• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT MITRA RAJASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT MITRA RAJASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

30 JUNI 2007 DAN 2006

(3)
(4)

Catatan 2007 2006

P E N G H A S I L A N 2c,2d&13 56.348.514.248 53.234.609.301

BEBAN OPERASI JASA 2c & 14 (47.576.197.735) (45.171.670.531)

LABA KOTOR 8.772.316.513 8.062.938.770

BEBAN USAHA 2c & 15 (4.118.833.770) (3.775.844.378)

LABA USAHA 4.653.482.743 4.287.094.392

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2c,2f,2k&16

Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 2e -

Bunga dan Denda Hutang Bank (2.153.135.295) (2.213.998.524)

Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap Pemilikan

Langsung 5 335.390.509 27.990.885

Bunga Pembiayaan Konsumen (1.988.835.428) (1.498.345.862)

Lain-lain - Bersih (61.666.394) 309.288.093

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (3.868.246.608) (3.375.065.408)

LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK

PENGHASILAN 785.236.135 912.028.984

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 2l & 9

Pajak Kini -

Pajak Tangguhan (301.959.168) (375.697.650)

LABA SEBELUM PEMILIKAN MINORITAS 483.276.967 536.331.334

BAGIAN PEMILIKAN MINORITAS DALAM RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN

YANG DIKONSOLIDASI 2b 358.734 215.522

LABA BERSIH 483.635.701 536.546.856

LABA USAHA PER SAHAM DASAR 2p & 19 20 19

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2p & 19 2 2 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

(5)
(6)

30 JUNI 2007 DAN 2006

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2 0 0 7 2 0 0 6

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pelanggan 56.452.163.829 57.300.574.402

Pembayaran kepada Pemasok dan Karyawan (12.247.068.484) (9.196.862.328)

Pembayaran Beban Operasional (35.297.216.635) (33.967.471.666)

Pembayaran Beban Umum dan Administrasi (3.891.540.839) (3.593.317.330)

Penerimaan (Pembayaran) Lain-lain (10.314.861) 108.267.409

Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi 5.006.023.010 10.651.190.487

Pembayaran Bunga (3.789.313.356) (3.134.557.079)

Pembayaran Pajak Penghasilan Badan (33.224.196) (198.520.510)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.183.485.458 7.318.112.898

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan Aktiva dalam Pelaksanaan (120.500.000) (2.590.308.965)

Perolehan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung (149.620.000) (351.410.000) Penjualan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung 1.053.000.000 46.000.000

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 782.880.000 (2.895.718.965)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Hutang Bank - (650.000.000)

(Penurunan) Peningkatan Hutang Hubungan Istimewa 204.055.200 258.917.088 Penurunan (Peningkatan) Piutang Hubungan Istimewa (76.964.599) (337.422.768)

Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen (3.307.622.174) (3.583.768.138)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (3.180.531.573) (4.312.273.818)

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK (1.214.166.115) 210.120.115

KAS DAN BANK, AWAL TAHUN 2.047.884.221 1.055.878.337

(7)

PT MITRA RAJASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2 0 0 7 2 0 0 6 AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN TIDAK

MELALUI KAS DAN BANK

Perolehan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung dari Hutang

Pembiayaan Konsumen - 6.703.974.965

Laba Selisih Kurs atas Surat Berharga Saham - (513.130) Penurunan Nilai Surat Berharga Saham - 56.780.599 Perolehan Aktiva dalam Pelaksanaan dari Hutang

(8)
(9)
(10)

-1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Mitra Rajasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, SH No. 285 tanggal 24 April 1979. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan

dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/377/14 tanggal 12 Oktober 1979 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.

45 tanggal 5 Juni 1980, Tambahan No. 387. Persetujaun terakhir dalam Surat Keputusan No. C-11215.HT.01.04.Th.2000 tanggal 2 Juni 2000.

Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta No. 10 tanggal 6 Nopember 2006 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, mengenai perubahan

susunan pengurus Perusahaan.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bidang usaha jasa pengangkutan darat baik pengangkutan barang maupun penumpang secara borongan atau carter.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan mempunyai cabang di Surabaya, dengan alamat sebagai berikut :

- Kantor Pusat : Jalan A.M. Sangaji No. 12 – Jakarta

- Kantor Operasional : Jalan Tlajung Udik Km. 20 Citereup – Bogor Jalan Tanjung Priok No. 11G - Surabaya

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1979.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Perusahaan dinyatakan efektif sebagai perusahaan publik pada tanggal 6 Januari 1997 dan tercatat pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 30 Januari 1997. Pada tanggal 17 Mei 2000, Perusahaan melakukan Pemecahan Nilai Nominal Saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham, sehingga jumlah keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam bentuk saham biasa sebanyak 228.000.000 saham.

c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, jumlah kepemilikan saham pada anak perusahaan sebagai berikut :

Mulai

Lokasi Kegiatan Usaha Beroperasi 2007 2006

Pemilikan Langsung

- PT Rama Dinamika Raya Jakarta Industri Karoseri 1995 99,87 % 3.244.350.723 3.624.442.235 Konstruksi 1998

Jasa Angkutan 2000

- PT Inti Continental Jakarta Jasa Angkutan Darat 1996 99,31 % 2.345.692.315 2.345.692.315 untuk tujuan wisata

sesuai Ijin trayek Anak Perusahaan

Persentase Kepemilikan

(11)

1. U M U M (Lanjutan)

d. Karyawan, Direktur dan Dewan Komisaris

Berdasarkan Akta No. 10 tanggal 6 Nopember 2006 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : S u d w i k a t m o n o K o m i s a r i s : Roni Prananto Komisaris Independen : Setiadi Yahya

D i r e k s i

Direktur Utama : Beni Prananto D i r e k t u r : Wirawan Halim

Toni Prananto

Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan per 30 Juni 2007 dan 2006 masing-masing sejumlah 394 dan 398 karyawan.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang tercakup dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik – Industri Jasa Transportasi yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).

Dasar penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, kecuali untuk Laporan Arus Kas Konsolidasi adalah dasar Akrual.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi ini adalah mata uang Rupiah.

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

Laporan Arus Kas Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method).

