• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN USAHA KECIL MENENGAH UKM DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMBANGUN USAHA KECIL MENENGAH UKM DALAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DALAM PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI INFORMASI

Penulis

Didi Nurcahyadi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Komputer Indonesia Email: Noercahyadi78@gmail.com

Abstract

In the era of Asean Economic Community (MEA) this country needs to do human resources management in order to Indonesia able to compete in the ukm sector has been known very tough and proved to be one of the driving force of the Indonesian economy since the past. In the midst of various challenges and changes, Indonesian SMEs survive, stretch, and even many of them are growing rapidly. But it will not last so long with a lack of willingness to learn or gain knowledge in doing business. One of the causes of failure of Small and Medium Enterprises (UKM) in developing the lack of utilizing information technology. in the discussion of this scientific paper describes how to build small and medium enterprises in the development of information technology and challenges in building small and medium enterprises in the development of information technology today. Conversely discussed about small and medium enterprises (UKM), especially to build micro economic growth in Indonesia that is supported by the development of information technology today. The concept can be capital as a form of the embodiment of economic stability later on.

Keyword:Entrepreneurs And Information Technology, Marketing Strategy

1. PENDAHULAN

2. LATAR BELAKANG MASALAH 3. Pada era Masyarakat Ekonomi Asean

(MEA) negara ini perlu melakukan manajemen SDM agar Indonesia mampu bersaing. Sektor ukm telah dikenal sangat tangguh dan terbukti menjadi salah satu motor penggerak perekonomian indonesia sejak masa lampau. Di tengah berbagai tantangan dan perubahan, UKM Indonesia berhasi bertahan hidup, menggeliat, bahkan banyak diantaranya yang berkembang semakin pesat. Akan tetapi hal itu tidak akan bertahan begitu lama dengan kurangnya kemauan untuk belajar atau mendapatkan pengetahuan dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu penyebab kegagalan UKM dalam berkembang yaitu kurangnya memanfaatkan teknologi informasi. 4. Permasalahan-pemasahalan yang

terjadi yaitu pada usaha kecil menengah (UKM) yang notabene berada diperdesaan atau

(2)

5.

6. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana membangun usaha kecil menengah dalam perkembangan teknologi informasi? Apa tantangan dalam membangun usaha kecil

menengah dalam perkembangan teknologi informasi?

7. 8. 9. 10.

11. TUJUAN KEGIATAN

12. Memberikan pemahaman pada para pengusaha kecil menengah bahwa dalam membangun produksi bisa

dimudahkan oleh teknologi informasi. Selain itu, sebagai suatu acauan dalam peningakatan perekonomian mikro di usaha kecil menengah (UKM).

13.

14. TUJUAN PUSTAKA

15. Tinjauan pustaka dipenuhi pada literatur berupa buku-buku mengenai kewirausahaan, perkembangan tekologi informasi, strategi produksi pada teknologi infomasi. Literatur lansiran pada sebuah artikel dan jurnal-jurnal kewirausahaan di internet.

16. 17. METODE

18. RANCANGAN KEGIATAN

 Penulisan karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas matakuliah Entrepreneur atau Kewirausahaan.

 Penulisan ini juga menggunakan purposive sampling yang mengambil sumber data dengan pertimbangan.  Menganalisa permasalahan guna

memberikan pengetahuan lebih mengenai entrepreneur.

19. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 20. Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam peneltian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam pengumpulan data ini dilakukan beberapa studi sebagi berikut:

21. 22.

Studi Pustaka

23. Studi pustaka adalah pengumpulan data oleh peneliti dari informasi dan data yang relevan dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data ini diperoleh pada buku-buku ilmiah, sumber-sumber tertulis, catatan buku, dan media elektronik.

24.

Internet Searching 25.

