• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Simtom Ansietas Pada Pasien Dispepsia Fungsional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Simtom Ansietas Pada Pasien Dispepsia Fungsional"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Dispepsia fungsional

Dispepsia berasal dari kata Yunani “duis” yang berarti buruk atau sulit dan “peptin” yang berarti untuk mencerna, yang mana digambarkan oleh pasien

sebagai ketidaksanggupan mencerna, kedua kata ini merupakan ekspresi yang

buruk, dimana sebenarnya dispepsia tidak mempunyai kaitan dengan pencernaan

makanan.9,10 Dispepsia fungsional didefinisikan sebagai nyeri atau

ketidaknyamanan di abdomen atas atau retrosternal, rasa panas dalam perut, mual

atau muntah atau gejala lain yang dipertimbangkan dapat dijadikan sebagai acuan

pada traktus pencernaan proksimal dan bertahan selama lebih dari 4 minggu, tidak

berhubungan dengan olahraga dan tidak terdapat lesi fokal atau penyakit

sistemik.9

Meskipun beberapa definisi telah digunakan untuk menggambarkan gejala,

menurut konsensus ROME III, dispepsia fungsional digambarkan dengan

hadirnya nyeri epigastrik atau rasa terbakar, rasa penuh setelah makan, atau

kepuasan awal dalam ketiadaan penyakit organik yang mendasari, dimana

mekanismenya masih belum diketahui dan penatalaksanaan belum ditetapkan

(2)

Tabel 1. Kriteria diagnostik ROME III untuk dispepsia fungsional3,10,12

Setidaknya selama 3 bulan, dengan onset setidaknya 6 bulan sebelumnya, terdapat

satu atau lebih dari yang berikut:

- Rasa penuh setelah makan yang menyusahkan

- Rasa puas yang lebih awal

- Nyeri epigastrik

- Rasa terbakar di epigastrik, dan

- Tidak adanya bukti dari penyakit struktural (termasuk endoskopi bagian

atas) yang dapat menjelaskan gejala.

Komite konsensus ROME III telah mengajukan bahwa DF seharusnya

dibagi pada dua kelompok yang dibedakan dalam kaitannya dengan makan dan

gejala yang tidak berkaitan dengan makan.3

1. Sindrom distres setelah makan, dimana makan berkaitan dengan gejala

dispeptik yang dikarakteristik oleh rasa penuh setelah makan dan awal

kenyang.

2. Sindrom nyeri epigastrik, dimana makan tidak berkaitan dengan gejala

dispeptik yang diakarkateristik oleh nyeri epigastrik dan rasa terbakar.

Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan patogenesis terjadinya

dispepsia. Hipotesis asam lambung menjelaskan bahwa peningkatan asam

lambung atau peningkatan sensitivitas mukosa lambung terhadap asam lambung

bertanggung jawab untuk terjadinya keluhan dispepsia. Pada kasus dispepsia

(3)

sehingga massa sel parietal lebih banyak memproduksi asam lambung.1

Helicobacter pylori juga dapat mengakibatkan peradangan dan tidak adanya motilitas serta memulai hipersensitivitas viseral.Studi dengan populasi besar telah

memperlihatkan bahwa Helicobacter Pylori lebih sering terdeteksi pada pasien dengan dispepsia daripada kontrol.Motilitas antro-duodenal, pengosongan

lambung, hipersensitivitas lambung yang dipicu oleh kemo- atau mekanoreseptor,

dan gangguan hormonal telah diduga juga sebagai penyebab yang mendasari

dispepsia fungsional, namun tidak satupun terbukti.12

Tidak adanya motilitas di lambung telah dipertimbangkan sebagai

mekanisme patofisiologik mayor yang mendasari gejala dispepsia fungsional.

Ketidaknormalan berkisar dari terlambatnya hingga cepatnya pengosongan

lambung, kontraksi antral dan fundus yang tidak normal, dan masalah pengisian di

fundus dan antrum. Studi dalam skala besar menemukan hubungan antara

pengosongan yang terlambat untuk cairan dengan gejala rasa penuh setelah

makan. Sebaliknya, Delgado-Aros dan kawan-kawan menemukan bahwa volume

lambung puasa yang rendah dan cepatnya pengosongan lambung berhubungan

dengan dispepsia fungsional.12

Onset gejala juga dapat muncul setelah serangan enteritis. Dalam suatu

studi kohort prospektif, perkembangan DF meningkat lima kali lipat pada pasien

setelah satu tahun menderita gastroenteritis salmonella akut dibandingkan dengan

subjek yang tidak menderita gastroenteritis.3

Peran latar belakang faktor psikologi banyak dibicarakan sebagai dasar

(4)