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan sebagai berikut :

PT Rama Dinamika Raya 99,87 %

PT Inti Continental 99,31 %

Semua transaksi dan saldo antar perusahaan dalam jumlah yang material telah dieliminasi. Anak perusahaan mulai dikonsolidasi sejak dimiliki Perusahaan yaitu pada tanggal 20 Maret 1995 untuk PT Rama Dinamika Raya dan pada tanggal 22 Mei 1996 untuk PT Inti Continental.

Perusahaan mencatat transaksi perolehan anak perusahaan dengan metode Pembelian.

Pada saat dibeli, selisih antara biaya perolehan investasi dengan ekuitas anak perusahaan dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasikan dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) selama 5 tahun untuk goodwill positif (selisih biaya perolehan investasi di atas ekuitas anak perusahaan) dan 20 tahun untuk goodwill negatif (selisih ekuitas anak perusahaan di atas biaya perolehan investasi).

c. Pengakuan Penghasilan dan Beban

Penghasilan dari jasa pengangkutan diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Penghasilan dari industri karoseri diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan.

Penghasilan dari penjualan tiket diakui pada saat tiket diserahkan kepada pelanggan.

Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (basis Akrual).

d. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa“ yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah :

(i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(ii) Perusahaan asosiasi (associated company);

(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(13)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

d. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Lanjutan)

(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;

(v) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) dan (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Semua transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang asing dibukukan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi.

Pada tanggal Neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penyesuaian aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun berjalan.

f. Surat Berharga

Sesuai dengan PSAK No. 50 mengenai “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” Portofolio efek dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan sebagai berikut :

- Efek hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Laba (rugi) yang belum direalisasi akibat perubahan harga pasar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.

- Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi (ditambah) dengan amortisasi premi (diskonto).

- Efek hutang dan ekuitas yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan harga pasar. Laba (rugi) yang belum terealisasi akibat perubahan harga pasar tidak diakui dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Laba (rugi) yang belum terealisasi dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi pada saat realisasi.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing piutang pada setiap akhir tahun.

h. P e r s e d i a a n

Persediaan dicatat berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan dinilai dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First-In, First-Out).

i. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan ke akun Laba Rugi sesuai dengan masa manfaatnya.

j. Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20 %, tetapi tidak lebih dari 50 %, dicatat dengan menggunakan metode Ekuitas (Equity method) yaitu biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen yang diterima, dan amortisasi selisih harga perolehan dengan aktiva bersih perusahaan asosiasi. Selisih harga perolehan dengan aktiva bersih perusahaan asosiasi diamortisasi selama 20 tahun untuk goodwill negatif dan 5 tahun untuk goodwill positif dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method), kecuali selisih yang timbul dari transaksi akuisisi dengan entitas sepengendali. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun berjalan.

Transaksi pembelian saham yang dilakukan dengan entitas sepengendali diterapkan metode Penyatuan Kepemilikan (Pooling Interest). Perbedaan antara aktiva bersih dan harga perolehan penyertaan pada tanggal pemilikan dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam bagian ekuitas di neraca sesuai PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Aktiva Tetap dan Penyusutan

Aktiva tetap pemilikan langsung dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah yang tidak disusutkan dan sebagian aktiva tetap pemilikan langsung yang diperoleh sebelum tahun 1999 telah dinilai kembali sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian aktiva tetap pemilikan langsung sebagai berikut :

T a n a h Tidak disusutkan

B a n g u n a n 10 – 20 tahun

Sarana dan Prasarana 8 – 10 tahun

T r u k 10 tahun

B u s 10 tahun

M e s i n 8 tahun

Peralatan Pabrik dan Bengkel 4 – 8 tahun

K e n d a r a a n 4 – 8 tahun

Inventaris Kantor 4 – 8 tahun

Perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada saat terjadinya. Pemugaran dan perbaikan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16 “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dikapitalisasi. Aktiva tetap pemilikan langsung yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok Aktiva Tetap Pemilikan Langsung dan laba atau rugi yang terjadi diperhitungkan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Aktiva tetap dalam pelaksanaan disajikan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya tersebut akan dipindahkan ke akun Aktiva Tetap Pemilikan Langsung dan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian aktiva tersebut pada saat selesai dikerjakan dan mulai digunakan.

Laba atau rugi dari aktiva yang dijual dan disewagunausahakan kembali dengan hak opsi (sale and leaseback) ditangguhkan dan diamortisasikan selama sisa masa manfaat keekonomian aktiva tetap tersebut dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method).

l. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut Laporan Keuangan Konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke Ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di Neraca Konsolidasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

m. Imbalan Kerja

Perusahaan mencatat semua bentuk imbalan kerja karyawan, termasuk imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan imbalan kerja jangka panjang, pemutusan hubungan kerja dan imbalan kerja berbasis saham berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja“ dan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UU No. 13). Penyisihan imbalan kerja menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit aktuaria. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau biaya apabila kumulatif keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi pada akhir periode lalu melebihi 10 % dari imbalan kerja yang jatuh tempo. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode Garis Lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang bersangkutan.

n. Penurunan Nilai Aktiva

Nilai aktiva ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai aktiva yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari penggunaan aktiva tersebut lebih rendah daripada nilai tercatatnya.

o. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Laba Per Saham

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 50 tanggal 17 Mei 2000, Perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal

saham Perusahaan dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham.

Laba usaha dan laba bersih per saham dihitung berdasarkan Rata-rata Tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Tambahan saham yang terjadi karena stock split dianggap telah merubah jumlah saham sejak awal tahun dan dihitung secara retroaktif untuk seluruh tahun penyajian.

