• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG

DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS

KESENJANGAN

Yuliver

Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Anak Agung Gde Kartika

Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS ABSTRAK

Terminal Bingkuang dibangun tahun 1994 dan mulai dioperasikan sejak tahun 2002, namun pembangunan terminal tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan, sampai saat ini Terminal Bingkuang masih dalam keadaan sepi penumpang dan kendaraan, serta tingkat hunian toko di Terminal Bingkuang masih rendah, dari 116 toko hanya 15 toko yang terisi dan aktif beroperasi, maka diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui penyebab terminal sepi dan tidak berfungsi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi penyebab Terminal Bingkuang belum optimal berdasarkan kepentingan dan persepsi pengguna terminal, serta menyusun upaya-upaya/strategi yang dapat dilakukan dalam mengoptimalkan Terminal Bingkuang. Dengan meninjau aspek teknis, aspek ekonomi, aspek sosial lingkungan, aspek kelembagaan dan aspek kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat persepsi masih lebih rendah dari tingkat kepentingan pengguna terminal, hasil pemetaan analisis kuadran diperoleh sub variabel yang menjadi prioritas utama (kuadran IV), yaitu sub variabel pada variabel teknis, ekonomi, soisal lingkungan dan kelembagaan. Hasil perumusan strategi/SWOT yang merupakan hasil interaksi faktor eksternal internal, memperlihatkan posisi strategi Terminal Bingkuang adalah strategi

defensive (kuadran IV), yaitu berusaha meminimalkan kelemahan untuk

menghindari ancaman yang ada, melalui peningkatan fasilitas utama dan penunjang, peningkatan keamanan serta pengaturan tata letak kios/toko, peningkatan jumlah dan SDM pengelola, peningkatan koordinasi dengan instansi/pihak terkait dan menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan yang cukup.

Kata kunci: Terminal Bingkuang, analisis kesenjangan, analisis SWOT

1. PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Padang pada Tahun 1994 membangun terminal penumpang tipe A dengan luas area 5 Ha di Aie Pacah dan dioperasikan pada Tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah No 10 Tahun 2001 tentang Retribusi Terminal yang terletak kurang lebih 19 km dari pusat kota, dengan tujuan untuk menjadikan Kota Padang sebagai

pusat pelayanan regional, mengatasi

kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas di pusat kota, mempercepat laju pembangunan di kawasan pengembangan dan percepatan / pemerataan ekonomi masyarakat sekitar

pengembangan Kota Padang. Namun

Terminal Bingkuang belum bisa

merealisasikan fungsinya sebagai tempat pelayanan penumpang. Kegiatan menaikkan dan menurunkan penumpang masih terjadi di tempat-tempat lain di luar terminal (terminal bayangan), jumlah bus dan penumpang yang masuk terminal dari tahun ke tahun terjadi penurunan, Demikian juga dengan fasilitas-fasilitas perekonomian di dalam terminal, hal ini terlihat dari 116 toko yang tersedia, hanya 15 toko (13%) yang terisi dan aktif beroperasi. Dari uraian tersebut di atas maka di coba untuk

melakukan penelitian ini agar dapat

mengidentifikasi apa yang menjadi akar permasalahan dalam pengelolaan Terminal

(2)

penyelesaian permasalahan yang tepat dalam pengoperasian Terminal Bingkuang. 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Strategi

Strategi aset pada prinsipnya adalah

mempertahankan fungsi aset sesuai dengan perencanaan dan memenuhi kesenjangan antara kebutuhan aset masa yang akan datang dengan kondisi aset pada saat ini. Kesenjangan kebutuhan dapat ditentukan dengan analisis perbedaan. Hasil analisis

berupa strategi manajemen aset

infrastruktur yang mencakup pemeliharaan aset yang ada, rehabilitasi aset yang memerlukan perbaikan, pembangunan aset baru, solusi pemanfaatan kelebihan aset dan solusi non aset. Rangkuti (2005).

