• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Segmentasi Pasar Terhadap Peningkatan Volume Penjualan PT. Kreasi Cipta Luire

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Segmentasi Pasar Terhadap Peningkatan Volume Penjualan PT. Kreasi Cipta Luire"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Pemasaran

Pasar merupakan seluruh konsumen atau pelanggan aktual dan potensial yang

memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu. Oleh karena itu, setiap perusahaan

selalu mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat

memberikan kepuasan kepada konsumen, demi mempertahankan pasarnya dalam

jangka panjang. Perusahaan juga harus mampu untuk menjalin hubungan yang

baik dengan masyarakat yang menjadi konsumen dari produk-produk yang

dihasilkan dan dipasarkannya. Pemasaran memiliki cakupan kegiatan yang sangat

luas, dimulai dari pemilihan dan perumusan jenis produk yang diinginkan oleh

konsumen, tahap ini sangat penting bagi perusahaan karena melalui produk inilah

perusahaan dapat menciptakan dan membina loyalitas pelanggannya.

Selain perumusan produk, pemasaran juga meliputi perhitungan berapa banyak

kebutuhan konsumen akan produk tersebut, berapa besar harga yang seharusnya

ditetapkan terhadap produk tersebut tetapi tetap sesuai dengan kondisi

konsumennya, bagaimana cara promosi untuk mengkomunikasikan produk

kepada konsumen, bagaimana cara menyalurkan produk kepada konsumen, serta

bagaimana cara untuk mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi oleh

perusahaan dan sebagainya. Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan

sangatlah ditentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dari produk yang

(2)

Menurut American Marketing Association yang dikutip Kotler dan Lane Keller

(2009:5) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan

serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai

kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Kemudian Kotler dan

Amstrong (2008: 6) juga mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan

sebagai imbalannya.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu

sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sehingga konsumen dapat

memperoleh kebutuhan dan keinginannya. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi

di dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi

sosial dari perusahaan, tetapi tetap dibatasi oleh sumber-sumber perusahaan itu

sendiri dan peraturan-peraturan yang ada di dalamnya. Bagi pemasaran,

perubahan lingkungan dapat menjadi tantangan baru yang memerlukan tanggapan

dan cara penyelesaian yang baru pula, atau sebaliknya yaitu berupa suatu peluang

atau kesempatan dalam mengembangkan usahanya. Sehubungan dengan itu, tugas

manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang

dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan, khususnya dalam hal

pemasaran dan membantu perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan

lingkungan. Kegiatan pemasaran ini haruslah dikoordinasi dan dikelola dengan

(3)

2.2. Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok manajemen yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk

menghasilkan laba dan mengembangkan usahanya. Kegiatan pemasaran tersebut

harus diorganisasikan secara terpadu dan memerlukan suatu pelaksanaan

manajemen pemasaran yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Manajemen

pemasaran tidak terlepas dari pembahasan manajemen secara umum, karena

adanya fungsi-fungsi manajemen dalam manajemen pemasaran tersebut.

Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotlerdan Lane Keller (2009: 5)

adalah: "sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran dan meraih,

mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

menghantarkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul".

Pengertian manajemen pemasaran yang dijelaskan oleh Sofjan Assauri (2014: 12)

ialah "penganalisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

program-program yang dibuat untuk membentuk dan memelihara keuntungan dari

pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan)

dalam jangka panjang".

Sofjan Assauri (2014: 13) menerangkan bahwa pada umumnya ruang lingkup

manajemen pemasaran meliputi:

1. Falsafah Manajemen Pemasaran yang mencakup konsep dan fungsi

pemasaran serta tugas-tugas manajemen pemasaran.

2. Faktor lingkungan pemasaran yang merupakan faktor yang tidak dapat

(4)

3. Analisis pasar, yang mencakup ciri-ciri dari jenis pasar, analisis produk,

analisis konsumen, analisis persaingan, dan analisis kesempatan pasar.

4. Pemilihan sasaran (target) pasar, yang mencakup dimensi pasar konsumen,

perilaku konsumen, segmentasi pasar dan kriteria yang digunakan,

peramalan potensi sasaran pasar, dan penentuan wilayah pasar/penjualan.

5. Perencanaan pemasaran perusahaan, yang mencakup perencanaan strategi

pemasaran jangka panjang pemasaran perusahaan (marketing corporate

planning), perencanaan operasional pemasaran perusahaan, penyusunan

anggaran pemasaran dan proses penyusunan rencana pemasaran perusahaan.