3. PIUTANG USAHA

Akun ini merupakan saldo piutang usaha dari jasa angkutan dan karoseri dengan rincian per 30 Juni sebagai berikut :

2007 2006

Pihak Hubungan Istimewa

PT Indocement Tunggal Prakarsa 3.643.813.882 2.993.970.045

PT Fatra Polindo Nusa Industri 786.184.999 253.299.839

PT Sumber Kencana Expressindo 242.784.514 783.789.621

J u m l a h 4.672.783.395 4.031.059.505

Pihak Ketiga

PT Berkat Logistik Indonesia 2.209.520.566 2.556.664.686

PT Semen Cibinong Tbk 313.527.683 56.711.093

PT Bangun Sukses Niaga Nusantara 816.618.594 690.638.100

PT Petrokimia Gresik 147.801.500 232.137.000

Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 200.000.000) 1.975.530.623 1.441.189.210

J u m l a h 5.462.998.966 4.977.340.089

JUMLAH 10.135.782.361 9.008.399.594

Penyisihan Piutang Tak Tertagih (81.503.109) (42.339.076)

(18)

3. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang per 30 Juni adalah sebagai berikut :

2007 2006 1 - 30 Hari 8.379.320.734 8.413.399.435 31 - 60 Hari 922.337.137 225.089.295 61 - 90 Hari 95.364.350 36.643.260 > 90 Hari 738.760.140 333.267.604 J u m l a h 10.135.782.361 9.008.399.594

Penyisihan Piutang Tak Tertagih (81.503.109) (42.339.076)

B e r s i h 10.054.279.252 8.966.060.518

Mutasi penyisihan piutang tak tertagih sebagai berikut :

2007 2006

Saldo Awal Tahun 42.339.076 42.339.076

Perubahan Selama Periode Berjalan :

Penambahan Penyisihan 39.164.033 -

Saldo Akhir Periode 81.503 109 42.339 076

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih cukup memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Piutang usaha kepada pihak ketiga digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Niaga Tbk.

4. P E R S E D I A A N

Rincian per 30 Juni sebagai berikut :

2007 2006

Suku Cadang 1.485.251.691 1.413.299.507

B a n 99.863.500 132.118.071

Barang dalam Proses - Karoseri 322.638.564 280.159.506

Bahan Baku - Karoseri 198.529.660 173.710.042

O l i 17.754.379 14.032.691

Lain-lain 92.884.166 196.912.949

J u m l a h 2.216.921.960 2.210.232.766

(19)

Persediaan milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Niaga Tbk.

5. AKTIVA TETAP

Rincian per 30 Juni sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Armada Transportasi

Biaya Perolehan dan Penilaian Kembali Pemilikan Langsung T r u k 151.971.334.439 1.798.588.875 19.627.186.018 134.142.737.296 Dalam Pelaksanaan T r u k 1.035.571.167 4.280.195.228 1.030.238.875 4.285.527.520 J u m l a h 153.006.905.606 6.078.784.103 20.657.424.893 138.428.264.816 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung T r u k 107.176.309.293 3.348.054.050 17.694.576.527 92.829.786.816 J u m l a h 107.176.309.293 3.348.054.050 17.694.576.527 92.829.786.816 Jumlah Tercatat Armada

Transportasi 45.830.596.313 45.598.478.000

Non Armada Transportasi

Biaya Perolehan dan Penilaian Kembali Pemilikan Langsung

T a n a h 12.195.914.479 - - 12.195.914.479 B a n g u n a n 6.923.297.646 - - 6.923.297.646 Sarana dan Prasarana 1.719.309.200 - - 1.719.309.200 M e s i n 376.077.600 - - 376.077.600 Peralatan Pabrik dan Bengkel 932.130.536 - - 932.130.536 K e n d a r a a n 2.317.538.707 - 24.000.000 2.293.538.707 Inventaris Kantor 1.460.973.332 31.870.000 - 1.492.843.332 Jumlah Pemilikan Langsung 25.925.241.500 31.870.000 24.000.000 25.933.111.500 Dalam Pelaksanaan B a n g u n a n 890.060.550 140.000.000 - 1.030.060.550 J u m l a h 26.815.302.050 171.870.000 24.000.000 26.963.172.050 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung B a n g u n a n 3.559.383.473 189.683.123 - 3.749.066.596 Sarana dan Prasarana 736.495.781 85.965.456 - 822.461.237 M e s i n 375.825.432 113.775 - 375.939.207 Peralatan Pabrik dan Bengkel 871.886.125 16.157.253 - 888.043.378 K e n d a r a a n 1.953.559.165 134.842.315 24.000.000 2.064.401.480 Inventaris Kantor 1.161.007.787 52.914.865 - 1.213.922.652 Jumlah Pemilikan Langsung 8.658.157.763 479.676.787 24.000.000 9.113.834.550 Jumlah Tercatat Non

Armada Transportasi 18.157.144.287 17.849.337.500

JUMLAH TERCATAT 63.987.740.600 63.447.815.500

(20)

5. AKTIVA TETAP (Lanjutan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Armada Transportasi

Biaya Perolehan dan Penilaian Kembali Pemilikan Langsung T r u k 135.503.921.035 3.098.903.485 - 138.602.824.520 Dalam Pelaksanaan T r u k 2.415.682.782 9.037.594.490 3.075.745.372 8.377.531.900 J u m l a h 137.919.603.817 12.136.497.975 3.075.745.372 146.980.356.420 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung T r u k 98.300.406.040 4.420.581.905 - 102.720.987.945 J u m l a h 98.300.406.040 4.420.581.905 - 102.720.987.945 Jumlah Tercatat Armada

Transportasi 39.619.197.777 44.259.368.475

Non Armada Transportasi

Biaya Perolehan dan Penilaian Kembali Pemilikan Langsung

T a n a h 12.195.914.479 - - 12.195.914.479 B a n g u n a n 6.923.297.646 - - 6.923.297.646 Sarana dan Prasarana 1.719.309.200 - - 1.719.309.200 M e s i n 376.077.600 - - 376.077.600 Peralatan Pabrik dan Bengkel 927.580.536 - - 927.580.536 K e n d a r a a n 2.074.009.521 349.943.777 122.965.391 2.300.987.907 Inventaris Kantor 1.411.562.032 35.953.300 - 1.447.515.332 Jumlah Pemilikan Langsung 25.627.751.014 385.897.077 122.965.391 25.890.682.700 Dalam Pelaksanaan B a n g u n a n 792.015.050 99.044.250 - 891.059.300 J u m l a h 26.419.766.064 484.941.327 122.965.391 26.781.742.000 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung B a n g u n a n 3.181.482.543 189.701.038 - 3.371.183.581 Sarana dan Prasarana 564.564.869 85.965.456 - 650.530.325 M e s i n 375.597.936 113.748 - 375.711.684 Peralatan Pabrik dan Bengkel 832.301.420 20.066.626 - 852.368.046 K e n d a r a a n 1.817.336.496 105.803.072 104.956.276 1.818.183.292 Inventaris Kantor 1.058.684.547 50.665.648 - 1.109.350.195 Jumlah Pemilikan Langsung 7.829.967.811 452.315.588 104.956.276 8.177.327.123 Jumlah Tercatat Non

Armada Transportasi 18.589.798.253 18.604.414.877

JUMLAH TERCATAT 58.208.996.030 62.863.783.352

(21)

Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, jumlah armada sebanyak 797 unit dan 850 unit truk pemilikan langsung.