2.2. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik

pengambilan sampel atau suatu cara

mengambil sampel yang representatif dari

populasi. Ada dua macam teknik

pengambilan sampling dalam penelitian yang umum dilakukan (Riduwan, 2006) yaitu : 1) Probability Sampling yang tergolong

teknik probability sampling yaitu :

Simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, Area Sampling (sampling

daerah/wilayah)

2) Non Probability Sampling Antara lain :

Sampling sistematis, sampling Kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling Jenuh/Sensus,

snowball sampling

2.3. Penentuan Ukuran Sampel

1) Jika populasi sudah diketahui dapat digunakan rumus dari Taro Yamane, dikutip Riduwan (2006) sebagai berikut :

n = N N.d 2 + 1 Dimana :

n = Jumlah sampel, N = Jumlah

populasi, d 2 = Presisi yang ditetapkan

2) Apabila populasi tidak diketahui, maka untuk memperoleh jumlah sampel dapat digunakan rumus Bernoulli (Cochran, 2001): 2 2 2 / ) ( d pq Z n= a Di mana: n = ukuran sampel;

p = Persentase responden yang persepsinya tinggi ;

α = taraf signifikan /taraf kepercayaan; q = Persentase responden yang

persepsinya rendah;

Z = nilai distribusi normal; dan d = tingkat kesalahan (ketidaktelitian) 2.4. Uji Validitas

Validitas atau keabsahan adalah menyangkut pemahaman mengenai kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empiris, untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan kuisioner mampu mengukur apa yang hendak di ukur dan apakah data yang terkumpul valid atau tidak maka dilakukan uji validitas. Tipe validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, hasil

pengujian di anggap valid apabila

(Nurgiantoro, et.al. 2002) :

1. Valid jika r > r tabel (α : 1% / 5% ; n-2)

2. Tidak valid jika r < r tabel (α : 1% / 5% ; n-2),

2.5. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur, reliabilitas memberikan kesesuaian antara hasil-hasil pengukuran atau konsistensi pengukuran.

Reliabilitas suatu konstruk variabel

dikatakan baik (reliabel), jika memiliki nilai

cronbach’s alpha (α) ≥ dari 0,60 (Nugroho,

2005).

2.6. Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan antara Kepentingan dan Persepsi

Tingkat kesesuaian adalah hasil

perbandingan skor persepsi (rata-rata skor persepsi) dengan skor kepentingan (rata-rata skor kepentingan), berdasarkan rumus berikut :

%

100

X

Y

X

Tk

i i i

=

Dimana : Tki : Tingkat kesesuaian

Xi : Skor persepsi (rata-rata skor persepsi)

Yi : Skor kepentingan (rata-rata skor

(3)

Nilai kesenjangan yaitu menghitung selisih antara persepsi dengan kepentingan, yang diperoleh dari rata-rata jawaban responden pada setiap variabel.

Kesenjangan dapat dirumuskan dengan : Kesenjangan = Nilai Persepsi – Nilai

Kepentingan

2.7. Sebaran Kesenjangan Kepentingan dan Persepsi

Sebaran kesenjangan kepentingan dan

persepsi, dilakukan dengan menggunakan instrumen analisa kuadran, yang bertujuan untuk memetakan kondisi pelayanan umum

dan operasional berdasarkan

variabel-variabel yang telah ditentukan

Untuk dapat memetakan kondisi pelayanan umum dalam kuadran, maka metode perhitungannya dilakukan sebagai berikut : a. Menghitung nilai rata-rata total dari

tingkat persepsi dan rata-rata total dari tingkat kepentingan.

b. Nilai rata-rata total tingkat kepentingan adalah angka yang menyatakan batas sumbu Y, sedang nilai total rata-rata tingkat persepsi adalah batas sumbu X. Berdasarkan batas-batas tersebut dapat ditentukan kriteria koordinat untuk setiap kuadran.

2.8. Perumusan Strategi

Salah satu metode analisis perumusan strategi dalam pengambilan keputusan

untuk menyelesaikan masalah adalah

metode analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan analisis yang digunakan sebagai

dasar untuk menentukan strategi

pengembangan dan prioritas program,

dilakukan dengan cara identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan melalui analisis kondisi internal, serta mengidentifikasi peluang dan ancaman melalui analisis kondisi eksternal.

3. METODA PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian

Studi dari penelitian ini dilaksanakan di Terminal Regional Bingkuang, Kecamatan Koto Tangah, Kelurahan Aie Pacah Kota Padang. Terminal Bingkuang merupakan aset

Pemerintah Kota Padang, dimana

pengoperasiannya dilaksanakan oleh UPTD Terminal Bingkuang.