6. Kebijakan dan Strategi Pemasaran Terpadu (Marketing Mix Strategy),yang

mencakup pemilihan strategi orientasi pasar, pengembangan acuan

pemasaran (marketing mix) untuk strategi pemasaran dan penyusunan

kebijakan, strategi dan taktik pemasaran secara terpadu.

7. Kebijakan dan Strategi Produk, yang mencakup strategi pengembangan

produk, strategi produk baru, strategi lini produk, dan strategi acuan produk

(product mix).

8. Kebijakan dan Strategi Harga, yang mencakup strategi tingkat harga,

strategi potongan harga, strategi syarat pembayaran, dan strategi penetapan

harga.

9. Kebijakan dan Strategi Penyaluran, yang mencakup strategi saluran

distribusi dan strategi distribusi fisik.

10. Kebijakan dan Strategi Promosi, yang mencakup strategi advertensi, strategi

promosi penjualan (sales promotion), strategi personal selling, dan strategi

(5)

11. Organisasi Pemasaran, yang mencakup tujuan perusahaan dan tujuan bidang

pemasaran, struktur organisasi pemasaran, proses dan iklim perilaku

organisasi pemasaran.

12. Sistem Informasi Pemasaran, yang mencakup ruang lingkup informasi

pemasaran, riset pemasaran, pengelolaan dan penyusunan sistem informasi

pemasaran.

13. Pengendalian Pemasaran, yang mencakup analisis dan evaluasi kegiatan

pemasaran baik dalam periode jangka panjang maupun tahap operasional

jangka pendek.

14. Manajemen Penjual, yang mencakup manajemen tenaga penjual,

pengelolaan wilayah penjualan, dan penyusunan rencana dan anggaran

penjualan

15. Pemasaran internasional yang mencakup pemasaran ekspor (export

marketing), pola-pola pemasaran internasional dan pemasaran dari

perusahaan multinasional.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran berfungsi untuk

menentukan dan meningkatkan permintaan di pasar. Manajemen pemasaran juga

berusaha untuk mengatur tingkat, waktu dan susunan sifat dari permintaan yang

ada, guna membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

2.3. Strategi Pemasaran

Dalam pencapaian tujuannya, perusahaan memerlukan suatu strategi untuk

merebut peluang pasar yang ada. Strategi adalah hal-hal yang berhubungan

(6)

sumber daya yang efektif atau bagaimana cara mengidentifikasi kondisi dan

peluang pasar yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu

meningkatkan profit perusahaan. Intinya, strategi merupakan suatu alat atau

sarana untuk mencapai tujuan. Begitu pula dalam pemasaran, strategi pemasaran

adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan khususnya dalam

bidang pemasaran, yaitu cara untuk mengembangkan keunggulan bersaing secara

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program-program pemasaran

yang dimiliki.

Menurut Sofjan Assauri (2014: 168), strategi pemasaran adalah rencana yang

menyeluruh, terpadu, dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan

panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan

pemasaran suatu perusahaan. Adapun pengertian strategi pemasaran menurut Tull

dan Kahle yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2008: 6) adalah alat fundamental

yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan

program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

GAMBAR 2.1 PROSES STRATEGI PEMASARAN

(7)

Dalam menentukan strategi pemasaran, tahap pertama yang dilakukan ialah

dengan melakukan analisis terhadap kesempatan/peluang pasar yang dapat

dimanfaatkan dalam usaha yang dilakukan perusahaan demi mencapai tujuannya.

Kesempatan/peluang pasar ini harus dipertimbangkan dan diseleksi dengan baik

agar dapat memilih peluang ataupun kesempatan yang relevan dengan tujuan

perusahaan. Tahap kedua adalah penentuan sasaran pasar yang akan dilayani oleh

perusahaan, karena akan sulit jika perusahaan harus melayani seluruh pasar yang

ada, dimana terdapat keinginan dan kebutuhan yang berbeda dari setiap

konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu menentukan dan melakukan

segmentasi pasar yang tepat.

Tahap ketiga ialah menilai kedudukan dan menetapkan strategi yang tepat demi

peningkatan posisi ataupun kedudukan perusahaan dalam menghadapi persaingan

pasar. Tahap keempat ialah mengembangkan sistem pemasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan cara melakukan pengembangan organisasi

pemasaran, sistem informasi pemasaran, sistem perencanaan, dan pengendalian

pemasaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dalam melayani

sasaran pasar.

