Apakah supernatan itu jernih atau keruh selama tahap awal dari pengendapan merupakan suatu indikasi (petunjuk) yang keruh selama tahap awal dari pengendapan merupakan suatu indikasi (petunjuk) yang  baik apakah sis

 baik apakah sistem tersebut tem tersebut mengalami flokulasi mengalami flokulasi atau mengalami atau mengalami deflokulasi (Martin,deflokulasi (Martin, 2008).

2008).

Pada praktikum ini, sediaan suspensi dibuat dengan bahan aktif parasetamol. Pada praktikum ini, sediaan suspensi dibuat dengan bahan aktif parasetamol. Parasetamol adalah paraaminofenol yang merupakan metabolit fenasetin dan telah Parasetamol adalah paraaminofenol yang merupakan metabolit fenasetin dan telah digunakan sejak tahun 1893 (Wilmana, 1995). Pemerian parasetamol yaitu serbuk digunakan sejak tahun 1893 (Wilmana, 1995). Pemerian parasetamol yaitu serbuk hablur, putih, tidak berbau serta rasa sedikit pahit dan kelarutan parasetamol adalah hablur, putih, tidak berbau serta rasa sedikit pahit dan kelarutan parasetamol adalah larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1N serta mudah larut dalam etanol. larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1N serta mudah larut dalam etanol. Parasetamol (asetaminofen) mempunyai daya kerja analgetik, antipiretik, tidak Parasetamol (asetaminofen) mempunyai daya kerja analgetik, antipiretik, tidak mempunyai daya kerja anti radang dan tidak menyebabkan iritasi serta peradangan mempunyai daya kerja anti radang dan tidak menyebabkan iritasi serta peradangan lambung (Sartono,1993).

(12)

Parasetamol bekerja pada tempat yang tidak terdapat peroksid sedangkan pada Parasetamol bekerja pada tempat yang tidak terdapat peroksid sedangkan pada tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid sehingga efek anti tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid sehingga efek anti inflamasinya tidak bermakna. Parasetamol berguna untuk nyeri ringan sampai sedang, inflamasinya tidak bermakna. Parasetamol berguna untuk nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri paska melahirkan dan keadaan lain (Katzung, seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri paska melahirkan dan keadaan lain (Katzung, 2011).

2011).

Dalam praktikum ini, kami menggunakan CMC Na sebagai

Dalam praktikum ini, kami menggunakan CMC Na sebagai  suspending agent suspending agent dengan berbagai ko

dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,1% , 0,5nsentrasi yaitu 0,1% , 0,5% , 1% % , 1% dan 1,5%. Zat dan 1,5%. Zat pensuspensi inipensuspensi ini ditambahkan ke medium dispersi untuk menghasilkan struktur yang membantu ditambahkan ke medium dispersi untuk menghasilkan struktur yang membantu terdispersinya fase dalam suspensi.

terdispersinya fase dalam suspensi.

CMC Na banyak digunakan untuk pemakaian oral dan topikal dalam

CMC Na banyak digunakan untuk pemakaian oral dan topikal dalam formulasiformulasi farmasi, terutama untuk meningkatkan sifat viskositas. Konsentrasi yang lebih tinggi, farmasi, terutama untuk meningkatkan sifat viskositas. Konsentrasi yang lebih tinggi,  biasanya

 biasanya 3-6% 3-6% dari dari media media viskositas viskositas ini ini digunakan digunakan untuk untuk menghasilkan menghasilkan gel gel yangyang dapat digunakan sebagai dasar untuk aplikasi dan pasta. Glikol seringkali dimasukkan dapat digunakan sebagai dasar untuk aplikasi dan pasta. Glikol seringkali dimasukkan dalam gel tersebut untuk mencegah pengeringan. CMC Na juga digunakan dalam dalam gel tersebut untuk mencegah pengeringan. CMC Na juga digunakan dalam  perawatan luka.

 perawatan luka.

CMC Na dengan berbagai konsentrasi di larutkan dalam sisa air dari setiap CMC Na dengan berbagai konsentrasi di larutkan dalam sisa air dari setiap formulasi. Serbuk CMC Na ditaburkan di atas air panas lalu diamkan hingga semua formulasi. Serbuk CMC Na ditaburkan di atas air panas lalu diamkan hingga semua  permukaan