3.2. Rancangan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

mengidentifikasi penyebab terminal tidak berfungsi secara optimal dan menyusun

strategi mengoptimalkan pengoperasian

terminal. Adapun hasil yang diharapkan

adalah berupa saran/masukan bagi

pemerintah daerah dalam mengambil

langkah-langkah kebijakan dalam

pengoperasian Terminal Bingkuang sehingga dapat optimal dan tepat sasaran. untuk memetakan dan mempermudah pemahaman

terhadap sistematika berpikir dalam

penelitian yang akan dilakukan, maka perlu dibuat diagram alir penelitian ( Gambar 1). 3.3. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian ditentukan dari hasil kajian pustaka, Norma Standar Pedoman

Manual (NSPM), penelitian terdahulu,

pengamatan kondisi eksisting dan

wawancara kepada para ahli dan expert yang terkait dengan pelayanan umum dan operasional Terminal Bingkuang. . Variabel kuisioner kepada pengguna terminal, secara umum ditinjau dari aspek teknis, ekonomi,

sosial lingkungan, kelembagaan dan

kebijakan.

3.4. Pengumpulan Data

Adapun data yang digunakan terdiri dari : 1. Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan

secara survei instansional dalam bentuk laporan-laporan atau kajian-kajian yang terkait dengan topik penelitian. Data sekunder di peroleh dari kantor Dinas Perhubungan serta instansi terkait lainnya. 2. Data Primer

Data primer merupakan data yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung melalui objeknya. Pengumpulan data primer menggunakan metoda observasi, penyebaran kuisioner dan wawancara.

3.5. Rancangan Kuisioner

Rancangan kuisioner dibuat dua tahap, tahap 1 kepada pengguna jasa terminal yaitu pengemudi dan penumpang (di luar terminal) dan kepengguna kios (di dalam

(4)

terminal) yang bertujuan untuk mengetahui

kepentingan dan persepsi reponden

pengguna jasa terminal terhadap pelayanan umum dan operasional terminal,

Sedangkan tahap 2 kepada pejabat ahli / penentu kebijakan dalam pengoperasian

terminal.

3.6. Penyebaran Kuisioner

Penyebaran kuisioner dilakukan 2.tahap : • Tahap 1 : kuisioner kepada pengguna jasa

terminal yaitu :

1. Pengemudi, yang berada di luar terminal dan pernah datang ke

terminal (dilakukan screening),

pengambilan sampel menggunakan

teknik proportionate stratified

random sampling. Besarnya sampel

pengemudi diambil menggunakan

rumus yang di kemukakan oleh Yamane, dikutip dari Riduwan (2006), diperoleh jumlah sampel pengemudi sebanyak : 90 sampel

2. Penumpang, yang berada di luar terminal dan pernah datang ke

terminal (dilakukan screening),

pengambilan sampel menggunakan

teknik sampling aksidental. Jumlah

sampel penumpang diambil

menggunakan Rumus Bernoulli

(Cochran, 2001), maka diperoleh jumlah sampel penumpang sebanyak : 100 sampel

3. Pengguna kios/toko yang berada di

dalam terminal, pengambilan

sampelnya dengan sampling jenuh atau sensus, yaitu sebanyak 30 orang. Total sampel pengguna terminal adalah sebanyak 220 sampel.

• Tahap 2 : kuisioner kepada pejabat penentu kebijakan (orang-orang yang memiliki kewenangan sebagai pengambil keputusan strategis) dalam pengelolaan Terminal Bingkuang. Pengambilan sampel untuk pejabat ini akan diteliti dengan

menggunakan metoda purposive

sampling, sampel merupakan pejabat di Kota Padang berjumlah 6 orang, terdiri

dari Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Kepala Dinas

Kimpraswil, Kepala Dinas Perhubungan, Ka. UPTD Terminal Bingkuang, Kasubdin Darat (Dishub), dan Kasi Angkutan (Dishub).