26. Dalam internet segala informasi banyak tersebar secara luas, dengan pengumpulan data berupa internet searching penulis mengumpulkan data dan informasi yang masih tercecer diinternet untuk melengkapi karya ilmiah ini. Karena internet kini dianggap sebagai lumbung informasi tercepat dari berbagai daerah termasuk seluruh dunia.Internet pun menyediakan data - data yang sifatnya dinamis dan terbaru, termasuk pada perkembanganpembahasan yang terkait dengan penelitian ini. Banyak sekali informasi diinternet baik melalui website, blog, e-book, google maupun sumber-sumber lain yang berasal dari penelusuran internet searching yang kesemuanya itu dapat membantu penulisan karya ilmiah dalam menunjang melengkapi data -data dalam penelitian ini. Meskipun memiliki bentuk yang berbeda dengan buku, bahwa internet berbentuk ringan atau biasa dibilang soft data, akan tetapi secara esensi memiliki fungsi sama seperti buku umumnya, dan kesemuaan itu tetap diperbolehkan sebagai rujukan data pada penulisan karya ilmiah ini.

27.

 Wawancara Mendalam

(3)

informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi untuk mengetahui hala-hal dari responden secar mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. Esterberg (2002) mendefinisikan wawancara sebagai berikut: “A metteng of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. (wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu).

29.

 Dokumentasi

30. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam hal dokumen Bogdan menyatakan: “In most tradition of qualitative reseach, the phrase personal document is used broadly to refer to any first person narrative produced by an individual which describe his or her own action, experience and belief”.

31.

32. TEKNIK ANALISIS DATA

33. Bogdan dan Taylor, dalam Moleong (2007:248) menyebutkan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

34. Teknik analisis data yang peneliti pakai dalam penelitian ini ialah analisis data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (1984) menjelaskan bahwa analisis data terdiri dari, sebagai berikut :

35. 1. Data Collection merupakan kegiatan pengumpulan data-data yang ada terlebih dahulu.

36. 2. Data Reduction merupakan kegiatan mereduksi data-data yang diperoleh setelah dilakukan pengumpulan dengan suatu bentuk analisis yang menajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan dan mengorganisasi data.

37. 3. Data Display merupakan kegiatan memperlihatkan data yang diperoleh setelah direduksi terlebih dahulu. 38. 4. Conclusing drawing atau

verification merupakan kegiatan membuat kesimpulan dengan menggambarkan atau memverifikasi data-data yang diperoleh.

39. 40.

41. PEMBAHASAN

42. MEMBANGUN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

INFORMASI

43. Hal utama yang harus dibangun untuk menjadi entrepreneur unggul di era teknologi informasi adalah menanamkan mindset atau pola pikir positif untuk selalu sukse. Mindset ini menjadi tenaga pendorong untuk berani terjun sebagai entrepreneur.

44.

45. Michael Jordan pernah mengatakan “I have missed more than 9000 shots in my carrer. i have lost almost 300 games. 26 times, i have been trusted to take the game winning shots and mised. i have failed over and over an over again in my life and that is why i succeed.”.

(4)

47. Hal ini menjadi penting karena entrepreneur akan selalu berani dan siap menghadapi tantangan perubahan yang dinamis sebagi pengaruh dari teknologi informasi. Dalam proses menjadi entrepreneur yang unggul tidak ada yang instan dan akan mengalami lika-liku pada setiap prosesnya, mindset menjadi penghantar untuk mengawali perjalannya hingga ke titik tanpa ujung. Semua dimulai dari usaha skala mikro, menengah, sampai konglomerasi. Kedua adalah berpikiran positif hal ini bisa dikaitkan pada bentuk visi dan mimpi dari seorang entrepreneur, karena tanpa mindset yang positif semua itu mustahil dapat dilakukan. jika pada proses berjalannya usaha seorang entrepreneur tidak bisa berpikir positif maka akan terjadi hambatan-hambatan yang menyebabkan kerugian besar seperti menyerah ketika menemui suatu tantangan atau halangan pada pelaksanaan usaha tersebut. Selain itu Seorang entrepreneur harus mencari berbagai pendekatan pada pelaksaan usahanya, karena hal itu sangat penting untuk dilakukan dengan menenamkan mindset yang positif terbangun untuk bisa memahami kondisi lingkungan, perubahan pasar, persaingan, perubahan yang dinamis karena faktor luar dan dalam, hingga pengaruh teknologi informasi. Ketiga adalah hubungan atau jaringan yang baik (networking ) sebagai sumber dari berbagai informasi, pengetahuan dan inspirasi. Suatu hubungan atau jaringan yang dilaksanakan dengan baik dapat memberikan keuntungan bagi seorang entrepreneur. Untuk dapat mengembangkan hubungan atau jaringan ada beberapa cara diantaranya yaitu dengan cara berhubungan atau berjejaring bersama komunitas no-formal (sosmed) ataupun jalur no-formal (organisasi, asosiasi, persatuan pengusaha, dll).

