• Tidak ada hasil yang ditemukan

C – Reactive Protein Sebagai Deteksi Awal Terhadap Infeksi Pada Fraktur Terbuka di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "C – Reactive Protein Sebagai Deteksi Awal Terhadap Infeksi Pada Fraktur Terbuka di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

C- REAKTIVE PROTEIN

SEBAGAI DETEKSI AWAL TERHADAP

INFEKSI PADA FRAKTUR TERBUKA

DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

Onaris Ayu*, Chairiandi Siregar**

Departemen Orthopaedi dan Traumatologi

Universitas Sumatera Utara– RSUP Haji Adam Malik, Medan

* PPDS Orthopaedi dan Traumatologi, Universitas Sumatera Utara, Medan

** Staf Pengajar Dept. Orthopaedi dan Traumatologi, Universitas Sumatera Utara,

Medan

Abstrak

Pendahuluan

C

-

reactive protein

merupakan protein fase akut yang disekresi oleh

hepatosit apabila terjadi trauma jaringan. Fraktur terbuka merupakan salah satu

trauma dengan komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi. Kadar CRP

akan meningkat paska terjadinya trauma dan akan mencapai puncaknya pada hari

ke 2 atau ke 3 kemudian kembali mengalami penurunan.

Metode

21 pasien yang terdiri dari 16 laki

laki dan 5 perempuan, usia antara 7

sampai 54 tahun datang ke unit gawat darurat dengan fraktur terbuka pada

ekstrem

itas atas dan bawah dengan waktu ≤ 12 paska trauma. Dilakukan

debridement

≤ 36 jam paska trauma. Kadar CRP pre

debridement

, paska

debridement

hari ke 2 dan ke 4 diukur dengan menggunakan

latex agglutination

.

Hasil pengukuran kadar CRP antara pasien yang tidak mengalami infeksi dan

pasien yang mengalami infeksi di analisa.

Hasil

Dari 21 pasien, 5 pasien mengalami infeksi luka. Kadar CRP hari kedua

paska

debridement

mengalami peningkatan jika dibandingkan kadar CRP pre

debridement

. Pada pasien yang tidak mengalami infeksi kadar CRP hari ke 4

paska

debridement

kembali menurun, sedangkan pada pasien yang mengalami

infeksi luka kadar CRP pada hari ke 4 paska

debridement

persisten atau

meningkat. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar CRP pada pasien

yang tidak infeksi dengan pasien yang mengalami infeksi (p=0,004).

Diskusi

kadar CRP meningkat bila terjadi fraktur terbuka dan mencapai

puncaknya antara hari ke 2 dan ke 3, dan mengalami penurunan kembali mulai

hari ke 3 atau 4. Namun bila terjadi infeksi pada fraktur terbuka walaupun tanda

klinis belum muncul, kadar CRP akan menetap atau meningkat. Sehingga

pemeriksaan serial kadar CRP dapat membantu mendiagnosa infeksi pada fraktur

terbuka secara lebih dini sebelum tanda klinis muncul.

(2)

C-REACTIVE PROTEIN AS EARLY DETECTION OF INFECTIONS IN

OPEN FRACTURE

IN HAJI ADAM MALIK GENERAL HOSPITAL

Onarisa Ayu * , Chairiandi Siregar **

Department of Orthopedic and Traumatology

University of North Sumatra, Haji Adam Malik Hospital, Medan

* Resident of Orthopedic and Traumatology Department, University of North

Sumatra, Medan

**Consultant of Orthopedic and Traumatology Department, University of North

Sumatra Medan

Abstract

Background

C-reactive protein is an acute phase protein secreted by hepatocytes

when tissue injury happened. Infections is one of the most common complications

in open fracture as a trauma . CRP levels will increase after trauma and will

reach its peak on day 2 or 3 then decreased.

Methods

21 patients consisted of 16 men and 5 women, aged between 7 to 54

years old came to the emergency room with an open fracture of the upper and

lower

extremities with time estimacy ≤ 12 hours after trauma. Debridement

performed ≤ 36 hours after trauma. CRP levels pre debridement, post

debridement in day 2 and day 4 were measured using latex agglutination. The

results of CRP levels measurements among patients who did not have an infection

and patients who have an infection then be analyzed.

Results

From 21 patients, 5 patients got wound infection. CRP levels increased

in day two post debridement compared with crp levels pre debridement. CRP

levels in day four post-debridement decreased in patients who did not develop

infections, whereas in patients with wound infections CRP levels on day four

post-debridement was persistent or increased. There are significant differences

between the levels of CRP in pa tients without infection with patients who have an

infection (p = 0.004).

Discussion

CRP levels will increase if there is an open fracture and peaked

between days 2 and 3 after injury, then will decrease since day 3 or day 4 after

trauma. But if there is an infection in open fractures although clinical signs have

not appeared, CRP levels will persist or increase. So that, CRP levels serial

examinations can help diagnose infection in open fractures earlier before clinical

signs present.

Referensi

Dokumen terkait

Mengenal sifat wajib Allah 2.1 Menyebutkan lima sifat wajib Allah8. 2.2 Mengartikan lima sifat wajib

Orthographic images can be extracted from both laser scanning point clouds and photogrammetric models, however the results are a much higher quality with the

Menu-menu yang dibuat pada website ini yaitu Halaman Home, Pulau Lombok, Jadwal Penerbangan, Kota Mataram, Pantai Senggigi,Pulau Gilis, Pulau Gili Trawangan, Pulau Meno, Pulau Gili

[r]

[r]

Penyewaan mobil dapat diartikan sebagai jasa angkutan yang disediakan oleh suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penyewaan mobil, dimana mobil tersebut disewakan

Bahwa dalam rangka pelaksanaan Penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) MTs Kota Surabaya Tahun Pelajaran 2015/2016 perlu di tetapkan

Aplikasi ini berjudul " APLIKASI PERSEDIAAN BARANG PADA MINI MARKET âLANGGANAN ANDAâ DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0", aplikasi ini dibuat dengan maksud agar