terdapat hubungan antara episode keluhannya dengan stres akut atau kronik serta

didapatkan data bahwa pada kelompok dispepsia fungsional mengalami stres

psikologik yang lebih berat dibandingkan dengan kelompok orang

sehat.1Perbedaan jenis kelamin tampaknya juga berpengaruh dalam hal

psikososial, dimana wanita dengan dispepsia mengalami rasa bahagia yang lebih

sedikit.11

Untuk menegakkan diagnosis dispepsia fungsional diperlukan data

anamnesis yang baik, pemeriksaan fisis yang akurat, disertai pemeriksaan

penunjang untuk mengeksklusi penyakit organik/struktural/metabolik.1

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan penyebab

organik lainnya seperti pankreatitis kronik, diabetes mellitus dan lainnya. Pada

dispepsia fungsional biasanya hasil laboratorium dalam batas normal. Pada

pemeriksaan endoskopi (esofagogastro-duodenoskopi), ditemukan gambaran

normal atau sangat tidak spesifik.1

Pemeriksaan elektrogastrografi merupakan suatu tindakan yang noninvasif

untuk merekam aktivitas mioelektrikal dengan menempatkan

elektroda di dinding abdomen. Terdapat suatu teori yang mengatakan bahwa pada

dispepsia fungsional, timbulnya keluhan mual dan muntah adalah akibat

terganggunya aktivitas mioelektrikal dilambung yang sering berkaitan dengan

gangguan pengosongan lambung.1

Penatalaksanaan dispepsia fungsional disesuaikan dengan subtipe yang

didapatkan secara klinik. Pemakaian obat golongan anti asam (antasid) dan atau

(5)

diinformasikan bahwa antasid mengandung aluminium dan garam magnesium

yang tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang.10 Bila tidak

terdapat perubahan maka harus dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk

menentukan etiologi. Akan tetapi bila ditemukan tanda-tanda bahaya seperti

muntah yang hebat, anemia, demam, hematemesis, penurunan berat badan,

makaperlu segera dilaksanakanpemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan faktor

penyebabnya.1

Banyak studi telah mengevaluasi efektivitas histamine H2 receptor antagonist (H2RA) dalam DF. Dibandingkan dengan placebo, H2RA lebih mungkin memperbaiki gejala umum dan nyeri epigastrik. Dalam meta analisis

lain, terdapat keuntungan yang signifikan dalam pemakaian H2RA, dengan

pengurangan resiko relatif 23% dan number-need-to-treat adalah 7. Beberapa laporan juga telah menggambarkan meredanya gejala dengan penggunaan proton pump inhibitors (PPI). Suatu meta analisis dari uji coba control secara acak memastikan bahwa kelas obat ini superior terhadap plasebo dalam mengendalikan

gejala.10

Pasien dengan dispepsia fungsional harus diyakinkan bahwa mereka tidak

memiliki penyakit yang serius setelah investigasi minimum.9 Modifikasi gaya

hidup biasanya disarankan pada pasien DF namun tidak ada studi sistematik yang

menetapkan adanya keuntungan.10 Obat-obatan, teh yang berlebihan, alkohol,

mencerna tembakau, merokok, dapat menghilangkan gastritis. Instruksi diet

(6)

konsumsi makanan berat dan berlemak, mengurangi minum saat makan,

mengurangi cabai, akan membantu.9,10

II.2. Simtom ansietas

Ansietas dikarakteristik lebih lazim sebagai suatu sensasi yang difus, tidak

menyenangkan, samar-samar akan rasa ketakutan terhadap sesuatu yang akan

terjadi, sering disertai dengan gejala autonomik seperti sakit kepala, berkeringat,

dada berdebar, sesak di dada, ketidaknyamanan ringan di perut, dan gelisah,

diindikasikan oleh ketidakmampuan untuk duduk atau berdiri dalam waktu yang

lama. Kumpulan gejala khusus ini muncul selama ansietas dan cenderung

bervariasi pada beberapa orang.13

Ansietas dikonseptualisasi sebagai respons normal dan adaptif yang

mempengaruhi kualitas hidup, dan memperingatkan tubuh akan ancaman

kerusakan tubuh, nyeri, keadaan tak berdaya, atau rasa frustasi akan kebutuhan

tubuh atau sosial; perpisahan dengan orang tercinta; ancaman terhadap kesuksesan

atau status seseorang; dan akhirnya ancaman terhadap kesatuan atau keseluruhan.

Ansietas akan mendorong seseorang untuk mengambil langkah yang diperlukan

untuk mencegah ancaman atau mengurangi konsekuensi. Persiapan ini disertai

oleh peningkatan aktivitas otonomik dan somatik yang dikendalikan oleh interaksi

dari sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.13

Suatu kejadian dirasa penuh stres bergantung pada sifat kejadian dan

sumber seseorang, pertahanan psikologik dan mekanisme koping dan melibatkan

ego. Seseorang dengan fungsi ego yang berfungsi dengan baik berada dalam

(7)

berfungsi dengan baik maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan berlangsung