48.

49. Agar hubungan atau jaringan tetap terjaga dengan baik, mudah, dan lancar seorang entrepreneur harus terbuka dan membuka diri untuk bergaul dengan berbagai pihak. Keterbukaan dibentuk untuk dapat mengeratkan hubungan atau jejaring yang sudah diciptakan. Para pelaku entrepreneur secara empiris memberikan kontribusi sebesar 56% bagi pendapatan perkapita negara. Dalam kajian MCKinsey global institute dikatakan bahwa usaha kecil menengah yang berkomunikasi dua kali lebih cepat yaitu usaha kecil menengah yang menggunakan teknologi informasi. hal itu harus disadari bahwa ada beberapa aspek penting yang harus dikenali oleh seorang entrepreneur diantaranya: 50.

51.

52. Mencari Pasar

53. Aspek pasar sangat penting dan potensial karena disana banyak sekali inovasi dan ide yang bisa dikembangakan untuk suatu produksi, dimana hal itu bisa di dapat pada suatu kumpulan pedagang-pedagang yang ada. Seorang entrepreneur harus bisa mencari peluang dalam proses pemasarkan hasil produksi yang nantinya dapat dikuasai dan menjadi market share, biasanya hal itu dilengkapi oleh strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang dipakai oleh entrepreneur kelas mikro atau usaha kecil menengah ini ialah teknologi informasi bersifat aplikasi online. karena aplikasi online sangat memudahkan untuk mempromosikan berbagai produk khususnya pada usaha kecil menengah ini. Namun pada konteks pencarian pasar dalam pertumbuhan bisnis usaha kecil

menengah harus bisa

(5)

merupakan model bisnis dalam metode penjualan pada satu lapak bersama atau model bisnis lain terutama terkait kerjasama dengan pemodal seperti jual saham, penyertaan modal, kredit, pinjam tanpa bunga, dan hal lainnya. Setelah itu seorang entrepreneur harus bisa berinovasi atau biasa dikenal dengan istilah ATM (Ambil Tiru dan modifikasi) akan tetapi hal itu tidak sepenuhnya benar. Hal yang paling penting adalah perbedaan anatara produk yang kita miliki dengan produk pesaing. Inovasi ini dapat dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, atau insidentil. Dapat pula dalam bentuk bisnis layanan, produk, ataupun marketting disesuaikan dengan para pelanggan atau keinginan seorang entrepreneur tersebut. Jika inovasi itu sudah dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan maka lakukan target penumbuhan. Para entrepreneur biasanya membutuhkan keuntungan maupun pertumbuhan yang bisa terus berkelanjutan.

54.

55. Mencari Pelanggan

56. Dalam membangun usaha kecil menengah pencarian pelanggan sangatlah penting, tanpa pelanggan dijamin bisnis tidak akan berjalan dengan lancar bahkan tehambat. Karena pelanggan merupakan salah satu target penting bisnis bagi seorang entrepreneur. Selain itu dalam mencari pelanggan kita harus bisa memperhatikan produk apa yang kita hasilkan, kemampuan kita akan diuji ibarat mencari celah pasar yang memang semakin sempit. Ditambah pula setiap pelanggan memiliki dasar perilaku yang berbeda-beda, seorang entrepreneur dituntut untuk bisa memahami hal tersebut dengan penyusuaian pelayanan kepada para pelanggan dan lebih memperhatikan aspek dasar dari kebutuhan mereka. Dalam bisnis apapun seorang entrepreneur membutuhkan sosok

yang selalu siap melayani dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini pun mengacu pada konsep manajemen pemasaran bahwa pelanggan sendiri terdiri dari berbagai tingkatan mulai dari level pembeli, klien, hingga advocate. Kejelian dan kecerdasan untuk mengelola pelanggan dengan baik mewujudkan persaingan usaha kecil menengah semakin sengit, misalnya seorang entrepreneur melewati jalur Pantura pasti akan menjumpai banner dengan warna yang mencolok dan menginformasikan sekian puluh kilometer lagi akan ada restoran. Banner-banner ini cukup memberikan pengaruh untuk para pengendara untuk bisa mampir. Ada strategi terkait bagaimana proses tercipta pencarian pelanggan, diantaranya:

57.