Tahap kelima adalah melakukan pengembangan rencana pemasaran. Dalam

rencana pemasaran tersebut seharusnya terdapat rincian tujuan, strategi dan taktik

yang digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi perusahaan

dalam menghadapi persaingan pasar. Tahap keenam ialah menerapkan ataupun

melaksanakan rencana pemasaran yang telah disusun sekaligus melakukan

(8)

TABEL 2.1

KETERKAITAN STRATEGI PEMASARAN

Sumber: Kotler (1994: 265) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2008:69)

2.4. Segmentasi Pasar

2.4.1. Pengertian Segmentasi Pasar

Suatu pasar yang besar memiliki berbagai macam pembeli. Setiap pembeli pada

umumnya memiliki ciri masing-masing dalam motif, perilaku maupun

kebiasaannya. Perbedaan ini menunjukkan keadaan pasar yang heterogen,

sehingga mempersulit perusahaan untuk melayani seluruh pasar dengan konsumen

yang berbeda-beda tersebut. Dalam upayanya memberikan kepuasan pada

konsumen, perusahaan perlu melakukan pengelompokan konsumen sesuai dengan

kebutuhan dan keinginannya. Kelompok konsumen yang dikelompokan tersebut

disebut dengan segmen pasar, sedangkan usaha pengelompokkannya disebut

dengan segmentasi pasar.

Sofjan Assauri (2014: 144) mengemukakan bahwa: "Segmentasi pasar adalah

suatu cara untuk membedakan pasar menurut golongan pembeli, kebutuhan Segmentasi Pasar

konsep positioning yang

(9)

pemakai, motif, perilaku, dan kebiasaan pembelian, cara penggunaan produk dan

tujuan pembelian produk tersebut".

Menurut Kotler dan Amstrong (2009: 225), segmentasi pasar merupakan

pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang lebih kecil dengan

kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan

produk atau bauran pemasaran tersendiri. Kemudian Fandy Tjiptono (2008: 69)

mendefinisikan bahwa segmentasi pasar adalah proses membagi pasar

keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa

segmen, dimana masing-masing pasarnya cenderung bersifat homogen dalam

segala aspek.

Dengan penerapan segmentasi pasar, perusahaan yang memproduksi dan

memasarkan suatu produk dapat melakukannya dalam jangka waktu yang panjang

dengan biaya per unit yang lebih rendah. Usaha penyimpanan dan

pengangkutannya juga lebih efisien. Selain itu, biaya periklanan per unitnya juga

lebih rendah untuk satu macam produk dibandingkan dengan mempromosikan

beberapa macam produk. Segmentasi pasar sangat bermanfaat bagi setiap

perusahaan yang menerapkannya karena segmentasi pasar dapat membuat kinerja

suatu pemasaran lebih efektif dan efisien.

2.4.2. Pola Segmentasi Pasar

Menurut Fandy Tjiptono (2008:70), segmentasi pasar memiliki 3 (tiga) macam

pola yang berbeda, yaitu:

1. Preferensi Homogen

(10)

3. Preferensi Terkelompok

Untuk lebih jelasnya, ketiga pola di atas dapat diuraikan secara singkat, yaitu

sebagai berikut:

1. Preferensi Homogen

Pola ini menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumennya mempunyai

preferensi yang relatif sama terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Pasar

tidak menunjukkan segmen alami.

2. Preferensi Tersebar

Dalam pola ini, preferensi pelanggan sangat beraneka ragam dan berbeda-beda.

Berbeda dengan preferensi homogen, preferensi tersebar menunjukkan bahwa

pilihan konsumen tersebut tersebar di seluruh bidang. Merek pertama yang

memasuki pasar memiliki kemungkinan mengambil posisi di tengah sehingga

dapat menarik sebagian besar orang. Merek yang berada di tengah akan

meminimumkan jumlah total ketidakpuasan konsumen. Pesaing kedua dapat

berlokasi di sebelah merek pertama dan bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar

atau dapat berlokasi di sudut untuk menyerang kelompok pelanggan yang tidak

puas terhadap merek yang berada di tengah tersebut. Jika beberapa merek ada

dalam pasar, maka perusahaan mungkin akan mengambil posisi di seluruh bidang

dan menunjukan perbedaan-perbedaan yang nyata untuk memenuhi perbedaaan

preferensi konsumen.