Tanah, bangunan dan 422 unit truk digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Niaga Tbk.

5. AKTIVA TETAP (Lanjutan)

Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut :

2007 2006

Beban Operasi Jasa Angkutan 3.608.600.376 4.683.426.561

Beban Operasi Jasa Karoseri 6.943.911 6.943.884

Beban Usaha 212.186.550 182.527.048

J u m l a h 3.827.730.837 4.872.897.493

Rincian pengurangan aktiva tetap pemilikan langsung yang merupakan penjualan aktiva tetap sebagai berikut :

2007 2006

Harga Jual 2.268.000.000 46.000.000

Jumlah Tercatat (1.932.609.491) (18.009.115)

Laba Penjualan Aktiva Tetap 335.390.509 27.990.885

Aktiva tetap pemilikan langsung selain tanah telah diasuransikan terhadap risiko kecelakaan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 79,42 milyar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko yang dipertanggungkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. Kep-02/WPJ.06/KP.0404/2000 tanggal 2 Pebruari 2000, disetujui hasil penilaian kembali

sebagian aktiva tetap Perusahaan sebagai berikut :

Nilai Sebelum Nilai Setelah

Penilaian Kembali Penilaian Kembali S e l i s i h

T a n a h 3.963.275.554 8.088.000.000 4.124.724.446

B a n g u n a n 2.178.960.521 3.862.459.134 1.683.498.613

Peralatan Bengkel 36.564.817 476.142.849 439.578.032

(22)

5. AKTIVA TETAP (Lanjutan)

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. Kep-06/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 16 Nopember 2001, disetujui hasil penilaian kembali

sebagian aktiva tetap Perusahaan sebagai berikut :

Nilai Buku Komersial Nilai Buku Fiskal Selisih Selisih Sebelum Sebelum Nilai Pasar Penilaian Kembali Penilaian Kembali Penilaian Kembali Penilaian Kembali Wajar Fiskal Komersial T a n a h 8.088.000.000 8.088.000.000 10.514.400.000 2.426.400.000 2.426.400.000 T r u k 5.338.972.850 1.260.937 22.248.000.000 22.246.739.063 16.909.027.150 B u s 3.459.509.262 407.604.167 7.385.000.000 6.977.395.833 3.925.490.738 Jumlah 16.886.482.112 8.496.865.104 40.147.400.000 31.650.534.896 23.260.917.888

Perusahaan melakukan perjanjian pembiayaan konsumen atas pembelian truk untuk jangka waktu 2 tahun sampai dengan 4 tahun. Pembiayaan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan tingkat bunga sebesar 12,14 % - 26,59 % per tahun untuk tahun 2007 12,1 % - 26,6% per tahun untuk tahun 2006.

Pembayaran minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian pembiayaan :

2007 2006

PT Arimbi Jaya Agung 12.296.383.190 6.110.513.040

PT Sun Star Motor 3.620.260.069 5.384.442.439

PT Bumiputera - BOT Finance 3.075.103.836 386.940.398

PT Olympindo Multi Finance 77.816.367 1.624.033.198

PT Bank Perkreditan Rakyat Olympindo Primadana 288.703.953 -PT Bank Perkreditan Rakyat Olympindo Sejahtera 192.469.302

-PT Tunas Financindo - 629.462.640

PT Tunas Ridean Tbk -

-J u m l a h 19.550.736.717 14.135.391.715

Dikurangi : Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu

Tahun (7.925.860.980) (5.348.779.225)

Bagian Jangka Panjang 11.624.875.737 8.786.612.490

Beban bunga hutang pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 1.988.835.428 dan Rp 1.498.345.862.

(23)

5. AKTIVA TETAP (Lanjutan)

Laba atau Rugi Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan Disewagunausahakan Kembali

Rincian per 30 Juni 2007 dan 2006 sebagai berikut :

Laba Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan Disewagunausahakan Kembali

Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir Hasil Penjualan 13.175.399.400 - 13.175.399.400 Jumlah Tercatat Aktiva Tetap Pemilikan Langsung (10.347.531.987) - (10.347.531.987) Laba Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan

Disewagunausahakan Kembali 2.827.867.413 - 2.827.867.413 Akumulasi Amortisasi (2.734.242.162) (31.208.416) (2.765.450.578) Laba Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan

Disewagunausahakan Kembali - Bersih 93.625.251 (31.208.416) 62.416.835 2 0 0 7

Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir Hasil Penjualan 13.175.399.400 - 13.175.399.400 Jumlah Tercatat Aktiva Tetap Pemilikan Langsung (10.347.531.987) - (10.347.531.987) Laba Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan

Disewagunausahakan Kembali 2.827.867.413 - 2.827.867.413 Akumulasi Amortisasi (2.671.825.327) (31.208.416) (2.703.033.743) Laba Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan

Disewagunausahakan Kembali - Bersih 156.042.086 (31.208.416) 124.833.670 2 0 0 6

Rugi Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan Disewagunausahakan Kembali

Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir Hasil Penjualan 33.268.500.000 - 33.268.500.000 Jumlah Tercatat Aktiva Tetap Pemilikan Langsung (35.620.501.800) - (35.620.501.800) Rugi Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan

Disewagunausahakan Kembali (2.352.001.800) - (2.352.001.800) Akumulasi Amortisasi 2.352.001.800 - 2.352.001.800 Rugi Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan

Disewagunausahakan Kembali - Bersih - - -2 0 0 6

(24)

6. G O O D W I L L

Rincian per 30 Juni sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir

Goodwill Negatif

Biaya Perolehan 8.586.778 - 8.586.778 Akumulasi Amortisasi (4.556.024) (214.669) (4.770.693)

Nilai Bersih 4.030.754 (214.669) 3.816.085 2 0 0 7

Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir

Goodwill Negatif Biaya Perolehan 8.586.778 - 8.586.778 Akumulasi Amortisasi (4.128.142) (214.669) (4.342.811) Nilai Bersih 4.458.636 (214.669) 4.243.967 2 0 0 6 PT Inti Continental 20 Mei 1996 :