Winning Atau Memengaruhi Hati Pembeli

58. Mempengaruhi calon pembeli yang tadinya tidak ada minat sama sekali adalah sebuah seni kebutuhan dan strategi sendiri dalam usaha. Idealnya adalah teori supply dan demand. Ada kebutuhan, tinggal menawarkan produk, langsung ideal. Akan tetapi persoalan tidak semudah itu. Hal itu dimulai dari bagaimana membangun keinginan tidak hanya keinginan prospek. Lalu dari keinginan tersebut mampu digeser menjadi adanya kebutuhan. Butuh waktu dan strategi jitu untuk mewujudkannya. 59.

Acquisition Memenangkan Hati Pelanggan

60. Akuisisi merupakan salah satu strategi merebut pelanggan dari pesaing. pada posisi ini, strategi memindahkan hati pelanggan dari pesaing juga terkadang butuh effort ekstra. Anda harus memiliki competiitive advantage untuk mampu menggoyang hati pelanggan yang tadinya berada dipihak pesaing. Pelanggan tipe ini memiliki banyak informasi dan pengalaman.

(6)

membandingkan sesuai dengan kebutuhan yang lebih dari sebelumnya. Seiring mudahnya informasi produk yang berbasis teknologi seorang entrepreneur sebaiknya jangan menggunakan fasilitas itu untuk menjelekan pesaing. Anda harus menunjukan respek, agar pelanggan tadi juga mendapatkan nilai positif dari bisnis yang sedang dilakukan.

61.

Retetion Atau Menjaga Hati Klien 62. Ini adalah strategi menyangkut

bagaimana mempertahankan pelanggan yang ada. bagaimana menjaga loyalitas pelanggan. Level pelanggan harus dinaikan menjadi klien hingga advocator sehingga mereka akan menjadi pembela dan promotor produk anda. klien seperti ini akan rajin merekomendasikan produk anda kepada orang lain tanpa harus mengeluarkan imbalan atau upah. Tidak jarang jarang mereka menjadi brand addict (pecandu) terhadap produk anda. Kini berbagai program loyalitas diluncurkan dengan tujuan semata-mata untuk menjaga usaha mereka bersama pelanggan agar tidak berpindah ke lain hati.

63.

64. Persaingan

65. Pada konteks persaingan bukan berarti kita mencoba memusuhi lawan usaha kita dengan cara yang negatif. Karena kehadiran para pesaing di lapangan membuat usaha kita semakin dinamis dan dari situlah seorang entrepreneur berkompetisi dalam pelaksanaan usahanya. Pesaing yang ada bisa diajak untuk bersaing secara sehat, bertanding secara fair demi kenyamanan pelanggan, dan bersaing dengan harmonis. Selain itu pada konteks persaingan seorang entrepreneur harus bisa mengefektikan jejaring atau hubungan mereka dilingkungannya sebagai alat untuk mempermudah daya saing pada pelaksanaan usaha kecil menengah.

Karena faktor networking itu sangat penting dengan berkembang luasnya pelaku usaha kecil menegah sebagai supplier, kontraktor, developer, dan lain-lain sangat mengutamakan kekuatan networking ini baik untuk pendapatan dari peluang bisnis ataupun untuk modal, karena networking yang baik dapat menimbulkan simbiosis mutualisme dalam percepatan sebuah proses bisnis. Dengan memanfaatkan networking ada 3 implementasiyang bisa seorang entrepreneur lakukan pada usaha kecil menengah yaitu konsep Capital-Competence-Connection.

66.