lama dan terjadi ansietas kronik.13

II.3. Simtom ansietas pada pasien dispepsia fungsional

Pasien dengan dispepsia fungsional juga sering menderita gangguan

psikiatri yang menyertai seperti ansietas,depresif, dan somatoform.3,14Banyak

penelitian yang menghubungkan kejadian dispepsia fungsional dengan gangguan

psikiatri.15 Pada suatu studi berdasarkan klinis, ditemukan bahwa 87% pasien

dengan dispepsia fungsional, dibandingkan dengan 25% pasien dengan dispepsia

organik, memiliki diagnosis psikiatri. Suatu studi yang lebih besar, menggunakan

wawancara psikiatri yang semi terstruktur dan alat psikometrik, mengungkapkan

bahwa 34% pasien dispepsia fungsional memiliki diagnosis psikiatri. Gangguan

ansietas merupakan gangguan psikiatri yang paling sering ditemukan.14

Pada penelitian yang dilakukan di RS Wahidin Sudirohusudo pada tahun

2008, ditemukan bahwa dispepsia memiliki hubungan dengan ansietas dimana

dispepsia fungsional lebih tinggi tingkat ansietasnya dibandingkan dispepsia

organik. Adapun penelitian yang dilakukan oleh CJ Tarigan menemukan bahwa

penderita dispepsia fungsional pernah ada yang mengalami ansietas dengan

tingkatan yang bervariasi mulai dari ringan, sedang dan berat. Penelitian yang

dilakukan oleh Hasan dan Abdul Aziz menunjukkan bahwa 31.2% pasien

dispepsia fungsional ditemukan gangguan jiwa dalam bentuk ansietas dan depresi.

TT Hang dan kawan-kawan juga menemukan bahwa pasien dengan dispepsia

fungsional mempunyai derajat ansietas yang lebih tinggi, depresi dan keluhan

(8)

II.4.Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) merupakan sebuah skala yang dikelola oleh klinisi, bersifat wawancara yang semistruktur untuk menilai simtom

ansietas yang tidak spesifik untuk gangguan tertentu.16 HARS merupakan salah

satu rating scale yang dikembangkan untuk mengukur tingkat keparahan gejala ansietas, dan masih digunakan secara luas saat ini pada pengaturan klinis dan

penelitian. HARS terdiri dari 14 butir, masing-masing didefinisikan oleh sejumlah

gejala, dan mengukur baik ansietas psikis (agitasi mental dan distres psikologik)

dan ansietas somatik (keluhan fisik yang berhubungan dengan ansietas).meskipun

HARS tetap digunakan secara luas sebagai hasil pengukuran dalam percobaan

klinis, namun HARS telah dikritik karena buruknya kemampuan HARS untuk

membedakan antara efek ansiolitik dan antidepresan, dan ansietas somatik dengan

efek samping somatik. Diluar ini, tingkat reliabilitas inter rater yang telah

dilaporkan untuk HARS dapat diterima.17 Dalam Hamilton Anxiety Rating Scale mempunyai lima penilaian yaitu: 0: tidak ada gejala (keluhan); 1: gejala ringan (satu gejala dari pilihan yang ada); 2: gejala sedang (separuh dari gejala

yang ada); 3: gejala berat (lebih dari separuh dari gejala yang ada); 4: gejala

sangat berat (semua gejala ada). Hasil penilaian tersebut digunakan untuk

menentukan tingkat atau derajat ansietas pasien sebagai berikut: (1) Tidak ada

ansietas, bila skor penilaian < 14; (2) Ansietas ringan, bila hasil skor penilaian

antara 14-20; (3) Ansietas sedang, bila hasil skor penilaian antara 21-27; (4)

Ansietas berat, bila hasil skor penilaian antara 28-41; dan (5) Ansietas berat

(9)

HARS berkisar antara 10 hingga 15 menit.17 Sensitifitas untuk mendeteksi

gangguan ansietas adalah 74%, untuk gangguan afektif secara umum adalah 87%,

sementara spesifitasnya adalah 100%.18

II.5. Kerangka konseptual

Pasien dispepsia fungsional

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)

Karakteristik demografik: - Usia

Referensi

Dokumen terkait

Pada kondisi reaksi penataan ulang Claisen yang sama, kemurnian produk penataan ulang Claisen senyawa alil isoeugenol eter lebih rendah bila dibandingkan dengan

Dapat diperkirakan bahwa Francis yang berkebangsaan asing (non pribumi) akan membuat karakterisasi tokoh non pribumi dengan citraan yang positif pada karya-karyanya dan

Tujuan yang dicapai dalam Tugas Akhir ini yaitu membuat game bergenre side scrolling adventure bertemakan Suku Dayak sebagai upaya memperkenalkan Budaya

Berdasarkan tabel 4.6 di atas tentang jawaban responden mengenai kinerja karyawan, maka diperoleh nilai mean sebesar 4,39 dan indikator yang memiliki nilai mean yang

Strategi Pengembangan Obyek Wisata Bumi Perkemahan Palutungan Berdasarkan Analisis Daya Dukung Lingkungan Wisata Di Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan

parts/components) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari.. komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu

Penelitian ini mengungkap sejumlah penemuan dan terobosan yang dilakukan oleh Mursi seperti; pembukaan pintu perbatasan di Gaza bagi warga Palestina yang ingin memasuki Mesir,

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Terdapat jaminan seperti