3. Preferensi Terkelompok

Preferensi Terkelompok merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen

memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Konsumen yang berada dalam

(11)

berada dalam kelompok yang sama cenderung memiliki selera yang sama

terhadap suatu produk.

Bagi perusahaan yang pertama kali beroperasi di pasar memiliki 3 (tiga) pilihan

untuk memasuki preferensi ini, antara lain:

a. Perusahaan dapat menempatkan diri di tengah dengan harapan

dapat menarik semua kelompok yang ada.

b. Perusahaan dapat menempatkan produk pada segmen pasar yang

terbesar dan dinamakan pemasaran terpusat.

c. Perusahaan dapat mengembangkan beberapa merek dan

masing-masing diposisikan pada segmen yang berbeda-beda.

2.4.3. Kriteria dan Syarat Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan pedoman perusahaan dalam menentukan dan

membandingkan kesempatan pasar yang ada, perusahaan juga dapat melakukan

penyesuaian pada produk atau program pemasaran dan penentuan anggaran usaha

pemasaran sesuai dengan segmen pasar tersebut. Pada umumnya dapat dikatakan

bahwa perusahaan akan lebih berhasil apabila membagi-bagi dan kemudian

memilih salah satu atau beberapa bagian/segmen pasar tertentu untuk dijadikan

sasaran dan kemudian dilayani dengan lebih baik. Cara ini lebih menjamin

keberhasilan perusahaan daripada hanya melayani konsumen dengan cara yang

seadanya.

Fandy Tjiptono (2008: 74) mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan manfaat

(12)

1. Dapat diukur (Measurable)

Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur. Varibel segmentasi

tertentu memang sulit untuk diukur, misalnya segmen perokok remaja yang

merokok terutama untuk memberontak keluarga.

2. Besar (Substantial)

Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen

harus merupakan nilai kelompok homogen terbesar yang memungkinkan, yang

dicari oleh program pemasaran yang dibuat khusus untuk mereka.

3. Dapat dicapai (Accessible)

Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.Misalnya perusahaan parfum

menemukan bahwa pengguna berat mereknya adalah wanita lajang yang bekerja

sampai larut malam dan sering ke bar. Jika wanita-wanita ini tidak tinggal atau

berbelanja pada tempat-tempat tertentu dan tidak disorot oleh media tertentu,

maka mereka akan sulit dijangkau.

4. Dapat dibedakan (Differentable)

Segmen-segmen dapat dipisah-pisahkan secara konseptual dan memberikan

tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur dan program-program bauran

pemasaran yang berlainan. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah

memberikan tanggapan yang sama dalam pembelian kosmetik, maka mereka

bukan merupakan segmen yang berbeda.

5. Dapat Diambil Tindakan (Actionable)

Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani

segmen-segmen yang bersangkutan. Misalnya sebuah perusahaan penerbangan

(13)

perusahaan harus dapat menyediakan sumber daya yang paling memadai agar

sanggup mengembangkan program pemasaran yang terpisah untuk setiap segmen

tersebut.

Sedangkan syarat-syarat segmentasi pasar menurut Radiosunu (2001: 75) ialah

sebagai berikut:

1. Perusahaan harus memiliki informasi mengenai karakteristik pembeli,

yang dapat diukur secara kuantitatif. Banyak karakteristik pembeli,

seperti misalnya karakteristik psikografis, yang sulit atau tak mungkin

diukur secara kuantitatif.

2. Perusahaan harus dapat memuaskan segmen pasar yang telah dipilih

secara efektif. Dalam prakteknya, syarat ini sangat sulit untuk dipenuhi.

Suatu iklan tidak mungkin hanya ditujukan kepada kelompok pembeli

tertentu, karena media yang memuat iklan tersebut juga akan dibaca

oleh kelompok pembeli lain.

3. Segmen pasar yang dipilih harus cukup luas karena biaya

mensegmentasikan pasar itu tidak sedikit.