67. Capital

68. Capital is a tactic of capital in building small and medium enterprises and it becomes a standard factor if an entrepreneur moves in terms of suppliers. A small, medium-sized, well-bred business requires certain goods and services to classify the capital factor for the potential supplier to be received. In addition, in menyiasatinya an entrepreneur can take advantage of capital from the banking or borrowing funds from relatives

69. (Capital merupakan suatu siasat modal dalam membangun usaha kecil menengah dan hal itu menjadi faktor standar jika seorang entrepreneur bergerak dalam hal supplier. Sebuah usaha kecil menengah yang sudah

berkembang dengan baik

membutuhkan barang dan jasa tertentu untuk mengklasifikasikan faktor modal bagi calon supplier yang akan diterimanya. Selain itu, dalam menyiasatinya seorang entrepreneur dapat memanfaatkan modal dari perbankan atau dana pinjam dari sanak saudara).

70.

71. Competence

(7)

capital but the competence of the business built it supports. experience and power of small and medium enterprises should be carried into consideration by other parties. It can be encouraged by always developing knowledge related to the business being done or in other contexts that are still associated with the small and medium enterprises that are being done.

73. (kekuatan suatu usaha kecil menengah bukan berpatok pada segi modal akan tetapi kompetensi usaha yang dibangun itu mendukung. pengalaman dan kekuatan usaha kecil menengah harus dapat dijalankan menjadi bahan pertimbangan oleh pihak lainnya. Hal itu bisa didorong dengan selalu mengembangkan pengetahuan terkait usaha yang sedang dilakukan ataupun pada konteks lainya yang masih berkaitan dengan usaha kecil menengah yang sedang dilakukan). 74.

75. Connection

76. Connections in today's context emphasize the relationships that have been built. It gives many opportunities to an entrepreneur to further blossoming the small and medium enterprises he is living. When this connection is revived in the business process will be stronger and longer life. backing up with each other in business and outside the business. 77. (koneksi pada konteks hari ini

menekankan pada relasi yang sudah dibangun. Hal itu memberikan banyak peluang pada seorang entrepreneur untuk lebih memekarkan usaha kecil menengah yang sedang dijalaninya. Ketika koneksi ini dihidupkan kembali pada proses bisnis akan semakin kuat dan panjang umur. saling membackup satu sama lainnya dalam hal bisnis maupun diluar bisnis).

78.

79. Tantangan Dalam Membangunan Usaha Kecil Dalam Perkembangan Teknologi Informasi

80. Menurut Kuncoro (2000), beberapa kendala yang dialami oleh pelak usaha kecil menengah dalam menjalankan bisnisnya adalah sebagai berikut: 81.

 Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar

 Kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan

 Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen SDM

 Keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil

 Persaingan yang saling mematikan pengusaha lain

 Pembinaan yang belum memadai. 82.

83. Pengenalan masalah Merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur melalui pengumpulan informasi yang berkaitan dengan situasi problematik berupa data primer maupun sekunder, diantaranya berikut: 84.

 Kendala teknologi pada UKM yang masih rendah dan keseragaman mutu produk.

 kesempatan untuk berinovasi atau mencoba teknologi baru yang terbatasnya kapasitasya.

 Masalah modal yang tidak mencukupi.  Dari hasil studi pernah dilakukan menyimpulkan kesulitan pemasaran merupakan salah satu aspek masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.

(8)

produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.

85.

86. Memanfaatkan Tekonologi

Informasi Untuk Membangunan Usaha Kecil Menengah

87. Kehadiran teknologi informasi banyak merubah banyak hal. Para pelaku usaha kecil menengah harus bisa diarahkan menuju kesana sebagi suatu sarana baru dalam mengembangakan suatu usaha kecil menengah dan menikmati manfaat dari internet untuk menaikan omzet penjualannya. Terlebih banyak sekali aplikasi-aplikasi yang digunakan usaha kecil menengah saat ini sepeti bukalapak.com, lazada, toko-pedia, dan lainnya. Disamping itu ada sebuah konsep yang dikenal dengan kata mudah-murah-manfaat untuk menaikan penjualan. Mudah dalam arti usaha kecil menengah yang dilakukan seorang entrepreneur dapat