Biaya Perolehan Investasi (100 %) 10.000.000

Ekuitas PT Inti Continental :

Modal Saham - Ditempatkan dan Disetor 10.000.000

Saldo Laba 8.373.242

Jumlah Ekuitas 18.373.242

Biaya Perolehan Goodwill Negatif (8.373.242)

26 Agustus 1996 :

Bagian Ekuitas sebelum Penambahan Investasi dalam Saham 248.770.707

Penambahan Investasi dalam Saham 250.000.000

Pengurangan Investasi dalam Saham (75.000.000)

Bagian Ekuitas setelah Penambahan Investasi dalam Saham (423.955.101)

(25)

7. HUTANG BANK

Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Niaga Tbk dengan rincian per 30 Juni sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Jangka Panjang

Pinjaman Transaksi Khusus 26.226.652.222 26.226.652.222

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun (26.226.652.222) (14.250.000.000)

Bagian Jangka Panjang - 11.976.652.222

Fasilitas kredit yang diterima dari PT Bank Niaga Tbk sebagai berikut :

- Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan maksimum kredit dengan Rp 2.000.000.000. - Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus untuk pembiayaan kewajiban kepada kreditur lain

dengan maksimum kredit sebesar Rp 33.000.000.000.

Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan terhadap Perjanjian Kredit No. 084/CBG/JKT/2005 tanggal 2 Desember 2005 dari PT Bank Niaga Tbk, Perusahaan telah

memperoleh persetujuan untuk mengalihkan seluruh fasilitas pinjaman rekening koran ke fasilitas pinjaman transaksi khusus. Fasilitas tersebut telah memperoleh penjadwalan kembali atas jangka waktu angsuran menjadi 32 kali angsuran bulanan terhitung 29 Nopember 2005 sampai 29 Juni 2008.

Tingkat bunga yang dibebankan 16,5 % per tahun pada tahun 2007 dan 2006.

Jaminan atas fasilitas kredit tersebut berupa :

- Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 20, 21, 22, 23 dan 24 yang berlokasi di Desa Gilang, Kecamatan Taman, Kabupaten DT II Sidoarjo, Jawa Timur atas nama Perusahaan. - Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 214 yang berlokasi di Desa Tlajung Udik,

Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat atas nama Perusahaan.

- Gadai atas saham-saham Perusahaan milik PT Mitra Murni Expressindo dan PT Inti Kencana Pranajati.

- Fidusia atas piutang kepada pihak ketiga, persediaan, truk dan asuransi oleh Perusahaan. - Jaminan pribadi dari Benny Prananto

- Jaminan Perusahaan dari PT Mitra Murni Expressindo dan PT Inti Kencana Pranajati.

Pada Maret 2007, Perusahaan telah melakukan penjualan aktiva tetap armada tidak produktif untuk melunasi hutang bank jatuh tempo dan sisa hutang bank akan diupayakan untuk penjadwalan kembali pelunasannya.

(26)

8. HUTANG USAHA

Rincian per 30 Juni sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Pihak Ketiga

Hero Motor 56.340.920 9.420.420

Surya Kusuma Motor 5.701.876 152.612.176

Surya Motor 24.276.443 196.716.093

Sentosa 93.267.500 67.312.500

Deltanyoo - 165.000.000

Mujur Motor 219.707.974 252.625.474

Gema Putra Surya 156.618.070 82.537.070

Tokyo Diesel - 53.739.500

Kharisma Motor 20.825.000 20.825.000

Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 200.000.000) 1.624.600.469 1.234.298.132

J u m l a h 2.201.338.252 2.235.086.365

9. P E R P A J A K A N

Rincian per 30 Juni sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Pajak Dibayar di Muka

Pajak Penghasilan Pasal 23 522.346.537 489.122.341

Hutang Pajak

Pajak Pertambahan Nilai 30.340.885 5.384.994.391

Pajak Penghasilan Pasal 21 32.693.249 12.921.963

Pajak Penghasilan Pasal 23 37.440.000 38.805.000

Pajak Penghasilan Pasal 4 ( 2) 4.566.750 4.667.000

Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29 atas Pajak yang Belum Diterima Pembayaran dan Bukti Pemotongan -

Jasa Konstruksi 6.611.150 6.611.150

Denda Pajak -

(27)

9. P E R P A J A K A N (Lanjutan)

Rekonsiliasi antara laba konsolidasi sebelum taksiran pajak penghasilan dan taksiran rugi fiskal

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Laba Konsolidasi Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan

dan Pemilikan Minoritas 785.236.135 912.028.984

Pemilikan Minoritas 358.734 215.522

Penyesuaian atas Pajak Tangguhan - Anak Perusahaan 46.243.773 24.040.350

Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan - Perusahaan 831.838.642 936.284.856 Beda Tetap :

Bagian Rugi Bersih Anak Perusahaan 275.590.770 165.785.603

Perjamuan dan Sumbangan 24.098.900 72.053.229

Denda Pajak 75.444 167.831.705

Penyusutan Aktiva yang Tidak Diakui Fiskal -

Jasa Giro (9.876.334) (9.280.430)

Amortisasi Goodwill (214.669) (214.669)

Jumlah Beda Tetap 289.674.111 396.175.438

Beda Waktu :

Perbedaan Penyusutan Komersial dan Fiskal (1.482.025.236) (778.045.853) Rugi (Laba) Penjualan Aktiva Tetap - Komersial (335.390.509) (27.990.885) Laba Penjualan Aktiva Tetap - Fiskal 637.592.681 46.000.000 Cadangan Imbalan Kerja - Pembayaran Imbalan Kerja - Penurunan (Kenaikan) Nilai Saham - (56.780.599) Amortisasi Rugi Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual

dan Disewagunausahakan Kembali - Amortisasi Laba Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual

dan Disewagunausahakan Kembali - (31.208.416) Penyisihan Piutang Tak Tertagih 39.164.033

-Jumlah Beda Waktu (1.140.659.031) (848.025.753)

Taksiran Laba Fiskal (19.146.278) 484.434.541

Kompensasi Kerugian Fiskal :

Rugi Fiskal Tahun 2001 - (1.088.705.478)

Rugi Fiskal Tahun 2002 (23.092.869.996) (24.058.749.979)

Rugi Fiskal Tahun 2003 (41.926.452.527) (41.926.452.527)