2.4.4. Dasar Penerapan Segmentasi Pasar

Perusahaan perlu memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuannya, sehingga

terarah kepada pasar sasaran (target market) yang dituju. Oleh karena itu,

perusahaan harus mampu mengelompokkan konsumen atau pembeli ke dalam

kelompok dengan ciri-ciri/sifat yang sama. Kelompok konsumen yang disusun

tersebut disebut segmen pasar, sedangkan usaha mengelompokkannya dikenal

(14)

Perusahaan yang mengadakan segmentasi terhadap pasarnya dapat menempuh

cara yang berbeda. Metode tersebut juga berbeda dari satu produk dengan produk

lainnya. Salah satu cara yang penting dalam mengadakan segmentasi pasar adalah

dengan membagi pasar ke dalam beberapa jenis, karena pasti terdapat perbedaan

antara masing-masing jenis pasar tersebut, maka program pemasaran perusahaan

(produk, harga, distribusi, dan promosi) juga harus berbeda sesuai dengan pasar

yang akan dituju oleh perusahaan.

Sofjan Assauri (2014: 155) mengemukakan bahwa segmentasi pasar konsumen

dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa variabel, yaitu:

1. Segmentasi berdasarkan geografis

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi

bagian pasar menurut skala wilayah atau letak geografis, yang dapat dibedakan

berdasarkan:

a) Wilayah, dimana dapat diperoleh dengan segmen pasar yang

berupa pasar lokal, pasar regional, pasar nasional, dan pasar luar

negeri atau ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini

berbeda-beda potensinya dengan cara menanganinya.

b) Iklim, dengan dasar ini dapat diperoleh segmen pasar yang berupa

pasar daerah pegunungan dan dataran tinggi, serta pasar daerah

pantai dan dataran rendah. Masing-masing pasar berdasarkan iklim

ini memiliki kebutuhan, keinginan, selera dan prefensi yang

(15)

c) Kota dan desa, masing-masing segmen ini memiliki potensi, motif,

perilaku dan kebiasaan pembelian yang berbeda, sehingga

membutuhkan cara penanganan pemasaran yang berbeda.

2. Segmentasi berdasarkan demografis

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi

bagian pasar menurut variabel-variabel demografis, yaitu:

a) Umur, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa

segmen pasar yang berupa segmen pasar pada anak-anak, segmen

pasar pemuda/remaja, dan segmen pasar orang dewasa.

Masing-masing segmen pasar ini memiliki motif, perilaku dan kebiasaan

pembelian yang berbeda.

b) Jenis kelamin, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar laki-laki

dan segmen pasar wanita. Masing-masing segmen ini memiliki ciri

ataupun sifat yang berbeda, seperti yang sering dihadapi dengan

pemasaran produk pakaian atau tekstil.

c) Pekerjaan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa

segmen pasar para petani, segmen pasar para pedagang, segmen

pasar para pedagang, segmen pasar para karyawan, segmen pasar

para manajer, segmen pasar para pengusaha, segmen pasar para

dokter dan segmen pasar para konsultan. Maing-masing segmen ini

memiliki motif, perilaku, dan kebiasaan pembelian yang berbeda.

d) Pendapatan, dengan dasar ini maka diperoleh segmen pasar yang

berupa segmen pasar masyarakat yang berpendapatan rendah,

(16)

segmen pasar masyarakat yang berpendapatan tinggi.

Masing-masing segmen pasar ini berbeda potensinya, serta berbeda pula

dalam motif, perilaku dan kebiasaan pembelinya.

e) Jumlah anggota keluarga, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar

keluar kecil, segmen pasar keluar sedang, dan segmen pasar

keluarga besar. Masing-masing segmen pasar ini berbeda

kebutuhan dan keinginannya, yang tercermin dalam motif, perilaku

dan kebiasaan pembeliannya.

f) Pendidikan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa

segmen pasar masyarakat yang tidak berpendidikan, masyarakat

yang berpendidikan rendah, masyarakat yang berpendidikan

menengah, dan masyarakat yang berpendidikan tinggi.

g) Kelas sosial, dengan dasar ini dapat diperoleh segmen pasar yang

berupa segmen pasar masyarakat berstatus rendah, masyarakat

berstatus biasa, dan masyarakat berstatus tinggi.

h) Keturunan atau suku bangsa, dengan dasar ini diperoleh segmen

pasar masyarakat Jawa, masyarakat Sunda, masyarakat Sumatera,

masyarakat Kalimantan, masyarakan Ambon/Maluku, dan lainnya.

Di samping itu, dapat pula dinyatakan segmen pasar Warga Negara

Indonesia dan segmen pasar Warga Negara Asing. Selain itu dapat

disebutkan segmen pasar masyarakat Eropa, masyarakat Jepang,

masyarakat Timur Tengah, masyarakat Amerika, masyarakat Timur

(17)

i) Agama, dengan dasar ini dapat diperoleh segmen pasar yang

berupa segmen pasar masyarakat yang beragama Islam (seperti

pakaian, yang dirancang untuk pakaian muslim, pakaian haji dan

pakaian shalat), segmen pasar masyarakat yang beragama Kristen

(seperti pohon natal dan perlengkapan natalan), serta segmen pasar

masyarakat yang beragama Hindu dan Budha.