dikenali dan akses oleh pembeli dengan cara membentuk oulet dan keunikan produk atau memberikan fasilitas kecanggihan berupa teknologi informasi dalam pemasarannya. Murah yaitu bagaimana seorang entrepreneur harus bisa menentukan harga yang tepat dan benar bagi sasaran pasar. Hal ini berkaitan dari segi biaya produksi dan lainnya yang harus diperhitungkan, ditambah kalkulasi margin keuntungan yang diinginkan. Namun kadang kala seorang entrepreneur harus jeli melihat pesaing dalam menentukan harga. Jika yang di tonjolkan hanya harga murah itu tidak akan efektif akan tetapi memberikan kualitas pada produk dan menuntaskan target pasar lebih baik dilakuakan. Manfaaat merupakan output dari kedua proses tadi dimana para pelanggan tidak akan peduli dengan harga yang ada selama mereka masih teruntungkan dari produk yang dijual. Kepuasan pelanggan sangat tergantung dari besar-kecilnya manfaat yang ia terima dan hal itu harus konsisten, jika seorang entrepreneur memberi nilai tambah memungkinkan akan lebih baik lagi dari sebelumnya.

88.

89. Selain itu, peranan teknologi informasi dalam peningkatan daya saing usaha kecil menengah masih banyak pemilik UKM (Usaha Kecil Menengah) yang belum memahami pentingnya

Teknologi Informasi dan

Komunikasi atau ICT (Information and Communications Technology), berbagai istilah-istilah teknologi dan cenderung beranggapan bahwa teknologi hanya cocok untuk perusahaan besar. Penerapkan teknologi dapat dilakuakan oleh para pengusaha kecil menengah sebagai alat bantu dalam pelaksanaan usahnaya agar lebih dimudahkan dan kefektifan waktunya juga lebih terjaga. Seorang entrepreneur harus mengerti

jenis teknologi yang diperlukan, maka dari itu teknologi dapat menjadi sarana percepatan usaha Anda dan membuka banyak peluang.

90. Sebelum seorang entrepreneur menerapkan teknologi yang canggih pada usaha kecil menengah, mulailah dengan menerapkan teknologi yang paling mendasar yaitu membuat proses operasional yang lebih efisien dan efektif secara bertahap, diantaranya adalah:

 Adanya komputer yang dimiliki oleh usaha kecil menengah (UKM).

 Bidang pelatihan dan penggunaan TI di UKM.

(9)

membantu proses usahanya dengan komposisi 1 s.d. 3 sekitar 70%, 4 s.d. 15 sebesar 20%, lebih dari 15 sebesar 30%, dan hanya 4% usaha kecil menengah yang tidak memiliki komputer. Usaha kecil menengah yang memiliki komputer dalam membantu sistem usahanya, berarti mereka telah memahami pentingnya Teknologi Informasi untuk meningkatkan produktivitas usaha kecil menengah yang nantinya akan bermuara pada pembentukan usaha kecil menengah yang berdaya saing

91. 92. 93. 94. 95.

96.

97. Sumber Penulis. 2018 98.

99. Penggunaan internet sebagai media teknologi informasi dalam menunjang proses bisnis usaha kecil menengah seperti berikut ini:

100.

 Communication

101. The Internet is used as a medium of communication with various parties. For example here between small and medium enterprises with suppliers. For example small and

medium enterprises in the field of fish cultivation. Owners can use e-mail or communication-based applications to suppliers of animal feed for example to make an order or otherwise the suppliers who communicate with small and medium businesses. Communication here can vary.

 Promotion

102. The Internet can be used as a means of promotion of services or products offered by small and medium enterprises. For example, for example, small and medium enterprises in the field of tent rental and camp equipment can be promoted by the website or social media account or through mailing list or social media pages. Promotion through the internet here can be done through various ways: small and medium enterprises can create a website for services or products to be sold and enter the website into search engines. Mailing list, small to medium sized businesses can send your promotional services or products in the form of e-mail to the mailing list that is relevant to the offered. Chat, small to medium sized businesses can use chat facilities to offer products or services.

 Research

103. Internet is no less important is to do research and comparison. The research function here can also be used to find new formulas to strengthen the quality of the product or service. Research is also useful to know what is being done by competitors with similar products. Small and medium enterprises should use the internet for research in order to know how far the benefits of their products compared to other similar products that already exist.