Rugi Fiskal Tahun 2004 (7.527.203.467) (7.527.203.467)

(28)

9. P E R P A J A K A N (Lanjutan)

Pengaruh perbedaan temporer pengakuan pajak yang signifikan antara fiskal dan komersial adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Laba Penjualan Aktiva Tetap - Fiskal 637.592.681 46.000.000

Rugi (Laba) Penjualan Aktiva Tetap - Komersial (335.390.509) (27.990.885) Penurunan (Kenaikan) Nilai Saham - (56.780.599) Amortisasi Rugi Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan

Disewagunausahakan Kembali - (31.208.416)

Perbedaan Penyusutan Komersial dan Fiskal (1.482.025.236) (778.045.853) Amortisasi Laba Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual dan

Disewagunausahakan Kembali - -Cadangan Imbalan Kerja -

-Kompensasi Rugi Fiskal 19.146.279 (484.434.541)

J u m l a h (1.160.676.785) (1.332.460.294)

D i b u l a t k a n (1.160.676.000) (1.332.460.000)

Induk Perusahaan

Taksiran Pajak Penghasilan Tangguhan (Pengaruh

Beda Waktu pada Tarif Pajak Maksimum 30%) (348.202.800) (399.738.000) Kewajiban Pajak Tangguhan , Awal Tahun (8.364.311.757) (7.181.545.857)

Kewajiban Pajak Tangguhan , Akhir Tahun (8.712.514.557) (7.581.283.857)

Anak Perusahaan

Taksiran Pajak Penghasilan Tangguhan (Pengaruh

Beda Waktu pada Tarif Pajak Maksimum 30%) 46.243.773 24.040.350 Kewajiban Pajak Tangguhan , Awal Tahun (233.374.190) (294.567.290)

Kewajiban Pajak Tangguhan , Akhir Tahun (187.130.417) (270.526.940)

Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan, Akhir Tahun (8.899.644.974) (7.851.810.797)

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan berasal dari perbedaan dasar menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan metode atau dasar penentuan yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.

Kerugian fiskal yang dapat diperhitungkan sebagai aktiva pajak tangguhan adalah rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak sebelum habis masa berlakunya. Rugi fiskal tidak diperhitungkan sebagai aktiva pajak tangguhan, karena manajemen berpendapat bahwa rugi fiskal tahun 2002 yang diperhitungkan sebagai aktiva pajak tangguhan adalah cukup untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.

(29)

10. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

Perusahaan menghitung dan mencatat kewajiban imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 mengenai “Ketenagakerjaan”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan kewajiban imbalan kerja tersebut. Pada tahun 2007 dan 2006, jumlah karyawan yang berhak masing-masing sebanyak 394 dan 398 karyawan.

Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, cadangan estimasi imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaris independen PT Sienco Aktuarindo Utama, dengan asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Tingkat Diskonto 11 % per tahun 10 % per tahun

Tingkat Kenaikan Gaji 6 % per tahun 6 % per tahun

Tingkat Kematian Tabel Mortalita Tabel Mortalita

CSO 1958 CSO 1958

Tingkat Pengunduran Diri 0 - 10 % 0 - 10 %

Tingkat Cacat 1 % dari Angka Kematian 1 % dari Angka Kematian

Metode Penghitungan Proyeksi Kredit Unit Proyeksi Kredit Unit

Kewajiban imbalan kerja sebagai berikut :

2 0 0 6 2 0 0 5

Nilai Kini Kewajiban Pasti 4.438.164.250 4.446.710.081

Bagian Jasa Tahun yang Belum Diakui (652.356.628) (858.056.998)

Keuntungan Aktuaria yang Belum Diakui 427.343.694 2.287.419

Jumlah Kewajiban 4.213.151.316 3.590.940.502

Rincian mutasinya sebagai berikut :

2 0 0 6 2 0 0 5

Saldo Awal 3.590.940.502 3.120.362.633

Beban Tahun Berjalan 943.081.164 777.052.120

Pembayaran Tahun Berjalan (320.870.350) (306.474.251)

Saldo Akhir 4.213.151.316 3.590.940.502

Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa kewajiban imbalan kerja tersebut telah

(30)

11. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham sesuai dengan daftar registrasi oleh Biro Administrasi Efek per 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

Jumlah Persentase

Saham Kepemilikan J u m l a h

PT Mitra Murni Expressindo 93.333.332 40,94 % 23.333.333.000

PT Inti Kencana Pranajati 41.066.668 18,01 10.266.667.000

M a s y a r a k a t 93.600.000 41,05 23.400.000.000

J u m l a h 228.000.000 100,00 % 57.000.000.000

Ditempatkan dan Disetor Nama Pemegang Saham

12. AGIO SAHAM

Akun ini merupakan selisih antara nilai nominal per saham dengan harga penjualan saham pada saat Perusahaan melakukan penawaran dan penjualan saham kepada masyarakat melalui pasar modal.

13. P E N G H A S I L A N

Rinciannya sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Jasa Angkutan Semen

DKI Jakarta 19.204.901.228 20.060.232.137

Jawa Barat 13.536.139.002 13.391.988.671

Jawa Tengah 10.556.462.180 10.621.453.159

Jawa Timur 6.606.407.099 5.453.200.161

J u m l a h 49.903.909.509 49.526.874.128

Jasa Angkutan Lain-lain

Pasir dan Biji Besi 2.939.118.007 996.360.797

M a k a n a n 57.056.565 711.680.900

P u p u k 914.923.250 861.472.900

Bopp Film 375.165.000 238.826.000

Kaca dan Botol 22.625.445 15.910.910

Lain-lain 2.013.316.472 617.233.666

J u m l a h 6.322.204.739 3.441.485.173

Jumlah Jasa Angkutan 56.226.114.248 52.968.359.301

Jasa Karoseri 122.400.000 266.250.000

(31)

14. BEBAN OPERASI JASA

Rinciannya sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Jasa Angkutan

Beban Langsung :

- Transportasi dan Bahan Bakar 25.319.030.649 23.695.509.101

- Perbaikan dan Pemeliharaan 6.399.071.736 6.031.099.050

- Upah Harian 3.766.004.678 3.285.405.243 - P e n g a n g k u t a n 3.444.204.931 2.484.698.232 - A s u r a n s i 303.689.081 540.521.654 - P e r i j i n a n 715.720.168 596.081.610 - P e r j a l a n a n 723.993.300 550.381.001 - Lain-lain 139.118.908 138.935.522 J u m l a h 40.810.833.451 37.322.631.413