ID ENT IF IK ASI PER MA SALAH AN

PER UM U SAN M ASA L AH

IDE N T IFI K AS I A WA L

PE NG U M P ULAN D A TA

ANA LIS IS D ESK RIP TIF

1. A nalis is T ingkat K es es ua ia n dan K es enja nga n A nta ra K epentingan dan Pe rs eps i 2.A nalis is Seba ra n K esenja nga n K epen tingan da n P ersepi

3. A nalis is P erumus an Strategi

K ESIM P U LA N D A N S ARA N A NA LIS A D AT A

D AT A SEK UN D ER D AT A PRIM ER N S P M K AJIAN PU ST A K A

T UJ UAN PE N ELIT IAN

RANCAN GA N K U ISIO N E R PEN Y EB ARAN K U IS IO NE R UJI VAL ID IT AS D AN RELIAB ILIT AS T ID A K Y A

(5)

3.7. Analisa Data

1. Analisis Deskriptif, digunakan untuk

mendapatkan gambaran tentang kondisi terminal dan pengguna jasa terminal yang terdiri dari pengemudi, penumpang,

pengguna kios/toko dan pengelola

terminal (Sugiono, 2003).

2. Analisa Tingkat Kesesuaian dan

Kesenjangan Antara Kepentingan dan Persepsi digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat persepsi dan mengidentifikasi terjadinya kesenjangan antara kepentingan pengguna terminal (pengemudi, penumpang dan pengguna kios) serta pemenuhan dari kepentingan pengguna terminal tersebut (persepsi). 3. Analisis Sebaran Kesenjangan Kepentingan

dan Persepsi dilakukan untuk memetakan

kondisi pelayanan dan operasional

Terminal Bingkuang berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan.

2. selanjutnya dari analisa diatas, dilakukan Analisis Perumusan Strategi digunakan

sebagai dasar untuk menentukan strategi yang sebaiknya diterapkan di Terminal Bingkuang dalam mengoptimalkan dan meningkatkan pengoperasian terminal khususnya dari pelayanan umum dan operasional.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Deskriptif

Dari analisis ini diperoleh gambaran tentang kondisi terminal dan pengguna jasa terminal yang terdiri dari pengemudi, penumpang, pengguna kios dan pengelola terminal. Penyajiannya berupa tabel, grafik atau diagram.

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dari hasil olahan data, angka koefisien korelasi semua sub variabel lebih besar dari pada angka kritik, sehingga semua sub

variabel kepentingan dan persepsi,

dinyatakan memenuhi syarat validitas dan

dapat digunakan untuk analisis data

selanjutnya.

Tabel 1. Uji Reliabilitas Pengguna Terminal Variabel

Reliabilitas

Pengemudi Penumpang Pengguna Keterangan

Kios

Kepentingan 0,894 0,882 0,946 Reliabel

Persepsi 0,912 0,919 0,913 Reliabel

Sumber : Hasil Diolah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 1, nilai croncbach’s alpha (α) variabel ≥ dari 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan untuk mencari faktor dominan yang menyebabkan Terminal Bingkuang tidak berfungsi secara optimal adalah reliabel.

4.3. Analisa Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan Antara Kepentingan dan Persepsi

Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh hasil seperti pada tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan Responden Pengguna Terminal

No Responden Rata-rata Tingkat Persepsi (X) Tingkat Kepentingan (Y) Tingkat Kesesuaian (Tki) Nilai Kesenjangan 1. Pengemudi 2,74 4,23 66 % -1,49 2. Penumpang 2,90 4,17 71 % -1,27 3. Pengguna Kios/Toko 2,78 3,88 79 % -1,1

(6)

Dari hasil nilai rata-rata responden pengguna Terminal Bingkuang tersebut, terlihat bahwa nilai rata-rata persepsi masih

lebih rendah dari nilai rata-rata

kepentingan, serta rata-rata nilai

kesenjangan kepentingan dan persepsi

semua menghasilkan kesenjangan negatif. 4.4. Analisis Sebaran Kesenjangan

Kepentingan dan Persepsi

Berdasarkan hasil pemetaan tingkat

kesesuaian persepsi dan kepentingan

pengguna Terminal Bingkuang, diperoleh sub variabel yang menempati kuadran IV sebagai kuadran prioritas utama penanganan, di mana sub variabel tersebut dianggap sangat penting namun pelaksanaannya masih belum memuaskan, sehingga dapat diketahui gap yang paling besar penyebab Terminal