3. Segmentasi berdasarkan psikografis

Segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli

menjadi bagian pasar menurut kelas sosial, gaya hidup (life style), dan kepribadian

(personality). Sebagai contoh, segmen pasar produknya adalah masyarakat yang

bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat

yang bergaya hidup produktif dan hemat, yang mementingkan kualitas dengan

harga yang relatif murah.

4. Segmentasi berdasarkan tingkah laku

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli

menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel tingkah laku dan perilaku

orangnya, yang dipengaruhi dan tercermin dari pengetahuannya, sikap, pemakaian

atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Variabel-variabel yang digunakan

dalam segmentasi pasar tercermin dalam kelompok-kelompok:

a) Orang-orang atau masyarakat yang selalu merasa atau mempunyai

perasaan terpaksa (compulsive). Umumnya segmen pasar seperti ini

adalah masyarakat desa, atau mereka yang berpendidikan rendah.

b) Orang-orang atau masyarakat yang selalu terpengaruh oleh

(18)

berpegang pada penilaian atau pendapat sendiri (introvert). Dalam

hal ini dapat dibedakan segmen pasar yang mudah dipengaruhi atau

terpengaruh, dan segmen pasar yang sulit dipengaruhi tetapi sekali

percaya akan tetap selalu loyal (product loyalty atau brand loyalty).

c) Orang-orang atau masyarakat yang tidak langsung bereaksi atau

tidak keburu nafsu, masyarakat yang bebas memilih semaunya dan

masyarakat radikal yang cepat bereaksi terhadap suatu produk baru,

sehingga setiap model baru ia akan beli. Berdasarkan variabel ini

dapat diperoleh segmen pasar yang senang atau gandrung model

baru atau produk baru, dan segmen yang lambat-laun dapat

dipengaruhi perubahan tersebut dan segmen pasar yang tidak

menyenanginya atau lambat berubah.

d) Orang-orang atau masyarakat yang selalu mengharapkan hasil yang

sangat abaik dan yang biasa-biasa saja. Dengan dasar ini dapat

ditetapkan segmen pasar masyarakat yang menyenangi produk

yang bermutu tinggi dan segmen pasar yang menyenangi produk

yang baisa saja mutunya.

e) Orang atau kelompok orang yang menentukan dalam masyarakat,

sedangkan yang lainnya hanya pengikut saja. Biasanya yang

menentukan keberhasilan pemasaran dapat mendekati segmen

pasar pemimpin dalam masyarakat tersebut.

f) Orang-orang atau masyarakat yang selalu bertindak secara

ekonomis saja dan masyarakat yang senang melakukan

(19)

Segmen pasar yang bertindak ekonomi menekankan harga produk

yang dibelinya murah, dan segmen pasar yang tawar-menawar

selalu menawar harga produk yang dipasarkan, walaupun telah

ditetapkan rendah/murah, sedangkan segmen pasar yang mengejar

prestise mencari produk-produk yang eksklusif.

2.4.5. Evaluasi Segmentasi Pasar

Menurut Fandy Tjiptono (2008: 75), ada 3 (tiga) faktor yang perlu diperhatikan

dalam melakukan evaluasi terhadap segmentasi pasar, yaitu:

1) Ukuran dan Pertumbuhan Segmen

Perusahaan harus menentukan apakah suatu segmen potensial memiliki

karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang tepat. Hal ini memang bersifat relatif

dan tergantung masing-masing perusahaan. Akan tetapi, pada dasarnya setiap

perusahaan pasti menghendaki pertumbuhan penjualan dan laba yang pesat pada

suatu segmen. Maka dari itu, umumnya perusahaan besar lebih menyukai segmen

pasar yang memiliki volume penjualan yang besar dan seringkali mengabaikan

atau menghindari segmen yang kecil. Sebaliknya, perusahaan kecil cenderung

menghindari segmen besar karena untuk melayani segmen tersebut dibutuhkan

sumber daya yang sangat besar. Lagipula segmen besar sudah banyak dilirik dan

dimasuki oleh perusahaan-perusahaan besar.