 permukaan serbuk serbuk terbasahi. terbasahi. Gerus Gerus hingga hingga homogen, homogen, lalu lalu ditambahkan ditambahkan ParasetamolParasetamol dan gerus hingga homogen.Masukan hasil campuran CMC Na dan Parasetamol ke dan gerus hingga homogen.Masukan hasil campuran CMC Na dan Parasetamol ke dalam beaker glass yang sudah di kalibrasi sampai 60 mL. Tambahkan aquadest dalam beaker glass yang sudah di kalibrasi sampai 60 mL. Tambahkan aquadest sampai batas kalibrasi, aduk sampai homogen. Pindahkan ke dalam gelas ukur, lalu sampai batas kalibrasi, aduk sampai homogen. Pindahkan ke dalam gelas ukur, lalu catat volume awal suspensi. Setelah itu dilakukan pengamatan sedimentasi dengan catat volume awal suspensi. Setelah itu dilakukan pengamatan sedimentasi dengan lama waktu 15 menit, 30 menit, 1 jam, 24 jam hingga 3 hari. Kemudian dicatat hasil lama waktu 15 menit, 30 menit, 1 jam, 24 jam hingga 3 hari. Kemudian dicatat hasil sedimentasi suspensi tiap waktunya.

(13)

Hasil pengamatan yang didapatkan adalah sebagai berikut : Hasil pengamatan yang didapatkan adalah sebagai berikut : CMC Na konsentrasi 0,1% CMC Na konsentrasi 0,1% CMC Na konsentrasi 0,5% CMC Na konsentrasi 0,5% 1 1 1 1 1 1 0.980.98 0.086 0.086 0.05 0.05 0 0 0.2 0.2 0.4 0.4 0.6 0.6 0.8 0.8 1 1 1.2 1.2 0 0'' 1155'' 3300'' 6600'' 11hhaarrii 44hhaarrii nilai F nilai F 1 1 0.98 0.98 0.980.98 0.96 0.96 0.01 0.01 0.01 0.01 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0.2 0.2 0.4 0.4 0.6 0.6 0.8 0.8 1 1 1.2 1.2 0 0'' 1155'' 3300'' 6600'' 11hhaarrii 44hhaarrii Column3 Column3 nilai F nilai F

(14)

CMC Na konsentrasi 1% CMC Na konsentrasi 1%

CMC Na konsentrasi 1,5 % CMC Na konsentrasi 1,5 %

Berdasarkan hasil praktikum sistem dispersi, dilakukan pengujian volume Berdasarkan hasil praktikum sistem dispersi, dilakukan pengujian volume sedimentasi pada suspensi Parasetamol dengan zata pensuspensi CMC-Na dengan sedimentasi pada suspensi Parasetamol dengan zata pensuspensi CMC-Na dengan variasi konsentrasi yang berbeda.

variasi konsentrasi yang berbeda.

Berdasarkan hasil pengamatan kurva diatas, didapatkan suspensi dengan Berdasarkan hasil pengamatan kurva diatas, didapatkan suspensi dengan  suspending

 suspending agentagent CMC Na dengan konsentrasi 0,1% terbentuk sedimentasi padaCMC Na dengan konsentrasi 0,1% terbentuk sedimentasi pada

1 1 1 1 1 1 1 1 0.98 0.98 0.91 0.91 0.86 0.86 0.88 0.88 0.9 0.9 0.92 0.92 0.94 0.94 0.96 0.96 0.98 0.98 1 1 1.02 1.02 0 0'' 1155'' 3300'' 6600'' 11hhaarrii 44hhaarrii nilai F nilai F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0.2 0.2 0.4 0.4 0.6 0.6 0.8 0.8 1 1 1.2 1.2 0 0'' 1155'' 3300'' 6600'' 11hhaarrii 44hhaarrii nilai F nilai F

(15)

menit ke 15 dengan volume sedimentasi 0,98. Setelah diamati selama 60 menit menit ke 15 dengan volume sedimentasi 0,98. Setelah diamati selama 60 menit volume sedimentasi berubah menjadi 0,96 dan berubah kembali pada hari ke empat volume sedimentasi berubah menjadi 0,96 dan berubah kembali pada hari ke empat (96 jam)

(96 jam) menjadi 0,01. menjadi 0,01. Pada konsentrasi 0Pada konsentrasi 0,5% sedimentasi terbentuk ,5% sedimentasi terbentuk pada menit kepada menit ke 60 sebesar 0,9

60 sebesar 0,98 , kemudian 8 , kemudian berubah pada hari berubah pada hari ke satu (24 ke satu (24 jam) jam) dengan volumedengan volume sedimentasi sebesar 0,86 dan pada hari ke empat (

sedimentasi sebesar 0,86 dan pada hari ke empat (96 jam) menjadi 0,05.96 jam) menjadi 0,05.