Bingkuang tidak berfungsi optimal

berdasarkan kepentingan dan persepsi

pengguna terminal. Sub variabel-sub

variabel tersebut yaitu; Jumlah lampu penerangan, Jumlah saluran PAM, jumlah dan kebersihan fasilitas MCK, luas ruang istirahat, luas ruang tunggu penumpang, jumlah dan luas loket penjualan tiket, tata letak kios, keamanan, kemampuan petugas

untuk cepat tanggap menyelesaikan

keluhan/masalah dan kesiapan 24 jam. 4.5. Analisis Perumusan Strategi

Diagram strategi digunakan untuk

mengetahui posisi strategi yang telah dirumuskan dari hasil interaksi matrik

evaluasi faktor-faktor internal dan

eksternal. Dasar penentuannya adalah dari hasil penghitungan skor masing-masing sub variabel, yang terdapat dalam matrik evaluasi faktor-faktor internal dan eksternal dan telah dikonsultasikan lagi ke expert .

Adapun diagram strategi Terminal

Bingkuang, dapat dilihat pada Gambar berikut :

Dari Gambar di atas terlihat bahwa posisi strategi Terminal Bingkuang menunjukan

strategi defensif (Kuadran IV), yaitu

berupaya meminimalkan kelemahan internal untuk menghindari ancaman yang ada. Strategi yang sebaiknya diterapkan di Terminal Bingkuang dalam mengoptimalkan dan meningkatkan pengoperasian terminal

khususnya dari pelayanan umum dan

operasional, adalah :ya

1. Menjadikan fasilitas pelayanan umum yang dianggap penting oleh pengguna terminal namun pengguna terminal belum merasakan manfaat dari fungsi dari masing-masing fasilitas tersebut sebagai prioritas utama peningkatan.

Peluang Eksternal

Ancaman Eksternal

Kelemahan Internal Kekuatan Internal

Kuadran I Strategi agresif Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Kuadran III

Strategi turn around Meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang Kuadran IV Strategi defensif meminimalkan kelemah an dan menghindari ancaman

Kuadran II Strategi diversifikasi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

1,124 -1,632 1,398 -1,509 -0,111 -0,508

(7)

Upaya ini sangat penting dilakukan oleh pengelola terminal mengingat fasilitas-fasilitas itu sangat dibutuhkan oleh pengguna terminal yang merupakan gap yang paling besar penyebab Terminal

Bingkuang belum berfungsi secara

optimal. Fasilitas yang ditingkatkan itu adalah jumlah instalasi listrik/lampu

penerangan, jumlah saluran PAM,

jumlah dan kebersihan MCK, luas ruang

tunggu penumpang/pengantar, luas

ruang istirahat dan jumlah dan luas loket penjualan tiket.

2. Meningkatkan keamanan serta

pengaturan kembali tata letak kios terbuka di Terminal Bingkuang,

3. Meningkatkan jumlah personil,

pengetahuan dan keterampilan serta

kemauan mendengarkan

keluhan/kemauan dan keinginan

pengguna terminal.

4. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan pihak/instansi terkait yang meliputi :

- Penindakan terminal bayangan secara terus-menerus dan dengan sungguh-sungguh,

- Penindakan beroperasinya angkutan sektor informal/travel illegal, yang mengangkut penumpang umum secara reguler pada trayek tertentu,

- Pengawasan terhadap persaingan

antar angkutan penumpang meliputi

tarif, trayek dan jumlah izin

kendaraan yang beroperasi.

- Pencapaian ke terminal dengan

lancar, mudah dan murah, dengan mengembangkan jaringan jalan yang ke dan dari Terminal Bingkuang, 5. Menyediakan biaya operasional dan

pemeliharaan yang cukup 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan yaitu sebagai berikut

• Diketahui gap yang paling besar

penyebab Terminal Bingkuang tidak

berfungsi optimal berdasarkan

kepentingan dan persepsi pengguna

terminal. Sub variabel-sub variabel

tersebut yaitu ; jumlah instalasi

listrik/lampu penerangan, jumlah

saluran PAM, jumlah dan kebersihan MCK, kondisi ruang istirahat, luas ruang tunggu penumpang, jumlah dan luas loket penjualan tiket, tata letak kios, keamanan, kemampuan petugas untuk

cepat tanggap menyelesaikan

keluhan/masalah dan kesiapan 24 jam.