2) Daya Tarik Struktur Segmen

Ada kalanya suatu segmen telah memenuhi kriteria ukuran dan pertumbuhan yang

dikehendaki perusahaan, tetapi tidak menarik bila dipandang dari aspek

(20)

3) Tujuan dan Sumber Daya Perusahaan

Meskipun suatu segmen telah memenuhi kedua kriteria di atas, tetapi bila tidak

sesuai dengan tujuan perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapabilitas dan

sumber daya yang memadai, maka segmen tersebut harus diabaikan.

2.5. Volume Penjualan 2.5.1. Pengertian Penjualan

Menurut Basu Swastha DH (2004: 403), penjualan adalah interaksi antara

individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan

bagi pihak lain. Sedangkan Fandy Tjiptono (2008: 310) menyatakan bahwa

penjualan adalah puncak kegiatan dalam seluruh kegiatan perusahaan dalam usaha

untuk mencapai target yang diinginkan dan merupakan sumber pendapatan yang

diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan mendapatkan laba.

2.5.2. Tujuan Penjualan

Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan

dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka

perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Basu Swastha DH (2004: 404),

tujuan umum penjualan dalam perusahaan yaitu:

1) Mencapai volume penjualan

2) Mendapatkan laba tertentu

(21)

2.5.3. Pengertian Volume Penjualan

Menurut Anorga (2004: 523), pengertian volume penjualan adalah jumlah

penjualan yang berhasil dicapai ataupun yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan

dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Radiosunu (2000: 23) menyatakan

bahwa pengertian volume penjualan adalah beberapa jumlah barang yang

diproduksi atau barang yang terjual dari suatu produk tertentu dalam kurun waktu

(22)

2.6. Penelitian Terdahulu

Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

Yonatan 2004 Peranan Segmentasi

Pasar Dalam

2012 Pengaruh Segmentasi

Pasar Terhadap

2013 Pengaruh Segmentasi

(23)

2.7. Kerangka Berpikir

PT. Kreasi Cipta Luire, yakni perusahaan yang bergerak dalam bidang mode atau

fashion. Untuk meningkatkan penjualan dan mengantisipasi persaingan yang

semakin ketat dengan perusahaan pesaing lainnya, maka perusahaan perlu

menerapkan strategi segmentasi pasar. Adapun hal yang ingin diteliti dan

dijelaskan dalam skripsi ini ialah peranan segmentasi pasar yang dilakukan oleh

PT. Kreasi Cipta Luire terhadap peningkatan volume penjualannya.

Kerangka pemikiran dalam penyusunan skripsi dapat dilihat pada bagan dibawah

ini:

GAMBAR 2.2

KERANGKA BERPIKIR

PT. Kreasi Cipta Luire

Strategi Pemasaran

Segmentasi Pasar yang Diterapkan

oleh PT. Kreasi Cipta Luire

Peranannya terhadap

Gambar

GAMBAR 2.1 PROSES STRATEGI PEMASARAN
TABEL 2.1 KETERKAITAN STRATEGI PEMASARAN
GAMBAR 2.2 KERANGKA BERPIKIR

Referensi

Dokumen terkait

Segmentasi Pasar adalah proses membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau produk yang

Umumnya, tiga pedagang yang termasuk dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian, sayuran, dan buah di Pasar Ciputat, para pedagang ini telah mengalami

A Rahman, kebersihan lingkungan pasar yang kurang terjaga akses ke pasar yang sulit, kualitas produk pakaian yang dijual oleh para pedagang di pasar Dahlia adalah kualitas

Penelitian tentang segmentasi pasar pernah dilakukan oleh Alpin Pakaya, Yanti Saleh, dan Amelia Murtisari (2013) dengan judul “ANALISIS.. SEGMENTASI PASAR TERHADAP

Menurut Suprayanto dan Rosad (2015:32-34) ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan

Dewasa ini teknologi berkembang semakin canggih yang mengharuskan perusahaan harus semakin bersaingsalah satunya pada produk kendaraan bermotor.Bauran pemasaran

Segmentasi geografis sangat bermanfaat bagi setiap perusahaan yang menerapkan, karena segmentasi geografis dapat membuat kinerja suatu pemasaran yang lebih efektif dan

Ruang lingkup penelitian ini yaitu Peranan Segmentasi Pasar dalam menentukan strategi bisnis untuk meningkatkan volume penjualan Bergas Coffee, yang dimana didasarkan pada 4 dasar