Beban Tidak Langsung :

- P e n y u s u t a n 3.608.600.376 4.683.426.561

- Gaji dan Upah 2.115.146.203 2.189.349.127

- Telepon, Listrik dan Air 155.231.443 201.081.600

- Lain-lain 543.908.910 403.334.795

J u m l a h 6.422.886.932 7.477.192.083

Jasa Karoseri 342.477.352 371.847.035

J U M L A H 47.576.197.735 45.171.670.531

15. BEBAN USAHA

Rinciannya sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Gaji dan Tunjangan 2.710.787.493 2.503.936.355

Cadangan Imbalan Kerja -

-Sewa Gedung 301.372.500 280.020.000

Perjalanan Dinas 255.587.948 203.441.933

Telepon, Listrik dan Air 170.372.907 200.085.213

P e n y u s u t a n 212.186.550 182.527.048

Sumbangan dan Jamuan 24.098.900 72.053.229

Perbaikan dan Pemeliharaan 92.862.150 64.736.250

Iuran Keanggotaan 43.449.634 33.681.467

(32)

16. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Rinciannya sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6

Penghasilan Lain-lain

Amortisasi Laba Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual

dan Disewagunausahakan Kembali 31.208.416 31.208.416

Laba Penjualan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung 335.390.509 27.990.885

Jasa Giro 9.991.012 9.407.624

Laba Penjualan Barang Bekas - Laba Selisih Kurs - Bersih -

Lain-lain 5.463.556 521.348.510

Jumlah Penghasilan Lain-lain 382.053.493 589.955.435

Beban Lain-lain

Bunga Bank (2.153.135.295) (2.213.998.524)

Bunga Pembiayaan Konsumen (1.988.835.428) (1.498.345.862)

Pajak dan Denda Pajak (75.444) (167.831.705)

Rugi Selisih Kurs - Bersih - (513.130) Rugi Penjualan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung - Penurunan Nilai Saham - Amortisasi Rugi Ditangguhkan dari Aktiva yang Dijual

dan Disewagunausahakan Kembali (12.187.500) Penyisihan Piutang Tak Tertagih (39.164.033)

Lain-lain (56.902.401) (84.331.622)

Jumlah Beban Lain-lain (4.250.300.101) (3.965.020.843)

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (3.868.246.608) (3.375.065.408)

17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama transaksi penjualan jasa dan transaksi keuangan yang tidak dikenakan bunga.

(33)

17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 6

% %

P iutang U saha

PT Indoc em ent Tunggal P rak ars a 3.643.813.882 2.993.970.045 4,20 3,55 PT Fatra P olindo N us a Indus tri 786.184.999 253.299.839 0,91 0,30 PT S um ber K enc ana E xpres s indo 242.784.514 783.789.621 0,28 0,93 J u m l a h 4.672.783.395 4.031.059.505 5,39 4,78

P iutang H ubungan Istim ew a

PT Inti K enc ana P ranajati 429.187.169 425.187.169 0,50 0,50 PT S um ber K enc ana E xpres s indo 109.474.607 92.569.868 0,13 0,11 PT G unung M atabeyan 144.913.555 144.350.305 0,17 0,17 PT Trim ulia B aruna P erk as a 62.014.370 51.102.645 0,07 0,06 PT P atria Inti S ejahtera 128.307.766 138.542.236 0,15 0,16 Lain-lain (S aldo m as ing-m asing

di baw ah R p 50.000.000) 112.720.037 78.025.179 0,13 0,09 J u m l a h 986.617.504 929.777.402 1,15 1,09

H utang H ubungan Istim ew a

PT M itra M uk ti E xpres s indo 203.729.037 203.729.037 0,31 0,31 PT C ontinental M egah E xpress 81.465.702 78.184.667 0,12 0,12 Lain-lain (S aldo m as ing-m asing

di baw ah R p 50.000.000) 24.687.732 581.600 - -J u m l a h 309.882.471 282.495.304 0,43 0,43

P e n g h a s i l a n

Penghasilan dari Angkutan S em en

P T Indoc em ent Tunggal P erk as a 34.111.214.523 33.802.881.038 68,35 68,25 P T S um ber K enc ana E xpres s indo 2.588.613.214 3.134.468.765 5,19 6,33 J u m l a h 36.699.827.737 36.937.349.803 73,54 74,58

Penghasilan dari Angkutan N on S em en

P T Fatra Polindo N us a Indus tri 375.168.000 238.826.000 5,93 6,94 P T S um ber K enc ana E xpres s indo - 22.656.000 - 0,66 P T Indoc em ent Tunggal P erk as a 58.818.480 - 0,93 -J u m l a h 433.986.480 261.482.000 6,86 7,60

J u m l a h B ers angk utan P ers entas e dari J um lah

A k tiva/K ew ajiban dan P enghas ilan yang

(34)

17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

Pihak yang Mempunyai Sifat Hubungan Istimewa

Hubungan Istimewa Perusahaan Transaksi

PT Sumber Kencana Expressindo Mempunyai pemegang saham

dan pengurus Perusahaan yang sama

PT Indocement Tunggal Prakarsa, Mempunyai pengurus Jasa angkutan

Gabungan Semen Tiga Roda dan Perusahaan yang sama

PT Fatra Polindo Nusa Industri

PT Duta Millenium Transindo, Mempunyai pengurus

PT Bintan Bintang Cakrawala, Perusahaan yang sama

PT Continental Megah Express PT Mitra Mukti Expressindo PT Gunung Matabeyan dan PT Trimulia Baruna Perkasa

PT Inti Kencana Pranajati Pemegang saham Perusahaan

Jasa angkutan dan pinjaman

tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian

Pinjaman tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian Pinjaman tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian

(35)

18. INFORMASI SEGMEN USAHA

Rinciannya sebagai berikut :