• Strategi yang sebaiknya diterapkan di

Terminal Bingkuang dalam

mengoptimalkan dan meningkatkan

pengelolaan terminal khususnya dari pelayanan umum dan operasional yaitu :

- Menjadikan fasilitas pelayanan

umum yang dianggap penting oleh pengguna terminal namun pengguna terminal belum merasakan manfaat

dari fungsi dari masing-masing

fasilitas tersebut sebagai prioritas utama peningkatan.

- Meningkatkan keamanan serta

pengaturan kembali tata letak kios terbuka di Terminal Bingkuang,

- Meningkatkan jumlah personil,

pengetahuan dan keterampilan serta

kemampuan menyelesaikan

keluhan/masalah dan keinginan

pengguna terminal,

- Meningkatkan koordinasi dan

sinkronisasi dengan pihak/instansi terkait

- Menyediakan biaya operasional dan

pemeliharaan yang cukup, atau

dengan cara mengutamakan

penggunaan pendapatan dari sektor

terminal untuk peningkatan

terminal. 5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya/kajian lanjutan, yaitu :

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

tentang kebocoran pendapatan terminal akibat dari adanya terminal bayangan,

penurunan penumpang akibat

beroperasinya angkutan sewa/travel yang legal/illegal, serta sumber-sumber lain yang berpotensi sebagai pendapatan bagi Terminal Bingkuang.

Saran yang dapat diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) terminal dan Dinas Perhubungan Kota Padang, yaitu :

(8)

1. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan/program dengan dinas/instansi terkait dalam pengoptimalan Terminal Bingkuang

2. Melakukan pembinaan, penyuluhan dan sosialisasi kepada pengguna terminal (pengemudi, penumpang dan pengguna

kios/toko), bersama-sama dengan

dinas/instansi terkait.

3. Agar rumusan strategi yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan, maka

rumusan strategi perlu

diimplementasikan dalam rencana

strategis (renstra), atau tertuang setiap

tahunnya dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Unit Kerja Dinas Perhubungan Kota Padang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nugroho, B.A. (2005), Strategi Jitu

Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.

2. Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki (2002), Statistik Terapan Untuk

Penelitian ilmu-ilmu sosial, Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.

3. Rangkuti, F. (2005), Analisis SWOT

Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 4. Riduwan, (2006), Metoda dan Teknik

Menyusun Tesis, Alfabeta Bandung,

Bandung

5. Sugiono, (2003), Metode Penelitian

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Tabel 2. Rata-rata Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan Responden Pengguna Terminal
Diagram  strategi  digunakan  untuk  mengetahui  posisi  strategi  yang  telah  dirumuskan  dari  hasil  interaksi  matrik  evaluasi  faktor-faktor  internal  dan  eksternal

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga H1 diterima yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Sistem merit pay terhadap kinerja karyawan pada PT. Hartono Istana

penguraian (beschrijven/deskription) daripada bahan-bahan arsip sedemikian rupa sehingga semua bahan arsip setiap waktu dapat dipergunakan oleh pimpinan organisasi. Sistem

Di lain sisi, pemerintah Indonesia tidak bisa menyatakan bahwa uang masa pendudukan Jepang tidak berlaku karena pada awal tahun 1945 negara Indonesia belum

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diperoleh peneliti, dapat kesimpulan Motivasi Belajar Anak Keluarga Penerima Manfaat Di Kabupaten Sintang sangat

Penelitian ini bertujuan menguji secara empiris pengaruh capital adequacy ratio, non performance loan, loan to deposit ratio dan biaya operasi pendapatan operasi

Namun, dalam penelitian lain “minat belajar hanya memberikan kontribusi 11,8%, motivasi kontribusi 6% kecerdasan logik kontribusi 6,02% dan secara keseluruhan variabel

Dari domestik, pemerintah akan mengenakan pajak PPh 22 sebesar 5% untuk kategori super mewah mulai 1 Juni 2015 di mana barang yang tergolong barang sangat mewah adalah

Pada akhir tahun 1971, dengan menyadari bahwa mikroprosesor adalah produk komersial, Intel Corporation kembali meluncurkan mikroprosesor 8 bit pertama