Untuk volume sedimentasi CMC Na yang ditambahkan Parasetamol pada Untuk volume sedimentasi CMC Na yang ditambahkan Parasetamol pada konsentrasi 1% menunjukan volume sebesar 0,98 pada hari ke satu (24 jam) dan konsentrasi 1% menunjukan volume sebesar 0,98 pada hari ke satu (24 jam) dan volume sedimentasi berubah menjadi 0,91 pada hari ke empat (96 jam). Pada volume sedimentasi berubah menjadi 0,91 pada hari ke empat (96 jam). Pada konsentrasi 1,5% volume sedimentasi (F) dari menit ke 15 sampai hari ke empat (96 konsentrasi 1,5% volume sedimentasi (F) dari menit ke 15 sampai hari ke empat (96  jam) tidak menunjukan perubahan, y

 jam) tidak menunjukan perubahan, yang memiliki nilai 1.ang memiliki nilai 1.

Volume sedimentasi dapat mempunyai nilai yang berjarak kurang dari 1 Volume sedimentasi dapat mempunyai nilai yang berjarak kurang dari 1 sampai lebih besar dari 1. Dari hasil di atas konsentrasi 1% dan 1,5% memperlihatkan sampai lebih besar dari 1. Dari hasil di atas konsentrasi 1% dan 1,5% memperlihatkan hasil nilai F yang mendekati nilai 1. Jadi dapat dikatakan bahwa suspensi dengan hasil nilai F yang mendekati nilai 1. Jadi dapat dikatakan bahwa suspensi dengan suspending agent CMC Na 1% dan 1,5% merupakan suspensi yang stabil dan ideal. suspending agent CMC Na 1% dan 1,5% merupakan suspensi yang stabil dan ideal.

Salah satu problem yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah Salah satu problem yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah cara memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas dari partikel. cara memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas dari partikel. Cara tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi.

Cara tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi.

VII. KESIMPULAN VII. KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa untuk konsentrasi CMC-Na Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa untuk konsentrasi CMC-Na 0,1 pada menit ke 15 sudah terjadi pengendapan. Pada konsentrasi 0,5% sudah terjadi 0,1 pada menit ke 15 sudah terjadi pengendapan. Pada konsentrasi 0,5% sudah terjadi  pengendapan pada menit

 pengendapan pada menit ke 60. Pada ke 60. Pada konsentrasi 1% sudah konsentrasi 1% sudah terjadi pengendapan padaterjadi pengendapan pada hari pertama dan untuk konsentrasi 1,5% tidak terjadi pengendapan sampai hari ke-4. hari pertama dan untuk konsentrasi 1,5% tidak terjadi pengendapan sampai hari ke-4. Jadi dapat diketahui bahwa konsentrasi kadar CMC-Na yang stabil terhadap suspense Jadi dapat diketahui bahwa konsentrasi kadar CMC-Na yang stabil terhadap suspense adalah pada konsentrasi pada kadar 1,5 % .

(16)

VIII.

VIII. DAFTAR DAFTAR PUSTAKAPUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979.  Farmakope  Farmakope Indonesia Indonesia edisi edisi III III ,, Jakarta: Departemen Kesehatan.

Jakarta: Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995.  Farmakope  Farmakope Indonesia Indonesia edisi edisi IV IV ,, Jakarta: Departemen Kesehatan.

Jakarta: Departemen Kesehatan.

Rowe, Raymond C.2006.

Rowe, Raymond C.2006.  Handbook of  Handbook of Pharmaceutical Pharmaceutical ExcipientsExcipients. . 66thth ed, London:ed, London: Pharmaceutical Press.

Pharmaceutical Press. Martin,

Martin, et al.et al. 2008. 2008. Farmasi Fisika Farmasi Fisika. Jakarta: Universitas Indonesia Press.. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Ansel H.C. 2005 .

Ansel H.C. 2005 . PengantarBentukSediaan PengantarBentukSediaanFarmasiFarmasi. Jakarta :Universitas. Jakarta :Universitas Indonesia Press.

Indonesia Press.

Katzung, R-Bertram G., 1989,

Referensi

Dokumen terkait

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat

Menurut Odum (1994) pengendapan partikel lumpur di dasar perairan tergantung pada kecepatan arus, apabila perairan memiliki arus yang kuat maka partikel yang mengendap adalah

Kekeruhan apabila disebabkan oleh lumpur dan partikel dapat mengendap pada dasar perairan, hal ini disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat

Koloid merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel kecil dari suatu zat yang disebut fase terdispersi dalam fase lainnya yang disebut medium pendispersi.. Baik

Jika suhu dinaikkan, maka energi kinetic dari partikel-partikel zat reaktan yang baertumbukkan akan semkin cepat sehingga zat produk yang diperoleh makn yang baertumbukkan

Lampoh Daya, Aceh Besar 1 Email: diniyr27@gmail.com ABSTRAK Zat padat tersuspensi total suspended solid adalah seluruh zat padat baik pasir, lumpur maupun tanah liat atau

Mencair Mencair merupakan perubahan wujud zat dari padat menjadi cair dengan memerlukan panas, partikel - partikel zat itu akan bergerak lebih cepat sehingga memungkinkan partikel -