Jasa Angkutan Jasa Karoseri Eliminasi Konsolidasi

P e n d a p a t a n

E x t e r n a l 56.226.114.248 122.400.000 - 56.348.514.248 Antar Segmen 216.000.000 - (216.000.000) -Jumlah Pendapatan 56.442.114.248 122.400.000 (216.000.000) 56.348.514.248 Beban Operasi Jasa (47.241.601.647) (550.596.088) 216.000.000 (47.576.197.735) Laba (Rugi) Kotor 9.200.512.601 (428.196.088) - 8.772.316.513 Beban Usaha (4.021.392.878) (97.440.892) - (4.118.833.770) Laba (Rugi) Usaha 5.179.119.723 (525.636.980) - 4.653.482.743 Beban Lain-lain - Bersih (3.855.690.311) (12.556.297) - (3.868.246.608) Bagian Rugi Bersih Anak Perusahaan (275.590.770) - 275.590.770 -Rugi sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 1.047.838.642 (538.193.277) 275.590.770 785.236.135 Taksiran Pajak Penghasilan (348.202.941) 46.243.773 - (301.959.168) Laba (Rugi) sebelum Pemilikan Minoritas 699.635.701 (491.949.504) 275.590.770 483.276.967 Pemilikan Minoritas - - 358.734 358.734 Laba (Rugi) Bersih 699.635.701 (491.949.504) 275.949.504 483.635.701

Aktiva Segmen 91.263.351.984 2.142.002.387 (6.742.343.777) 86.663.010.594 Investasi Saham 1.051.795.013 - (1.051.795.013) -Jumlah Aktiva 92.315.146.997 2.142.002.387 (7.794.138.790) 86.663.010.594

Kewajiban Segmen 67.905.856.492 4.184.971.100 (5.997.033.810) 66.093.793.782 Selisih Lebih Bagian Rugi Bersih Anak

Perusahaan Diatas Nilai Investasi 2.781.725.047 - (2.781.725.047) -Hak Minoritas - - 4.524.593 4.524.593 E k u i t a s 21.627.565.459 (2.279.427.948) 1.216.554.708 20.564.692.219 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 92.315.146.998 1.905.543.152 (7.557.679.556) 86.663.010.594

(36)

18. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)

Jasa Angkutan Jasa Karoseri Eliminasi Konsolidasi

P e n d a p a t a n

E x t e r n a l 52.968.359.301 266.250.000 - 53.234.609.301 Antar Segmen - 216.000.000 (216.000.000) -Jumlah Pendapatan 52.968.359.301 482.250.000 (216.000.000) 53.234.609.301 Beban Operasi Jasa (45.015.823.496) (371.847.035) 216.000.000 (45.171.670.531) Laba (Rugi) Kotor 7.952.535.805 110.402.965 - 8.062.938.770 Beban Usaha (3.685.296.502) (90.547.876) - (3.775.844.378) Laba (Rugi) Usaha 4.267.239.303 19.855.089 - 4.287.094.392 Beban Lain-lain - Bersih (3.373.716.918) (1.563.159) 214.669 (3.375.065.408) Bagian Rugi Bersih Anak Perusahaan (165.570.934) - 165.570.934 -Rugi sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 727.951.451 18.291.930 165.785.603 912.028.984 Taksiran Pajak Penghasilan (399.738.000) 24.040.350 - (375.697.650) Laba (Rugi) sebelum Pemilikan Minoritas 328.213.451 42.332.280 165.785.603 536.331.334 Pemilikan Minoritas - - 215.522 215.522 Laba (Rugi) Bersih 328.213.451 42.332.280 166.001.125 536.546.856

Aktiva Segmen 89.443.632.888 2.229.072.787 (7.288.406.631) 84.384.299.044 Investasi Saham 1.051.367.131 - (1.051.367.131) -Jumlah Aktiva 90.495.000.019 2.229.072.787 (8.339.773.762) 84.384.299.044 Kewajiban Segmen 67.584.436.841 4.082.498.819 (6.692.129.733) 64.974.805.927 Selisih Lebih Bagian Rugi Bersih Anak

Perusahaan Diatas Nilai Investasi 2.443.079.295 - (2.443.079.295) -Hak Minoritas - - 4.667.805 4.667.805 E k u i t a s 20.467.483.883 (1.853.426.032) 790.767.461 19.404.825.312 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 90.495.000.019 2.229.072.787 (8.339.773.762) 84.384.299.044

(37)

19. LABA PER SAHAM

Laba usaha dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan

Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar adalah 228.000.000 saham pada tahun 2007 dan 2006.

Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilusif sehingga Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian.

20. KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN

Saldo rugi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 sebesar Rp 87,4 milyar atau 113 % dari modal disetor dan agio saham sebesar Rp 77.250.000.000.

Kondisi tersebut akibat dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kegiatan Perusahaan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia di masa mendatang, sebagai dampak dari stabilitas nilai mata uang, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, sosial dan keamanan serta pertumbuhan ekonomi.

Dalam menghadapi kondisi keuangan dan perbaikan operasional, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

P e r u s a h a a n

- Menitikberatkan kepada angkutan barang-barang konsumsi dan non konsumsi;

- Menerapkan efisiensi biaya dan membatasi pengeluaran yang telah dimulai beberapa tahun yang lalu;

- Melakukan peremajaan atas armada yang ada; - Meningkatkan efisiensi kerja di semua bagian;

- Membuat perencanaan yang tepat sasaran dan efisien;

- Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan utama dan pembantu; - Mengoptimalkan ritase armada;

- Mengupayakan pelanggan baru yang potensial;

- Melakukan pelunasan terhadap kewajiban kepada kreditur yang sudah jatuh tempo, dari hasil operasional perusahaan dan dari penjualan armada yang sudah tidak produktif lagi; - merencanakan upaya restrukturisasi hutang bank.

Anak Perusahaan

- Membuat rencana yang tepat sasaran dan efisien;

- Berusaha mencari peluang besar yang baru dari industri transportasi yang menunjang industri bahan baku maupun barang jadi;

(38)

Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh pemerintah atau faktor lainnya, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan.

21. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 20 Juli 2007.

(39)
(40)

Referensi

Dokumen terkait

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai kepemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya

Penyertaan saham dengan kepemilikan 20 % sampai dengan 50 % dicatat dengan Metode Ekuitas (Equity Method). Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20 %

Penyertaan saham dengan kepemilikan 20 % sampai dengan 50 % dicatat dengan Metode Ekuitas (Equity Method). Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20 %

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana

Investasi dalam bentuk saham di mana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode

Penyertaan saham dengan kepemilikan 20 % sampai dengan 50 % dicatat dengan Metode Ekuitas (Equity Method). Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20 %

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana