• Tidak ada hasil yang ditemukan

234190865 Jurnal Inovasi Pijat Bayi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "234190865 Jurnal Inovasi Pijat Bayi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak memiliki suatu cirri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukan cirri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya (panji, 2003). Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai factor yang saling berkaitan, yaitu factor genetik, lingkungan dan prilaku, serta rangsangan atau stimulasi yang berguna ( Kusnandi, 2008).

Pijat merupakan salah satu bentuk terapi rangsang yang berfungsi sebagai salah satu tehnik pengobatan penting yang sudah dikenal sejak lama (Roesli. U., 2001). Melalui sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot peredaran darah dapat meningkatkan jaringan otot ataupun posisi otot dapat dipulihkan dan diperbaiki sehingga dapt meningkatkan fungsi-fungsi organ tubuh dengan sebaik-baiknya (Widyani, 2007).

(2)

rasa aman dan nyaman pada bayi. Penelitian klinis menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak (Astuti, 2005).

Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia adalah ketika lahir, saat melewati jalan lahir. Proses kelahiran menjadi pengalaman traumatik bagi bayi karena harus meninggalkan kandungan yang aman dan nyaman, dan dengan keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu dunia dengan kebebasan bergerak tanpa batas.

Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di papyrus ebers, yaitu catatan kedokteran pada zaman mesir kuno. Di india juga ditemukan Ayur-Veda, buku kedokteran tertua (sekitar 1800sebelum masehi) yang menuliskan tentang pijat iet, dan olahraga, sebagai cara penyembuhan utama masa itu. Selain itu, sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di cina dari Dinasti Tang meyakina bahwa pijat adalah salah satu dari teknik pengobatan yang penting.

Sebuah penelitian tentang pijat bayi premature dilakukan oleh psikologi T. Field dan Scafidi tahun 1986 dan 1990, menunjukkan bahwa pada 20 bayi premature berat badan 1280 dan 1176 gram yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari mengalami berat badan per hari 20% sampai 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan yang dipijat 15 menit 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari kontrol (Roesli, 2001).

(3)

istri. Inisiatif ini akan membuat istri merasa disayang dan nyaman sehingga akan merangsang produksi oksitosin, sehingga berguna untuk memperlancar ASI (Panji, 2005)

Selain memberikan gizi lengkap secara alami, air susu ibu memberikan juga banyak keuntungan penting. Keseimbangan yang tepat antar protein, karbohidrat, lemak, dan mineral menyebabkan air susu ibu mudah dicerna, sehingga jarang sekali menimbulkan ganggaun pencernaan seperti diare dan konstipasi. Bayi-bayi yang disusui jarang sekali mengalami kelebihan berat badan. Kemungkinan menderita dehidrasi serta akibat-akibat lainnya.

Namun sayangnya masih banyak mitos-mitos di masyarakat khususnya pada perawatan bayi yang tetap dipercaya,contohnya : masih banyak ibu-ibu yang enggan untuk melakukan pemijatan secara rutin kepadanya apalagi di awalawal kelahirannya karena mereka beranggapan bahwa bayi tidak boleh sering di pejet,badannya masih lemah atau alasan lain yang tidak pernah di buktikan kebenarannya.padahal sentuhan pada bayi pada awalawal kelahirannya bisa memberikan pengaaruh positif pada pertumbuhan bayi (Rahayu, 2005).

(4)

untuk diterapkan guna mengurangi penurunan berat badan ketika dirawat di ruang perinatal RSUD purworejo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan apakah ada manfaat terapi terapi pijat bayi terhadap peningkatan berat badan dan kualitas tidur bayi.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui penerapan pijat bayi di ruang perinatal RSUD Saras Husada Purworejo ?

2. Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi dalam meningkatkan barat badan bayi?

3. Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi

D. Manfaat

(5)

BAB II

INOVASI

A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pijat Bayi

Pijat bayi biasa disebut dengan stimulasi touch. Pijat bayi dapat diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi. Pijat bayi sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu, pada berbagai bangsa dan kebudayaan, dengan berbagai bentuk terapi dan tujuan. Pijat bayi merupakan merupakan pengungkapan rasa sayang antara orangtua dengan anak lewat sentuhan pada kulit yang berdampak sangat luar biasa (Maharani, 2009, p.35-36). Sentuhan dan pelukan adalah salah satu kebutuhan dasar bayi (Purnamasari, 2005, p.18).