104.

105. KESIMPULAN

 Untuk bisa menyaingi ekonomi global terutama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) seorang entrepreneur harus melakukan teknologi sebagi penunjang dari usaha yang dilaksanakan.

(10)

 Menurut Kuncoro (2000), beberapa kendala yang dialami oleh pelak usaha kecil menengah dalam menjalankan bisnisnya adalah sebagai berikut: Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar. Kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan. Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen SDM. Keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil. Persaingan yang saling mematikan pengusaha lain. Pembinaan yang belum memadai.  Mencari target pasar, pelanggan, dan

sehat dalam persaingan merupakan hal yang penting dalam membangun usaha kecil menengah.

 Konsep mudah-murah-manfaat untuk menaikan penjualan dalam usaha kecil menengah. Mudah dalam arti usaha kecil menengah yang dilakukan seorang entrepreneur dapat dikenali dan akses oleh pembeli dengan cara membentuk oulet dan keunikan produk atau memberikan fasilitas kecanggihan berupa teknologi informasi dalam pemasarannya. Murah yaitu bagaimana seorang entrepreneur harus bisa menentukan harga yang tepat dan benar bagi sasaran pasar. Manfaaat merupakan output dari kedua proses tadi dimana para pelanggan tidak akan peduli dengan harga yang ada selama mereka masih teruntungkan dari produk yang dijual.

106.

107. REFERENSI

Kutipan:

 Membangun Usaha Kecil Menengah (UKKM) Michael Jordan pernah mengatakan “I have missed more than 9000 shots in my carrer. i have lost

almost 300 games. 26 times, i have been trusted to take the game winning shots and mised. i have failed over and over an over again in my life and that is why i succeed.”.

 Para entrepreneur biasanya membutuhkan keuntungan maupun pertumbuhan yang bisa terus berkelanjutan dimulai dari “Mencari pasar, Pelanggan, dan Persaingan” (Muhammad Awaludin, hal. 7-8).

 “Teknologi Informasi dan Komunikasi atau ICT (Information and Communications Technology), berbagai istilah-istilah teknologi dan cenderung beranggapan bahwa teknologi hanya cocok untuk perusahaan besar. Penerapkan teknologi dapat dilakuakan oleh para pengusaha kecil menengah sebagai alat bantu dalam pelaksanaan usahnaya agar lebih dimudahkan dan kefektifan waktunya juga lebih terjaga. Seorang entrepreneur harus mengerti jenis teknologi yang diperlukan, maka dari itu teknologi dapat menjadi sarana percepatan usaha Anda dan membuka banyak peluang” (Naufal, Artikel)

108.

Literasi Buku dan Artikel Online:

http://dsolusi.com/peranan-teknologi-dalam-peningkatan-daya-saing-ukm/  Awaludin, Muhammad. Digital

Entrepreneurshift. 2016. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

 Kuncoro, M. Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi Pemberdayaan. 2000. Jakarta. Erlangga

 Brown, Irwin T.J. 2002. Individual and Technological Factors Affecting Perceived Ease of Use of Web-based Learning Technologies in Developing Country. The Electronic Journal on Information Systems in Developing Countries; 9, 5, hal 1-15.  Dulipovici, Andrea. 2002. The Impact of

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat

This great article explores the issue in detail, exploring and explaining the most elegant options for different browser versions and operating systems, so you can make

Pemikul Momen Biasa (SRPMB), namun dalam tugas akhir ini, gedung rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Sidotopo Surabaya akan direncanakan ulang di daerah zona gempa

Tesis ini saya persembahkan untuk : MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten Kendal.. NU 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten Kendal ” Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya

aspek percaya diri yang menjelaskan bahawa individu masalah pendengaran ini mempunyai keyakinan dan kekuatan dalaman yang rendah terhadap diri sendiri dan faktor

Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus yang

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran mind mapping adalah suatu model yang menggunakan sistem belajar berfikir menggunakan kedua belah

Green IT refers to environmentally sound information technologies and systems, applications and practices and encompasses three complementary IT-enabled approaches to