(6)

sejarah mengatakan bahwa pijat bayin merupakan metode terapi sentuh tertua di Indonesia. Para ahli kesehatan menemukan pijatan dengan teknik yang tepat kepada anak dan balita bisa dilakukan saat mereka dalam kondisi kesehatan yang baik (Maharani, 2009, p.37)

Namun, pemijatan juga mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dengan resiko tinggi, misalnya berat lahir kurang dari 2000 gram atau bayi prematur. Lebih dari itu, pijat bayi juga dapat mengurangi kambuhnya penyakit kronis seperti asma dan juga dapat membantu bayi mengusir gejala kembung atau kolik (Maharani, 2009, p. 39-40). Menurut Subakti dan Anggraini (2008, p.18-19) ada beberapa perbedaan antara pijat bayi tradisional dan modern sebagai berikut:

a. Pijat tradisisonal dilakukan oleh dukun pijat dengan ilmu yang katanya turun temurun. Sedangkan, pijat modern justru dilakukan oleh ibunya sendiri, ayah, nenek, atau kakek yang merupakan orang terdekat dengan si kecil.

b. Pijat tradisional menggunakan ramuan-ramuan pemijatan yang kadang tidak terjamin aman bagi kulit bayi, misalnya parutan jahe, bawang, atau dedaunan yang dihancurkan. Ramuan ini mengandung minyak astiri yang dapat menyebabkan rasa gatal, panas, atau perih pada kulit bayi. Berbeda dengan pijat modern yang hanya menggunakan baby oil (minyak bayi), minyak zaitun murni, atau lotion yang dianjurkan oleh dokter.

c. Pijat tradisional hanya ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan kadang disertai dengan jamu. Sedangkan, pijat modern adalah terapi sehat tanpa jamu atau obat apapun.

(7)

Akibatnya, bayi menangis keras dan meronta-ronta. Setelah dipijat, bayi tidur lelap karena kelelahan menangis, bukan karena tenang. Sedangkan modern justru ibu yang menunggu kesiapan bayi. Hal ini akan membuat bayi senang. Setelah itu, menjadi santai dan tidur karena puas dan nyaman.

2. Fisiologi Pijat Bayi

Fisiologi pijat bayi atau mekanisme dasar pemijatan memang belum banyak diketahui, namun saat ini pakar sudah mempunyai beberapa teori yang menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, menurut Roesli (2001, p.10-12) antara lain:

a. Betha endhorpin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan, pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg dari Duke University Medical School melakukan penelitian pada bayi-bayi tikus dan ditemukan bahwa jika hubungan taktil (jilat-jilatan) ibu tikus kepada bayinya terganggu akan menyebabkan hal-hal berikut ini:

1) penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase) suatu enzim yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan

2) Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan

3) Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon pertumbuhan. Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical betha-endorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan

b. Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan

(8)

menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat

c. Aktivitas nervus vagus meningkatkan volume ASI

Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.

d. Produksi serotonin meningktkan daya tahan tubuh

Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh terutama IgM dan IgG.

e. Pijatan dapat mengubah gelombang otak

(9)

meningkatan gelombang beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro encephalogram)

B. Program Inovasi

1. Macam/tipe inovasi

Prosedur cara melakukan pijat bayi

2. Tujuan Inovasi

a. Untuk mengetahui penerapan pijat bayi di ruang perinatal RSUD Saras Husada Purworejo ?

b. Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi dalam meningkatkan barat badan bayi?

c. Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi

(10)

BAB III

HASIL EVALUASI PIJAT BAYI

(11)

BAB IV

KESIMPULAN

(12)

RESUME JURNAL

1. Judul Penelitian

Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-3 Bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta Tahun 2010.

2. Nama Peneliti

Tri Sunarsih

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta pada bulan juni sampai dengan bulan Juli 2010

4. Populasi dan Sampel

Sampel pada penelitian adalah semua bayi umur 0-3 bulan di BPS Saraswati Sleman berjumlah 30 orang bayi

5. Tujuan Penelitian

Tujuan untuk mengetahui Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-3 Bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta Tahun 2010.

6. Metode Penelitian

(13)

pengujian statistik dengan paired t-test untuk menguji efektifitas suatu perlakukan terhadap suatu besaran variabel yang ingin ditentukan.

7. Hasil Penelitian

Terdapat pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 0-3 bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta tahun 2010 secara bermakna.

Rata-rata berat badan bayi pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan pemijatan adalah 4560 gram dan rata-rata sesudah dilakukan pemijatan adalah 5350 garm yang berarti mengalami peningkatan berat badan sebesar 17,32%, sedangkan pada bayi kelompok kontrol rata berat badan diawal penelitian adalah 4556 gram dan rata-rata berat badan di akhir penelitian adalah 5170 gram yang berarti mengalami peningkatan berat badan sebesar 13,48%.

8. Saran Penelitian

a. Untuk ibu-ibu yang memiliki bayi umur 0-3 bulan disarankan agar mengikuti pelatihan cara memijat bayi yang benar sehingga bisa melakukan sendiri pemijatan pada bayinya dirumah

b. Agar ibu dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi

(14)

Kritisi Jurnal CRITICAL

APPRAISAL

POINT CRITICAL

APPRAISAL YA TIDAK KETERANGAN

Judul -Apakah judul memenuhi kaidah penulisan judul

-Variabel yang diteliti jelas. Judul singkat, padat, dan jelas. Variabel dependennya juga sudah tercantum dijudul

-Tidak ada tanda tanya (?) di dalam penulisan judul

-Tidak ada tanda seru (!) di dalam penulisan judul

Penulis -Apakah nama penulis dicantumkan?

-Apakah asal institusi penulis dicantumkan?

-Apakah asal institusi penulis sesuai dengan topik penelitian

√ √

-Tri Sunarsih

Bidang Ilmu -Apakah bidang ilmu yang tercantum dalam judul

-tujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 0-3 bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta Tahun 2010

-Desain penelitian ini menggunakan Intact-Group Comparison

(15)

Daftar Pustaka

-Dalam bentuk apa hasil penelitian disajikan? -Apakah uji statistik yang digunakan?

-Apakah daftar pustaka yang digunakan up to date ? -apakah daftar pustaka yang digunakan sesuai topik penelitian

-apakah daftar pustaka yang digunakan dari sumber yang terpercaya?

-semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi

-dalam bentuk tabel dan paragraph pembahasan

-Uji statistik yang digunakan adalah uji paired t-test

-dari 16 daftar pustaka, terdapat 5 referensi yang tidak up to date. Dari tahun 2001 2002 2003

A. KELEMAHAN DAN KEKUATAN PENELITIAN

1. Kelemahan Penelitian

Jalan penelitian, prosedur dan tata cara pemijatan tidak dijantumkan 2. Kekuatan Penelitian

Jumlah sampel cukup banyak dan criteria yang di ambil dari berbagai usia dan berat badan

(16)

1. Pilihan Pasien

Tidak ada pertentangan dengan budaya Indonesia, adat istiadat dll yang akan mempengaruhi pilihan pasien sehingga mungkin untuk diterapkan.

2. Sumber Daya

Referensi

Dokumen terkait

Diketahui juga bahwa ibu dengan pola asuh yang kurang baik sebesar 3,6 kali berdampak terhadap kurangnya status gizi balita dibandingkan ibu yang mempunyai pola asuh

Tujuan penelitian adalah Untuk menganalisis perkembangan produktivitas usahatani cabai merah dan cabai rawit 5 tahun terakhir, untuk menganalisis karakteristik petani

Peraturan Pemerintah NomoI' 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembar an Negara Republik Indon esia T a hun 2004 Nomor 1 23, Tambaha n Lemba ran Negara

diperlukan fosfolipid lain (mis. fosfatidilgliserol) dan juga memerlukan protein surfaktan untuk mencapai air liquid-interface dan untuk penyebarannya

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi yang dinotasikan dalam angka Adjusted R Square adalah sebesar 0,367 ini artinya bahwa sumbangan pengaruh

Banyak perusahaan sudah melaksanakan beberapa kegiatan K3LH dan Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) serta Pembinaan Produktivitas Kerja, namun untuk membuat dan membina

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : (a) Model PBL berpengaruh terhadap

Kenyataan yang dapat dilihat dari siswa yang bersekolah di desa seperti : (1) Rasa ingin tahu siswa tersebut dalam belajar lebih baik (2) Beberapa siswa masih ada yang